Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Catatan Untuk Aplikasi Teknik Compound Forex

Menggunakan teknik compound forex sebagai cara mendapatkan profit besar boleh saja. Namun, perlu diingat bahwa perkiraan profit yang Anda peroleh dari teknik compound harus realistis, sehingga Anda tidak akan terpancing emosi untuk terburu-buru mewujudkannya, atau tidak akan nge-down jika ternyata tidak berhasil sebagaimana yang Anda harapkan.

Pada umunya, teknik compound forex sering digunakan oleh trader yang sudah profesional. Beberapa trader pemula juga mulai menggunakan teknik ini. Namun sayangnya, angan-angan mereka tidak realistis, sehingga yang didapatkan justru loss besar-besaran serta kekecewaan. Kasihan ya, sudah jatuh tertimpa tangga...

Agar hal tersebut tidak terjadi pada Anda, maka perhatikan beberapa catatan berikut:

1. Miliki Sistem Trading Yang Handal Dengan Profit Konsisten
Sistem trading mencakup metode analisa, strategi mencari posisi Entry, hingga manajemen risiko yang Anda gunakan. Mau apapun strategi tradingnya, tipe analisanya, atau cara tradingnya, semuanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Apakah itu Scalping, Day Trading, News Trading, semuanya bisa digunakan bersama dengan teknik compound forex. Hal yang paling penting adalah sistem trading tersebut telah teruji dan handal. Ingat, handal atau tidaknya pilihan sistem trading bergantung pada trader yang menggunakan, bukan sistem tradingnya.

Nantinya, jika Anda bisa menerapkan sistem trading dengan disiplin, maka bukan tidak mungkin jika profit Anda bisa konsisten. Tentu akan percuma jika Anda mempunyai sistem yang sesuai dan sudah teruji, tapi Anda tidak bisa menjalankannya dengan konsisten. Bagaimanapun juga, profit konsisten lahir dari disiplin menjalankan sistem trading yang digunakan. Apabila masih suka melanggar aturan, maka jangan heran jika profit trading juga suka "melanggar ekspektasi" Anda.

2. Investasikan Kembali Keuntungan Yang Didapat
Nah, poin kedua inilah yang menjadi inti dari teknik compound. Hasil keuntungan konsisten yang sudah diperoleh itu jangan buru-buru ditarik. Biarkan masuk kembali ke dalam modal agar Anda dapat memperoleh hasil berlipat ganda berkat modal yang lebih besar pula. Orang-orang terkaya di dunia seperti Warren Buffett atau George Soros sekalipun, tidaklah mendadak kaya dari satu usaha saja, melainkan terus menerus menanamkan dana dalam investasi lagi dan lagi, hingga akhirnya memperoleh hasil berlipat ganda.

Sebagaimana contoh ilustrasi di atas sebelumnya, cara menginvestasikan kembali profit sebagai modal bisa dengan ukuran 10% dari setiap profit yang Anda terima. Standar keuntungan 10% per bulan tersebut rasanya cukup realistis di kalangan trader yang sudah punya sistem trading bagus. Apabila Anda kurang yakin, maka dapat pula mengubahnya menjadi lebih rendah. Namun, jangan terlalu tamak hingga menargetkan lebih dari 30 persen per bulan, karena trader profesional pun akan sulit sekali mendapatkan keuntungan sebesar itu secara konsisten. Mungkin sih, tapi tentu hanya sekali atau dua kali saja.

3. Bersabar
Anda sudah punya sistem trading bagus, juga sudah menanamkan kembali keuntungan trading ke dalam modal. Langkah paling akhir tetapi paling penting dalam aplikasi teknik compound forex adalah bersabar. Sepintas mudah, tetapi realisasinya susah. Bagaimana jika ada anggota keluarga sakit? Atau ada moge keren yang sedang promo? Atau baru saja keluar iPhone model baru? Godaan untuk menarik keuntungan sangat banyak. Namun, "bersabar" itu juga bukan sesuatu yang tak mungkin dilakukan, jika Anda tahu caranya.

Pertama, siapkan "uang dingin" sebagai modal awal trading, artinya uang yang akan Anda gunakan sebagai modal bukanlah uang yang sudah ada jatahnya. Pastikan modal trading berasal dari uang yang "menganggur"; bukan jatah sekolah anak, jatah bayar cicilan rumah, apalagi jatah bulanan istri. Bisa berbahaya tuh. Niatkan uang tersebut benar-benar sebagai modal investasi dan baru akan ditarik setelah jangka waktu tertentu (misalnya 10 tahun dalam contoh di atas).

Tips kedua, coba lakukan diversifikasi akun trading jika butuh tambahan pendapatan rutin yang bisa ditarik dalam waktu dekat. Misalnya, buka dua akun trading. Salah satu akun menggunakan teknik compound forex, sementara akun lainnya khusus digunakan untuk memperoleh pendapatan ekstra. Fungsi akun non-compound tersebut untuk memberikan Anda keluwesan apabila sedang memerlukan uang tunai. Apabila broker Anda hanya memperbolehkan satu akun untuk setiap orang, bukalah akun di broker forex terpercaya lainnya.

Dengan berbekal dua tips tersebut, maka kesabaran Anda bisa ditata guna mengamankan dana dalam akun trading yang di-compound. Bayangkanlah, hanya berbekal dari kesabaran, berapa banyak uang yang akan Anda dapatkan beberapa tahun dari sekarang. Pasti menggiurkan!

Kesimpulan
Teknik compound forex dapat Anda jadikan alternatif jika ingin memperoleh profit besar dari penambahan jumlah modal trading; bukan dengan terus-menerus inject dana, tapi dengan memanfaatkan keuntungan yang sudah didapatkan sebelumnya. Namun, selalu ingat bahwa hasil yang besar tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat.

Di samping setup manajemen risiko yang apik, Anda harus bisa menggunakan sistem trading handal secara disiplin, memperoleh profit yang konsisten, tidak tergoda untuk melakukan penarikan tunai dari profit yang diperoleh, serta bersabar. Pada tahap-tahap awal aplikasi teknik compound forex, naiknya modal mungkin terasa kecil dan lama. Namun seiring waktu dan terasahnya kemampuan Anda, maka kenaikan modal akan terasa lebih cepat. Enjoy the process!

Sumber : seputarforex.com

 
Mengelola Account Trading


Kebanyakan dari trader forex retail membuka account tradingnya dengan balance yang relatif kecil. Mereka tentunya ingin balance accountnya tumbuh berkembang. Walaupun tidak mudah melakukannya, hal itu bisa dicapai dengan merubah persepsi dan cara trading. Besar kecilnya sebuah account balance bukan ukuran sukses seorang trader, dan seorang trader yang berhasil mengelola account tradingnya dengan baik tidaklah harus seorang trader profesional yang full time. Sukses dalam trading forex diukur dari persentasi yang telah dihasilkan oleh account balance kita dalam waktu tertentu. Misalnya jika account balance kita $2,000 dan kita bisa menghasilkan profit $200 per bulan, maka bisa saja kita dianggap telah sukses dalam mengelola account trading. Seorang trader seharusnya tahu apa yang perlu dilakukan untuk mencapai sukses dalam mengelola account tradingnya.

Fokus pada cara trading kita, bukan pada besarnya profit
Kesalahan persepsi seorang trader dengan account balance yang relatif kecil adalah bahwa mereka harus mencetak profit sesering mungkin karena merasa telah menginvestasikan seluruh dananya dalam account trading dan berharap bisa dengan cepat meraih sukses dalam trading forex. Hal ini mengakibatkan kurangnya perhatian pada managemen resiko dan cara trading yang efektif , dua poin yang sangat penting dan dominan dalam trading forex.

Seorang trader seharusnya berhasil mengelola balance dengan nilai kecil terlebih dahulu sebelum mencoba mengelola balance dengan dana yang relatif besar. Bahkan jika kita memiliki dana yang relatif besar, tidak seharusnya kita investasikan seluruhnya pada account trading sebelum kita berhasil dengan baik mengelola account dengan dana yang relatif kecil. Seharusnya seorang trader tidak fokus pada strategi memperbesar ukuran lot setiap kali entry guna menggandakan profit, tetapi harus mengutamakan managemen resiko yang proporsional dan realistis untuk memperoleh profit yang konsisten dalam jangka panjang.

Dengan cara ini account trading kita akan berkembang dengan lambat, tetapi konsisten dari waktu ke waktu. Salah satu strategi trading yang cocok diterapkan adalah metode price action yang dikombinasikan dengan trading plan yang sesuai dengan risk manangement kita.

Perlakukan account balance kecil seperti Anda mengelola dana besar
Anggaplah Anda mengelola dana yang cukup besar jika account trading Anda relatif kecil, karena pada prinsipnya cara memperoleh hasil yang konsisten dalam trading adalah sama, yaitu managemen resiko yang benar, tidak over-trade dan tidak over-leverage. Jika Anda katakan punya account trading $1 juta, profit sekali atau dua kali dengan konsisten dalam sebulan mungkin nilainya sudah cukup berarti.

Sebaliknya jika balance Anda kecil, secara emosi Anda ingin dan merasa perlu untuk masuk pasar sesering mungkin untuk mengembangkan account dengan cepat. Hal ini tidak perlu Anda lakukan jika Anda menganggap dana pada account Anda cukup besar dan hanya ingin hasil trading yang konsisten. Memang ukuran lot per trade Anda lebih kecil, tetapi yang hendak dicapai adalah konsistensi dalam trading. Jika konsistensi tersebut telah dapat Anda lakukan, Anda bisa mulai memperbesar balance Anda secara bertahap, dan dengan metode dan strategi trading yang sama, account Anda tentu akan berkembang dengan konsisten dari waktu ke waktu.

Selain hal utama diatas, yang juga penting untuk Anda lakukan jika Anda ingin berhasil mengelola account balance kecil adalah dengan membuat jurnal trading yang diupdate dengan teratur untuk evaluasi hasil trading Anda dari waktu ke waktu, agar Anda bisa disiplin dan bertanggung jawab pada track record trading Anda.

Kalau Anda sedang berusaha menemukan investor untuk mengembangkan account trading Anda, tentunya si calon investor menginginkan bukti hasil trading Anda serta metode dan strategi trading yang Anda terapkan, dan ini bisa Anda tunjukkan dengan jurnal trading dan trading plan yang telah Anda buat. Dan jika Anda ingin menekuni trading forex dengan serius, sudah seharusnya Anda belajar untuk berhasil mengelola account dengan nilai kecil terlebih dahulu sebelum mengelola account trading dengan dana besar.

 
Mengelola Account Trading


Kebanyakan dari trader forex retail membuka account tradingnya dengan balance yang relatif kecil. Mereka tentunya ingin balance accountnya tumbuh berkembang. Walaupun tidak mudah melakukannya, hal itu bisa dicapai dengan merubah persepsi dan cara trading. Besar kecilnya sebuah account balance bukan ukuran sukses seorang trader, dan seorang trader yang berhasil mengelola account tradingnya dengan baik tidaklah harus seorang trader profesional yang full time. Sukses dalam trading forex diukur dari persentasi yang telah dihasilkan oleh account balance kita dalam waktu tertentu. Misalnya jika account balance kita $2,000 dan kita bisa menghasilkan profit $200 per bulan, maka bisa saja kita dianggap telah sukses dalam mengelola account trading. Seorang trader seharusnya tahu apa yang perlu dilakukan untuk mencapai sukses dalam mengelola account tradingnya.

Fokus pada cara trading kita, bukan pada besarnya profit
Kesalahan persepsi seorang trader dengan account balance yang relatif kecil adalah bahwa mereka harus mencetak profit sesering mungkin karena merasa telah menginvestasikan seluruh dananya dalam account trading dan berharap bisa dengan cepat meraih sukses dalam trading forex. Hal ini mengakibatkan kurangnya perhatian pada managemen resiko dan cara trading yang efektif , dua poin yang sangat penting dan dominan dalam trading forex.

