Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender
Marginalisasi (peminggiran) : Peminggiran terjadi dengan adanya asumsi perempuan lebih tidak mampu melakukan pekerjaan formal dibanding laki-laki.
Awal mula dari hal ini cukup banyak dan itu sendiri dimulai dari wanita. Seperti seringya wanita cuti hamil, cuti anak sakit, dan cuti-cuti lainnya sehingga mungkin bbrapa perusahaan rada malas untuk mengambil perempuan dalam kasus" tertentu.
Namun, tidak sedikit juga suatu instansi yang memandang wanita harus ditempatkan di tempat yang lebih baik untuk melindungi mereka karena pada kenyataannya wanita pada umumnya memilki bentuk tubuh yang lebih lemah dari lelaki. *PADA UMUMNYA TIDAK SAMA DENGAN SEMUANYA"
Subordinasi (penomorduaan): Perempuan dianggap lemah, tidak mampu memimpin, cengeng dan lain sebagainya, mengakibatkan perempuan ditempatkan menjadi nomor dua setelah laki-laki
Kata siapa perempuan lemah? Perempuan justru memiliki kemampuan yang tidak dimiliki lelaki. Hal ini bisa dilihat dari zaman rusaknya kerajaan china karena wanita.
Selain itu,masalah sifat wanita yang cengeng, apa boleh buat, sekali lagi tidak sedikit (cukup banyak) perempuan yang sedikit-sedikit nangis,dll. Belum diapa-apain udh nangis. Tidak mampu dalam msalah tekanan tinggi. Emosional dan tempramental. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya perempuan yang tidak seperti itu. Hal tersebut bisa dilihat dari tes IQ dan EQ. Itu mengapa banyak tes sekarang lebih berpegang pada hal tersebut meskipun sekarang banyak buku yang membocorkan metode penilain IQ dan EQ.
Stereotip (citra buruk) : Pandangan buruk terhadap perempuan. Misalnya perempuan yang pulang larut malam adalah pelacur, jalang dan berbagai sebutan buruk lainnya. Anehnya perlakuan ini juga dilakukan oleh sebagian besar kaum perempuan terhadap kaumnya sendiri.
Siapa bilang cowok itu ndak tha mbak??? Orang temen pernah "siang-siang" ngentang-ngentang pake badge SMA eh malah ditawarin pelacur. Emang sini cowok apaan?
Orang kalo malem" cowok pulang entah dari mana, mesti dipikir tetangga nih anak gak beres, habis dugem atau apalah, emang sini gak ya?
Memang, khusus cwek sedikit lebih keras, mengapa? Sejarahnya, hal teserbut memang disengaja untuk melindungi perempuan itu sendiri. Tidak sedikit wanita diperkosa di perjalanan pulang ngajar privat, dll di angkot,dll. Nah, kadang hal ini sendiri bisa melindungi perempuan untuk gak pulang malem.
Selainitu, sejarahnya, zaman dulu perempuan yang pergi malem" emang rata" pelacur (juga cowoknya) kalo mereka beres, biasanya di rumah.
Violence (kekerasan), yaitu serangan fisik dan psikis. Perempuan adalah pihak paling rentan mengalami kekerasan. Perkosaan, pelecehan seksual atau perampokan contoh kekerasan paling banyak dialami perempuan.
Sebagian perempuan juga mempunyai beban kerja berlebihan, yaitu tugas dan tanggung jawab perempuan yang berat dan terus menerus. Misalnya, seorang perempuan selain melayani suami, hamil, melahirkan, menyusui, juga harus menjaga rumah, dan mengurus anak-anak. Disamping itu, kadang ia juga ikut mencari nafkah.
Untuk serangan fisik, itu memang sejak awal mereka "RATA-RATA" lemah, sehingga pria" yang gak bener mengambil inisiatif untuk melakuakn pelecehan. Itu mengapa, banyak orang bilang kalo ceewek gak boleh pergi sendirian kan???? (Tapi cwok sekarang juga disosor, jadi takut juga)
Tanggung jawab wanita yang berat memang saya akui. Namun, tanggung jawab untuk mencari nafkah sesungguhnya hanya miliki suami. Namun, wanita memang "BOLEH" membantu, tetapi itu tidak kewajibannya. Lihat saja dalam tradisi jawa,dll kuno apalagi sumatera daerah aceh sana,jarang cewek kerja sampe seharian gak ada suaminya. Kalaupun kerja biasanya gak berat.
Tugas utama istri pada awalnya adalah menjaga anak, mendidik dengan baik, dan merawatnya sehingga bisa menjadi penerus yang baik.
Namun, kadang tidak ada salahnya untuk bertukar tugas dengan suami asalkan adakomitmen.