Main Saham Online Kini Lebih Menyenangkan di Lautandhana Online Trading | LOTS

Bursa Hari Ini Thursday , 03 Sep 2015

Market Movement


Bursa saham IHSG kembali turun tipis 0,25% ke level 4.401,29. Dana asing mencetak transaksi net sell senilai Rp 553,02 miliar. Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 1.125 ke Rp 28.150, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 300 ke Rp 10.800, Astra Agro (AALI) naik Rp 275 ke Rp 5.975, dan Lion Metal (LION) naik Rp 190 ke Rp 1.140.Sementara saham-saham yang masuk dalam kategori top losers antara Merck (MERK) turun Rp 1.500 ke Rp 141.500, Astra Agro (AALI) turun Rp 700 ke Rp 16.200, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 8.625, dan Unilever (UNVR) turun Rp 425 ke Rp 38.500.

Global Update


Bursa Saham AS berhasil naik 2% walaupun sentimen negatif perlambatan China dan isu kenaikan suku bunga The Fed tetap kuat.Indeks saham Dow Jones naik 1,82% ke 16.351,31. Indeks S&P 500 naik 1,83% ke 1.948,85. Sementara indeks Nasdaq naik 2,46% ke 4.749,98.Begitu juga dengan bursa saham Eropa diakhiri melemahdan cenderung stagnan dimana Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 ditutup masing-masing pada level 3.198.9 (0,3%) dan 6.083,3 (0,4%).

Corporate Summary

Ø HMSP rights issue 269,7 juta saham
Ø RIMO rights issue Rp 8,1 triliun
Ø PTPP raih kontrak baru Rp 15,7 triliun
Ø Anak Usaha INDX Akhiri Kontrak di Malaysia
Ø PT PP resmikan PLTD Pesanggaran
Ø Felda Bakal Minta Revisi Harga BWPT
Ø SIDO Buyback Saham Rp198 miliar
Ø SOCI Serap Capex US$40 juta
Ø Laba IGAR Turun 13,79%
Ø JSMR Pertahankan Capex

sumber
 
Bursa Hari Ini Friday , 04 Sep 2015

Market Movement


Bursa saham IHSG kembali berhasil naik 0,72% ke level 4.433,11. Tercatat transaksi net sell investor asing senilai Rp 299,57 miliar. Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya United Tractor (UNTR) naik Rp 1.675 ke Rp 19.925, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.225 ke Rp 76.250, Acset (ACST) naik Rp 350 ke Rp 4.300, dan Mayora (MYOR) naik Rp 300 ke Rp 26.800.Sementara saham-saham yang masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 6.500 ke Rp 135.000, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 700 ke Rp 10.100, Matahari (LPPF) turun Rp 200 ke Rp 16.100, dan Indomobil (IMAS) turun Rp 160 ke Rp 2.805.

Global Update

Bursa Saham AS berhasil naik tipis dan tetap didominasi atas sentimen negatif perlambatan China dan isu kenaikan suku bunga The Fed tetap kuatIndeks Dow Jones naik 0,14% ke 16.374,76. Indeks S&P 500 naik 0,12% menjadi 1.951,13. Sementara indeks Nasdaq naik 0,35% menjadi 4,733,50.Begitu juga dengan bursa saham Eropa diakhiri menguat dimana Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 ditutup masing-masing pada level 3.270.1 (2,2%) dan 6.194,1 (1,8%).

Corporate Summary

Ø SMRA alihkan asset Rp 6,2 triliun ke SIP
Ø BUVA raih pinjaman Rp 360 miliar
Ø NRCA Kantongi Kontrak Baru Rp2,26 T
Ø TINS targetkan capex tahun depan naik
Ø SMRA menjual Mal Kelapa Gading
Ø 2016, capek PTPP naik 20%
Ø PGAS realisasikan proyek pipa gas US$ 89,2 juta

sumber
 
Bursa Hari Ini, 07 Sep 2015

Market Movement


IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup terkoreksi terbatas 0,4% berada di level 4.415,3 akibat sikap wait & see investor atas perlambatan ekonomi global. Pelaku pasar juga menanti perkembangan bursa saham Tiongkok yang sedang libur. Sisi positif dari dalam negeri, yakni data angka inflasi Agustus 0,39% merupakan rekor angka infalasi MoM yang terendah sejak tahun 2007 dan menguatnya Rupiah tidak mampu mengangkat reboun IHSG. Asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 59 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Merck (MERK) naik Rp 1.000 ke Rp 136.000, Mandom (TCID) naik Rp 800 ke Rp 17.800, Unilever (UNVR) naik Rp 475 ke Rp 38.950, dan Matahari (LPPF) naik Rp 400 ke Rp 16.500; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 950 ke Rp 75.300, Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 500 ke Rp 27.500, Siloam (SILO) turun Rp 475 ke Rp 15.300, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 475 ke Rp 42.600.

