Berita dan Fundamental

Pernyataan Fed, Keresahan Inflasi Cederai Dollar

ORClhGfmRgKEZpOz4xwRog.jpeg


Pernyataan Fed, Keresahan Inflasi Cederai Dollar

Dolar sentuh level terendah dua bulan terhadap yen pada hari Kamis, setelah jatuh pasca risalah pertemuan terbaru Federal Reserve menunjukkan beberapa pembuat kebijakan prihatin tentang inflasi yang terus-menerus rendah dalam hubungan terhadap kenaikan suku bunga.


Kondisi perdagangan lebih tipis dari biasanya pada hari Kamis, dengan pasar keuangan Jepang tutup karena libur publik. Sementara pasar AS akan ditutup untuk liburan Thanksgiving.

Dolar turun ke level 111,07 yen, level terlemah sejak 18 September. Dolar kemudian naik dari level terendah dan terakhir terpantau berada di 111,29 yen, naik 0,1 persen pada hari ini. Greenback terus mengalami penurunan setelah meluncur hampir 1,1 persen terhadap yen pada hari Rabu, penurunan satu hari terbesar sejak pertengahan Mei.

Risalah pertemuan kebijakan Fed pada 31 Oktober – 1 November yang dirilis pada hari Rabu kemarin menunjukkan bahwa pembuat kebijakan Fed memperkirakan bahwa suku bunga harus dinaikkan dalam "jangka pendek", memperkuat ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember.

Risalah tersebut juga menyoroti kekhawatiran beberapa anggota mengenai prospek inflasi, dengan penekanan pada data ekonomi dalam menentukan waktu kenaikan tingkat suku bunga di masa depan.

Euro naik tipis 0,1 persen menjadi $1,1830, mendekati level tertinggi satu bulan di level $ 1,1862 yang dicapai pada pekan lalu. Terhadap enam mata uang utama, dolar menyentuh level terendah satu bulan di 93,160 di awal sesi Kamis. Indeks dolar kemudian mengurangi penurunannya dan bertahan di level 93,216.

Dengan risalah the Fed minutes telah menyebabkan pelemahan dolar, sebagian besar mata uang Asia mencatat kenaikan, termasuk yuan China.

Dengan latar belakang tersebut, dolar Singapura juga menguat dan sempat sentuh level tertinggi dua bulan di S$1,3462 per dolar AS, setelah data menunjukkan bahwa ekonomi Singapura tumbuh dengan kecepatan tercepat di hampir empat tahun pada kuartal ketiga, menggemakan hasil ekspansi yang kuat di sebagian besar wilayah Asia.


Kondisi perdagangan lebih tipis dari biasanya pada hari Kamis, dengan pasar keuangan Jepang tutup karena libur publik. Sementara pasar AS akan ditutup untuk liburan Thanksgiving.

Dolar turun ke level 111,07 yen, level terlemah sejak 18 September. Dolar kemudian naik dari level terendah dan terakhir terpantau berada di 111,29 yen, naik 0,1 persen pada hari ini. Greenback terus mengalami penurunan setelah meluncur hampir 1,1 persen terhadap yen pada hari Rabu, penurunan satu hari terbesar sejak pertengahan Mei.

Risalah pertemuan kebijakan Fed pada 31 Oktober – 1 November yang dirilis pada hari Rabu kemarin menunjukkan bahwa pembuat kebijakan Fed memperkirakan bahwa suku bunga harus dinaikkan dalam "jangka pendek", memperkuat ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember.

Risalah tersebut juga menyoroti kekhawatiran beberapa anggota mengenai prospek inflasi, dengan penekanan pada data ekonomi dalam menentukan waktu kenaikan tingkat suku bunga di masa depan.

Euro naik tipis 0,1 persen menjadi $1,1830, mendekati level tertinggi satu bulan di level $ 1,1862 yang dicapai pada pekan lalu. Terhadap enam mata uang utama, dolar menyentuh level terendah satu bulan di 93,160 di awal sesi Kamis. Indeks dolar kemudian mengurangi penurunannya dan bertahan di level 93,216.

Dengan risalah the Fed minutes telah menyebabkan pelemahan dolar, sebagian besar mata uang Asia mencatat kenaikan, termasuk yuan China.

Dengan latar belakang tersebut, dolar Singapura juga menguat dan sempat sentuh level tertinggi dua bulan di S$1,3462 per dolar AS, setelah data menunjukkan bahwa ekonomi Singapura tumbuh dengan kecepatan tercepat di hampir empat tahun pada kuartal ketiga, menggemakan hasil ekspansi yang kuat di sebagian besar wilayah Asia.
 
Indeks Saham Asia Kembali Melemah, China Curi Perhatian

ljSUoe10Qqumf3R8TcDf3Q.jpeg


Indeks Saham Asia Kembali Melemah, China Curi Perhatian

Perdagangan indeks Saham Asia melayang di bawah level puncak 10 tahun di sesi akhir pekan ini sementara investor melihat saham China dengan hati-hati setelah penurunan besar mereka di hari sebelumnya.


Pertumbuhan ekonomi global yang solid dan pendapatan perusahaan yang kuat telah menopang saham di Asia dan global, namun penurunan saham-saham di China daratan pada hari Kamis menarik perhatian beberapa investor.

Indeks saham Asia Pasifik terbesar MSCI di luar Jepang turun 0,1 persen pada awal perdagangan, dipimpin oleh penurunan 0,3 persen saham Australia. Meski demikian, indeks MSCI masih melayang hanya 0,5 persen di bawah level puncak 10 tahun yang dicapai awal pekan ini.

Indeks Nikkei Jepang turun 0,6 persen setelah pasar libur pada hari Kamis sementara saham berjangka AS bergerak tipis saja di sesi perdagangan singkat pada hari Kamis.

Indeks CSI300 turun 3,0 persen pada hari Kamis, penurunan terbesar di hampir satu setengah tahun terakhir, atas kekhawatiran akan kenaikan imbal hasil obligasi China.

Di pasar mata uang, dolar AS masih mengalami tekanan setelah risalah rapat kebijakan terbaru Federal Reserve AS menyoroti kekhawatiran di antara beberapa anggota dewan mengenai inflasi yang terus-menerus rendah.

Euro diperdagangkan pada level $1,1846, mendekati level tertinggi satu bulan di $1,1862 yang dicapai pada 15 November. Posisi ‘break’ yang jelas dari level tersebut yang kemungkinan membuka jalan untuk menguji level tertinggi 2 setengah tahun di dekat level $1,21 yang disentuh pada September lalu. Dolar jatuh ke level terendah dua bulan terhadap yen dan diperdagangkan pada level 111,07 pada hari Kamis dan terakhir diperdagangkan pada level 111,33 yen.