Seorang trader seharusnya berhasil mengelola balance dengan nilai kecil terlebih dahulu sebelum mencoba mengelola balance dengan dana yang relatif besar. Bahkan jika kita memiliki dana yang relatif besar, tidak seharusnya kita investasikan seluruhnya pada account trading sebelum kita berhasil dengan baik mengelola account dengan dana yang relatif kecil. Seharusnya seorang trader tidak fokus pada strategi memperbesar ukuran lot setiap kali entry guna menggandakan profit, tetapi harus mengutamakan managemen resiko yang proporsional dan realistis untuk memperoleh profit yang konsisten dalam jangka panjang.

Dengan cara ini account trading kita akan berkembang dengan lambat, tetapi konsisten dari waktu ke waktu. Salah satu strategi trading yang cocok diterapkan adalah metode price action yang dikombinasikan dengan trading plan yang sesuai dengan risk manangement kita.

Perlakukan account balance kecil seperti Anda mengelola dana besar
Anggaplah Anda mengelola dana yang cukup besar jika account trading Anda relatif kecil, karena pada prinsipnya cara memperoleh hasil yang konsisten dalam trading adalah sama, yaitu managemen resiko yang benar, tidak over-trade dan tidak over-leverage. Jika Anda katakan punya account trading $1 juta, profit sekali atau dua kali dengan konsisten dalam sebulan mungkin nilainya sudah cukup berarti.

Sebaliknya jika balance Anda kecil, secara emosi Anda ingin dan merasa perlu untuk masuk pasar sesering mungkin untuk mengembangkan account dengan cepat. Hal ini tidak perlu Anda lakukan jika Anda menganggap dana pada account Anda cukup besar dan hanya ingin hasil trading yang konsisten. Memang ukuran lot per trade Anda lebih kecil, tetapi yang hendak dicapai adalah konsistensi dalam trading. Jika konsistensi tersebut telah dapat Anda lakukan, Anda bisa mulai memperbesar balance Anda secara bertahap, dan dengan metode dan strategi trading yang sama, account Anda tentu akan berkembang dengan konsisten dari waktu ke waktu.

Selain hal utama diatas, yang juga penting untuk Anda lakukan jika Anda ingin berhasil mengelola account balance kecil adalah dengan membuat jurnal trading yang diupdate dengan teratur untuk evaluasi hasil trading Anda dari waktu ke waktu, agar Anda bisa disiplin dan bertanggung jawab pada track record trading Anda.

Kalau Anda sedang berusaha menemukan investor untuk mengembangkan account trading Anda, tentunya si calon investor menginginkan bukti hasil trading Anda serta metode dan strategi trading yang Anda terapkan, dan ini bisa Anda tunjukkan dengan jurnal trading dan trading plan yang telah Anda buat. Dan jika Anda ingin menekuni trading forex dengan serius, sudah seharusnya Anda belajar untuk berhasil mengelola account dengan nilai kecil terlebih dahulu sebelum mengelola account trading dengan dana besar.


Banyak orang mengatakan trading forex itu mudah, tapi mereka tidak menyinggung tentang bertahan di pasar forex. Siapapun yang mengenalnya pasti tahu jika tak ada kata mudah untuk menggambarkan betapa sulitnya menjadi trader berpengalaman di forex. Meskipun begitu, kunci sukses dalam trading forex sebenarnya bisa didapatkan hanya dengan fokus pada satu hal, yakni cara mengelola akun trading yang baik.

Suatu metode terbaik pastilah punya beberapa aspek yang perlu diperhatikan, begitu pula dengan cara mengelola akun trading forex . Untuk menyederhanakan pemahaman Anda, kita akan mengenal teknik pengelolaan akun dari dua prinsip utamanya.

  1. Menjaga Akun Trading Dari Kerugian
  2. Mengembangkan Akun Trading

 

Semua Trader Profit, Siapa Yang Rugi?

Investor akan bahagia karena mendapat hasil yang berlimpah. Namun apakah benar tidak ada yang dirugikan? Mungkin ada yang tahu bagaimana jadinya jika semua trader forex pada profit semua? Lalu adakah yang merasa dirugikan dari hasil pengambilan keuntungan oleh trader seluruh dunia? Kalau dilihat dari siapa saja yang bisa menghasilkan profit dari market, tentu trader akan merasa senang, broker juga riang dapat komisi dari nasabahnya. Investor akan bahagia karena mendapat hasil yang berlimpah. Hal ini rasanya tidak ada yang merasa dirugikan akan keuntungan trader. Namun apakah benar tidak ada yang dirugikan?​

Jika kita lihat secara lebih detail lagi, keuntungan yang didapatkan trader adalah mengambil selisih dari jual beli mata uang dunia. Nyatanya banyak faktor yang menjadikan trader tidak mampu mengalami keuntungan sesuai harapan. Secara psikologis saja sudah pasti berbeda antar trader. Rasanya tidak mungkin kalau trader bisa profit semua. Nah, itu kalau dilihat realitasnya memang ada kalanya loss, ada kalanya rugi, tapi ada kalanya profit dan untung.

Bila memang seandainya benar, trader di seluruh dunia bisa profit, maka secara tidak langsung ada yang merasa dirugikan. Secara kasat mata faktor kerugian ini tidak bisa terlihat seketika dan tentu membutuhkan waktu yang cukup lama. Kalau trader bisa menghasilkan keuntungan, secara tidak sadar telah membuat faktor ekonomi terkena dampaknya. Walaupun ada dampak yang ditimbulkannya, tapi hal ini adalah wajar dan sah di mata hukum.

Kaum Ekspor Impor
Bagi orang-orang yang terjun ke dalam ekspor impor biasanya akan mengeluh bila terjadinya penguatan atau penurunan harga secara signifikan. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa ke negara lain. Sedangkan impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari negara lain. Kaum ekspor impor inilah yang paling terkena imbas dari terjadinya penguatan atau penurunan harga secara langsung.

Ketika harga mata uang naik, kaum impor akan merasa gembira dapat membeli barang dari luar negeri dengan harga yang cukup murah. Tapi akan berbeda dengan kaum eskpor karena harga yang dilepas ke luar negeri menjadi terlalu mahal, akibatnya pihak luar negeri ogah membeli barang dari negara kita. Begitu sebaliknya jika harga mata uang turun, kaum ekspor akan senang sekali dapat menjual barang dengan harga tinggi di luar negeri. Hal itu tentu akan mendapatkan keuntungan yang berlimpah, tapi berbeda dengan kaum importir, mereka akan merasa barang dari luar negeri terlau mahal, akibatnya harga dalam negeri akan dinaikkan, inilah yang menyebabkan inflasi.

Masyarakat Luas
Seluruh mata uang akan ditentukan dalam bursa valas. Jadi apapun harga mata uang yang akan terjadi di dunia nyata akan terbaca pada statistik grafik market. Misalnya, trader akan memborong mata uang rupiah, secara otomatis mata uang akan menguat dan menyebabkan kenaikan harga yang tercatat pada market. Ketika terjadi kenaikan seperti ini, pihak impor ekspor akan selalu memantau perkembangan harga di pasar.

Ketika terjadi kenaikan harga, akibatnya pihak eskpor mengalami kerugian. Barang tidak laku di pasar internasional. Padahal barang produksi sudah dimasukkan ke pasar, tapi akhirnya dikembalikan pastinya akan mengalami penyusutan. Hal ini akan berpengaruh kepada masyarakat yang memproduksi barang dan jasa tersebut. Barang tidak laku, biaya tenaga kerja harus dibayar, dan tagihan harus dilunasi.

Jika terjadi penurunan harga, misalnya akibat adanya intervensi dari pemerintah atau bank sentral, maka efeknya yang dirugikan adalah pihak impor. Barang-barang yang dibeli dari luar negeri misalnya seperti notebook, motor, mobil, dan lain-lain akan mengalami kenaikan. Akibatnya barang tersebut semakin mahal dibeli oleh masyarakat. Bahan pokok seperti beras dari Vietnam, daging sapi dari Australia, maupun susu dari india akan semakin mahal. Harga minyak dan gas dari Timur Tengah akan semakin tidak dijangkau oleh masyarakat.

Kesimpulan
Kenaikan dan penurunan harga akan selalu menjadi sisi masalah yang tidak bisa terselesaikan. Terjadinya fluktuatif harga mengakibatkan masyarakat menanggung dampak dan kerugian yang tidak terlihat. Inflasi dapat terjadi setiap tahun, dan kenaikan harga pangan akan selalu menghiasi perjalanan mata uang.

Sumber : seputarforex.com

 
Deposit Ideal Jika Anda Ingin Menjadi Trader Forex


Apakah Anda seorang trader pemula yang sedang berlatih menggunakan demo akun atau trader yang sudah mulai menjalankan real akun ? Atau Anda masih belum mengerti tentang apa itu forex ? Kita sangat beruntung hidup di era teknologi seperti sekarang ini, dimana informasi dan akses bisa kita lakukan dimana saja dan kapan saja – begitu pula dengan investasi. Beruntungnya lagi, pasar forex adalah pasar keuangan yang paling mudah untuk diakses, hanya membutuhkan sedikit modal untuk membuka akun dan Anda sudah bisa mulai bertransaksi dan mengumpulkan keuntungan.

Banyak sekali di luar sana terdapat broker forex yang menyediakan fasilitas sebagai penghubung antara trader dengan pasar forex. Dengan mudahnya akses serta deposit (jumlah dana yang disetorkan) yang sangat kecil, menjadikan forex sebagai investasi pilihan saat ini. Saat ini, banyak broker-broker yang memberikan kemudahan bagi para klien mereka dengan menetapkan jumlah minimun deposit, dari $1 sampai $100.

Pada artikel ini, kita akan membahas berapa modal ideal yang diperlukan jika Anda ingin menjadi seorang trader. Sebelum membahas lebih jauh, kita akan membahas terlebih dahulu beberapa point yang bisa Anda gunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan deposit, di antaranya :

Ketentuan dan Manajemen Resiko yang Ideal Untuk Seorang Trader

Sebagai seorang trader yang menjadikan forex sebagai bisnis, akan sangat bijaksana jika dia memikirkan terlebih dahulu dalam mengelola resiko yang siap dia terima. Ideal resiko yang bisa diterima adalah 1% dari total dana pada akun trading. Anda akan lebih nyaman ketika melakukan trading dengan menetapkan resiko sebesar 1% di setiap entry posisi.

Kita ambil contoh, jika dana Anda sebesar $1,000, maka resiko yang diterima adalah $10 di setiap entry nya. Jika dana sebesar $10,000, maka $100 sebagai resiko yang siap Anda terima.

Perlu Anda ketahui bahwa rahasia sukses trader-trader di luar sana adalah mereka berhasil mengelola resiko. Trader-trader yang berpengalaman pun pernah mengalami loss, namun mereka mampu meminimalkan loss tersebut dan memulai entry posisi lain yang lebih baik lagi. Dengan menjaga resiko di setiap entry posisi, Anda akan terhindar dari “Margin Call“.

Tips dalam mengelola resiko adalah resiko ditentukan oleh perbedaan antara harga entry dengan harga stop loss yang sudah Anda tetapkan, dengan ukuran lot yang disesuaikan dan nilai pip. (Kita akan bahas ini nanti).

Minimal Dana Deposit yang Ideal Untuk Trading Forex

Tidak seperti trading saham, untuk trading forex tidak ada minimum dana yang Anda perlukan untuk memulai menghasilkan uang. Untuk saham biasanya minimal dana sekitar $5,000, sementara untuk forex sekitar $1 saja.

