Bls: Renkarnasi menurut kalian ????
Nah itulah bang yang gw dulu gak ngerti, tapi sekarang jelas khan, kalau di dunia material ini perubahan itulah yang kekal, makanya ada dualisme, yang baik bisa jadi buruk, yang buruk bisa jadi baik, tapi sifat dasarnya mencari kebahagiaan tidak berubah. Kita harus gentelman menerima kenyataan ini, sebab kita ada di dunia material ini karena pilihan kita. Nah kalau orang yang udah menyadari hal ini sepenuhnya, dia gak bakalan cemas oleh dualisme ini (tapi gw belon lho...). Kecemasan muncul dari keterikatan material yang disebabkan oleh Keakuan Palsu (False Ego) yang menghayalkan bahwa badan ini adalah dirinya yang sejati, sehingga cemas kalau mengalami ketuaan, cemas menghadapi kematian, cemas kehilangan sesuatu, dsbnya, tapi hal itu alamiah di dunia material ini.
Mengenai hantu, di dunia material ini banyak sekali badan-badan yang disediakan disesuaikan dengan alam (habitat) untuk dapat tinggal disana, Roh karena kekal bisa berada dimana saja, karena itu Roh itulah mahluk hidup yang sebenarnya, hidup = tidak mati, Roh tidak pernah mati (kekal), akan tetapi badan harus menyesuaikan dengan tempat dimana dia berada supaya bisa bertahan (tinggal). Misalnya, untuk dapat hidup di Air maka badan yang cocok adalah badan Ikan, untuk dapat terbang di udara badan yang cocok adalah badan burung, begitu juga di planet-planet lain ada badan-badan yang tersusun dari unsur-unsur yang sesuai dengan tempatnya, tetapi Roh bisa berada di mana saja, di Air, Udara, Tanah, Angkasa dll. Ada badan-badan yang tersusun dari unsur-unsur material kasar sehingga dapat dilihat dengan mata, ada juga yang tersusun dari unsur-unsur yang lebih halus dan ada yang sangat halus. Jadi begitu banyak badan-badan yang disediakan di alam semesta material ini. Ada Virus, Bakteri, dedemit, jin, Raksasa, Dewa, Malaikat, Bidadari, binatang, manusia, pohon dll. Wah pokoknya banyak banget deh. Semuanya adalah badan-badan, ibaratnya sebuah butik pakaian yang menyediakan aneka ragam pakaian, kita bebas memilihnya sesuai keinginan kita dan kemampuan daya beli kita untuk mendapatkan pakaian tersebut (duit). Keinginan adalah bentuk kebebasan kita untuk menentukan pilihan dan tersalur kedalam pikiran untuk memilikinya, kemudian ada usaha/activitas/perbuatan/karma untuk mencapai tujuan itu. Nah kalau udah klop terjadilah transaksi, pakaian yang kita inginkan jadi milik kita. Nah mengenai hantu, hantu artinya tidak berbadan kasar, bukan berarti mereka tidak memiliki badan, hantu memiliki badan halus yang terdiri dari tiga unsur material halus yaitu Pikiran, Kecerdasan dan Keakuan Palsu (false Ego), jadi Roh yang ada di dalam badan hantu ini masih terbelengu dalam badan halus, namun tetap sifat alamiah sang Roh untuk menemukan kebahagiaan yang sejati masih ada. Hantu hanya bisa berpikir, saya lapar, saya ingin menikmati ini atau itu, ingin makan ini atau itu tapi hanya dalam pikiran saja, tidak dapat menikmati secara langsung seperti halnya manusia. Untuk itulah jika ia ingin merasakannya secara langsung maka dia harus masuk ke badan yang dianggapnya tepat untuk dimasuki. Dia masuk dan meresapkan badan halusnya yang berupa Pikiran, kecerdasan dan False Ego ke dalam badan orang tersebut sesuai dengan tempatnya, Pikiran ke dalam otak, kecerdasan ke dalam otak yang lebih halus dan False Ego di dalam hati. Terjadilah apa yang disebut Trance atau kemasukan hantu tersebut dan menyampaikan keinginannya, minta ini atau itulah, minta disediakan makanan ini atau itulah. Jadi jangan sampai pikiran kita kosong biar gak kemasukan hantu dan jangan suka banyak ngelamun, siapa tau ada hantu disekitar kita yang lewat (wah kesempatan nih gw masukin), jadi gak enak juga jadi hantu bang. Jadi sifat dasar ingin bahagia itu tetap ada. Itulah kebebasan pilihan kita, gak ada yang bisa memaksakan, semua tergantung diri kita sendiri. Agama, Kitab Suci, lingkungan, dll adalah merupakan piranti/alat untuk kita menjadi sadar atau meningkatkan kesadaran, tapi semuanya tergantung diri kita sendiri, contohnya kalau kita Jahat terus pingin berubah jadi baik, trus siapa yang menentukan, kan diri kita sendiri yang memutuskan gak ada yang bisa memaksakan, biarpun sejuta ayat, sejuta petuah ataupun nasehat sampe bibir doer & berbusa-busa tapi kalo kitanya gak mau berubah "pokoknya gw gak mau, gw pingin jadi orang jahat" ayo siapa yang bisa memaksa, kecuali diri kita sendiri yang memutuskan mau berubah, itulah bentuk kebebasan memilih dan resikonya harus ditanggung. Gitu loh broer.