GrandCapital
New member
Pernyataan Fed, Keresahan Inflasi Cederai Dollar
Pernyataan Fed, Keresahan Inflasi Cederai Dollar
Dolar sentuh level terendah dua bulan terhadap yen pada hari Kamis, setelah jatuh pasca risalah pertemuan terbaru Federal Reserve menunjukkan beberapa pembuat kebijakan prihatin tentang inflasi yang terus-menerus rendah dalam hubungan terhadap kenaikan suku bunga.
Kondisi perdagangan lebih tipis dari biasanya pada hari Kamis, dengan pasar keuangan Jepang tutup karena libur publik. Sementara pasar AS akan ditutup untuk liburan Thanksgiving.
Dolar turun ke level 111,07 yen, level terlemah sejak 18 September. Dolar kemudian naik dari level terendah dan terakhir terpantau berada di 111,29 yen, naik 0,1 persen pada hari ini. Greenback terus mengalami penurunan setelah meluncur hampir 1,1 persen terhadap yen pada hari Rabu, penurunan satu hari terbesar sejak pertengahan Mei.
Risalah pertemuan kebijakan Fed pada 31 Oktober – 1 November yang dirilis pada hari Rabu kemarin menunjukkan bahwa pembuat kebijakan Fed memperkirakan bahwa suku bunga harus dinaikkan dalam "jangka pendek", memperkuat ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember.
Risalah tersebut juga menyoroti kekhawatiran beberapa anggota mengenai prospek inflasi, dengan penekanan pada data ekonomi dalam menentukan waktu kenaikan tingkat suku bunga di masa depan.
Euro naik tipis 0,1 persen menjadi $1,1830, mendekati level tertinggi satu bulan di level $ 1,1862 yang dicapai pada pekan lalu. Terhadap enam mata uang utama, dolar menyentuh level terendah satu bulan di 93,160 di awal sesi Kamis. Indeks dolar kemudian mengurangi penurunannya dan bertahan di level 93,216.
Dengan risalah the Fed minutes telah menyebabkan pelemahan dolar, sebagian besar mata uang Asia mencatat kenaikan, termasuk yuan China.
Dengan latar belakang tersebut, dolar Singapura juga menguat dan sempat sentuh level tertinggi dua bulan di S$1,3462 per dolar AS, setelah data menunjukkan bahwa ekonomi Singapura tumbuh dengan kecepatan tercepat di hampir empat tahun pada kuartal ketiga, menggemakan hasil ekspansi yang kuat di sebagian besar wilayah Asia.
Kondisi perdagangan lebih tipis dari biasanya pada hari Kamis, dengan pasar keuangan Jepang tutup karena libur publik. Sementara pasar AS akan ditutup untuk liburan Thanksgiving.
Dolar turun ke level 111,07 yen, level terlemah sejak 18 September. Dolar kemudian naik dari level terendah dan terakhir terpantau berada di 111,29 yen, naik 0,1 persen pada hari ini. Greenback terus mengalami penurunan setelah meluncur hampir 1,1 persen terhadap yen pada hari Rabu, penurunan satu hari terbesar sejak pertengahan Mei.
Risalah pertemuan kebijakan Fed pada 31 Oktober – 1 November yang dirilis pada hari Rabu kemarin menunjukkan bahwa pembuat kebijakan Fed memperkirakan bahwa suku bunga harus dinaikkan dalam "jangka pendek", memperkuat ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember.
Risalah tersebut juga menyoroti kekhawatiran beberapa anggota mengenai prospek inflasi, dengan penekanan pada data ekonomi dalam menentukan waktu kenaikan tingkat suku bunga di masa depan.
Euro naik tipis 0,1 persen menjadi $1,1830, mendekati level tertinggi satu bulan di level $ 1,1862 yang dicapai pada pekan lalu. Terhadap enam mata uang utama, dolar menyentuh level terendah satu bulan di 93,160 di awal sesi Kamis. Indeks dolar kemudian mengurangi penurunannya dan bertahan di level 93,216.
Dengan risalah the Fed minutes telah menyebabkan pelemahan dolar, sebagian besar mata uang Asia mencatat kenaikan, termasuk yuan China.
Dengan latar belakang tersebut, dolar Singapura juga menguat dan sempat sentuh level tertinggi dua bulan di S$1,3462 per dolar AS, setelah data menunjukkan bahwa ekonomi Singapura tumbuh dengan kecepatan tercepat di hampir empat tahun pada kuartal ketiga, menggemakan hasil ekspansi yang kuat di sebagian besar wilayah Asia.
