Konggres & Kisruh PSSI

Nama-nama itu harusnya disiarkan di media, kasih fotonya dan disebar ke seluruh perkumpulan suporter di Indonesia, jadi ketika nanti Indonesia benar-benar di-ban, perkumpulan suporter punya kerjaan baru yaitu memburu orang-orang itu.

Sangat setuju dengan usulan non dipe.....

biar Pengadilan "rakyat " yang menyelesaikannya....
 
Pemerintah Sebaiknya Lobi FIFA Via KONI/KOI
Senin, 23 Mei 2011 18:55 WIB |

20110518043901ada14.gif


Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar menyatakah bahwa pemerintah melalui KONI/KOI sebaiknya melobi FIFA untuk menyelesaikan konflik PSSI pasca-gagalnya kongres di Hotel Sultan Jakarta Jumat (20/5).

"Pemerintah, jika melakukan lobi secara langsung akan sulit. Mereka (FIFA) akan menilai pemerintah melakukan intervensi," katanya di Kantor PSSI di Senayan Jakarta, Senin.

Menurut dia, dengan kondisi yang terjadi saat ini pihaknya selaku pemegang mandat dari FIFA terus berusaha melakukan lobi agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi setelah Kongres PSSI yang berakhir tanpa keputusan (deadlock).

Upaya lobi sudah dilakukan Agum ketika berkunjung ke markas FIFA di Zurich, Swiss. Agum juga membuat laporan resmi selama Komite Normalisasi menjalankan tugas yang diemban dan menyertakan harapan-harapan dari masyarakat Indonesia agar tidak terkena sanksi.

"Kami juga akan melakukan komunikasi dengan Menpora. Yang jelas segala upaya akan kami lakukan. Saya yakin 95 persen masyarakat Indonesia prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini," katanya menambahkan.

Agum berharap upaya yang dilakukan mendapat dukungan penuh dari masyarakat Indonesia. Ia meminta agar tidak ada pernyataan yang akan memperkeruh kondisi induk sepak bola Indonesia.

Sebelumnya beberapa pihak yang tidak ingin Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA meminta presiden segara turun tangan dalam menyelesaikan kasus yang terjadi PSSI.

Diantaranya pihak yang dirugikan jika FIFA menjatuhkan sanksi pembekuan terhadap PSSI diantaranya klub Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura yang sekarang tengah menjalani kompetisi Piala AFC 2011.

Kedua klub itu sekarang sudah lolos ke babak 16 besar Piala AFC 2011 untuk pertama kalinya.

"Perjuangan kami akan sia-sia jika sanksi FIFA turun. Kami tidak bisa lagi melanjutkan pertandingan yang selama ini diimpikan," kata Direktur Teknik Sriwijaya FC Hendry Zainuddin saat dihubungi.

Selain dua klub tersebut, pihak yang sangat dirugikan jika sanksi FIFA turun adalah timnas sepak bola Indonesia. Mereka dipastikan tidak bisa turun pada pertandingan internasional yang salah satunya adalah SEA Games 2011 pada November mendatang di Palembang dan Jakarta.

Berdasarkan informasi di Komite Normalisasi, kasus Kongres PSSI ini akan dibahas pada sidang EXCO FIFA 30 Mei nanti. Pada sidang tersebut Indonesia akan diwakili Agum Gumelar dan "acting" Sekjen PSSI Joko Driyono.



Sumber: Antaranews



-dipi-
 
benar kata orang tua zaman duluh berkata

cacing aja mau di tempat yang dingin dan sejuk apalagi orang

mereka dari kelompok 78 tahu bahwa PSSI itu gudang nya duit

maka nya mereka ngotot untuk mengolkan GT dan AP

kelihatan sekali kelompok 78 dengan pentolan nya seperti saleh Ismail Mukadar, Usman Fakaubun, Wisnu Wardhana, Hardiyandra, Sarluhut Napitupulu, Imron Abdul Fatah, Achmad Riyadh, Harbiansyah Hanafiah, Yunus Nusi, Halim Mahfudz, Syahrir Cakkari

mereka cuma cari duit di organisasi PSSI mereka berebut kekuasaan dengan meninggalkan kepentingan rakyat indonesia
 