Dengan melemahnya dolar membuat poundsterling Inggris bertahan di dekat level tertinggi enam minggu terhadap dolar AS menjelang kunjungan Perdana Menteri Inggris Theresa May ke Brussels hari ini untuk pembahasan Brexit.

Sementara sector energi, minyak mentah berjangka AS mendekati level tertinggi dua tahun dalam perdagangan tipis pada hari Kamis atas penutupan pipa minyak mentah utama dari Kanada dan hasil imbang atas persediaan bahan bakar.

West Texas Intermediate crude futures diperdagangkan pada harga $58,39 per barel, mendekati level tertinggi dua hari Kamis di $58,58. Sementara Brent berjangka yang menjadi patokan internasional bertahan di angka $63,42, naik 0,2 persen pada hari ini.
 
Dolar Masih Mengalami Tekanan

MpE_1JeoTS2TO1eBV-bCbA.jpeg


Dolar Masih Mengalami Tekanan

Dolar naik tipis terhadap mata uang utama pada hari Jumat, namun tetap berada dalam jarak dekat dari palung satu bulan setelah risalah rapat kebijakan terbaru Federal Reserve terus meredam permintaan greenback.


Volume perdagangan diperkirakan akan tetap tipis dengan pasar AS hanya dibuka setengah hari pada hari Jumat setelah liburan Thanksgiving pada hari Kamis.

Greenback berada di bawah tekanan jual yang luas setelah risalah pertemuan terakhir Fed menunjukkan bahwa beberapa pembuat kebijakan masih resah terhadap inflasi yang terus-menerus rendah. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Fed mengharapkan untuk menaikkan suku bunga dalam "jangka pendek", menambah ekspektasi kenaikan suku bunga di Desember.

Namun, bank sentral menambahkan bahwa data ekonomi akan menentukan waktu kenaikan suku bunga di masa depan, yang bisa berarti laju kenaikan suku bunga ini kemungkinan akan lebih lambat dari yang diperkirakan pada 2018.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, menguat 0,10% pada level 93,13, naik dari level terendah satu bulan sebelumnya di level 93,00.

EUR/USD stabil di level 1,1844, sementara GBP/USD turun 0,09% diperdagangkan pada level 1,3294. Namun dolar menguat terhadap yen, dengan USD/JPY naik 0,24% ke level 111,49, sementara USD/CHF stabil di level 0,9826. Dolar Australia bergerak di rentang tipis, dengan AUD/USD berada di level 0,7619. NZD/USD turun 0,22% ke level 0,6874. Dolar Kanada berhasil menguat, dengan USD/CAD naik 0,09% pada level 1,2726.
 
Indeks China, Korea Selatan Pengaruhi Indeks Asia

17z0DyVjRVO8KUbUHs7O5w.jpeg


Indeks China, Korea Selatan Pengaruhi Indeks Asia

Saham Asia melepas kenaikan moderat di awal sesi dan mundur dari level tertinggi satu dekade pada hari Senin, terbebani oleh pelemahan di pasar China dan Korea Selatan, sementara euro mencapai level tertinggi dua bulan terhadap dolar.


Indeks saham terbesar Asia Pasifik MSCI di luar Jepang menguat di awal sesi atas kenaikan Wall Street pada hari Jumat, namun terakhir turun 0,9 persen. Indeks tersebut naik ke level tertingginya sejak 2007 pada hari Kamis karena pasar ekuitas mendapat dukungan kuat tahun ini berkat pendapatan perusahaan yang meningkat didukung oleh ekonomi global yang membaik.

Indeks Saham Shanghai turun 0,9 persen, ke level terendah tiga bulan. Pasar saham China sudah berada dalam kondisi goyang setelah pekan lalu, dilanda penurunan pasar obligasi domestik dan pergerakan baru untuk mengurangi risiko di industri manajemen aset yang dapat membawa perubahan bagi bank.

KOSPI Korea Selatan turun 1,4 persen setelah saham teknologi merosot menyusul laporan analis yang menyarankan "siklus super" perusahaan chip memori akan segera pudar, dipimpin lebih oleh penurunan saham Samsung Electronics.

Kekuatan di saham teknologi mendorong S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor tertinggi pada hari Jumat namun pengamat mencatat bahwa permintaan untuk produk yang terkait dengan teknologi seperti semikonduktor kemungkinan akan mengendur.

Nikkei Jepang mengimbangi kenaikan sebelumnya dan turun 0,3 persen dengan saham perusahaan pembuat chip mencatat penurunan.

Di sektor mata uang, euro bergerak tipis pada level $1,1926 setelah sempat menyentuh level $1,1946, tertinggi sejak 22 September. Euro menguat atas momentum dari hari Jumat setelah data menunjukkan kepercayaan bisnis Jerman mencapai rekor tertinggi di bulan November, sebuah tanda bahwa negara ekonomi terbesar Uni Eropa itu berada di jalur booming.

Euro juga dibantu oleh kesepakatan Sosial Demokrat Jerman pada hari Jumat untuk mengadakan pembicaraan dengan Kanselir Angela Merkel mengenai pembaharuan pemerintahan koalisi mereka yang akan dibentuk.

Penguatan euro membuat indeks dolar terhadap enam mata utama utama di level 92,805, tidak jauh dari level terendah dua bulan di 92,675 yang diraih pada hari Jumat. Dolar turun 0,1 persen terhadap yen ke level 111,415. Dolar Australia turun 0,2 persen ke level $0,7605 setelah naik hampir 0,75 persen minggu lalu. Dolar Selandia Baru naik 0,2 persen ke level $0,6861, memulih pasca penurunan di hari Jumat.
 
Euro Sentuh Tevel Tertinggi 2 Bulan

6FuPy7IOQJeYYKkl1nuCnQ.jpeg


Euro Sentuh Tevel Tertinggi 2 Bulan

Euro berhasil menyentuh level tertinggi dalam dua bulan terhadap dolar pada sesi Senin, setelah data menunjukkan pertumbuhan kuat di zona euro membantu mengatasi kekhawatiran investor atas ketidakpastian politik di Jerman.


EUR/USD naik 0,16% pada level 1,1950, level terkuat sejak 22 September. Penguatan euro ini berkat data pada hari Jumat yang menunjukkan kepercayaan bisnis Jerman mencapai rekor tertinggi di bulan November.

Data tersebut muncul sehari setelah data resmi menunjukkan ekspor dan peningkatan investasi bisnis merupakan pendorong utama pertumbuhan zona euro pada kuartal ketiga, yang mengindikasikan bahwa kenaikan yang kuat akan berlanjut hingga tahun depan.