Pernyataan Fed, Keresahan Inflasi Cederai Dollar
Dolar sentuh level terendah dua bulan terhadap yen pada hari Kamis, setelah jatuh pasca risalah pertemuan terbaru Federal Reserve menunjukkan beberapa pembuat kebijakan prihatin tentang inflasi yang terus-menerus rendah dalam hubungan terhadap kenaikan suku bunga.
Kondisi perdagangan lebih tipis dari biasanya pada hari Kamis, dengan pasar keuangan Jepang tutup karena libur publik. Sementara pasar AS akan ditutup untuk liburan Thanksgiving.
Dolar turun ke level 111,07 yen, level terlemah sejak 18 September. Dolar kemudian naik dari level terendah dan terakhir terpantau berada di 111,29 yen, naik 0,1 persen pada hari ini. Greenback terus mengalami penurunan setelah meluncur hampir 1,1 persen terhadap yen pada hari Rabu, penurunan satu hari terbesar sejak pertengahan Mei.
Risalah pertemuan kebijakan Fed pada 31 Oktober – 1 November yang dirilis pada hari Rabu kemarin menunjukkan bahwa pembuat kebijakan Fed memperkirakan bahwa suku bunga harus dinaikkan dalam "jangka pendek", memperkuat ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember.
Risalah tersebut juga menyoroti kekhawatiran beberapa anggota mengenai prospek inflasi, dengan penekanan pada data ekonomi dalam menentukan waktu kenaikan tingkat suku bunga di masa depan.
Euro naik tipis 0,1 persen menjadi $1,1830, mendekati level tertinggi satu bulan di level $ 1,1862 yang dicapai pada pekan lalu. Terhadap enam mata uang utama, dolar menyentuh level terendah satu bulan di 93,160 di awal sesi Kamis. Indeks dolar kemudian mengurangi penurunannya dan bertahan di level 93,216.
Dengan risalah the Fed minutes telah menyebabkan pelemahan dolar, sebagian besar mata uang Asia mencatat kenaikan, termasuk yuan China.
Dengan latar belakang tersebut, dolar Singapura juga menguat dan sempat sentuh level tertinggi dua bulan di S$1,3462 per dolar AS, setelah data menunjukkan bahwa ekonomi Singapura tumbuh dengan kecepatan tercepat di hampir empat tahun pada kuartal ketiga, menggemakan hasil ekspansi yang kuat di sebagian besar wilayah Asia.
Kondisi perdagangan lebih tipis dari biasanya pada hari Kamis, dengan pasar keuangan Jepang tutup karena libur publik. Sementara pasar AS akan ditutup untuk liburan Thanksgiving.
Dolar turun ke level 111,07 yen, level terlemah sejak 18 September. Dolar kemudian naik dari level terendah dan terakhir terpantau berada di 111,29 yen, naik 0,1 persen pada hari ini. Greenback terus mengalami penurunan setelah meluncur hampir 1,1 persen terhadap yen pada hari Rabu, penurunan satu hari terbesar sejak pertengahan Mei.
Risalah pertemuan kebijakan Fed pada 31 Oktober – 1 November yang dirilis pada hari Rabu kemarin menunjukkan bahwa pembuat kebijakan Fed memperkirakan bahwa suku bunga harus dinaikkan dalam "jangka pendek", memperkuat ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember.
Risalah tersebut juga menyoroti kekhawatiran beberapa anggota mengenai prospek inflasi, dengan penekanan pada data ekonomi dalam menentukan waktu kenaikan tingkat suku bunga di masa depan.
Euro naik tipis 0,1 persen menjadi $1,1830, mendekati level tertinggi satu bulan di level $ 1,1862 yang dicapai pada pekan lalu. Terhadap enam mata uang utama, dolar menyentuh level terendah satu bulan di 93,160 di awal sesi Kamis. Indeks dolar kemudian mengurangi penurunannya dan bertahan di level 93,216.
Dengan risalah the Fed minutes telah menyebabkan pelemahan dolar, sebagian besar mata uang Asia mencatat kenaikan, termasuk yuan China.
Dengan latar belakang tersebut, dolar Singapura juga menguat dan sempat sentuh level tertinggi dua bulan di S$1,3462 per dolar AS, setelah data menunjukkan bahwa ekonomi Singapura tumbuh dengan kecepatan tercepat di hampir empat tahun pada kuartal ketiga, menggemakan hasil ekspansi yang kuat di sebagian besar wilayah Asia.