Pasar forex bergerak dalam nilai satuan pip. Contoh pasangan mata uang EUR/USD berada di harga 1.3025, dimana 4 angka desimal di belakang koma mewakili pergerakan 1 pip. Jika EUR/USD bergerak ke 1.3026, maka artinya pair itu naik 1 pip. Jika bergerak ke 1.3125, artinya naik 100 pip.

Pair yang merupakan pasangan mata uang ditradingkan dalam 1000, 10.000 dan 100.000 per unit, dimana angka tersebut mewakili satuan akun micro lot, mini dan standar. Ketika Anda baru memulai trading, disarankan Anda membuka akun lot mikro. Trading dengan lot mikro akan lebih fleksibel, sehingga resiko yang sudah ditetapkan (1%) akan mudah dikelola.

Ketika pair mayor yang berkaitan dengan USD seperti EUR/USD atau AUD/USD, sangat mudah menghitung ukuran lot dengan menggunakan acuan pip. Jika Anda mempunyai 1000 micro lot, setiap pergerakan 1 pip bernilai @0,10. Jika Anda mempunyai akun 10.000 mini lot, maka setiap 1 pip bernilai $1. Jika Anda mempunyai akun standar dengan 100.000 lot, maka setiap 1 pip bernilai $10. Nilai pip dapat bervariasi tergantung pair apa yang akan kita tradingkan, sehingga mengetahui nilai dari pip suatu pair akan sangat penting bagi Anda untuk menentukan seberapa lot yang digunakan.

Contoh Skenario Dalam Mengaplikasikan Manajemen Resiko

Asumsikan Anda mempunyai akun dengan dana $100. Karena tujuan kita untuk membatasi resiko, maka setiap entry kita siap kehilangan $1 ($1 diambil dari 1% pada total dana $100).

Jika Anda membuka entry pada pair EUR/USD, entah itu buy/sell dengan 1 lot mikro, maka stop loss Anda hanya sebesar 10 pips dari harga entry. Karena setiap 1 pip bernilai $0,10, maka jika entry Anda terkena stop loss Anda hanya rugi $1 dan dana masih tersisa $99. Terlepas dari apapun strategi yang Anda gunakan, setidaknya dibutuhkan 100 entry salah yang bisa membuat Anda mengalami Margin Call.

Nah tentu saja dengan stop loss yang ketat tidak akan bekerja dengan baik. Sebagai trader scalping mungkin itu bisa saja dilakukan. Namun bagaimana dengan mereka yang bertipe trader intraday ? Tentu hal tersebut akan sangat sulit jika hanya menempatkan stop loss sebesar 10 pips saja. Dibutuhkan setidaknya 20 – 50 pips stop loss yang ideal. Nah untuk mengatasi hal ini adalah dengan menaikan dana yang Anda miliki. Berbeda jika Anda menggunakan akun cent. Tentu saja $100 akan sangat banyak dan Anda bisa mengatur lot yang sesuai dengan stop loss.

Jadi buang jauh-jauh pikiran atau angan-angan hanya dengan modal kecil bisa memperoleh profit beratus-ratus kali lipat dalam sekejap. Jika Anda melakukan itu Anda tidak sedang melakukan trading, namun hanya berspekulasi semata. Karena kita tahu, tidak ada yang 100% tahu kemana harga akan bergerak nantinya. Untuk memperoleh profit yang besar, dibutuhkan modal yang besar juga.

Asumsikan Anda membuka akun dengan dana awal $500. Dengan $500 Anda dapat mengambil resiko hingga $5 per entry nya. Modal sebesar itu bisa memberikan Anda lebih banyak fleksibilitas. Anda dapat menetapkan stop loss sebesar 10 pip dengan 5 mikro lot dan resiko sebesar $5. Atau jika stop loss Anda sebesar 25 pips Anda bisa menggunakan 2 mikro lot. Sama-sama meminimalkan resiko yang hanya sebesar $5 di setiap entry nya.

Mulai deposit dengan dana $500 akan lebih banyak menghasilkan profit dan tentu saja lebih aman dan lebih flesibel dalam mengatur lot daripada hanya dengan $100.

Ingat, selalu batasi resiko Anda sebesar 1% saja. Namun jika Anda sudah memiliki pengalaman lebih dan sudah mempunyai strategi trading yang teruji, bisa menggunakan resiko sebesar 2%. Dengan resiko 2% dibutuhkan 50 kali entry salah untuk mengalami margin call. Dan 1 hal yang penting, selalu gunakan fitur stop loss, karena fitur ini dapat menyelamatkan dana Anda atau setidaknya meminimalkan kerugian yang lebih besar lagi.

 
Deposit Ideal Jika Anda Ingin Menjadi Trader Forex


Apakah Anda seorang trader pemula yang sedang berlatih menggunakan demo akun atau trader yang sudah mulai menjalankan real akun ? Atau Anda masih belum mengerti tentang apa itu forex ? Kita sangat beruntung hidup di era teknologi seperti sekarang ini, dimana informasi dan akses bisa kita lakukan dimana saja dan kapan saja – begitu pula dengan investasi. Beruntungnya lagi, pasar forex adalah pasar keuangan yang paling mudah untuk diakses, hanya membutuhkan sedikit modal untuk membuka akun dan Anda sudah bisa mulai bertransaksi dan mengumpulkan keuntungan.

Banyak sekali di luar sana terdapat broker forex yang menyediakan fasilitas sebagai penghubung antara trader dengan pasar forex. Dengan mudahnya akses serta deposit (jumlah dana yang disetorkan) yang sangat kecil, menjadikan forex sebagai investasi pilihan saat ini. Saat ini, banyak broker-broker yang memberikan kemudahan bagi para klien mereka dengan menetapkan jumlah minimun deposit, dari $1 sampai $100.

Pada artikel ini, kita akan membahas berapa modal ideal yang diperlukan jika Anda ingin menjadi seorang trader. Sebelum membahas lebih jauh, kita akan membahas terlebih dahulu beberapa point yang bisa Anda gunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan deposit, di antaranya :

Ketentuan dan Manajemen Resiko yang Ideal Untuk Seorang Trader

Sebagai seorang trader yang menjadikan forex sebagai bisnis, akan sangat bijaksana jika dia memikirkan terlebih dahulu dalam mengelola resiko yang siap dia terima. Ideal resiko yang bisa diterima adalah 1% dari total dana pada akun trading. Anda akan lebih nyaman ketika melakukan trading dengan menetapkan resiko sebesar 1% di setiap entry posisi.

Kita ambil contoh, jika dana Anda sebesar $1,000, maka resiko yang diterima adalah $10 di setiap entry nya. Jika dana sebesar $10,000, maka $100 sebagai resiko yang siap Anda terima.

Perlu Anda ketahui bahwa rahasia sukses trader-trader di luar sana adalah mereka berhasil mengelola resiko. Trader-trader yang berpengalaman pun pernah mengalami loss, namun mereka mampu meminimalkan loss tersebut dan memulai entry posisi lain yang lebih baik lagi. Dengan menjaga resiko di setiap entry posisi, Anda akan terhindar dari “Margin Call“.

Tips dalam mengelola resiko adalah resiko ditentukan oleh perbedaan antara harga entry dengan harga stop loss yang sudah Anda tetapkan, dengan ukuran lot yang disesuaikan dan nilai pip. (Kita akan bahas ini nanti).

Minimal Dana Deposit yang Ideal Untuk Trading Forex

Tidak seperti trading saham, untuk trading forex tidak ada minimum dana yang Anda perlukan untuk memulai menghasilkan uang. Untuk saham biasanya minimal dana sekitar $5,000, sementara untuk forex sekitar $1 saja.

Pasar forex bergerak dalam nilai satuan pip. Contoh pasangan mata uang EUR/USD berada di harga 1.3025, dimana 4 angka desimal di belakang koma mewakili pergerakan 1 pip. Jika EUR/USD bergerak ke 1.3026, maka artinya pair itu naik 1 pip. Jika bergerak ke 1.3125, artinya naik 100 pip.

Pair yang merupakan pasangan mata uang ditradingkan dalam 1000, 10.000 dan 100.000 per unit, dimana angka tersebut mewakili satuan akun micro lot, mini dan standar. Ketika Anda baru memulai trading, disarankan Anda membuka akun lot mikro. Trading dengan lot mikro akan lebih fleksibel, sehingga resiko yang sudah ditetapkan (1%) akan mudah dikelola.

Ketika pair mayor yang berkaitan dengan USD seperti EUR/USD atau AUD/USD, sangat mudah menghitung ukuran lot dengan menggunakan acuan pip. Jika Anda mempunyai 1000 micro lot, setiap pergerakan 1 pip bernilai @0,10. Jika Anda mempunyai akun 10.000 mini lot, maka setiap 1 pip bernilai $1. Jika Anda mempunyai akun standar dengan 100.000 lot, maka setiap 1 pip bernilai $10. Nilai pip dapat bervariasi tergantung pair apa yang akan kita tradingkan, sehingga mengetahui nilai dari pip suatu pair akan sangat penting bagi Anda untuk menentukan seberapa lot yang digunakan.

Contoh Skenario Dalam Mengaplikasikan Manajemen Resiko

Asumsikan Anda mempunyai akun dengan dana $100. Karena tujuan kita untuk membatasi resiko, maka setiap entry kita siap kehilangan $1 ($1 diambil dari 1% pada total dana $100).

Jika Anda membuka entry pada pair EUR/USD, entah itu buy/sell dengan 1 lot mikro, maka stop loss Anda hanya sebesar 10 pips dari harga entry. Karena setiap 1 pip bernilai $0,10, maka jika entry Anda terkena stop loss Anda hanya rugi $1 dan dana masih tersisa $99. Terlepas dari apapun strategi yang Anda gunakan, setidaknya dibutuhkan 100 entry salah yang bisa membuat Anda mengalami Margin Call.

Nah tentu saja dengan stop loss yang ketat tidak akan bekerja dengan baik. Sebagai trader scalping mungkin itu bisa saja dilakukan. Namun bagaimana dengan mereka yang bertipe trader intraday ? Tentu hal tersebut akan sangat sulit jika hanya menempatkan stop loss sebesar 10 pips saja. Dibutuhkan setidaknya 20 – 50 pips stop loss yang ideal. Nah untuk mengatasi hal ini adalah dengan menaikan dana yang Anda miliki. Berbeda jika Anda menggunakan akun cent. Tentu saja $100 akan sangat banyak dan Anda bisa mengatur lot yang sesuai dengan stop loss.

Jadi buang jauh-jauh pikiran atau angan-angan hanya dengan modal kecil bisa memperoleh profit beratus-ratus kali lipat dalam sekejap. Jika Anda melakukan itu Anda tidak sedang melakukan trading, namun hanya berspekulasi semata. Karena kita tahu, tidak ada yang 100% tahu kemana harga akan bergerak nantinya. Untuk memperoleh profit yang besar, dibutuhkan modal yang besar juga.

Asumsikan Anda membuka akun dengan dana awal $500. Dengan $500 Anda dapat mengambil resiko hingga $5 per entry nya. Modal sebesar itu bisa memberikan Anda lebih banyak fleksibilitas. Anda dapat menetapkan stop loss sebesar 10 pip dengan 5 mikro lot dan resiko sebesar $5. Atau jika stop loss Anda sebesar 25 pips Anda bisa menggunakan 2 mikro lot. Sama-sama meminimalkan resiko yang hanya sebesar $5 di setiap entry nya.

Mulai deposit dengan dana $500 akan lebih banyak menghasilkan profit dan tentu saja lebih aman dan lebih flesibel dalam mengatur lot daripada hanya dengan $100.