Data ini pun membantu meredam kekhawatiran atas ketidakpastian politik di Jerman, di mana Kanselir Angela Merkel mencoba membentuk pemerintah koalisi minoritas. Euro mendapat dorongan tambahan setelah kesepakatan Demokrat Sosial Jerman pada hari Jumat sepakat untuk mengadakan pembicaraan dengan Kanselir Merkel atas perbaruan hasil koalisi pemerintahan mereka.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,17% di level 92,55, tertekan oleh euro yang terus menguat.

Dolar tetap bertahan di tengah kekhawatiran bahwa inflasi yang terus-menerus rendah akan merusak prospek kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Investor menantikan konfirmasi Gubernur Fed Jerome Powell pada hari Selasa, yang dipilih oleh Presiden Donald Trump sebagai ketua Fed berikutnya. Perhatian juga beralih kembali pada rencana reformasi pajak Presiden Trump. Trump akan mengadakan pertemuan dengan Senat Republik pada hari Selasa untuk membahas upaya untuk meloloskan undang-undang yang diusulkan.

Dolar melemah terhadap yen, dengan USD/JPY turun 0,27% ke level 111,22, kembali bergerak ke level terendah dua bulan di Kamis di level 111,06. Sterling beringsut menguat terhadap dolar, dengan GBP/USD bertahan di level 1,3340, tidak jauh dari level tertinggi dua bulan di level 1,3358.
 
Resiko Meningkat, Dollar Terjun Di Asia

zVycPcabRQeuGC2fc1Nhpw.jpeg


Resiko Meningkat, Dollar Terjun Di Asia

Dolar melemah di Asia pada hari Rabu di saat sejumlah pejabat Fed termasuk menteri keuangan AS akan memberikan pidatonya hari ini bersamaan dengan situasi pasar yang mengawasi Semenanjung Korea untuk merisikokan perdagangannya.


Seorang diplomat Jepang pada hari Senin memperingatkan bahwa sinyal radio yang terdeteksi dari Korea Utara mengindikasikan satu lagi uji coba rudal Korea Utara akan dilaksanakan, sehingga mendorong permintaan safe-haven emas.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,01% ke level 92,84. USD/JPY ke level 111,25, meski cenderung datar, sementara AUD/USD diperdagangkan pada level 0,7607, naik 0,07%.

Pada Selasa hari ini, sidang konfirmasi Ketua Fed Jerome Powell akan dimulai pada pukul 10 pagi waktu setempat sebelum Komite Perbankan Senat.

Selain itu, Presiden Fed New York William Dudley akan berbicara pada pukul 09:15 ET di New York Fed. Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker akan berbicara pada pukul 10:15 ET di Philadelphia Fed. Menteri Keuangan Steven Mnuchin dijadwalkan akan memberikan pidatonya pada pukul 03:45 sore di New York Fed.

Perhatian pasar juga kembali beralih pada rencana reformasi pajak Presiden Trump. Trump yang akan mengadakan pertemuan dengan Senat Republikan pada hari Selasa untuk membahas upaya untuk meloloskan undang-undang yang diusulkan.
 
Minyak Jatuh Atas Restart Keystone, Ketidakpastian Produksi OPEC

_Fzxc2PgQvuI4YMI2lhpaw.jpeg


Minyak Jatuh Atas Restart Keystone, Ketidakpastian Produksi OPEC

Harga minyak tergelincir di perdagangan Asia pada hari Selasa di tengah ketidakpastian mengenai kemungkinan perpanjangan pemangkasan output oleh produsen minyak mentah dan ekspektasi pasokan yang lebih tinggi saat jaringan pipa Keystone dimulai kembali.


Brent futures jatuh di harga $63,72 per barel, turun 12 sen atau 0,2 persen dari penutupan sebelumnya. West Texas Intermediate (WTI) berjangka turun 29 sen atau 0,5 persen menjadi $57,82 per barel, setelah jatuh 1,4 persen pada sesi kemarin.

Minyak mentah AS sentuh harga tertinggi sejak pertengahan 2015 di $59,05 per barel di sesi Jumat, didorong oleh pemadaman pipa keystone, salah satu rute ekspor minyak mentah utama Kanada ke Amerika Serikat. Namun TransCanada Corp minggu ini mengatakan akan memulai kembali jaringan pipa 590.000 barel per hari dengan tekanan rendah pada hari Selasa setelah mendapat persetujuan dari regulator AS.

Ketidakpastian mengenai tekad Rusia untuk bergabung dengan produsen minyak utama lainnya dalam memperpanjang pembatasan produksi minyak mentah hingga Maret tahun depan justru membebani pasar minyak.

Anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen utama lainnya, termasuk Rusia, akan bertemu pada 30 November untuk membahas apakah akan melanjutkan pemotongan tersebut setelah mereka menyetujui Januari lalu untuk menahan output 1,8 juta bpd.

Menteri energi Uni Emirat Arab Suhail bin Mohammed al-Mazroui pada hari Selasa mengatakan bahwa meski pertemuan tersebut tidak akan mudah, dia secara pribadi optimis produsen akan capai kesepakatan yang melayani pasar.

Menteri energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan pasar minyak harus menunggu hasil pertemuan OPEC minggu ini ketika ditanya pada hari Selasa di Dubai tentang berapa lama produsen dapat memperpanjang pemotongan mereka.

Pernyataan Goldman Sachs yang mengatakan hasil pertemuan tersebut "jauh lebih tidak pasti dari biasanya", semakin menambahkan tekanan bahwa pasar menghadapi risiko penurunan.
 
Dolar Bersinar Atas Perkembangan Potongan Pajak

syfzSVMrQuuP6p2jL0U5WQ.jpeg


Dolar Bersinar Atas Perkembangan Potongan Pajak

Dolar menguat pada hari Rabu setelah Wall Street berhasil berada di level puncak di tengah tanda-tanda perkembangan pemotongan pajak AS, sementara bitcoin di atas $10.000 pada sejumlah bursa karena hiruk pikuk mata uang kripto tidak menunjukkan tanda-tanda memudar.


Pasar saham Asia tidak begitu giat, ditengarai oleh kehati-hatian atas uji coba rudal terbaru Korea Utara dan kekhawatiran atas melemahnya pasar saham China belakangan ini.

Indeks saham terbesar Asia Pasifik MSCI di luar Jepang sedikit melemah, sementara indeks blue chip China tergelincir 1 persen. Di antara indeks yang mencatat hasil yang lebih baik, Nikkei Jepang naik 0,4 persen, sementara indeks utama Australia naik 0,5 persen.