Global Update

Bursa AS dan Eropa ditutup anjlok tajam pada perdagangan akhir pekan akibat data pengangguran bulan Agustus di level 5,1% dari 5,3% yang merupakana ngak terendah semenjak April 2008 sehingga semakin jelas kisi kisi akan dinaikkannya FFR oleh The Fed. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi masing-masing sebesar 1,7%; 1,5% dan 1%. Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing melemah sebesar 2,4% dan 2,7%. Investor juga menanti kembali dibukanya perdagangan bursa saham Tiongkok dimana dampak dari perlambatan ekonomi Tiongkok mulai menyeret zona Eropa.

Corporate Summary

Ø GPRA finalisasi menara tahun ini
Ø TLKM fokus migrasi Flexi ke kartu AS
Ø ROTI Buyback Saham
Ø Rugi MDKA Membengkak
Ø Induk MLBI RIlis Notes €500 juta
Ø MLIA Siap Buyback Rp20 miliar
Ø Volume Penjualan KRAS Turun

sumber
 
Bursa Hari Ini Tuesday , 08 Sep 2015 09:08

Market Movement


IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup terkoreksi tajam 2,6% berada pada level 4.301,4 seirama dengan koreksi bursa saham regional. Investor asing tercatat mencetak transaki net sell senilai Rp 489 miliar. Rupiah kembali melemah terhadap US$ ke level Rp 14.243,- sedangkan cadangan devisa turun ke level US$ 105,3 miliar di bulan Agustus (vs US$ 107,6 miliar) yang digunakan untuk pembayaran utang luar negeri dan stabilisasi Rupiah. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 675 ke Rp 75.975, Golden Eagle (SMMT) naik Rp 125 ke Rp 1.390, Bank Woori (SDRA) naik Rp 115 ke Rp 1.175, dan MNC Sky (MSKY) naik Rp 85 ke Rp 1.495; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 1.425 ke Rp 18.500, Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 1.025 ke Rp 26.475, Astra Agro (AALI) turun Rp 825 ke Rp 15.225, dan Matahari (LPPF) turun Rp 800 ke Rp 15.700.

Global Update

Ditengah minimnya katalis, bursa Eropa pada perdagangan tadi malam mengalami rebound yang terbatas dimana indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx menguat masing-masing sebesar 0,5% dan 0,6%. Harga komoditas masih kembali mengalami koreksi dimotori oleh koreksi harga minyak dunia akibat kelebihan suply produksi minyak dunia. Di pagi ini, perdagangan bursa regional, yakni indeks Nikkei dan KOSPI dibuka mengalami penguatan mengekor positifny bursa Eropa. Investor sendiri masih bersikap wait&see atas release data ekonomi makro Tiongkok yang kemungkinan memberikan tanda pemulihan di 2H15.

Corporate Summary

Ø ANTM pangkas investasi pabrik feronikel
Ø DAJK akan menambah anak usaha di 2015
Ø ACES realisasikan buy back saham
Ø BEST baru menyerap 50% capex tahun 2015
Ø Merger KAEF dan INAF batal
Ø DSNG Buyback Rp100 miliar
Ø UNTR Tak Berencana Revisi Target
Ø Bookbuilding Eximbank diperpanjang
Ø GWSA Bidik Marketing Sales Rp500 miliar

sumber
 
Bursa Hari Ini
Wednesday, 09 Sep 2015

Market Movement


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat terbatas sebesar 0,4% berada pada level 4.318,6 meski investor asing masih membukukan transaksi net sell senilai Rp 714 miliar. Reboundnya IHSG mengekor penguatan bursa regional yang dipicu oleh penguatan bursa saham Tiongkok. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 600 ke Rp 10.400, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 425 ke Rp 8.800, BNI (BBNI) naik Rp 225 ke Rp 4.715, dan Adhi Karya (ADHI) naik Rp 205 ke Rp 2.230; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 975 ke Rp 75.000, Unilever (UNVR) turun Rp 400 ke Rp 37.750, Matahari (LPPF) turun Rp 375 ke Rp 15.325, dan Impack Pratama (IMPC) turun Rp 250 ke Rp 9.000..

Global Update


Bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam ditutup mengalami penguatan signifikan dipicu oleh reboundnya bursa saham Tiongkok pasca pemerintah Tiongkok mengeluarkan kebijakan penghapusan pajak dividen bagi investor yang memegam saham lebih dari 1 tahun. Index Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq menguat masing-masing sebesar 2,4%; 2,5% dan 2,7% sedangkan indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing melompat ke level 6.146,1 dan 3.233,8.