Ingat, selalu batasi resiko Anda sebesar 1% saja. Namun jika Anda sudah memiliki pengalaman lebih dan sudah mempunyai strategi trading yang teruji, bisa menggunakan resiko sebesar 2%. Dengan resiko 2% dibutuhkan 50 kali entry salah untuk mengalami margin call. Dan 1 hal yang penting, selalu gunakan fitur stop loss, karena fitur ini dapat menyelamatkan dana Anda atau setidaknya meminimalkan kerugian yang lebih besar lagi.


Tidak seperti di bisnis saham, tidak ada patokan modal minimal untuk mulai trading di bisnis forex. Pergerakan poin dalam forex disebut pip. Semisal EUR/USD dihargai 1.3025, maka empat angka desimal di belakang titik/koma mewakili nilai pip. Jika EUR/USD bergerak ke 1.3026, maka ada 1 pip yang bergerak. Semisal bergerak ke 1.3125, maka ada 100 pip yang bergerak.

Mata uang forex ditransaksikan dalam bentuk unit, yaitu micro lot dengan nominal 1.000, mini lot dengan nominal 10.000, dan standar lot dengan nominal 100.000. Untuk memulai trading, trader disarankan untuk menggunakan micro lot. Trading dengan micro lot akan memberikan fleksibilitas lebih karena risiko berada di bawah 1% untuk tiap transaksi.

 

Sukses Trading Terjadi Karena Kebiasaan

Benarkah sukses trading terjadi karena kebiasaan? 10 Kebiasaan trader sukses ini membuktikannya. Selain punya jurnal dan belajar dari kesalahan, masih ada 8 kebiasaan lainnya. Kecuali mendapatkan rezeki nomplok atau mukjizat tak terduga, tidak ada orang yang tiba-tiba menjadi kaya raya dalam waktu sehari. Begitu juga dengan trader, tidak ada yang baru satu hari belajar lalu besok mengumpulkan profit melimpah. Sukses trading adalah hal yang diinginkan semua orang. Sayangnya, tidak semua orang menerapkan kebiasaan trader sukses dalam aktivitas trading mereka.

Kita mengenal nama-nama tenar dalam dunia forex seperti George Soros, Bill Lipschutz, Stephen Innes dan sebagainya. Mereka mampu menjadi orang yang sukses tentu saja bukan karena sakti, selalu beruntung, tidak pernah merugi, memiliki harta yang tidak terbatas saat awal memulai, atau sebagainya. Trader yang sukses pada awalnya juga merupakan pemula, tetapi mereka memiliki kebiasaan yang tidak dimiliki oleh semua trader.

10 Kebiasaan Trader Sukses
Kesuksesan trader-trader yang sukses dalam dunia forex berasal dari proses pembelajaran bertahun-tahun dan sifat pantang menyerah. Meskipun terkesan sederhana, tetapi banyak trader yang tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana. Anda ingin jadi trader yang handal? Tanamkanlah 10 kebiasaan trader sukses ini dan rasakan manfaatnya.

1. Manfaatkan Akun Demo
Salah satu pintu masuk untuk mengenal dunia trading forex adalah melalui akun demo. Melalui fitur yang bebas risiko ini, trader bisa mencoba berbagai metode trading, merasakan suasana trading di broker tertentu, dan mempelajari platform trading yang berbeda-beda.

Tetapi, perlu diingat juga bahwa terlalu lama asyik di akun demo bisa membawa kerugian, karena tidak mengajarkan skill trading dengan psikologi market sesungguhnya, juga tidak mempersiapkan Anda untuk menghadapi masalah eksekusi yang kerap terjadi saat pasar diliputi high-impact news. Sebaiknya, miliki kedisiplinan dan target apa saja yang ingin Anda pelajari di akun demo, tapi jangan pernah lupa bahwa 'medan perang' sesungguhnya ada di akun riil.

2. Mencari Metode Yang Terbukti Ampuh
Pepatah bilang, jangan membeli kucing di dalam karung. Artinya, jangan sembarangan memutuskan sesuatu yang belum pasti hanya berdasarkan intuisi. Hal yang sama juga berlaku pada dunia trading forex; jangan percaya begitu saja dengan sinyal trading kurang kompeten, gosip dan kabar burung, apalagi menentukan buy dan sell melalui hitungan kancing. Carilah metode yang terbukti ampuh dan sudah sesuai dengan gaya trading Anda.

Miliki keyakinan tentang kapan menaruh Stop Loss, kapan waktunya melakukan profit-taking, dan terus pelajari manajemen risiko. Selalu ingat bahwa metode analisa dalam dunia trading forex itu beragam jumlahnya, sehingga proses mencari metode yang terbukti ampuh membutuhkan kesabaran.

3. Perhitungkan Rasio Risiko Dan Keuntungan
Hal yang selalu harus diingat adalah: trading forex memiliki dua sisi, yaitu keuntungan dan kerugian. Jika hanya mengharapkan keuntungan tapi tidak mau menanggung kerugian, sebaiknya urungkan niat Anda dalam bertrading. Risiko kerugian tidak bisa dihapus, hanya bisa diminimalisir.

Karena itu, muncul istilah risk and reward ratio. Rasio dari risiko dan keuntungan ini berbeda untuk masing-masing trader, tergantung pada kemampuan modal dan keadaan pasar. Salah satu kebiasaan trader sukses adalah menentukan rasio risiko dan keuntungan yang sesuai dengan target mereka, sebelum melakukan eksekusi trading.

4. Miliki Rencana Trading Dan Patuhilah
Memiliki rencana trading yang jelas dan mematuhinya adalah kunci kesuksesan trader terpenting. Saat memulai trading forex, tentukan apa target dan tujuan Anda agar langkah-langkah yang Anda ambil lebih terarah. Selain itu, jangan menginvestasikan modal melebihi kemampuan Anda. Banyak kegagalan terjadi karena seorang trader tidak mematuhi rencana yang ia buat sendiri.

Karena merasa terlalu senang dengan keberhasilan yang didapatkan, atau terlalu frustasi dengan kegagalan yang baru saja dialami, manajemen risiko jadi sering diabaikan. Kesabaran dan ketekunan adalah hal yang membedakan seorang trader gagal dengan trader sukses. Berikan target waktu yang wajar (dalam artian tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat), dan jangan mudah menyerah.

5. Jangan Biarkan Emosi Menguasai Keputusan Trading
Anda Saat sedang emosi, logika sering terhambat. Hindari membuka platform trading ketika suasana hati Anda sedang tidak tenang, panik, sedih atau sebagainya. Selalu lakukan analisa secara objektif, sehingga hasil trading Anda nantinya bisa senantiasa dipertanggungjawabkan.

6. Berpikir Jangka Panjang
Trading forex adalah permainan jangka panjang, sehingga jangan mengharapkan hasil instan. Mendapatkan keuntungan besar dan terus-menerus jarang terjadi di dunia trading. Banyak trader sudah merasa puas karena mendapat profit besar dalam waktu singkat lalu memamerkannya. Tak lama kemudian, mereka berujung mendapat kerugian besar. Karena telanjur malu, mereka jadi kehilangan minat untuk terus menekuni trading. Akhirnya, mereka tidak mendapat apapun selain pengalaman buruk. Salah satu kebiasaan trader sukses adalah dengan memperoleh keuntungan wajar, konsisten, dan stabil. Hindari keinginan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, karena risiko menanggung kerugian yang besar juga mengintai.

7. Miliki Jurnal Trading
Salah satu kebiasaan trader sukses yang sering diabaikan oleh trader pemula adalah menulis jurnal trading. Beberapa orang menganggap jurnal trading adalah hal yang sepele, sedangkan beberapa yang lain menganggap jurnal trading terasa rumit dan tidak perlu dilakukan.

Padahal, memiliki jurnal trading sangat berguna untuk mencatat aktivitas trading harian, melakukan observasi, dan sebagai bahan evaluasi. Jurnal trading memiliki peran penting untuk membantu Anda menganalisa apa saja keputusan trading yang berhasil dan yang gagal. Usaha kecil yang Anda lakukan dengan menulis jurnal setiap hari, akan membawa manfaat jangka panjang dan menata jalan kesuksesan.

8. Bertanggung Jawab Dengan Hasil Trading
Yang Didapatkan Memiliki mental kuat dan bertanggung jawab adalah kebiasaan trader sukses yang terbentuk dari pengalaman. Tidak peduli sehebat dan secanggih apapun konsultan trading yang Anda percayai, atau sebagus apapun sinyal trading, Anda harus tetap bertanggung jawab dengan keputusan trading sendiri. Semua aktivitas trading forex yang dilakukan harus dilandasi dengan logika, bukan sekedar emosi atau spekulasi.

9. Belajar Dari Kesalahan Sendiri
Setelah mencatat hasil di jurnal dan mampu bertanggung jawab dengan hasil trading, seorang trader yang sukses harus siap untuk belajar dari kesalahannya sendiri. Hasil yang buruk bukan berarti Anda tidak berbakat atau dihantui kesialan.

Sebaliknya, jadikan hal itu sebagai motivasi untuk mengasah kemampuan dalam manajemen risiko dan ketepatan eksekusi. Dengan berkaca dari pengalaman, calon trader yang sukses memiliki bekal untuk lebih bijak mengambil keputusan di masa depan.

10. Tidak Berhenti Melakukan Riset Dan Observasi
Perhatikan kondisi pasar sebelum Anda membuka posisi. Selalu ingat baik-baik bahwa keahlian dalam mengenali tren adalah modal yang penting. Jangan malas untuk melakukan riset tentang apa yang terjadi di pasar serta mengobservasi pergerakan harga.

Pengamatan ini akan memberikan Anda gambaran tentang pola pasar yang diminati. Trading forex bukanlah sebuah permainan iseng-iseng, dibutuhkan perhitungan yang cermat agar modal yang Anda punya tidak cepat habis dan bisa bertambah dengan konsisten.

Sumber : seputarforex.com

 

Strategi Trading Forex Dengan Time Frame Weekly

Time frame Weekly menjadi tf yang paling jarang diperhatikan oleh pemula. Padahal, trading forex dengan time frame Weekly bisa sangat menguntungkan. Tipe jenis trader apakah Anda? Apakah Anda seorang Scalper, atau seorang Intraday trader? Apakah Anda lebih mengarah ke Swing Trader? Percayakah Anda jika ada yang bilang bahwa apapun jenis trader Anda, Anda harus tetap melihat ke arah time frame Weekly? Ada apa sebenarnya dengan tf tersebut? Pada Artikel ini akan dijabarkan informasi apa yang bisa Anda peroleh di tf satu minggu tersebut, serta beberapa strategi trading forex dengan time frame Weekly.

Informasi Penting Di Time Frame Weekly
Time Frame Weekly adalah salah satu time frame terbesar yang ada di platform Metatrader 4. Hanya lebih rendah dari time frame Monthly, time frame Weekly ini dapat menyajikan banyak informasi yang Anda butuhkah dalam trading. Ketidaktahuan mengenai beberapa informasi ini bisa berakibat buruk, bahkan secara tak langsung dapat mengakibatkan loss.

Sejatinya, time frame Weekly kedudukannya sama saja dengan time frame lainnya. Dari pembentukannya, time frame Weekly ini mewakili 5 buah Candlestick Daily, 30 Candlestick H4, dan 120 Candlestick H1. Ya, hanya satu buah Candlestick di time frame Weekly dapat merangkum pergerakan dari ratusan Candlestick di time frame yang lebih rendah. Manfaat utamanya adalah lebih dapat memvalidkan sinyal dari indikator teknikal daripada time frame di bawahnya.

Support Dan Resistance
Contoh ini bisa Anda lihat pada trading dengan Pivot Point. Mana yang lebih berat daya tariknya, pivot Daily atau Pivot Weekly? Dalam Pivot trading, Pivot Daily dihitung dari satu buah Candle Daily sebagai patokannya. Sedangkan dalam menghitung Pivot Weekly, digunakan 5 buah Candle Daily sebagai patokan perhitungannya. Banyaknya perhitungan ini tentu saja akan mempengaruhi hasil dan lama penggunaan level, sehingga level Pivot Weekly dapat digunakan lebih lama serta lebih valid dari pada Daily.

