Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Transaksi Dalam Forex Trading

Kali ini saya akan membahas tentang transaksi dalam forex trading: apa yang diperdagangkan, bagaimana harganya dan juga jenis-jenis transaksi yang bisa dilakukan dalam forex trading. Apa yang diperdagangkan dalam forex trading? Kedengarannya seperti pertanyaan yang bodoh ya? Lah, namaya juga forex trading, ya yang diperdagangkan tentunya forex atau valas atau valuta asing lah.

transaksi-dalam-forex-trading-62069-1.jpg

Iya memang bener sih. Cuma, ada yang perlu diketahui lebih lanjut kalau anda ingin menjadi seorang forex trader. Dalam forex trading, mata uang diperdagangkan secara berpasang-pasangan. Inilah yang disebut dengan pairs.

Contoh pair yang biasa disediakan antara lain adalah EUR/USD, artinya pasangan matauang Euro dan Dollar US. Contoh lain misalnya: GBP/JPY, GBP/USD, USD/JPY dan lain-lain Kenapa matauang ini harus dipasang-pasangkan? Ini juga menariknya. Dengan diperdagangkan berpasangan seperti ini, maka kita bisa langsung bertransaksi “jual” pada suatu pair, tanpa kita harus “punya” dulu pair itu.

Bingung? Begini deh… klo dalam perdagangan tradisional, kalau kita jual pisang goreng, misalnya, berarti kan kita harus punya (ato setidaknya punya hak terhadap) si pisang yang akan djual. Bener kan? Nah, dalam forex trading, kita bisa “jual” pair USD/JPY tanpa kita “punya” pair itu. Lah, kok bisa? Ya bisalah. Soalnya, di sini klo kita jual pair USD/JPY, itu artinya kita jual USD dan beli JPY. Bingung ya? Ya sudah deh. Intinya di sini, dalam forex trading kita bisa langsung melakukan transaksi, baik itu jual maupun beli untuk semua pair, tergantung hasil analisis kita terhadap pergerakan harga pair tersebut.

Pips dan Lot
Ok deh, sekarang kita mulai masuk ke istilah dasar yang perlu dikenal dalam forex trading. Pip adalah satuan perubahan nilai dalam forex trading. Contoh: EUR/USD bergerak dari 1.3050 ke 1.3051, itu berarti harga berubah (naik)1 pip. Pip adalah nilai tambah dari setiap angka desimal terakhir dibelakang koma. Pip juga biasa digunakan untuk perhitungan profit ataupun loss. Nah, pasar Valas biasanya diperdagangkan dalam bentuk lot.

Nilai standar per lot adalah $100,000. Ada juga mini lot dengan nilai $10,000. Meskipun demikian, ada pula broker yang menawarkan fleksibilitas dalam volume transaksi tanpa harus dalam satuan lot, melainkan dalam quantity yang fleksibel sesuai dengan keinginan trader.

Bid, Offer dan Spread
Nah, selanjutnya kita perlu juga paham apa itu bid dan offer serta spread. Bid adalah harga yang berlaku apabila kita menjual (pair), Offer adalah harga yang berlaku apabila kita membeli (pair), sedangkan Spread adalah selisih antar bid dan offer.

Contoh misalnya: Untuk EUR/USD berlaku Bid: 1.3050 dan Offer: 1.3052. Berarti, apabila kita akan membeli pair EUR/USD maka akan dikenakan harga sebesar 1.3052 sedangkan apabila kita menjual akan dikenakan harga 1.3050. Spread untuk pair EUR/USD saat itu adalah 2 pips.

Sumber : seputarforex.com

 
Konsep Supply Demand

Konsep penawaran dan permintaan (supply and demand) adalah sebuah konsep penting dalam perdagangan pada umumnya. Konsep ini digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan akan terus digunakan dalam segala jenis transaksi, baik di trading forex, saham, maupun di pasar tradisional.

Kebanyakan orang memahami hal ini secara intuitif. Jika ada suatu barang yang diminati, pembeli bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi. Begitu juga dengan penjual tentu saja akan lebih senang jika dagangannya dibeli dengan harga tinggi. Di artikel ini, Anda akan diajak memahami lebih luas tentang kekuatan penawaran dan permintaan dalam kajian secara ilmiah.

Dimana Kekuatan Supply Dan Demand Berlaku

Pertama, Anda harus mengerti dimana kekuatan-kekuatan supply dan demand berlaku. Hal ini diasumsikan bahwa adanya supply dan demand berasal dari pasar. Sebetulnya pasar hanyalah sebuah kumpulan pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa tertentu.

Kekuatan penawaran dan permintaan mengacu pada perilaku pembeli dan penjual atau disebut sebagai pelaku pasar. Para pembeli menyediakan permintaan di pasar, sedangkan penjual menyediakan pasokan. Jenis-jenis pasar antara lain: pasar mata uang (forex), pasar saham, pasar ternak, dan lain sebagainya. Pasar-pasar tersebut memiliki fungsi dan jenis masing-masing yang berbeda-beda.

Pembeli Dan Penjual

Ciri supply dan demand adalah adanya begitu banyak pembeli dan penjual. pada model pasar persaingan sempurna, tidak satupun dari mereka yang dapat mempengaruhi pasar secara individu. Jadi, seorang supplier tidak akan bisa berbuat apa-apa pada market untuk mempengaruhi pasar walaupun ia memiliki modal yang besar. Karena hampir seluruh penjual maupun pembeli yang ada di pasar tersebut memanfaatkan produk yang sama dengan jenis yang sama pula, maka jika ada seorang penjual misalnya mampu menaikkan harga, banyak dari pelanggannya akan pergi ke tempat lain untuk mendapatkan barang yang sama dan tentunya lebih murah.

Contoh dari perdagangan pasar sempurna misalnya pasar mata uang (forex). Para pembeli dan penjual di pasar ini tidak bisa mempengaruhi harga pasar secara individual, tetapi hanya dapat menerima harga yang ditentukan oleh pasar dari kesepakatan penjual dan pembeli secara keseluruhan.

Penyeimbang Harga

Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, pasar menentukan harga dengan adanya penawaran dan permintaan yang berfungsi sebagai penyeimbang harga. Jika Anda meninjau di pasar nyata terkadang banyak monopoli di market. Selain monopoli, terkadang ada juga oligopoli maupun monopoli kompetitif. Hal tersebut tidak mencerminkan keadilan yang sebenarnya karena hanya menguntungkan beberapa orang saja.

Dengan melakukan transaksi di forex market, maka Anda sudah melakukan transaksi di pasar persaingan sempurna. Seluruh transaksi baik penjualan maupun pembelian sepenuhnya dilakukan dari kesepakatan harga yang telah diberikan oleh pasar. Tidak ada yang memanipulasi dan dimanipulasi, seluruh harga yang diberikan oleh market apa adanya dari market itu sendiri.

 
Konsep Supply Demand

Konsep penawaran dan permintaan (supply and demand) adalah sebuah konsep penting dalam perdagangan pada umumnya. Konsep ini digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan akan terus digunakan dalam segala jenis transaksi, baik di trading forex, saham, maupun di pasar tradisional.

Kebanyakan orang memahami hal ini secara intuitif. Jika ada suatu barang yang diminati, pembeli bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi. Begitu juga dengan penjual tentu saja akan lebih senang jika dagangannya dibeli dengan harga tinggi. Di artikel ini, Anda akan diajak memahami lebih luas tentang kekuatan penawaran dan permintaan dalam kajian secara ilmiah.

Dimana Kekuatan Supply Dan Demand Berlaku

Pertama, Anda harus mengerti dimana kekuatan-kekuatan supply dan demand berlaku. Hal ini diasumsikan bahwa adanya supply dan demand berasal dari pasar. Sebetulnya pasar hanyalah sebuah kumpulan pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa tertentu.

Kekuatan penawaran dan permintaan mengacu pada perilaku pembeli dan penjual atau disebut sebagai pelaku pasar. Para pembeli menyediakan permintaan di pasar, sedangkan penjual menyediakan pasokan. Jenis-jenis pasar antara lain: pasar mata uang (forex), pasar saham, pasar ternak, dan lain sebagainya. Pasar-pasar tersebut memiliki fungsi dan jenis masing-masing yang berbeda-beda.

Pembeli Dan Penjual

Ciri supply dan demand adalah adanya begitu banyak pembeli dan penjual. pada model pasar persaingan sempurna, tidak satupun dari mereka yang dapat mempengaruhi pasar secara individu. Jadi, seorang supplier tidak akan bisa berbuat apa-apa pada market untuk mempengaruhi pasar walaupun ia memiliki modal yang besar. Karena hampir seluruh penjual maupun pembeli yang ada di pasar tersebut memanfaatkan produk yang sama dengan jenis yang sama pula, maka jika ada seorang penjual misalnya mampu menaikkan harga, banyak dari pelanggannya akan pergi ke tempat lain untuk mendapatkan barang yang sama dan tentunya lebih murah.

Contoh dari perdagangan pasar sempurna misalnya pasar mata uang (forex). Para pembeli dan penjual di pasar ini tidak bisa mempengaruhi harga pasar secara individual, tetapi hanya dapat menerima harga yang ditentukan oleh pasar dari kesepakatan penjual dan pembeli secara keseluruhan.

Penyeimbang Harga

Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, pasar menentukan harga dengan adanya penawaran dan permintaan yang berfungsi sebagai penyeimbang harga. Jika Anda meninjau di pasar nyata terkadang banyak monopoli di market. Selain monopoli, terkadang ada juga oligopoli maupun monopoli kompetitif. Hal tersebut tidak mencerminkan keadilan yang sebenarnya karena hanya menguntungkan beberapa orang saja.

Dengan melakukan transaksi di forex market, maka Anda sudah melakukan transaksi di pasar persaingan sempurna. Seluruh transaksi baik penjualan maupun pembelian sepenuhnya dilakukan dari kesepakatan harga yang telah diberikan oleh pasar. Tidak ada yang memanipulasi dan dimanipulasi, seluruh harga yang diberikan oleh market apa adanya dari market itu sendiri.


Dalam istilah forex, tentu yang dimaksud dengan supply dan demand bukanlah barang atau jasa seperti kita membeli kebutuhan sehari-hari, atau perusahaan yang menjual produk-produknya. Supply dan demand dalam istilah forex adalah titik harga dimana buyer, yang mengambil posisi long dan seller yang mengambil posisi short saling “berseteru” dan membuat harga naik atau turun. Nah, sebelum lanjut mengenai supply dan demand forex, Mari kita cek dahulu apa itu posisi long dan short.

 

Bagaimana sebenarnya Konsep Transaksi Jual Beli di Forex?

Banyak trader forex yang belum mengetahui konsep yang sebenarnya dari transaksi Jual Beli di perdagangan forex. Bahwasannya konsep Jual dan Beli di perdagangan Forex tidaklah sama dengan transaksi ketika kita melakukan transaksi pembelian dan penjualan di pasar/toko seperti biasa.

