Berita dan Fundamental

Powell Hadapi Ujian Awal Atas Pandangan Kebijakan

8GKUxCQkSv_ip1cF6jiGYA.png


Powell Hadapi Ujian Awal Atas Pandangan Kebijakan

Ketua Federal Reserve mendatang Jerome Powell, yang dipilih oleh Presiden A.S. Donald Trump terus menjaga alunan pemulihan, terlihat beliau akan membiarkan pemotongan pajak triliun dolar yang diharapkan berjalan melalui ekonomi karena pertumbuhan dan inflasi yang lemah memenuhi pandangannya bahwa ekonomi tetap tidak memiliki kekuatan.


Powell dalam pernyataan sepanjang tahun, yang berpuncak pada dengar pendapat Senat baru-baru ini, telah jelas bahwa dia melihat sedikit risiko inflasi yang akan mendorong The Fed menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan, dan menggunakan pertumbuhan upah yang lemah sebagai pertanda bahwa para pekerja sampingan tetap akan terus bekerja.

Data baru pada hari Jumat menambahkan bukti terhadap pandangan tersebut. Laju pekerjaan pada bulan November tumbuh melampaui perkiraan, namun pertumbuhan upah terhambat. Golongan usia kerja orang dewasa yang masih bekerja terus bertahan, pemulihan selama enam tahun mendekati puncak sebelum krisis.

Bahkan dengan tingkat pengangguran di level terendah 17 tahun 4,1 persen, "tidak ada ekonomi yang terlalu panas atau pasar tenaga kerja yang sangat ketat," kata Powell kepada anggota Komite Senat Perbankan, dengan mengatakan bahwa Fed harus menaikkan suku bunga secara bertahap.

Sementara perdebatan antara rekan Powell, telah menyoroti risiko lain jika Fed mempercepat laju kenaikan suku bunga.

Beberapa legislatif merasa bank sentral telah melemahkan kredibilitasnya dengan kenaikan suku bunga sementara inflasi masih sangat lemah. Lainnya mencatat bahwa jika Fed terus menaikkan suku bunga jangka pendek sementara suku bunga jangka panjang tetap terhenti, hal itu bisa mengubah bentuk kurva imbal hasil obligasi secara terbalik, sinyal resesi yang khas.

Dengan latar belakang sebagai bankir investasi, bukan ekonom yang berakar pada kerangka analisis tertentu, Powell akan memimpin "Fed yang lebih banyak data, yang pada titik saat ini berarti Fed yang lebih dovis," sampai dan jika inflasi pulih, kata Robin Brooks, kepala ekonom Institute of International Finance. Dia berharap The Fed di bawah Powell hanya menaikkan suku bunga dua kali tahun depan.

Dalam pidatonya yang terakhir mengenai kebijakan moneter di bulan Juni sebelum muncul sebagai kandidat kuat ketua Fed, Powell mengatakan "Kebijakan akomodatif tidak menghasilkan inflasi yang tinggi atau pertumbuhan kredit yang berlebihan, namun membantu memulihkan lapangan kerja penuh,".

Pandangannya ini sejalan dengan posisi Trump dan ketua Fed saat ini Janet Yellen, dan komitmennya terhadap pandangan tersebut akan menjadi bagian penting debat The Fed mengenai apakah dan bagaimana menanggapi terhadap rencana pajak tersebut.

Pada saat mendengar konfirmasinya, Powell menghindari kritik langsung atau pengesahan undang-undang yang tertunda, mengatakan bahwa kebijakan fiskal pembuat kebijakan adalah wilayah mereka.

Tapi ketika ditanya tentang penelitian staf Fed yang menantang premis utama Partai Republik bahwa pemotongan pajak perusahaan menghasilkan pekerjaan, Powell mempertahankan jaraknya. "Itu hanya penelitian seseorang," kata Powell kepada para senator. "Jangan kaitkan itu dengan posisi dewan direksi."
 
Fokus Pertemuan Fed, Pasar Masih Incar Dolar

ur0-Jd49TjCGmTVOwja40Q.jpeg


Fokus Pertemuan Fed, Pasar Masih Incar Dolar

Dolar masih cukup nyaman dan bertahan di level tertinggi dua pekan terhadap mata uang mayoritas pada sesi perdagangan Selasa, padahal para pelaku pasar saat ini tengah menantikan pertemuan kebijakan Federal Reserve A.S. yang akan berlangsung di pekan ini dengan harapan akan mendapati katalis segar.


Meski hanya naik tipis 0,1 persen dan terpantau sempat berada di level 93,931, Indeks dolar, yang mencatat pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama, tidak terlalu jauh dari level puncak 94,087 yang dicapai pada sesi Jumat yang merupakan level tertinggi sejak 21 November.

Saat ini, the Fed diyakini akan kembali menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakannya selama dua hari yang akan berakhir pada hari Rabu. Tidak sampai disitu, the fed juga diperkirakan masih akan terus memperketat kebijakan di tahun depan.

Bahkan sebagian besar pengamat ekonom saat ini sangat yakin akan terjadi tiga kenaikan suku bunga lagi di tahun depan dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang hanya dua kali, dalam survei yang dilakukan Reuters beberapa minggu yang lalu, meskipun prospek tersebut masih terhamba oleh inflasi yang sangat lemah.

Atas keyakinan terhadap kenaikan suku bunga minggu ini, awalnya dolar kemungkinan melorot setelah pengumuman kebijakan the Fed, dan the Fed mungkin akan menyuarakan optimisme mengenai prospek ekonomi dan kemungkinan akan membantu mendukung greenback, ungkap ahli strategi mata uang untuk Solusi Bisnis Western Union, Steven Dooley, di Melbourne.

Terpantau, nilai tukar dolar terhadap yen turun 0,1 persen ke level 113,48 yen, setelah sempat berada di level 113,69 yen pada hari Senin, level terkuat dolar dalam waktu sekitar satu bulan. Euro terakhir terpantau diperdagangkan pada level $1,1771, setelah turun dari level intraday pada sesi Senin level di $1,1811.

Namun, kemungkinan dolar mengalami tekanan bisa saja terjadi jika Ketua Fed Janet Yellen pada sambutannya dalam sebuah konferensi pers pasca pertemuan tidak yakin inflasi akan naik mencapai target 2 persen bank sentral, ungkap Masashi Murata, ahli strategi mata uang untuk Brown Brothers Harriman di Tokyo .