Corporate Summary

Ø CTRA Pangkas Capex 30%
Ø RALS Buyback Saham
Ø Proyek LRT ADHI dibiayai anggaran Kemhub
Ø DILD targetkan penjualan Rp 800 M dari kondominium
Ø SMGR pangkas capex hingga 21,4%
Ø WSKT peroleh kontrak jalan tol Rp 5,9 triliun
Ø ADHI raih kontrak jalan tol Rp 1 triliun

sumber
 
Bursa Hari Ini
Thursday , 10 Sep 2015 09:00

Market Movement


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup kembali menguat cukup signifikan sebesar 0,7% berada pada level 4.347,3. Penguatan signifikan yang terjadi pada bursa saham regional mendorong laju penguatan IHSG yang dimotori oleh sentimen stimulus Tiongkok terkait dengan penghapusan pajak dividen. Rupiah juga ditutup menguat terhadap US$ berada pada level Rp 14.226,-. Investor asing masih melakukan transaksi net sell senilai Rp 428 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 1.900 ke Rp 17.300, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 725 ke Rp 8.950, Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 650 ke Rp 27.300, dan Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 450 ke Rp 9.250; sedangkan saham-saham top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 500 ke Rp 18.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 375 ke Rp 41.500, Duta Pertiwi (DUTI) turun Rp 350 ke Rp 6.100, dan Metropolitan Kentjana (MKPI) turun Rp 200 ke Rp 16.800..

Global Update

Bursa saham AS ditututp turun tajam pada perdagangan tadi malam yang dipicu oleh anjloknya harga saham Apple dan saham-saham berbasis energi akibat kembali anjloknya harga minyak dunia sebesar 3,9% ke level US$ 44,2 per barrel. Indeks Nasdaq melemah 1,2% ditutup pada level 4.765,5 sedangkan indeks Dow Jones dan S&P 500 terkoreksi sebesar 1,4% untuk masing-masing ditutup pada level 16.253,6 dan 1.942,0. Sementara itu, bursa Eropa ditutup menguat rata-rata 1% dimana indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing ditutup pada level 6.229,0 dan 3.270,-.

Corporate Summary

Ø TLKM batalkan share swap dengan TBIG
Ø Produksi batubara DOID ditargetkan naik 20% di 2016
Ø GWSA pangkas target marketing sales mencapai 90%
Ø WSKT Cari Dana Rp10 triliun
Ø ITMG Raih Komitmen Pinjaman
Ø CTRP Tambah 1 Hotel Tahun ini
Ø Utang Valas MSKY Capai US$309,97 juta

sumber
 
Bursa Hari Ini , 14 Sep 2015 09:23

MARKET MOVEMENT


IHSG akhir pekan berhasil menguat 0,4% ke level 4.360,5 meski perdagangan berlangsung sepi, berkat aksi beli investor domestik. Sementara itu investor asing masih mencatatkan posisi jual bersih mencapai Rp57,6 miliar di seluruh pasar. Secara sektoral, saham-saham yang menguat antaralain saham perkebunan, konsumer, dan manufaktur, sementara saham properti, perbankan, dan perdagangan ditutup di zona merah. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 1.500 ke Rp 18.000, Mayora (MYOR) naik Rp 1.000 ke Rp 27.500, Unilever (UNVR) naik Rp 1.000 ke Rp 38.750, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 975 ke Rp 76.475. Sementara saham-saham top losers antara lain Bayan (BYAN) turun Rp 300 ke Rp 7.900, Tower Bersama (TBIG) turun Rp 250 ke Rp 6.500, Bank Danamon (BDMN) turun Rp 185 ke Rp 3.610, dan AKR Corporindo (AKRA) turun Rp 150 ke Rp 5.625.

GLOBAL UPDATE


Bursa saham Wall Street juga menguat di akhir pekan setelah bergerak fluktuatif sepanjang hari di tengah penantian investor atas hasil pertemuan kebijakan Fed mengenai suku bunganya yang diperkirakan akan diumumkan pekan ini. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 16.433,1 (+0,6%), 1.961,1 (+0,4%), dan 4.822,3 (+0,5%). Sementara itu, bursa saham Eropa melanjutkan pelemahannya akibat kekuatiran pasar the Fed akan benar-benar menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat mengingat data tenaga kerja AS yang menguat bulan lalu. Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 kompak melemah, masing-masing di level 3.187,9 (-1,0%) dan 6.117,8 (-0,6%).

CORPORATE SUMMARY


> DILD akuisisi Abadi Citra Lestari
> PTBA stop kegiatan eksplorasi sampai 1Q16
> INVS Batal Akuisisi Tambang Batubara
> VIVA Lakukan Efisiensi Ditengah Lesunya Ekonomi

sumber
 
Bursa Hari Ini Wednesday, 16 Sep 2015

Market Movement


IHSG kembali terpuruk, jatuh 1% ke level 4.347,2 menyusul sikap wait-and-see investor terhadap kebijakan suku bunga AS the Fed. Investor asing kembali melakukan aksi jual, yang transaksi bersihnya mencapai Rp253 miliar di seluruh pasar. Semua indeks sektoral melemah, dipimpin saham-saham perkebunan, infrastruktur, dan consumer. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Bank of India (BSWD) naik Rp 885 ke Rp 4.430, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 750 ke Rp 7.200, Samudra Indonesia (SMDR) naik Rp 225 ke Rp 5.025, dan Lippo General Insurance (LPGI) naik Rp 225 ke Rp 5.975.Sementara saham-saham top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 4.000 ke Rp 132.000, Unilever (UNVR) turun Rp 1.250 ke Rp 39.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.025 ke Rp 41.000, dan Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 900 ke Rp 26.700.

