Welcome Bonus Hingga $500 dari ForexChief

Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

7 Parameter Untuk Mengukur Kesuksesan Sistem Trading Anda

Diantaranya adalah Win-to-Loss Ratio, Average Win dan Average Loss, Ekspektasi, Maximum Consecutive Loss, dan Maximum Drawdown. Apakah Anda sudah tahu apa maksudnya?

Salah satu pertanyaan yang tentu pernah muncul di benak setiap trader forex adalah bagaimana cara mengukur kesuksesan sistem trading yang digunakan. Salah satu pengukur umum adalah Win Rate, atau seberapa besar kejadian Win sistem trading dibanding Loss-nya. Namun, itu pun sebenarnya kurang akurat.

Untuk membantu Anda dalam menjawab pertanyaan tersebut, artikel ini akan menguraikan tujuh parameter penting dalam mengukur kesuksesan sistem trading menurut David Jenyns. Jenyns dikenal sebagai salah satu pakar dalam pembuatan sistem trading yang profitable, pernah bekerja di perusahaan broker top Ord Minnett dan telah menulis banyak buku tentang sistem trading. Karenanya, ketujuh parameter ini bisa jadi patokan yang cukup handal.


1. Win-to-Loss Ratio (Win Rate)
Ketika menilai performa sebuah sistem trading, statistik pertama yang perlu Anda tahu adalah Win-to-Loss Ratio, atau Win Rate. Secara sederhana, Win-to-Loss Ratio dapat diartikan sebagai perbandingan antara rata-rata trading yang Win versus Loss. Jika rasio ini menunjukkan Anda lebih sering Win daripada Loss, berarti sistem trading yang digunakan sudah berada dalam "jalur yang benar".

Namun, jangan keliru menganggap statistik ini sudah pasti benar dnegan sendirinya, karena Win-to-Loss Ratio tidak mempertimbangkan seberapa besar Win dan seberapa besar Loss. Sistem trading tertentu bisa menampilkan Win-to-Loss Ratio yang buruk, tetapi tetap profitable. Contohnya adalah Sistem Turtle Trading yang rasio-nya 40:60, tetapi nyata sangat menguntungkan.

2. Average Win dan Average Loss
Selain menghitung Win-to-Loss Ratio, Anda perlu memastikan bahwa rerata nilai pips atau Dolar saat Win lebih besar dibanding rerata Loss. Umpamanya backtest Anda terdiri dari 200 kali trading. Jika 150 trading loss dan hanya 50 win, maka jelas Win-to-Loss Ratio Anda adalah 15:75. Namun, itu tak cukup untuk menyatakan apakah sistem trading bagus atau jelek.

Misalnya Average Win suatu sistem trading adalah $2000, sedangkan Average Loss adalah $500, maka sistem trading itu tetap profitable karena (50x2000)-(150x500) = $25,000.


3. Expectancy (Ekspektasi)
Ekspektasi merupakan statistik paling penting dalam mengukur kesuksesan sistem trading, karena meng-kuantifikasi-kan performa sistem dengan lebih komprehensif. Rumus penghitungannya:

(% Win x Average Win Size) – (% Loss x Average Loss Size)

Contohnya, jika suatu sistem trading memiliki 80% kemungkinan memenangkan $100 dan 20% kemungkinan Loss $1000, maka ekspektasi-nya:

(80% x $100) – (20% x $1000) or $80 – $200 = -$120

Jelas, sistem itu bakal memiskinkan Anda.

Namun sebuah sistem trading yang persis kebalikannya, punya kemungkinan 20% memenangkan $1000 dan kemungkinan 80% untuk loss $100, maka ekspektasi-nya jauh lebih unggul:

(20% x $1000) – (80% x $100) or $200 – $80 = +$120

Singkat kata, ekspektasi menghasilkan berapa Dolar return yang diharapkan dari setiap Dolar yang di-risiko-kan dalam sebuah sistem trading. Jika sistem memiliki ekspektasi +120, berarti Anda bisa mengharapkan mendapatkan rata-rata return 120 kali lipat dari modal yang Anda gunakan untuk bertrading.

Namun, tentu saja itu hanya angka sampel saja. Realitanya, akan sangat sulit mencapai ekspektasi hingga ratusan seperti itu. Berapa besar ekspektasi untuk mengukur kesuksesan sistem trading yang realistis? Sebagai patokan, menurut Jenyns, jika bisa mencapai ekspektasi $0.60, berarti Anda telah bergerak ke arah yang benar menuju sistem trading sukses.


4. Maximum Consecutive Losses (Loss Beruntun Maksimal)
Tengok kembali hasil pengujian Anda untuk melihat berapa banyak Loss beruntun yang dialami oleh sistem trading Anda dalam kondisi masih profit. Ini penting untuk diketahui karena data statistik tersebut akan memberikan Anda kepercayaan diri ketika berulang kali Loss, sekaligus bisa mengukur kesuksesan sistem trading yang digunakan.

Umpamanya, bila Anda tengah menghadapi lima atau enam kali Loss beruntun. Tanpa mengetahui berapa besar Loss beruntun maksimal yang bisa dihadapi, Anda boleh jadi mengira bahwa sistem trading keliru dan tak bekerja dengan baik. Ini adalah kesalahan yang banyak dialami oleh trader pemula. Pada kenyataannya, sistem trading Anda bisa saja mengalami 10 kali loss, tetapi tetap profitable.

5. Maximum Drawdown (Drawdown Maksimal)
Drawdown Maksimal adalah periode terburuk "terjun dari puncak" dalam performa sistem trading Anda, terlepas dari berapa lama Loss dialami dan berapa kali trading Loss terjadi.

Statistik ini biasanya dikalkulasi secara otomatis jika Anda mengkaitkan akun trading dengan tools analisa akun seperti MyFXbook. Tak ada patokan tertentu. Dari angka yang muncul, Anda cukup menanyakan pada diri sendiri, apakah Anda merasa nyaman dengan besaran Drawdown yang seperti itu? Jika tidak, maka Anda barangkali perlu mengutak-atik sistem trading yang telah dibuat.

Hal ini kembali lagi ke rasio risk/reward Anda. Sesuai dengan semboyan "High Risk, High Return, biasanya semakin besar risiko siap Anda tanggung, maka makin besar pula Reward-nya. Namun, seberapa besar risiko sungguh-sungguh siap ditanggung? Seandainya sebuah sistem trading bisa menghasilkan return 140% per tahun, tetapi Drawdown-nya 80%, apakah Anda siap menghadapi kemungkinan kehilangan 80% dari total modal Anda ketika menggunakannya?

Yang terpenting dalam memilih sistem trading adalah menggunakan sebuah sistem yang Anda sendiri merasa nyaman menggunakannya.

6. Number of Trades (Berapa Banyak Posisi Trading Yang Dibuka)
Salah satu statistik penting yang jarang dibicarakan adalah berapa banyak peluang trading yang dihasilkan sebuah sistem dalam satu periode. Sistem trading yang bagis semestinya tidak memberikan sinyal terlalu jarang maupun terlalu sering. Jumlahnya harus kurang lebih sama dengan jumlah trading yang mampu Anda buka secraa realistis.

Jika sebuah sistem trading memberikan terlalu banyak sinyal, maka Anda akan dipaksa untuk memilih diantara beberapa sinyal dalam satu waktu. Ini berbahaya karena sistem trading menjadi ambigu dan bergantung pada subjektivitas trader. Di sisi lain, jika sistem trading memunculkan terlalu sedikit peluang trading, maka Anda bisa jadi tidak mendapatkan peluang trading yang ada di pasar secara optimal.

7. Profitabilitas
Parameter terakhir dalam mengukur kesuksesan sistem trading, tetapi boleh jadi yang terpenting adalah profitabilitas atau Return on Investment (ROI) dalam waktu satu tahun.

Profit merupakan tujuan akhir trading forex bagi siapapun, sehingga ini bisa dikatakan sebagai parameter paling penting. Namun, dalam mengukur kesuksesan sistem trading, perlu diseimbangkan juga dengan keenam parameter lainnya.

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Mengapa Trading Dengan Daily Chart Dianggap Lebih Baik?

Pernah mengalami kegalauan dalam trading forex, bingung menganalisa sinyal di time frame kecil? Jika demikian, Daily Chart bisa jadi solusinya.

Dalam trading forex, terdapat anggapan jika trading di time frame besar akan lebih menguntungkan daripada di time frame kecil. Salah satu time frame besar yang dimaksud adalah Daily Chart. Lantas, benarkah trading dengan Daily Chart lebih baik dari trading di Chart lain? Untuk menjelaskannya, mari pertama-tama membahas manfaat trading dengan Daily Chart.

1. Menghindari Overtrading
Ketika memperhatikan chart dalam trading, Anda sebenarnya sedang berusaha menemukan sinyal-sinyal yang tepat untuk masuk pasar. Perlu Anda ketahui, sinyal-sinyal pada chart dengan time frame di bawah Daily (misal 4-hour, 1-hour, 30-min, dsb) kurang dapat diandalkan dibanding Daily, karena banyak terdapat 'Noise' di dalamnya. Daily Chart menghilangkan Noise-Noise tersebut sehingga sinyal yang ditampilkan lebih akurat.

Bandingkan dengan Daily Chart forex yang 'bersih' dari Noise, sehingga sinyal Crossing MA lebih mudah dibaca:

Melalui trading dengan Daily Chart, Anda bisa trading dengan kuantitas sinyal yang lebih rendah, tapi kualitasnya lebih tinggi. Jika Anda telah memahami Daily Chart, trading pada chart 4-hour atau 1-hour akan lebih mudah dan lebih besar peluangnya untuk sukses. Dari pengalaman penulis, chart di bawah 1-hour terlalu banyak Noise, sehingga informasi berupa sinyal-sinyal yang ditampilkan banyak yang salah atau menyesatkan. Inilah mengapa, trading dengan Daily Chart sangat ampuh untuk menghindarkan diri dari kebiasaan Overtrading.

Mungkin Anda tidak sering masuk pasar jika trading dengan Daily Chart, tetapi probabilitas ketepatan sinyal dalam trading akan lebih besar, sehingga juga memperbesar peluang keuntungan.

2. Mengatasi Rasa Takut Masuk Pasar
Jika ada terlalu banyak sinyal tak berkualitas di suatu chart, Anda akan semakin tidak percaya diri dan takut masuk pasar. Biasanya, hal ini terjadi karena Anda tidak fokus pada analisa teknikal yang dilakukan.

Jika pola pikir "takut masuk pasar" terus dipelihara, maka trading forex tidak akan mencapai kesuksesan. Dalam trading forex, satu-satunya keadaan yang bebas risiko adalah saat tidak ada posisi yang dibuka. Namun tentu saja, keadaan itu tidak akan menghasilkan keuntungan apapun. Sebagai trader, Anda tentu perlu mencari dan memanfaatkan peluang secara aktif.

Cara terbaik yang bisa dilakukan dalam hal ini adalah tetap membuka posisi setelah melalui pertimbangan realistis dan proporsional, karena terlalu banyak pertimbangan juga merugikan. Nah, Daily Chart yang menjadi gambaran besar dari pergerakan harga dan minim Noise bisa menjadi solusi. Daily Chart bisa memfilter sinyal-sinyal palsu yang berseliweran di time frame kecil, sehingga Anda bisa lebih tenang dalam mengambil peluang, menjadi lebih percaya diri saat membuka posisi, dan secara otomatis tak lagi dibayangi rasa takut masuk pasar.

3. Mencegah Over-Analyzing
Banyak trader yang menghabiskan waktunya berjam-jam untuk mendapatkan dan menganalisa data-data teknikal. Mereka yakin bahwa prediksi atau analisa para pakar dapat memberikan informasi pergerakan harga pasar. Padahal, keseluruhan variabel-variabel tersebut telah tercermin secara natural dan sederhana dalam alur pergerakan harga di chart.
Penulis rasa, Daily Chart paling mewakili gambaran pasar. Jika Anda tidak fokus trading dengan Daily Chart, mungkin Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk sinyal-sinyal yang tidak jelas di time frame kecil. Pada akhirnya, Anda akan masuk pasar dengan lebih 'menduga-duga', daripada analisa logis pada gerakan harga (Price Action) di Daily Chart.

Dengan Daily Chart, Anda bisa trading dengan cara 'Set And Forget', atau 'masuk pasar dan tinggalkan'. Anda tidak perlu memantau pergerakan harga tiap jam atau bahkan dari menit ke menit, cukup 30 menit setiap harinya untuk menganalisa trading Anda dengan fokus pada Daily Chart. Selain itu, tentu saja Anda harus paham strategi trading yang efektif pada Daily Chart.


4. Menghentikan Kecanduan Trading
Dengan asumsi bahwa time frame kecil memberikan data yang lebih akurat karena lebih banyak sinyal, banyak trader yang keluar masuk pasar hingga kecanduan. Memang benar mereka mendapatkan banyak data dan sinyal, tetapi bukan berarti gambaran tersebut akurat. Singkat kata, banyak sekali formasi dan pola gerakan harga yang tidak penting di time frame kecil.

