djamirun_aje
New member
Kebijakan ECB Dan FOMC Membuat Pair Mayor Defensif
Kemunculan berita dari The Fed dan ECB di hari yang sama bukanlah suatu hal baru. Namun perpindahan jadwal pertemuan ECB dari Kamis ke Rabu, membuat peristiwa itu berdekatan dengan rilis notulen FOMC untuk rapat bulan lalu. Sayangnya, berbagai pengumuman dan forecast yang diperkirakan bisa mengguncang pasar justru absen, sehingga respon pasar forex pun cenderung sunyi.
Namun jika kita menggali lebih dalam, terdapat detail-detail penting yang tersirat di sela komentar para pejabat bank sentral. Pernyataan tersebut disinyalir ACY dapat memberikan pengaruh pada arah pergerakan mata uang mayor berikutnya.
EUR/USD telah menguat hingga hampir menyentuh batas 1.1300 jelang konferensi pers ECB kemarin (10/April). Walaupun mayoritas data berdampak tinggi dari Zona Euro cenderung lesu dalam beberapa minggu terakhir, pendukung bull Euro dan para buyer Dolar berharap jika Mario Draghi dapat mengumumkan pernyataan bernada positif.
Nyatanya, Statement dari Presiden ECB tersebut justru mengindikasikan bahwa para anggota dewan tidak mendiskusikan detail lebih lanjut mengenai TLTRO 3, ataupun skema tiered interest rate yang beberapa waktu lalu diajukan.
Pernyataan Draghi pada konferensi pers lebih menitikberatkan pada kelanjutan QE, dan bahwa bank sentral akan mempertahankan deposit rate di kisaran negatif hingga tahun 2020. ECB juga mengungkapkan bahwa mereka akan menggunakan semua perangkat kebijakan yang diperlukan untuk mendorong laju petumbuhan dan inflasi menuju level 2%; target yang berusaha dicapai dengan perangkat-perangkat kebijakan yang sama selama lebih dari 10 tahun terakhir.
Di sisi lain, notulen FOMC memicu sedikit respon positif terhadap Dolar, karena melukiskan bahwa para anggota masih berpegang pada prinsip "data dependency" untuk menentukan kebijakan suku bunga di tahun 2019.
Secara keseluruhan, ACY menilai jika ECB terang-terangan bersikap pesimis, sementara The FED cenderung berhati-hati dalam menyuarakan optimismenya. Ini bukanlah situasi baru yang dihadapi pasar forex, dan jika terus berlangsung, akan membebani reli USD. Meskipun begitu, ACY menganggap jika pelemahan Indeks Dolar akhir-akhir ini hanya bersifat sementara dan korektif secara teknikal.
Kebijakan ECB dan The Fed
Menurut laporan CoT (Commitment of Traders) dari CME, bias sell EUR/USD telah meningkat ke level 6 bulan tertinggi di akhir pekan lalu. Namun, kenaikan dari 1.1220 ke 1.1280 dalam minggu ini tampaknya sudah cukup untuk memproyeksikan penurunan posisi jual terhadap Euro, yang memberikan dampak pada rasio Short/Long mata uang tersebut terhadap Dolar AS. Dengan absennya data berdampak tinggi dari Zona Euro hari ini, ACY memprediksi jika EUR/USD akan menguji batas 1.1300.
Sementara itu, AUD/USD telah menekan level 0.7180 sebanyak 2 kali dalam waktu 24 jam terakhir. Meskipun indikator momentum masih memperlihatkan posisi netral, ACY memperkirakan jika seller baru akan masuk setelah harga menyentuh 0.7200.
USD/JPY menunjukkan sinyal-sinyal perubahan tren setelah harga gagal tertutup di atas level 112.00 minggu lalu. Pergerakan pair saat ini berada di kisaran 111.10, sedikit di bawah MA 30 yang terpatri di harga 111.25. Sementara itu, Daily RSI pair ini kembali turun ke bawah level 50.00.
Berita hari ini mengenai perpanjangan deadline Brexit selama 6 bulan tidak mampu melesatkan GBP/USD di sepanjang sesi Asia. Kemungkinan besar, berita ini sudah diantisipasi dan para seller kini sedang bersiap untuk mendorong harga turun.
Sumber : https://www.acy.com/category/market-analysis?affiliate=12229