Global Update

Pasar saham Wall Street rally menyusul data penjualan ritel AS yang menguat dua bulan berturut-turut, imbas melemahnya harga minyak mentah akhir-akhir ini. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq kompak menguat lebih dari 1%, masing-masing ditutup pada level 16.599,9 (+1,4%), 1.978,1 (+1,3%), dan 4.860,5 (+1,1%). Bursa saham Eropa juga berhasil rebound, dipimpin oleh saham-saham otomotif dan energi dipicu penguatan harga minyak mentah yang naik hingga 1,3%. Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 ditutup di level 3.207,6 (+1,0%) dan 6.137,6 (+0,9%).

Corporate Summary

Ø SMCB merugi Rp 138 M di 1H15
Ø TLKM berencana kuasai 100% saham AP Teleguam
Ø WTON raih kontrak baru Rp 1,8 triliun
Ø Anak usaha WTON Kirim Produk ke Proyek MRT
Ø ESSA suntik Panca Amara US$ 146 juta
Ø Kejar target, MTLA luncurkan dua proyek lagi
Ø HMSP Beri Pinjaman PM Finance Rp10 T
Ø TOTL Alihkan Kepemilikan Saham Ke Anak Usaha

sumber
 
Bursa Hari Ini Thursday , 17 Sep 2015

Market Movement


Kembali tertekan aksi jual investor asing yang tercatat membukukan transaksi net sell Rp378 miliar, IHSG kembali melemah 0,3% ke level 4.332,5 yang menjadi satu-satunya yang melemah di antara bursa Asia lainnya. Dari sisi indeks sektoral, saham-saham yang berhasil menguat hanya saham perkebunan, infrastruktur, dan perdagangan, sementara indeks sektoral lainnya melemah, dipimpin oleh saham industri dasar, aneka industri, dan manufaktur. Saham-saham top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 650 ke Rp 18.850, Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 500 ke Rp 6.475, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 350 ke Rp 76.350, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 325 ke Rp 18.150. Sementara saham-saham top losers antara lain Delta DJakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 240.000, Mandom (TCID) turun Rp 800 ke Rp 17.000, Indocement (INTP) turun Rp 725 ke Rp 18.575, dan Unilever (UNVR) turun Rp 575 ke Rp 38.425.

Global Update

Bursa saham AS dan Eropa kompak menguat menjelang pengumuman kebijakan suku bunga Fed, berkat rally-nya harga minyak mentah hingga 5,7% ke level US$47,2/ barel yang memicu kenaikan saham-saham emiten energi. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 16.740 (+0,8%), 1.995,3 (+0,9%), dan 4.889,2 (+0,6%). Sementara indeks Stoxx50 dan FTSE 100 lompat lebih dari 1%, di level 3.251,8 (+1,4%) dan 6.229,2 (+1,5%).

Corporate Summary

Ø EXCL andalkan penjualan voucher di ritel modern
Ø RALS revisi target penjualan
Ø Revisi aturan PPnBM diperlonggar
Ø SMCB raih pinjaman Rp 750 miliar
Ø SIAP bangun pembangkit listrik independen (IPP)
Ø ADHI patok harga rights issue Rp 1.560 per saham
Ø BBTN peroleh pinjaman ICBC Rp 11,4 triliun
Ø HMSP dapat pinjaman di atas Rp 6,7 T
Ø Sampai Agustus, PTPP raih kontrak baru Rp 16,1 T
Ø MEDC pasok gas rumah tangga di dua kota

sumber
 

Bursa Hari Ini
Friday , 18 Sep 2015

Market Movement


IHSG berhasil menguat ke level 4.378,4 atau naik 1,1% berkat aksi borong saham investor domestik di tengah penantian pasar atas keputusan suku bunga Fed. BI mengumumkan suku bunga acuannya, atau BI rate di bulan September ini dipertahankan di level 7,5%. Sementara itu investor asing masih melanjutkan aksi jualnya, kali ini dengan nilai jual bersih mencapai Rp678,8 miliar di seluruh pasar. Meski demikian, mayoritas indeks sektoral menguat, dipimpin saham-saham konsumer dsan perbankan, sementara saham infrastruktur dan perkebunan diakhiri di zona merah. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Matahari (LPPF) naik Rp 1.025 ke Rp 16.675, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.025 ke Rp 41.750, Mayora (MYOR) naik Rp 1.000 ke Rp 27.500, dan Unilever (UNVR) naik Rp 675 ke Rp 39.100.Sementara saham-saham top losers antara lain Delta Djakarta (DLTA) turun Rp 2.000 ke Rp 238.000, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 900 ke Rp 10.000, Multi Prima (LPIN) turun Rp 625 ke Rp 5.825, dan Lippo Insurance (LPGI) turun Rp 500 ke Rp 5.975.