Untuk mengetahui apa yang telah digambarkan dalam time frame kecil secara menyeluruh, kita mesti melihat ke time frame yang lebih besar. Hal inilah yang sering dilupakan oleh para trader yang kecanduan trading. Seharusnya, mereka fokus pada gambaran pasar yang relevan yaitu pada Daily Chart.

Jika Anda telah paham dan mengerti bahwa sinyal-sinyal pada Daily Chart lebih signifikan dibanding dengan time frame yang lebih rendah, Anda tentu tidak akan sering masuk pasar. Mereka yang kecanduan trading biasanya main pada time frame rendah. Seperti yang telah dijelaskan di atas, Noise yang terlalu padat berpotensi memancing trader untuk lebih sering menaruh posisi.

5. Memastikan Konsistensi Hasil Trading
Jika Anda menggunakan time frame yang terus berubah-ubah setiap kali trading, kemungkinan besar hasil yang Anda peroleh menjadi tidak konsisten (kadang untung kadang rugi). Hal ini terjadi karena Anda sering masuk pasar tetapi dengan probabilitas sukses yang rendah, serta sulit untuk dimonitor. Perlu diketahui bahwa time frame yang Anda pakai akan menunjang akurasi sinyal.

Semua sinyal trading pada Daily Chart lebih jelas dan kuat dibanding time frame yang lebih kecil, sehingga lebih efektif dan bisa konsisten dalam trading untuk jangka waktu lama, karena reliabilitas sinyal trading dengan Daily Chart lebih tinggi. Harap diingat bahwa keberhasilan dalam trading ditentukan oleh konsistensi hasil trading Anda. Dan jika ingin meningkatkan hasil trading Anda, seyogyanya Anda memahami analisa pasar dari perspektif yang lebih relevan seperti tercermin pada Daily Chart.

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Analisa Dengan Beragam Time Frame

Dengan penggunaan beberapa time frame, diharapkan trader dapat memilih waktu yang tepat sesuai dengan kenyamanan yang dirasakannya.

Artikel kali ini membahas mengenai transaksi dalam trading forex dengan memanfaatkan banyak time frame dalam membangun strategi. Dengan penggunaan time frame yang banyak, diharapkan trader dapat memilih waktu yang tepat sesuai dengan kenyamanan yang dirasakannya.

Salah satu pertanyaan yang paling umum adalah time frame berapa yang paling baik digunakan untuk transaksi? Jawaban paling singkat yang tim SeputarForex bisa berikan adalah tidak ada time frame yang paling baik. Semua bisa digunakan oleh trader sesuai selera masing-masing. Di bawah ini terdapat gambaran masing-masing time frame. Dari kesemua ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa semuanya dapat dimanfaatkan untuk transaksi.

Dalam time frame terdapat gambaran dari chart mengenai harga di masa lalu atau yang sudah terjadi. Sehingga, hanya time frame saja tidak menyediakan informasi apapun mengenai kriteria harga di masa yang akan datang. Jadi, bagaimana penggunaan time frame yang tepat?

Gunakan Time Frame yang Sesuai Tujuan Anda
Sering kali trader mendapat pandangan dalam analisisnya mengenai masing-masing time frame.
Hal ini malah kadang membingungkan trader di saat sinyal pada time frame yang satu memberi indikasi untuk buy, sedangkan time frame yang lain memberi indikasi untuk sell. Misalnya saja pada kasus trading mata uang menggunakan time frame 1 jam dan daily. Pada time frame 1 jam harga berpotensi memiliki indikasi up-trend, namun pada time frame daily menunjukkan indikasi down trend. Lalu Anda akan pilih yang mana?

Penggunaan dua time frame dapat memberikan sinyal yang saling bertentangan dan kontra produktif dalam analisis yang trader lakukan. Untuk alasan ini, penting bagi trader untuk merencanakan frame yang mana saja saat mereka ingin bertransaksi, sesuai dengan strategi masing-masing.

Macam-Macam Penggunaan Time Frame
Dalam hal ini, Anda pertama-tama perlu mengetahui beragam jenis penggunaan time-frame dalam analisa pergerakan harga sebelum trading:

1. Analisa dengan beragam time frame
Dalam banyak kasus, trader bisa mendapatkan profit dari menggunakan beberapa time frame. Penggunaan time frame yang banyak ini dimanfaatkan trader supaya mendapat input sinyal yang tepat dan mendapatkan informasi sebanyak mungkin dalam analisis yang mereka rencanakan.

2. Penggunaan time frame yang lebih besar
Sedangkan jika trader menggunakan time frame yang lebih besar, akan menjadikan analisis yang digunakan semakin panjang. Hal ini memungkinkan trader melihat gambaran trend yang lebih lama dari pasangan mata uang, sehingga mereka bisa mendapatkan analisis mengenai trend secara keseluruhan, serta tidak membuka posisi yang berlawanan dengan tren besar yang sedang berlangsung.

3. Penggunaan time frame yang lebih kecil
Bila trader menggunakan time frame yang lebih kecil, ia dapat digunakan untuk memprediksi harga jangka pendek. Sehingga trader mampu mengambil keputusan untuk bertransaksi lebih cepat dengan mengambil keuntungan dalam jangka waktu relatif pendek.

Contoh Analisa Dengan Beragam Time Frame
Misalnya Anda menggunakan time frame Daily dan 4 Hour untuk mencoba analisa. Ketika menggunakan time frame tersebut kita dapatkan informasi mengenai pergerakan trend secara keseluruhan dalam tempo harian dan 4 jam. Dengan mengetahui time frame besar, Anda dapat memanfaatkan time frame kecil untuk mulai mencari titik yang tepat untuk entry sesuai arah trend di time frame besar.

Pada grafik di bawah ini Anda akan melihat tampilan grafik EURUSD pada bulan Februari. Pada pair ini trend telah menembus trendline di daerah support dengan harga turun lebih rendah dari harga sebelumnya. Selain itu, titik jenuh Stochastic telah berada di bawah 20 dengan garis K lebih cepat di bawah garis D yang lambat. Berdasarkan pada indikator stochastic, Anda tahu perdagangan lebih dominan untuk bearish.

Jadi sekarang dari time frame D1, Anda sudah mengetahui perdagangan pada EURUSD dengan trend tetap turun. Setelah kita mengetahuinya, maka fokus pada perdagangan adalah menunggu moment-moment yang tepat untuk entry sell. Pada gambar time frame h4 di bawah ini menunjukkan bagaimana pasangan mata uang kembali melakukan down trend. Saat stochastic telah berada di daerah 80 maka Anda siap-siap untuk entry.

Intinya, dalam analisa dengan beragam time frame, Anda dapat menggunakan time frame besar sebagai acuan dasar pergerakan trend saat ini. Sedangkan untuk entry yang akan Anda gunakan, cukup lihat pada time frame kecil untuk mencari titik yang tepat saat open. Sesudah time frame besar dan kecil selaras, Anda dapat melakukan buka posisi.
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands

Indikator Bollinger Bands digunakan untuk mengukur volatilitas serta trading forex saat pasar sideways. Sangat populer di kalangan trader dan layak dicoba.

Bollinger Bands adalah salah satu indikator teknikal untuk mengukur volatilitas dan menentukan arah trend pergerakan harga. Selain arah trend, indikator ini juga digunakan untuk menentukan keadaan jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Ciri khasnya, dalam kondisi pasar sideways (ranging), harga bergerak diantara dua band (pita). Indikator ini diciptakan oleh John Bollinger, seorang technician trader pada tahun 1980. Kini, indikator ini sangat populer digunakan dalam perdagangan di berbagai jenis pasar finansial, termasuk pasar forex.


Elemen Dalam Indikator Bollinger Bands

Indikator Bollinger Bands terdiri dari sebuah Simple Moving Average (SMA) dengan dua band atau pita yang berada di atas dan di bawah garis SMA. Band sebelah atas dinamakan Upper Bollinger Band dan band sebelah bawah dinamakan Lower Bollinger Band.

Upper dan Lower Band ditentukan berdasarkan penambahan dan pengurangan nilai SMA dengan standar deviasi. Sedangkan standar deviasi mengukur volatilitas hingga seberapa jauh harga bisa bergerak dari nilai yang sebenarnya (true value). Rumusannya:
Upper Band = SMA (n) + k*Standard Deviation (n)

Lower Band = SMA (n) - k*Standard Deviation (n)

n = periode pengukuran (default: 2)
Karena memperhitungkan pula pengukuran volatilitas, maka kedua band tersebut akan bergerak sesuai dengan kondisi pasar.

Bollinger Bands dapat ditemukan pada platform trading pada umumnya, termasuk Metatrader4 (MT4) dan Metatrader5 (MT5) dengan parameter default SMA: 20 periode, dan standar deviasi: 2. Untuk menempatkannya, carilah menu Insert >>> Indicators >>> Trend >>> Bollinger Bands. Setelah diterapkan pada chart, Bollinger Bands akan tampil serupa pada screenshot EUR/USD Daily berikut:

Pada umumnya, kondisi dinyatakan overbought terjadi bila harga telah menyentuh Upper Band, tetapi harga penutupan (Close) masih di bawah Upper Band. Sedangkan kondisi dinyatakan oversold bila harga sudah menyentuh Lower Band, tetapi masih ditutup di atas Lower Band.

Bollinger Bands Sebagai Pengukur Volatilitas

Ukuran volatilitas pasar tampak pada lebar band. Jika volatilitas sedang tinggi, maka jarak kedua band akan makin melebar, sebagaimana dapat dilihat pada sisi kiri gambar di atas. Biasanya terjadi ketika perubahan kondisi pasa sideways menjadi kondisi trending. Sebaliknya, volatilitas pasar yang rendah tampak pada jarak kedua band yang makin menyempit, dan biasanya terjadi ketika ada perubahan dari kondisi pasar trending menjadi sideways.

Trending artinya harga menunjukkan kecenderungan bergerak ke satu arah dengan, baik naik saja ataupun turun saja. Sedangkan sideways berarti harga cenderung bergerak naik-turun-naik-turun dalam kisaran tertentu saja (terbatas).

Trading Dengan Bollinger Bands Saat Sideways

Saat pasar cenderung sideways, maka open position (entry) dapat dilakukan ketika harga telah melewati (menembus) garis SMA-20 dengan target pada level band terdekat (contoh pada gambar di bawah). Aturannya:

Apabila harga menembus level SMA-20 ke arah atas, maka entry dilakukan saat candle ditutup di atas SMA-20 dengan target close position (exit) ketika harga mencapai Upper Band.
Jika harga menembus level SMA-20 ke arah bawah, maka entry dilakukan saat candle ditutup di bawah SMA-20 dengan target close position (exit) ketika harga mencapai Lower Band.

Trading Dengan Bollinger Bands Saat Trending

Lazimnya, indikator Bollinger Bands digunakan untuk trading forex saat pasar sideways. Namun, sebenarnya dapat pula digunakan saat pasar trending, dengan aturan:

Kondisi uptrend terjadi bila harga telah melewati (menembus) upper band dan harga penutupan berada di luar band.
Kondisi downtrend terjadi bila harga melewati lower band dan ditutup di luar band.

Sebagai konfirmasi, bisa ditentukan dari formasi bar berikutnya. Apabila formasi bar berikutnya benar-benar di luar band, maka trend telah terbentuk. Selain itu, perhatikan juga bahwa pada kondisi trending, kedua band cenderung bergerak melebar.
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands

Apa Maksud Dari Sentimen Pasar

Sentimen pasar forex dan gangguan fundamental sering kali mengakibatkan harga fluktuatif. Apa itu yang disebut dengan sentimen pasar beserta pengaruhnya terhadap harga?

Di pasar forex, fluktuasi harga seringkali membolak-balikkan market dengan arah yang tidak menentu. Hal tersebut tidak lain karena ada sentimen pasar dan pengaruh fundamental ekonomi. Namun, apakah yang disebut sentimen pasar? Apa pengaruhnya terhadap trading forex kita? Bagaimana cara mengantisipasinya?

Apa Maksud Sentimen Pasar

Sentimen Pasar adalah sikap kesepakatan bersama (konsensus) dari para pelaku pasar, untuk mengantisipasi pergerakan harga dalam suatu kondisi tertentu. Sikap ini merupakan akumulasi dari berbagai faktor fundamental dan teknikal, termasuk di dalamnya pola pembentukan harga serta rilis data ekonomi ataupun berita global yang dianggap penting. Aneka faktor tersebut secara bersama membentuk suatu persepsi komunitas pasar investasi.

Setiap trader mempunyai opini tersendiri tentang pasar, seperti:
"Wah, sentimen pasar sedang bullish, nih. Lumayan kalau profit,"
"Harga emas melambung akibat sentimen Korea Utara vs AS,"
dan semacamnya.