Bahkan dalam kasus itu, reaksi pasar tidak akan terlalu luas, karena investor mencari kejelasan pandangan dari calon ketua Fed baru, Jerome Powell, Murata menambahkan.
 
Kerusakan Jaringan Pipa Inggris, Minyak Tembus $65

5QOsvLgsT__fHQN8pkr5GA.jpeg


Kerusakan Jaringan Pipa Inggris, Minyak Tembus $65

Minyak tembus angka $65 per barrel untuk kali pertama sejak medio 2015 pada sesi perdagangan Selasa pasca dihentikannya jaringan pipa minyak terbersar North Sea Inggris, yang menopang harga minyak acuan global tembus angka tersebut.


Minyak mentah brent, acuan global, naik 92 sen di level $65,61, setelah tembus di atas level $65 untuk pertama kalinya sejak Juni 2015 dan diperdagangkan hingga ke level $65,70. Sementara minyak mentah AS naik 31 sen ke level $58,30.

Jaringan pipa Forties, yang direncakan mengalirkan sebanyak 406,000 barrel per day (bph) di Desember, pada Senin kemarin terpaksa dihentikan setelah ditemukannya retakan yang diyakini para trader adalah kerusakan tak terduga untuk pertama kalinya untuk beberapa tahun.

Forties sangat penting bagi pasar minyak dunia karena minyak yg dialirkan normalnya menentukan harga minyak, sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan harga fisik minyak di dunia dan menetapkan harga minyak berjangka Brent.

Analis dan trader mengatakan pemutusan jaringan pipa tersebut kemungkinan akan menyebabkan penundaan pengisian tanker minyak Forties yang sangat signifikan.

Kenaikan minyak juga dipengaruhi oleh ekspektasi laporan persediaan minyak AS terbaru yang akan menunjukkan pengetatan lanjutan persediaan minyak dunia.

Pembatasan persediaan minyak yang dipimpin Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tahun ini telah membuat berkurangnya kelebihan persediaan minyak yang diawali dengan berlimpahnya persediaan minyak yang mulai terjadi pada akhir 2014 silam.
 
Aussie, Kiwi Asapi Greenback Jelang Hasil Pertemuan Fed

OOOYKb3DTqONhjmTy9ARDA.jpeg


Aussie, Kiwi Asapi Greenback Jelang Hasil Pertemuan Fed

Dolar Australia dan Selandia Baru digdaya terhadap mitra A.S. mereka pada hari Rabu, sentimen pada greenback terus merapuh menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve yang dinanti-nantikan yang akan diumumkan pada hari ini.


AUD/USD naik 0,17% pada level 0,7571. Sementara NZD/USD mencatat kenaikan 0,10% dan diperdagangkan di 0,6941, level tertinggi sejak 9 November.

Pada konklusi pertemuan dua harinya yg akan dirilis hari ini, the Fed sangat diharapkan menaikkan suku bunga dan saat ini diproyeksi akan menaikkan suku Bungan dua atau 3 kali di tahun depan, namun kekhawatiran atas rendahnya inflasi dapat mengubah prospek ekonomi tahun 2018.

Greenback juga melemah di tengah kekhawatiran baru politik A.S., setelah kandidat Demokrat memenangkan kursi Senat A.S. di Alabama, mengurangi jatah kubu Partai Republik yang belakangan telah berkurang mayoritas Senat.

Berkurangnya mayoritas jumlah senat yang dimiliki Republikan dapat membuat Presiden Donald Trump lebih sulit menerapkan reformasi perpajakan dan kebijakan ekonomi lainnya.

Indeks dolar A.S., yang mengukur kekuatan perdagangan greenback terhadap enam mata uang utama, hanya bergeral tipis dan terpantau berada 94.00.
 
Data Persedian AS, Kondisi Forties Topang Kenaikan Minyak

A0EAwoAJTASrBShPyDXVnA.jpeg


Data Persedian AS, Kondisi Forties Topang Kenaikan Minyak

Harga minyak naik pada hari Rabu setelah data industri menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan, sementara harapan perpanjangan penutupan pipa minyak mentah Laut Utara juga terus mendorong pasar.


Minyak mentah Brent naik 42 sen menjadi $63,76 per barel yang pada sesi Selasa turun $1,35, atau 2,1 persen, atas gelombang aksi ambil untung setelah penutupan pipa Laut Utara dan mendorong minyak acuan global itu di atas $65 untuk pertama kalinya sejak pertengahan 2015. Minyak mentah AS di West Texas Intermediate naik 41 sen menjadi $57,55 per barel.

Pipa minyak terbesar Inggris dari ladang minyak dan gas Laut Utara kemungkinan akan ditutup selama beberapa minggu untuk perbaikan. Pada hari Rabu pagi, operatornya mengatakan masih mempertimbangkan opsi perbaikan dan menegaskan bahwa setiap perbaikan akan memakan waktu beberapa minggu.

Saluran pipa, yang memuat sekitar 450.000 barel per hari (bph) minyak mentah Forties, ditutup setelah ditemukan celah. Hal ini berperan penting bagi pasar global karena Forties adalah yang terbesar dari lima aliran minyak mentah yang mendukung patokan Brent.

Sejumlah produsen, termasuk BP dan Royal Dutch Shell, mengatakan telah menutup ladang minyak dalm respon atas masalah di Forties. Sementara pemadaman di Forties telah memberikan harga dasar, kenaikan harga flat dengan cepat menguap di pasar global yang masih berlebih dan dengan kenaikan di Amerika Serikat.

Setelah penyelesaian pada hari Selasa, kelompok industri American Petroleum Institute mengatakan bahwa stok minyak mentah di Amerika Serikat turun 7,4 juta barel pekan lalu. Itu hampir dua kali lipat dari ekspektasi penurunan analis yakni 3,8 juta barel.

Stok BBM naik sebesar 2,3 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan 2,5 juta barel. Stok bahan bakar destilasi, yang meliputi minyak diesel dan pemanas, naik 1,5 juta barel, dibandingkan perkiraan untuk kenaikan 902.000 barel, data API menunjukkan.

Administrasi Informasi Energi Pemerintah A.S. akan mengeluarkan laporan mingguan minyaknya pada hari Rabu.
 