Global Update


Bursa saham AS dan Eropa kompak melemah setelah the Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level nyaris 0%, atas dasar kekuatiran perlambatan ekonmi global yang terlihat dari volatilitas pasar keuangan dan lambatnya laju inflasi. Namun Yellen menyatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan ini kemungkinan akan tetap dilakukan di akhir tahun. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq masing-masing ditutup di level 16.674,7 (-0,4%), 1.990,2 (-0,3%), dan 4.893,9 (+0,1%). Sementara indeks saham Eropa, seperti Stoxx 50 dan FTSE 100 masing-masing ditutup di level 3.255,8 (+0,1%) dan 6.187,0 (-0,7%).

Corporate Summary


Ø LPPF Resmikan Gerai ke-140 di Bekasi
Ø SIAP anggarkan dana USD145 juta
Ø ANTM tunjuk Credit Suisse dan CIMB sebagai international sale agent
Ø HEXA tambah dua alat berat baru
Ø HEXA incar kontrak alat berat untuk PLTU PTBA
Ø TINS gandeng Indonesia Power bangun PLTU
Ø Konsorsium ADHI peroleh proyek waduk Sunter

sumber
 
Bursa Hari Ini Monday , 21 Sep 2015

Market Movement


Pada penutupan perdagangan pekan kemarin IHSG berakhir datar disertai oleh aksi jual investor asing dengan nilai jual bersih mencapai Rp482,13 miliar di seluruh pasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.150 ke Rp 42.825, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 1.000 ke Rp 11.000, Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 1.000 ke Rp 28.300, dan Matahari (LPPF) naik Rp 550 ke Rp 17.225.Sementara saham-saham top losers antara lain Bina Dana (ABDA) turun Rp 500 ke Rp 7.000, United Tractor (UNTR) turun Rp 275 ke Rp 18.400, BRI (BBRI) turun Rp 250 ke Rp 9.775, dan Indocement (INTP) turun Rp 200 ke Rp 18.800.

Global Update

Bursa saham AS dan Eropa kembali melemah bersamaan pasca hasil keputusan The Fed menahan suku bunga acuannya tetap di 0,25%, karena kekhawatiran melemahnya perekonomian global. Kejadian akan memburuk apabila adanya situasi deflasi, karena akan memperburuk kinerja perusahaan dan membuat harga saham turun.Indeks Dow Jones turun 289,95 poin (1,74%) ke 16.384,79. Indeks S&P 500 turun 32,12 poin (1,61%) ke 1.958,08. Sementara indeks Nasdaq turun 66,72 poin (1,36%) ke 4.827,23.Sementara indeks saham Eropa, seperti Stoxx 50 dan FTSE 100 masing-masing ditutup di level 3.157,3 (-3,0%) dan 6.104,1 (-1,3%).

Corporate Summary

Ø ASII Bagikan Dividen Interim Rp2,5 T
Ø Garap smelter US$ 500 juta, DKFT bentuk anak usaha
Ø MCOR Dijual Rp1 T ke China
Ø HMSP turunkan harga rights issue
Ø MBAP peroleh pinjaman US$ 20 juta
Ø PPRO targekan kontribusi recurring income 10%
Ø BBRI alokasikan pendanaan proyek listrik 35 ribu MW
Ø Capex HRUM Tahun Ini Hanya US$5 juta
Ø DKFT Bentuk Usaha Patungan

sumber
 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 21 September 2015

FOMC meeting The Fed pada 16-17 September yang begitu ditunggu oleh investor global menghasilkan keputusan yang sesuai dengan ekspektasi pasar, namun tetap saja mengecewakan. Investor global sejujurnya menginginkan ada kejutan dari The Fed berupa kenaikan suku bunga yang telah dinantikan sejak lama. Dengan kenaikan suku bunga yang meskipun besarannya tidak signifikan, mulanya diharap dapat meyakinkan investor bahwa perekonomian Amerika pada khususnya, dan perekonomian global pada umumnya, cukup kuat.

Toh demikian The Fed tetap teguh mengacu pada perkembangan makro sebagai acuan pengambilan keputusan, terutama dengan rendahnya tingkat inflasi dan melambatnya perekonomian global. The Fed sejauh ini mematok target inflasi sebesar 2% sebagai syarat kenaikan suku bunga, dimana faktanya inflasi Amerika masih berkutat didekat batas deflasi. Adapun perekonomian global, mulai dari daratan Eropa, China, Jepang dan emerging market lainnya tengah menghadapi masa sulit pasca krisis finansial 2008.