Sebenarnya di forex ini sistem jual belinya adalah sistem pemesanan yang ada jaminan dan dendanya. Jual beli di forex yang sesungguhnya itu adalah ketika kita close posisi.
Saat kita open posisi ini adalah proses pemesanan, dan ketika kita cut loss itu adalah denda yang harus kita bayar karena kita membatalkan pesanan kita di tengah jalan. Dan saat cut profit itu adalah ketika kita sudah menganggap pas untuk melakukan jual beli. dan saat TP (Take Profit) itu berarti kita memenuhi pesanan kita (jatuh tempo pesanan kita).
Dan jika kena SL (Stop Loss) itu berarti denda yang harus kita bayar karena sudah jatuh tempo pembatalan order pesanan.

Alur transaksi forex secara sederhana bisa dilihat di contoh transaksi berikut:
Kita pesan akan jual Euro dan beli dolar ketika 1.1000. dan kita melakukan pemesanan ini saat harga Euro sangat rendah yaitu di kisaran 1.0700. Saat harga EUR-USD ada pada level 1.0700, kita melakukan aksi di Metatrader dengan open posisi buy Eur-Usd dengan TP 1.1000 dan SL 1.0400.
Apa yang kita lakukan di Metatrader ini bukan yang sesungguhnya jual beli seperti halnya di pasar/toko. Itu baru proses pemesanan anda, sekali lagi itu baru proses pemesanan anda. Transaksi yang sebenarnya adalah ketika aksi anda di Metatrader kena TP, disitu baru dinamakan melakukan transaksi jual Euro dengan membeli dolar.
Disini mungkin agak membingungkan karena apa yang kita lakukan di Metatrader dengan yang kita lakukan sesungguhnya berbeda.

Mari kita coba cermati secara perlahan, Open Posisi ini merupakan pemesanan kita. Yang saat kita melakukan Open Posisi di harga 1.0700 ini kita mulai melakukan pemesanan orderan yang sesungguhnya. SL anda di 1.0400 adalah jatuh tempo pembatalan pesanan anda (anda akan kena denda), Take Profit anda 1.1000 adalah jatuh tempo jual beli anda.
Sewaktu waktu anda boleh merubah pesanan anda mau dibatalkan atau mau langsung instan jual belinya. Ketika anda merasa Euro tidak akan mengalami penguatan maka anda boleh membatalkan pesanan sebelum jatuh tempo artinya Cut Loss, dan konsekwensinya anda akan kena denda.
Atau anda merasa Euro sudah cukup kuat dan sudah pantas untuk dijual maka anda juga bisa melakukan Cut Profit, yang tentunya menghasilkan keuntungan buat anda

Bagaimana trading yang tidak pakai SL (Stop Loss)? Ibarat kita punya modal besar kita berani menahan barang yang tanpa kejelasan kapan kita mau jualnya atau kapan kita mau belinya. Namun barang tersebut sudah kita pesen dan kita tahan. Kira-kira analoginya seperti itu.

Semoga penjelasan tersebut dapat dipahami dan bermanfaat dalam pemahaman anda mengenai konsep transaksi Jual dan Beli di transaksi Forex

Sumber : dasarforex.com

 
Pelajari prinsip penting untuk Trading Forex

Banyaknya tantangan dalam belajar forex menjadi sangat penting untuk diketahui karena bisa menjadi pedoman dan benang merah dalam proses pembelajaran.

Kesederhanaan

Anda harus bisa menerima bahwa Anda tidak selalu mendapatkan keuntungan dari setiap transaksi, mungkin juga Anda akan merugi. Jika Anda menganggap bahwa Anda akan selalu menang, ini akan mempengaruhi keputusan trading Anda dan memiliki dampak negatif pada kinerja jangka panjang Anda.

Pengabdian mutlak

Perdagangan forex tidak selalu mudah dan membutuhkan waktu dan pengalaman, untuk bisa percaya diri dalam menyusun system tradingnya sendiri. Seperti alat musik Anda tidak mungkin belajar dalam satu hari – seperti halnya dalam belajar Forex. Jika belajar dengan setengah hati, kecil peluang keberhasilan dalam bisnis ini.

Pelatihan yang tepat

Ketika Anda belajar Forex, mungkin saja Anda dapat menghabiskan banyak uang, namun hanya sedikit atau tidak ada sama sekali pengetahuan yang bisa membantu Anda. Belajarlah pada orang yang Anda ketahui telah sukses sebagai trader forex.

Kesabaran dan ketekunan

Belajar trading forex tidak mungkin berhasil dalam satu malam saja, kesabaran dan ketekunan meningkatkan kemampuan diri sendiri sangat penting dalam belajar Forex. Ketika seseorang memberikan strategi Forex yang telah teruji dan menguntungkan kepada Anda, belum tentu juga akan bisa memberikan keuntungan kepada Anda.
Alasannya adalah bahwa kedewasaan dan pola pikir hanya dapat dikembangkan melalui pengalaman dan penerapan dalam praktek.

Sesederhana mungkin

Kebanyakan orang cenderung memecahkan masalah dengan solusi yang rumit. Ketika seorang trader berusaha memecahkan masalah trading yang sedikit sulit menggunakan solusi yang terlalu rumit, dia akan kebingungan sendiri sehingga strateginya menjadi tidak praktis. Ingatlah!!
Semakin sederhana strategi, semakin baik.

Aturan dalam penyusunan rencana trading forex atau trading plan, seharusnya jelas dan tidak rumit, sehingga tidak perlu menggunakan aplikasi yang terlalu banyak.

Realistis

Dalam pekerjaan besar diperlukan kerja keras untuk mencapai tujuan. Dalam trading forexpun demikian. Dengan cara menetapkan tujuan yang realistis, karena kebanyakan trader yang tidak berpengalaman cenderung melakukan terlalu banyak analisa trading.

Dalam belajar Forex, Anda harus fokus menentukan berapa banyak keuntungan yang ingin Anda capai dan kemampuan untuk mengeksekusi strategi trading Anda.

Fokus pada hal yang benar

Banyak trader hanya fokus pada entri posisi saja dan setelah memiliki posisi, masalah dimulai. Kekacauan dan kebingungan dalam mencari harga yang sesuai untuk profit taking atau pembatasan kerugian tak terelakkan. Aturan untuk menempatkan stop loss dan profit taking serta beberapa pedoman dasar lainnya seperti jumlah lot yang tepat sesuai manajemen uang yang sehat, harus dimasukkan dalam strategi trading Forex dan didefinisikan sejelas mungkin.

Menerima risiko dalam perdagangan Forex akan menuntun Anda untuk selalu ingat bahwa pasar dapat bergerak setiap saat karena pengaruh eksternal ke segala arah.

Perlindungan Modal Trading

Jangan hanya fokus pada pencapaian keuntungan saja tapi juga harus selalu ingat untuk melindungi modal Anda. Sehingga jika Anda mengalami kerugian hari ini, besok Anda masih memiliki modal untuk bertransaksi lagi.

Belajar Forex bukan hanya sekedar latihan saja, namun sangat menjanjikan.
Prospek keuntungan yang tinggi dalam jangka panjang dan ini hanya didapat dengan fokus dan disiplin tinggi.
Yang perlu Anda lakukan adalah menginvestasikan waktu dan usaha dalam berlatih dan belajar sebanyak mungkin dari mereka yang sudah profesional.
Hanya jika Anda benar-benar belajar dengan tekun dan disiplin, cepat atau lambat Anda akan menghasilkan keuntungan dalam trading Forex.

 
Pelajari prinsip penting untuk Trading Forex

Banyaknya tantangan dalam belajar forex menjadi sangat penting untuk diketahui karena bisa menjadi pedoman dan benang merah dalam proses pembelajaran.

Kesederhanaan

Anda harus bisa menerima bahwa Anda tidak selalu mendapatkan keuntungan dari setiap transaksi, mungkin juga Anda akan merugi. Jika Anda menganggap bahwa Anda akan selalu menang, ini akan mempengaruhi keputusan trading Anda dan memiliki dampak negatif pada kinerja jangka panjang Anda.

Pengabdian mutlak

Perdagangan forex tidak selalu mudah dan membutuhkan waktu dan pengalaman, untuk bisa percaya diri dalam menyusun system tradingnya sendiri. Seperti alat musik Anda tidak mungkin belajar dalam satu hari – seperti halnya dalam belajar Forex. Jika belajar dengan setengah hati, kecil peluang keberhasilan dalam bisnis ini.

Pelatihan yang tepat

Ketika Anda belajar Forex, mungkin saja Anda dapat menghabiskan banyak uang, namun hanya sedikit atau tidak ada sama sekali pengetahuan yang bisa membantu Anda. Belajarlah pada orang yang Anda ketahui telah sukses sebagai trader forex.

Kesabaran dan ketekunan

Belajar trading forex tidak mungkin berhasil dalam satu malam saja, kesabaran dan ketekunan meningkatkan kemampuan diri sendiri sangat penting dalam belajar Forex. Ketika seseorang memberikan strategi Forex yang telah teruji dan menguntungkan kepada Anda, belum tentu juga akan bisa memberikan keuntungan kepada Anda.
Alasannya adalah bahwa kedewasaan dan pola pikir hanya dapat dikembangkan melalui pengalaman dan penerapan dalam praktek.

Sesederhana mungkin

Kebanyakan orang cenderung memecahkan masalah dengan solusi yang rumit. Ketika seorang trader berusaha memecahkan masalah trading yang sedikit sulit menggunakan solusi yang terlalu rumit, dia akan kebingungan sendiri sehingga strateginya menjadi tidak praktis. Ingatlah!!
Semakin sederhana strategi, semakin baik.

Aturan dalam penyusunan rencana trading forex atau trading plan, seharusnya jelas dan tidak rumit, sehingga tidak perlu menggunakan aplikasi yang terlalu banyak.

Realistis

Dalam pekerjaan besar diperlukan kerja keras untuk mencapai tujuan. Dalam trading forexpun demikian. Dengan cara menetapkan tujuan yang realistis, karena kebanyakan trader yang tidak berpengalaman cenderung melakukan terlalu banyak analisa trading.

Dalam belajar Forex, Anda harus fokus menentukan berapa banyak keuntungan yang ingin Anda capai dan kemampuan untuk mengeksekusi strategi trading Anda.

Fokus pada hal yang benar

Banyak trader hanya fokus pada entri posisi saja dan setelah memiliki posisi, masalah dimulai. Kekacauan dan kebingungan dalam mencari harga yang sesuai untuk profit taking atau pembatasan kerugian tak terelakkan. Aturan untuk menempatkan stop loss dan profit taking serta beberapa pedoman dasar lainnya seperti jumlah lot yang tepat sesuai manajemen uang yang sehat, harus dimasukkan dalam strategi trading Forex dan didefinisikan sejelas mungkin.