Prospek pemotongan pajak AS tampaknya membaik setelah anggota Senat Republik mendorong tagihan mereka dalam sebuah pemungutan suara partisan yang membuat pemungutan suara penuh oleh Senat secepatnya Kamis, meskipun rincian tindakan tersebut tetap tidak stabil.

Para pemimpin Republikan mengakui bahwa mereka belum mengumpulkan suara yang dibutuhkan untuk diajukan di Senat, di mana mereka memiliki 52-48 suara mayoritas. Beberapa analis, memperingatkan risiko konsekuensi yang tidak diinginkan jika paket tersebut disahkan.

Calon pemegang kursi Fed Jerome Powell, dalam dengar pendapat senatnya pada hari Selasa, mengatakan bahwa masalah kenaikan suku bunga Desember akan berjalan, meskipun dia mengeluhkan komentar mengenai usulan pajak tersebut. Powell juga mengisyaratkan sentuhan ringan untuk peraturan bank, mengatakan peraturan saat ini sudah cukup sulit.

Menanggapi hal tersebut, sektor keuangan S&P melonjak 2,6 persen, kenaikan harian terbesarnya sejak 1 Maret. Hal tersebut membantu Dow naik 1,09 persen, sementara S&P 500 naik 0,99 persen dan Nasdaq naik 0,49 persen.

Menambah dukungan dolar adalah data yang menunjukkan kepercayaan konsumen AS melonjak ke level tertinggi 17 tahun di bulan November, sementara harga rumah naik tajam pada bulan September, yang seharusnya mendukung belanja konsumen.

Terhadap sejumlah mata uang, indeks dolar stabil di 93.219 dan dari level bawah dua bulan di 92,496 yang dicapai pada hari Senin. Dolar juga naik tipis terhadap yen ke level 111,54 yen dan menjauh dari level terendah 10 minggu di 110,85, sementara euro turun ke level $1,1848.

Sementara itu, perdagangan bitcoin terbang hingga ke angka $10.200 di BitStamp, sebuah platform perdagangan utama yang berbasis di Luksemburg.
 
OPEC, Rusia Siap Perpanjang Pemangkasan Produksi

q8t4-3J8R3_VhGvkqhESgg.jpeg


OPEC, Rusia Siap Perpanjang Pemangkasan Produksi

OPEC dan Rusia tampaknya akan memperpanjang pemotongan persediaan minyak sampai akhir 2018 di minggu ini, meski memberi sinyal bahwa mereka dapat meninjau kembali kesepakatan tersebut ketika kembali bertemu pada bulan Juni jika pasar mengalami ‘overheat’.


Dengan harga minyak yang naik di atas $60 per barel, Rusia mempertanyakan kebijaksanaan untuk meneruskan pemangkasan saat ini sebesar 1,8 juta barel per hari sampai akhir tahun depan karena langkah tersebut dapat mendorong lonjakan produksi AS. Minyak acuan Brent dan AS turun pada hari Rabu untuk hari ketiga berturut-turut meskipun Brent bertahan di atas $63.

Rusia membutuhkan harga minyak yang jauh lebih rendah untuk keseimbangan anggarannya dibanding pemimpin OPEC Arab Saudi, yang sedang mempersiapkan daftar pangsa pasar untuk perusahaan minyak nasional Aramco tahun depan dan akan mendapat keuntungan dari minyak mentah yang murah.

Enam menteri produsen minyak OPEC dan non-OPEC termasuk Arab Saudi dan Rusia akan berkumpul di Wina Rabu hari ini, sehari menjelang pertemuan OPEC, untuk meninjau rekomendasi para delegasi.

Pada hari Selasa, sebuah komite gabungan OPEC/non-OPEC merekomendasikan perpanjangan pemangkasan sampai akhir 2018 dengan opsi untuk meninjau kembali pengaturan pada pertemuan OPEC berikutnya pada bulan Juni, tiga sumber dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan.

Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail bin Mohammed al-Mazroui Selasa kemarin mengatakan bahwa mengurangi produksi hingga 2018 masih menjadi hal utama, namun bukan hanya skenario. "masih Ada pertemuan sore ini dan tergantung pada semua parameter tersebut, kami akan menghasilkan yang terbaik untuk pasar dan organisasi," katanya pada hari Rabu.

Sejak awal 2017 pemangkasan produksi telah berlaku dan membantu mengurangi separuh kelebihan stok minyak dunia meskipun jumlah tersebut masih memproduksi 140 juta barel di atas rata-rata lima tahun, menurut OPEC.

Rusia telah memberi isyarat bahwa ia ingin lebih memahami bagaimana produsen akan keluar dari pemotongan karena perlu memberikan panduan kepada perusahaan energi swasta dan negaranya.

Beberapa produsen termasuk Rosneft, yang dijalankan oleh sekutu Presiden Vladimir Putin, Igor Sechin, telah mempertanyakan alasan untuk memperpanjang pemangkasan, dengan mengatakan bahwa hal itu akan menyebabkan hilangnya pangsa pasar bagi perusahaan AS, yang tidak mengurangi output.

OPEC, yang terdiri dari 14 negara, biasanya tidak khawatir tentang strategi keluar karena anggotanya telah diketahui mengurangi kepatuhan dan kecurangan pada kuota mereka menjelang berakhirnya kesepakatan tersebut.
 
Dolar Menuju Penurunan Bulanan, Kesepakatan Brexit Angkat Sterling

_AFKEkEdQ-uotr8hqQbgKQ.jpeg


Dolar Menuju Penurunan Bulanan, Kesepakatan Brexit Angkat Sterling

Dolar masih stabil pada hari Kamis namun tengah mengarah ke penurunan bulanan terhadap mata uang karena pasar berhati-hati memantau perkembangan undang-undang perpajakan AS, sementara sterling cukup kokoh atas optimisme, kesepakatan Brexit akan tercapai.


Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, stabil di level 93.151 pada hari ini namun turun 1,5 persen untuk bulan November. Pound naik 0,5 persen ke level $1,3471 setelah mencapai level $1,3480, tertinggi sejak 26 September. Dan sterling bulan ini naik 1,4 persen.

Pada sesi Rabu, obligasi 10 tahun pemerintah Inggris mencatat penurunan terbesar sejak Juni setelah laporan media mengatakan bahwa Inggris bersedia membayar sekitar 50 miliar euro ($ 59,25 miliar) untuk membatalkan pemblokiran pembicaraan Brexit dengan Uni Eropa.

Perkembangan reformasi undang-undang perpajakan AS yang menggantung membayangi dampak data ekonomi yang optimis terhadap dolar.

