Semua sudah tidak meributkan kasus teror pemboman, begitulah siswa-siswa di sekolah indonesiaindonesia.com.
awalnya saja yang menggemparkan lalu seterusnya menjadi biasa-biasa saja, akhirnya kembali menjadi kehidupan yang juga biasa-biasa saja.
Tapi sekelompok kutu buku masih penasaran dengan kasus ini.
Anak kutu buku tidak akan berbalik muka karna yang dia kira tersangka kasus ini adalah anak-anak berandalan yang sekarang ada diperpustakaan tempat dimana anak kutu buku berada.
Second_sister menulis beberapa kejadian-kejadian yang ada sepanjang minggu ini, dia mencoret-coret kertas dengan pena warna yang berbeda-beda.
"Kalau anak berandalan itu pelakunya, kenapa dia berani ke perpustakaan, apakah disengaja supaya mereka nggak dicurigai."
"Iya, bisa jadi tuh!" BlackHorizon yang biasa dipanggil Blacky menyalak.
"Mereka kita akan selidiki terus, jangan alihkan perhatian, ok!"
"Beres, senpai."
Di lain pihak
"Ibu Prinsess, prinsess,,hehe.." Nizhami yang biasa dipanggi Cak Niz cengengesan sambari memegang setangkai bunga bernama Hibiscus rosa sinensis alias bunga kembang sepatu yang dipetiknya disamping sekolah.
"Putri, oh Pujaan hatiku, tidak hanya cantik tapi juga anggun seperti putri!" Cak Niz cengengesan.
"Kembang sepatu?" tiba-tiba Srigalahitam menyeletuk.
Cak niz kaget sampai-sampai kejedot tiang sekolah tepat ditikungan dia hendak berbelok.
"Ck, pantes tumbang semua kembang-kembang yang ada, ternyata elu yang metiknya!"
"SSt bro, cuman beberapa kok."
"Ahhh, itu semua penilitian gue tau! eehhh, malah lu seenaknya maen ambil!"
Cak Niz melongo.
"SINI! BALIKIN!"
Setelah diambil tanpa paksa, Srigal melesat pergi. Cak Niz masih melongo.
"Heh, lo yang bener dong!"
Cak niz terbangun dari kelongoannya setelah mendengar suara seseorang dibalik semak-semak, dia mencoba mendekati.
"Semua udah gak panik lagi, sial! kita harus membuat mereka panik terus, kita harus membuat mereka merasakan aura-aura yang menakutkan!"
"Iya tapi gimana caranya! Kita udah berusaha neh!"
"Mana ada kasus yang aneh lagi, Kepala sekolah kita ada dua, saking anehnya BOM pun udah ga ditakuti mereka lagi!"
Nizhami Ali Jinnah seketika itu langsung ngelosh saking kagetnya melihat orang-orang itu berdiskusi dibawah pohon tua yang rimbun.
Matanya berair karena kaget sambil melotot keras melihat keadaan itu dan akhirnya matanya terasa perih saat ditahannya lama-lama.
Sambil mengucek-ngucek matanya yang perih dia bergumam,,
"Ibu guruku, putriku, kembang sepatu memang tidak bisa kudapatkan dan kuberikan padamu, tapi kebenaran dan pembuktian akan kuberikan padamu, kau pasti akan bangga padaku bu guru. Ohyoyoyoyoyo!!"
Cak niz bergaya gurita menari sambil meninggalkan perdebatan orang-orang dibawah pohon dengan riang gembira memikirkan sesuatu yang indah.
"Netnet kepada Bumi,,zzzttbbzzttt Netnet kepada zzzzztt mii,, bzzzttttt bumi"
"69 sembilan komandan!"
"Bagaimana kondisi bumi?"
"99 komandan"
"Bagus, terus pantau prajurit."
bzt..
Tuan Lolo bergerak dengan pesawat Ufonya drrrttt pek kepek kepek kepek...
"Selamat pagi Mr.Lolo."
"Selamat pagi ibu kepala sekolah." Tuan Lolo menghentikan Ufo kecilnya didepan Ibu kepala sekolah
"Sudah beberapa hari ini sejak kedatangan Mr.Lolo."
"Iya, saya berusaha sebisa mungkin untuk mendamaikan permusuhan yang ada dibumi."
Tiba-tiba ada suara yang menuju dibelakang Ibu kepala sekolah.
"Ohoo siapa ini!! Selamat siang Mr. Lolo."
"Selamat siang Bapak kepala sekolah." Tuan Lolo sedikit menunduk.
"Ibu Megha."
"Bapak Pale."
Yang tadinya suasana dingin semriwing tiba-tiba menjadi panas, tatapan dua kepala sekolah benar-benar mengerikan.
manusia memang menyeramkan, nanti saja setelah dingin baru aku ungkap semuanya gumam Tuan Lolo yang kemudian berlalu dengan ufo kecilnya.
ddrrtttt pek kepek kepek kepek...