Bagi perekonomian domestik, absennya kenaikan suku bunga The Fed makin memperpanjang ketidakpastian yang selama ini telah memicu spekulasi atas nilai tukar rupiah. Pun tidak mengalihkan pandangan investor asing yang masih terus membukukan net sell dipasar modal Indonesia.Nilai tukar rupiah memang sedikit menguat atas dollar namun bukan menjadi indikasi dari pembalikan trend depresiasi rupiah.

selengkapnya
 
Bursa Hari Ini
Tuesday , 22 Sep 2015

Market Movement


Mengawali perdagangan awal pekan ditutup ke 4.376,08. Indeks sektoral bergerak mixed dimana saham-saham di bidang perkebunan, industrri lain-lain, infrastrusktur dan perdagangan berada di zona hijau sementara pertambangan, industri dasar, konsumer, properti, keuangan dan manufaktur berada di zona merah.Saham-saham top gainers di antaranya adalah Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 1.125 ke Rp 29.425, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 500 ke Rp 8.000, Tower Bersama (TBIG) naik Rp 325 ke Rp 6.650, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 300 ke Rp 18.700.Sementara saham-saham top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.475 ke Rp 75.000, Indocement (INTP) turun Rp 800 ke Rp 18.000, Indofood CBP (ICBP) turun Rp 425 ke Rp 12.525, dan Matahari Dept. Store (LPPF) turun Rp 375 ke Rp 16.850.

Global Update

Bursa saham AS berhasil rebound dan ditutup positif setelah mengalami keterpurukan di pekan lalu. Kenaikan bursa dibantu oleh kenaikan saham Apple dan perusahaan sektor keuangan.Kondisi pasar akan dipengaruhi oleh keputusan investor yang masih menunggu hasil rapat The Fed selanjutnya pada tanggal 27-28 Oktober 2015 dimana kepastian suku bunga acuan akan dinaikkan atau tidak untuk tahun ini. Indeks saham Dow Jones naik 125,61 poin (0,77%) ke 16.510,19. Indeks S&P 500 naik 8,94 poin (0,46%) ke 1.966,97. Sementara indeks Nasdaq naik 1,73 poin (0,04%) ke 4.828,96.Sementara indeks saham Eropa, seperti Stoxx 50 dan FTSE 100 masing-masing ditutup di level 3.184,7 (0,1%) dan 6.108,7 (0,1%).

Corporate Summary

Ø SMCB Divestasi Saham di Lafarge
Ø HITS dapat proyek pengangkutan gas dari PLN
Ø ASII bagikan dividen interim Rp 2,6 triliun
Ø UNTR bagikan dividen interim Rp 251 per saham
Ø TBLA bagikan dividen interim Rp 42,7 miliar
Ø TPIA selesaikan proyek kilang Nafta
Ø PTPP targetkan kenaikan laba bersih 40% YoY tahun depan
Ø HMSP Revisi Harga Rights Issue
Ø WSKT Alami Oversubscribed 5x
Ø SMBR Realisasikan 60% Target Laba

sumber
 
Bursa Hari Ini
Wednesday, 23 Sep 2015

Market Movement


IHSG kembali melemah 0,7% ditutup ke 4.344,04 di tengah kondisi pasar uang yang terpuruk dimana posisi Rupiah atas Dollar AS tembus di Rp 14.520,-. Keseluruhan indeks sektoral mengalami penurunan namun sektor industri dasar, perkebunan, dan pertambangan berhasil menguat.Investor asing mencatat penjualan bersih sebesar Rp 380,83 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 375 ke Rp 5.725, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) naik Rp 265 ke Rp 2.400, Asahimas (AMFG) naik Rp 175 ke Rp 5.875, dan AKR Corporindo (AKRA) naik Rp 175 ke Rp 5.900.Sementara saham-saham top losers antara lain Mandom Indonesia (TCID) turun Rp 1.000 ke Rp 16.000, Unilever (UNVR) turun Rp 950 ke Rp 38.050, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 775 ke Rp 42.250, dan Siloam (SILO) turun Rp 700 ke Rp 13.800.

Global Update

Bursa Saham AS ditutup anjlok 1% pada penutupan perdagangan kemarin. Konisi ini dipengaruhi dari isu perlambatan ekonomi China, isu The Feddan bubble yang terjadi pada sektor pelayanan kesehatan. Indeks saham Dow Jones turun 179,72 poin (1,09%) ke 16.330,47. Indeks S&P 500 turun 24,23 poin (1,23%) ke 1.942,74. Sementara indeks Nasdaq turun 72,23 poin (1,5%) ke 4.756,72.Sementara indeks saham Eropa, seperti Stoxx 50 dan FTSE 100 masing-masing ditutup di level 3.184,7 (0,1%) dan 6.108,7 (0,1%).