Pertumbuhan ekonomi AS lebih cepat dari perkiraan semula di kuartal ketiga, data menunjukkan pada hari Rabu, mencatat kenaikan tercepat dalam tiga tahun, karena kenaikan investasi bisnis pada persediaan dan peralatan mengimbangi moderasi dalam belanja konsumen.

Anggota parlemen Kongres Republikan pada hari Rabu bergegas untuk merumuskan ulang tagihan pajak mereka untuk memuaskan anggota parlemen yang khawatir akan seberap besar defisit federal, karena tindakan tersebut bergerak menuju pemungutan suara senat AS pada akhir pekan ini.

Euro naik 0,2 persen ke level $1,1864, siap mencatat kenaikan 1,9 persen untuk bulan ini meskipun masih berada di bawah level puncak dua bulan di $1,1961 yang dicapai pada hari Senin. Dolar menguat 0,1 persen terhadap yen menjadi 111,99, menjauh dari level terendah 10 minggu 110,85 yen pada hari Senin, meski masih turun 1,5 persen untuk bulan ini.

Para pelaku pasar masih terus memantau ketegangan di semenanjung Korea setelah peluncuran rudal terbaru Pyongyang. Berbicara di pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Duta Besar AS Nikki Haley memperingatkan kepemimpinan Korea Utara bahwa hal itu akan "benar-benar hancur" jika perang harus dilancarkan.

Dolar Australia, yang sering menjadi proxy untuk China, naik 0,2 persen ke level $0,7585 setelah aktivitas manufaktur China cukup kuat pada bulan November. Survei aktivitas manufaktur China (PMI) China naik ke 51,8 di bulan November, kenaikan bulan ke-16.

Dolar Selandia Baru tergelincir 0,5 persen ke level $0,6847 setelah survei sentimen bisnis jatuh ke titik terendah delapan tahun di November karena perusahaan cemas tentang perubahan pemerintahan.

Sementara itu, Bitcoin naik 8,1 persen pada $10.614, sehari setelah melonjak ke rekor tinggi $11.395 dimana kenaikan tersebut sempat memicu kekhawatiran.
 
Penguatan Dolar Tertahan, Pasar Nantikan Rancangan Pajak A.S.

1pwSDvAwQ_WGbtGKtrc6Ew.jpeg


Penguatan Dolar Tertahan, Pasar Nantikan Rancangan Pajak A.S.

Dolar menguat terhadap yen pada hari Jumat, meski tertahan setelah naik ke level tertinggi 10 hari, karena pasar bertahan dan menunggu hasil voting undang-undang perpajakan perpajakan A.S.


Greenback menerukan kenaikan dari sesi semalam dan di awal sesi Asia naik ke level 112.690 yen, tertinggi sejak 21 November, bersamaan dengan penguatan Wall Street dan imbal hasil obligasi pasca rencana reformasi pajak A.S. terlihat mengarah pada persetujuan legislatif setelah mendapat dukungan dari Senator John McCain.

Tapi dolar terakhir terpantau berada di elev l112,510 yen, setelah diputuskan bahwa Senat A.S. tidak akan memberikan suara pada rancangan pajak pada malam Kamis malam waktu A.S. tapi akan melanjutkan perdebatan pada hari Jumat.

Indeks dolar turun 0,1 persen ke level 92,956 namun berpeluang mencatat kenaikan mingguan sebesar 0,2 persen pada minggu ini, di mana ia berhasil menjauh dari level terendah dua bulan di level 92.496.

Euro diperdagangkan pada rentang tipis di level $1,1908 setelah naik sekitar 0,5 persen di hari sebelumnya. Mata uang bersama itu, yang mencapai level tertinggi dua bulan di $1,1961 pada hari Senin menyusul data Jerman yang optimis dan menekan dolar, masih berada di jalur penurunan mingguan 0,3 persen setelah menghadapi volatilitas selama sepekan.

Pound masih mencatat kenaikan dan berada di level $1,3534 setelah melonjak 0,9 persen tadi malam saat mencatat level tertinggi dua bulan di $1,3549.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengadakan pembicaraan Kamis malam dengan Demokrat Sosial sayap kiri tengah (SPD) untuk memfasilitasi pembentukan sebuah pemerintahan yang stabil dalam upaya untuk mengakhiri kebuntuan politik negara tersebut, namun hasilnya tidak diketahui hingga Jumat pagi.

Dolar Selandia Baru diperdagangkan pada rentang tipis di level $0,6828 setelah berita bahwa syarat perdagangan negara mencapai rekor tertinggi di kuartal ketiga. Pada sesi kemarin, kiwi sempat turun 0,7 persen, akibat sentimen bisnis yang lemah dan data perumahan yang tidak bersemangat.

Dolar Australia turun 0,05 persen pada level $0,7561, menuju penurunan keenam berturut-turut. Jika merangsek ke bawah level $0.7532 maka aussie akan berada di titik terendah sejak Juni.
 
Cina: Target Pertumbuhan 2018 Cerminkan Perubahan

PTmGESrCTH_8vqdDIuojIg.jpeg


Cina: Target Pertumbuhan 2018 Cerminkan Perubahan

Target pertumbuhan ekonomi Cina untuk tahun 2018 diyakini akan mencerminkan perubahan baru perekonomian ini karena pemerintah Cina lebih menekankan pengembangan kualitas yang lebih tinggi, Kantor Informasi Dewan Negara pada hari Senin mengatakan.


Pemerintah akan menetapkan target utamanya untuk tahun 2018 "setelah mempelajari kinerja baru, situasi baru dan masalah baru secara mendalam", kantor, badan hubungan masyarakat pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan sebagai tanggapan atas permintaan Reuters untuk mengomentari sebuah cerita berbasis sumber.

"Perkembangan ekonomi dan sosial China masih menghadapi banyak kontradiksi dan tantangan yang perlu dipecahkan dan ditangani secara serius," katanya.

Kepada Reuters, sumber kebijakan mengatakan bahwa para pemimpin Cina kemungkinan mempertahankan target pertumbuhan tahun ini "sekitar 6,5 persen" pada 2018, bahkan saat mereka meningkatkan upaya untuk mengendalikan risiko sistemik dari peningkatan hutang yang cepat di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) dan beberapa ekonom telah menyarankan agar Beijing menyingkirkan target pertumbuhan untuk mengurangi ketergantungan jangka panjang negara tersebut terhadap stimulus yang didorong oleh bahan bakar dan mendorong investasi yang lebih produktif.