Mereka juga punya alasan tersendiri mengapa pasar bergerak ke satu arah tertentu. Ketika trading, trader mengungkapkan pendapatnya setelah mengamati trading yang dia lakukan. Tetapi terkadang, pasar juga bergerak ke arah tertentu yang di luar perkiraan trader, sehingga tak peduli seberapa bagusnya trend yang telah tercipta, akhirnya trader tetap saja mengalami rugi (loss).

Seorang trader harus menyadari bahwa keseluruhan pasar merupakan kombinasi semua pandangan, ide, dan pendapat dari semua trader di pasar (yang tentunya berbeda-beda). Kombinasi pandangan para pelaku pasar inilah yang disebut dengan sentimen pasar.

Istilah-Istilah Terkait Sentimen Pasar

Ada beberapa jargon populer terkait sentimen pasar. Yang paling umum adalah istilah sentimen bullish dan bearish. Naiknya harga mengindikasikan bahwa sentimen pasar sedang bullish, sedangkan penurunan harga merupakan indikasi bearish. Berikut uraian selengkapnya:

Sentimen Bullish: Pelaku pasar optimis mengenai suatu aset, sehingga ramai melakukan pembelian dan mendorong harga aset tersebut meningkat.
Sentimen Bearish: Pelaku pasar pesimis mengenai suatu aset, sehingga ramai menjual aset tersebut dan mendorong harga set tersebut jatuh.
Sentimen Penghindaran Risiko (High Risk Aversion, Low Risk Appetite): Terjadi peningkatan risiko di pasar, sehingga investor dan trader ramai-ramai mengamankan dananya di aset-aset berisiko rendah dan safe haven, seperti Emas, Obligasi Pemerintah AS, Yen Jepang, dan Swiss Franc.
Minat Risiko Tinggi (High Risk Appetite, Low Risk Aversion): Ketidakpastian dan risiko di pasar cenderung menurun, sehingga investor dan trader berani untuk menanamkan dananya di aset-aset berisiko lebih tinggi, seperti saham, mata uang negara berkembang, minyak, dan lain sebagainya.

Pentingnya Memahami Sentimen Pasar

Sebagai seorang trader, sudah menjadi tugas Anda untuk mengetahui sentimen pasar. Anda tidak bisa mengatakan ke pasar apa yang Anda inginkan, tetapi Anda bisa bereaksi untuk menanggapi apa yang terjadi di pasar. Sentimen pasar merupakan suatu penggerak yang begitu kuat sehingga dapat mempengaruhi arah dan pergerakan pasar.

Hal yang seringkali tampil di berbagai media memperlihatkan bahwa memang sentimen pasar sangat dominan dalam mempengaruhi dinamika pergerakan pasar. Sentimen yang biasanya negatif akan melemahkan pasar, sebaliknya sentimen positif akan memperkuat pergerakan harga di pasar.

Umpamanya, jika ada faktor dominan di pasar yang kemudian membentuk sentimen bearish, maka pelaku pasar harus segera mengantisipasi turunnya harga, yang mendorong mereka untuk secepatnya melakukan aksi yang sesuai. Aksi tersebut bisa berupa profit taking, hedging, atau open sell di sejumlah aset. Di sisi lain, tindakan cepat para investor, dengan sendirinya justru mempercepat pergerakan harga. Downtrend dari harga bisa semakin cepat dengan penyebaran informasi tentang adanya sentimen bearish ini.

Apa Maksud Dari Sentimen Pasar

Indikator Untuk Mengukur Sentimen Pasar

Pada dasarnya, untuk seorang trader atau investor akan bisa mengukur sentimen pasar dengan menggunakan intuisi. Tentu bukan keputusan yang asal tebak, melainkan dari pengalaman yang lama dan pengamatan mendalam terhadap perilaku pasar.

Trader pengguna teknik analisa Price Action akan mengamati sentimen pasar dari perubahan formasi candlestick pada chart yang menampilkan pergerakan harga pasangan mata uang tertentu. Meski demikian, indikator yang banyak dipakai oleh trader untuk memantau sentimen pasar forex biasanya adalah data Commitment of Trader (COT) yang dirilis secara mingguan oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC), serta rasio Jual/Beli yang kadang-kadang dikeluarkan oleh broker-broker forex.

Satu lagi yang sering dipakai untuk mengukur sentimen pasar adalah VIX. Namun, ini salah kaprah. Menurut analis Seputar Forex, Martin Singgih, VIX adalah indeks untuk mengukur volatilitas pasar, bukan untuk mengukur sentimen. VIX (Volatility Index) dibuat oleh Chicago Board Options Exchange (CBOE) untuk mengukur volatilitas pergerakan harga option indeks S&P 500 di AS. Akan tetapi, pada kenyataannya digunakan untuk mengukur volatilitas pasar secara umum. Jika VIX naik berarti ada peningkatan ketidakpastian di pasar, sedang jika VIX turun atau nilainya rendah mengindikasikan kepercayaan pasar yang membaik.

Singkat kata, sentimen pasar merupakan bagian penting dari pasar itu sendiri. Bagi seorang investor, analisa sentimen meliputi pemahaman mengenai pembentukan sentimen dan cara mengambil profit dari sentimen yang ada. Pembentukan sentimen, sebagaimana telah disebutkan, muncul sebagai kumpulan dari berbagai faktor, apakah itu fundamental, teknikal, chart pattern, rilis data ekonomi ataupun berita global penting, serta siklus pasar. Dengan demikian, untuk mempelajari pembentukan sentimen, kita harus banyak membaca dan mempelajari informasi di pasar keuangan.
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Struktur Pasar Forex

Struktur pasar forex berbeda dengan pasar finansial lainnya. Karakter khas ini harus diketahui oleh trader.

Perdagangan mata uang asing, yang juga dikenal sebagai forex, sering dianggap sebagai pasar finansial yang tergolong paling menguntungkan. Salah satu faktor yang menjadi indikasinya adalah likuiditas harian pasar forex mencapai USD5.3 triliun pada tahun 2013 saja. Imbal hasil tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan pasar finansial lainnya dengan likuiditas lebih rendah seperti saham. Selain banyaknya potensi profit, investasi di pasar forex juga memiliki keunggulan dari sisi minimnya modal dan fleksibilitas bisa trading di mana saja, kapan saja. Namun, jarang yang memahami struktur pasar forex sesungguhnya dan bagaimana posisi kita sebagai pelaku trading kecil-kecilan dalam pasar ini.

Pada dasarnya, Pasar Forex adalah pasar global yang terdesentralisasi di mana semua mata uang dunia diperdagangkan, dan pedagang menghasilkan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai mata uang. Pelaku jual-beli di pasar ini mencakup berbagai golongan, termasuk Pemerintah, Bank dan Institusi Keuangan, Perusahaan Multinasional, Spekulan, Broker, dan trader forex dari kalangan orang kebanyakan.

Namun, biarpun semua pelaku trading forex sama-sama tidak punya kemampuan untuk menentukan harga, tak semua pelaku sederajat. Mengapa demikian? Ini karena struktur pasar forex tidak terpusat, berbeda dengan pasar saham yang terpusat. Jika digambarkan, struktur pasar saham adalah seperti berikut.

Sebagaimana nampak pada gambar, perdagangan saham terpusat. Artinya, semua aktivitas penjual dan pembeli berpusat di bursa saham (Stock Exchange). Perusahaan-perusahaan sebagai penerbit saham dan para investor sebagai pembelinya dipertemukan oleh bursa. Walaupun perdagangan saham masa kini sudah dilakukan secara online, tetap saja sistemnya terpusat di bursa. Namun, Perdagangan forex tak memiliki pusat semacam itu dan berlangsung di luar bursa (over-the-counter/OTC).

Perhatikan bagaimana setiap pelaku pasar forex melakukan transaksi satu sama lain secara langsung ataupun melalui broker dan bank, tanpa perantaraan bursa tertentu. Sepintas, struktur pasar forex yang tidak terpusat ini terkesan acak-acakan, tetapi sebetulnya para pelaku trading forex dapat digambarkan dalam hirarki tertentu.


Hirarki Pasar Forex

Kotak teratas pada hirarki pasar forex diduduki oleh jaringan yang dibentuk oleh transaksi bank-bank mayor, atau disebut dengan interbank. Bank-bank mayor tersebut contohnya Citi, JP Morgan Chase, UBS, Deutsche Bank, Goldman Sachs, Barclays, HSBC, Morgan Stanley, dan lain sebagainya.

Jaringan Interbank terdiri dari bank-bank sentral dunia, bank-bank mayor, dan beberapa bank yang lebih kecil. Mereka semua bertrading secara langsung satu dengan lainnya atau secara elektronik melalui Electronic Brokering Services (EBS) atau Reuters Dealing 3000-Spot Matching. Pada platform EBS, pasangan mata uang EUR/USD, USD/JPY, EUR/JPY, EUR/CHF, dan USD/CHF lebih likuid. Sementara pada platform Reuters, pasangan mata uang GBP/USD, EUR/GBP, USD/CAD, AUD/USD, and NZD/USD lebih likuid.

Setelah melewati beberapa institusi seperti broker retail Market Maker, broker retail ECN, dan Hedge Funds, barulah yang terbawah adalah trader ritel seperti kita-kita ini. Trader ritel seperti kita nampaknya patut berterima kasih pada internet, teknologi trading elektronik, dan broker ritel, karena berkat merekalah kita dapat memetik "secuil" keuntungan dari market akbar ini.


Struktur pasar forex mungkin memang terkesan berantakan, tetapi hal itulah yang membuat trading forex menjadi sebuah bisnis yang lain daripada yang lain. Ketika bertrading di market alias pasar raksasa, andalan kita nantinya adalah ketajaman analisa kita sendiri dalam memutuskan harga dengan cermat, di waktu yang tepat. Kapan waktu yang tepat itu? Simak ulasan selanjutnya dalam artikel Waktu Dan Jam Untuk Trading Forex.

sumber : https://www.seputarforex.com/

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands

Apa Maksud Dari Sentimen Pasar

Sentimen pasar forex dan gangguan fundamental sering kali mengakibatkan harga fluktuatif. Apa itu yang disebut dengan sentimen pasar beserta pengaruhnya terhadap harga?

Di pasar forex, fluktuasi harga seringkali membolak-balikkan market dengan arah yang tidak menentu. Hal tersebut tidak lain karena ada sentimen pasar dan pengaruh fundamental ekonomi. Namun, apakah yang disebut sentimen pasar? Apa pengaruhnya terhadap trading forex kita? Bagaimana cara mengantisipasinya?

Apa Maksud Sentimen Pasar

Sentimen Pasar adalah sikap kesepakatan bersama (konsensus) dari para pelaku pasar, untuk mengantisipasi pergerakan harga dalam suatu kondisi tertentu. Sikap ini merupakan akumulasi dari berbagai faktor fundamental dan teknikal, termasuk di dalamnya pola pembentukan harga serta rilis data ekonomi ataupun berita global yang dianggap penting. Aneka faktor tersebut secara bersama membentuk suatu persepsi komunitas pasar investasi.

Setiap trader mempunyai opini tersendiri tentang pasar, seperti:
"Wah, sentimen pasar sedang bullish, nih. Lumayan kalau profit,"
"Harga emas melambung akibat sentimen Korea Utara vs AS,"
dan semacamnya.

Mereka juga punya alasan tersendiri mengapa pasar bergerak ke satu arah tertentu. Ketika trading, trader mengungkapkan pendapatnya setelah mengamati trading yang dia lakukan. Tetapi terkadang, pasar juga bergerak ke arah tertentu yang di luar perkiraan trader, sehingga tak peduli seberapa bagusnya trend yang telah tercipta, akhirnya trader tetap saja mengalami rugi (loss).

Seorang trader harus menyadari bahwa keseluruhan pasar merupakan kombinasi semua pandangan, ide, dan pendapat dari semua trader di pasar (yang tentunya berbeda-beda). Kombinasi pandangan para pelaku pasar inilah yang disebut dengan sentimen pasar.

Istilah-Istilah Terkait Sentimen Pasar

Ada beberapa jargon populer terkait sentimen pasar. Yang paling umum adalah istilah sentimen bullish dan bearish. Naiknya harga mengindikasikan bahwa sentimen pasar sedang bullish, sedangkan penurunan harga merupakan indikasi bearish. Berikut uraian selengkapnya:

Sentimen Bullish: Pelaku pasar optimis mengenai suatu aset, sehingga ramai melakukan pembelian dan mendorong harga aset tersebut meningkat.
Sentimen Bearish: Pelaku pasar pesimis mengenai suatu aset, sehingga ramai menjual aset tersebut dan mendorong harga set tersebut jatuh.
Sentimen Penghindaran Risiko (High Risk Aversion, Low Risk Appetite): Terjadi peningkatan risiko di pasar, sehingga investor dan trader ramai-ramai mengamankan dananya di aset-aset berisiko rendah dan safe haven, seperti Emas, Obligasi Pemerintah AS, Yen Jepang, dan Swiss Franc.
Minat Risiko Tinggi (High Risk Appetite, Low Risk Aversion): Ketidakpastian dan risiko di pasar cenderung menurun, sehingga investor dan trader berani untuk menanamkan dananya di aset-aset berisiko lebih tinggi, seperti saham, mata uang negara berkembang, minyak, dan lain sebagainya.