Selain itu, penggunaan mencolok lain adalah pada nilai Support dan Resistance. Support pada time frame Weekly tentu saja lebih sulit untuk ditembus daripada Support di time frame Daily, begitu pula dengan Resistance. Suatu saat nanti, akan ada saatnya Anda melihat sebuah Resistance dan Support di time frame Daily yang tertembus, tapi harga berbalik masuk kembali ke area Support Resistance. Bukan karena penembusan tersebut palsu (False Breakout), melainkan karena harga sebenarnya baru saja menyentuh garis Support dan Resistance di Weekly. Tentu saja Anda tidak ingin hal ini terjadi, bukan?

Tren Pasar Dari Kacamata Time Frame Mingguan
Informasi penting lain yang harus Anda peroleh dari time frame Weekly adalah tren pasar. Ya, seperti kata-kata bijak dalam dunia trading, bertemanlah dengan tren. Pasalnya, Trend bisa Anda temukan pada semua time frame yang ada di Metatrader 4. Tren ada di time frame 1-menit, 5-menit, 1-jam, 4-jam, bahkan Monthly. ​

Yang menjadi kesulitan adalah, setiap time frame bisa menunjukkan tren yang berbeda-beda. Anda pasti sudah pernah menemukan keadaan seperti ini, bukan? Lalu tren manakah yang benar? Time frame kecil atau time frame besar?

Tidak ada yang tahu pasti tren mana yang benar dan akan menghasilkan keuntungan untuk Anda. Tren pada time frame kecil yang bergerak cepart mampu mempengaruhi struktur market secara keseluruhan. Namun, tren pada time frame besar juga dapat menyeret tren time frame kecil dengan sangat mudah. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagai trader, Anda hanya harus bisa mengikuti dan menjalankan analisa yang telah dibuat.

Itulah mengapa sekarang banyak sistem trading berbasis multi time frame yang beredar. Beberapa yang terbaik telah menerapkan Follow Trend. Artinya, Open Posisi (OP) pada time frame lebih kecil hanya akan dilakukan jika tren telah searah dengan time frame besar. Sistem trading jenis ini banyak sekali digunakan oleh trader pro sebagai salah satu cara memfilter market.

Dengan mengetahui tren yang terjadi dalam time frame Weekly, Anda akan mampu melakukan filter Open Posisi hanya pada market yang searah dengan tf Weekly. Lalu bagaimana cara mencari trend pada time frame tersebut? Ada dua cara cara umum dalam menentukan tren dalam satu time frame. Pertama adalah dengan menggunakan Trendline atau Trend Channel, kedua dengan menggunakan indikator seperti Moving Average.​

Sumber : seputarforex.com

 
Tips Ampuh Terhindar Dari Kegagalan Trading


Trading di pasar valuta asing (Forex) tidak didasarkan pada setiap ilmu pasti. Mengoptimalkan jumlah trading dalam akun hanya dapat dimungkinkan dengan pengalaman belajar (baik dari akun demo, maupun dari trader-trader lain yang lebih berpengalaman) serta membaca buku-buku. Pengalaman belajar dan membaca buku-buku adalah kunci trading yang menguntungkan sehingga memungkinkan siapapun untuk menjadi kaya dalam waktu singkat.

Nah, mari lihat beberapa pelajaran penting yang pasti akan membantu dalam menjaga disiplin trading dan membantu Anda untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.

1. Kontrol Emosi Anda

Jangan biarkan emosi mengganggu saat trading. Di antara semua emosi yang ada pada seorang manusia, keserakahan dan ketakutan keduanya adalah yang paling merugikan, khususnya untuk seorang trader.

Serakah ketika melakukan open position ketika trading menunjukkan sinyal positif, akan membawa seorang trader pada awal kehancuran karirnya. Begitu pula dengan takut kehilangan trading yang memaksa trader untuk menutup posisi pada kerugian (loss). Sementara sesaat setelah trader close position, ia baru menyadari bahwa pasar telah mulai bergerak ke arah yang menguntungkan. Ingatlah selalu satu hal ini: pasar selalu mendukung mereka yang tetap tenang, sabar dengan trading mereka, dan menghindari oleh pergerakan pasar yang tidak menguntungkan.

2. Katakan "Tidak" untuk Over-trading

Setelah trader mengalami kerugian dalam trading sebelumnya, ia berpikir untuk menutupi kerugian dan memasuki pasar lagi dengan harapan bisa mendapat keuntungan. Tindakan ini bukan keputusan yang salah. Namun ketika seorang trader terbawa emosinya dan membiarkan dirinya dikendalikan oleh emosi, bisa dipastikan bukan keuntungan yang akan diraihnya, melainkan kerugian demi kerugian.

Selain berdampak pada kondisi finansial trader, over trading juga membawa efek buruk pada kondisi psikologisnya. Tingkat kepercayaan diri trader tersebut dapat turun. Sementara di sisi lain ketakutannya makin meningkat, karena yang ia sering gagal untuk masuk dalam pasar ketika arah jelas. Pada akhirnya, trader akan menjadi pesimis dan menutup mata ketika peluang tampak di depan matanya.

3. Style dan Sesi Trading

Style trading berbeda antar trader, bergantung pada kelayakan waktu dan kemudahan yang mereka dapat ketika melakukan trading. Namun, sebagian besar trader lebih memilih trading di sesi Eropa atau AS. Sebab sebagai pasar kedua negara tersebut biasanya stabil di dalamnya dan memiliki probabilitas 80% untuk bergerak dalam satu arah tunggal.

4. Menutup Trading

Adanya fundamental termasuk pidato atau konferensi oleh para pembuat kebijakan telah mencerminkan dampak yang mendalam pada pasar. Sehingga sangat dianjurkan bagi para trader untuk close position sebelum peristiwa seperti poin teknis gagal, karena trend volatilitas yang tinggi. Selain itu, jangan lupa untuk menutup trading pada hari Jumat sebelum pasar ditutup untuk akhir pekan. Anda tidak pernah tahu berita apa atau keputusan apa yang mungkin muncul pada akhir pekan, yang dapat menyebabkan pasar membuka gap besar.

5. Trend adalah Teman Anda

Breakout terjadi baik dalam keadaan bearish dan juga dalam trend bullish. Misalnya di pasar forex bullish ketika Anda melihat breakout bearish, menjual bukanlah ide yang baik. Apa yang seharusnya Anda lakukan adalah membeli lebih banyak. Hal yang sama berlaku untuk trend bearish, di mana harga di jual saat terjadi bouncing dapat mengoptimalkan keuntungan.

6. Menambah Posisi

Jika Anda baru untuk trading, tujuan utama Anda adalah bermain aman. Bukan melakukan beberapa inovasi yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Untuk itu cobalah untuk melakukan open position di saat harga sedang menguntungkan.

 
Tips Ampuh Terhindar Dari Kegagalan Trading


Trading di pasar valuta asing (Forex) tidak didasarkan pada setiap ilmu pasti. Mengoptimalkan jumlah trading dalam akun hanya dapat dimungkinkan dengan pengalaman belajar (baik dari akun demo, maupun dari trader-trader lain yang lebih berpengalaman) serta membaca buku-buku. Pengalaman belajar dan membaca buku-buku adalah kunci trading yang menguntungkan sehingga memungkinkan siapapun untuk menjadi kaya dalam waktu singkat.

Nah, mari lihat beberapa pelajaran penting yang pasti akan membantu dalam menjaga disiplin trading dan membantu Anda untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.

1. Kontrol Emosi Anda

Jangan biarkan emosi mengganggu saat trading. Di antara semua emosi yang ada pada seorang manusia, keserakahan dan ketakutan keduanya adalah yang paling merugikan, khususnya untuk seorang trader.

Serakah ketika melakukan open position ketika trading menunjukkan sinyal positif, akan membawa seorang trader pada awal kehancuran karirnya. Begitu pula dengan takut kehilangan trading yang memaksa trader untuk menutup posisi pada kerugian (loss). Sementara sesaat setelah trader close position, ia baru menyadari bahwa pasar telah mulai bergerak ke arah yang menguntungkan. Ingatlah selalu satu hal ini: pasar selalu mendukung mereka yang tetap tenang, sabar dengan trading mereka, dan menghindari oleh pergerakan pasar yang tidak menguntungkan.

2. Katakan "Tidak" untuk Over-trading

Setelah trader mengalami kerugian dalam trading sebelumnya, ia berpikir untuk menutupi kerugian dan memasuki pasar lagi dengan harapan bisa mendapat keuntungan. Tindakan ini bukan keputusan yang salah. Namun ketika seorang trader terbawa emosinya dan membiarkan dirinya dikendalikan oleh emosi, bisa dipastikan bukan keuntungan yang akan diraihnya, melainkan kerugian demi kerugian.

Selain berdampak pada kondisi finansial trader, over trading juga membawa efek buruk pada kondisi psikologisnya. Tingkat kepercayaan diri trader tersebut dapat turun. Sementara di sisi lain ketakutannya makin meningkat, karena yang ia sering gagal untuk masuk dalam pasar ketika arah jelas. Pada akhirnya, trader akan menjadi pesimis dan menutup mata ketika peluang tampak di depan matanya.

3. Style dan Sesi Trading

Style trading berbeda antar trader, bergantung pada kelayakan waktu dan kemudahan yang mereka dapat ketika melakukan trading. Namun, sebagian besar trader lebih memilih trading di sesi Eropa atau AS. Sebab sebagai pasar kedua negara tersebut biasanya stabil di dalamnya dan memiliki probabilitas 80% untuk bergerak dalam satu arah tunggal.

4. Menutup Trading

Adanya fundamental termasuk pidato atau konferensi oleh para pembuat kebijakan telah mencerminkan dampak yang mendalam pada pasar. Sehingga sangat dianjurkan bagi para trader untuk close position sebelum peristiwa seperti poin teknis gagal, karena trend volatilitas yang tinggi. Selain itu, jangan lupa untuk menutup trading pada hari Jumat sebelum pasar ditutup untuk akhir pekan. Anda tidak pernah tahu berita apa atau keputusan apa yang mungkin muncul pada akhir pekan, yang dapat menyebabkan pasar membuka gap besar.

5. Trend adalah Teman Anda

Breakout terjadi baik dalam keadaan bearish dan juga dalam trend bullish. Misalnya di pasar forex bullish ketika Anda melihat breakout bearish, menjual bukanlah ide yang baik. Apa yang seharusnya Anda lakukan adalah membeli lebih banyak. Hal yang sama berlaku untuk trend bearish, di mana harga di jual saat terjadi bouncing dapat mengoptimalkan keuntungan.

6. Menambah Posisi

Jika Anda baru untuk trading, tujuan utama Anda adalah bermain aman. Bukan melakukan beberapa inovasi yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Untuk itu cobalah untuk melakukan open position di saat harga sedang menguntungkan.


Hal yang membuat seorang investor mengalami kerugian saat trading adalah apa yang berada di dalam kepalanya. Ketika mengalami kerugian, seorang investor pasti memiliki keinginan yang kuat untuk mengganti kerugiannya.

Ada terlalu banyak hal negatif yang masuk ke dalam kepalanya – seperti frustrasi, kemarahan, balas dendam, ketakutan, benci diri sendiri, dan bahkan membenci market. Ini mendorongnya untuk membuat keputusan trading yang tergesa-gesa dan tidak dihitung. Itulah yang menyebabkan kerugian yang semakin signifikan.

