Konggres & Kisruh PSSI

Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

Kisruh PSSI
Politisi Demokrat Lirik Kursi PSSI
Penulis: Hindra Liu | Editor: A. Wisnubrata
Rabu, 06 April 2011 | 14:11 WIB

1724533p.jpg


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Evert Ernest Mangindaan, yang juga politisi Partai Demokrat, mengaku berniat mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI. Saat ini, Mangindaan mengatakan akan melihat persyaratannya terlebih dahulu.

"Menurut pendapat saya, mari kita melihat jangan terlalu berat lah untuk orang yang betul-betul mau berjuang untuk sepak bola. Jangan dibatas-batasi terlalu banyak," kata Mangindaan kepada para wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/4/2011).

Mangindaan menegaskan, kendati berada di luar PSSI, selama ini dirinya telah berjuang untuk sepak bola. Saat ini, Mangindaan mengatakan, masyarakat di Sulawesi Utara mendukung pencalonan dirinya. Ke depan, Mangindaan hendak melihat apakah masyarakat Indonesia pada umumnya turut mendukung pencalonannya.

Terkait keberadaan mantan Ketua PSSI Agum Gumelar di Komite Normalisasi, Mangindaan memandangnya positif. "Dia akan netral karena dia juga mantan ketua umum, dan saat ini juga menjabat penasehat PSSI," katanya.


Sumber: Kompas



-dipi-
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

Kongres Pemilihan Ketum PSSI 20 Mei
Penulis: Ferril Dennys | Editor: Aloysius Gonsaga
Rabu, 06 April 2011 | 18:25 WIB

1838287620X310.JPG

Dari kiri ke kanan, Satim Sofyan (Pengprov PSSI Banten), Hadi Rudiatmo (Persis Solo), Sukawi Sutarip (Ketua Pengprov Jateng), Agum Gumelar (Ketua Komite Normalisasi PSSI), Joko Driyono (CEO PT Liga Indonesia), Dityo Pramono (CEO Bintang Medan), Siti Nurzanah (Direktur Arema Malang), dan Syamsul Ashar (Ketum Persik Kediri) yang tergabung dalam Komite Normalisasi PSSI hadir dalam konferensi pers seusai rapat Komite Normalisasi di kantor PSSI, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2011). Komite memutuskan untuk menggelar Kongres PSSI pada 20 Mei 2011

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Normalisasi menetapkan pelaksanaan Kongres Pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015 pada 20 Mei mendatang.

"Kami belum menetapkan tempatnya. Kami masih membahas dengan pemilik suara," jelas Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, dengan didampingi tujuh anggotanya, dalam siaran persnya di Kantor PSSI, Rabu (6/4/2011).

Komite Normalisasi juga berusaha mereduksi sengketa seperti yang terjadi pada sebelumnya. Bila sebelumnya hanya pemilik suara yang boleh menyerahkan nama-nama calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Komite Eksekutif, anggota juga memiliki kewenangan yang sama.

"Pendaftaran akan dibuka pada 12 April hingga 17 April mendatang. Kemudian, lima hari ke depan akan dilakukan verifikasi. Proses bandingnya akan dilakukan pada 22 April hingga 27 April," tukas Agum.

Agum menjelaskan undangan kepada pemilik suara akan diberikan pada 22 April. Namun, Agum menjelaskan, khusus undangan untuk Divisi Utama akan dibagikan pada 1 Mei.

"Kompetisi Divisi Utama baru berakhir pada 29 April. 16 klub yang memiliki suara. Oleh karena itu, kami akan bertemu dengan 39 klub yang berlaga di Divisi Utama agar tidak terjadi dispute," beber Agum.

Sementara itu, anggota Komite Normalisasi, Joko Driyono, menjelaskan, pihaknya akan memberikan waktu kepada peserta kongres untuk memberikan nama-nama peserta kongres. "Waktunya seminggu," jelas Joko.



Sumber: Kompas


-dipi-
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

Perlahan bang Agum Gumelar sesuai mandat FIFA mulai mengatur langkah-2 pembenahan PSSI..
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

Status PSM Dipulihkan
Penulis: Wirawan Kusuma | Editor: I Made Asdhiana


JAKARTA, KOMPAS.com — Status PSM Makassar akhirnya dipulihkan dalam Kongres PSSI, Kamis (14/4/2011). Sementara Persibo Bojonegoro dan Persema Malang tetap status dihukum karena keputusan dicoretnya kedua tim tersebut dikeluarkan melalui kongres. Jadi untuk memulihkan status keduanya harus melalui kongres berikutnya.

"Iya (status PSM dipulihkan). Sementara Persibo dan Persema karena (status) mereka diputuskan oleh kongres, mereka harus menunggu kongres berikutnya," ujar Dityo Pramono, salah satu anggota Komite Normalisasi.