Pentingnya Memahami Sentimen Pasar

Sebagai seorang trader, sudah menjadi tugas Anda untuk mengetahui sentimen pasar. Anda tidak bisa mengatakan ke pasar apa yang Anda inginkan, tetapi Anda bisa bereaksi untuk menanggapi apa yang terjadi di pasar. Sentimen pasar merupakan suatu penggerak yang begitu kuat sehingga dapat mempengaruhi arah dan pergerakan pasar.

Hal yang seringkali tampil di berbagai media memperlihatkan bahwa memang sentimen pasar sangat dominan dalam mempengaruhi dinamika pergerakan pasar. Sentimen yang biasanya negatif akan melemahkan pasar, sebaliknya sentimen positif akan memperkuat pergerakan harga di pasar.

Umpamanya, jika ada faktor dominan di pasar yang kemudian membentuk sentimen bearish, maka pelaku pasar harus segera mengantisipasi turunnya harga, yang mendorong mereka untuk secepatnya melakukan aksi yang sesuai. Aksi tersebut bisa berupa profit taking, hedging, atau open sell di sejumlah aset. Di sisi lain, tindakan cepat para investor, dengan sendirinya justru mempercepat pergerakan harga. Downtrend dari harga bisa semakin cepat dengan penyebaran informasi tentang adanya sentimen bearish ini.

Apa Maksud Dari Sentimen Pasar

Indikator Untuk Mengukur Sentimen Pasar

Pada dasarnya, untuk seorang trader atau investor akan bisa mengukur sentimen pasar dengan menggunakan intuisi. Tentu bukan keputusan yang asal tebak, melainkan dari pengalaman yang lama dan pengamatan mendalam terhadap perilaku pasar.

Trader pengguna teknik analisa Price Action akan mengamati sentimen pasar dari perubahan formasi candlestick pada chart yang menampilkan pergerakan harga pasangan mata uang tertentu. Meski demikian, indikator yang banyak dipakai oleh trader untuk memantau sentimen pasar forex biasanya adalah data Commitment of Trader (COT) yang dirilis secara mingguan oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC), serta rasio Jual/Beli yang kadang-kadang dikeluarkan oleh broker-broker forex.

Satu lagi yang sering dipakai untuk mengukur sentimen pasar adalah VIX. Namun, ini salah kaprah. Menurut analis Seputar Forex, Martin Singgih, VIX adalah indeks untuk mengukur volatilitas pasar, bukan untuk mengukur sentimen. VIX (Volatility Index) dibuat oleh Chicago Board Options Exchange (CBOE) untuk mengukur volatilitas pergerakan harga option indeks S&P 500 di AS. Akan tetapi, pada kenyataannya digunakan untuk mengukur volatilitas pasar secara umum. Jika VIX naik berarti ada peningkatan ketidakpastian di pasar, sedang jika VIX turun atau nilainya rendah mengindikasikan kepercayaan pasar yang membaik.

Singkat kata, sentimen pasar merupakan bagian penting dari pasar itu sendiri. Bagi seorang investor, analisa sentimen meliputi pemahaman mengenai pembentukan sentimen dan cara mengambil profit dari sentimen yang ada. Pembentukan sentimen, sebagaimana telah disebutkan, muncul sebagai kumpulan dari berbagai faktor, apakah itu fundamental, teknikal, chart pattern, rilis data ekonomi ataupun berita global penting, serta siklus pasar. Dengan demikian, untuk mempelajari pembentukan sentimen, kita harus banyak membaca dan mempelajari informasi di pasar keuangan.
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia

Menurut abang jaka ini indikator efektif gak?
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Deposit dan Withdraw melalui Bank lokal

Kini anda dapat melakukan Deposit dan Withdraw melalui Bank lokal : BCA, MANDIRI, BRI, BNI

Klien yang terhormat!

Untuk mempermudah klien kami yang berada di Indonesia, dengan gembira kami mengabarkan kepada semua klien ForexChief, bahwa saat ini kami menyediakan Deposit dan Withdraw melalui Bank Lokal Indonesia.

capture-20171003-170616.png


Bank yang bisa anda gunakan untuk melakukan Deposit dan Withdraw adalah Bank BCA, Bank MANDIRI, Bank BRI dan Bank BNI.

Hormat kami,
ForexChief

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia

waktu depo dan wd nya lama gak pak?
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Menurut abang jaka ini indikator efektif gak?

bollinger bands lebih dikombinasikan dengan indikator macd daripada moving average. Tapi jika bosku rahmat menggabungkan kedua indikator ini ditujukan untuk mengkonfirmasikan posisi entri secara lebih tepat, maka ini bisa menjadi cara yang efektif jika trader bisa menganalisanya dengan baik.
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Apa Itu Price Action

Penggunaan price action dalam trading adalah langkah terbaik untuk melihat kondisi trend. Price action juga merupakan salah satu bukti nyata dalam mengenali momentum dan volatilitas market.

Saat Anda mengikuti sebuah seminar atau diskusi dengan komunitas trading Forex, istilah "price action" pasti akan terlontar. Sekilas, analisa teknikal dengan modal hanya dari pergerakan harga dari chart ini tampak begitu sederhana. Namun, tahukah Anda bahwa ketajaman analisa dengan price action membutuhkan jam terbang tinggi agar dapat diaplikasikan pada live trading?


Terlepas dari mitos bahwa price action mampu "memproyeksikan" harga dengan tingkat akurasi tinggi, perlu diingat bahwa sesungguhnya price action menggunakan data-data pergerakan harga di masa lampau. Dengan kata lain, mengandalkan pola-pola dari pergerakan harga semata wayang tidak dapat menjamin ke mana arah harga akan bergerak selanjutnya. Kalau begitu, teknik rahasia apa price action ini?

Nah, supaya jelas, kita akan kupas tuntas apa itu price action dan bagaimana cara menggunakannya dengan tepat.


Apa Itu Price Action?
Price Action adalah pergerakan harga suatu aset atau suatu pair mata uang. Analisa price action merujuk pada analisa teknikal berdasarkan pergerakan harga di masa lampau, dimana trader berupaya menemukan pola dalam pergerakan harga yang sepintas nampak acak.

Perlu digarisbawahi bahwa apa yang kita lihat secara obyektif hanyalah dinamika harga dari data-data terdahulu. Sedangkan, reaksi kita (order atau open position) terhadap pola-pola pergerakan harga tersebut sepenuhnya adalah evaluasi subyektif.

Pertanyaannya, seberapa besar subyektifitas seorang trader akan mempengaruhi hasil akhir dari aktifitas trading-nya (profit/loss)?

Seringkali kita berpatok pada suatu pola (candlestick atau formasi grafik) dan berharap pergerakan harga berikutnya akan sesuai dengan prediksi dari pola tadi. Terdengar sangat sederhana, kan? Tinggal hafal pola-polanya lalu pasang order sesuai sinyal reversal atau kontinuitas.

Salah! Jika Anda bereaksi semata mayang hanya dengan sinyal-sinyal dari pola-pola tertentu tanpa pertimbangan faktor-faktor penting lain, maka apa yang telah Anda lakukan kurang-lebih sama dengan berjudi togel (pasang nomor dari wangsit).


Aplikasi Dasar Analisa Price Action
Supaya Anda tidak terjerumus ke dalam malpraktik trading Price Action, Anda terlebih dulu harus memahami bahwa Price Action pada dasarnya digunakan hanya sebagai alat bantu, dan bukan sebagai penentu final.

Jadi, maksudnya bagaimana?

Pergerakan harga pada chart umumnya akan selalu meninggalkan jejak-jejak dengan titik-titik harga yang patut Anda pertimbangkan sebelum membuka atau mengakhiri posisi. Garis besarnya, Price Action digunakan sebagai "kaca pembesar" untuk membantu mengidentifikasi kondisi pasar (trending atau konsolidasi) dan di mana titik-titik penting resisten dan support kemungkinan akan mempengaruhi arah harga kembali.

A. Identifikasi kondisi pasar.

Kondisi pasar umumnya terbagi atas dua macam; trending dan terkonsolidasi (sideways). Price action dapat membantu kita mengidentifikasi kondisi-kondisi tersebut dengan memperhatikan harga-harga high dan low-nya.

Kondisi pasar trending sendiri dibagi lagi menjadi dua macam; uptrend dan downtrend. Uptrend dapat diidentifikasi dari titik harga tinggi meninggi(HH, higher highs) dan harga rendah meninggi (HL, higher lows). Sedangkan Downtrend teridentifikasi dari harga tinggi merendah (LH, lower highs) dan harga rendah merendah (LL, lower lows).

Kesulitan atau bingung menentukan di mana posisi HH, HL, LH dan LL-nya karena posisinya "zig-zag"? Jika iya, maka saat itu Anda sedang menghadapi kondisi pasar terkonsolidasi (sideways).

Proses identifikasi kondisi pasar di atas dapat membantu keputusan trader untuk membuka posisi berdasarkan gaya trading (misalnya, swinger akan lebih memilih trading pada kondisi trending) dan manajemen resikonya.

Poin penting kedua dari aplikasi price action adalah untuk mengetahui titik-titik harga resistansi dan support. Titik-titik harga tersebut vital kegunaannya karena keberlangsungan suatu trend kemungkinan besar akan kembali berhaluan arah karena sifat pasar yang "berulang".



Perhatikan candlestick pada lingkaran merah pertama (dari kiri). Terlihat jelas bahwa pada titik harga tersebut "ditarik" kembali ke bawah hingga menyentuh batas support. Candlestick pertama tersebut menjadi batas resistansi kuat karena down-swing-nya yang panjang (terbukti pada lingkaran merah kedua).

Begitu juga pada kotak biru pertama (dari kiri). Harga kembali "memantul" tiap kali menyentuh batas support. Kotak biru kedua memperkuat batas tersebut. Hasilnya, lingkaran biru menunjukkan reversal di dekat garis batas support.

Umumnya, pola inside bar dan pinbar seringkali terbentuk pada titik-titik support dan resistance.


Faktor Pendukung Price Action
Sekali lagi, Price Action tidak bisa menjamin 100% akurasi dari sinyal-sinyalnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

Time Frame
Frekuensi kemunculan bar candlestick (atau grafik lainnya) dipengaruhi langsung oleh time frame pilihan Anda. Misalnya, time frame h4 akan memunculkan bar setiap 4 jam sekali, sedangkan time frame daily hanya akan menorehkan bar sehari sekali. Dampaknya, semakin rendah jeda waktunya (di bawah H4), resiko munculnya fake signal akan semakin tinggi.

Kalender Forex
Rilis-rilis berita penggerak pasar (NFP, GDP, Retail Sales, CPI, dsb.) bisa menjadi "pedang bermata dua" bagi trader dengan panduan price Action. Pergerakan harga umumnya akan kembali normal tidak lama setelah rilis berita berdampak besar. Maka dari itu gunakanlah kalender forex untuk memastikan bahwa Anda tidak ketinggalan berita terhangat.


Kesimpulan
Meskipun price action sekilas tampak sederhana, tapi aplikasinya pada live trading membutuhkan jam terbang dan kewaspadaan tinggi. Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor sekaligus sebelum bereaksi terhadap suatu sinyal dari pola-pola pada chart.

Jangan berkecil hati, paling tidak Anda mengetahui aplikasi dasar price action dari artikel ini. Selanjutnya, dari situ Anda bisa mengembangkan strategi trading berdasarkan dinamika price action.

Jika Anda memiliki saran dan informasi tambahan mengenai dasar-dasar price action, silahkan tinggalkan pesan pada bagian komentar di bawah. Selain itu Anda juga bisa langsung meninggalkan pertanyaan pada ahli kami di forum tanya jawab khusus Price Action berikut.


sumber : https://www.seputarforex.com/

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Apa Itu Price Action

Penggunaan price action dalam trading adalah langkah terbaik untuk melihat kondisi trend. Price action juga merupakan salah satu bukti nyata dalam mengenali momentum dan volatilitas market.

Saat Anda mengikuti sebuah seminar atau diskusi dengan komunitas trading Forex, istilah "price action" pasti akan terlontar. Sekilas, analisa teknikal dengan modal hanya dari pergerakan harga dari chart ini tampak begitu sederhana. Namun, tahukah Anda bahwa ketajaman analisa dengan price action membutuhkan jam terbang tinggi agar dapat diaplikasikan pada live trading?


Terlepas dari mitos bahwa price action mampu "memproyeksikan" harga dengan tingkat akurasi tinggi, perlu diingat bahwa sesungguhnya price action menggunakan data-data pergerakan harga di masa lampau. Dengan kata lain, mengandalkan pola-pola dari pergerakan harga semata wayang tidak dapat menjamin ke mana arah harga akan bergerak selanjutnya. Kalau begitu, teknik rahasia apa price action ini?