Banyak trader mengalami lebih banyak kerugian karena mereka tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang mendorong mereka untuk mengambil keputusan yang beresiko. Yaitu hal-hal negatif yang ada di dalam kepala mereka. Kita tahu betapa sulitnya menjinakkan dorongan untuk memulihkan apa yang telah hilang. Tetapi menenangkan dan menghentikan diri sendiri sejenak adalah langkah penting pertama dalam memotong siklus kerugian.

 

Strategi Trading Forex Dengan Time Frame Weekly

Setelah belajar betapa pentingnya tf Weekly di atas, mari bersama-sama menggali lebih dalam bagaimana cara trading forex dengan time frame Weekly. Artikel ini juga akan sedikit membahas strategi apa saja yang bisa digunakan dalam trading forex dengan time frame Weekly.

Sejatinya, trading forex pada time frame Weekly sama saja dengan tf lainnya. Hal ini disebabkan karena harga pada pasar bersifat Fractal, sehingga sinyal yang muncul akan selalu mirip di time frame manapun. Anda akan menyaksikannya lebih jelas saat di contoh nanti. Hanya saja, percaya atau tidak, sinyal dari analisa trading forex dengan time frame Weekly akan jauh lebih valid dari pada tf lebih kecil. Berikut beberapa sistem trading yang bisa Anda gunakan untuk trading pada time frame Weekly:


Trading Di Time Frame Weekly Dengan Support Resistance
Trading dengan Support dan Resistance merupakan salah satu teknik trading tertua yang ada pada market. Trading dengan menggunakan teknik ini biasanya memanfaatkan prinsip Breakout dan Rejection pada daerah sekitar level Support dan Resistance. Pada kesempatan kali ini, hanya akan dibahas sistem trading yang berbasis Rejection di sekitar level Support dan Resistance.

Sistem trading Rejection ini berasumsi bahwa saat harga mencapai suatu level tertentu, harga cenderung akan berputar balik. Rejection pada level-level ini terjadi karena banyaknya trader yang melepas posisi di area tersebut, atau masuk dengan posisi berlawanan. Contohnya ketika harga telah sampai pada level Resistance, akan banyak trader yang melepas posisi Buy-nya dalam satu waktu, sementara posisi Sell yang masuk ke market akan banyak berdatangan. Pada akhirnya, harga akan berbalik turun dengan sendirinya.

Untuk mendeteksi Rejection ini, trader biasanya akan menunggu terjadinya pola Candlestick Reversal pada sekitar level Support dan Resistance tersebut. Dalam menggunakan pola ini, digunakan Risk:Reward Ratio 1:2 dengan level SL diletakkan pada batas-batas pola Candlestick. Dalam praktek trading forex dengan time frame Weekly, Anda bisa menandai level-level ini serta merencanakan trading pada akhir minggu.

Keunggulan utama dari trading forex dengan time frame Weekly yang menggunakan strategi Support dan Resistance adalah, Anda hanya perlu melihat Chart 2 atau 3 kali saja dalam seminggu. Sedangkan kelemahannya, Anda tentu saja harus menghafal beberapa pola-pola candlestick Reversal. Belum lagi, meskipun ini time frame Weekly, tetap saja akan terjadi False Breakout pada level-level tersebut.

Sumber : seputarforex.com

 

Trading Di Time Frame Weekly Dengan Moving Average

Strategi yang satu ini sangat cocok digunakan untuk pemula yang ingin belajar trading, tapi tak memiliki banyak waktu. Moving Average sebagai salah satu indikator terbaik dan termudah penggunaannya, akan sangat meningkatkan profitabilitas pada trading forex dengan time frame Weekly.

Strategi trading yang akan digunakan di sini adalah memanfaatkan penuh fungsi MA sebagai pendeteksi tren dalam market. Perpindahan tren biasanya ditandai dengan berbagai macam Crossover, baik persilangan harga dengan MA, maupun MA dengan MA. Pada kesempatan kali ini akan dibahas strategi trading yang menggunakan Crossover MA dengan MA.


Dalam strategi trading forex dengan time frame Weekly menggunakan Moving Average, banyaknya Crossover palsu yang terjadi pada time frame lebih kecil akan sangat jauh berkurang. Selain itu, Crossover MA ini akan bekerja sangat baik dalam keadaan market yang sedang trending.

Sekarang perhatikan Chart Anda pada time frame Weekly, dan ukurlah jarak harga saat market sedang trending. Kalau Anda tidak mengerti cara mengukurnya, pasanglah MA 20 dan 50 pada Chart tersebut, lalu ukur jarak kedua MA dari persilangan sebelumnya ke persilangan terkini. Jika diukur dari pasangan mata uang EUR/USD, maka jarak ini biasanya adalah sekitar 1,700 pips. Itulah potensi profit dari strategi trading forex dengan time frame Weekly ini.

Namun, sistem trading untuk strategi ini akan dibuat dengan sedikit perbedaan. Posisi akan dibuka saat Pullback pertama pada Crossover antara MA-20 dan 50. Tidak akan dipasang level Take Profit pada strategi ini, mengingat Anda akan membiarkan profit berjalan dengan bebas. Stop Loss diletakkan pada ekor Candle tertinggi atau terendah saat Pullback itu terjadi. Exit dari posisi akan dilakukan ketika harga berhasil Close menyilangi MA-50. Perhatikan gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya.


Kelebihan dari sistem trading di atas adalah profitnya yang sangat fantastis saat market sedang trending. Namun kelemahannya adalah, untuk menunggu MA Crossing dengan MA yang lain akan dibutuhhkan waktu yang sangat lama, apalagi jika kondisi Market saat itu sedang Sideways. Harga akan cenderung mondar mandir di Moving Average meskipun tidak terjadi Cross antara kedua MA-nya.

Supply And Demand Imbalance Zone Di Time Frame Weekly

Strategi Supply And Demand Imbalance Zone untuk trading forex dengan time frame Weekly juga merupakan salah satu yang sering digunakan trader profesional. Strategi ini memanfaatkan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh para trader besar untuk menentukan titik-titik ekstrim pada pasar. Strategi ini sebenarnya cukup simpel jika ingin dipelajari, hanya saja jika digunakan pada time frame kecil seperti H1, akan banyak sekali zona-zona yang muncul, sehingga trader akan kesulitan membedakan dan belajar zona ketidakseimbangan mana yang Tradeable dan Not Tradeable.

Seperti halnya strategi Supply And Demand pada umumnya, trading forex dengan time frame Weekly menggunakan strategi ini menuntut Anda untuk bisa menggambar zona keseimbangan dan zona ketidakseimbangan. Zona-zona tersebut adalah tempat terjadinya transaksi-transaksi dan order besar dari trader institusional. Cara menggambar zona keseimbangan sendiri sudah pernah dituliskan pada artikel Cara Trading Supply And Demand Untuk Pemula.


Sistem trading ini menggunakan Risk:Reward Ratio 1:3. Cara tradingnya sangat mudah, Anda hanya perlu mendeteksi dan menggambarkan zona-zona tersebut pada akhir pekan. Setelah memasang Pending Order Anda pada saat Open Market, Anda tinggal bersantai menikmati hari di sepanjang minggu. Sungguh mudah, bukan?


Kenyataannya, hal ini tentu saja tidak akan semudah yang Anda bayangkan. Contoh di atas hanyalah sebuah Backtest yang telah terjadi sebelumnya. Saat market berjalan dan posisi sudah terbuka, akan dibutuhkan waktu yang lama hingga posisi mencapai level Take Profit yang diinginkan. Belum lagi Anda, juga harus sabar menunggu harga hingga memasuki Zona. Karena itu, kesabaran dan disiplin adalah 2 kunci yang tak boleh ditinggalkan saat Anda trading forex dengan time frame Weekly.

Penutup
Secara garis besar, keunggulan semua strategi yang bisa digunakan pada time frame Weekly adalah tidak diperlukannnya banyak waktu untuk mengawasi market tiap hari. Anda tidak perlu menunggu di depan layar selama 24 jam penuh untuk menunggu munculnya sinyal dari siste, trading Anda. Cara trading forex dengan time frame Weekly ini juga sangat cocok untuk Anda yang ingin tetap trading, tapo memiliki pekerjaan tetap di luar sana. Dengan ini, Anda akan bisa lebih fokus pada pekerjaan, tapi tidak ketinggalan posisi pada trading forex Anda.

Selain beberapa strategi trading forex yang disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak teknik dengan time frame Weekly lainnya yang juga memiliki tingkat akurasi tinggi. Anda bisa menggunakan gabungan beberapa indikator seperti dalam strategi trading BBMA OA, atau memanfaatkan persilangan Oscillator seperti Stochastic atau RSI. Masing-masing tentu saja memiliki kelebihan serta kekurangan. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu melakukan Backtest maupun Forward Test terhadap stragei trading yang Anda pilih nanti.

Sumber : seputarforex.com

 
Pro dan Kontra Belajar Forex


Pro: Belajar Trading Forex Sama Saja Dengan Belajar Hal Lainnya

Mereka yang setuju berpendapat bahwa belajar trading forex tidak ada bedanya dengan belajar disiplin ilmu lainnya. Metode, strategi maupun trik-trik dalam trading bisa dipelajari, termasuk analisa fundamental, teknikal dan money management. Ada banyak mentor atau coach trading yang bisa menjadi pengajar andalan, terutama di Amerika Serikat.

Selain membuka kelas private dan kelompok belajar secara langsung bertatap muka (face to face), mereka juga mengadakan kursus trading secara on-line. Tarifnya cukup bervariasi, dari yang relatif murah hingga yang sangat mahal. Para mentor tersebut yakin bahwa seseorang bisa belajar trading forex sampai berhasil asalkan mereka siap untuk melakukan apa yang seharusnya perlu dilakukan. Apa yang perlu dilakukan adalah bersikap realistis, mau menggunakan strategi trading yang paling efektif, mau disiplin, dan mau belajar mengendalikan emosi.

Contoh mentor yang dinilai cukup berhasil dalam mengajarkan trading adalah Richard Dennis dari Turtle Trader (The Turtles). The Turtles adalah kelompok trader murid-murid Richard Dennis. Dennis sendiri menjadi mentor dengan tidak disengaja, setelah ia bertaruh dengan rekannya William Eckhardt yang mengatakan bahwa trading tidak bisa diajarkan. Ia kemudian memasang iklan di Wall Street Journal dan memilih 21 pria serta 2 wanita dengan berbagai latar belakang. Beberapa di antaranya punya sedikit pengalaman trading, namun sebagian besar belum mengenal trading dengan baik.
Richard Dennis minta mereka mau komit untuk mengikuti karakter psikologi tradingnya, serta benar-benar disiplin dalam menerapkan strategi dan sistem trading yang akan diajarkan. Setelah berjalan beberapa minggu, sebagian dari mereka menunjukkan hasil trading yang mengagumkan, sementara sebagian lagi mengalami kemajuan yang pesat. Eckhart kemudian menerima kenyataan bahwa trading memang bisa diajarkan dengan berhasil, bila sang mentor mempunyai cara yang sistematis dan efektif, sementara si murid mau serius dan terbuka.

Kontra: Ada Perbedaan Psikologi Antara Guru Dan Murid

Mereka yang tidak setuju dengan pengajaran trading forex, cenderung berpendapat bahwa faktor kepribadian (personality) dan psikologi sangat berperan dalam trading. Kepribadian dan psikologi sang guru belum tentu sama persis dengan murid. Guru bisa agresif sedang murid defensif, atau sebaliknya si murid sangat agresif tetapi sang guru 'slow but sure', sehingga bisa menyebabkan salah paham.

