Wanita Kedua
 
Go Back   Home > Cerita Pendek Cerpen, atau Bersambung

Daftar
Lupa Password?


Upload Foto Video Umum Radio & TV Online


Wanita Kedua

Loading...



 
Reply
 
Thread Tools Search this Thread
    #1   Report Post  

[Cerita Bersambung] Wanita Kedua

Semoga cerita ketiga yang saya share kali ini dapat tempat di hati pembaca... :D
Cerita ini ditulis oleh Nurma,

gaya penulisan dari cerita ini tidak akan saya rubah, hanya saya tulis kembali..

silahkan di nikmati.... [<:)


note : kalau ada comment silahkan...
zoeratmand
zoeratmand zoeratmand is offline
Continent Level

Post: 6.485
 
Reputasi: 226

__________________
just zoeratmand

Wanita Kedua
Loading...
       





    #2   Report Post     Original Poster (OP)

Re: Wanita Kedua

WANITA KEDUA
By NURMA

Aku bertemu dengannya di sebuah kafe. Saat itu aku sedang berusaha menghilangkan
kegundahan hatiku, akibat ditinggalkan Papa untuk selama-lamanya.

Aku sedang menikmati secangkir cappuccino dan sepotong avocado mousse, ketika
tatapan mataku bersirobok dengan wanita itu. Wajahnya cantik, seperti artis-artis
sinetron yang sering kulihat di televisi. Paling-paling, usianya tidak terlalu jauh di
atasku. Kami bertatapan selama beberapa menit, sebelum akhirnya aku membuang
muka. Aku mencoba menikmati kembali avocado mousse di depanku, yang tinggal
tersisa separuh. Hatiku terlalu sedih untuk mengurusi orang lain, sekalipun aku
merasa pernah melihat wanita tadi. Entah di mana, aku tak ingat.

Kucoba mencuri pandang kembali. Wanita itu tampak bangkit dari kursinya dan
meninggalkan kafe. Aku mengembuskan napas lega. Entah mengapa, sepertinya ada
daya magis yang dipancarkan wanita tadi. Daya magis yang seolah membuat napasku
sesak. Aku sedikit heran karena sepertinya baru kali ini aku melihatnya. Tapi, aku tak
mengerti, mengapa aku merasa tidak asing pada wajah itu.
zoeratmand
zoeratmand zoeratmand is offline
Continent Level

Post: 6.485
 
Reputasi: 226

lisaristina:
__________________
just zoeratmand

Wanita Kedua





    #3   Report Post     Original Poster (OP)

Re: Wanita Kedua

Sedang menunggu siapa, San

Sebuah suara mengagetkanku. Seketika kepalaku berputar mencari sumber suara.
Ternyata, wanita tadi! Bukankah dia tadi telah meninggalkan kafe? Dan, bagaimana
dia bisa tahu namaku?

Melihatku terkejut, wanita itu justru mengulurkan tangannya.

Kita belum berkenalan. Namaku Jeanny. Aku teman papamu... almarhum papamu,;
katanya.

Aku melihat ada gurat kesedihan di wajahnya.

O... pantas, pikirku. Mungkin saja, aku pernah bertemu dengannya ketika diajak Papa
menghadiri sebuah acara. Jeanny lalu duduk di depanku.

Boleh, kan tanyanya, meminta persetujuan.
zoeratmand
zoeratmand zoeratmand is offline
Continent Level

Post: 6.485
 
Reputasi: 226

lisaristina:
__________________
just zoeratmand

Wanita Kedua





    #4   Report Post     Original Poster (OP)

Re: Wanita Kedua

Aku hanya mengangguk pelan. Apa yang bisa kulakukan selain memberinya izin?
Toh, ia hanya minta izin untuk duduk di kursi yang bukan milikku.

Aku baru saja mendengar kabar meninggalnya papamu. Aku benar-benar kaget.
Sudah sebulan kami kehilangan kontak. Aku tidak tahu apa-apa tentang sakitnya,;
katanya.

Aku paham. Sebulan yang lalu itu tepat saat Papa muntah darah dan harus dilarikan
ke rumah sakit. Papa koma dan tentu saja tidak bisa berkomunikasi dengan siapa pun.
Teman-temannya yang datang menjenguk pun tidak mendengar kabar itu dari kami,
melainkan dari informasi yang beredar dari mulut ke mulut. Kami tidak sempat
memberitahukan keadaan Papa pada siapa pun, kecuali keluarga terdekat.

Sakit apa, sih, papamu tanyanya dengan nada prihatin.