Persibo, Persema, dan PSM memang dicoret keanggotaannya oleh PSSI setelah membelot ke Liga Primer Indonesia. Namun, PSM punya keuntungan dari dua tim lainnya karena dicoretnya keanggotaan mereka hanya melalui rapat executive committee PSSI terdahulu, bukan melalui kongres. Jadi, keputusan dicoretnya PSM bisa dianulir tanpa melalui kongres.


Sumber: Kompas



-dipi-
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

mulai ada perbaikan di tubuh PSSI moga aja pemilihan ketua baru berjalan lancar dan aman
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

semua bisa terjadi bila kita percay asepenuhnya kepada Komite Normalisasi yang sedang bekerja sekarang....
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

Anggota PSSI Boleh Daftar Ulang Balon Setelah Ditolak FIFA
Selasa, 19 April 2011 08:25 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Komite Pemilihan PSSI akan memberikan kesempatan bagi para anggota untuk mengajukan pendaftaran ulang jika nama-nama bakal calon yang diajukan ternyata tidak disetujui oleh Badan Sepak Bola Dunia (FIFA).

Hal ini khususnya berlaku bagi anggota PSSI yang mendaftarkan empat calon ketua umum yang sudah ditolak oleh FIFA, yakni Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta.

Keputusan FIFA selaku otoritas sepak bola dunia terhadap pencalonan keempat nama tersebut di atas akan disampaikan Selasa (19/4) sore dalam pertemuan dengan Ketua Komite Normalisasi (KN) PSSI, Agum Gumelar, dikutip dari situs resmi PSSI, Selasa.

Agum, yang sudah bertolak ke Zurich pada Minggu (17/4) malam, dijadwalkan bertemu Sekjen FIFA Jerome Valcke dan Direktur Asosiasi & Pengembangan FIFA Thierry Regenass pada pukul 10.30 waktu setempat, atau sekitar pukul 16.30 wib.

Jika FIFA tetap memutuskan Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta tak bisa lagi dicalonkan sebagai ketua umum PSSI -- bahkan sekaligus wakil ketua umum dan anggota Exco sekali pun-- maka anggota PSSI yang sudah mendaftarkan nama mereka sebagai bakal calon Exco PSSI 2011-2015 diperbolehkan untuk mengganti pencalonannya.

Untuk itu, anggota PSSI diperkenankan mengajukan pendaftaran ulang dengan nama lain. Kesempatan pendaftaran ulang ini diberikan hingga batas waktu pendaftaran berakhir, yakni Sabtu (23/4) tengah malam.

Formulir untuk pengajuan pendaftaran ulang bisa didownload di situs resmi PSSI, www.pssi-football.com, atau dengan mengambilnya langsung pada resepsionis PSSI, Pintu X-XI Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.


Baru 36 Berkas

Sementara itu, PSSI hingga hari ketujuh baru menerima 36 berkas pengajuan untuk pendaftaran menjadi bakal calon ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2011-2015. Anggota PSSI sendiri lebih dari 500 anggota.

Total berkas pendaftaran yang masuk sebenarnya ada 36. Namun, PSSI hanya menampilkan yang sudah lengkap seluruh berkas pencalonannya, yakni sebanyak 29.

Sisanya belum bisa dtampilkan karena masih ada beberapa kekurangan, seperti tidak ada tanda tangan ketua umum atau sekretaris dan dikirimkan via fax atau pos.

Berikut daftar nama anggota PSSI yang sudah mengembalikan formulir pencalonan hingga Senin 18-April-2011 pukul 19.00 WIB seperti PS Jakarta Timur, Pengprov Gorontalo, Persigo Gorontalo, Pengprov Kalbar, Pengprov Aceh, ISP Purworejo.

Juga Pengprov Sumut, Pengprov Kaltim, PS Madina Medan Jaya, dan Persikota Tangerang, Persal Aceh Selatan, PSLS Lhokseumawe, Pengprov DKI Jakarta.

Selain itu juga Persib Bandung, Maung Bandung, Persepam Pamekasan, Persewangi Banyuwangi, Pengprov Bengkulu, Pengprov Sulawesi Tenggara, Pengprov Sulawesi Selatan, PSAP Sigli, dan Pengprov Nusa Tenggara Timur.

Selanjutnya, Pengprov Maluku Utara, Pengprov Maluku, klub Nusaina FC, PS TGM Medan, Deltras Sidoarjo, Persebaya Surabaya, dan Madiun Putra FC. (ANT/K004)

Sumber: Antara


-dipi-
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

Rudyatmo Tolak Tandatangani Draf Hasil Kongres
Sabtu, 16 April 2011 16:20 WIB

Solo (ANTARA News) - Anggota Komite Normalisasi asal Solo, Hadi Rudyatmo menolak menandatangani hasil draf yang dihasilkan Kongres PSSI dadakan yang dianggapnya melenceng dari aturan FIFA.

