Bursa Hari Ini, 09 Nov 2015
Market Movement
IHSG berakhir negatif pada perdagangan pekan kemarin berada di posisi 4.566,5 (0,23%). Indeks sektoral bergerak mixed dimana pelemahan terjadi di sektor pertambangan, industri dasar, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan. Sedangkan penguatan terjadi di sektor industri lain-lain, konsumer, dan manufaktur. Transaksi jual bersih investor asing mencapai Rp 53,9 miliar di seluruh pasar. Nilai tukar Rupiah terhadap USD kembali turun hampir 1% ke posisi Rp13.688. Mengawali pekan ini, IHSG diprediksi pada posisi stagnan cenderung negatif mengikuti pergerakan pasar regional atas kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed.
Global Update
Saham-saham di Wall Street berakhir sebagian besar lebih tinggi pada perdagangan akhir pekan kemarin dikarenakan membaiknya laporan ketenaga kerjaan AS yang kuat dan isu kenaikan The Fed menaikkan suku bunga di Desember 2015. Dow Jones Industrial Average naik 46,90 poin (0,26%) menjadi ditutup pada 17.910,33.Indeks berbasis luas S&P 500 turun 0,73 poin (0,03%) menjadi berakhir di 2.099,20, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 19,38 poin (0,38%) menjadi 5.147,12.Pasar saham utama Eropa stabil di perdagangan akhir pekan, Indeks acuan FTSE 100 ditutup pada posisi 6.353,8 turun 0,2%.
News Highlights
Ø TBIG finalisasi pinjaman US$ 275 juta
Ø MTLA jajaki pinjaman Rp 200 miliar-Rp 500 miliar
Ø BBTN dan Jasindo berencana dirikan asuransi jiwa
Ø Proyek Feronikel ANTM Capai 6%
Ø ASRI Realisasikan Marketing Sales 32,4%
Ø Kerugian BLTA Mengecil
Ø SMRA Rilis Obligasi Rp3 triliun
Ø KRAS Bidik Pertumbuhan 25%
Ø TBLA Realisasikan Rp1 triliun
Ø SRIL Anggarkan Capex 2016 Rp1,1 T
Ø UNTR Kembali Pangkas Target Alat Berat
Ø JSMR Incar Pendapatan Akhir Tahun Rp7,95 T
Ø KBRI Incar Dua Negara ASEAN
Ø Defisit fiscal RI di bawah 3%
sumber
Market Movement
IHSG berakhir negatif pada perdagangan pekan kemarin berada di posisi 4.566,5 (0,23%). Indeks sektoral bergerak mixed dimana pelemahan terjadi di sektor pertambangan, industri dasar, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan. Sedangkan penguatan terjadi di sektor industri lain-lain, konsumer, dan manufaktur. Transaksi jual bersih investor asing mencapai Rp 53,9 miliar di seluruh pasar. Nilai tukar Rupiah terhadap USD kembali turun hampir 1% ke posisi Rp13.688. Mengawali pekan ini, IHSG diprediksi pada posisi stagnan cenderung negatif mengikuti pergerakan pasar regional atas kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed.
Global Update
Saham-saham di Wall Street berakhir sebagian besar lebih tinggi pada perdagangan akhir pekan kemarin dikarenakan membaiknya laporan ketenaga kerjaan AS yang kuat dan isu kenaikan The Fed menaikkan suku bunga di Desember 2015. Dow Jones Industrial Average naik 46,90 poin (0,26%) menjadi ditutup pada 17.910,33.Indeks berbasis luas S&P 500 turun 0,73 poin (0,03%) menjadi berakhir di 2.099,20, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 19,38 poin (0,38%) menjadi 5.147,12.Pasar saham utama Eropa stabil di perdagangan akhir pekan, Indeks acuan FTSE 100 ditutup pada posisi 6.353,8 turun 0,2%.
News Highlights
Ø TBIG finalisasi pinjaman US$ 275 juta
Ø MTLA jajaki pinjaman Rp 200 miliar-Rp 500 miliar
Ø BBTN dan Jasindo berencana dirikan asuransi jiwa
Ø Proyek Feronikel ANTM Capai 6%
Ø ASRI Realisasikan Marketing Sales 32,4%
Ø Kerugian BLTA Mengecil
Ø SMRA Rilis Obligasi Rp3 triliun
Ø KRAS Bidik Pertumbuhan 25%
Ø TBLA Realisasikan Rp1 triliun
Ø SRIL Anggarkan Capex 2016 Rp1,1 T
Ø UNTR Kembali Pangkas Target Alat Berat
Ø JSMR Incar Pendapatan Akhir Tahun Rp7,95 T
Ø KBRI Incar Dua Negara ASEAN
Ø Defisit fiscal RI di bawah 3%
sumber