Sirosis. Dulu memang Papa pernah dirawat karena lever. Tapi, kami pikir Papa hanya
kecapekan. Kami tidak tahu bahwa penyakitnya bisa berkembang seperti ini. Lagi
pula, sepertinya Papa berusaha menutupi sakitnya dari kami. Mungkin, Papa tidak
ingin membuat kami susah. Ehm, ngomong-ngomong, dari mana kamu tahu namaku

Jeanny tersenyum.
zoeratmand
zoeratmand zoeratmand is offline
Continent Level

Post: 6.485
 
Reputasi: 226

lisaristina:
__________________
just zoeratmand

Wanita Kedua





    #5   Report Post     Original Poster (OP)

Re: Wanita Kedua

Papamu pernah memperlihatkan foto kamu. Lagi pula, tidak sulit, kok, mengenalimu.
Karena, wajahmu mirip banget dengan Benny. Hidung dan dagumu benar-benar
mirip, jawab Jeanny.

Ya, memang banyak orang mengatakan wajahku mirip Papa. Darah Belanda yang
mengalir di tubuh Papa membuat kami memiliki hidung dan dagu yang khas. Kata
orang-orang, kami bertampang indo. Begitulah.

Apa yang terjadi pada Benny tanya Jeanny.

Lebih kurang sebulan lalu, Papa tiba-tiba muntah darah dan sejak saat itu Papa tidak
pernah betul-betul sadar. Kalaupun sadar, Papa begitu kesakitan, sehingga harus
diberi suntikan penenang. Sehingga, sampai Papa meninggal pun, kami tidak banyak
berbicara dengannya.
zoeratmand
zoeratmand zoeratmand is offline
Continent Level

Post: 6.485
 
Reputasi: 226

__________________
just zoeratmand

Wanita Kedua


loading...



    #6   Report Post     Original Poster (OP)

Re: Wanita Kedua

Cerita itu telah berkali-kali kuulangi setiap kali ada yang menanyakan. Bercerita
tentang Papa sebenarnya masih sangat menyakitkan, meski dua minggu telah berlalu
sejak kepergiannya.

Maaf, ya, San, aku membuat kamu sedih. Aku hanya penasaran, bagaimana mungkin
Benny yang terlihat segar tiba-tiba bisa anfal,; kata Jeanny, tampak prihatin.

Sejak tadi, Jeanny menyebut nama Papa tanpa embel-embel. Itu agak mengherankan.
Karena, dilihat dari penampilannya, sepertinya Jeanny belum terlalu tua. Tapi,
sudahlah, di zaman sekarang sopan santun semacam itu mungkin sudah tak berlaku
lagi.

Itulah yang kami sekeluarga sesali. Apalagi, kata dokter, bila dideteksi sejak awal,
sebetulnya penyakitnya masih bisa disembuhkan. Tapi, ini sudah menjadi kehendak
Tuhan,; aku mencoba tabah. Kulihat Jeanny berusaha menahan air mata.

Jean, di mana kamu mengenal Papa aku mencoba menggali keterangan darinya.
Karena, sepertinya dia cukup mengenal Papa. Apalagi, menurutnya, Papa pernah
memperlihatkan fotoku padanya. Tentu Papa tak melakukan hal itu kepada sembarang
orang.

Oh, itu sudah sangat lama. Mungkin hampir sepuluh tahun yang lalu. Kami
dikenalkan oleh seorang rekan bisnis papamu. Seiring waktu, aku pun sering terlibat
bisnis bersama papamu,; jawab Jeanny, sambil menghirup espresso yang baru
dipesannya.
zoeratmand
zoeratmand zoeratmand is offline
Continent Level

Post: 6.485
 
Reputasi: 226

HulkHogan:
__________________
just zoeratmand

Wanita Kedua





    #7   Report Post  

Re: Wanita Kedua

jangan-jangan tuh wanita pacarnya papanya lagi, iya gak? >%|
gak pake tanda "..." aja joe yang dialognya? supaya enakan aja he
misa_chan
misa_chan misa_chan is offline
Mod

Post: 13.821
 
Reputasi: 374

zoeratmand:
__________________





    #8   Report Post     Original Poster (OP)

Re: Wanita Kedua

karena di bacaannya emang gak ada "..." biar pembaca lebih memahami.. :D
dari awal siy memang begitu sa, tapi ikuti dulu aja ya...silahkan...
zoeratmand
zoeratmand zoeratmand is offline
Continent Level

Post: 6.485
 
Reputasi: 226

__________________
just zoeratmand

Wanita Kedua





    #9   Report Post     Original Poster (OP)

Re: Wanita Kedua

Aku mengangguk-angguk. Ya, kebanyakan teman Papa di Jakarta memang dari
lingkungan bisnis, karena Papa memulai usahanya di Jakarta. Pendidikannya sejak SD
sampai universitas diselesaikannya di Sulawesi Utara, tanah kelahirannya. Jadi,
kebanyakan orang yang dikenalnya adalah dari lingkungan tersebut. Kuakui juga,
Papa bukan orang yang pandai bergaul, meski dia sangat jeli dalam melihat peluang
bisnis. Papa sedikit arogan. Bagi beberapa orang, sifatnya itu mungkin kurang
menyenangkan. Tapi, bagiku, itulah keunikan Papa. Buktinya, ibuku yang asli Yogya
itu saja bisa jatuh hati kepadanya. Itulah Papa, dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Dan, aku sangat memujanya.