Pasca Pertemuan Fed; Saham Asia Menguat, dolar Yield AS Anjlok

rB5hgnwwSTmnXYBQ0QhwBQ.jpeg


Pasca Pertemuan Fed; Saham Asia Menguat, dolar Yield AS Anjlok

Saham Asia beringsut mnenguat pada hari Kamis setelah Federal Reserve umumkan keputusan kenaikan suku bunga yang sudah diantisipasi meski Fed terus memperingatkan tentang inflasi yang menimbulkan ekspektasi akan pengetatan di masa depan, sehingga membebani dolar dan hasil Treasury.


Seperti yang diperkirakan, the Fed menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini pada hari Rabu sementara terus berpangku pada proyeksi kenaikan tiga tingkat tahun depan.

Namun pengetatan kebijakan masih disertai dengan kekhawatiran terhadap inflasi yang rendah, mengurangi ekspektasi pengetatan kebijakan pada tahun 2018. Fed memproyeksikan inflasi masih akan jauh dari target bank sentral untuk tahun lainnya, sehingga para pembuat kebijakan tidak memiliki alasan untuk mempercepat laju kenaikan suku bunga seperti yang diharapkan.

Data sebelumnya pada hari Rabu menunjukkan harga konsumen inti A.S., yang tidak termasuk harga energi dan makanan, turun menjadi 0,1 persen pada bulan November dari kenaikan 0,2 persen di bulan Oktober.

Hasil Treasury 10-tahun sedikit berubah di 2,3547 persen setelah turun hampir 6 basis poin dalam semalam. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama sedikit turun ke level 93.353 setelah tergelincir sekitar 0,7 persen pada hari Rabu dan menjauh dari level tertinggi satu bulan di 94.219 yang dicapai pada hari Selasa.

Pernyataan Fed yang kurang hawkish justru mendongkrak indeks saham Asia Pasifik, tidak termasuk Jepang, yang naik 0,45 persen.

Bank sentral China juga menaikkan suku bunga, meski sedikit. Saham Shanghai dan yuan China sedikit melemah setelah Bank Rakyat China menaikkan suku bunga repo sebesar 5 basis poin menjadi 2,50 persen dan meningkatkan tingkat pinjaman jangka menengah satu tahun (MLF) sebesar 5 basis poin menjadi 3,25 persen .

Dolar melemah terhadap dan terakhir terpantau di level 112,620 yen setelah turun 0,9 persen semalam. Euro naik 0,15 persen ke level $1,1841 menyusul kenaikan 0,7 persen pada hari sebelumnya. Pound masih flat terhadap greenback dan diperdagangkan pada level $1,3423.
 
Dolar Dan Euro Babak Belur

Nup_vzoFRkK0Vc8yx3c4aA.jpeg

Dolar Dan Euro Babak Belur

Dolar mnegambil sikap defensif pada hari Jumat setelah perselisihan mengenai tagihan untuk mengubah kode pajak A.S. sehingga mengurangi kepercayaan pasar, sementara euro merosot setelah Bank Sentral Eropa mengisyaratkan akan mempertahankan stimulus selama diperlukan.


Greenback turun 0,1 persen pada level 112,315 yen, turun ke posisi terendah delapan hari di 112,065 tadi malam. Mata uang A.S. itu telah mencapai level tertinggi satu bulan di 113.750 yen pada hari Selasa. Tapi dolar berbalik arah di tengah pekan setelah Federal Reserve memperketat kebijakan moneter seperti yang diharapkan namun juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang inflasi yang rendah.
Dolar terus mengalami penurunan setelah dua senator Partai Republik A.S. pada hari Kamis dikabarkan telah meminta perubahan pada undang-undang yang diusulkan untuk merombak kode pajak A.S.

Tagihan pajak membutuhkan mayoritas sederhana untuk diloloskan di Senat, di mana Partai Republik hanya memiliki 52 dari 100 kursi dan tidak ada dari partai Demokrat yang diharapkan dapat mendukungnya. Doug Jones dari Demokrat memenangkan pertarungan untuk kursi senat A.S. pada hari Selasa di Alabama, wilayah kuat Republikan, dan memangkas mayoritas mereka yang sudah sempit di Senat.

Sementara itu Euro bergerak tipis pada level $1,1780 setelah turun sekitar 0,4 persen tadi malam. Mata uang umum tersebut telah menunjukkan isyarat setelah Bank Sentral Eropa pada hari Kamis menaikkan perkiraan pertumbuhan dan inflasi untuk wilayah euro, namun terjebak dengan janji untuk memberikan stimulus selama diperlukan.

Dengan melemahnya euro, indeks dolar terhadap enam mata uang utama naik tipis 0,1 persen menjadi 93,602 (DXY) dan menjauh dari level terendah delapan hari di 93,2882 tadi malam. Indeks dolar menuju penurunan mingguan 0,3 persen.
 
Dolar Stabil, Tagihan Pajak A.S. Menuju Ratifikasi

61HTR9suR5y1FyfafwoOlA.jpeg


Dolar Stabil, Tagihan Pajak A.S. Menuju Ratifikasi

Dolar mempertahankan penguatan moderatnya terhadap mata uang mayoritas pada sesi Senin, setelah menguat pasca upaya reformasi pajak A.S. selangkah lebih dekat untuk diratifikasi pada akhir pekan. Mata uang A.S. beringsut lebih tinggi setelah anggota Partai Republik di komite perunding Senat DPR pada hari Jumat memberikan sentuhan akhir mengenai perombakan pajak menyeluruh yang melibatkan pemotongan pajak perusahaan besar.


Pejabat teras Republikan yakin kongres akan luluskan tagihan pajak di minggu ini, dengan voting senat paling cepat pada hari Selasa dan Presiden Donald Trump akan mengesahkan undang-undang tersebut pada akhir minggu ini.

Namun, penguatan dolar terbatas karena investor masih wait and see sampai kesepakatan disahkan. Dolar secara efektif flat terhadap yen di level 112,645 yen setelah kenaikan 0,2 persen di sesi Jumat. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama begerak tipis di level 93.890 setelah menguat 0,5 persen pada hari Jumat.

Dolar juga gagal mendapat dukungan dari yield A.S. Treasury yang tertahan. Yield treasury jangka panjang AS terhadap pada kisaran 2,34 - 2,42 persen selama seminggu terakhir.