Dalam kursus trading, banyak pula murid yang gagal karena faktor psychology gap dengan para mentornya. Banyak mentor yang menyerah oleh kebiasaan para muridnya yang dianggap terlalu berani atau terlalu takut, serakah, tidak disiplin atau kurang bisa mengendalikan emosi. Sebaik apapun mentor trading, faktor psikologi murid tetap memegang peranan penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya sistem trading yang diajarkan.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keberhasilan belajar trading forex sebenarnya bergantung pada komitmen guru dan murid untuk sama-sama mencapai hasil yang diinginkan. Guru perlu bisa mengenali psikologi trading murid yang bisa diajarnya, agar tidak terjebak mengedukasi trader pemula yang tidak cocok dengannya. Dari sisi murid pun harus ada penyesuaian dan komitmen untuk serius dan terbuka. Jika kedua hal itu tercapai, maka belajar trading forex dengan mentor bukan lagi menjadi metode yang diragukan. Jadi, banyaknya murid yang gagal bukan berarti trading forex tidak bisa diajarkan sama sekali. Seperti yang dipahami William Eckhardt dari contoh kasus di atas, mentor mesti mempunyai cara mengajar yang sistematis dan efektif, sementara si murid harus memiliki kegigihan untuk belajar trading dengan serius.

Baca selengkapnya di: SeputarForex


 
Pro dan Kontra Belajar Forex


Pro: Belajar Trading Forex Sama Saja Dengan Belajar Hal Lainnya

Mereka yang setuju berpendapat bahwa belajar trading forex tidak ada bedanya dengan belajar disiplin ilmu lainnya. Metode, strategi maupun trik-trik dalam trading bisa dipelajari, termasuk analisa fundamental, teknikal dan money management. Ada banyak mentor atau coach trading yang bisa menjadi pengajar andalan, terutama di Amerika Serikat.

Selain membuka kelas private dan kelompok belajar secara langsung bertatap muka (face to face), mereka juga mengadakan kursus trading secara on-line. Tarifnya cukup bervariasi, dari yang relatif murah hingga yang sangat mahal. Para mentor tersebut yakin bahwa seseorang bisa belajar trading forex sampai berhasil asalkan mereka siap untuk melakukan apa yang seharusnya perlu dilakukan. Apa yang perlu dilakukan adalah bersikap realistis, mau menggunakan strategi trading yang paling efektif, mau disiplin, dan mau belajar mengendalikan emosi.

Contoh mentor yang dinilai cukup berhasil dalam mengajarkan trading adalah Richard Dennis dari Turtle Trader (The Turtles). The Turtles adalah kelompok trader murid-murid Richard Dennis. Dennis sendiri menjadi mentor dengan tidak disengaja, setelah ia bertaruh dengan rekannya William Eckhardt yang mengatakan bahwa trading tidak bisa diajarkan. Ia kemudian memasang iklan di Wall Street Journal dan memilih 21 pria serta 2 wanita dengan berbagai latar belakang. Beberapa di antaranya punya sedikit pengalaman trading, namun sebagian besar belum mengenal trading dengan baik.
Richard Dennis minta mereka mau komit untuk mengikuti karakter psikologi tradingnya, serta benar-benar disiplin dalam menerapkan strategi dan sistem trading yang akan diajarkan. Setelah berjalan beberapa minggu, sebagian dari mereka menunjukkan hasil trading yang mengagumkan, sementara sebagian lagi mengalami kemajuan yang pesat. Eckhart kemudian menerima kenyataan bahwa trading memang bisa diajarkan dengan berhasil, bila sang mentor mempunyai cara yang sistematis dan efektif, sementara si murid mau serius dan terbuka.

Kontra: Ada Perbedaan Psikologi Antara Guru Dan Murid

Mereka yang tidak setuju dengan pengajaran trading forex, cenderung berpendapat bahwa faktor kepribadian (personality) dan psikologi sangat berperan dalam trading. Kepribadian dan psikologi sang guru belum tentu sama persis dengan murid. Guru bisa agresif sedang murid defensif, atau sebaliknya si murid sangat agresif tetapi sang guru 'slow but sure', sehingga bisa menyebabkan salah paham.

Dalam kursus trading, banyak pula murid yang gagal karena faktor psychology gap dengan para mentornya. Banyak mentor yang menyerah oleh kebiasaan para muridnya yang dianggap terlalu berani atau terlalu takut, serakah, tidak disiplin atau kurang bisa mengendalikan emosi. Sebaik apapun mentor trading, faktor psikologi murid tetap memegang peranan penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya sistem trading yang diajarkan.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keberhasilan belajar trading forex sebenarnya bergantung pada komitmen guru dan murid untuk sama-sama mencapai hasil yang diinginkan. Guru perlu bisa mengenali psikologi trading murid yang bisa diajarnya, agar tidak terjebak mengedukasi trader pemula yang tidak cocok dengannya. Dari sisi murid pun harus ada penyesuaian dan komitmen untuk serius dan terbuka. Jika kedua hal itu tercapai, maka belajar trading forex dengan mentor bukan lagi menjadi metode yang diragukan. Jadi, banyaknya murid yang gagal bukan berarti trading forex tidak bisa diajarkan sama sekali. Seperti yang dipahami William Eckhardt dari contoh kasus di atas, mentor mesti mempunyai cara mengajar yang sistematis dan efektif, sementara si murid harus memiliki kegigihan untuk belajar trading dengan serius.

Baca selengkapnya di: SeputarForex



Dunia Forex, jika kita berbicara mengenai Forex pasti akan ada pro dan kontra. Pertama-tama mari kita bahas dari dasar dulu apa itu Forex. FOREX (Foreign Exchange) adalah sebuah pasar perdagangan global yang memperdagangkan mata uang, dalam setiap hal pasti ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Keuntungan pertama di Forex adalah dari pergerakannya yang sangat fluktuatif karena sehari saja perputaran dana didalam Forex sebesar 5,3 Trilliun USD dan akan semakin bertambah lagi, yang kedua ialah waktu yang bebas atau tidak terikat sehingga kita bisa transaksi kapan saja dan dimana saja asalkan ada koneksi internet dan platform yang mendukung. Yang ketiga ialah keuntungan yang bersifat 2 arah, dikatakan 2 arah karena kita memperdagangkan mata uang secara berpasang-pasang contohnya EURUSD, jika kita masuk posisi buy maka kita membeli Euro terhadap USD dan jika kita masuk posisi Sell maka kita membeli USD terhadap Euro. Sebenarnya sama saja dengan kita biasa pergi ke exchanger atau bank untuk menukarkan Rupiah ke Dollar dan untuk di investasikan.

 

Supply And Demand Imbalance Zone Di Time Frame Weekly

Strategi Supply And Demand Imbalance Zone untuk trading forex dengan time frame Weekly juga merupakan salah satu yang sering digunakan trader profesional. Strategi ini memanfaatkan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh para trader besar untuk menentukan titik-titik ekstrim pada pasar. Strategi ini sebenarnya cukup simpel jika ingin dipelajari, hanya saja jika digunakan pada time frame kecil seperti H1, akan banyak sekali zona-zona yang muncul, sehingga trader akan kesulitan membedakan dan belajar zona ketidakseimbangan mana yang Tradeable dan Not Tradeable.

Seperti halnya strategi Supply And Demand pada umumnya, trading forex dengan time frame Weekly menggunakan strategi ini menuntut Anda untuk bisa menggambar zona keseimbangan dan zona ketidakseimbangan. Zona-zona tersebut adalah tempat terjadinya transaksi-transaksi dan order besar dari trader institusional. Cara menggambar zona keseimbangan sendiri sudah pernah dituliskan pada artikel Cara Trading Supply And Demand Untuk Pemula.

Sistem trading ini menggunakan Risk:Reward Ratio 1:3. Cara tradingnya sangat mudah, Anda hanya perlu mendeteksi dan menggambarkan zona-zona tersebut pada akhir pekan. Setelah memasang Pending Order Anda pada saat Open Market, Anda tinggal bersantai menikmati hari di sepanjang minggu. Sungguh mudah, bukan?

Kenyataannya, hal ini tentu saja tidak akan semudah yang Anda bayangkan. Contoh di atas hanyalah sebuah Backtest yang telah terjadi sebelumnya. Saat market berjalan dan posisi sudah terbuka, akan dibutuhkan waktu yang lama hingga posisi mencapai level Take Profit yang diinginkan. Belum lagi Anda, juga harus sabar menunggu harga hingga memasuki Zona. Karena itu, kesabaran dan disiplin adalah 2 kunci yang tak boleh ditinggalkan saat Anda trading forex dengan time frame Weekly.

Penutup
Secara garis besar, keunggulan semua strategi yang bisa digunakan pada time frame Weekly adalah tidak diperlukannnya banyak waktu untuk mengawasi market tiap hari. Anda tidak perlu menunggu di depan layar selama 24 jam penuh untuk menunggu munculnya sinyal dari siste, trading Anda. Cara trading forex dengan time frame Weekly ini juga sangat cocok untuk Anda yang ingin tetap trading, tapo memiliki pekerjaan tetap di luar sana. Dengan ini, Anda akan bisa lebih fokus pada pekerjaan, tapi tidak ketinggalan posisi pada trading forex Anda.

Selain beberapa strategi trading forex yang disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak teknik dengan time frame Weekly lainnya yang juga memiliki tingkat akurasi tinggi. Anda bisa menggunakan gabungan beberapa indikator seperti dalam strategi trading BBMA OA, atau memanfaatkan persilangan Oscillator seperti Stochastic atau RSI. Masing-masing tentu saja memiliki kelebihan serta kekurangan. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu melakukan Backtest maupun Forward Test terhadap stragei trading yang Anda pilih nanti.

Sumber : seputarforex.com

 

Klien yang Terhormat,

Kami segenap team ForexChief mengucapkan Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2020.

y91ClZZhIiR-jKExoU0NQlXlSGsH58xJl24azfpcdVoNhkOSz7Olmjx6nDH3qVMXEFiRk0b-fN6Xld6vuPy8GfC0jvJPN3R4C4lRiAOeOhuRWHTVWkzuWmowFiIKvKfl=s0-d-e1-ft

Peringatan Lahirnya Pancasila, 1 Juni adalah momentum untuk mengembalikan spirit kebangsaan dan kenegaraan berdasarkan Pancasila.

Hormat kami,
ForexChief


 
REBATE TRADING DAN PRICE ACTION

Strategi trading forex harian ini didasarkan pada rebate Electronic Communication Network (ECN) sebagai sumber utama pendapatan. ECN dapat memberikan rebate bagi mereka pelaku pasar (baik pembeli atau penjual) yang membawa likuiditas tambahan melalui penempatan limit order mereka mempertahankan harga saham.
Strategi price action adalah strategi forex harian gratis yang didasarkan pada analisa investor dari data mentah pasar seperti harga, volume saham, dll, dalam bentuk angka, dan kemudian diadopsi dari keputusan berdasarkan pada kombinasi dari keseluruhan seperti indikator teknikal dan memprediksikan gerakan mereka berikutnya.

Dalam price action strategi trading forex harian, mungkin ada alat yang berbeda dan aplikasinya. Misalnya, investor dapat menganalisa volatilitas harga, candlestick atau band, serta faktor perilaku dan lainnya. Hal ini membuat price action strategi trading forex harian membutuhkan pengetahuan tinggi dan kemampuan analisa dari investor.
Contoh penerapan strategi price action mungkin ketika investor mengawasi skenario di mana harga saham diprediksi jatuh pada sore hari. Jika skenario ini terbukti benar (yaitu harga merosot sore hari), investor kembali menyelidiki asumsi sebelumnya. Jika ia percaya (berdasarkan analisa data teknikal) bahwa tidak ada penurunan harga lagi, investor membeli saham tersebut. Sebaliknya, jika harga diharapkan untuk lebih turun, investor mungkin memerlukan waktu tambahan sebelum membeli sekuritas.

