Bursa Hari Ini Friday , 18 Mar 2016
Market Movement
Seharian menguat, IHSG ditutup pada level 4.885,7 atau naik 0,5% pada perdagangan hari Kamis kemarin, terutama berkat penguatan saham-saham tambang yang dipicu tren penguatan harga-harga komoditas. Investor asing tak ketinggalan melakukan aksi beli, dengan nilai beli bersih mencapai Rp374,2 miliar di seluruh pasar. Dari 10 indeks sektoral, hanya saham-saham sektor consumer yang melemah, sementara seluruh indeks sektoral lainnya menguat, seperti saham tambang, aneka industri, dan properti. Nilai tukar Rupiah terhadap USD juga ikut menguat cukup tinggi yaitu 1,4% ke Rp13.075. Sore kemarin, RDG BI mengumumkan penurunan BI rate menjadi 6,75% sejalan dengan terbukanya ruang pelonggaran moneter, terjaganya makro, dan menurunkan tekanan inflasi di 2016. Penurunan BI rate ini sesuai dengan ekspektasi pasar dan menjadi sentimen positif bagi pasar. Sehingga, kami memprediksi IHSG menyambut akhir pekan ini masih berpotensi menguat.
Global Update
Pasar saham AS masih melanjutkan penguatan berkat nilai tukar USD yang melemah yang mendorong harga komoditas, serta harga minyak mentah yang menyentuh titik tertingginya tahun ini ke level US$40,2 (+4,5%) dipicu optimisme bahwa negara produsen minyak akan menahan laju produksinya ke tingkat yang sama seperti di Januari 2016. Indeks Dow Jones, S&p500 dan Nasdaq kompak positif, masing-masing ditutup pada level 17.481,5 (+0,9%), 2.040,6 (+0,7%), dan 4.775,0 (+0,2%).
Economic Update
BI Rate Turun 25bps
Ø Ekonomi global: kebijakan suku bunga negative di Jepang dan Uni Eropa
Ø Neraca perdagangan RI surplus US$ 1,15 miliar di Februari
Ø Derasnya capital inflow dorong penguatan Rupiah
Ø Inflasi yang rendah di bulan Februari 2016
Ø Solidnya system ketahanan perbankan nasional
News Highlights
Ø Pendapatan Turun, Laba INTP Tergerus 17,6%
Ø Pacu Kinerja, SMGR Bentuk Semen Indonesia Aceh
Ø Perkuat Modal, BTEK Gelar Rights Issue
Ø KRAS catat kerugian sekitar US$ 320,03 juta
Ø KRAS siapkan capex US$ 403 juta
Ø KAEF siap lunasi utang MTN Rp 200 miliar
Ø PGAS cetak laba US$ 401,19 juta di 2015
INAF mulai merasakan dampak depresiasi rupiah
sumber
Market Movement
Seharian menguat, IHSG ditutup pada level 4.885,7 atau naik 0,5% pada perdagangan hari Kamis kemarin, terutama berkat penguatan saham-saham tambang yang dipicu tren penguatan harga-harga komoditas. Investor asing tak ketinggalan melakukan aksi beli, dengan nilai beli bersih mencapai Rp374,2 miliar di seluruh pasar. Dari 10 indeks sektoral, hanya saham-saham sektor consumer yang melemah, sementara seluruh indeks sektoral lainnya menguat, seperti saham tambang, aneka industri, dan properti. Nilai tukar Rupiah terhadap USD juga ikut menguat cukup tinggi yaitu 1,4% ke Rp13.075. Sore kemarin, RDG BI mengumumkan penurunan BI rate menjadi 6,75% sejalan dengan terbukanya ruang pelonggaran moneter, terjaganya makro, dan menurunkan tekanan inflasi di 2016. Penurunan BI rate ini sesuai dengan ekspektasi pasar dan menjadi sentimen positif bagi pasar. Sehingga, kami memprediksi IHSG menyambut akhir pekan ini masih berpotensi menguat.
Global Update
Pasar saham AS masih melanjutkan penguatan berkat nilai tukar USD yang melemah yang mendorong harga komoditas, serta harga minyak mentah yang menyentuh titik tertingginya tahun ini ke level US$40,2 (+4,5%) dipicu optimisme bahwa negara produsen minyak akan menahan laju produksinya ke tingkat yang sama seperti di Januari 2016. Indeks Dow Jones, S&p500 dan Nasdaq kompak positif, masing-masing ditutup pada level 17.481,5 (+0,9%), 2.040,6 (+0,7%), dan 4.775,0 (+0,2%).
Economic Update
BI Rate Turun 25bps
Ø Ekonomi global: kebijakan suku bunga negative di Jepang dan Uni Eropa
Ø Neraca perdagangan RI surplus US$ 1,15 miliar di Februari
Ø Derasnya capital inflow dorong penguatan Rupiah
Ø Inflasi yang rendah di bulan Februari 2016
Ø Solidnya system ketahanan perbankan nasional
News Highlights
Ø Pendapatan Turun, Laba INTP Tergerus 17,6%
Ø Pacu Kinerja, SMGR Bentuk Semen Indonesia Aceh
Ø Perkuat Modal, BTEK Gelar Rights Issue
Ø KRAS catat kerugian sekitar US$ 320,03 juta
Ø KRAS siapkan capex US$ 403 juta
Ø KAEF siap lunasi utang MTN Rp 200 miliar
Ø PGAS cetak laba US$ 401,19 juta di 2015
INAF mulai merasakan dampak depresiasi rupiah
sumber