G
guest
Guest
Re: Bertani makuta dewa secara organik
ngruno memang okeee........by aep cah ngruno juga...Bertani makuta dewa secara organik
Kelompok Tani Sedyo Lestari berawal dari sekelompok anggota masyarakat yang tergabung dalam kelompok belajar paket B (Kejar Paket B) di Dusun Ngruno, Pengasih, Kulon Progo yang diselenggarakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. Jumlah peserta kelompok belajar ada 25 orang dan telah dinyatakan lulus semua.
Peserta sebanyak 25 orang tersebut kemudian bergabung dalam program lanjutan dari kelompok belajar. Mereka bergabung dalam kelompok tani dengan kegiatan mengadakan pertemuan rutin dan arisan. Pada tahun 2002 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) memiliki program life skill bagi tamatan Kejar Paket B.
Program life skill dilaksanakan bersama LSM Bina Insan Mandiri Kulon Progo sebagai lembaga mitra pendamping. Program life skill ini berjudul pemanfaatan lahan kosong. Program dilaksanakan di pekarangan Kantor Dinas Pendidikan Kulon Progo dengan fokus kegiatan: budi daya tanaman obat makuta dewa.
Kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan kelompok yang dilaksanakan oleh Bina Insan Mandiri yang lebih menekankan pada pertanian berwawasan lingkungan. Kegiatan diawali dengan sosialisasi budi daya tanaman makuto dewa yang saat ini sedang dikembangkan oleh Bina Insan Mandiri di Kabupaten Kulon Progo.
Peluang usaha tani makuta dewa, menurut pengalaman, dapat memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat. Hasil pendampingan banyak membuka wawasan para anggota untuk lebih menekuni pertanian berwawasan lingkungan, di mana kegiatan tersebut menjadi tumpuan mata pencaharian anggota kelompok.
Pengalaman lapangan
Petugas rutin Bina Insan Mandiri memberi banyak motivasi bagi kelompok dan mengawali dengan penanaman makuta dewa di lahan pekarangan SKB (Sanggar Kegiatan Belajar). Pendampingan selanjutnya dilakukan di kelompok secara rutin dengan materi pelatihan di antaranya: pembuatan kompos dan obat alami (pestisida alami ? Red).
Hasil pelatihan pembuatan kompos telah memberikan banyak manfaat bagi kelompok, yaitu produksi kompos. Kompos telah laku dijual, di samping dipergunakan bagi kepentingan sendiri. Hasil penjualan setiap dua minggu sebanyak 2.000 kg x Rp 300 = Rp 600.000. Untuk obat alami kurang banyak digunakan mengingat tanaman keras yang berada dilingkungan masyarakat tidak banyak terkena hama tanaman.
Pengerjaan lahan pekarangan dilakukan dalam kelompok kerja. Setiap kelompok ada lima orang anggota. Setiap kelompok bergiliran mengerjakan lahan dua hari sekali. Setiap kelompok secara bergiliran berkewajiban merawat tanaman. Segala peralatan yang dipergunakan untuk kegiatan pertanian disediakan oleh SKB.
Bina Insan Mandiri di samping memberikan pendampingan rutin kepada kelompok, banyak memberikan ilmu pengetahuan tentang pertanian dan memfasilitasi dalam menjalin kerja sama dengan petani lestari lainnya. Dengan mengikuti berbagai pelatihan dan seminar tentang pertanian berwawasan lingkungan, wawasan anggota kelompok semakin luas dan berkembang.
Pemanfaatan lahan kosong di Dinas Pendidikan Kulon Progo telah dikerjakan di masing-masing anggota kelompok. Pertanian yang kami lakukan sebagai hasil pendampingan menjadikan pola pertanian kami dapat menekan dan menghemat biaya operasional petani. Harapan kami dari pertemuan dengan sesama petani ini akan diperoleh banyak ilmu pengetahuan pertanian yang dapat dikembangkan ke kelompok tani.
Sukarjo, anggota Kelompok Tani Sedyo Lestari, Dusun Ngruno, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakara.
(Catatan Redaksi: tulisan diambil dari buku ?Belajar dari Petani. Kumpulan Pengalaman Bertani Organik,? editor Wangsit St dan Daniel Supriyana, diterbitkan oleh SPTN-HPS ? Lesmana ? Mitra Tani)