Target ekonomi spesifik untuk tahun 2018, yang meliputi PDB, inflasi, defisit anggaran dan jumlah uang beredar, kemungkinan akan ditetapkan dalam sebuah pertemuan kerja ekonomi bulan ini, namun tidak diyakini akan diumumkan sampai pertemuan parlemen tahunan di bulan Maret.

China akan mengupayakan peningkatan kualitas, pertumbuhan yang lebih efisien dan adil, kata kantor informasi, mengulangi janji yang dibuat oleh Presiden Xi Jinping pada sebuah kongres partai pada bulan Oktober. Didukung oleh belanja negara yang berkelanjutan, ledakan konstruksi dan ekspor yang kembali menggeliat, analis memperkirakan ekonomi China harus mengalahkan target pertumbuhan resmi untuk tahun ini.

Perekonomian Cina tumbuh 6,7 persen tahun lalu, terendah dalam kurun waktu 26 tahun, tetapi telah berkembang 6,9 persen dalam triwulan pertama 2017. Namun, dalam survei Reuters, ekonom memperkirakan perlambatan tahun depan tahun depan menjadi 6,4 persen karena langkah-langkah untuk mengekang kenaikan harga rumah dan upaya Untuk menghadapi risiko utang mendapatkan lebih banyak daya tarik.
 
BOJ Kuroda: Rencana Suksesi Belum Dibicarakan Dengan Abe

wHeUg5EkTEi2qYXxWN9QyQ.jpeg


BOJ Kuroda: Rencana Suksesi Belum Dibicarakan Dengan Abe

Gubernur Bank of Japan Governor (BOJ) Haruhiko Kuroda pada Selasa mengatakan bahwa belia belum membahas dengan Perdana Menteri Shinzo Abe mengenai siapa yang akan menggantikan posisinya pada saat masa jabatan akan berakhir pada April tahun depan.


“Topik siapa yang akan menjadi gubernur BOJ selanjutnya masih belum muncul sama sekali,” ungkap Kuroda kepada para awak media selepas melakukan pertemuan dengan Abe yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut.

Ketika ditanya, apakah beliau akan melanjutkan masa bakti lima tahun keduanya jika diminta, Kuroda menjelaskan, “terlalu dini bagi saya untuk menjawab pertanyaan tersebut.” Kuroda mengatakan pembicaraannya dengan Abe hanya membahas ekonomi global dan mengatakan kepada Abe bahwa kondisi ekonomi solid.

Kuroda kerap melakukan pertemuan dengan Abe guna membahas ekonomi dan pasar keuangan, namun waktu pertemuan pada Selasa tersebut memang terkesan seperti memicu spekulasi bahwa pemerintah siap membuat keputusan untuk menentukan siapa yang akan menjabat BOJ tahun depan.

Beberapa ekonom bahkan pejabat di BOJ pun mencemaskan bahwa pembelian surat utang pemerintah dan ‘exchange-traded funds’ yang dilakukan oleh bank sentral menjadi berlebihan setelah hampir lima tahun pengenduran kuantitatif.

Beberapa ekonom mengatakan, yang menjadi tantangan BOJ selanjutnya adalah memodifikasi pengenduran kuantitatif sehingga kebijakan bank sentral lebih berkesinambungan kecuali masih terlalu kendur untuk mendongkrak inflasi.

Etsuro Honda, penasihat berpengaruh terhadap Abe yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar Jepang untuk Swiss, menyatakan ketertarikannya menggantikan Kuroda dalam sebuah wawancara dengan Reuters, sehingga meningkatkan spekulasi bahwa rencana suksesi tengah terbentuk, meski masih jauh dari pasti apakah Kuroda tidak akan meneruskan.

Abe memilih Kuroda untuk memimpin BOJ dan mengarahkan kebijakan moneter pada bentuk pengenduran kuantitatif yang radikal dengan tujuan untuk memenuhi target inflasi bank sentral 2 percent.

Seperti yang diketahui, inflasi Jepang masih di bawah target 2 persen, namun beberapa ekonom berpendapat bahwa Kuroda masih harus meneruskan jabatannya sehingga beliau memenuhi janji kampanye yang dimulai pada April 2013 yakni menghentikan ekonomi dari fase deflasi yang berkepanjangan.
 
Dolar Bertahan Pada Penguatan Ringan

z8uXqKcCR3WGl4d74iqm6Q.jpeg


Dolar Bertahan Pada Penguatan Ringan

Dolar bertahan pada kenaikan moderat terhadap mata uang utama pada hari Selasa, karena persetujuan rencana reformasi pajak besar oleh Senat AS terus mendukung permintaan terhadap greenback.


Greenback menguat setelah Senat AS mengeluarkan paket overhaul pajak akhir pekan lalu di tengah harapan bahwa pemotongan pajak untuk korporasi akan merangsang ekonomi AS. Beberapa investor juga percaya dorongan terhadap perekonomian akan mendorong Federal Reserve menaikkan suku bunga lebih cepat.

Partai Republik akan mengirim tagihan pajak final ke Gedung Putih sebelum Natal, dengan DPR dan Senat bekerja untuk mendamaikan versi terpisah dari rencana tersebut.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,14% ke level 93,18.

EUR/USD tergelincir 0,12% menjadi 1,1851, sementara GBP/USD turun 0,42% diperdagangkan pada level 1,3424 setelah Inggris dan Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan untuk menuju perundingan Brexit ke tahap berikutnya. perdagangan lainnya, yen tergelincir, dengan USD/JPY naik 0,15% di level 112,57, sementara USD/CHF naik 0,14% menjadi 0,9864.

Sementara itu, USD/CAD turun tipis 0,11% diperdagangkan pada level 1,2662. Dolar Australia dan Selandia Baru menguat, dengan AUD/USD naik 0,57% pada level 0,7641 dan dengan NZD/USD naik 0,38% ke level 0,6888. Dalam sebuah langkah yang sudah diperkirakan, Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 1,50% pada akhir pertemuan kebijakannya pada hari Selasa.

Masih di hari yang sama, Biro Statistik Australia mengatakan surplus transaksi berjalan menyempit menjadi AU$9,1 miliar pada kuartal ketiga dari AU$9,7 miliar pada kuartal kedua, dibandingkan dengan ekspektasi defisit transaksi berjalan sebesar AU$9,2 miliar.

Laporan lain menunjukkan bahwa penjualan ritel Australia meningkat sebesar 0,5% di bulan Oktober, mengalahkan ekspektasi kenaikan 0,3%.
 
Saham Asia anjlok, investor "wait and see" jelang akhir tahun

e4iYD7aeRqWmMjGNzJlP3A.png


Saham Asia anjlok, investor "wait and see" jelang akhir tahun

Bursa Asia terancam membukukan pelemahan terpanjang dalam dua tahun terakhir akibat merosotnya perusahaan-perusahaan komoditas menyusul amburadulnya harga tembaga.