Corporate Summary

Ø Kementerian BUMN doroang ANTM akuisisi Freeport
Ø RUPSLB ADHI setujui rights issue
Ø KRAS cairkan pinjaman US$ 180 juta
Ø Aboitiz masuk proyek SRTG dan MEDC
Ø SMBR cetak pertumbuhan laba bersih 27% YoY
Ø RIGS kesulitan tambah kapal berbendera Indonesia
Ø SMRA luncurkan proyek Bandung pada Nopember 2015

sumber
 
Bursa Hari Ini Monday , 28 Sep 2015

Market Movement


IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup terkoreksi sebesar 0,8% berada pada level 4.209,4 meski mayoritas bursa regional berhasil terjadi rebound. Asing membukukan transaksi net sell senilai Rp 678 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Mandom (TCID) naik Rp 1.000 ke Rp 17.500, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 750 ke Rp 75.750, Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 525 ke Rp 29.750, dan Mayora (MYOR) naik Rp 400 ke Rp 26.500; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 900 ke Rp 17.525, Unilever (UNVR) turun Rp 700 ke Rp 36.250, Matahari Dept. Store (LPPF) turun Rp 450 ke Rp 15.800, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 350 ke Rp 9.150.

Global Update

Pidato Gubernur The Fed, janet Yellen yang mengindikasikan gejolak ekonomi dunia tidak akan mempengaruhi kebijakan The Fed yakni menaikkan FFR pada tahun ini disambut positif oleh para pelaku pasar. Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,7% ke level 16314,7 sedangkan indeks Nasdaq terkoreksi 1% akibat anjloknya saham Nasdaq Biotech Index yang cukup dalam sebesar 13%. Sementara itu, bursa Eropa ditutup mengalami penguatan yang signifikan dimana indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx naik 2,5% dan 3,1% ditengah skandal uji emisi karbo yang melibatkan VW.

Corporate Summary

Ø AUTO bagikan dividen interim Rp 10 per saham
Ø BIPI Incar Omzet US$228 Juta
Ø IPO Victoria Insurance Oversubscribed
Ø PTPP kejar proyek Pembangkit Listrik
Ø TOTL siap bangun high rise building

sumber
 
201512.jpg


Keluarga Besar PT Lautandhana Securindo, Mengucapkan

Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 H

"Satuka Hati dengan Berbagi, Demi menjalin Silaturrahmi"
 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 28 September 2015
27 Sep 2015


Pekan lalu IHSG turun tajam dan sempat menembus level 4.200 seiring dengan berlanjutnya pelemahan rupiah. Nilai tukar rupiah makin melemah terhadap US dollar sebelum muncul pernyataan terbaru dari Chairman The Fed, Janet Yellen, yang pada akhir pekan menyatakan The Fed tetap berencana menaikkan suku bunganya sebelum tutup tahun 2015.

Namun hingga suku bunga The Fed benar-benar naik, spekulasi atas nilai tukar rupiah diperkirakan terus berlanjut karena sentimen domestik juga tidak lebih baik. Hal yang sama juga terjadi pada mata uang negeri jiran Malaysia yang anjlok diterpa isu politik domestik yang makin memanas dipicu oleh rencana Amerika dan juga Eropa untuk ikut menyelidiki rekening PM Najib.

Penetapan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% dalam RAPBN 2016 dalam kesepakatan bersama pemerintah dengan DPR turut menyulut pesimisme baru karena sebelumnya pemerintah dalam nota keuangan 2016 optimis mencatat pertumbuhan 5,5%. Pemerintah tampaknya telah lebih realistis kali ini karena banyak faktor berada diluar kendali pemerintah sehingga sulit merealisasikan target-target pembangunan ekonominya.

Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini:

selengkapnya
 
Bursa Hari Ini Tuesday , 29 Sep 2015

Market Movement


IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup terkoreksi cukup dalam seiring dengan derasnya tekanan jual investor atas kekhawatiran mengenai kurs Rupiah yang terus melemah ke level Rp 14.695,- per dolar AS. Investor asing tercatat membukukan transaksi net sell Rp 267 miliar.Saham-saham top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 650 ke Rp 76.400, Indomobil (IMAS) naik Rp 145 ke Rp 2.895, Dharma Satya (DSNG) naik Rp 110 ke Rp 2.950, dan Ultra Jaya (ULTJ) naik Rp 100 ke Rp 3.900; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 2.000 ke Rp 130.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.250 ke Rp 40.500, Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 1.100 ke Rp 28.650, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 950 ke Rp 16.575.

Global Update


Bursa saham AS pada perdagangan awal pekan mengalami tekanan jual signifikan yanga khirnya ditutup terkoreksi dalam dipicu oleh turunnya harga saham bioteknologi, anjloknya harga minyak dunia hampir 3% ke level US$ 44,4 per barrel dan kinrja buruk emiten industri di China. Sementara itu, Presiden Federal Reserve New York, William Dudley mengindikasikan The Fed akan menaikkan FFR bulan depan yang menambag bobot tekanan jual investor. Bursa saham Eropa pun juga tertekan turun dimana indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx ditutup turun masing-masing sebesar 2,5% dan 2,4%.