Saya sangat kecewa terhadap politik sehingga dalam konggres PSSI menjadi berantakan. Ada beberapa hal yang saya sampaikan:

1. Sebagai seorang anak bangsa kita harus mampu menciptakan pikiran dan hati nurani yang bersih. dan jauhkan hati yang serakah untuk kepentingan politik dan diri sendiri.
2. kalau kita mampu memimpin diri sendiri, berarti kita juga mampu memimpin Bangsa dan Negara.
3. siapapun orangnya yang terpilih sebagai ketua PSSI yang baru, maka mari kita bersama-sama mendukung dan mensukseskan program PSSI di hari-hari yang akan datang.
4. untuk ketua PSSI sementara, jangan terlalu melontarkan kata-kata yang dapat mengecewakan masayarakt. tetapi usahakan menggunakan bahasa yang bijak yang membuat masyarakat menjadi senang.

"ORANG YANG MAMPUH MEMIMPIN DIRI SENDIRI, BERARTI ORANG INILAH YANG COCOK MENJADI PEMIMPIN PSSI".

SEMOGA PSSI SELALU SUKSES DAN JAYA. DOA KAMI SELALU MENYERTAIMU
 
kelompok 78 dan nama nama ini saleh Ismail Mukadar, Usman Fakaubun, Wisnu Wardhana, Hardiyandra, Sarluhut Napitupulu, Imron Abdul Fatah, Achmad Riyadh, Harbiansyah Hanafiah, Yunus Nusi, Halim Mahfudz, Syahrir Cakkari

daftar daftar buronan POLRI di harapkan pada densus 88 untuk menangkap gembong teroris dari kelompok 78 yang ingin membuat rusuh
 
densus 88 tangkap nama nama ini saleh Ismail Mukadar, Usman Fakaubun, Wisnu Wardhana, Hardiyandra, Sarluhut Napitupulu, Imron Abdul Fatah, Achmad Riyadh, Harbiansyah Hanafiah, Yunus Nusi, Halim Mahfudz, Syahrir Cakkari

jangan kau menangkap orang yang belum terbukti teroris,kalau mereka jelas teroris biang perusuh dalam sepakbola indonesia
 
Agum Siap Tindak Oknum Perusak Kongres
Wirawan Kusuma | Hery Prasetyo | Rabu, 25 Mei 2011 | 02:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, menyatakan siap menindak tegas oknum-oknum yang dinilai sudah merusak jalannya Kongres PSSI 20 Mei lalu. Pernyataan ini merupakan tanggapan Agum atas pertanyaan dan masukan dari anggota Komisi X DPR dalam rapat dengar pendapat di Gedung DPR, Senayan, Selasa (24/5/2011).

"Kami masih menjabat sebagai pelaksana tugas keseharian PSSI. Jadi, dalam hal ini kami melakukan pembenahan. Saran dari bapak-ibu soal sanksi disiplin, kami sedang memproses untuk itu. Kami akan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang dinilai tidak disiplin lewat sidang Komisi Disiplin PSSI. Untuk ini, kami mohon dukungan dari Komisi X," kata Agum.

Dalam rapat ini, anggota Komisi X mengharapkan adanya tindakan tegas kepada oknum-oknum yang dinilai telah memaksakan kehendak pada saat kongres lalu. Komisi X meminta oknum ini ditindak melalui sidang Komisi Disiplin.

"Kami meminta Komite Normalisasi untuk melakukan sidang Komisi Disiplin dan memberi sanksi kepada oknum yang menggagalkan kongres," ujar Zulfadhli dari Fraksi Golkar.

Agum kemudian meminta peran dari pemerintah untuk mengamankan jalannya kongres lanjutan. Hal ini diminta jika akhirnya FIFA masih memberikan kesempatan lagi kepada Indonesia untuk menggelar pemilihan pengurus PSSI periode 2011-2015.

"Jika nantinya ada kongres lanjutan, maka kami meminta jaminan semua pihak bisa mengikuti aturan yang ada. Kami meminta pemerintah (Menpora) membujuk mereka yang mengikuti kongres untuk tunduk pada aturan FIFA," ujar Agum.