Nah, supaya jelas, kita akan kupas tuntas apa itu price action dan bagaimana cara menggunakannya dengan tepat.


Apa Itu Price Action?
Price Action adalah pergerakan harga suatu aset atau suatu pair mata uang. Analisa price action merujuk pada analisa teknikal berdasarkan pergerakan harga di masa lampau, dimana trader berupaya menemukan pola dalam pergerakan harga yang sepintas nampak acak.

Perlu digarisbawahi bahwa apa yang kita lihat secara obyektif hanyalah dinamika harga dari data-data terdahulu. Sedangkan, reaksi kita (order atau open position) terhadap pola-pola pergerakan harga tersebut sepenuhnya adalah evaluasi subyektif.

Pertanyaannya, seberapa besar subyektifitas seorang trader akan mempengaruhi hasil akhir dari aktifitas trading-nya (profit/loss)?

Seringkali kita berpatok pada suatu pola (candlestick atau formasi grafik) dan berharap pergerakan harga berikutnya akan sesuai dengan prediksi dari pola tadi. Terdengar sangat sederhana, kan? Tinggal hafal pola-polanya lalu pasang order sesuai sinyal reversal atau kontinuitas.

Salah! Jika Anda bereaksi semata mayang hanya dengan sinyal-sinyal dari pola-pola tertentu tanpa pertimbangan faktor-faktor penting lain, maka apa yang telah Anda lakukan kurang-lebih sama dengan berjudi togel (pasang nomor dari wangsit).


Aplikasi Dasar Analisa Price Action
Supaya Anda tidak terjerumus ke dalam malpraktik trading Price Action, Anda terlebih dulu harus memahami bahwa Price Action pada dasarnya digunakan hanya sebagai alat bantu, dan bukan sebagai penentu final.

Jadi, maksudnya bagaimana?

Pergerakan harga pada chart umumnya akan selalu meninggalkan jejak-jejak dengan titik-titik harga yang patut Anda pertimbangkan sebelum membuka atau mengakhiri posisi. Garis besarnya, Price Action digunakan sebagai "kaca pembesar" untuk membantu mengidentifikasi kondisi pasar (trending atau konsolidasi) dan di mana titik-titik penting resisten dan support kemungkinan akan mempengaruhi arah harga kembali.

A. Identifikasi kondisi pasar.

Kondisi pasar umumnya terbagi atas dua macam; trending dan terkonsolidasi (sideways). Price action dapat membantu kita mengidentifikasi kondisi-kondisi tersebut dengan memperhatikan harga-harga high dan low-nya.

Kondisi pasar trending sendiri dibagi lagi menjadi dua macam; uptrend dan downtrend. Uptrend dapat diidentifikasi dari titik harga tinggi meninggi(HH, higher highs) dan harga rendah meninggi (HL, higher lows). Sedangkan Downtrend teridentifikasi dari harga tinggi merendah (LH, lower highs) dan harga rendah merendah (LL, lower lows).

Kesulitan atau bingung menentukan di mana posisi HH, HL, LH dan LL-nya karena posisinya "zig-zag"? Jika iya, maka saat itu Anda sedang menghadapi kondisi pasar terkonsolidasi (sideways).

Proses identifikasi kondisi pasar di atas dapat membantu keputusan trader untuk membuka posisi berdasarkan gaya trading (misalnya, swinger akan lebih memilih trading pada kondisi trending) dan manajemen resikonya.

Poin penting kedua dari aplikasi price action adalah untuk mengetahui titik-titik harga resistansi dan support. Titik-titik harga tersebut vital kegunaannya karena keberlangsungan suatu trend kemungkinan besar akan kembali berhaluan arah karena sifat pasar yang "berulang".



Perhatikan candlestick pada lingkaran merah pertama (dari kiri). Terlihat jelas bahwa pada titik harga tersebut "ditarik" kembali ke bawah hingga menyentuh batas support. Candlestick pertama tersebut menjadi batas resistansi kuat karena down-swing-nya yang panjang (terbukti pada lingkaran merah kedua).

Begitu juga pada kotak biru pertama (dari kiri). Harga kembali "memantul" tiap kali menyentuh batas support. Kotak biru kedua memperkuat batas tersebut. Hasilnya, lingkaran biru menunjukkan reversal di dekat garis batas support.

Umumnya, pola inside bar dan pinbar seringkali terbentuk pada titik-titik support dan resistance.


Faktor Pendukung Price Action
Sekali lagi, Price Action tidak bisa menjamin 100% akurasi dari sinyal-sinyalnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

Time Frame
Frekuensi kemunculan bar candlestick (atau grafik lainnya) dipengaruhi langsung oleh time frame pilihan Anda. Misalnya, time frame h4 akan memunculkan bar setiap 4 jam sekali, sedangkan time frame daily hanya akan menorehkan bar sehari sekali. Dampaknya, semakin rendah jeda waktunya (di bawah H4), resiko munculnya fake signal akan semakin tinggi.

Kalender Forex
Rilis-rilis berita penggerak pasar (NFP, GDP, Retail Sales, CPI, dsb.) bisa menjadi "pedang bermata dua" bagi trader dengan panduan price Action. Pergerakan harga umumnya akan kembali normal tidak lama setelah rilis berita berdampak besar. Maka dari itu gunakanlah kalender forex untuk memastikan bahwa Anda tidak ketinggalan berita terhangat.


Kesimpulan
Meskipun price action sekilas tampak sederhana, tapi aplikasinya pada live trading membutuhkan jam terbang dan kewaspadaan tinggi. Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor sekaligus sebelum bereaksi terhadap suatu sinyal dari pola-pola pada chart.

Jangan berkecil hati, paling tidak Anda mengetahui aplikasi dasar price action dari artikel ini. Selanjutnya, dari situ Anda bisa mengembangkan strategi trading berdasarkan dinamika price action.

Jika Anda memiliki saran dan informasi tambahan mengenai dasar-dasar price action, silahkan tinggalkan pesan pada bagian komentar di bawah. Selain itu Anda juga bisa langsung meninggalkan pertanyaan pada ahli kami di forum tanya jawab khusus Price Action berikut.


sumber : https://www.seputarforex.com/

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Rahasia Dan Realita Strategi News Trading

Rilis data ekonomi merupakan peluang mendulang profit. Namun, trader jarang mengetahui apa itu News Trading dan bagaimana cara menyusun strategi News Trading yang tepat.

News Trading, atau Trading The News, adalah teknik untuk memperjualbelikan saham, mata uang (forex), atau aset berharga lain di pasar finansial berdasarkan peluang trading yang muncul di sekitar perilisan suatu berita. Beberapa berita yang sering menjadi subjek strategi News Trading adalah Non Farm Payroll (NFP) dan Gross Domestic Products (GDP)Amerika Serikat. Di pasar forex, masing-masing bisa memicu pergerakan hingga ratusan pips dalam jangka waktu singkat, sehingga banyak trader menunggu-nunggu momen pengumumannya. Akan tetapi, tak banyak trader memahami apa itu News Trading.

Salah Kaprah Tentang Strategi News Trading
Data dan berita ekonomi (news) termasuk salah satu penggerak pasar forex; hal ini diketahui oleh semua orang. Tetapi, cara News mempengaruhi pasar sebenarnya berbeda dari anggapan kebanyakan trader. Sesungguhnya, rilis data ekonomi bukan hanya berdampak seketika di pasar finansial, melainkan pencerminan dari kondisi negeri. Dalam konteks ini, maka bisa dipetik simpulan bahwa dampak News bukan hanya di momen setelah dirilis semata.

Mayoritas trader forex pemula beranggapan bahwa News akan langsung terefleksikan pada pergerakan harga. Karenanya, mereka kemudian mengeluh dan mempertanyakan ketika harga tidak langsung bergerak sesuai dengan arah yang "seharusnya", mengatakan bahwa News Trading itu "impossible". Misalnya ketika data GDP menurun, tetapi Dolar AS malah menguat, atau datar tanpa tanda-tanda goyah.

Padahal nyatanya, banyak juga yang menerapkan strategi News Trading dan membuktikan bahwa itu adalah salah satu teknik menguntungkan. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diingat-ingat tentang News Trading ini.

Pair Mata Uang Dan Waktu News Trading
Tak semua mata uang bisa menjadi fokus dalam News Trading. Di pasar forex, umumnya trader hanya memilih pasangan mata uang yang paling likuid sebagai subjek News Trading. Diantaranya:

EUR/USD
USD/JPY
AUD/USD
GBP/USD
GBP/JPY, dan lain-lain​
Diantara semua itu, pair-pair yang berhubungan dengan Dolar AS memiliki kecenderungan untuk terimbas paling besar di pasar. Pun, berita-berita yang berdampak paling bombastis biasanya dirilis di sekitar Sesi New York, karena pasar paling ramai dan volatile dalam periode ini. Bukan berarti tak ada rilis data yang bisa dijadikan bahan News Trading di momen lain; hanya saja, ini adalah waktu yang paling profitable.

Sesuai dengan pepatah "High Profit, High Risk", maka dengan arah yang sama, potensi loss pun paling besar. Jelas bahwa News Trading di masa-masa ini akan membutuhkan teknik Money Management yang mantap, jika tak ingin dilindas pergerakan harga di pasar.


Macam-Macam Strategi News Trading
Satu lagi salah kaprah tentang strategi News Trading di kalangan trader, yaitu bahwa teknik ini hanya bisa dilakukan di sekitar waktu rilis data ekonomi saja. Nyatanya, ada bermacam-macam tipe strategi News Trading, dan setiap trader bisa mengembangkan sistemnya sendiri dalam hal penentuan exit dan entry.

Memasang Perangkap Di Dua Sisi Pasar
Sejumlah trader memasang posisi di dua sisi pasar sebelum rilis suatu berita penting menggunakan teknik mirip hedging. Di sini, trader membuka posisi long dan short secara Pending di satu pair mata uang yang sama sebelum rilis, tetapi eksekusi baru dilancarkan setelah berita keluar. Mereka bisa jadi mengalami loss di satu sisi, tetapi diharapkan mendapatkan profit jauh lebih besar di sisi lainnya. Ada beberapa variasi dari tipe ini.

Variasi pertama, begitu angka data ekonomi dirilis, trader akan take profit dari posisi trading pertama. Di saat bersamaan, trader membiarkan posisi satunya yang loss untuk floating hingga pasar kembali ke jalur normal-nya pasca euforia rilis berita berakhir dan jumlah loss berkurang.

Variasi kedua, trader memasang stop loss di kedua sisi. Begitu stop loss di satu sisi tersentuh, maka posisi satunya yang menang dibiarkan floating guna mendapatkan profit tambahan atau dilikuidasi sesegera mungkin, sesuai kondisi pasar. Variasi ini telah dipraktekkan oleh salah satu penulis Seputarforex dan pengalamannya dituangkan dalam artikel Memanfaatkan Eforia Pasar Saat Release News.

Trading Jangka Panjang
Sejumlah hasil studi akademis menyebutkan bahwa dampak sejumlah rilis data ekonomi bisa memanjang hingga periode mingguan atau bulanan, lebih dari sekedar satu hari ketika pengumuman saja. Beberapa diantara data berdampak besar dan panjang adalah Non Farm Payroll dan keputusan suku bunga Federal Reserve.

Walaupun memang pasar bereaksi spontan, tetapi konsekuensi dari mekanisme suku bunga dan kondisi ketenagakerjaan akan tersisa dalam jangka panjang di berbagai sektor ekonomi. Artinya, menggunakan data-data tersebut sebagai basis strategi News Trading dalam jangka panjang tentu memungkinkan.

Trader yang menggunakan teknik ini biasanya membangun posisinya sedikit demi sedikit berdasarkan data-data ekonomi yang dirilis tak terlalu sering, seperti GDP kuartalan. Mereka pun biasanya menyusun kompilasi update dan revisi data-data ekonomi penting lainnya terkait pair-pair yang ditradingkannya dari waktu ke waktu guna menentukan apakah arah pergerakan harga suatu mata uang atau pair ke depan itu condong pada bullish atau bearish, lalu membuka posisi searah dengan simpulannya. Detail seperti ini agaknya berada dibalik kesuksesan sejumlah milyarder dunia.

Trading Jangka Pendek
Untuk melaksanakan strategi News Trading dengan sasaran profit dalam jangka pendek, trader pertama-tama harus memiliki gambaran jelas tentang News macam apa yang bisa ditradingkan. Selain itu, sebuah sistem trading berisi kriteria kondisi di mana entry dan exit posisi dipasang juga perlu disusun. Trader pun harus benar-benar disiplin dalam menerapkan metode yang telah dibuat. Contohnya seperti dipaparkan dalam Strategi Trading NFP Sederhana Ala Cory Mitchell.

Menyusun Strategi News Trading
Satu hal yang perlu dicamkan oleh setiap trader adalah mengenai unsur ketidakpastian pasar. Tak peduli bagaimana kita sudah mempersiapkan sistem, tetap saja ada kemungkinan loss karena kondisi tidak sesuai dengan ekspektasi.