Menerima risiko dalam perdagangan Forex akan menuntun Anda untuk selalu ingat bahwa pasar dapat bergerak setiap saat karena pengaruh eksternal ke segala arah.

Perlindungan Modal Trading

Jangan hanya fokus pada pencapaian keuntungan saja tapi juga harus selalu ingat untuk melindungi modal Anda. Sehingga jika Anda mengalami kerugian hari ini, besok Anda masih memiliki modal untuk bertransaksi lagi.

Belajar Forex bukan hanya sekedar latihan saja, namun sangat menjanjikan.
Prospek keuntungan yang tinggi dalam jangka panjang dan ini hanya didapat dengan fokus dan disiplin tinggi.
Yang perlu Anda lakukan adalah menginvestasikan waktu dan usaha dalam berlatih dan belajar sebanyak mungkin dari mereka yang sudah profesional.
Hanya jika Anda benar-benar belajar dengan tekun dan disiplin, cepat atau lambat Anda akan menghasilkan keuntungan dalam trading Forex.


Semua trader, yang bergabung Forex, berusaha untuk mencapai hasil terbaik. Namun, untuk trade dengan keuntungan, trader harus mengetahui dan mengikuti beberapa prinsip Forex.

  1. Memiliki strategi trading Anda sendiri.
  2. Kendalikan emosi Anda.
  3. Memiliki data historis Anda sendiri.
  4. Belajar dari kesalahan Anda.
  5. Jangan trade tanpa alasan.
  6. Bekerja dan berpikir sendiri.
  7. Trading bila hanya Anda yakin tentang hal itu.
  8. Membatasi risiko Anda.
  9. Ketahui batas Anda.
  10. Hati-hati dengan keberhasilan awal.
  11. Jangan trading terhadap pasar.

 

Jenis-jenis Transaksi dalam Forex Trading

Sekarang kita akan masuk pada bahasan tentang transaksi dalam forex trading. Secara umum transaksi yang bisa kita lakukan adalah Buy dan Sell terhadap pairs yang tersedia. Ada 2 jenis perintah/order untuk setiap transaksi yakni:

Instant executions Order (buy ato sell): yang dilakukan pada saat harga market sekarang.
Pending orders: Order yang akan terlaksana jika menyentuh suatu titik harga tertentu (dengan kata lain harga booking).
Pending order dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
  • Buy Stop: Memasang order buy pada harga tertentu (diatas harga sedang berjalan), dengan harapan harga bergerak naik, dan di harga tersebut akan otomatis berjalan order buy. Harapannya tentu saja harga terus bergerak naik lagi supaya mendapatkan profit.
  • Sell Stop: Memasang order sell pada harga tertentu (dibawah harga sedang berjalan), dengan harapan harga bergerak turun, dan di harga tersebut akan otomatis berjalan order sell. Harpannya harga akan terus bergerak turun lagi supaya mendapatkan profit.
  • Buy Limit: Memasang order buy pada harga tertentu (dibawah harga sedang berjalan), dengan harapan harga bergerak turun ke harga tersebut. Apabila harga yang telah kita tetapkan itu tersentuh, maka otomatis berjalan order buy. Harapannya, setelah itu harga kemudian bergerak naik atau istilahnya mental di harga tersebut.
  • Sell Limit: Memasang order sell pada harga tertentu (dibawah harga sedang berjalan) dengan harapan harga bergerak naik ke harga tersebut. Apabila harga yang telah kita tetapkan itu tersentuh, maka otomatis berjalan order sell. Harapannya, agar setelah itu harga akan bergerak turun (atau mental di titik tersebut) supaya profit.

Kapan Buy dan Kapan Sell? Nah, itu dia pertanyaan mendasar bagi seorang trader. Kata para master sih, patokan dasar dalam forex trading adalah: Buy di saat harga rendah dan kita perkirakan bakalan naik, dan Sell di saat harga tinggi dan kita perkirakan bakalan turun. Simple kan? Masalahnya kemudian adalah: bagaimana kita tahu bahwa harga bakalan naik ato turun? Nah, kalo untuk menjawab pertanyaan ini, maka kita masuk ke bahasan tentang analisis dalam forex trading yang nanti akan kita bahas dalam artikel-artikel selanjutnya.

Sumber : seputarforex.com

 

Yang Perlu Diketahui Sebelum Trading Di Account Live (1)

Banyak trader forex yang terjun ke account live ketika belum siap. Masalahnya, mereka belum tentu bisa menerima resiko trading dengan uang sungguhan. Anda baru saja mencetak profit yang kesekian kalinya dalam account demo. Sudah hampir 6 bulan Anda jatuh bangun di account demo, dan 3 bulan terakhir ini Anda sering profit. Anda telah punya metode dan strategi trading, dan telah disiplin mengikuti rencana trading. Kini Anda cukup percaya diri untuk terjun di account live. Account live juga telah Anda buka di broker yang sama dengan account demo, deposit dana awal telah Anda lakukan, tetapi mungkin Anda ragu ketika hendak mulai membuka posisi untuk yang pertama kali di account live.

Banyak trader forex yang terjun ke account live ketika mereka belum benar-benar siap. Mungkin mereka telah siap dengan pengetahuan, strategi trading dan dana, tetapi apakah mereka yakin telah siap untuk bisa menerima resiko dengan uang beneran? Hal ini memang relatif dan sulit untuk diukur, apalagi dana yang mungkin Anda peroleh dengan susah payah bisa dengan mudah hilang begitu saja. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum benar-benar melakukan trading di account live.

yang-perlu-diketahui-sebelum-trading-di-account-live-1-115074-26844.jpeg

Psikologi Resiko
Pada umumnya, trader mempunyai karakter untuk lebih berani mengambil resiko setelah memperoleh profit, dan makin takut mengambil resiko setelah mengalami kerugian. Dengan kata lain, trader pada umumnya memiliki psikologi yang tidak proporsional terhadap resiko yang pasti terjadi. Misalnya jika kita telah mengalami loss sebanyak 5 kali berturut-turut, kemungkinan kita akan takut masuk pasar walaupun kondisi pergerakan harga pasar sedang bagus dengan sinyal trading yang jelas.

Ada pula anggapan yang kurang berdasar, tetapi sering dijumpai: setelah profit 5 kali berturut-turut, seorang trader khawatir jangan-jangan trade yang berikutnya akan loss. Pada kenyataannya, bagaimanapun kita menyikapi resiko, karakter pergerakan harga pasar relatif tidak berubah banyak.

Yang perlu kita ketahui adalah adanya distribusi acak dari profit dan loss, apapun strategi dan sistem trading yang kita gunakan. Jika setelah di-backtest dan di-forwardtest dalam account demo, sistem trading kita menghasilkan persentasi profit atau winning trades sebesar 55%, yang berarti losing trades sebesar 45%, maka dengan sistem trading tersebut kemungkinan profit kita adalah 55%. Tetapi kita tidak akan tahu trade yang keberapa yang akan profit, atau trade yang mana yang bakal loss, karena kemungkinan profit atau loss tersebut didistribusikan secara acak.

Yang mesti diatasi adalah persepsi kita terhadap resiko. Kita kurang menaruh perhatian pada resiko setelah mengalami beberapa kali profit, dan sebaliknya sangat memperhatikan resiko ketika mengalami beberapa kali loss.

Hal ini diungkapkan oleh seorang mantan trader Wall Street dalam bukunya yang berjudul 'Is Biology to Blame?'. Menurutnya, jika kita sadar dan telah bisa mengatasi hal tersebut, maka kita akan realistis, berfikir secara logis, dan disiplin dalam trading. Hal ini sangat penting untuk disadari sebelum kita memulai membuka posisi di account live. Hendaknya selalu bertanya pada diri sendiri sebelum membuka posisi, apakah kita trading berdasarkan logika atau emosi.

Pastikan Bahwa Anda Menjadi Trader Karena Menyukai Pekerjaan Trading
Sepintas, bagi orang awam yang belum mengenal pekerjaan ini, trading terlihat sepele dan mudah untuk dilakukan. Namun, sebenarnya pekerjaan ini membutuhkan kesabaran dan disiplin yang tinggi.

Perasaan bosan bisa membahayakan kelangsungan aktivitas trading Anda. Oleh karenanya, Anda mesti selalu merasa tertarik dan mencintai pekerjaan ini. Anda mesti bisa merasa kebal terhadap kerugian. Sebelum Anda benar-benar memulai trading di account live dan siap rugi dengan uang beneran, Anda mesti bisa mengatasi semua godaan yang membuat Anda tidak mencintai pekerjaan trading, bosan dan akhirnya menyerah.

Jika Anda paksakan untuk tetap trading sementara Anda merasa bahwa pekerjaan trading membebani Anda, maka Anda akan over-trading dan cenderung mengabaikan money management. Tip dari trader yang berpengalaman agar Anda selalu mencintai trading adalah dengan menyadari bahwa profit sekecil apapun sulit diperoleh, dan Anda harus berjuang dengan maksimal untuk mendapatkannya. Selain itu, Anda mesti mempunyai sebuah mimpi untuk bisa sukses di bisnis trading.

Sumber : seputarforex.com

 

Yang Perlu Diketahui Sebelum Trading Di Account Live (2)

Tahukah Anda bahwa platform trading dan pergerakan harga di setiap broker forex itu bisa berbeda-beda? Ini wajib diketahui sebelum mulai trading di Account Live. Artikel ini adalah lanjutan dari bagian (1) artikel dengan judul yang sama Berikut lanjutan dari beberapa hal yang perlu diketahui sebelum benar-benar melakukan trading di account live:

Platform Trading Dan Pergerakan Harga Tiap Broker Bisa Berbeda
Saat ini banyak broker forex yang menggunakan platform trading populer Metatrader, tetapi pergerakan harga dalam chart tradingnya sangat kecil kemungkinannya untuk sama persis, karena masing-masing broker mempunyai bank likuiditor sendiri. Besarnya spread bisa sama, tetapi harga bid yang ditawarkan tiap broker bisa berbeda, walau perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan. Yang penting diperhatikan adalah bahwa kualitas order pada account demo berbeda dengan account live.

Saat kita masih di account demo, kemungkinan besar tidak pernah atau jarang sekali terjadi re-quote, tetapi di account live bisa terjadi beberapa kali re-quote, terutama ketika traffic pasar sangat padat saat ada rilis berita atau peristiwa penting yang menyebabkan trader ramai-ramai buka posisi pada waktu yang hampir bersamaan. Dalam hal ini, kecepatan order di account demo berbeda dengan account live.

Pada account demo, kita bisa lebih cepat memperoleh harga yang kita inginkan, dibandingkan dengan account live yang melibatkan keadaan pasar yang sebenarnya. Demikian juga server yang digunakan pada account demo dan live dipisahkan. Selain itu, pelebaran spread yang terjadi saat rilis berita pada account live biasanya lebih besar dari account demo. Hal ini penting untuk diketahui oleh trader pemula yang baru terjun ke account live, agar tidak menaruh prasangka buruk pada broker.