 
REBATE TRADING DAN PRICE ACTION

Strategi trading forex harian ini didasarkan pada rebate Electronic Communication Network (ECN) sebagai sumber utama pendapatan. ECN dapat memberikan rebate bagi mereka pelaku pasar (baik pembeli atau penjual) yang membawa likuiditas tambahan melalui penempatan limit order mereka mempertahankan harga saham.
Strategi price action adalah strategi forex harian gratis yang didasarkan pada analisa investor dari data mentah pasar seperti harga, volume saham, dll, dalam bentuk angka, dan kemudian diadopsi dari keputusan berdasarkan pada kombinasi dari keseluruhan seperti indikator teknikal dan memprediksikan gerakan mereka berikutnya.

Dalam price action strategi trading forex harian, mungkin ada alat yang berbeda dan aplikasinya. Misalnya, investor dapat menganalisa volatilitas harga, candlestick atau band, serta faktor perilaku dan lainnya. Hal ini membuat price action strategi trading forex harian membutuhkan pengetahuan tinggi dan kemampuan analisa dari investor.
Contoh penerapan strategi price action mungkin ketika investor mengawasi skenario di mana harga saham diprediksi jatuh pada sore hari. Jika skenario ini terbukti benar (yaitu harga merosot sore hari), investor kembali menyelidiki asumsi sebelumnya. Jika ia percaya (berdasarkan analisa data teknikal) bahwa tidak ada penurunan harga lagi, investor membeli saham tersebut. Sebaliknya, jika harga diharapkan untuk lebih turun, investor mungkin memerlukan waktu tambahan sebelum membeli sekuritas.


Rebate Forex adalah pengembalian sebagian dari komisi atau spread yang sebelumnya dibayarkan oleh trader ketika trading pada pair tertentu. Bagi IB/perwakilan broker forex, rebate adalah sebagian dari komisi yang mereka dapatkan dari perusahaan broker forex. Sedangkan bagi broker forex, rebate adalah sebagian dari spread yang mereka tetapkan pada aturan trading mereka. Rebate biasanya dihitung setelah terjadi penutupan/close order dari sebuah transaksi trading forex.
Sebagai contoh, ketika Anda mendaftarkan account Anda melalui IB (perwakilan suatu broker) umumnya si IB/perwakilan beroker tersebut akan mendapatkan komisi affiliasi, sebagian dari komisi affiliasi yang diperoleh IB/perwakilan broker tersebutlah yang akan diberikan kepada trader.

 

Analisa Dengan Beragam Time Frame

Dengan penggunaan beberapa time frame, diharapkan trader dapat memilih waktu trading yang tepat sesuai dengan kenyamanan yang dirasakannya. Artikel kali ini membahas mengenai transaksi dalam trading forex dengan memanfaatkan banyak time frame untuk membangun strategi. Dengan penggunaan time frame yang banyak, diharapkan trader dapat memilih waktu yang tepat sesuai dengan kenyamanan yang dirasakannya.

Salah satu pertanyaan yang paling umum adalah, time frame berapa yang paling baik digunakan untuk transaksi? Jawaban paling singkat yang tim Seputarforex bisa berikan adalah tidak ada time frame paling baik. Semua bisa digunakan oleh trader sesuai selera masing-masing. Di bawah ini terdapat gambaran perbandingan harga di 4 time frame paling populer (Daily, 4 jam, 1 jam, 5 menit). Dari kesemua ilustrasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa semuanya dapat dimanfaatkan untuk transaksi. Dalam time frame terdapat gambaran dari chart mengenai harga di masa lalu atau yang sudah terjadi. Sehingga, hanya time frame saja tidak menyediakan informasi apapun mengenai kriteria harga di masa yang akan datang. Jadi, bagaimanakah penggunaan time frame yang tepat itu?

analisa-dengan-beragam-time-frame-98439-22900.jpg

Gunakan Time Frame Sesuai Tujuan Anda
Sering kali trader mendapat pandangan dalam analisisnya mengenai masing-masing time frame. Hal ini malah kadang membingungkan trader di saat sinyal pada time frame yang satu memberi indikasi untuk buy, sedangkan time frame yang lain memberi indikasi untuk sell. Misalnya saja pada kasus trading mata uang menggunakan time frame 1 jam dan Daily. Pada time frame 1 jam harga berpotensi memiliki indikasi Uptrend. Namun pada time frame Daily menunjukkan indikasi Downtrend. Lalu Anda akan pilih yang mana?

Penggunaan dua time frame dapat memberikan sinyal yang saling bertentangan dan kontra produktif dalam analisis. Untuk alasan ini, penting bagi trader untuk merencanakan frame mana saja yang sesuai dengan strategi andalan.

Macam-Macam Penggunaan Time Frame
Dalam hal ini, Anda pertama-tama perlu mengetahui beragam jenis penggunaan time frame dalam analisa pergerakan harga sebelum trading:

1. Analisa Dengan Beragam Time Frame
Dalam banyak kasus, trader bisa mendapatkan profit dari menggunakan beberapa time frame. Penggunaan time frame yang banyak ini dimanfaatkan trader supaya mendapat input sinyal yang tepat dan mendapatkan informasi sebanyak mungkin dalam analisis yang mereka rencanakan.

2. Penggunaan Time Frame Yang Lebih Besar
Jika trader menggunakan time frame yang lebih besar, akan menjadikan analisis yang digunakan semakin berjangka panjang. Hal ini memungkinkan trader melihat gambaran trend yang lebih lama dari pasangan mata uang, sehingga mereka bisa mendapatkan analisis mengenai trend secara keseluruhan, serta tidak membuka posisi yang berlawanan dengan tren besar yang sedang berlangsung.

3. Penggunaan Time Frame Yang Lebih Kecil
Time frame yang lebih kecil dapat digunakan untuk memprediksi harga dalam jangka pendek. Hal ini membuat trader mampu mengambil keputusan untuk bertransaksi lebih cepat, dengan mengambil keuntungan dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Contoh Analisa Dengan Beragam Time Frame
Misalnya Anda menggunakan time frame Daily dan 4 jam untuk mencoba analisa. Ketika menggunakan time frame tersebut kita dapatkan informasi mengenai pergerakan trend secara keseluruhan dalam tempo harian dan 4 jam. Setelah mengetahui trend harga secara umum di time frame besar, Anda dapat memanfaatkan time frame kecil untuk mulai mencari titik yang tepat untuk entry sesuai arah trend di time frame besar.

Pada grafik di bawah ini, Anda akan melihat tampilan grafik Daily pair USD/JPY pada bulan Februari. Harga terlihat bergerak di bawah garis MA 50, meski sebelumnya sempat berupaya naik menembus garis tersebut. Selain itu, titik jenuh Stochastic telah berada di bawah 20 dengan garis K yang berada di bawah garis D. Berdasarkan pembacaan indikator Stochastic, jelas sekali bahwa perdagangan sedang didominasi sentimen bearish.​

analisa-dengan-beragam-time-frame-98439-38389.jpg

Jadi sekarang dari time frame D1, Anda sudah mengetahui bahwa USD/JPY cenderung melemah. Setelah mengetahuinya, maka fokuskan perhatian untuk menunggu momen-momen yang tepat untuk entry sell. Pada gambar time frame H4 di bawah ini, terlihat bagaimana pasangan mata uang USD/JPY juga sedang menunjukkan Downtrend. Saat Stochastics telah berada di daerah 80, maka di situlah Anda bisa bersiap-siap untuk entry.

analisa-dengan-beragam-time-frame-98439-48462.jpg
[/IMG]​

Intinya, dalam analisa dengan beragam time frame, Anda dapat menggunakan time frame besar sebagai acuan dasar pergerakan trend saat ini. Sedangkan untuk entry yang akan Anda gunakan, cukup lihat pada time frame kecil untuk mencari titik tepat saat Open. Sesudah time frame besar dan kecil selaras, Anda dapat melakukan buka posisi.

Sumber : seputarforex.com

 
Last edited:

Memilih Time Frame Trading Yang Tepat

Penggunaan time frame dalam trading forex sangat relatif, bergantung pada metode dan strategi trader masing-masing. Seorang scalper yang biasanya menggunakan time frame 1 menit dan 5 menit, tentu merasa aneh ketika mencoba trading ala swing trader yang terbiasa menggunakan time frame 4 jam dan daily. Bagi scalper sejati tentu sulit untuk mengubah cara trading yang telah menjadi kebiasaannya, demikian juga trader jangka panjang yang sudah terbiasa trading dengan time frame daily dan weekly, akan sulit jika mesti menggunakan time frame 5 menit atau 15 menit. Tetapi time frame trading apapun yang digunakan, yang paling penting adalah hasil akhirnya yaitu memperoleh profit yang konsisten dalam periode tertentu. Artikel ini mencontohkan pemilihan time frame trading yang dianggap cocok ditinjau dari perspektif strategi trading dengan price action.

Time Frame Trader Harian (Day Trader)
Trader forex harian biasanya menggunakan time frame 5 menit hingga 1 jam. Setelah membuka satu atau beberapa posisi trading, mereka berusaha untuk menutup semua posisinya pada hari yang sama. Trader harian boleh jadi yang paling banyak jumlahnya. Orientasi pada perolehan hasil trading harian merupakan daya tarik terutama bagi trader forex pemula. Time frame trader harian tersebut memang menarik dan banyak memberikan sinyal trading, disamping para broker forex yang memperoleh keuntungan dari spread cenderung untuk mendorong trader harian melakukan transaksi sesering mungkin.

Jika Anda trading dengan metode price action, sinyal-sinyal yang dihasilkan dari time frame rendah tersebut sering mengandung noise atau kesalahan. Trader price action biasanya trading pada time frame daily, weekly atau minimal 4 jam. Pada contoh USD/JPY 15 menit berikut sinyal-sinyal dari pin bar memang menunjukkan arah yang benar, tetapi besarnya pip dari kemungkinan profit yang diperoleh sangat tidak memadai. Kemungkinan untuk loss lebih besar sekalipun dengan risk/reward ratio yang kecil.

memilih-time-frame-trading-yang-tepat-117246-1.JPG

Bandingkan tampilan USD/JPY tersebut pada time frame daily (gambar bawah). Disini Anda bisa entry pada sinyal pin bar atau inside bar, Juga sinyal pin bar pada time frame 4 jam masih valid dan tampak juga pada time frame daily.

memilih-time-frame-trading-yang-tepat-117246-2.JPG

Time Frame Scalper
Khusus untuk scalper, mereka tidak mempedulikan kualitas sinyal trading, tetapi lebih pada kuantitas posisi entry. Dengan beberapa indikator teknikal, mereka entry dengan ukuran lot besar serta level stop loss dan target profit yang sempit. Noise menjadi tidak penting, asalkan volatilitas tinggi.

Untuk itu, cara trading dengan teknik scalping memang harus menggunakan time frame sekecil mungkin agar diperoleh volatilitas maksimal. Bagi non-scalper yang tidak tahu pasti teknik scalping, time frame rendah bisa menjadi tidak efektif dan boros margin. Seperti pada chart 5 menit berikut, dengan kondisi sideways dan range yang sempit, sangat sulit untuk entry dengan sinyal trading yang valid.

memilih-time-frame-trading-yang-tepat-117246-3.JPG

Time Frame Untuk Strategi Price Action
Memilih time frame trading yang tepat harus disesuaikan dengan strategi trading yang digunakan. Jika Anda menggunakan strategi trading price action, sinyal yang valid biasanya tampak pada time frame yang lebih tinggi (4 jam, daily, weekly). Sinyal pada time frame tinggi mencerminkan sentimen pasar yang cukup jelas, sementara pada time frame rendah sentimen cenderung berubah-ubah.

Namun demikian, jika Anda telah terbiasa dan cukup puas dengan time frame trading tertentu yang bisa menghasilkan profit konsisten, tidak seharusnya Anda berganti time frame. Untuk berganti acuan time frame dibutuhkan waktu untuk penyesuaian.

Sumber : seputarforex.com

 
Back
Top