Terhadap euro, dolar juga bergerak tipis di level $1,1758 setelah tergelincir 0,2 persen pada hari Jumat karena, Demokrat Sosial Jerman (SPD) sepakat untuk membuka pembicaraan eksplorasi mengenai pembentukan sebuah pemerintahan dengan Kanselir Angela Merkel, memberikan kesempatan untuk mengakhiri masa buntu politik yang langka di negara ekonomi terbesar Eropa tersebut.
Pound masih defensif setelah meluncur sekitar satu persen terhadap dolar pada hari Jumat, setelah aksi ambil untung pasca perundingan berita Brexit akan berlanjut ke putaran kedua di bulan Januari. Sterling relative flat terhadap dolar di level $1,3337.

Dolar Australia naik 0,2 persen ke level $0,7658. Dolar Selandia Baru mempertahankan momentum kenaikannya dari minggu sebelumnya, ketika naik 2,25 persen terhadap dolar. Kiwi menguat 0,25 persen ke level $0,7009.
 
Jepang Revisi Target PDB; CPI Di Bawah Target

Ry5NoDMgQxqlZCT_CE8b4Q.jpeg


Jepang Revisi Target PDB; CPI Di Bawah Target

Pemerintah Jepang merevisi proyeksi pertumbuhannya untuk fiskal saat ini dan tahun berikutnya, dan memperkirakan ekonomi akan tumbuh masing-masing 1,9 persen dan 1,8 persen dibalik membaiknya permintaan domestik, ungkap Kantor Kabinet pada hari Selasa.


Inflasi konsumen diperkirakan berada di 0,7 persen untuk tahun fiskal ini dan 1,1 persen tahun berikutnya, menggarisbawahi tantangan bagi bank sentral untuk mempercepat inflasi mencapai target 2 persen karena harga terus mengalami penurunan pada ekonomi yang tumbuh dengan mantap.

Proyeksi produk domestik bruto dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya oleh Kantor Kabinet yakni masing-masing pertumbuhan 1,5 persen dan 1,4 persen pada tahun fiskal saat ini dan berikutnya.

Perekonomian Jepang telah berkembang dengan mantap tahun ini, ditopang oleh lonjakan pertumbuhan ekspor yang membuat sektor manufaktur bersenandung. Teka-teki utama bagi pembuat kebijakan masih seputar inflasi yang tetap rendah yang menyulitkan upaya Bank of Japan untuk keluar dari stimulus besarnya.

Perkiraan pertumbuhan pemerintah lebih tinggi dari yang dilihat oleh bank sentral dan sebagian besar ekonom sektor swasta, sementara proyeksi inflasi lebih rendah dari perkiraan kemilau bank sentral.

Kantor Kabinet juga memperkirakan nominal pertumbuhan ekonomi 2,0 persen untuk tahun fiskal berjalan dan 2,5 persen untuk tahun fiscal berikutnya mulai 1 April, kata mereka. Perkiraan pertumbuhan nominal yang lebih tinggi menunjukkan harapan pemerintah untuk penerimaan pajak yang lebih besar.

Proyeksi pertumbuhan akan digunakan untuk memperkirakan pendapatan pajak dan menyusun draf anggaran tahun depan, yang diharapkan dapat disahkan oleh kabinet pada 22 Desember. Pemerintah biasanya mengeluarkan proyeksi ekonomi untuk tahun fiskal mendatang pada bulan Desember saat menyusun anggaran tahunan, dan merevisi mereka sekitar pertengahan tahun.
 
Indeks Asia Tergelincir, Dolar Menguat; Pasar Tunggu Reformasi Pajak A.S.

UoPQoc2qRxKHnHIJZ9l_hw.jpeg


Indeks Asia Tergelincir, Dolar Menguat; Pasar Tunggu Reformasi Pajak A.S.

Indeks aham Asia jatuh pada hari Rabu, mengambil acuan dari Wall Street dengan antusiasme pasar terhadap perubahan pajak A.S. menyurut saat reformasi pajak yang telah lama ditunggu meluncur menuju Kongres, sementara hasil Treasury AS yang lebih tinggi mendukung dolar.


Indeks MSCI terluas di Asia-Pasifik tidak termasuk Jepang, turun 0,2 persen di awal perdagangan, sementara indeks saham Nikkei Jepang juga turun 0,2 persen. di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,15 persen, indeks S&P 500 turun 0,32 persen, dan indeks Nasdaq Composite turun 0,44 persen pada hari Selasa.

Dewan Perwakilan Rakyat A.S. pada awalnya meluluskan undang-undang pajak pada pemilihan hari Selasa sore, namun RUU tersebut memasukkan ketentuan yang tidak sesuai dengan peraturan Senat. Senat diharapkan memberikan suara pada versi revisi tagihan tersebut, dengan menghapus ketentuan yang melanggar. Jika Senat menyetujui RUU tersebut seperti yang diharapkan, DPR akan memberikan suara lagi pada hari Rabu.

RUU tersebut menurunkan tingkat pajak penghasilan badan menjadi 21 persen dari 35 persen. Itu akan meningkatkan pendapatan keseluruhan untuk perusahaan S&P 500 sebesar 9,1 persen, menurut ahli strategi ekuitas UBS, meskipun beberapa investor mengatakan bahwa ekspektasi tersebut sudah tercermin dalam kenaikan pasar saham baru-baru ini hingga capai rekor tertinggi.

Kongres juga berjuang untuk meluluskan tagihan sementara pada tengah malam pada hari Jumat untuk mendanai pemerintah dan mencegah penghentian sebagian.

Naiknya yield Treasury A.S. justru mendongkrak greenback, dengan yield acuan 10 tahun mencapai level tertinggi tujuh minggu di 2,472 persen. yield tersebut terakhir terpantau berada di 2,451 persen di perdagangan Asia, dibandingkan penutupan di A.S. pada hari Selasa sebesar 2,463 persen.

Dolar naik tipis terhadap yen ke level 112,99, sementara euro naik atas dorongan dari kenaikan suku bunga zona euro 0,5 persen pada hari Selasa. Mata uang Eropa itu stabil di $1,1839. Terhadap enam mata uang mayoritas, dolar sedikit menguat pada hari ini di level 93.464.
 
