Bursa Hari Ini Tuesday , 29 Dec 2015
MARKET MOVEMENT
IHSG berada berhasil menguat ke level 4.557,4 (+0,77%) pada perdagangan awal pekan ditengah sepinya bursa kemarin. Keseluruhan sektor bergerak positif terkecuali sektor industri dasar yang mengalami pelemahan. Investor asingmencatat nilai beli bersih mencapai Rp 429,15 miliar di seluruh pasar. Kami memprediksikan perdagangan jelang akhir tahun in iakan berlanjut sepi dan stagnan.
GLOBAL UPDATE
Bursa Wall Street kembali melemah dikarenakan harga minyak mentah dunia yang kembali melemah. Saham-saham energi kembali jatuh berikut juga saham Apple yang jatuh paling dalam. Penurunan harga minyak mentah dunia akan menjadi fokus para pelaku pasar di AS. Indeks Dow Jones turun 0,14% ke level 17.528,47 dan Indeks S&P 500 melemah 0,22% ke level 2.056,51. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 0,15% ke level 5.040,99. Sementara indeks Eropa seperti Stoxx50 dan FTSE 100 ditutup masing-masing di 3.256,5 (1,3%) dan 6.254,6 (0,0%).
NEWS HIGHLIGHTS
-BRAU kaji perpanjang moratorium surat utang US$ 450 juta
-INAF divestasi 20% saham IGM
-FREN raih pinjaman US$ 100 juta
-ACES alokasikan capex Rp 250 miliar
-BBRI salurkan KUR Rp 15 triliun
-Peraturan replanting sawit milik petani terbit Januari 2016
-Produksi padi 2016 ditargetkan mencapai 80 juta ton
-Penjualan ban 2016 diproyeksikan stagnan
-Penerimaan pajak 2015 capai Rp 1.000 triliun
Berita Emiten Tuesday , 29 Dec 2015 09:34
CORPORATE
BRAU kaji perpanjang moratorium surat utang US$ 450 juta
BRAU berencana mengusulkan perpanjangan moratorium guaranted senior secured notes senilai total US$ 450 juta yang merupakan bagian dari restrukturisasi pinjaman senilai US$ 950 juta.
INAF divestasi 20% saham IGM
INAF berencana melakukan divestasi kepemilikan saham sebanyak 20% di anak perusahaan, PT Indofarma Global Medika (IGM) melalui skema private placement. Target dana hasil divestasi tersbeut senilai Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar yang akan digunakan untuk pelunasan pinjaman perbankan kepada BMRI, BBRI dan BNII.
FREN raih pinjaman US$ 100 juta
FREN memperoleh pinjaman senilai US$ 100 juta dengan tenor 3 tahun dari Cascade Gold Ltd yang akan digunakan untuk refinancing pinjaman dan tambahan modal kerja perseroan.
ACES alokasikan capex Rp 250 miliar
ACES pada tahun depan mengalokasikan dana capex Rp 250 miliar yang akan digunakan untuk membuka 8 gerai Ace Hardware, 2-3 gerai Toys Kingdom. Sumber dana capex berasal dari kas internal perseroan.
BBRI salurkan KUR Rp 15 triliun
BBRI memperkirakan penyaluran KUR hingga akhir tahun ini mencapai sebesar Rp 15 triliun dengan total debiturt sebanyak 800 ribu paca program ini diluncurkan kembali pada Agustus 2015. Untuk tahun depan, BBRI membidik penaluran KUR senilai Rp 100 triliun dengan bunga KUR diturunkan menjadi 12%.
SECTORAL
Peraturan replanting sawit milik petani terbit Januari 2016
Dirjen Kementerian Pertanian menyatakan bahwa Peraturan Menteri Pertanian untuk program peremajaan tanaman (replanting) kelapa sawit akan terbi pada Januari 2016. Peraturan ini akan mengatur mekanisme dan teknis penyaluran bantuan kepada petani sawit yang akan ikut dalam program replanting menggunakan dana pungutan ekspor minyak sawit yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).
Produksi padi 2016 ditargetkan mencapai 80 juta ton
Kementerian Pertanian menargetkan produksi padi pada tahun depan sebanyak 80 juta ton gabah kering giling (GKG) didorong oleh pembagian saran produksi (alat dan mesin pertanian serta traktor) yang lebih cepat di Januari 2016 mendatang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu kendala untuk pencapaian produksi tersbut adalah factor minimnya luas lahan tanam akibat efek El Nino.
Penjualan ban 2016 diproyeksikan stagnan
Penjualan industry ban pada tahun 2016 siproyeksikan stagnan yakni mencapai sebanyaj 38 juta unit hingga 38,5 juta unit yang terdiri atas penjualan domestic sebanyak 8 juta hingga 8,5 juta unit dan ekspor sebanyak 30 juta unit.
ECONOMIC
Penerimaan pajak 2015 capai Rp 1.000 triliun
Kementerian Keuangan menyatakan realisasi penerimaan pajak hingga 25 Desember 2015 mencapai Rp 1.000 triliun, pertama kalinya dalam sejarah Indonesia dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak 2014 sebesar Rp 982 triliun. Untuk mengejar target realisasi penerimaan pajak 85% atau senilai Rp 1.098 triliun di akhir tahun, Kementerian Keuangan terus mengupayakan optimalisasi pajak melalui revaluasi aset BUMN, perbankan dan property serta pendekatan 50 WP besar dari sector migas dan reinventing policy. Shortfall pajak maksimum Rp 195 triliun dan deficit APBN ditargetkan berada di level 2,7% akhir tahun ini.
Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance, IQ+
sumber