Bls: Ketidak-adilan Atas Dasar Gender
Hmm yang di sebelum-sebelumnya kemarin ada kalimat yang menyatakan kalau masalah perbedaan gender ini terbentuk karena masyarakat and bisa berubah ya.
Nah masalah duduk jigang ntu, apa lagi kalau di jawa tengah nih, yo memang karena perempuan, maka akan lebih ga pantas, so, dengan embel-embel kesetaraan gender, apa tetep aja kekeuh ga menerima adat budaya dari suatu daerah??
Katanya bisa berubah? Lalu berubahnya yang gimana?
iya betul...
konstruksi pembedaan gender ini memang dipengaruhi bnyk faktor, salah satunya ya budaya juga.. sbgmn qta bisa rasakan bhwa budaya jawa itu kan juga ada unsur patriarki-nya.. tentu ini kadang bisa menimbulkan pembedaan gender kan?
nah, pembedaan2 gender itu efeknya memang berbeda2.. (kyax ak dah kasih saran n pendapat jg sih ttg sikap qta seharusnya gmn).. klo menyangkut adat dan budaya, qta harus liat2 juga, kudu pinter2 memilah dan menentukan sikap.. klo kmu merasa dirugikan dgn suatu hal yg diskriminatif, ya responlah.. tapi klo km tdk terlalu merasa dirugikan, dan klo seandainya km merespon itu bakal membawa bentrokan2 tertentu, maka ada baiknya qta menahan diri... lihat situasi dan kondisi juga... (tapi bukan berarti itu tidak termasuk pembedaan gender, mengenai 'duduk jigang' itu klo dikaitkan ma kesopanan, seharusnya itu tidak baik buat perempuan dan juga laki2... gitu..)
semoga kalimatq gak njelimet yah, hehe...
masyarakat kan gk bisa tiba2 dihadapkan dlm situasi yg serba setara, itu harus melalui proses2 tertentu.. terutama klo berhadapan ma adat istiadat, etnis dan agama, memang lebih sensitif..
tapi (as I said in my late posting) klo qta menghadapi suatu hal diskriminatif di wilayah kampus/akademis, apalagi klo di wilayah pemerintahan, atau hukum, ya tentu qta sebaiknya bersuara..
kesadaran gender itu bisa qta berikan pada org2 sekitar qta melalui hal2 kecil juga, bukan hanya dgn demo di jalanan ato semacemnya. contoh hal kecil yg bisa qta berikan sbg "pendidikan gender" (anggap saja begitu, hehe..) salah satunya ya dgn forum ini, di sini qta sama2 belajar toh? ato bisa juga diambil contoh dari kisahq yg disindir popoi sbg "soal angkat2 kue" itu.. itu kan sikap yg berdasar pada stereotip gendery bgt, dan klo bisa langsung qta respon, agar tmn2 sekitar tuh tau... bahwa urusan konsumsi itu bisa dilakukan perempuan maupun laki2, dgn begitu diharapkan mereka sadar bahwa pekerjaan2 yg biasanya selalu diidentikkan dgn pekerjaan perempuan tu bisa juga dilakukan oleh mereka yg laki2, sebaliknya juga gitu... ambil contoh kisahmu di perkuliahan... gk enak kan diremehkan laki2 padahal km juga bisa melakukan pekerjaan yg mereka "klaim" sbg pekerjaan laki2.. dgn sikapmu yg mau membuktikan itu akn membuat mrk sadar dan berubah sikap kan??
Nah, klo contoh2 kecil gini diremehkan ma popoi gmn menurut kamu? sedangkan kang reddy malah minta contoh konkrit di kehidupan sehari2...
menurutq c sangat baik klo qta berbagi contoh2 fenomena bias gender ini, bs sbg pelajarn jg... dan spy qta melihat bahwa kondisi bias gender itu ada di sekitar qta, memang gk semuanya mesti disikapi dgn keras, santai aja, tpi juga jgn dianggap remeh...
- Lalu masalah kodrat-kodratan dan mutlak tadi, karena aku ga tau nih ya, langsung nanya aja ma non ari gimana?
waduh, jd gk enak... ak sih punya pendapat, tpi mgkn ini pendapat dari ak aja, dari hasil belajarku... klo gk sesuai ya monggo browsing sendiri, biar lebih luas pengetahuannya.
ak ada tulisan ttg perbedaan gender dan jenis kelamin, mgkn tu bs jadi salah satu referensi (klo ditulis ulang di sini kan gk efektif, tp klo ngasih link jg dianggap gk etis, gmn nih enaknya?)
salah satu tawaran konsep ttg kodrat ini jg udah q posting sblmnya, di jwbn utk ichimaru, coba diliat dulu ya.. ak jg lupa...
mgkn uraian singkat di bawah ini bisa bermanfaat:
jenis kelamin: pemberian Tuhan
gender: terbentuk oleh sistem
jenis kelamin: alamiah,
kodrati, fitrah
gender: bentukan (konstruktif)
jenis kelamin: biologis, fisiologis, fungsi organ dan peran
gender: sistem sosial dan kultural di masyarakat
jenis kelamin: tdk dapat berubah (perempuan tdk bisa punya penis (maaf, gk da maksud vulgar...) dan laki2 gk bisa punya rahim)
gender: dapat berubah (perempuan bisa jadi pemimpin, laki2 boleh memasak dan mencuci)
jenis kelamin: tdk dpt dipertukarkan (peran mengandung tdk bisa dipertukarkan kpd laki2)
gender: dpt dipertukarkan (peran pencari nafkah dlm keluarga bisa dipertukarkan)
jenis kelamin: universal (di seluruh dunia, perempuan punya organ rahim dan vagina (maaf lgi, gk da maksud vulgar) sedangkan laki2 punya organ penis, di Amerika, Indonesia, Arab, China, dll tidak akan berubah kan)
gender: kontekstual (sesuai ruang dan waktu, tempat dan zaman, tentu nilai2 yg berlaku di tiap negara dan zaman berbeda kan? ini mempengaruhi konstruksi gender)
gmn dah bisa membedakan mana yg kodrati mna yg bukan? klo da yg salah mohon dikoreksi...
- oya makasih undangannya mengunjungi blog[<
yups... mampir2 lah..
hihi kalau masalah yang ini sih, terserah juga, kalau memang harus bahas perspektif agama ya monggo, cuman nih, pembaca yang di ii kan agamanya nggak muslim semua, gimana tuh??
so terserah kalau memang pada sepakat..
terserah yg laen gmn... ato buka forum yg lain?? ak sih mau2 aja..
wehee membacanya dikasih tanda kutib ntu apa ada pengertian lain to non?
ada tendensi tertentu, bisa jadi penegasan, bisa jadi sindiran, bisa jadi istilah2.. tergantung konteksnya, xixixi...
pasti, belajar mah kudu terus, salah satunya ya membaca juga, lha memang aku lagi baru mulai agar gemar membaca jadi ya tepat sekali, aku memang harus belajar membaca...membaca saja susah..>:'(
Siip.... hari gini informasi berguna gk bisa didapet dari TV yg kebanyakan acaranya gk mencerdaskan, jadi bnyk2lah membaca.. semangat!!