Demikian pula dalam News Trading. Reaksi pasar pada data ekonomi apapun, sejatinya tak bisa diprediksi. Ada kemungkinan data dirilis sesuai dengan ekspektasi analis yang disebarkan oleh kantor-kantor berita finansial, tetapi ada kalanya juga hasil rilis sangat jauh dari perkiraan.

Lebih dari itu, hampir tidak mungkin untuk menebak seberapa volatile reaksi pasar terhadap suatu News Release. Bisa jadi pasar bergerak 50 pip, 100 pip, 200 pip, atau justru bergeming. Arahnya bisa melanjutkan tren sebelumnya, bisa pula berbalik drastis, atau datar-datar saja. Kadang bahkan pergerakan 50 pips langsung dibalas dengan berbalik 150 pips.

Penyebab dari ketidakpastian adalah banyaknya spekulan yang bermain di pasar dan semuanya berniat mendapatkan profit instan. Hal ini bakal memicu spread dan volume trading meningkat dalam waktu singkat. Akan tetapi, di saat yang sama, latar belakang teknikal dari pergerakan harga bakal memudar. Setelah trader "ninja" seperti ini keluar dari pasar, giliran Momentum Trader yang terjun ke pasar dan mengompori tren jangka pendek.

Semua ini sama sekali bukan berarti News Trading itu tak mungkin dilakukan atau susah. News Trading tak jauh beda dengan teknik mencari peluang di pasar forex lainnya. Yang perlu dicamkan oleh seorang trader adalah bahwa ia tengah terlibat dalam sebuah permainan probabilitas. Ia perlu memahami bahwa dirinya tak bisa memastikan pasar bergerak ke arah tertentu, sehingga Money Management dan kendali risiko yang tepat perlu diterapkan. Stop loss tidak boleh terlalu ketat, sedangkan kombinasi Leverage dan Position Size sebaiknya moderat.

Dengan mempertimbangkan semua itu, maka tatanan yang perlu dipertimbangkan dalam membuat sebuah strategi News Trading diantaranya:

Apakah akan membuka posisi hanya bila data telah memicu gejolak di pasar? Gejolak seberapa besar (dalam ukuran pips)? Atau dibuka sebelum gejolak muncul?
Seberapa ambang data yang diperkirakan, dan apakah posisi trading akan dibuka di atas, di bawah, atau diantara keduanya?
Seberapa lama posisi trading akan dibiarkan floating?
Pada level teknikal mana Take Profit dan Stop Loss akan ditempatkan?
Strategi News Trading perlu dibuat sebelum waktu rilis berita. Saat momen yang dinantikan tiba, trader perlu bergerak ibarat robot EA full otomatis mentaati strategi tersebut, agar bebas dari tingkah-polah pasar yang sering irasional dan bergelimang euforia.

sumber : https://www.seputarforex.com/

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Untung Rugi Carry Trade

Pada intinya, Carry Trade adalah sistem trading forex dengan lebih mengutamakan profit dari perbedaan tingkat suku bunga, bukan dari perubahan harga.

Carry Trade adalah trading dengan memanfaatkan selisih tingkat suku bunga antara dua mata uang. Carry-Trader bisa menderita kerugian jika nilai mata uang yang dipinjam untuk membiayai Carry Trade tersebut menguat, atau mata uang targetnya melemah, dan bisa jadi kombinasi dari keduanya. Kok bisa begitu? Apa itu Carry Trade? Berikut ulasan selengkapnya mengenai cara trading Carry Trade dan tips-tips untuk mendapat untung sembari menghindari rugi apabila menggunakan cara trading ini.

Cara Trading Carry Trade
Pada intinya, Carry Trade adalah cara trading forex dengan lebih mengutamakan profit dari perbedaan tingkat suku bunga antara pasangan mata uang yang diperdagangkan, BUKAN profit dari perubahan nilai tukar antar mata uang itu sendiri. Pada saat melakukan Carry Trade, seorang trader membeli mata uang dengan tingkat suku bunga lebih tinggi, dan dalam waktu yang bersamaan menjual mata uang dengan tingkat suku bunga lebih rendah. Agar profitnya maksimal, seorang Carry-Trader membeli mata uang dengan suku bunga tertinggi dan menjual mata uang dengan suku bunga terendah.

Jika saat ini tingkat suku bunga Australia dollar adalah 3.25% per tahun dan Yen Jepang 0.1% per tahun, maka dengan buyAUD/JPY, seorang Carry-Trader akan memperoleh keuntungan dari:

buy AUD, trader memperoleh bunga 3.25%.
pada saat yang sama sell JPY, trader membayar bunga 0.1%.
Jika nilai tukar AUD terhadap JPY tetap sama, atau relatif tidak bergerak terlalu signifikan; maka dalam setahun, seorang Carry-Trader akan memperoleh profit 3.15% dari selisih bunga kedua mata uang tersebut. Jika trader tersebut trading dengan standard (regular) lot atau AUD 100,000 contract size, maka ia akan memperoleh bunga 3.15% per tahun. Jika trading dengan leverage 200:1, maka dengan margin AUD 500 akan mendapatkan AUD 3,150 dari selisih suku bunga.


Mata Uang Untuk Cara Trading Carry Trade
Pasangan Mata Uang Likuid.
Mata uang yang sering ditransaksikan dalam cara trading Carry Trade terutama pasangan-pasangan mata uang mendunia dan likuid. Tujuannya agar sewaktu-waktu mudah mencari mitra, baik untuk transaksi buy maupun sell, pada level harga yang diinginkan. Termasuk diantara pasangan mata uang mendunia dan likuid ini adalah USD, GBP, JPY, AUD, CAD, CHF, dan NZD.

Suku bunga dari mata uang-mata uang negara berkembang seperti Indonesia atau Turki biasanya tinggi sekali, tetapi kurang likuid. Karenanya, di pasar jarang terjadi transaksi, dan akan sulit mencapai kesepakatan harga jual-beli pada level harga yang diharapkan.


Selisih Suku Bunga Tinggi Antar Mata Uang Dalam Satu Pasang.
Untuk melakukan Carry Trade, dibutuhkan dua mata uang dengan selisih suku bunga tinggi dalam satu pasangan. Seperti contoh AUD/JPY di atas tadi. Oleh karena itu, tren Carry Trade bisa berubah-ubah dari satu pair ke pair lain, sejalan dengan berubahnya suku bunga di tiap negara asal.

Beberapa tahun lalu, pasangan NZD/JPY cukup populer untuk Carry Trade. Para trader mengambil posisi buy pada pasangan mata uang ini, bukan karena pertumbuhan ekonomi Selandia Baru; melainkan karena tingkat suku bunga NZD saat itu 8%, sedangkan JPY 0.5%. Selisih bunga 7.5% ini cukup bagus bagi fund manager, belum lagi peluang memperoleh profit dari posisi buy jika NZD menguat terhadap Yen.

Namun, seiring dengan turunnya tingkat suku bunga dollar Selandia Baru (sekarang 2.5% per tahun) dan kebijakan bank sentral Australia untuk menaikkan suku bunganya secara bertahap, para Carry-Trader mulai bergeser ke AUD/JPY.


Nilai Tukar Antar Mata Uang Relatif Stabil.
Dengan cara trading Carry Trade pada NZD/JPY maupun AUD/JPY, fund manager bisa menuai profit lumayan, hingga terjadi krisis keuangan global pada 2008. Saat itu, dollar Australia turun tajam terhadap Yen Jepang dengan volatilitas tinggi (gambar bawah) hingga para carry trader menderita kerugian dan terpaksa keluar dari pasar. Mereka baru kembali setahun kemudian.


Diberitakan juga di Bloomberg pada 13 Nopember 2012 bahwa para Carry-Trader mengalami kerugian terbesar sejak tahun 2011 akibat menguatnya US Dollar. Saat itu, US Dollar adalah salah satu mata uang favorit untuk Carry Trade di samping Yen Jepang dan Swiss Franc, karena tingkat suku bunga AS terendah kedua setelah Jepang.

Waktu Efektif Untuk Carry Trade
Meski situs berita Bloomberg menyebutnya sebagai "easy profit", tetapi cara trading Carry Trade tidak semudah perkiraan para trader pada umumnya, terutama dalam menentukan waktu yang tepat untuk masuk pasar. Para pemain besar Carry Trade dan investor yang mewakili bank atau institusi keuangan selalu melihat dan mempelajari siklus ekonomi global sebelum mengambil posisi.

Saat pertumbuhan ekonomi cukup solid dan tanpa banyak gangguan, trend pergerakan mata uang suatu negara akan cenderung menguat dan relatif stabil. Untuk jangka panjang, hal ini akan menguntungkan Carry-Trader, karena cepat atau lambat tingkat laju inflasi pasti akan meningkat, dan besar kemungkinannya suku bunga akan dinaikkan. Situasi inilah yang diantisipasi para pelaku cara trading Carry Trade mengenai perekonomian Australia ketika mereka mulai ambil posisi buy AUD/JPY beberapa tahun lalu.

Hal-Hal Merugikan Bagi Cara Trading Carry Trade
Para Carry-Trader biasanya akan keluar pasar atau menutup posisi tradingnya bila terjadi:

Perubahan Average Daily Range Yang Tinggi.
Volatilitas adalah faktor utama yang harus diperhatikan para Carry-Trader. Jika terjadi sentimen ekstrem pada pasar keuangan, maka volatilitas akan meningkat. Hal ini bisa diamati pada rata-rata range pergerakan harga harian (Average Daily Range).

Jika perubahan Average Daily Range makin besar, maka volatilitas juga makin tinggi. Ini bisa dipantau dengan indikator teknikal Average True Range (ATR) yang biasanya memang digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan range pergerakan harga pada suatu periode waktu tertentu.

Pemotongan Tingkat Suku Bunga Bank.
Jika keadaan ekonomi global sedang beresiko tinggi dan berdampak negatif pada pasar, beberapa bank sentral akan melakukan kebijakan pemotongan tingkat suku bunga. Hal ini akan menyebabkan Carry-Trader meninjau ulang posisi tradingnya yang biasanya direncanakan dalam jangka panjang.

Volatilitas akibat pemotongan suku bunga biasanya terjadi sementara (jangka pendek), tetapi karena yang dipotong biasanya adalah mata uang target Carry Trade, maka dalam jangka panjang profit akibat selisih tingkat suku bunga jelas akan berkurang. Umpama, trader melakukan buy atas AUD/JPY, tetapi kemudian bank sentral Australia memotong suku bunganya. Jelas, ini akan berimbas pada menurunnya imbal bunga Carry Trade bagi buyer AUD/JPY.

Intervensi Pemerintah.
Walaupun frekuensinya kecil, pemerintah bisa mengintervensi pasar forex jika nilai tukar mata uangnya dinilai terlalu kuat atau terlalu lemah sesuai dengan acuan yang diharapkan bank sentral. Dengan adanya intervensi, maka nilai mata uang akan menguat atau melemah dengan cepat. Ini tentu saja berpengaruh pada volatilitas dan nilai tukar pasangan mata uang Carry Trade.

Kesimpulan
Sentimen Market ekstrim tidak selalu terjadi, demikian pula volatilitas tinggi. Pasar forex dan pasar saham biasanya akan pulih (recover) seiring dengan meningkatnya return yang dihasilkannya. Investor biasanya menunggu keadaan yang paling cocok atau mendekati ideal untuk cara trading Carry Trade, yaitu jika kondisi perekonomian global sedang tumbuh pesat dengan tingkat suku bunga di beberapa negara sudah cukup kompetitif.

sumber : https://www.seputarforex.com/

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Apa itu Trading Forex Gold?
apa itu trading forex gold
Apa itu trading Forex Gold? Khusus pemula, awam yang tertarik untuk mengetahui atau baru belajar Forex Gold trading, berikut adalah beberapa hal yang sering ditanyakan dan jawaban tentang dasar-dasar trading Forex Gold di web belajar trading Forex Gold:


1. Apa itu trading Forex Gold, apa yang diperdagangkan?

Forex singkatan dari Foreign Exchange atau pertukaran mata uang asing. Forex = Valas atau valuta asing. Trading Forex adalah perdagangan mata uang asing. Jadi ada yang diperdagangkan yaitu mata uang dan bisa juga komoditas seperti emas (gold), perak (silver) atau oil. Mata uang diperdagangkan selalu berpasangan (pair) dengan melalui broker/money changer/bank atau dealer. Misalnya kita membeli Euro dengan US Dollar (EUR/USD) atau menjual Poundsterling dan membeli Yen (GBP/JPY) atau membeli Gold dengan uang US Dollar (XAU/USD).