Sementara itu dolar Australia tergelincir karena muncul ekspektasi diantara investor bahwa suku bunga akan meningkat setelah data pertumbuhan ekonomi tidak sesuai harapan.

Salah satu sektor yang memberatkan indeks acuan MSCI adalah tambang. Sektor ini diperkirakan akan terus merosot capai hari kedelapan. Saham-saham yang tergabung dalam S&P 500 juga berjatuhan. Tadi malam, saham Amerika juga melemah disebabkan investor tengah menghitung dampak dari pemotongan pajak yang telah diajukan.

Indeks Topix melemah 0,6% dan Nikkei 225 melemah 0,8%. S&P 200 melemah 0,4%, Kospi melemah 0,6%. Indeks Hang Seng melemah 1,3%, Shanghai Composite Index melemah 0,75. MSCI Asia Pacific Index melemah 0,6%.

Dolar sendiri masih cukup solid, pounsterling melanjutkan pelemahan ditengah-tengah tertundanya negosiasi Brexit sementara yen melonjak. Aussie melemah 0,3% menjadi 75,86 sen AS. Yen naik 0,3% menjadi 112,25 per dolar, euro terkoreksi pada $1,1830, pound tergelincir 0,1% menjadi $1,3431 setelah sebelumnya drop 0,3%.

Dari pasar komoditas, dilaporkan emas diperdagangkan pada level $1.265,93 per ounce.

Berdasarkan data yang diterima, PDB Australia naik 2,8% berbanding perkiraan, naik 3%. Kondisi ini memicu ekspektasi bank sentral Australia harus komit pada kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya meski sejauh ini bank sentral memberi sinyalemen tidak akan ada perubahan kebijakan karena belanja rumah tangga melambat yang dipicu oleh tingginya level hutang sementara pertumbuhan upah masih stagnan (tetap).

Salah satu faktor yang juga memicu melemahnya indeks saat ini adalah banyak investor memilih untuk mengunci profit dan meraba-raba situasi jelang akhir tahun. Laporan ketenagakerjaan AS yang akan rilis Jumat ini adalah data yang ditunggu-tunggu investor. DPR Amerika tengah bersiap untuk memulai perombakan UU perpajakan. Targetnya adalah mengirimkan UU pemotongan pajak bagi perusahaan dan individu kepada Presiden Trump di akhir tahun ini.
 
Kekhawatiran ‘Shutdown’ Pemerintah AS, Dolar Melemah

K7onTiOQR8K6w8eiJn4_5g.png


Kekhawatiran ‘Shutdown’ Pemerintah AS, Dolar Melemah

Dolar melemah pada perdagangan sesi Rabu, akibat kekhawatiran tentang kemungkinan penghentian pemerintah A.S. membayangi optimisme atas perkembangan undang-undang perpajakan, sementara dolar Australia melemah setelah data ekonomi menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan dan berimbas pada pertumbuhan.


Indeks dolar, yang mengukur perdagangan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,1 persen menjadi 93.297. Euro stabil di level $1,1828, sementara dolar turun 0,1 persen terhadap mitra Jepang menjadi 112,38 yen.

Dewan Perwakilan Rakyat yang dikuasai Republikan pada hari Senin memilih untuk menghadiri konferensi dengan Senat untuk memulai perundingan formal mengenai tagihan pajak, dengan Senat yang dipimpin oleh Partai Republik diperkirakan akan mengadakan pemungutan suara yang serupa akhir pekan ini.

Namun, sementara itu, kemungkinan penutupan pemerintah A.S. semakin mencuat, jika anggota parlemen gagal mencapai kesepakatan anggaran minggu ini. Pendanaan pemerintah akan berakhir Jumat.

Ekspektasi kenaikan suku bunga A.S. mendukung dolar, meskipun kurva hasil Treasury A.S. yang merata membuat harapan investor tetap terkendali. Hasil Treasury dua tahun mencapai level kenaikan tertinggi di sembilan tahun pada hari Selasa, namun kekhawatiran tentang tagihan pajak dan kemacetan anggaran menekan imbal hasil dengan tempo lebih lama.

Pound turun 0,2 persen di level $1,3426, meskipun berada di atas titik terendah tadi malam di $1,3370. Kegagalan Perdana Menteri May untuk meraih kesepakatan guna membuka perundingan mengenai perdagangan bebas pasca-Brexit dengan Uni Eropa setelah sebuah kesepakatan tentatif dengan Dublin untuk menjaga peraturan Uni Eropa di Irlandia Utara membuat marah sekutunya di Belfast.

Dolar Australia tergelincir 0,3 persen ke level $0,7585, direntang titik terendah lima bulan di $0,7532 yang dicapai pada 21 November. Produk domestik bruto Australia tumbuh sebesar 0,6 persen pada kuartal ketiga, melambat dari kenaikan triwulan sebelumnya sebesar 0,9 persen dan dibawah perkiraan pasar untuk kenaikan 0,7 persen.
 
Dolar Capai Level Tertinggi Atas Optimisme Reformasi Pajak

VnrG7ewiQdycx4b70m51SA.jpeg


Dolar Capai Level Tertinggi Atas optimisme Reformasi Pajak

Dolar naik ke level tertingginya dalam dua minggu terakhir pada hari Kamis karena optimisme bahwa Amerika Serikat akan berhasil mendorong reformasi pajak, sementara saham dunia rebound setelah dua hari berturut-turut mengalami penurunan.


Dolar AS tergelincir terhadap safe haven yen Jepang pada hari Rabu setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebuah langkah yang justru mengancam upaya perdamaian di Timur Tengah dan memprovokasi kecaman yang meluas.

Namun di tengah kenaikan yang lebih luas saham global pada hari Kamis, greenback berhasil naik 0,3 persen terhadap yen dan diperdagangkan pada level 112,60, bahkan mencapai level tertinggi dua minggu terhadap sekeranjang mata uang mayoritas. Menurut beberapa analis, kenaikan dolar ini didasari oleh beberapa optimisme mengenai perkembangan mengenai reformasi pajak AS, meski hal tersbut dalam kondisi hati-hati.

Senat Republikan AS sepakat untuk berbicara dengan DPR mengenai undang-undang perpajakan pada hari Rabu, di tengah tanda-tanda awal bahwa anggota parlemen dapat menjembatani perbedaan mereka dan menyetujui sebuah RUU terakhir menjelang batas waktu 22 Desember.