Corporate Summary

Ø Bangun PLTA, META Gandeng Norwegia dan Filipina
Ø CPIN Lunasi Utang US$100,2 Juta
Ø TOTO siap tambah kapasitas produksi
Ø AUTO pangkas target penambahan gerai baru
Ø Kinerja KAEF Berpotensi Meleset
Ø ANTM Cari Partner
Ø IPO Mitra Komunikasi Incar Rp60 miliar

sumber
 
Bursa Hari Ini Wednesday, 30 Sep 2015

Market Movement


IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat signifikan jelang penutupan sebesar 1,4% di level 4.178,4 pasca diselruruh sesi mengalami tekanan jual investor. Rupiah ditutup menguat ke level Rp 14.640 per dollar AS. Investor asing masih membukukan transaksi net sell senilai Rp 523 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.250 ke Rp 42.750, Unilever (UNVR) naik Rp 1.900 ke Rp 38.000, Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 1.350 ke Rp 30.000, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 1.050 ke Rp 12.300; sedangkan saham-saham top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 750 ke Rp 75.650, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 500 ke Rp 5.500, Saratoga (SRTG) turun Rp 465 ke Rp 4.230, dan Indocement (INTP) turun Rp 325 ke Rp 16.300.

Global Update

Perlambatan ekonomi Tiongkok masih menjadi perhatian investor yang cenderung bersikap wait & see sehingga bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam cenderung mixed dan terbatas. Harga minyak dunia tercatat rebound dan menguat 1,8% di level US$ 45,2 per barrel pasca koreksi tajam di hari sebelumnya. Jatuhnya saham Apple pasca release rekor penjualan produk Iphone terbaru menjadi kontributor koreksi indeks Nasdaq sebesar 0,6% untuk ditutup pada level 4.517,3. Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing melemah sebesar 0,8% dan 0,3% ditutup pada level 5.909,2 dan 3.029,9.

Corporate Summary

Ø PSAB Refinancing Pinjaman Rp4 T
Ø INTA tambah modal Rp 230 M dari konversi utang
Ø WSKT dan MNC dirikan perusahaan tol
Ø Kontrak Baru WIKA Capai 39%
Ø Rupiah anjlok, VIVA rugi kurs Rp 112 M
Ø WSKT siap merilis obligasi Rp 1,5 T
Ø Demi target Pajak, PPN Rokok akan dinaikkan
Ø INPP Akuisisi 5 Perusahaan Properti
Ø BUMI Jual 39,92 Juta Ton Batu Bara

sumber
 
Bursa Hari Ini Monday , 05 Oct 2015

Market Movement


Jelang akhir pekan, IHSG kembali merosot hingga 1,1% mengekor pelemahan bursa Asia, dengan semua indeks sektoral kompak memerah dipimpin oleh saham-saham aneka industri, konsumer, dan manufaktur. Meski demikian, secara keseluruhan investor asing membukukan posisi beli bersih mencapai Rp61 miliar di seluruh pasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 9.000 ke Rp 89.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.150 ke Rp 44.450, Multi Prima (LPIN) naik Rp 250 ke Rp 6.475, dan Bumi Teknokultura (BTEK) naik Rp 125 ke Rp 1.495.Sementara saham-saham top losers antara lain Delta Djakarta turun Rp 2.000 ke Rp 233.000, Unilever (UNVR) turun Rp 1.000 ke Rp 37.800, Indofood CBP (ICBP) turun Rp 525 ke Rp 12.050, dan Maskapai Resuransi (MREI) turun Rp 500 ke Rp 5.000.

Global Update

Bursa saham AS dan Eropa kompak menguat di akhir pekan dipicu spekulasi bahwa the Fed akan menunda kenaikan tingkat suku bunga untuk tahun ini karena data tenaga kerja AS yang ternyata dibawah ekspektasi. Data pengangguran di bulan September berada di level 5,1%, seiring dengan berkurangnya angkatan kerja serta upah yang mengalami stagnasi. Dengan alasan inilah, pelaku pasar memprediksi bahwa tingkat suku bunga Fed setidaknya baru akan dinaikkan pada 1Q16 mendatang. Di bursa Wall Street, saham-saham energi dan produsen bahan baku memimpin penguatan, indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq naik lebih dari 1%, masing-masing ditutup pada level 16.472,4 (+1,2%), 1.951,4 (+1,4%), dan 4.707,8 (+1,7%). Sementara indeks acuan Eropa antaralain indeks Stoxx50 dan FTSE 100 masing-masing ditutup pada level 3.088,2 (+0,6%) dan 6.130,0 (+0,9%).

Corporate Summary

Ø ASGR memperkuat bisnis digital
Ø BIKA Tingkatkan Modal Anak Usaha Rp19,8 M
Ø DSNG Realisasikan Buyback Saham Rp37,16 M
Ø SILO menunda akuisisi dua rumah sakit
Ø ITMG sebar dividen interim Rp 752 per saham
Ø MYRX sukses capai target tahun 2015
Ø BBRI siap melakukan buyback saham
Ø BUMI tawarkan debt to equity swap
Ø KRAS carikan pinjaman US$ 260,1 juta
Ø BEST targetkan peroleh kontra relokasi pabrik ke Bekasi

sumber
 
Back
Top