senjanjani
New member
Mengupas Penggandaan Profit Dengan Strategi Piramida
Sejak pertengahan tahun 2014 lalu, pergerakan beberapa pasangan mata uang utama menunjukkan trend yang kuat. Bagi para trader yang telah berpengalaman keadaan tersebut adalah kesempatan untuk mendulang profit sebanyak-banyaknya, antara lain dengan menerapkan strategi trading yang dinamakan Piramida. Artikel ini akan mengulas apa itu strategi Piramida dan bagaimana cara melakukannya, lengkap dengan contoh yang nyata.
Bagaimana Strategi Piramida Dilakukan?
Strategi Piramida adalah strategi trading yang agresif dan berpotensi meningkatkan profit hingga dua atau tiga kali untuk kondisi pasar yang sedang trending dengan kuat, namun akan sangat beresiko jika trend berbalik arah. Strategi Piramida dilakukan dengan menambah posisi trading dengan ukuran lot yang sama jika diperkirakan trend masih bergerak sesuai dengan arahnya.
Jika Anda perkirakan trend masih searah, maka perkiraan Anda harus benar, dan jika perkiraan Anda meleset maka kesalahannya harus minimal. Keberhasilan menggunakan strategi ini sepenuhnya tergantung pada pengendalian resiko, terutama ketika trend berbalik arah.
Berikut illustrasi ide strategi piramida:
Pada illustrasi di atas, dicontohkan pasar yang sedang uptrend dengan kuat. Sebelum entry, pastikan terlebih dahulu bahwa pergerakan harga memang sedang uptrend kuat, dengan melihat terbentuknya level-level higher high (level high sekarang yang lebih tinggi dari high sebelumnya) dan level-level higher low (level low sekarang yang lebih tinggi dari low sebelumnya). Selain itu, koreksi (retracement) yang terjadi tidak sampai melampaui harga awal saat mulai naik (sesuai dengan teori gelombang Elliot), idealnya sekitar 50% Fibonacci Retracement.
Untuk mengetahui kekuatan trend, bisa digunakan indikator Average Directional Index (ADX). Untuk trend yang kuat biasanya ADX minimal 25.
Jika keadaan pasar telah sesuai dengan kriteria trend yang sedang kuat, maka entry buy bisa dilakukan setelah koreksi selesai (level A, B, C), dan pergerakan harga mulai berbalik arah. Untuk mengetahui berakhirnya koreksi, bisa digunakan indikator momentum semisal RSI, stochactic atau yang lain, serta formasi price action dari candlestick. Sebelum memastikan akan entry untuk order berikutnya, pastikan harga telah melampaui level tertinggi sebelum terjadinya koreksi (break high).
Sumber : seputarforex.com