Chart Dengan New York Close
Trader yang mengutamakan analisa teknikal dengan akurat, khususnya yang menggunakan metode Price Action, menganjurkan agar kita memilih broker yang menawarkan New York close (harga penutupan sesi New York) pada chart trading-nya, dimana terdapat 5 bar dalam seminggu, bukan 6 bar.

New York close adalah waktu yang sebenarnya dari akhir penutupan pasar forex, dan dimulainya waktu perdagangan hari berikutnya pada jam 5 p.m waktu New York yang berawal dari pasar Selandia Baru, Australia dan kemudian Asia.

Bagi analis dan trader yang mengutamakan analisa teknikal, harga penutupan pasar adalah hal yang penting karena memberikan informasi siapa pemenang antara trader yang buy (the bulls) dan trader yang sell (the bears) pada hari itu. Karena analisa teknikal yang akurat sering mengacu pada chart Daily, maka trader perlu mendapatkan informasi yang paling relevan pada chart tradingnya untuk menghindari noise yang menyebabkan kesalahan persepsi dalam analisa. Oleh karena itu, bar-bar yang terjadi pada hari Minggu (Sunday bars) seharusnya masuk pada bar di hari Senin, karena hari Minggu bukan hari trading forex yang sebenarnya.

Mungkin pada saat Anda berlatih pada account demo kurang memperhatikan hal ini, tetapi ketika memulai terjun di account live, maka harga penutupan menjadi krusial karena Anda tentu membutuhkan data yang benar-benar akurat dan tanpa noise.

Berikut contoh perbedaan antara chart Daily yang non-New York close dan yang New York close:

yang-perlu-diketahui-sebelum-trading-di-account-live-2-115208-1.jpg

Mempelajari Platform Trading Semaksimal Mungkin
Walaupun tidak semua fasilitas yang tersedia pada platform trading akan Anda gunakan, tetapi Anda mesti familiar dengan fungsi-fungsi umum untuk kelancaran trading Anda. Kadang Anda kurang menaruh perhatian pada hal-hal sepele yang Anda kira bisa diatasi nanti setelah terjun di account live, padahal itu bisa berakibat fatal dan mungkin saja menyebabkan loss. Misalnya memodifikasi order yang telah Anda buka, mengubah level Stop Loss, menutup beberapa posisi secara bersamaan, dan sebagainya.

Sumber : seputarforex.com

 
Apakah Anda Cocok Dengan Karir Trading Forex Jangka Panjang?

Seorang trader jangka panjang, kadang juga disebut 'positional forex trader', adalah seseorang yang membeli mata uang tertentu dan menjualnya setelah suatu periode waktu berlalu. Apakah Anda cocok dengan persyaratan karir ini?


Tom adalah seorang trader forex; dia berinvestasi pada GBP (Pound Inggris).

Suatu hari, berita yang kurang bagus (bagi GBP) dirilis. Menurut rilis tersebut, defisit neraca dagang, yang merupakan salah satu sebab umum depresiasi mata uang, telah terjadi. Akibatnya, nilai mata uang akan terdepresiasi dan devaluasi yang terjadi disebut-sebut akan berlanjut selama beberapa waktu.

Meskipun ada rilis berita yang tak diharapkan seperti itu, Tom tetap tenang. Ia mencatat aktivitas pasar yang terjadi saat itu, dan mengingatnya hingga enam bulan setelah kejadian. Hanya ketika ia akan melakukan sell pada GBP, barulah ia menimbang-nimbang dampak krisis minor tersebut.

Kualifikasi

Seorang trader jangka panjang, kadang juga disebut 'positional forex trader', adalah seseorang yang membeli mata uang tertentu dan menjualnya setelah suatu periode waktu berlalu. Biasanya, ia adalah tipe yang membeli mata uang berdasarkan hasil yang diinginkan dan menjual berdasarkan fakta-fakta di pasar. Dia bertekad untuk mengantisipasi harga mata uang yang dipilihnya meningkat seiring perjalanan waktu. Dalam prosesnya, ia memantau aktivitas pasar secara reguler; dan di kemudian hari menggunakannya sebagai basis untuk memperdagangkan valas yang dipegangnya.

Satu kata kunci dalam trading jangka panjang adalah "investasi"; dibanding berkonsentrasi pada profit kecil-kecilan, Anda menggunakan strategi-strategi efektif yang meski berarti harus menderita rugi disana-sini tetapi harapannya bisa menghasilkan profit besar. Karena target Anda adalah untuk profit setelah beberapa waktu berlalu, maka Anda tetap teguh; Anda menyusun strategi dengan mempertimbangkan upaya, sumber daya, dan keahlian money management yang Anda punya. Seorang trader berada pada karir trading forex jangka panjang bila:

  • Dia menimbang pendapatan total, bukannya return singkat
  • Dia memegang posisi yang sama dalam portofolionya untuk beberapa minggu, bulan, atau bahkan hingga tahunan.
  • Dia memerhatikan pendapatan per pip rendah dan suku bunga.
  • Dia memantau volatilitas pasar, likuiditas pasar, dan fluktuasi harga yang tiba-tiba.
Trend-Following Sebagai Strategi

Seorang trader jangka panjang memiliki tendensi untuk mengejar tren pasar; bahkan ia biasanya memiliki suatu tren tertentu dan memantaunya selama beberapa waktu. Keuntungan dari pendekatan trend-following ini adalah kemampuan untuk mengevaluasi dengan benar kekuatan dan kelemahan sebuah tren, sehingga dia bisa mengeliminasi gangguan (market noise) dan menyingkirkan dorongan untuk bertindak impulsif. Karena ia berencana untuk mengobservasi pola-pola pasar dalam suatu waktu tertentu, maka ia bisa menyusun prediksi yang lebih akurat; dia pun bisa menentukan apakah sebuah tren itu cukup berharga untuk diikuti, atau justru menyesatkan.



 
Apakah Anda Cocok Dengan Karir Trading Forex Jangka Panjang?

Seorang trader jangka panjang, kadang juga disebut 'positional forex trader', adalah seseorang yang membeli mata uang tertentu dan menjualnya setelah suatu periode waktu berlalu. Apakah Anda cocok dengan persyaratan karir ini?


Tom adalah seorang trader forex; dia berinvestasi pada GBP (Pound Inggris).

Suatu hari, berita yang kurang bagus (bagi GBP) dirilis. Menurut rilis tersebut, defisit neraca dagang, yang merupakan salah satu sebab umum depresiasi mata uang, telah terjadi. Akibatnya, nilai mata uang akan terdepresiasi dan devaluasi yang terjadi disebut-sebut akan berlanjut selama beberapa waktu.

Meskipun ada rilis berita yang tak diharapkan seperti itu, Tom tetap tenang. Ia mencatat aktivitas pasar yang terjadi saat itu, dan mengingatnya hingga enam bulan setelah kejadian. Hanya ketika ia akan melakukan sell pada GBP, barulah ia menimbang-nimbang dampak krisis minor tersebut.

Kualifikasi

Seorang trader jangka panjang, kadang juga disebut 'positional forex trader', adalah seseorang yang membeli mata uang tertentu dan menjualnya setelah suatu periode waktu berlalu. Biasanya, ia adalah tipe yang membeli mata uang berdasarkan hasil yang diinginkan dan menjual berdasarkan fakta-fakta di pasar. Dia bertekad untuk mengantisipasi harga mata uang yang dipilihnya meningkat seiring perjalanan waktu. Dalam prosesnya, ia memantau aktivitas pasar secara reguler; dan di kemudian hari menggunakannya sebagai basis untuk memperdagangkan valas yang dipegangnya.

Satu kata kunci dalam trading jangka panjang adalah "investasi"; dibanding berkonsentrasi pada profit kecil-kecilan, Anda menggunakan strategi-strategi efektif yang meski berarti harus menderita rugi disana-sini tetapi harapannya bisa menghasilkan profit besar. Karena target Anda adalah untuk profit setelah beberapa waktu berlalu, maka Anda tetap teguh; Anda menyusun strategi dengan mempertimbangkan upaya, sumber daya, dan keahlian money management yang Anda punya. Seorang trader berada pada karir trading forex jangka panjang bila:

  • Dia menimbang pendapatan total, bukannya return singkat
  • Dia memegang posisi yang sama dalam portofolionya untuk beberapa minggu, bulan, atau bahkan hingga tahunan.
  • Dia memerhatikan pendapatan per pip rendah dan suku bunga.
  • Dia memantau volatilitas pasar, likuiditas pasar, dan fluktuasi harga yang tiba-tiba.
Trend-Following Sebagai Strategi

Seorang trader jangka panjang memiliki tendensi untuk mengejar tren pasar; bahkan ia biasanya memiliki suatu tren tertentu dan memantaunya selama beberapa waktu. Keuntungan dari pendekatan trend-following ini adalah kemampuan untuk mengevaluasi dengan benar kekuatan dan kelemahan sebuah tren, sehingga dia bisa mengeliminasi gangguan (market noise) dan menyingkirkan dorongan untuk bertindak impulsif. Karena ia berencana untuk mengobservasi pola-pola pasar dalam suatu waktu tertentu, maka ia bisa menyusun prediksi yang lebih akurat; dia pun bisa menentukan apakah sebuah tren itu cukup berharga untuk diikuti, atau justru menyesatkan.




Salah satu metode yang selalu saya dukung untuk trading forex adalah trading dengan membuat sebuah gambaran besar. Gambaran besar memperhitungkan semua informasi yang tersedia untuk pair mata uang. Ini akan sangat baik jika anda melakukan trading jangka panjang.

Untuk dapat melakukan trading jangka panjang maka sebaiknya anda harus memperhatikan hal hal berikut ini supaya anda bisa membuat sebuah rencana trading.

 

Menggunakan Triangular Moving Average Dalam Trading

Salah satu turunan lain dari indikator MA adalah Triangular Moving Average (TMA). Sudahkah Anda memahami apa itu Triangular Moving Average serta bagaimana cara trading menggunakan indikator ini? Jika Anda bertanya kepada para trader teknikal mengenai apa indikator favorit mereka, pasti mayoritas jawabannya adalah indikator Moving Average. Hal ini tentu tak mengherankan, mengingat indikator MA memang salah satu tool teknikal paling sederhana dan mudah digunakan, tetapi mampu memberikan berbagai indikasi penting bagi penggunanya.

Namun tahukah Anda? Indikator satu ini rupanya memiliki banyak "keturunan", mulai dari EMA (Exponential Moving Average), SMA (Simple Moving Average), WMA (Weighted Moving Average), serta TMA (Triangular Moving Average).