Efek Pemotongan Pajak AS Terhadap Obligasi Hantam Saham Asia

tsTloyFZRY_Est7jneRVxg.jpeg


Efek Pemotongan Pajak AS Terhadap Obligasi Hantam Saham Asia

Pasar saham Asia tidak dapat bebuat banyak pada hari Kamis akibat pemangkasan pajak A.S. karena benefit bagi perusahaan menegah kebawah sudah menjadi harga saham, sementara obligasi dihantui oleh ledakan utang pemerintah yang dibutuhkan untuk mendanai hal tersebut.


Indeks saham terbesar Asia Pasifik MSCI, tidak termasuk Jepang merosot 0,1 persen dalam perdagangan tipis, sementara saham Australia turun 0,3 persen. Nikkei Jepang merosot 0,3 persen, meski pelemahan yen seharusnya memberikan dukungan kepada eksportir.

Kemenangan besar kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang pertama, Partai Republik mengekang oposisi dari Demokrat untuk menyampaikan sebuah RUU yang memangkas pajak bagi korporasi dan orang kaya sambil memberikan bantuan sementara yang beragam, kepada orang-orang Amerika kelas menengah.

Setelah menghabiskan lebih dari satu tahun untuk mengantisipasi RUU tersebut, bagian aktualnya membuktikan adanya antiklimaks untuk Wall Street. Dow turun 0,11 persen, sementara S&P 500 turun 0,08 persen dan Nasdaq turun 0,04 persen.

Sebagian besar aksi tersebut berada di pasar obligasi dimana yield obligasi AS pada 10-tahun melonjak ke level tertinggi sejak Maret sebesar 2,50 persen, dan diperkirakan akan membuat terobosan bearish pada level kunci di level 2,47 persen. Melambungnya yield obligasi jangka panjang, kali ini, melampaui pergerakan untuk yield jangka pendek dan membuat kurva imbal hasil sedikit berkurang.

Investor obligasi khawatir bahwa penambahan stimulus fiskal pada saat ekonomi sudah bekerja penuh hanya akan memperkuat determinasi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga, sehingga mendorong imbal hasil obligasi jangka pendek.

Pada saat yang sama, banyak orang menganggap pemotongan pajak yang tidak didanai akan menyebabkan ledakan peminjaman pemerintah, meningkatkan pasokan obligasi baru dan menekan harga di seluruh kurva.
 
BOJ Tidak Terburu-buru Pada Kebijakan, Dollar Menguat Terhadap Yen

lLbwmlPvRM2qLjdg4WhuxA.jpeg


BOJ Tidak Terburu-buru Pada Kebijakan, Dollar Menguat Terhadap Yen

Dolar naik tipis terhadap yen pada hari Kamis, setelah komentar Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda memperkuat ekspektasi bahwa BOJ tidak terburu-buru untuk menjauh dari kebijakan moneter ultra-longgar.


Berbicara dalam pidato pasca BOJ memutuskan untuk mempertahankan suku bunga stabil seperti yang diperkirakan secara luas, Kuroda mengatakan referensi sebelumnya tentang "tingkat pembalikan" tidak menunjukkan adanya perubahan dalam pemikirannya mengenai kebijakan moneter. Kuroda juga mengatakan BOJ akan terus sabar dengan pelonggaran moneter karena inflasi masih jauh dari target 2 persen sehingga dia tidak melihat perlunya meninjau kebijakan pengendalian kurva yield BOJ.

Dolar naik 0,2 persen terhadap yen ke level 113,56, setelah sempat diperdagangkan sekitar level 113,40 yen menjelang konferensi pers Kuroda. Greenback telah menguat 0,8 persen terhadap yen dalam minggu ini, dan kenaikan yang melampaui level tertinggi pekan lalu di 113,75 yen akan membuat perdagangan kedua mata uang itu ke titik tertingginya di lebih dari sebulan.

Pelaku pasar telah berfokus pada komentar Kuroda, mencari petunjuk apakah BOJ semakin dekat untuk bergabung dengan Federal Reserve A.S. dan bank sentral di Eropa, dengan stimulus balik yang berkelok-kelok.

Pidato Kuroda pada bulan November telah menimbulkan spekulasi bahwa BOJ dapat menjauh dari stimulus mode krisis lebih awal dari perkiraan. Saat itulah dia menyebutkan konsep "tingkat pembalikan" - tingkat di mana suku bunga rendah mulai memiliki efek samping yang lebih berbahaya daripada keuntungan.

Analis mengatakan penguatan dolar terhadap yen ditopang oleh yield Treasury 10-tahun AS naik ke level tertinggi sembilan bulan pada hari Rabu karena investor khawatir apakah perbaikan pajak AS akan menyebabkan hutang AS yang lebih tinggi, kenaikan penerbitan obligasi dan kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh the Fed.

Dewan Perwakilan Rakyat A.S. yang dikuasai Republikan memberikan persetujuan akhir pada hari Rabu untuk perombakan terbesar kode pajak A.S. dalam 30 tahun, mengantarkan perombakan RUU ke Presiden Donald Trump untuk ditandatangani.
 
Pemilu Catalan Lemahkan Euro, Dolar naik

EMw1VubITTidsTe86AUHcA.jpeg


Pemilu Catalan Lemahkan Euro, Dolar naik

Dolar naik tipis pada hari Jumat meskipun masih berada di jalur penurunan mingguan, sementara euro tergelincir setelah hasil pemilihan Catalan menunjukkan kemenangan bagi partai separatis dan menjadi pukulan ke Madrid.


Pemerintah Spanyol berharap bahwa pemilihan Catalan akan melucuti partai-partai pro-kemerdekaan untuk menguasai parlemen daerah dan mengakhiri kampanye mereka untuk memaksakan perpecahan. Tapi dengan 96 persen suara yang sudah dihitung dalam pemungutan suara untuk memilih parlemen daerah Catalonia, partai separatis hampir dipastikan memenangkan 70 dari 135 kursi.

Euro turun 0,3 persen di level $1,1837 setelah sempat turun hingga ke level $1,1817 dan mengikis kenaikan mingguannya menjadi 0,7 persen. Sementara indeks dolar naik 0,2 persen pada level 93,450 meski masih mencatat penurunan 0,5 persen di pekan ini.