"Saya tidak mau menandatangani draf hasil kesepakatan dari 101 pemilik hak suara karena draf yang disodorkan itu tidak sesuai hasil yang dibicarakan dalam kongres dadakan," kata Hadi Rudyatmo, usai menerima utusan salah satu anggota Komite Normalisasi yang datang dari Jakarta, Sabtu.

Ada salah satu utusan dari Jakarta mendatangi rumah dinas Wakil Wali Kota Surakarta, Hadi Rudyatmo di Solo, Sabtu ini. Keduanya kemudian berdialog yang intinya meminta Rudyatmo mau menandatangani draf yang dianggapnya melenceng dari statuta FIFA itu.

"Saya tetap konsisten tidak mau menandatangi draf itu, karena sudah keluar dari aturan. Saya dalam hal ini tidak mempunyai kepentingan dan saya hanya berharap persepakbolaan Indonesia lebih maju ke depannya," kata Rudyatmo.

Rudyatmo tidak mau menyebut nama yang mengirim utusan ke Solo itu.

Rudyatmo mengaku memang mempunyai pendapat lain dari hasil konggres yang dilakukan di Jakarta tersebut, meski lima anggota Komite Narsional sudah menyetujui dan menandatangani.

"Saya tidak setuju bukan terus saya keluar KN. Saya hanya melaksanakan apa yang ditugaskan oleh FIFA kepada KN," katanya.

Menurut Rudyatmo, FIFA membentuk Komite Normalisasi (KN) ini untuk menormalisasi PSSI yang kondisinya tidak normal. KN bentukan FIFA ini, juga sebagai komite Pemilihan (KP) pada Konggres, sehingga tidak perlu dibentuk lagi.

Namun, kata dia, hasil pertemuan di Jakarta tersebut berubah menjadi konggres dadakan kemudian yang memiliki hak suara menghendaki KP dibentuk pada konggres. "Hal ini, sebetulnya sudah menyalahi aturan FIFA," katanya.(*)


sumber : antara

-dipi-
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

ya bermasalah lagi knapa masih saja ada perpecahan dan tidak kesepahaman di antara anggota komite
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

Semua merasa punya kapasitas dan kewenangan..... jadinya ya seperti sekarang den.... makin kacau aja....
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

Adhyaksa Siap Tempur dalam Perebutan PSSI 1
Jonathan Pandapotan | Asep Candra | Rabu, 20 April 2011 | 10:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault, mengaku siap tempur dalam bursa pencalonan Ketua Umum PSSI, jika dirinya mendapat mandat dari para pemilik suara untuk maju.

Nama Adhyaksa sebenarnya sudah lama dibicarakan bakal maju untuk merebut kursi PSSI 1. Namun, hal itu tak kunjung terjadi karena baru sebatas rumor belaka. Kini, Adhyaksa sepertinya bakal benar-benar maju karena namanya telah didaftarkan oleh ISP Purworejo.

"Saya tidak akan pernah mencari jabatan atau meminta jabatan. Tapi, kalau dikasih tanggung jawab, dipercaya, saya tidak akan pernah lari," seru Adhyaksa.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengaku tak pernah sibuk mencari dukungan ke mana-mana. Justru, para anggota PSSI sendiri yang datang kepadanya dan memintanya maju.

"Saya tanya 'Kenapa milih saya' mereka bilang 'Karena kita perlu figur muda'. Kalau saya, ya begini orangnya, apa adanya," tambah Adhyaksa.

Adhyaksa juga berharap, peraturan dalam perebutan kursi PSSI 1 dapat ditegakkan sesuai dengan aturan, dalam hal ini statuta FIFA. Ia tak ingin ada cara-cara curang dalam proses pemilihan nanti.

"Saya lihat dulu bagaimana aturan main saat ini. Semua orang berharap ingin jadi Ketua Umum PSSI, banyak orang, tokoh-tokoh besar. Setiap orang maju punya motivasi sendiri-sendiri."

"Kenapa saya mau, dari dulu saya bilang spirit of the nation depend on sports. Semangat kebangsaan itu bergantung pada olahraga dan sepak bola menyatukan bangsa ketika orang sekarang berpikir tentang kepentingan masing-masing, tentang partainya. Saya siap mereformasi PSSI," tegas Adhyaksa.