Tiga jenis turunan pertama mungkin sudah familiar di telinga Anda, tapi bagaimana dengan Triangular Moving Average? Apa itu Triangular Moving Average serta strategi trading seperti apa yang tepat digunakan dengan indikator ini?

menggunakan-triangular-moving-average-dalam-trading-290886-23610.jpg

Apa Itu Triangular Moving Average (TMA)?
Sebagian besar trader teknikal tentu sudah memahami jenis-jenis turunan Moving Average sebagaimana yang disebutkan di atas. Namun, apa jadinya bila mereka diberi jenis indikator baru bernama Triangular Moving Average? "Keturunan" terakhir dari indikator MA ini merupakan SMA yang diperhalus, sehingga pergerakannya dalam chart jauh lebih smooth daripada SMA. Adapun rumus untuk menentukan TMA yaitu:

TMA = (SMA1 + SMA2 + SMA3 + SMA4 + ... SMAx)/N, atau
TMA= SUM (nilai SMA) / N

Sayangnya, indikator TMA ini belum secara umum terpasang di berbagai platform trading. Untuk memastikan apakah indikator ini telah tersedia di software trading yang Anda gunakan, silahkan klik menu Indikator, kemudian masukkan "Triangular Moving Average", "Moving Average Triangular", atau "MovAvgTriangular". Bagaimana jika masih belum keluar juga di platform?

Salah satu alternatif untuk mengakali indikator TMA adalah dengan menambahkan indikator Moving Average yang di-custom kalkulasinya ke dalam rumus TMA. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan dua indikator SMA, serta di-set dengan periode yang sama.

Keempat perbedaan indikator di atas dapat Anda lihat pada chart EUR/USD berikut ini:

menggunakan-triangular-moving-average-dalam-trading-290886-21525.jpg


Sumber : seputarforex.com

 
2 Langkah Belajar Forex Dalam Menafsirkan Pola Harga


Pola harga dapat diidentifikasi pada urutan candle yang muncul dalam grafik analisa teknikal. Pola-pola ini dapat digunakan oleh para teknikalis untuk menganalisa pergerakan harga masa lalu dan memprediksi harga masa depan pada instrumen perdagangan tertentu.

Disarankan, pembaca harus sudah mengerti dengan garis tren, pola harga kelanjutan dan pola pembalikan harga. Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menafsirkan pola setelah dapat diidentifikasi.

Durasi pola harga merupakan pertimbangan penting ketika menafsirkan pola dan peramalan pergerakan harga di masa depan. Pola harga dapat muncul pada setiap periode grafik, dari grafik tick, 60 menit, harian, mingguan atau grafik tahunan.

Pola yang muncul dari periode waktu yang lebih lama umumnya lebih dapat diandalkan, biasanya gerakan akan lebih besar ketika menembus pola harga yang terbentuk. Oleh karena itu, pola yang berkembang pada grafik harian diharapkan dapat menghasilkan langkah besar dari pola yang sama diamati pada grafik intraday. Demikian juga, pola yang terbentuk pada grafik bulanan cenderung akan menyebabkan harga akan bergerak lebih besar dari pola yang sama pada grafik harian.

Pola harga akan muncul ketika investor atau trader melakukan proses beli dan jual pada tingkat tertentu, dan karena itu harga akan berosilasi di antara tingkat ini, dan menciptakan pola pola harga seperti flag, pennant dan sejenisnya.

Ketika harga belum keluar dari pola harga, maka pergerakan hanya akan mewakili perubahan terhadap sentiment pasar saja. Semakin lama durasi, pembeli harus mendorong harga untuk menembus area di atas resistan (dan penjual harus mendorong harga untuk menembus area di bawah support), sehingga harga akan bergerak pasti ketika harga tidak berkonsolidasi di kedua area tersebut. Setelah itu, harga akan terus bergerak ke arah yang telah ditetapkan, dan bergerak secara substansial.

Volatilitas

Demikian pula, harga biasanya akan berfluktuasi dalam pola harga yang dapat berguna untuk menganalisis validitas pola harga, serta dapat memprediksi besarnya kemungkinan harga akan melakukan fase breakout.

Volatilitas adalah ukuran variasi harga dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga yang lebih besar biasanya akan menunjukkan peningkatan volatilitas, suatu kondisi yang dapat diartikan pertempuran antara bearish yang mencoba untuk mendorong harga turun, dan bullish yang mencoba untuk mendorong harga ke atas. Pola yang menunjukkan derajat kemiringan yang lebih besar dari volatilitas cenderung akan menghasilkan harga akan bergerak secara signifikan setelah harga keluar dari pola yang terbentuk.

Volume

Volume adalah pertimbangan lain ketika menafsirkan pola harga. Volume menandakan jumlah unit instrumen perdagangan tertentu yang telah bergerak selama periode waktu tertentu. Biasanya, volume instrumen perdagangan akan ditampilkan dalam bentuk histogram, atau serangkaian garis vertikal, yang muncul di bawah grafik harga. Volume sangat berguna jika diukur secara relatif terhadap harga di masa lalu. Perubahan dalam jumlah pembelian dan penjualan yang terjadi dapat dibandingkan dan dianalisis. Setiap aktivitas volume yang menyimpang dari norma dapat memberikan panduan perubahan akan datang pada harga selanjutnya.

Jika harga berhenti di atas atau di bawah area resistance atau support, dan disertai dengan peningkatan mendadak biasanya akan terwakili pada volume. Peningkatan volume dapat dikonfirmasi keabsahannya ketika harga bergerak breakout. Sebuah pergerakan harga tanpa peningkatan nyata dalam volume, memiliki kesempatan gagal yang jauh lebih besar karena tidak ada antusiasme ketika harga bergerak.

Note : Selalu gunakan demo account untuk mencoba sistem trading diatas.

 
2 Langkah Belajar Forex Dalam Menafsirkan Pola Harga


Pola harga dapat diidentifikasi pada urutan candle yang muncul dalam grafik analisa teknikal. Pola-pola ini dapat digunakan oleh para teknikalis untuk menganalisa pergerakan harga masa lalu dan memprediksi harga masa depan pada instrumen perdagangan tertentu.

Disarankan, pembaca harus sudah mengerti dengan garis tren, pola harga kelanjutan dan pola pembalikan harga. Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menafsirkan pola setelah dapat diidentifikasi.

Durasi pola harga merupakan pertimbangan penting ketika menafsirkan pola dan peramalan pergerakan harga di masa depan. Pola harga dapat muncul pada setiap periode grafik, dari grafik tick, 60 menit, harian, mingguan atau grafik tahunan.

Pola yang muncul dari periode waktu yang lebih lama umumnya lebih dapat diandalkan, biasanya gerakan akan lebih besar ketika menembus pola harga yang terbentuk. Oleh karena itu, pola yang berkembang pada grafik harian diharapkan dapat menghasilkan langkah besar dari pola yang sama diamati pada grafik intraday. Demikian juga, pola yang terbentuk pada grafik bulanan cenderung akan menyebabkan harga akan bergerak lebih besar dari pola yang sama pada grafik harian.

Pola harga akan muncul ketika investor atau trader melakukan proses beli dan jual pada tingkat tertentu, dan karena itu harga akan berosilasi di antara tingkat ini, dan menciptakan pola pola harga seperti flag, pennant dan sejenisnya.

Ketika harga belum keluar dari pola harga, maka pergerakan hanya akan mewakili perubahan terhadap sentiment pasar saja. Semakin lama durasi, pembeli harus mendorong harga untuk menembus area di atas resistan (dan penjual harus mendorong harga untuk menembus area di bawah support), sehingga harga akan bergerak pasti ketika harga tidak berkonsolidasi di kedua area tersebut. Setelah itu, harga akan terus bergerak ke arah yang telah ditetapkan, dan bergerak secara substansial.

Volatilitas

Demikian pula, harga biasanya akan berfluktuasi dalam pola harga yang dapat berguna untuk menganalisis validitas pola harga, serta dapat memprediksi besarnya kemungkinan harga akan melakukan fase breakout.

Volatilitas adalah ukuran variasi harga dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga yang lebih besar biasanya akan menunjukkan peningkatan volatilitas, suatu kondisi yang dapat diartikan pertempuran antara bearish yang mencoba untuk mendorong harga turun, dan bullish yang mencoba untuk mendorong harga ke atas. Pola yang menunjukkan derajat kemiringan yang lebih besar dari volatilitas cenderung akan menghasilkan harga akan bergerak secara signifikan setelah harga keluar dari pola yang terbentuk.

Volume

Volume adalah pertimbangan lain ketika menafsirkan pola harga. Volume menandakan jumlah unit instrumen perdagangan tertentu yang telah bergerak selama periode waktu tertentu. Biasanya, volume instrumen perdagangan akan ditampilkan dalam bentuk histogram, atau serangkaian garis vertikal, yang muncul di bawah grafik harga. Volume sangat berguna jika diukur secara relatif terhadap harga di masa lalu. Perubahan dalam jumlah pembelian dan penjualan yang terjadi dapat dibandingkan dan dianalisis. Setiap aktivitas volume yang menyimpang dari norma dapat memberikan panduan perubahan akan datang pada harga selanjutnya.

Jika harga berhenti di atas atau di bawah area resistance atau support, dan disertai dengan peningkatan mendadak biasanya akan terwakili pada volume. Peningkatan volume dapat dikonfirmasi keabsahannya ketika harga bergerak breakout. Sebuah pergerakan harga tanpa peningkatan nyata dalam volume, memiliki kesempatan gagal yang jauh lebih besar karena tidak ada antusiasme ketika harga bergerak.

Note : Selalu gunakan demo account untuk mencoba sistem trading diatas.


Price Pattern merupakan suatu pola yang muncul dari pergerakan harga yang terjadi di pasar forex dan komoditi dimana pola-pola tertentu akan muncul kembali. Dalam trading forex dan komoditi, dikenal istilah “History repeats itself” yang artinya sejarah terulang dengan sendirinya. Dengan mempelajari dan mengenali Price Pattern, maka Anda bisa memperkirakan pergerakan harga selanjutnya ketika suatu pola muncul.

Pada dasarnya ada dua jenis pattern, yaitu reversal pattern dan continuation pattern. Continuation pattern merupakan pola yang memberikan indikasi bahwa harga akan cenderung meneruskan pergerakan sesuai dengan tren sebelumnya. Misalnya, kalau pola ini muncul pada saat uptrend maka setelah pola ini terkonfirmasi maka harga cenderung akan bergerak naik meneruskan uptrend tersebut. Demikian pula jika pola ini muncul pada saat downtrend, maka harga pun akan cenderung akan turun meneruskan downtrend tadi.

 

Tips Trading Menggunakan Triangular Moving Average

Berdasarkan ulasan singkat apa itu Triangular Moving Average di atas, maka dapat dikatakan bahwa indikator turunan ini memiliki kesamaan fungsi dengan "sang induk", yakni sebagai penunjuk arah tren sekaligus titik entry. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila Anda tertarik untuk memulai trading dengan memanfaatkan indikator ini. Apa saja itu?