Satu hal yg dapat menghalangi kenaikan dolar telah hilang pada hari Kamis, setelah Senat A.S. menyetujui sebuah undang-undang untuk mendanai pemerintah federal sampai 19 Januari dan mencegah penutupan agen menjelang batas waktu tengah malam Jumat. RUU tersebut saat ini ditujukan kepada Presiden Donald Trump untuk menandatangani undang-undang tersebut.

Juga menopang dolar, Kongres menyetujui perombakan kode pajak A.S. yang paling signifikan dalam tiga dekade yang diharapkan dapat memberi setidaknya pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Data kuartal ketiga A.S. yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh pada laju tercepat di lebih dari dua tahun, didukung oleh belanja bisnis yang kuat.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan terjadi lonjakan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran di minggu lalu, namun tren yang mendasari klaim pengangguran tetap konsisten dengan pasar kerja yang ketat.

Dolar stabil terhadap yen di level 113,33, dan menuju kenaikan 0,6 persen untuk minggu ini.

Pada hari Kamis, Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda memperkuat ekspektasi bahwa BOJ tidak terburu-buru untuk menjauh dari kebijakan moneternya yang sangat longgar.
 
Rusia Dukung Sudahi Pemotongan Minyak Dengan OPEC Secara Bertahap

OagtzUoOS9Oy8bnMUivyjg.jpeg


Rusia Dukung Sudahi Pemotongan Minyak Dengan OPEC Secara Bertahap

OPEC dan Rusia akan keluar dari pemotongan produksi minyak secara perlahan, kemungkinan memperluas pembatasan dalam beberapa bentuk sehingga tidak menciptakan surplus baru di pasar, menteri energi Rusia mengatakan kepada Reuters.


Alexander Novak juga mengatakan bahwa komentar tersebut jelas untuk dipublikasikan pada hari Jumat sehingga dia tidak melihat adanya hubungan langsung antara pemotongan minyak dan rencana Arab Saudi untuk mendaftarkan Aramco, produsen minyak utama dunia.

"Semua orang di pasar tertarik untuk mencapai keseimbangan," kata Novak sebagai tanggapan atas sebuah pertanyaan apakah Arab Saudi bisa benar-benar keluar dari pemotongan begitu mendaftarkan Aramco pada tahun 2018. Pangsa penjualan tersebut menjanjikan untuk menjadi yang terbesar di dunia.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen minyak besar lainnya yang dipimpin oleh Rusia bulan lalu sepakat untuk memperpanjang sampai akhir tahun depan kesepakatan mereka untuk mengurangi output gabungan 1,8 juta barel per hari. Langkah tersebut bertujuan untuk mengatasi gejolak persediaan dan menopang harga minyak global.

OPEC dan Rusia bersama-sama memproduksi lebih dari 40 persen minyak dunia. Kerja sama Moskow untuk pengurangan produksi dengan OPEC, yang diatur dengan bantuan Putin, sangat penting dalam mengurangi separuh cadangan minyak global sejak Januari.

Dengan harga minyak naik di atas $60, Rusia telah menyatakan keprihatinannya bahwa perpanjangan untuk keseluruhan tahun 2018 dapat mendorong lonjakan produksi minyak mentah di Amerika Serikat, yang tidak berpartisipasi dalam kesepakatan tersebut.

Rusia telah mendorong untuk memastikan bahwa penghentian pemotongan tersebut tidak akan menyebabkan defisit pasokan atau kenaikan harga yang tajam yang mendorong produsen minyak serpih A.S. untuk meningkatkan outputnya.

Novak mengatakan akan butuh waktu agar kesepakatan segera diakhiri. Sementara Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya terlalu dini untuk membahas setiap perubahan pada pakta pasokan OPEC karena penyeimbangan kembali pasar tidak mungkin sampai paruh kedua tahun 2018.
 
Dolar Stabil, Yen Hanya Bergerak Tipis Pasca Data Inflasi

uK0c35Y5SqeZBYoFVWyavg.jpeg


Dolar Stabil, Yen Hanya Bergerak Tipis Pasca Data Inflasi

Dolar stabil dalam perdagangan yang tipis pada hari Selasa, acuhkan optimisme data ekonomi Jepang karena sebagian besar pelaku pasar telah menutup buku mereka untuk tahun ini. Pasar di Australia dan Hong Kong masih tutup untuk liburan Natal hari Senin, dan banyak pusat keuangan di Eropa juga akan ditutup pada hari Selasa.


Euro terpantau stabil di $1,1871. Mata uang tunggal tersebut kikis kenaikan pekan lalu setelah separatis Catalan memenangkan pemilihan regional, memperdalam krisis politik Spanyol dengan sebuah teguran tajam kepada Perdana Menteri Mariano Rajoy dan para pemimpin Uni Eropa yang mendukungnya.

Terhadap yen, dolar hampir flat pada hari ini dan terpantau sempat berada di level 113,29.

Pekan lalu, Kongres A.S. menyetujui revisi peraturan pajak yang diperkirakan akan memberi setidaknya kenaikan jangka pendek terhadap pertumbuhan ekonomi yang sudah solid. Mereka juga mendorong melalui sebuah tindakan untuk mendanai pemerintah federal sampai 19 Januari, mencegah penutupan lembaga.

Reaksi pasar masih bungkam terhadap data yang dirilis di awal hari Selasa yang menunjukkan bahwa harga konsumen inti Jepang naik untuk bulan ke 11, 0,9 persen pada basis tahunan, dan pengeluaran rumah tangga melonjak pada bulan November.
Sementara tingkat inflasi masih jauh dari target 2 persen Bank of Japan, kenaikan tersebut memberikan beberapa harapan bahwa pemulihan ekonomi yang stabil secara bertahap akan menaikkan harga.

Namun, BOJ mempertahankan kebijakan moneter stabil minggu lalu dan gubernur BOJ meyakinkan pasar bahwa bank sentral akan tertinggal jauh di belakang rekan-rekan di luar negeri dalam mengakhiri kebijakannya yang sangat mudah. Risalah rapat Oktober BOJ yang dirilis pada hari Selasa, menunjukkan sebagian besar anggota dewan BOJ berbagi pandangan bahwa bank sentral harus menjaga kebijakan pengendurannya.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,1 persen ke level 93,253.
 
Harga Minyak Topang Dolar Kanada, Greenback stabil

uqi-HCQOSn_Gx93ODOyqEQ.jpeg


Harga Minyak Topang Dolar Kanada, Greenback stabil

Dolar pada perdagangan sesi Rabu diperdagangkan stabil terhadap mata uang utama, sementara dolar Kanada diperdagangkan tidak jauh dari level puncak tiga minggu, mendapat dukungan setelah harga minyak naik ke level tertinggi 2 setengah tahun.