Nama Adhyaksa semakin meramaikan bursa bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Sebelumnya sudah ada nama beberapa nama yang didaftarkan maju, yaitu George Toisutta, Adhan Dambea, Diza Rayid Ali, Djohar Arifin Husin, Wahidin Halim dan Arifin Panigoro.


sumber: kompas


-dipi-
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

Agum akan Bertemu George Toisutta
Jumat, 22 April 2011 09:38 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Normalisasi PSSI Agum Gumelar akan bertemu George Toisutta dalam waktu dekat berkaitan dengan keluarnya surat FIFA mengenai empat nama yang ditolak untuk maju mencalonkan diri menjadi ketua umum PSSI periode 2011-2015.

Empat nama itu adalah Nirwan D Bakri, Nurdin Halid, George Toisutta, dan Arifin Panigoro. Rencananya Agum secara khusus akan menemui George Toisutta hari ini, dikutip dari situs resmi PSSI, Jumat.

Menurut Agum, mungkin dirinya orang pertama yang mendorong George Toisutta untuk bersedia dicalonkan menjadi Ketum PSSI.

Mantan manteri Perhubungan dan Menko Kesra itu menyatakan, beberapa bulan sebelum ramai-ramai pencalonan calon Ketum PSSI, dirinya sudah menemui George untuk mendorongnya supaya mau dicalonkan sebagai Ketum PSSI. Saat itu, George belum memberi sinyal bersedia.

"Saya yakin George Toisutta seperti saya yang pernah jadi tentara adalah prajurit Sapta Marga. Dengan jiwa besar saya yakin dia bisa menerima kondisi ini meski sampai sekarang saya masih mempertanyakan apa salah pak George. Ada misi yang lebih besar yang harus beliau emban," kata Agum.

Kepada Arifin Panigoro, Agum yang mengaku sudah berteman baik sejak masih SMA di Bandung, meminta maaf.

"Kita semua tahu Arifin sudah memberi sumbangsih besar kepada dunia olahraga kita. Diantaranya dengan menggelar Liga Medco. Tapi dengan keputusan ini sekali lagi saya minta maaf. Tapi saya berharap Arifin tetap baktikan dirinya kepada dunia olahraga," katanya.

Sebelumnya, Agum juga menyampaikan pernyataan yang sama untuk Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie.

"Pertama, saya ingin sampaikan rasa terima kasih kepada pak Nurdin Halid yang telah menunjukkan rasa pengertian menerima keputusan FIFA ini. Saya juga minta maaf kepada pak Nirwan Demawan Bakrie. Upaya saya agar dia masuk dalam pencalonan tidak diterima. Saya tahu pak Nirwan Bakrie sudah berpikir dan berbuat. Pikiran dan tenaganya selama ini sudah dicurahkan untuk kemajuan sepakbola kita. Saya mohon kepada pak Nirwan untuk berlapang-dada," katanya.

Agum Gumelar juga menghimbau kepada para pemilik suara untuk tidak emosional. "Keputusan ini pahit. Tapi tolong terimalah dengan tawakkal. Jangan emosional. Jika emosional, maka jadinya akan tidak jadi lebih baik dari yang sebelumnya. saya sangat berharap semua bekerjasama untuk membuat situasi menjadi normal dan jadi lebih baik," tegasnya.

Pada jumpa pers Kamis sore, Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar mempertegas kembali tentang tidak diperkenankannya Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta untuk dicalonkan sebagai ketua umum PSSI 2011-2015.

Hal ini sejalan dengan keputusan FIFA yang dituangkan dalam surat yang dikirim pada 4 April 2011, yang kemudian diperkuat kembali dengan surat FIFA kedua yang ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke diterima pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB.

Se belumnya Agum Gumelar berkunjung ke markas FIFA di Zurich, Swiss, Senin dan Selasa. Saat itu, Agum Gumlar yang berturut-turut ditemui Direktur Asosiasi & Pengembangan FIFA Thierry Regenass dan kemudian Presiden FIFA Joseph Sepp Blatter, meminta penegasan FIFA atas kepastian diperbolehkan atau tidaknya Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta dicalonkan.

Disamping itu, Agum Gumelar juga melaporkan tentang pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan melalui kongres pada 14 April di Hotel Sultan, Senayan.

Soal pembentukan Komite Pemilihan, papar Agum, FIFA tidak merekomendasikan. Namun, terkait adanya Komite Banding, otoritas sepakbola dunia itu bisa menerimanya.

Dengan demikian, Komite Banding tetap bisa berjalan. Menyangkut Komite Pemilihan, FIFA menegaskan bahwa Komite Normalisasi sekaligus bertindak sebagai electoral commission.


sumber: antara



-dipi-
 
Re: Menjelang Konggres PSSI & Kisruh PSSI

mhh.. emang jadi ketua organisasi itu harus orang orang kayak nama nama diatas gitu ya..??
gak bisa nama yang kurang mentereng ya..??
ehehe..

misalnya nama anggota pssi pemilik suara dari daerah manaaaa gitu.. gak boleh ya..??
 
Back
Top