1. Indikator TMA Sangat Tepat Digunakan Saat Market Trending
Dalam pasar forex, harga bisa bergerak variatif; kadang trending kuat, tetapi kadang juga ranging (sideways). Fenomena tersebut tak lain dipengaruhi oleh adanya rilis berita berdampak, kondisi politik, serta sentimen pasar. Terbentuknya market trending biasanya disebabkan oleh kuatnya dominasi oleh salah satu pelaku pasar, entah itu Seller atau Buyer. Apabila Seller tengah mendominasi pasar, maka tren yang terbentuk adalah Downtrend. Sementara kondisi Uptrend dapat terjadi bila tekanan Buyer lebih besar daripada Seller.

Dalam kaitannya dengan penggunaan indikator TMA, kondisi market trending akan sangat tepat bila diukur menggunakan indikator ini. Pasalnya, sifat lagging atau terlambat bereaksi pada indikator TMA akan sangat bermanfaat bagi trader penggemar strategi Trend Following. Karena sifat lagging-nya tersebut, Anda dapat mengetahui sejauh mana harga sudah berjalan, berapa lama periode yang telah ditempuh, serta level-level apa saja yang sudah dicapai, sehingga rencana trading pun dapat disusun dengan tepat dan matang.

menggunakan-triangular-moving-average-dalam-trading-290886-21849.jpg
​​

Namun, bagaimana jadinya bila kondisi pasar sedang sideways? Bisakah kita menggunakan indikator ini? Jawabannya TIDAK. Karena sifatnya lagging, sementara harga bergerak cepat ketika sideways, Anda tentu akan ketinggalan momentum entry tepat saat harga menyentuh level-level penting, misalnya Support atau Resistance. Namun bagi para Trend Follower, penggunaan indikator Triangular Moving Average saat sideways dapat menjadi "juru penyelamat". Ketidakmampuan indikator TMA membaca pergerakan harga dengan cepat -sebagaimana EMA- dapat menyelamatkan trader dari "jebakan" entry saat harga bergerak sideways.

2. Gunakan Konfirmator TMA Untuk Menangkap Sinyal Reversal
Meski indikator Triangular Moving Average sangat bermanfaat saat market trending, tetapi indikator ini rupanya tidak mampu menunjukkan kondisi jenuh beli (Overbought) dan jenuh jual (Oversold). Anda tidak bisa mengetahui kapan tepatnya harga akan berbalik arah (Reversal) dengan indikator ini.

TMA mungkin masih menunjukkan terjadinya Uptrend. Namun, pola candlestick yang terbentuk dalam chart justru mengindikasikan pelemahan momentum. Pada kondisi demikian, bisa saja Anda melewatkan kesempatan emas untuk entry tepat di titik terjadinya Reversal.

Guna menyiasati hal tersebut, Anda bisa menggunakan tools tambahan untuk mengkonfirmasi sinyal yang ditunjuk oleh indikator TMA. Anda bisa menggunakan indikator Oscillator seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator, yang umumnya dianggap lebih mumpuni sebagai pengukur kekuatan tren.

menggunakan-triangular-moving-average-dalam-trading-290886-35713.png


Selain bantuan Oscillator, Anda juga bisa menggunakan Price Action. Price Action adalah pergerakan harga suatu aset atau suatu pair mata uang yang merujuk pada analisa teknikal berdasarkan pola-pola candlestick. Adapun pola candlestick yang paling identik dengan pembalikan arah tren (Reversal) adalah Pin Bar.

Pada kondisi trending kuat (baik Uptrend atau Downtrend), formasi Pin Bar bisa sangat akurat, terutama bila terbentuk pada level-level Support atau Resistance yang signifikan. Pola ini tentu sangat mudah ditemukan di dalam chart, karena Pin Bar tampak "menonjol" keluar di antara candlestick lainnya; berbadan kecil dengan ekor panjang. Semakin kecil body Pin Bar, biasanya sinyal pembalikan arah tren akan semakin akurat.

Adapun contoh penggunaan indikator TMA dengan Price Action dapat Anda lihat pada chart GBP/USD berikut ini:

menggunakan-triangular-moving-average-dalam-trading-290886-43603.jpg


Pada chart di atas, dapat Anda lihat jika harga mengalami Reversal pada pertengahan Agustus, ditunjukkan dengan adanya pola candlestick Pin Bar. Sementara itu, Triangular Moving Average baru menunjukkan terjadinya Reversal pada awal September. Dari ilustrasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Anda akan "ketinggalan kereta" bila ingin trading saat Reversal, tetapi hanya mengandalkan indikator TMA.

Sumber : seputarforex.com

 

Jadi, Layakkah TMA Digunakan?

Meski umumnya, trader hanya mengenal Moving Average, tetapi indikator ini rupanya memiliki beberapa keturunan yang bisa disesuaikan fungsinya. Sebut saja EMA yang unggul dalam menghasilkan sinyal cepat dan akurat, SMA dengan indikasi bounce dan breakout yang signifikan, hingga WMA yang sangat sensitif terhadap pergerakan harga. Terakhir, ada pula TMA (Triangular Moving Average), turunan baru yang jauh lebih smooth daripada SMA.

Dengan menggunakan indikator TMA, Anda dapat membaca pergerakan tren secara lebih jelas. Sehingga, risiko timbulnya berbagai noise atau terjebak dalam sinyal trading saat sideways, sangat kecil. Namun, satu hal yang menjadi titik kelemahan indikator TMA ini adalah tidak mampu mengkonfirmasi terjadinya Reversal dengan tepat. Untuk itu, perlu digunakan berbagai konfirmator tambahan seperti indikator RSI, Stochastic, atau pola Price Action.

menggunakan-triangular-moving-average-dalam-trading-290886-24188.jpg

Ada banyak cara untuk memanen profit dari indikator ini, tetapi ada baiknya Anda menguji kemampuan indikator ini dalam akun demo terlebih dahulu. Jika si Triangular Moving Average ini mampu menjadi indikator unggulan Anda, pun dengan sistem trading yang telah pasti teruji, maka melenggang ke akun trading sungguhan tak lagi jadi soal.

Sumber : seputarforex.com

 

Pola 3 Candle Terbaik Penanda Reversal

Ada beberapa pola 3 candle yang bisa digunakan sebagai penanda terjadinya reversal, salah satunya yaitu Evening Star. Lalu, apa sajakah pola 3 candle lainnya? Anda tentu sudah sangat familiar dengan chart candlestick bukan? Chart harga satu ini banyak menarik perhatian trader karena visualnya yang menarik, serta mampu menunjukkan pergerakan harga secara lebih jelas dalam satu body candlenya. Seiring waktu, penggunaan candlestick serta analisa pola-pola candlenya semakin beragam. Ada pola candlestick single, double, hingga triple. Nah, beberapa formasi yang terbentuk dari pola 3 candle alias triple ini ternyata memberikan keuntungan bagi para trader. Apa sajakah itu?

Ulasan Singkat Mengenai Candlestick
Candlestick adalah salah satu jenis grafik harga (chart), yang digunakan untuk memetakan dan membaca pergerakan harga pair mata uang di pasar. Candlestick ini pertama kali diperkenalkan di Jepang oleh seorang pengusaha beras bernama Munehisa Homma. Lambat laun, candlestick mulai terkenal di kalangan trader setelah dipopulerkan dan dibukukan oleh Steve Nison. Hingga kini, keberadaan candlestick banyak digunakan untuk menganalisa pergerakan harga saham, komoditas, serta forex.

pola-tiga-candle-terbaik-penanda-reversal-287955-28503.jpg

Bagi kebanyakan trader, Candlestick banyak dipilih sebagai alat bantu dalam analisa teknikal karena beberapa hal, misalnya:
Candlestick lebih menarik secara visual daripada diagram harga konvensional lainnya yang hanya berupa garis atau batang.
Candlestick mampu menyajikan informasi pergerakan harga yang lengkap dan mudah dibaca. Yang perlu diingat, harga OHLC pada sebuah candlestick merupakan informasi penting yang dapat dipergunakan untuk menganalisa faktor penggerak harga di pasar.
Grafik Candlestick dapat membentuk formasi pola-pola candle yang mengindikasikan titik balik pergerakan harga maupun penerusan harga, sehingga sering dianggap sebagai sinyal trading berakurasi tinggi.

Biasanya, candlestick banyak digunakan bersama-sama dengan beberapa indikator teknikal selama trading. Meskipun demikian, ada pula trader yang "nekat" trading tanpa menggunakan indikator sama sekali. Cukup dengan memperhatikan pola candlestick, mereka sudah bisa menentukan keputusan Open Posisi yang tepat. Strategi trading yang demikian biasa disebut sebagai Naked Trading, alias trading tanpa indikator dan hanya mengandalkan pola candlestick.

Berbicara mengenai pola candlestick, Anda tentu sudah tahu bahwa pola candle terbagi menjadi 3, yaitu single (1 candle), double (2 candle), serta triple (pola 3 candle). Bagi kebanyakan trader, pola 3 candle dianggap sebagai pola dengan akurasi tinggi. Hal tersebut karena pola 3 candle jarang ditemui dalam chart, sehingga jika muncul pola triple, sinyal trading yang terbentuk cenderung memilliki akurasi tinggi untuk diikuti. Karena tersusun atas 3 candle, maka masing-masing candle penyusunnya mampu mencerminkan 3 sinyal sekaligus, mulai dari indikasi awal hingga konfirmasi.

Agar lebih jelas, perhatikan penjelasan berikut:
Dalam suatu rangkaian tren naik (uptrend), candle yang terbentuk paling ujung adalah candle Bullish (candle ini pulalah yang menjadi candle pertama pembentuk pola 3 candle). Kemudian, muncul candle kedua yang berbentuk Bearish Doji. Munculnya Doji di tengah-tengah biasanya dapat mengindikasikan pasar sedang konsolidasi, sehingga mungkin saja bisa terjadi reversal. Ternyata, candle ketiga yang muncul setelah Doji adalah candle Bearish, dengan level OHLC yang lebih rendah dari candle pertama. Dengan demikian, Bearish Reversal telah terkonfirmasi berkat munculnya candle Bearish di pola ketiga.

Sumber : seputarforex.com

 
SERING MARGIN CALL? GUNAKAN RISK DAN MONEY MANAGEMENT SECARA PRO

Margin call (MC) kerap menjadi momok bagi trader pemula. Dalam sekejap mata, dana Anda bisa tersedot atau hangus begitu saja. Para ahli trading berpendapat mereka yang berbisnis forex umumnya akan mengalami hal tersebut. Lebih penting lagi bagaimana Anda belajar menghadapinya dengan risk management dan money management yang tepat. Mari simak penjelasan berikut ini.