Indeks dolar, yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam mata uang utama, bergerak tipis dan diperdagangkan pada level 93,300. Dolar Kanada bertahan di C$1.2694 per dolar A.S., mendekati puncak hari Selasa di C$1,2684, yang merupakan level tertinggi loonie sejak 6 Desember.

Harga minyak melonjak ke level tertinggi 2 setengah tahun pada hari Selasa, didorong oleh pemberitaan mengenai ledakan pada pipa minyak mentah Libya serta pemangkasan persediaan yang dipimpin oleh OPEC yang saat ini masih berjalan.

Mata uang yang berhubungan dengan komoditas seperti dolar Kanada cenderung mendapat dukungan atas kenaikan minyak mentah, meskipun masih belum jelas apakah akan terjadi kenaikan berkelanjutan terhadap harga minyak. Dan dengan para pelaku pasar yang masih liburan menjelang akhir tahun, perdagangan mata uang hanya digerakkan oleh kondisi perdagangan yang tipis, ungkap seorang analis.

Pergerakan dolar di antara mata uang utama juga sangat rendah, dengan dolar A.S. hanya merayap naik 0,1 persen terhadap yen dan sempat berada di level 113,31 yen, sementara euro juga hanya bergerak tipis terhadap dolar AS dan diperdagangkan pada level $1,1860.

Bitcoin naik tipis 0,9 persen menjadi sekitar $15,900 di bursa Bitstamp yang berbasis di Luxembourg. Kenaikan tersebut terjadi setelah bitcoin melambung pada Selasa setelah meluncur 25 persen pekan lalu, penurunan mingguan terbesar sejak 2013.
 
Dolar Akhirnya Melemah, Minyak Topang Mata Uang Komoditas

hYPd8DsdSv2q9lxQUh0cxA.jpeg


Dolar Akhirnya Melemah, Minyak Topang Mata Uang Komoditas

Dolar melemah terhadap mata uang dan jatuh terhadap euro pada hari Rabu dalam perdagangan liburan yg sepi, sementara rally harga komoditas membantu mendorong dolar Kanada dan Australia ke lvel tertinggi dua bulan.


Para pelaku pasar mengatakan ada sedikit berita mendukung kenaikan euro, namun beberapa investor telah memposisikan untuk kemungkinan penguatan mata uang tunggal tersebut menjelang Tahun Baru setelah di 2017 menjadi bintang di mana euro memiliki tahun terbaik terhadap greenback sejak 2003.

Harga minyak telah melonjak ke level tertinggi 2 setengah tahun pada hari Selasa, didorong oleh berita ledakan di pipa minyak mentah Libya serta pemotongan pasokan sukarela yang dipimpin oleh OPEC. Harga tembaga pada hari Rabu pun meroket ke level tertinggi dalam tiga setengah tahun.

Faktor-faktor tersebut menopang permintaan mata uang negara-negara pengekspor komoditi, dengan dolar Kanada menyentuh level C$1.2659, yang merupakan level tertingginya sejak Oktober.

Dolar A.S. juga turun 0,1 persen terhadap euro di level $1,187. Demikian pula, dolar Australia naik 0,4 persen ke level 0,7762, mencapai tingkat tertinggi dalam dua bulan. Pasar Sterling sepi, dengan pound naik tipis 0,1 persen pada level $1,338. Dolar A.S. turun 0,1 persen terhadap sekeranjang mata uang utama ke level 93,193.

Dengan latar belakang ini, pembuat kebijakan Jepang setidaknya bisa mulai menjatuhkan lebih banyak petunjuk tentang pengetatan kebijakan moneter Bank of Japan, ungkap salah seorang pengamat, dan menambahkan bahwa dolar bisa saja tergelincir hingga ke level 108 yen pada akhir Maret. Dolar bertahan stabil terhadap yen di level 113,19 yen.
 
Dolar Kian Terseok; Mata Uang Komoditas Makin Digdaya

LwjlpDvOSueeL-kBMMS_IA.jpeg


Dolar Kian Terseok; Mata Uang Komoditas Makin Digdaya

Dolar berada pada posisi defensif pada sesi Kamis, diterpa penurunan yield obligasi 10-tahun pemerintah A.S., sementara mata uang terkait komoditas terus didukung oleh kenaikan harga logam dan minyak mentah di minggu ini.


Indeks dolar terhadap enam mata uang utama bertahan di level 92.980, merosot mendekati level terendah sesi Rabu di 92,956, dan merupakan tingkat terlemahnya sejak 1 Desember.

Hasil Treasury 10 tahun A.S. berada mendekati 2,42 persen, setelah turun dari level tertinggi sembilan bulan di 2,504 persen pada minggu lalu. Yield obligasi 10 tahun A.S. itu telah tergelincir pada hari Rabu karena investor menyeimbangkan kembali portofolio sebelum akhir tahun.
Euro naik tipis 0,1 persen menjadi $1,1902, setelah sentuh level tertinggi 3 setengah pekan di level $1,1911 pada hari Rabu. Terhadap yen, dolar turun 0,2 persen menjadi 113,19 yen, berada di bawah level tertinggi empat pekan di 113,75 yen yang disentuh pada 12 Desember.

Mata uang eksportir komoditas masih mencatat penguatan, setelah kenaikan harga minyak minggu ini yang mencapai harga tertinggi di 2 setengah tahun dan lonjakan harga tembaga ke kenaikan tertinggi empat tahun. Dolar Australia menyentuh level tertinggi dua bulan baru di $0,7780 pada hari Kamis, setelah naik 0,8 persen sepanjang minggu ini.

Dolar Kanada bertahan di C$1,2639. Pada sesi Rabu, loonie menyentuh level tertinggi tiga minggu di C$1,2627. Jika loonie menguat melampaui C$1,2624 yang merupakan level tertinggi di awal Desember maka dolar Kanada tersebut akan menuju level tertinggi sejak akhir Oktober.
 