Sementara data tenaga kerja sektor swasta AS yang dirilis pada hari Rabu juga memberikan dukungan terhadap dolar. Namun pengamat mengatakan bahwa dolar AS akan diperdagangkan dalam kisaran yang sempit hingga dirilisnya laporan non-farm payrolls pada hari Jumat.

MSCI World Index, yang mencatat pasar saham di 47 negara, naik 0,1 persen. Pasar saham Eropa tampaknya mengambil isyarat mereka dari pemulihan secara umum pada saham teknologi di Asia dan Wall Street. Pan-European STOXX 600 naik 0,2 persen dengan saham teknologi naik 0,5 persen.

Indeks saham MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,2 persen karena beberapa saham teknologi rebound, dengan saham Tencent naik lebih dari 3 persen dan Alibaba naik lebih dari 2 persen.
 
PDB Jepang Q3 Tumbuh Jauh Lampaui Estimasi

yGlWcKtwQyqse6KoePh_mg.jpeg


PDB Jepang Q3 Tumbuh Jauh Lampaui Estimasi

Perekonomian Jepang tumbuh dua kali lebih cepat dari perkiraan semula pada kuartal ketiga berkat kenaikan besar dalam belanja modal, data yang direvisi menunjukkan pada hari Jumat, dengan ekspansi terlihat masih akan berlanjut berkat ekspor yang terus meningkat.


Komponen belanja modal produk domestik bruto direvisi menjadi kenaikan 1,1 persen dari kuartal sebelumnya, jauh di atas perkiraan pertumbuhan 0,4 persen, dan melonjak di atas laporan awal 0,2 persen.

Laju perekonomian tahunan Jepang tumbuh 2,5 persen pada periode Juli-September, lampaui perkiraan median untuk pertumbuhan tahunan 1,5 persen dan juga melampaui ekspansi tahunan pada laporan awal yakni sebesar 1,4 persen. Angka yang direvisi tersebut menunjukkan bahwa Jepang berada dalam periode pertumbuhan terpanjang yang tak terputus sejak data tersedia pada tahun 1994.

Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi per kuartal Jepang sebesar 0,6 persen, dibandingkan dengan laporan awal dengan pertumbuhan 0,3 persen dan perkiraan median pertumbuhan 0,4 persen.

Upah riil naik pada bulan Oktober untuk pertama kalinya dalam hampir setahun, memberikan harapan bahwa belanja konsumen akan meningkat, data terpisah menunjukkan. Upah riil naik 0,2 persen pada bulan Oktober yang menandai kenaikan pertama mereka sejak Desember 2016 dalam sebuah sinyalemen pasar kerja yang ketat akhirnya dapat menyebabkan kenaikan gaji yang lebih tinggi.

Ekspansi ekonomi yang kokoh juga memberikan harapan bagi Bank of Japan bahwa tekanan inflasi akan meningkat tahun depan dan mendorong harga konsumen mendekati target inflasi 2 persen.

Belanja modal direvisi naik karena perusahaan grosir dan pengecer meningkatkan investasi untuk mengimbangi peningkatan arus wisatawan ke Jepang, kata pejabat Kantor Kabinet kepada wartawan.

Persediaan menyumbang 0,4 persen poin pada kuartal ketiga, yang direvisi naik dari kontribusi awal 0,2 persentase poin, imbas dari meningkatnya penggunaan bahan kimia dan plastik di sektor manufaktur, kata pejabat tersebut.

Ekspor bersih menyumbang 0,5 persen pertumbuhan di kuartal ketiga, tidak berubah dari laporan awal. Konsumsi pribadi turun 0,5 persen pada Juli-September, juga tidak berubah dari laporan awal.

Perekonomian Jepang telah berkembang selama tujuh kuartal berturut-turut, dan banyak ekonom memperkirakan pertumbuhan akan berlanjut seiring dengan meningkatnya konsumsi konsumen dan pertumbuhan ekspor terlihat di jalur yang akan berlanjut.
 
Pasar Saham Asia Sambut Data Perdagangan China

B9nYCZovS1mZWV8GYU9k0A.jpeg


Pasar Saham Asia Sambut Data Perdagangan China

Saham Asia menguat untuk sesi kedua pada hari Jumat setelah berita ekonomi dari China dan Jepang bukukan hasil yang meruntuhkan semua ekspektasi.


Sementara itu, sterling sempat naik setelah kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan Uni Eropa dan Inggris telah melakukan terobosan dalam negosiasi tentang bagaimana menjalankan perbatasan darat pasca-Brexit mereka dan kedua pihak akan beralih ke langkah negosiasi berikutnya.

Beijing melaporkan ekspor melonjak 12,3 persen pada November dari tahun sebelumnya, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan, sementara impor naik hampir 18 persen.

Impor bijih besi dan tembaga menikmati serangaian reboundnya, yang dapat membantu membendung penurunan harga komoditas baru-baru ini.

Nikkei Jepang memimpin kenaikan setelah yen turun terhadap dolar yang naik 1,1 persen di atas level kenaikan 1,45 persen di hari Kamis hampir kembali mendekati posisi saat memulai perdagangan minggu ini. Data yang direvisi menunjukkan ekonomi Jepang tumbuh dua kali lebih cepat dari perkiraan pertama bersamaan dengan belanja bisnis yang melonjak.

Saham berjangka Eropa naik, dengan euro stoxx 50 futures naik 0,6 persen pada awal perdagangan. Saham Australia naik 0,3 persen sementara indeks saham terbesar Asia Pasifik MSCI di luar Jepang naik 0,7 persen.

Para pelaku pasar didorong oleh kinerja yang mantap di Wall Street, di mana indeks Dow Jones naik 0,29 persen. indeks S&P 500 menguat 0,29 persen dan indeks Nasdaq naik 0,54 persen.

Yang masih dinantikan oleh para pelaku pasar adalah laporan payroll non pertanian AS, dengan para pelaku pasar memperkirakan sebanyak 200.000 pekerjaan baru tercipta di bulan November dan banyak laporan gaji diharapkan menunjukkan beberapa kekuatan yang dapat diterima.

Sterling yang sempat naik hingga ke level $1,3521 atas kesepakatan Brexit, dua sen di atas level terendahnya di $1,3320 pada hari Kamis, terakhir diperdagangkan di posisi $1,3461, turun 0,1 persen pada hari ini. Sterling menjadi salah satu dari beberapa mata uang yang mampu menguat terhadap dolar AS, yang terhadap mata uang lainnya justru menguat.

Mata uang AS lampui level 113,00 terhadap yen untuk mencapai posisi 113,34, sementara euro sentuh level terendah dua minggu di posisi $1,1763. Terhadap mata uang dolar menguat dan berada pada posisi 93,848.
 
Back
Top