Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI
Komite Normalisasi Ambil Alih PSSI
KOMPAS
Selasa, 05 April 2011
Zurich, Senin - Komite Darurat FIFA memutuskan membentuk Komite Normalisasi yang akan mengambil alih tugas-tugas Komite Eksekutif PSSI saat ini. FIFA juga menegaskan ketidaklayakan empat kandidat ketua umum PSSI yang telah dibatalkan oleh Komite Banding pada 28 Februari 2011.
Keputusan itu dipublikasikan di situs resmi FIFA pada Senin (4/4) malam. Komite Darurat FIFA telah mempelajari berbagai laporan dan kejadian terakhir yang terkait dengan PSSI. Komite Darurat pada sidang 1 April 2011 memutuskan supaya membentuk Komite Normalisasi sesuai dengan Statuta FIFA Pasal 7 Ayat 2.
Dalam siaran pers FIFA itu disebutkan, Komite Darurat FIFA menilai pemimpin PSSI saat ini tidak mampu mengontrol sepak bola di Indonesia, terbukti dengan kegagalan mengambil kendali atas run away league (Liga Primer, LPI) yang dibentuk tanpa keterlibatan PSSI, juga berdasarkan fakta bahwa PSSI tidak mampu menyelenggarakan kongres dengan satu tujuan mengadopsi kode pemilihan (electoral code) dan memilih Komisi Pemilihan.
”Komite Darurat FIFA kemudian sampai pada kesimpulan bahwa kepemimpinan PSSI telah kehilangan seluruh kredibilitas di Indonesia dan tidak lagi dalam posisi memimpin proses-proses untuk menyelesaikan krisis yang terjadi saat ini.”
Misi yang diemban oleh Komite Normalisasi ini adalah menyelenggarakan pemilihan-pemilihan berdasarkan Kode Pemilihan FIFA dan Statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011, membawa run away league di bawah kendali PSSI atau menghentikannya secepat mungkin, menjalankan aktivitas PSSI sehari-hari dalam semangat rekonsiliasi demi kebaikan sepak bola Indonesia.
Komite Darurat FIFA juga memberikan panduan siapa saja yang berhak mengisi Komite Normalisasi.
”Komite Normalisasi terdiri atas person-person dari kalangan sepak bola Indonesia yang tidak akan bisa duduk dalam seluruh posisi di PSSI dan akan bertindak sebagai Komisi Pemilihan. Ini juga mengonfirmasi ketidaklayakan dari empat calon ketua umum PSSI yang ditolak oleh Komite Banding PSSI pada tanggal 28 Februari 2011.”
Komite Banding membatalkan pencalonan Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro.
Dalam kutipan di atas, Komite Normalisasi berperan sebagai Komisi Pemilihan. Arahan ini bisa ditafsirkan bahwa Komite Normalisasi yang akan menjalankan kongres untuk pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan Komite Eksekutif PSSI.
Saat ini Komite Pemilihan hasil kongres 78 pemilik suara PSSI di Pekanbaru pada 26 Maret mengagendakan kongres pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan komite eksekutif pada 29 April di Surabaya. Jadwal ini kemungkinan akan berubah mengikuti pembentukan Komite Normalisasi.
Secara terpisah, George Toisutta menegaskan akan taat pada aturan. Saat ditanya jika ada aturan FIFA yang melarang aparat pemerintah menjadi calon ketua umum PSSI, George Toisutta menekankan pentingnya taat asas. Menurut Toisutta, kalau memang aturan itu tidak mengizinkan aparat pemerintah untuk turut dalam pencalonan, ia akan mematuhinya.
”Tapi, kalau aturan tidak melarang, ya kita jangan mundur,” ujarnya. (ANG/EDN/SAM)