Dolar Terjerembab Ke Level Multi Minggu

CPkErmpXTriLts6b7WZFbg.jpeg


Dolar Terjerembab Ke Level Multi Minggu

Dolar AS memperpanjang penurunan pada perdagangan sesi Kamis, mendapat pukulan telak terhadap pound Inggris, euro dan Aussie setelah yield obligasi pemerintah AS mencatat penurunan tajam.


Namun, perdagangan tampak tipis karena banyak pelaku pasar diperkirakan tidak akan masuk ke pasar sejuak sebelum liburan Tahun Baru, yang merupakan minggu perdagangan singkat bagi banyak pasar utama.

Index Dollar ICE AS, parameter dolar terhadap enam mata uang utama, turun 0,36% ke level 92,676. Indeks dolar telah mengalami penurunan di tujuh dari delapan sesi terakhir, dan mencapai level yang belum pernah tersentuh di lebih dari satu bulan terakhir.
Sementara itu, euro naik 0,40% ke level $1,1928 dari level $1,1896 pada penutupan sesi Rabu di New York, menempatkannya mendekati level yang tidak terlihat sejak akhir November. Pound Inggris, naik 0,38%, melonjak ke level $1,3433, menguat dari perdagangan sesi Rabu di $1,3400. Terhadap yen Jepang, dolar turun 0,51% ke level 112,81 dari level 113,25 pada sesi sebelumnya.

Jatuhnya hasil obligasi A.S. disebut-sebut sebagai salah satu alasan pelemahan dolar pada hari Kamis. Rendahnya yield obligasi membuat dolar bearish dan pada hari Rabu, imbal hasil untuk Treasury 10-tahun AS mengalami penurunan satu hari terbesar di lebih dari tiga bulan.

Penurunan tersebut menandai pembalikan dari pekan lalu ketika investor melepaskan obligasi karena kekhawatiran bahwa RUU pajak Republikan dapat memicu kenaikan inflasi secara tiba-tiba dan memaksa Federal Reserve menaikkan suku bunga yang lebih agresif pada 2018. Skenario itu akan bearish untuk obligasi dan bullish untuk dolar. Namun, analis saat ini percaya bahwa aksi jual itu berlebihan dan telah menumpuk kembali menjadi obligasi.

Ekspektasi kenaikan suku bunga dari Federal Reserve telah gagal menopang penguatan dolar, dan Indeks Dollar A.S. turun 9,3% di sisa hari tahun 2017.

Euro yang mencatat penguatan 13% terhadap dolar hingga saat ini, berpeluang terus menguat terhadap greenback karena Bank Sentral Eropa diperkirakan akan mengambil langkah terhadap pelonggaran kuantitatif pada 2018. Suku bunga yang lebih tinggi di Eropa dapat mendorong investor kembali ke euro karena mereka mencari imbal hasil.
 
Tahun Terbaik Saham dan Komoditas, Tidak Untuk Dolar

F9guDI4BQrqTG6UL4c1gTQ.jpeg


Tahun Terbaik Saham dan Komoditas, Tidak Untuk Dolar

Pasar Asia diyakini akan mengakhiri 2017 dengan suasana pesta pada hari Jumat setelah satu tahun di mana peningkatan terpadu dalam pertumbuhan global mendorong keuntungan perusahaan dan harga komoditas, sementara kondisi inflasi membuat bank sentral tidak mengambil dapat berbuat banyak terhadap moneter.


Indeks MSCI beringsut naik 0,2 persen setelah kenaikan tiga minggu berturut-turut membuatnya berada dalam puncak terbaik dalam dekade. Indeks saham paling luas Asia-Pasifik di luar Jepang tersebut telah berada pada jalur kenaikan sepanjang 2017, membuatnya menguat 33 persen sepanjang tahun ini.

Hong Kong memimpin penguatan dengan kenaikan 36 persen untuk tahun ini, sementara Korea Selatan mencatat kenaikan 22 persen dan India 27 persen. Nikkei Jepang dan S&P 500 keduanya mencatat kenaikan hampir 20 persen, sementara Dow telah meningkat seperempatnya.

Dolar Amerika Serikat belum terlalu beruntung tahun ini. Asumsi yang terus bertahan sejak awal tahun adalah bahwa, dengan Federal Reserve siap menaikkan suku bunga lebih lanjut, menjadi satu-satunya celah bagi dolar untuk menguat. Namun, meski Fed telah melakukan tiga kenaikan yang dijanjikan, tetap saja greenback masih gagal memanfaatkan suku bunga untuk mencatat kenaikan.

Sepanjang tahun ini, indeks dolar telah mencatat penurunan lebih dari 9 persen, membuatnya berada di jalur penurunan tahunan terbesarnya sejak 2003. Satu yang mencatat performa terbaik adalah euro, yang terus mendekati level tertinggi dalam satu bulan pada hari Jumat di $1,1941 dan mencatat kenaikan hampir 14 persen untuk tahun ini.

Dolar bahkan terseok terhadap yen meskipun Bank of Japan bertahan dengan komitmen atas kebijakan moneter super-kendurnya. Pada hari Jumat, dolar turun 3,5 persen untuk tahun ini di level 112,74 yen. Dengan lemahnya dolar menjadi berkah bagi komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang lain, karena juga mendapat keuntungan dari kenaikan yang disinkronkan dalam perdagangan global dan permintaan yang sangat kuat dari China.

Segala sektor komoditas mulai dari batu bara sampai bijih besi telah menuai keuntungan, dengan tembaga mencatat performa terbaik sebagian karena ekspektasi meningkatnya permintaan akan produksi massal kendaraan listrik. Logam merah itu mendekati puncak kenaikan empat tahun pada hari Jumat di $7.285 per ton, naik lebih dari 30 persen tahun ini dan pada jalurnya untuk kenaikan tahunan terbesar sejak 2009.

Namun emas sedikit berjuang tahun ini dengan latar belakang inflasi global yang tertekan, namun dengan keaikan $1.296,10 per ounce membuat emas akan mengakhiri 2017 dengan kenaikan lebih dari 12 persen.

Harga minyak mendekati level tertinggi 2 setengah tahun setelah data menunjukkan permintaan kuat untuk impor minyak mentah di China dan penurunan mengejutkan pada produksi minyak A.S. Harga minyak mentah Brent naik 47 sen menjadi $66,63 per barel, naik lebih dari 16 persen sepanjang tahun ini, sementara harga minyak mentah A.S. naik sebesar 44 sen menjadi $60,29 per barel.
 
Back
Top