Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!
@ dujanah:
aq ga punya link ttg itu. semua itu kudapat dari tulisan2 Pak Boed, serta catatan2 sidang MPR.
@ sarkeman dan Nixfar:
utk bisa menjawab semua itu, kita harus membuka sejarah perekonomian Indonesia. dimulai dari masa kolonialisme, kemudian masa proklamasi - th 1967, dan th 1967 sampai saat ini. tentu saja termasuk siapa2 perancang ekonomi Indonesia pada tiap2 masa tsb.
pada masa penjajahan sudah jelas siapa yg merancang ekonomi Indonesia. Indonesia ditempatkan sebagai subsistem dr negara penjajah dan negara2 maju lainnya. Bung Karno sudah menyebutkan ciri2nya. Jika Bung Karno menganalisa kondisi Indonesa berkaitan dg hubungan dg negara lain, pd saat yg sama bung Hatta jg melakukan analisa yg berkaitan dengan struktur ekonomi di dalam negeri.
Bung Hatta menyebutkan bahwa pd masa itu tdp 3 lapisan ekonomi yg tersusun bertingkat. Lapisan atas adalah perekonomian kaum penjajah. mereka menguasai produksi yang berhubungan dengan dunia luar, perkebunan, industri, perhubungan, ekspor impor, bank, asuransi dan perdagangan.
lapisan kedua adalah golongan perantara yang 90% berada ditangan orang Tionghoa dan orang asia lainnya.
lapisan ketiga adalah masyarakat pribumi (rakyat Indonesia). mereka bergerak dalam kegiatan ekonomi yang serba kecil.
Analisa Bung Karno dan Bung Hatta ttg kondisi ekonomi Indonesia tersebut ternyata masih mirip dg kondisi terkini ekonomi Indonesia. Pancasila dan UUD 1945 berupaya untuk merombak struktur ekonomi penjajahan menjadi struktur ekonomi yang berdaulat.
beberapa kejadian paska proklamasi menunjukkan bahwa penjajah tidak begitu saja menerima kemerdekaan Indonesia. Agresi I dan II, hasil-hasil Konfrensi Meja Bundar yang sangat berat (antara lain adalah bahwa pemerintah Indonesia akan melunasi utang perang belanda sekitar 4 milyar dollar dan tidak akan mengganggu perusahaan2 asing yg ada di Indonesia). sekitar th 1955, pemerintah Indonesia membatalkan perjanjian KMB secara sepihak (dg menolak membayar utang warisan belanda dan melakukan nasionalisasi). 10 tahun kemudian terjadi peristiwa berdarah yang sangat terkenal namun juga penuh dengan misteri.
oh ya, silahkan temen2 mencek produk perundangan yg terbit pd th 1965-1967. pasti akan ditemukan banyak keanehan.
beberapa tonggak bersejarah dr th 1967 sampai saat ini adalah.
1. UU no 1 th 1967 ttg penanaman modal asing.
2. revolusi hijau
3. pakto 88
4. penandatangan LoI dg IMF th 1998
5. UU 25 th 2007 ttg penanaman modal berikut peraturan2 dibawahnya.
maaf klo terlalu panjang dan mohon dilengkapi jika masih banyak yg terlewatkan.
@ dujanah:
aq ga punya link ttg itu. semua itu kudapat dari tulisan2 Pak Boed, serta catatan2 sidang MPR.
@ sarkeman dan Nixfar:
utk bisa menjawab semua itu, kita harus membuka sejarah perekonomian Indonesia. dimulai dari masa kolonialisme, kemudian masa proklamasi - th 1967, dan th 1967 sampai saat ini. tentu saja termasuk siapa2 perancang ekonomi Indonesia pada tiap2 masa tsb.
pada masa penjajahan sudah jelas siapa yg merancang ekonomi Indonesia. Indonesia ditempatkan sebagai subsistem dr negara penjajah dan negara2 maju lainnya. Bung Karno sudah menyebutkan ciri2nya. Jika Bung Karno menganalisa kondisi Indonesa berkaitan dg hubungan dg negara lain, pd saat yg sama bung Hatta jg melakukan analisa yg berkaitan dengan struktur ekonomi di dalam negeri.
Bung Hatta menyebutkan bahwa pd masa itu tdp 3 lapisan ekonomi yg tersusun bertingkat. Lapisan atas adalah perekonomian kaum penjajah. mereka menguasai produksi yang berhubungan dengan dunia luar, perkebunan, industri, perhubungan, ekspor impor, bank, asuransi dan perdagangan.
lapisan kedua adalah golongan perantara yang 90% berada ditangan orang Tionghoa dan orang asia lainnya.
lapisan ketiga adalah masyarakat pribumi (rakyat Indonesia). mereka bergerak dalam kegiatan ekonomi yang serba kecil.
Analisa Bung Karno dan Bung Hatta ttg kondisi ekonomi Indonesia tersebut ternyata masih mirip dg kondisi terkini ekonomi Indonesia. Pancasila dan UUD 1945 berupaya untuk merombak struktur ekonomi penjajahan menjadi struktur ekonomi yang berdaulat.
beberapa kejadian paska proklamasi menunjukkan bahwa penjajah tidak begitu saja menerima kemerdekaan Indonesia. Agresi I dan II, hasil-hasil Konfrensi Meja Bundar yang sangat berat (antara lain adalah bahwa pemerintah Indonesia akan melunasi utang perang belanda sekitar 4 milyar dollar dan tidak akan mengganggu perusahaan2 asing yg ada di Indonesia). sekitar th 1955, pemerintah Indonesia membatalkan perjanjian KMB secara sepihak (dg menolak membayar utang warisan belanda dan melakukan nasionalisasi). 10 tahun kemudian terjadi peristiwa berdarah yang sangat terkenal namun juga penuh dengan misteri.
oh ya, silahkan temen2 mencek produk perundangan yg terbit pd th 1965-1967. pasti akan ditemukan banyak keanehan.
beberapa tonggak bersejarah dr th 1967 sampai saat ini adalah.
1. UU no 1 th 1967 ttg penanaman modal asing.
2. revolusi hijau
3. pakto 88
4. penandatangan LoI dg IMF th 1998
5. UU 25 th 2007 ttg penanaman modal berikut peraturan2 dibawahnya.
maaf klo terlalu panjang dan mohon dilengkapi jika masih banyak yg terlewatkan.