@lolo
Polisi udah membantah bahwa penangkapan atas uztadz Abu murni krn hukum bukan rekayasa atau pengalihan kasus lain
wartanews said:Jakarta - Penangkapan Amir Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Baasyir mulai menuai protes. Pasalnya, cara kepolisian menangkap Ustadz Baasyir seperti buronan yang hendak melarikan diri.
Ustadz Baasyir disergap Densus 88 ketika perjalanan pulang ke Solo di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah pada Senin 9 Agustus lalu. Mendadak mobil yang membawa Ustadz Baasyir diberhentikan di Jalan Raya Siliwangi No 145, Kelurahan Karangpanimpal, Kec Purwaharja, Kota Banjar.
Selain Ba’asyir, polisi menangkap istrinya, seorang sopir, dan delapan orang lain yang ikut mengantar Ustadz Baasyir usai berceramah di Masjid Agung Kota Banjar dan Masjid Agung Tasikmalaya. Dalam insiden ini, kaca mobil Kijang yang ditumpangi Ustadz Baasyir sempat dipecahkan personel Densus 88.
Peristiwa ini sontak membuat pendukung Ustadz Baasyir kecewa. Mereka kecewa lantaran Polri memberi perlakuan baik dan istimewa terhadap tersangka Mafia Pajak, Gayus Haloman Tambunan, yang sempat buron ke Singapura, ketimbang kepada Pengasuh Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Solo.
"Penangkapan Gayus lebih terhormat ketimbang Baasyir. Gayus dilobi di Singapura sebelum dibawa ke Indonesia, tapi kalau Baasyir ditangkap seperti penyergapan Kapal Mavi Marmara oleh militer Israel," ungkap Juru Bicara JAT Solo, Abdurrahman, di Solo, Kamis (12/8).
Sejauh ini, Polri mengenakan pasal berlapis kepada Ustadz Baasyir yaitu pasal 14 jo pasal 7, pasal 9, pasal 11 dan atau pasal 11 dan atau pasal 15 jo pasal 7, pasal 9 dan pasal 11 dan atau pasal 13 huruf a atau b atau c UU No 15/2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman maksimal hukuman mati. (*/lik)
okezonedotcom said:JAKARTA - Wakadiv Humas Mabes Polri Kombes Polri Ketut Untung Yoga mengantongi identitas pemilik rekening bank yang mentransfer dana untuk kegiatan terorisme di Aceh.
"Sumber dana itu ada dari perorangan, ormas, yayasan, dan organisasi," ungkapnya dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/8/2010). Saat ditanya ormas yang dimaksud, Untung mengatakan belum bisa menjelaskannya saat ini. "Belum, nanti dijelaskan lebih lanjut," katanya.
Untung mengatakan, Polri dapat membuktikan keberadaan transfer dana teroris tersebut. Namun pemilik dari rekening itu tidak bisa dibuktikan. "Dari serangkaian barang bukti yang dikumpulkan, ada menyangkut bukti transfer dan itu ada. Nama-namanya tidak bisa disebutkan, tidak mungkin ada rekening tidak ada namanya," jelasnya.
Disinggung apakah pemilik dari salah satu rekening tersebut adalah pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid Abu Bakar Ba'asyir, Untung menegaskan tidak bisa membeberkannya. "Saya tidak bisa menyebut. Kabareskrim juga tidak menyebut. Tidak bisa disebutkan karena pemilik rekening itu rahasia," tandasnya.
Sekadar diketahui, para petinggi Mabes Polri bersikukuh KH Abu Bakar Ba’asyir berperan aktif menyokong pendanaan camp militer teroris di Aceh. Hal itu dibuktikan dengan adanya sejumlah transaksi keuangan mencurigakan via bank.(ram)
okezonedotcom said:Abu Bakar Ba'asyir Tak Punya Rekening
JAKARTA- Klaim Mabes Polri telah memiliki bukti transfer dari KH Abu Bakar Ba’asyir kepada para teroris Aceh sungguh berlebihan. Betapa tidak, ternyata Ba’asyir tidak memiliki rekening.
“Beliau tidak punya rekening. Ustaz Abu tidak mengenal itu. Perintah blokir rekening Ba’asyir, blokir rekening Amrozi itu gaya lama Amerika. Apanya yang mau diblokir, mereka saja tidak punya rekening,” ujar pengacara Ba’asyir, Achmad Michdan kepada okezone di Jakarta, Jumat (13/8/2010).
Michdan semakin geli ketika mendengar Wakadiv Humas Mabes Polri Kombes Pol I Ketut Untung Yoga menyampaikan bahwa bukti transaksi dari Ba’asyir dan sejumlah sumber lain untuk mendanai pelatihan militer di Aceh mencapai angka Rp1 miliar.
Pasalnya, Ba’asyir dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) kesulitan membiayai operasional rutin kantornya di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. “Kalau itu dari Ustadz Abu atau JAT saya tidak yakin, untuk pengacara saja kita ibadah kok,” ungkapnya.
Adapun mengenai kemungkinan Ba’asyir menginstruksikan kepada orang lain untuk mentransfer dana ke teroris Aceh, Michdan tidak bersedia menanggapi secara serius. Menurut dia, harus ada alat bukti riil apabila polisi menuduh Ba’asyir terlibat dalam pendanaan pelatihan militer teroris Aceh.
“Kalau dicari-cari, semua anak cucu Adam juga bisa (dituduh transfer ke teroris Aceh atas perintah Ba’asyir),” ungkapnya.(ful)
masalah bantah membantah itu bukan berita baru d kepolisian. Kasus rekaman pembicaraan ari muladi awalnya bilang ada bukti rekaman eh sekarang bilang ga ada
Makanya wahai polisi tunjukkan kredibilitasmu dunk biar rakyat tetap percaya padamu