Kamu sudah bekerja tanya Jeanny, memecah lamunanku.

Ya, di bank. Belum lama. Aku masih belum banyak menimba pengalaman dalam hal
kerja, apalagi bisnis.

Jeanny tertawa kecil.

Tapi, kata Benny, kamu cerdas dan selalu menjadi yang terbaik. Pasti tidak akan sulit
menjadi yang terbaik di tempat kerjamu juga, katanya, memuji.

Ah, biasalah, seorang ayah pasti akan selalu memuji anaknya, aku mencoba rendah
hati.

Jeanny tertawa lagi.

Tidak juga. Papaku tidak pernah memujiku, seperti Benny memujimu. Mungkin,
karena prestasiku di sekolah biasa-biasa saja, ya? Jeanny masih berusaha memujiku.

Ah, wanita ini penuh basa-basi, pikirku. Meski demikian, aku senang pada
keramahannya itu.
zoeratmand
zoeratmand zoeratmand is offline
Continent Level

Post: 6.485
 
Reputasi: 226

__________________
just zoeratmand

Wanita Kedua





    #10   Report Post     Original Poster (OP)

Re: Wanita Kedua

Setelah bercerita banyak tentang Papa, termasuk tentang pribadi kami masingmasing,
Jeanny permisi hendak pergi ke suatu tempat. Ia memberi kartu namanya
padaku dan berjanji akan menghubungiku lagi kapan-kapan. Aku pun meninggalkan
kafe karena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Sejak pertemuan di kafe di kawasan Pondok Indah itu, aku dan Jeanny sering
berhubungan melalui telepon. Kami juga sering jalan-jalan di mal bersama. Mungkin,
karena kondisiku yang rapuh sejak ditinggal Papa, aku sangat menyukai perhatian
darinya. Ternyata, Jeanny lebih tua delapan tahun dariku. De-ngan perbedaan usia
yang cukup banyak itu, aku merasa Jeanny bisa menjadi kakak bagiku. Apalagi,
sebagai anak tunggal, sudah lama aku me-rindukan figur seorang kakak. Aku ingin
punya seseorang yang bisa kujadikan teman berbagi dalam berbagai hal.

Meskipun aku adalah anak satu-satunya yang mereka miliki, Papa dan Mama tidak
pernah memanjakanku. Papa selalu menanamkan kedisiplinan. Meskipun uangnya
banyak, Papa tidak pernah memberinya dengan cuma-cuma. Jika ingin tas atau sepatu
baru, aku harus menunjukkan prestasi di sekolah. Aku harus menunjukkan bukti nilai
ulangan di atas 9, baru boleh meminta sesuatu. Itu sebabnya, prestasiku sejak SD
hingga SMA selalu bagus. Kebiasaan itu terbawa hingga di perguruan tinggi. Untuk
mendapatkan mobil idamanku, IP-ku harus 4. Dan, itu benar-benar kubuktikan.

Tadinya, mendapat nilai terbaik kulakukan hanya untuk memperoleh hadiah, kini
semua menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang positif tentunya. Aku selalu ingin
berprestasi, setidak-tidaknya untuk mendapatkan perhatian Papa. Aku sangat bahagia
bila melihat Papa tersenyum, ketika aku mengabarkan IP-ku yang selalu di atas tiga.
Ketika aku berhasil lulus cum laude dari fakultas ilmu komunikasi, Papa begitu
bangga. Papa langsung membelikanku city car keluaran terbaru berwarna biru, yang
ku­idam-idamkan. Setelah mendapatkan pekerjaan di sebuah bank pun, Papa
masih membanjiriku dengan hadiah, seolah aku ini masih putri kecilnya yang berumur
10 tahun.

Kini, setelah Papa pergi menghadap Tuhan, duniaku berubah total. Aku jadi banyak
melamun. Selepas kerja, kuhabiskan waktuku di kafe, duduk minum kopi, sambil
mengenang masa-masa indah saat Papa masih bersamaku. Aku melamun atau sekadar
membaca majalah, sambil menghabiskan kopi perlahan-lahan, seolah aku berusaha
berkawan dengan sepi, yang kini menghiasi hari-hariku. Sampai akhirnya aku
bertemu Jeanny.
zoeratmand
zoeratmand zoeratmand is offline
Continent Level

Post: 6.485
 
Reputasi: 226

__________________
just zoeratmand

Wanita Kedua
Reply
 


Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search





Pengumuman Penting

- Pengumuman selengkapnya di Forum Pengumuman & Saran


Cari indonesiaindonesia.com
Cari Forum | Post Terbaru | Thread Terbaru | Belum Terjawab


Powered by vBulletin Copyright ©2000 - 2023, Jelsoft Enterprises Ltd.