Mengenal Margin Call

MC sebetulnya berupa notifikasi atau pemberitahuan dari broker kepada trader guna melakukan penambahan dana ke rekening. Hal ini dilatarbelakangi oleh terjadinya pergerakan harga yang menimbulkan kerugian trader. Nah, dana yang ditambahkan itu akan menjadi jaminan bahwa trader bisa menyelesaikan kontraknya saat diperlukan.

MC muncul ketika dana Anda sudah hampir habis. Saat MC menyapa, artinya nasib Anda sedang berada di ujung tanduk. Boleh dibilang, kondisi ini merupakan bencana bagi para trader.

Mengapa seorang trader bisa mengalami MC?

Penyebabnya beragam, tetapi ada dua alasan utama yang perlu Anda ketahui. Pertama, trader kadang terlalu percaya diri saat melakukan trading. Biasanya rasa percaya diri berlebihan ini muncul ketika trader baru meraih profit besar. Ia merasa pasar (dan dewi fortuna tentunya) sedang berada di pihaknya. Hal tersebut memotivasi trader untuk mempertaruhkan modal yang dimiliki saat ini dengan membuka posisi baru dalam ukuran lebih besar.

Terlalu berani membuka posisi kadang membuat seorang trader abai pada hasil analisis yang tidak sejalan dengan kondisi pasar. Meski hasil analisis tidak selalu tepat, tetapi harusnya itu bisa membantu Anda lebih cermat membaca kondisi pasar bukan? Mengabaikannya dan terlalu yakin membuka posisi terlalu besar sering berujung pada floating loss. Tak usah menunggu lama, broker pasti akan mengirimkan MC.

Kedua, MC bisa disebabkan oleh overtrading. Ketika Anda merasa yakin berlebihan, tidak jarang berimbas pada perilaku trading berdasarkan emosi semata. Aktivitas trading dipandang remeh, hanya pakai feeling tanpa perhitungan matang.

Misalnya, Anda salah menaruh stop loss. Alih-alih rehat dan evaluasi, Anda memilih masuk ke pasar dan membuka posisi baru dengan ukuran lebih besar lagi. Setelah melakukan itu, Anda baru sadar bahwa modal yang ada ternyata terbatas.

Bagaimanapun juga, trading forex butuh strategi dan pertimbangan matang. Ketika membuka posisi, pastikan dulu Anda punya margin kuat guna menahan risiko kerugian membesar di waktu mendatang. Coba kendalikan ego Anda agar tidak terburu-buru membuktikan hasil analisis tanpa perhitungan cermat.

Cara Jitu Menghadapi MC

Kabar baiknya, margin call bisa Anda hindari. Namun, Anda tidak bisa menghilangkan risiko yang mungkin timbul akibat MC. Itulah mengapa Anda butuh cara jitu menghadapi MC, yaitu dengan melakukan risk management dan money management. Mari simak penjelasan berikut.

Manajemen risiko

Memiliki dasar manajemen risiko mumpuni seharusnya penting bagi para trader pemula. Risiko adalah konsekuensi yang harus Anda hadapi saat terjun dalam bisnis, termasuk trading. Dengan menguasai manajemen risiko, Anda bisa menekan risiko berbisnis guna memaksimalkan kesempatan meraih keuntungan.

Dalam risk management tools, ada tiga cara yang bisa membantu Anda menghindari MC.

1. Metode cut loss

Segera menutup transaksi yang tengah merugi adalah tindakan yang dilakukan dalam metode cut loss. Langkah ini diambil supaya Anda terhindar dari risiko kerugian lebih besar. Namun, sebaiknya Anda tidak asal melakukan cut loss jika hanya berlandaskan feeling harga saat ini pasti menyentuh stop loss.

Ingat, Anda harus berbekal dasar analisis teruji untuk melakukan aksi saat trading. Jadi, lakukan cut loss secara objektif dan rasional, supaya Anda tidak menyesal kemudian.

2. Metode switching

Bagaimana jika mendadak terjadi perubahan arah harga secara drastis dan cepat? Coba lakukan metode switching, yaitu menutup posisi merugi serta mengambil posisi baru yang searah dengan pergerakan harga tersebut, sehingga Anda bisa memulihkan kerugian akibat posisi transaksi terdahulu.

Akan tetapi, metode ini sebaiknya dilakukan jika Anda sudah sungguh-sungguh yakin pasar bergerak cukup kencang. Metode ini mengarahkan Anda membuka satu posisi baru dengan bayangan risiko kerugian yang mungkin timbul andai pasar berbalik arah lagi. Itulah mengapa, Anda butuh kematangan analisis dan tingkat kesiapan mental tinggi supaya sukses melakukan switching.

3. Metode averaging

Metode ini cukup ekstrem karena mendorong Anda untuk 'melawan' pasar karena berdasar pada ide bahwa pasar tidak selalu bergerak menuju satu arah. Ada tiga metode yang bisa dikembangkan dari averaging, yaitu:

  • Pyramiding, Anda menambahkan posisi terbuka setiap memperoleh keuntungan
  • Martingale, Anda menambah posisi baru setiap mengalami kerugian serta melipatgandakan jumlah transaksi yang bisa diusahakan
  • Anti-martingale, mirip pyramiding, tetapi jumlah transaksinya dilipatgandakan tiap kali terjadi penambahan keuntungan.
Namun, metode averaging berisiko tinggi. Trader berdana minim sebaiknya tidak mencoba metode ini.

Manajemen modal

Jika manajemen risiko membantu Anda mengambil tindakan segera setelah terjadi pergerakan pasar, maka manajemen modal adalah bagian dari trading plan Anda. Ingat, trading forex punya risiko tinggi. Sama seperti permainan catur, prediksi kadang bisa meleset. Pergerakan pasar tidak selalu bisa diduga.

Strategi pengelolaan dana atau modal yang tepat membantu Anda menghindari kerugian besar-besaran sebagai trader. Kunci utama adalah bagaimana Anda bisa membatasi risiko seminimal mungkin. Dari situ Anda bisa memperkirakan jumlah transaksi yang bisa dilakukan dengan modal sekian dan risiko kerugian maksimal yang mungkin timbul.

Selain pembatasan risiko, Anda bisa menetapkan target profit juga. Pastikan target profit tidak lebih kecil jika dibandingkan alokasi risikonya. Misal, risiko per transaksi 5%, maka profit bisa Anda patok pada angka 6% hingga 10%. Perbandingan risiko dan potensi keuntungan sering dikenal sebagai risk-to-reward ratio.

Terakhir, pastikan Anda menggunakan sistem trading yang benar-benar dikuasai. Ini penting supaya Anda bisa mengukur tingkat akurasi sistem trading tersebut melalui win-loss ratio, atau perbandingan transaksi profit dan transaksi merugi.

Mempunyai risk management yang baik akan membantu Anda mengambil tindakan responsif secara tepat usai mengamati pergerakan pasar. Sementara, money management menolong Anda mengendalikan kondisi finansial supaya bisa bertahan dalam bisnis trading forex untuk jangka panjang. Sekalipun Anda mengalami kerugian berturut-turut, Anda bisa comeback dan mencetak profit kembali

 
SERING MARGIN CALL? GUNAKAN RISK DAN MONEY MANAGEMENT SECARA PRO

Margin call (MC) kerap menjadi momok bagi trader pemula. Dalam sekejap mata, dana Anda bisa tersedot atau hangus begitu saja. Para ahli trading berpendapat mereka yang berbisnis forex umumnya akan mengalami hal tersebut. Lebih penting lagi bagaimana Anda belajar menghadapinya dengan risk management dan money management yang tepat. Mari simak penjelasan berikut ini.

Mengenal Margin Call

MC sebetulnya berupa notifikasi atau pemberitahuan dari broker kepada trader guna melakukan penambahan dana ke rekening. Hal ini dilatarbelakangi oleh terjadinya pergerakan harga yang menimbulkan kerugian trader. Nah, dana yang ditambahkan itu akan menjadi jaminan bahwa trader bisa menyelesaikan kontraknya saat diperlukan.

MC muncul ketika dana Anda sudah hampir habis. Saat MC menyapa, artinya nasib Anda sedang berada di ujung tanduk. Boleh dibilang, kondisi ini merupakan bencana bagi para trader.

Mengapa seorang trader bisa mengalami MC?

Penyebabnya beragam, tetapi ada dua alasan utama yang perlu Anda ketahui. Pertama, trader kadang terlalu percaya diri saat melakukan trading. Biasanya rasa percaya diri berlebihan ini muncul ketika trader baru meraih profit besar. Ia merasa pasar (dan dewi fortuna tentunya) sedang berada di pihaknya. Hal tersebut memotivasi trader untuk mempertaruhkan modal yang dimiliki saat ini dengan membuka posisi baru dalam ukuran lebih besar.

Terlalu berani membuka posisi kadang membuat seorang trader abai pada hasil analisis yang tidak sejalan dengan kondisi pasar. Meski hasil analisis tidak selalu tepat, tetapi harusnya itu bisa membantu Anda lebih cermat membaca kondisi pasar bukan? Mengabaikannya dan terlalu yakin membuka posisi terlalu besar sering berujung pada floating loss. Tak usah menunggu lama, broker pasti akan mengirimkan MC.

Kedua, MC bisa disebabkan oleh overtrading. Ketika Anda merasa yakin berlebihan, tidak jarang berimbas pada perilaku trading berdasarkan emosi semata. Aktivitas trading dipandang remeh, hanya pakai feeling tanpa perhitungan matang.

Misalnya, Anda salah menaruh stop loss. Alih-alih rehat dan evaluasi, Anda memilih masuk ke pasar dan membuka posisi baru dengan ukuran lebih besar lagi. Setelah melakukan itu, Anda baru sadar bahwa modal yang ada ternyata terbatas.

Bagaimanapun juga, trading forex butuh strategi dan pertimbangan matang. Ketika membuka posisi, pastikan dulu Anda punya margin kuat guna menahan risiko kerugian membesar di waktu mendatang. Coba kendalikan ego Anda agar tidak terburu-buru membuktikan hasil analisis tanpa perhitungan cermat.

Cara Jitu Menghadapi MC

Kabar baiknya, margin call bisa Anda hindari. Namun, Anda tidak bisa menghilangkan risiko yang mungkin timbul akibat MC. Itulah mengapa Anda butuh cara jitu menghadapi MC, yaitu dengan melakukan risk management dan money management. Mari simak penjelasan berikut.

Manajemen risiko

Memiliki dasar manajemen risiko mumpuni seharusnya penting bagi para trader pemula. Risiko adalah konsekuensi yang harus Anda hadapi saat terjun dalam bisnis, termasuk trading. Dengan menguasai manajemen risiko, Anda bisa menekan risiko berbisnis guna memaksimalkan kesempatan meraih keuntungan.

Dalam risk management tools, ada tiga cara yang bisa membantu Anda menghindari MC.