Tidak seperti pasar saham, misalnya NewYork Stock Exchange atau Jakarta Stock Exchange, pasar valuta asing karena bersifat antar negara (internasional) dan tidak memiliki kantor pusat perdagangan alias internasional. Pasar valuta asing bisa dipertimbangkan sebagai pasar yang bersifat “Interbank” atau OTC (Over The Counter) karena waktu perdagangannya yang continue mengikuti waktu perdagangan masing-masing negara. Bisa diasumsikan bahwa pasar valuta asing buka selama 24 jam dari Senin dini hari s/d Sabtu dini hari WIB.

2. Dari mana keuntungan trading Forex Gold?

Secara sederhananya keuntungan dari bisnis Forex Gold offline (tradisional, fisik) atau online (modern) sama yaitu diperoleh dari nilai selisih ketika kita membeli dan menjual kembali emas atau mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya pada bulan April Fredi membeli US Dollar (USD) dengan Rupiah (IDR) sebanyak 1000 USD. Saat itu nilai tukar (kurs) yang berlaku adalah 1 USD = Rp. 8500. Maka pada saat membeli USD, Fredi mesti mengeluarkan uang sebanyak Rp. 8500,- x 1000 = Rp 8.500.000.

Lalu misalkan pada bulan Mei (1 bulan kemudian), nilai tukar USD menguat terhadap IDR menjadi Rp. 9500, maka keuntungan yang diperoleh jika Fredi akan langsung menjual USDnya adalah sebesar: (9500-8500) x 1000 = Rp. 1.000.000,- Mudah dan sederhana bukan? Hal ini berlaku juga pada instrumen Gold atau Emas.

3. Apa persamaan bisnis Forex/gold dengan bisnis lain pada umumnya?

Bisnis trading Forex Gold, Saham, Options, dll memiliki banyak persamaan dengan bisnis sektor riil atau dagang. Untuk bisa berhasil setidaknya diperlukan minimal 3 hal yaitu:
Planning/rencana yang matang mengenai waktu yang disediakan, potensi risk & reward yang direncanakan serta metode untuk menjalankan bisnis itu.
Knowledge/pengetahuan yang cukup akan cara/strategi/sistem untuk menjalankan bisnis tersebut. Untuk menguasai pengetahuan diperlukan pembelajaran dan kesabaran.
Experiance/pengalaman yang diperlukan dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang timbul dari jalannya bisnis itu. Untuk mendapatkan diperlukan latihan dan ketekunan.

4. Apa perbedaan bisnis trading Forex Gold dibanding bisnis lain pada umumnya?

Bisnis trading Forex Gold mempunyai karakteristik sendiri dibanding bisnis sektor riil pada umumnya yaitu:

TIDAK PERLU MENCARI PEMBELI / KLIEN.
TIDAK PERLU PROMOSI ATAU AKTIVITAS MARKETING.
TIDAK PERLU TEMPAT & LOKASI YANG STRATEGIS.
TIDAK PERLU KARYAWAN.
TIDAK PERLU SUPPLIER (HANYA 1 = BROKER)
TIDAK ADA PERSAINGAN LANGSUNG (BLUEN OCEAN STRATEGY).
TIDAK ADA PERANG HARGA / TARIF (HARGA STANDARD DUNIA).
24 JAM (SENIN-SABTU PAGI WIB).
TIDAK PERLU SOGOK MENYOGOK / KKN / ENTERTAINT.
TIDAK PERLU IZIN USAHA & TANPA PAJAK.
TIDAK MENGENAL KRISIS EKONOMI, TIDAK MENGENAL MUSIM
SENANTIASA PROSPEKTIF SEPANJANG MASA.
INVESTASI RELATIF KECIL DIBANDING DENGAN USAHA LAIN PADA UMUMNYA (MIN $500).
SANGAT LIQUID (PERPUTARANNYA DI ATAS $1.4 TRILIUN/HARI, DATA 2014).
MODAL USAHA MURNI DALAM BENTUK UANG (TIDAK MENJADI PERALATAN, PERLENGKAPAN, DLL).
ADA DAYA UNGKIT (LEVERAGE).
DAPAT MENGHASILKAN RETURN INVEST YANG SANGAT TINGGI.

5. Siapa sajakah para pelaku pasar Forex/Gold?

Pemerintah (Bank Sentral, Non Komersial, Regulator)
Pasar Uang Antar Bank /PUAB (Deutsche Bank, Barclays Bank, Union Bank of Switzerland, Citibank, Chase Manhattan Bank, Standard Chartered Bank, JP Morgan, BOA, HSBC, dll) Perusahaan & Institusi Keuangan Non Bank
Broker
Masyarakat (Retail)

6. Benarkah trading Forex Gold bisa 24 jam?

Benar. Pasar Forex/Gold bergerak dan buka 24 jam (Senin pukul 4 atau 5 pagi sampai Sabtu pukul 4 atau 5 pagi WIB atau GMT +7). Waktu trading Forex Gold tidak office hour tapi tergantung oleh waktu aktif bursa saham suatu negara manapun. Tetapi anda tidak harus trading terus menerus 24 jam. Anda bebas memilih jam/waktu untuk trading.
Pembagian zone waktu trading forex/gold terbagi menjadi beberapa sesi sbb:
Autralia & Asian Time (Tokyo) : 4am – 3pm WIB
Europe Time (London) : 2pm – 11pm WIB
USA Time (New York) : 7pm – 4am WIB.

7. Apa perbedaan trading Forex Gold traditional (fisik) dan modern (online)?

Untuk pasar Forex Gold traditional seperti transaksi valas fisik via bank/money changer atau jual beli emas fisik (logam mulia), level uang (leverage) yang dipakai adalah 1:1. Itu berarti untuk trading fisik senilai $100.000 anda memerlukan uang $100.000. Jelas membutuhkan modal yang besar.

Sedangkan trading Forex Golf modern (online trading) dalam perdagangannya menggunakan level dan margin sehingga anda hanya butuh modal 1 per 100 dari trading Forex Gold secara fisik. Dengan modal $1.000 di fisik, potensi profitnya sama dengan modal $100.000 di online. Tetapi dibalik potensi profit yang sama dengan modal yang jauh lebih kecil tersebut, ada risiko bahwa modal yang kita gunakan bisa habis. Sedangkan dalam trading Forex Gold fisik, modal yang kita tanamkan tidak akan menjadi 0. Jika kita memegang emas batangan (fisik) maka seturun-turunnya harga emas tidak akan membuat emas yang dipegang menjadi 0 walau anda tidak paham pergerakan harga emas. Tetapi jika anda trading emas secara online, maka ada risiko menjadi 0 jika anda tidak punya pengetahuan dan pengalaman yang baik.

Jangan hanya memperhitungkan keuntungan saja tanpa mengantisipasi kerugian. Karena ada risiko menjadi 0 itu lah (margin call) maka seharusnya anda memikirkan risikonya lebih dulu dengan berlatih dan belajar Forex Gold trading dengan baik sebelum berinvestasi. Menjadi seorang trader Forex Gold yang profesional dituntut memahami Mindset dan Money Management (akuntansi trading) yang baik di luar sekedar Method, agar dapat mengantisipasi risiko yang dapat timbul. Perdangangan trading Forex Goldpun menggunakan media internet.

8. Apa perbedaan antara trading Forex dengan Gold?

Trading Forex dan Emas sangat mirip dimana perbedaannya hanya modal minimal yang mesti disediakan. Modal awal Gold menurut kami lebih besar minimal 2x lipat dari modal awal Forex.

9. Apa perbedaan trading Saham dengan trading Forex Gold?

Jika saham (Indonesia) arah pergerakannya harus naik baru bisa profit. Untuk Forex Gold pergerakan harga naik atau turun bisa tetap bisa profit jika posisi yang diambil benar (two way opportunity)
Waktu trading saham adalah office hour (biasanya 8 jam) sesuai dengan negara masing-masing. Waktu trading Forex Gold online 24 jam penuh.
Pada saham tidak ada leverage (1:1). Untuk trading Forex Gold ada leverage 1:50, 1:100 atau bahkan 1:500.
Pada saham (Indonesia) tidak ada account demo dengan data real dimana kita bisa bertransaksi (entry, exit) layaknya account real. Untuk Forex Gold disediakan dengan fasilitas sama persis dengan account real, sehingga mempermudah kita untuk belajar.

10. Apa perbedaan trading Options dengan trading Forex Gold?

Untuk options pergerakan harganya tergantung dari pergerakan bursa saham negara yang bersangkutan. Untuk trading Forex Gold tidak tergantung bursa saham.
Pada options sifatnya adalah kontrak dimana portfolio yang kita miliki ada masa waktu yang akan expired. Untuk trading Forex Gold Saham, portfolio yang kita miliki bukanlah kontrak
Karena tergantung bursa saham, maka waktu trading option terbatas juga (office hour) seperti trading saham.
Pada options ada faktor greak (alfa, beta, delta, gama, dll) dan volatilitas yang cukup sulit diprediksi. Untuk trading Forex Gold Saham tidak ada faktor greak.


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
di forexchief apakah sudah bisa trading gold ???
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

5 Tips Dari Trader Yang Sukses Sulap $600 Jadi $100,000

Seorang trader full-time asal Australia bernama J Park berhasil meraih profit ribuan persen. Berikut ini tips dan trik yang dibaginya.

Kisah-kisah sukses para trader banyak beredar di internet, termasuk yang satu ini. Seorang trader full-time asal Sydney, Australia, bernama J Park, disoroti oleh media terkemuka MarketWatch berkat screenshot hasil tradingnya yang fantastis. Ia berhasil mengelola dana sebesar USD600 yang didepositkan pada Maret 2014 menjadi USD100,000 per Februari 2017. Luar biasa, bukan? Ini beberapa hal yang direkomendasikan J Park bagi para trader pemula, sebagaimana dikutip dari wawancaranya dengan Mike Bellafiore dari SMB Capital.

Ilustrasi Trader Sukses


1. Serap Pengetahuan Dari Berbagai Sumber

"Saya menghasilkan sejumlah uang dengan mudah (100% keberuntungan), menghanguskan beberapa akun trading, (kemudian) memulai lagi dengan akun $600 untuk ketiga kalinya dan baru-baru ini profit keseluruhannya melewati $100,000," kata Park, sambil menambahkan bahwa ia belajar dari beberapa mentor, "Saya belajar banyak dari banyak orang di Twitter."

>>>Baca juga: 21 Akun Twitter Tentang Forex Yang Wajib Di-Follow Trader.


2. Siap Bekerja Keras Melakukan Penelitian

"Saya bertrading atau setidaknya memantau pergerakan pasar dari pukul 9:30am hingga 4pm dan melakukan (penelitian) yang diperlukan di luar jam trading agar bisa memperbaiki hasil trading (meski mulanya saya bahkan tidak tahu bagaimana melakukannya)."


3. Pantang Menyerah

"Saya harus berurusan dengan rintangan-rintangan yang sama dengan trader kecil pada umumnya ketika memulai bertrading. Kurang petunjuk, akun kecil, komisi trading tinggi; apa saja masalahnya, saya mengalaminya," ujar Park,"Saya kira saya bisa sukses karena saya tidak menggunakan 'rintangan-rintangan' itu sebagai alasan mengapa saya mengalami kegagalan, serta terus memberdayakan waktu dan energi untuk berusaha mencapai sukses."


4. Bandingkan Diri Anda Dengan Orang Lain

"Saya mulai mem-posting Profit/Loss harian saya di Twitter pada pertengahan tahun 2016 sebagai suatu cara untuk secara objektif mendokumentasikan kemajuan saya dan berhubungan dengan para trader yang kemungkinan berada pada level yang sama," papar Park. "Saya kira ini telah sangat membantu kemajuan saya, dan saya ingin terus belajar dari trader-trader dari bermacam-macam level kemampuan."


Profil Loss J-Park

Grafik Profit/Loss Kumulatif Yang Di-posting J Park Di Akun Twitter-nya.


5. Hindari Dua Kesalahan Utama Trader Pemula

Menurut J Park, ada dua masalah yang umumnya membayangi trader pemula:

Terlalu berfokus pada profit dan loss, tetapi tak cukup memperhatikan proses trading-nya.

"Jika strategi Anda sudah menunjukkan ketangguhannya dari waktu ke waktu, satu-satunya yang perlu Anda perhatikan adalah eksekusi rencana yang konsisten, lalu profit/loss akan terurus dengan sendirinya."

Mengabaikan setup trading dan tidak menyesuaikannya dengan diri Anda.

"Menurut hemat saya, mengadakan penjelasan-penjelasan tambahan untuk setup trading yang masuk akal bagi Anda, sekaligus juga kriteria untuk entry dan exit, adalah yang terpenting untuk membangun keyakinan diri pada aktivitas trading Anda."

Bagaimana pendapat Anda mengenai tips-tips J Park? Banyak diantaranya tentu sudah akrab di telinga, tetapi ada juga pesan-pesan yang cukup inspiratif, seperti memanfaatkan media sosial sebagai bahan belajar trading forex dengan follow akun-akun twitter dan berbagi dengan sesama trader. Banyak trader sebenarnya sudah menjalani proses serupa, terutama di ForexFactory, tempat kumpul para trader seluruh dunia; tetapi barangkali jarang yang menjalaninya setekun Park.

Tips-tips ini kedengarannya sederhana, tetapi dua tema yang diulang-ulang adalah kesungguhan dan kerja keras. Tak ada orang bisa sukses trading mendadak ibarat kejatuhan durian di siang bolong dengan mengandalkan keberuntungan saja
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

5 Tips Dari Trader Yang Sukses Sulap $600 Jadi $100,000

Seorang trader full-time asal Australia bernama J Park berhasil meraih profit ribuan persen. Berikut ini tips dan trik yang dibaginya.

Kisah-kisah sukses para trader banyak beredar di internet, termasuk yang satu ini. Seorang trader full-time asal Sydney, Australia, bernama J Park, disoroti oleh media terkemuka MarketWatch berkat screenshot hasil tradingnya yang fantastis. Ia berhasil mengelola dana sebesar USD600 yang didepositkan pada Maret 2014 menjadi USD100,000 per Februari 2017. Luar biasa, bukan? Ini beberapa hal yang direkomendasikan J Park bagi para trader pemula, sebagaimana dikutip dari wawancaranya dengan Mike Bellafiore dari SMB Capital.

Ilustrasi Trader Sukses


1. Serap Pengetahuan Dari Berbagai Sumber

"Saya menghasilkan sejumlah uang dengan mudah (100% keberuntungan), menghanguskan beberapa akun trading, (kemudian) memulai lagi dengan akun $600 untuk ketiga kalinya dan baru-baru ini profit keseluruhannya melewati $100,000," kata Park, sambil menambahkan bahwa ia belajar dari beberapa mentor, "Saya belajar banyak dari banyak orang di Twitter."

>>>Baca juga: 21 Akun Twitter Tentang Forex Yang Wajib Di-Follow Trader.


2. Siap Bekerja Keras Melakukan Penelitian

"Saya bertrading atau setidaknya memantau pergerakan pasar dari pukul 9:30am hingga 4pm dan melakukan (penelitian) yang diperlukan di luar jam trading agar bisa memperbaiki hasil trading (meski mulanya saya bahkan tidak tahu bagaimana melakukannya)."


3. Pantang Menyerah

"Saya harus berurusan dengan rintangan-rintangan yang sama dengan trader kecil pada umumnya ketika memulai bertrading. Kurang petunjuk, akun kecil, komisi trading tinggi; apa saja masalahnya, saya mengalaminya," ujar Park,"Saya kira saya bisa sukses karena saya tidak menggunakan 'rintangan-rintangan' itu sebagai alasan mengapa saya mengalami kegagalan, serta terus memberdayakan waktu dan energi untuk berusaha mencapai sukses."


4. Bandingkan Diri Anda Dengan Orang Lain

"Saya mulai mem-posting Profit/Loss harian saya di Twitter pada pertengahan tahun 2016 sebagai suatu cara untuk secara objektif mendokumentasikan kemajuan saya dan berhubungan dengan para trader yang kemungkinan berada pada level yang sama," papar Park. "Saya kira ini telah sangat membantu kemajuan saya, dan saya ingin terus belajar dari trader-trader dari bermacam-macam level kemampuan."


Profil Loss J-Park

Grafik Profit/Loss Kumulatif Yang Di-posting J Park Di Akun Twitter-nya.


5. Hindari Dua Kesalahan Utama Trader Pemula

Menurut J Park, ada dua masalah yang umumnya membayangi trader pemula:

Terlalu berfokus pada profit dan loss, tetapi tak cukup memperhatikan proses trading-nya.

"Jika strategi Anda sudah menunjukkan ketangguhannya dari waktu ke waktu, satu-satunya yang perlu Anda perhatikan adalah eksekusi rencana yang konsisten, lalu profit/loss akan terurus dengan sendirinya."

Mengabaikan setup trading dan tidak menyesuaikannya dengan diri Anda.

"Menurut hemat saya, mengadakan penjelasan-penjelasan tambahan untuk setup trading yang masuk akal bagi Anda, sekaligus juga kriteria untuk entry dan exit, adalah yang terpenting untuk membangun keyakinan diri pada aktivitas trading Anda."

Bagaimana pendapat Anda mengenai tips-tips J Park? Banyak diantaranya tentu sudah akrab di telinga, tetapi ada juga pesan-pesan yang cukup inspiratif, seperti memanfaatkan media sosial sebagai bahan belajar trading forex dengan follow akun-akun twitter dan berbagi dengan sesama trader. Banyak trader sebenarnya sudah menjalani proses serupa, terutama di ForexFactory, tempat kumpul para trader seluruh dunia; tetapi barangkali jarang yang menjalaninya setekun Park.

Tips-tips ini kedengarannya sederhana, tetapi dua tema yang diulang-ulang adalah kesungguhan dan kerja keras. Tak ada orang bisa sukses trading mendadak ibarat kejatuhan durian di siang bolong dengan mengandalkan keberuntungan saja
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Cara Membuat Jurnal Trading

Melacak kesuksesan sekaligus kegagalan bertrading sangatlah penting bagi seorang trader. Karenanya, jurnal trading forex dibutuhkan agar trading makin efektif.

Sangat penting bagi seorang trader forex untuk melacak kesuksesan dan kegagalannya di masa lalu, demi mengoreksi langkah-langkah berikutnya. Tidak peduli apakah Anda seorang pemula yang baru memulai karir trading, atau Anda adalah trader pro dan sudah berpengalaman di pasar, pastinya akan lebih baik melihat kembali trading-trading sebelumnya. Melakukan evaluasi ulang merupakan salah satu cara agar bisa mencapai hasil trading lebih baik di masa depan. Untuk evaluasi ini, Anda perlu membuat jurnal trading forex.

Membuat jurnal trading mungkin menjadi suatu tugas yang sulit. Namun, seiring dengan konsistensi, lama kelamaan Anda akan memiliki sebuah jurnal trading yang tersusun rapi dan dapat digunakan untuk evaluasi trading rutin.

Contoh Jurnal Trading Forex
Hari ____________
Tanggal____________
Waktu Entry: ____________
Waktu Exit: ____________
Pasangan Mata Uang: _____________
Harga Entry: _____________
Stop Loss: _____________
Target Profit: _____________
Volume Trading: _____________
Harga Exit: _____________
Profit/Loss: _____________
Catatan: _____________

Pengisian setiap kolom dari Hari hingga Volume Trading dilakukan begitu Anda buka posisi (open trade/entry), sedangkan bagian Harga Exit dan Komentar ditambahkan setelah posisi ditutup. Cantumkan berapa besar Profit/Loss dan berikan catatan jika diperlukan, mengenai apa-apa yang Anda pelajari dari posisi trading tersebut.

Jurnal trading forex dapat dibuat pada sebuah spreadsheet MS Excel maupun buku tulis biasa. Sebagai pelengkap, Anda dapat pula menyimpan screenshot setting harga dan indikator-indikator saat posisi entry atau close, untuk mengenang momen-momen penting.

Langkah-Langkah Membuat Jurnal Trading
Setiap orang memiliki gaya masing-masing dalam membuat jurnal trading forex. Jadi Anda tidak perlu bingung saat mendapati beberapa teman trader memiliki jurnal yang berbeda-beda. Anda dapat menulis jurnal seperti contoh di atas, atau memodifikasinya sendiri. Pada dasarnya, pedoman dalam menulis jurnal trading itu sederhana saja. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Dua Poin Penting
Akan ada variasi dalam poin-poin jurnal, namun dua poin penting yang tak boleh Anda lewati ketika mulai menulis jurnal trading, yakni harga Entry dan Exit (pembukaan dan penutupan trading), serta berapa besar Profit (P) dan Loss (L) yang didapat.

2. Format Sederhana
Buatlah format jurnal trading forex sesederhana mungkin. Poin ini cukup signifikan, terutama untuk trader yang baru saja mulai jurnal trading. Hal ini dimaksudkan agar mudah bagi trader untuk mencatat perkembangan trading dan membaca ulang jurnal trading yang telah dibuatnya.

3. Catatan Tambahan
Pastikan untuk menyertakan bagian kosong di bawah catatan trading Anda, sebagai kolom untuk mencatat berbagai informasi. Misalnya apa yang memotivasi Anda masuk ke dalam trading saat itu, indikator yang Anda gunakan ketika trading (Stochastics, Moving Average, Relative Strength Index (RSI), dan lain-lain), kondisi pasar (kisaran harga, trend, breakout), serta informasi-informasi lain yang mungkin berguna ketika meninjau keberhasilan dan kegagalan posisi trading tersebut.

Dari contoh jurnal trading forex di atas, Anda mungkin sudah dapat mengetahui tata cara penggunaannya dan cara penulisannya. Jika mampu berdisiplin dalam penulisan jurnal, maka dalam waktu 1 tahun dari sekarang dapat dipastikan Anda sudah memiliki jurnal trading dengan muatan informasi yang cukup lengkap.

Manfaat Jurnal Trading Forex
Ketika meninjau jurnal trading Anda setahun kemudian, mungkin Anda akan tercengang betapa baiknya atau buruknya karir Anda sebagai trader satu tahun yang lalu. Selain sebagai cermin untuk kontemplasi, jurnal trading juga berperan untuk memantau kesuksesan karir Anda sebagai trader. Sehingga trading selanjutnya akan lebih efektif.

Lakukan transaksi, catat aktivitas trading Anda, dan simpan untuk evaluasi di masa depan. Tidak ada ruginya mencatat transaksi trading dalam jurnal. Sistem yang bagus, trading yang handal, dan emosi yang terjaga adalah hasil pengalaman di masa lalu. Dengan menuliskan semuanya dalam jurnal trading, Anda secara praktis menolong diri sendiri. Lagipula, siapa yang bisa menjamin ingatan Anda mampu menampung semua peristiwa dalam hidup? Jurnal trading dapat membantu mengingat dan memperbaiki kesalahan maupun kekurangan di masa lalu.

sumber : https://www.seputarforex.com/

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Sistem Trading Balance

Trading Balance adalah sistem atau teknik yang dilakukan trader untuk mendapatkan profit dengan Mengorbankan Balance untuk mendapatkan balance. Serta dengan cara mengakali fasilitas bonus yang diberikan oleh broker.

Statusnya teknik ini masih menjadi kontroversi karena trader dapat untung dengan mudah tapi akan mengusik ketenangan broker. Menurut informasi dari pengguna sistem TB ini, caranya amatlah mudah namun memerlukan keterampilan.

Kalkulasi dan gambaran Sistem Trade Balance

Di contohkan Anda memiliki dana untuk diinvestasikan sebesar US$2,000 maka Langkah selanjutnya adalah :

1. Membaginya ke 8 account, sebut saja account A,B,C,D,E,F,G,H masing2 sebesar US$250

2. Jika saja menggunakan broker Insta maka masing2 account tersebut mendapat tambahan 30% welcome bonus

3. Total uang dimasing-masing account akan menjadi sekitar US$325;

4. 8 account tersebut di bentuk 2 group, group 1 (A,B,C,D) dan group 2 (E,F,G,H

5. Group 1 melakukan order BUY dan Group 2 melakukan order SELL dalam waktu yang hampir bersamaan.

Group 1 BUY di Euro TP100 dengan SL100
Group 2 SELL di Euro dengan TP 100 SL 100 pips

7. Dengan ketahanan 100 pips, maka dimasing2 account menggunakan lot sebesar 3.25 (lot Insta)

8. Ketika salah satu Group TP (take profit), misalnya saja Group 1 menang, maka seluruh dana dari Group 2 (yang diasumsikan MC) sebesar total US$1300 pindah ke Group 1 sehingga account A,B,C,D menjadi @ US$650

9. Dari sisa 4 account tadi yaitu A,B,C,D dibagi menjadi 2 group lagi Buy (A,B) dan Sell (C,D);

10. Dengan cara yang sama, opening lot 6.5 lot insta.

11. Maka selanjutnya Akan tersisa 2 account @ US$1300 dan dibagi 2 posisi lagi 1 account buy dan 1 account sell dengan lot 13.

12. Hasil Akhir menunjukan tersisa 1 account dengan nilai balance US$2,600

Saat withdrawal, bonus akan di cancel karena jumlah lot minimum tidak terpenuhi.

Perhitungnnya, US$2600-US$75 welcome bonus = $2,525 yang berarti profit 25% dalam waktu kurang dari 1 minggu. Apalagi jika terdaftar di suatu IB tertentu yang memberikan rebate, profit US$ 2,600 akan utuh.

Strategi ini tampak sederhana. Dan termasuk kedalam Trade yang menggunakan Prinsip Ekonomi. pengeluaran Kecil untung bisa besar.

Saran :

Sistem ini termasuk spekulasi yang menguntungkan. Tidak menyarankan untuk menggunakan sistem ini. Ada broker yang melarang sistem ini. Jika saja hal ini diketahui, bisa-bisa account anda terkena suspend. Silahkan di renungkan dan dipertimbangkan.


SUMBER :SEPUTARFOREX.COM


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Back
Top