1. Metode cut loss

Segera menutup transaksi yang tengah merugi adalah tindakan yang dilakukan dalam metode cut loss. Langkah ini diambil supaya Anda terhindar dari risiko kerugian lebih besar. Namun, sebaiknya Anda tidak asal melakukan cut loss jika hanya berlandaskan feeling harga saat ini pasti menyentuh stop loss.

Ingat, Anda harus berbekal dasar analisis teruji untuk melakukan aksi saat trading. Jadi, lakukan cut loss secara objektif dan rasional, supaya Anda tidak menyesal kemudian.

2. Metode switching

Bagaimana jika mendadak terjadi perubahan arah harga secara drastis dan cepat? Coba lakukan metode switching, yaitu menutup posisi merugi serta mengambil posisi baru yang searah dengan pergerakan harga tersebut, sehingga Anda bisa memulihkan kerugian akibat posisi transaksi terdahulu.

Akan tetapi, metode ini sebaiknya dilakukan jika Anda sudah sungguh-sungguh yakin pasar bergerak cukup kencang. Metode ini mengarahkan Anda membuka satu posisi baru dengan bayangan risiko kerugian yang mungkin timbul andai pasar berbalik arah lagi. Itulah mengapa, Anda butuh kematangan analisis dan tingkat kesiapan mental tinggi supaya sukses melakukan switching.

3. Metode averaging

Metode ini cukup ekstrem karena mendorong Anda untuk 'melawan' pasar karena berdasar pada ide bahwa pasar tidak selalu bergerak menuju satu arah. Ada tiga metode yang bisa dikembangkan dari averaging, yaitu:

  • Pyramiding, Anda menambahkan posisi terbuka setiap memperoleh keuntungan
  • Martingale, Anda menambah posisi baru setiap mengalami kerugian serta melipatgandakan jumlah transaksi yang bisa diusahakan
  • Anti-martingale, mirip pyramiding, tetapi jumlah transaksinya dilipatgandakan tiap kali terjadi penambahan keuntungan.
Namun, metode averaging berisiko tinggi. Trader berdana minim sebaiknya tidak mencoba metode ini.

Manajemen modal

Jika manajemen risiko membantu Anda mengambil tindakan segera setelah terjadi pergerakan pasar, maka manajemen modal adalah bagian dari trading plan Anda. Ingat, trading forex punya risiko tinggi. Sama seperti permainan catur, prediksi kadang bisa meleset. Pergerakan pasar tidak selalu bisa diduga.

Strategi pengelolaan dana atau modal yang tepat membantu Anda menghindari kerugian besar-besaran sebagai trader. Kunci utama adalah bagaimana Anda bisa membatasi risiko seminimal mungkin. Dari situ Anda bisa memperkirakan jumlah transaksi yang bisa dilakukan dengan modal sekian dan risiko kerugian maksimal yang mungkin timbul.

Selain pembatasan risiko, Anda bisa menetapkan target profit juga. Pastikan target profit tidak lebih kecil jika dibandingkan alokasi risikonya. Misal, risiko per transaksi 5%, maka profit bisa Anda patok pada angka 6% hingga 10%. Perbandingan risiko dan potensi keuntungan sering dikenal sebagai risk-to-reward ratio.

Terakhir, pastikan Anda menggunakan sistem trading yang benar-benar dikuasai. Ini penting supaya Anda bisa mengukur tingkat akurasi sistem trading tersebut melalui win-loss ratio, atau perbandingan transaksi profit dan transaksi merugi.

Mempunyai risk management yang baik akan membantu Anda mengambil tindakan responsif secara tepat usai mengamati pergerakan pasar. Sementara, money management menolong Anda mengendalikan kondisi finansial supaya bisa bertahan dalam bisnis trading forex untuk jangka panjang. Sekalipun Anda mengalami kerugian berturut-turut, Anda bisa comeback dan mencetak profit kembali


Money management memang terasa sangat sulit terutama bagi yang masih belajar trading forex. Terkadang money management ini juga sering diabaikan keberadaanya oleh para trader. Hal ini bisa terjadi karena sulitnya memahami money management tersebut. Bahkan saat terjadi kerugian yang disalahkan adalah strategi trading saja tanpa memandang money management.

Saat terjadi kerugian orang langsung memperbaiki strategi tradingnya, namun tidak jarang kerugian tersebut disebabkan karena money management yang berantakan. Sebenarnya ada juga aturan money management yang mudah untuk dipahami dan diterapkan dalam forex.

 

Pola 3 Candle Penanda Reversal

Alan Farley, pengarang buku The Master Swing Trader sekaligus kontributor untuk CNBC dan Bloomberg TV, ada 5 pola candle triple terbaik yang bisa digunakan selama trading:

1. Three Line Strike
Suatu pola dapat disebut sebagai Three Line Strike apabila terdapat 3 candle Bearish dalam rangkaian tren menurun. Ketiga candle bearish ini masing-masing harus memiliki level Low yang lebih rendah dari candle sebelumnya, sehingga formasi yang terbentuk juga menurun.

Setelah 3 candlebearish muncul, pada candle keempat, terbentuklah candle Bullish yang kemudian menandai terjadinya reversal. Meskipun demikian, guna menghindari kesalahan sinyal, ada baiknya Anda melakukan Open Posisi begitu terbentuk candle setelah candle Bullish. Dengan demikian, ada candle konfirmator yang menunjukkan reversal benar-benar terjadi.

2. Two Black Gapping
Pola 3 candle yang menguntungkan selanjutnya disebut Two Black Gapping. Sesuai dengan namanya, pola 3 candle ini memiliki ciri khas berupa gap yang cukup lebar, antara candle pertama dan candle kedua.

pola-3-candle-terbaik-penanda-reversal-287955-27788.jpg

Pola Two Black Gapping ini biasanya muncul dalam rangkaian tren naik (uptrend), sebelum akhirnya tren berakhir karena terbentuk candle Bearish. Pun, candle yang terbentuk selanjutnya masih merupakan candle Bearish, dengan level OHLC yang jauh lebih rendah daripada candle pertama, sehingga terlihat membentuk gap down. Dari sini Anda dapat mengetahui bahwa harga telah mengalami pembalikan tren menuju Bearish (Bearish reversal). Reversal ini semakin terkonfirmasi dengan terbentuknya candle Bearish setelah gap down terjadi.

3. Three Black Crows
Three Black Crows ini memiliki pola yang hampir sama dengan Three Line Strike, yakni sama-sama tersusun atas 3 candle Bearish. Bedanya, Three Black Crows terbentuk dalam rangkaian tren naik (uptrend), kemudian muncul candle Bearish secara berurutan dan menurun. Kondisi inilah yang kemudian menandai adanya kecenderungan Bearish Reversal akan terjadi.

pola-3-candle-terbaik-penanda-reversal-287955-39693.png

Idealnya, pola Three Black Crows muncul saat tren telah mencapai puncak tertingginya, atau harga sudah berada pada level overbought (jenuh beli). Pada kondisi ini, trader biasanya banyak melakukan aksi SELL agar harga dapat kembali turun dari posisi overbought-nya sekarang. Karena kekuatan Seller lebih besar daripada Buyer, maka candle yang terbentuk selanjutnya adalah candle Bearish.

Dari titik tersebut, dapat dikatakan bahwa tanda-tanda reversal sudah mulai tampak. Namun, tunggu sampai terbentuk candle Bearish lain agar reversal semakin kuat terkonfirmasi. Apabila candle yang terbentuk selanjutnya adalah dua candle Bearish dan membentuk pola Three Black Crows, maka peluang untuk entry SELL dan meraup profit akan terbuka lebar bagi Anda.

4. Evening Star
Bagi trader yang beraliran strategi Naked Trading, menemukan candle Evening Star dianalogikan sebagai lampu hijau untuk berburu cuan. Mengapa? Hal ini karena pola Evening Star banyak ditemui hampir di semua time frame pada pair manapun, dan memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi.

pola-tiga-candle-terbaik-penanda-reversal-287955-58521.png

Secara umum, pola Evening Star mengisyaratkan pembalikan arah pergerakan harga (reversal). Karena terbentuk dalam rangkaian tren naik (uptrend), maka terbentuknya pola Evening Star cenderung menandakan Bearish Reversal. Ciri khas dari pola candle ini terletak pada candle kedua yang berbentuk Pin Bar dan memiliki gap dengan candle pertama.

Jadi, apabila menemukan pola Evening Star dalam rangkaian tren mendaki (uptrend) yang panjang, maka jangan sekali-kali mencoba untuk entry BUY di sana. Sebaliknya, Anda perlu memiliki kewaspadaan tingkat tinggi bilamana harga terjun dengan bebas setelahnya.

5. Abandoned Baby
Pola 3 candle penanda reversal terakhir yaitu pola Abandoned Baby. Pola candle ini dapat mengindikasikan terjadinya Bullish Reversal maupun Bearish Revesal, tergantung di mana posisi terbentuknya. Ciri khas dari pola ini adalah candle kedua berbentuk Doji, dengan gap antar kedua candle lainnya (candle pertama dan ketiga).

pola-3-candle-terbaik-penanda-reversal-287955-39011.jpg

Mari ambilcontoh Bullish Abandoned Baby. Pola ini biasanya terbentuk dalam rangkaian tren menurun (downtrend), kemudian dilanjutkan dengan munculnya candle Doji. Karena Doji terbentuk pada level OHLC yang lebih rendah dari candle sebelumnya, maka posisinya dengan candle pertama membentuk gap down. Guna membantu pertimbangan entry selanjutnya, maka Anda perlu menggunakan konfirmator candle Doji. Hal ini karena munculnya Doji sering dianggap sebagai sinyal konsolidasi, sehingga perlu adanya konfirmator agar sinyal yang terbentuk semakin akurat.

Dalam kasus Bullish Abandoned Baby, konfirmator Doji adalah candle ketiga yang berbentuk bullish. Hal ini menandakan bahwa Buyer telah berhasil mengungguli Seller, dan siap membawa harga ke arah Uptrend.

Kesimpulan
Dalam menentukan keputusan entry yang tepat, mengamati pergerakan harga melalui pola-pola candlestick yang terbentuk dalam chart bukanlah hal yang salah. Jika Anda lebih suka dengan strategi Naked Trading, maka ada 5 pola tiga candle yang bisa Anda jadikan penanda awal terjadinya reversal, yaitu Three Line Strike,Two Black Gapping, Three Black Crows, Evening Star, serta Abandoned Baby. Namun, perlu diingat bahwa Money Management dan Risk Management adalah dua hal lain yang seyogyanya dijadikan pelengkap dalam setiap pengambilan keputusan trading. Jangan sampai Anda terbawa emosi saat trading, sehingga mengesampingkan pentingnya dua poin tersebut. Happy Trading!

Sumber : seputarforex.com

 
Back
Top