Nasib sepak bola Indonesia sendiri baru akan diputuskan FIFA pada rapat Komite Eksekutif mereka pada tanggal 30 Mei mendatang. Sebelum tanggal tersebut, tepatnya tanggal 29 Mei, Agum berencana bertemu Presiden FIFA Sepp Blatter untuk memohon agar otoritas tertinggi sepak bola dunia tersebut tidak memberikan sanksi.


Sumber: Kompas



-dipi-
 
moga aja FIFA ngak memberi sanksi dan memberi 1 kesempatan lagi untuk melakukan kongres

dan kepada kelompok 78 yang di sebutkan nama nama nya seperti saleh Ismail Mukadar, Usman Fakaubun, Wisnu Wardhana, Hardiyandra, Sarluhut Napitupulu, Imron Abdul Fatah, Achmad Riyadh, Harbiansyah Hanafiah, Yunus Nusi, Halim Mahfudz, Syahrir Cakkari jangan mengikuti lagi kongres karena merekaadalah biang perusuh dan perusak sepakbola indonesia
 
Dapet dari situs revolusipssi.com...ini ada gambaran negara2 lain yang pernah dijatuhi sanksi oleh FIFA...

1. BOSNIA:
FFBH diberhentikan sementara FIFA pada 31 Maret 2011 karena tak mengadopsi STATUTA FIFA saat pemilihan Ketua Umum

2. ETOPIA:
EFF diberhentikan sementara pd 29 Juli 2008 karena tak menggunakan roadmap (Statuta FIFA) dalam pemilihan Ketua Umumnya. Setelah Presiden yang baru terpilih FPD melalui pengawasan FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF), FIFA mencabut sanksi pada November 2008.
Durasi saksi: 3 bulan.

3. CHAD:
FTFA diberhentikan sementara pada 28 Maret 2008 karena campur tangan pemerintah. Tapi, dicabut 7 Mei 2008!
Durasi sanksi: 39 hari

4. IRAK:
IFA diberhentikan pada 26 Mei 2006 karena pemerintah membubarkan NOC (Federasi Olahraga) Irak! Sanksi FIFA semula 1 tahun, tapi pada 29 Mei langsung dicabut setelah pemerintah mengembalikan IFA pada 29 Mei!
Durasi saksi: 3 hari

5. MALAGASI:
MA Madagaskar menolak asosiasi bola Malagasi (FMF). Akibat campur tangan pemerintah FMF kena sanksi 19 Maret 2008. Sanksi dicabut pada 19 mei 2008.
Durasi sanksi: 2 bulan.

6. NIGERIA:
NFF diberhentikan sementara pada 4 Oktober 2010 akibat intervensi pemerintah. Tapi, dicabut pada 8 Oktober 2010
Durasi sanksi: 4 hari

7. SALVADOR:
FESFUT diberhentikan 11 Mei 2010 akibat statuta yg disahkan belum dimasukkan dalam daftar resmi negara! FIFA kemudian membentuk Komite Normalisasi dan meminta Statuta FEFSUT mengikuti roadmap FIFA. Pada 28 Mei 2010 sanksi FIFA dicabut karena FEFSUT lewat Komite
Normalisasi telah mengubah statutanya berdasarkan Statuta FIFA.
Durasi sanksi: 17 hari

8. PERU:
FPF diberhentikan FIFA pada 25 November 2007 karena konflik dengan Pemerintah. Tapi, dicabut pada 20 Des 2010
Durasi sanksi: 25 hari

9. ALBANIA:
FSHF diberhentikan 14 Maret 2008 krn intervensi pemerintah. Setelah pembicaraan FIFA, UEFA, FSHF dicabut pd 29 April Z008.
Durasi sanksi: 45 hari

10. KUWAIT:
Diberhentikan 9 Oktober 2010 karena intervensi pemerintah dan tidak mengikuti Statuta FIFA. Dicabut 9 Nov 2010 setelah pembenahan
Durasi sanksi: 1 bulan

11. KENYA:
Diberhentikan 24 Oktober 2006 karena intervensi Pemerintah dan dicabut pada 9 Maret 2007 setelah dilakukan pembenahan
Durasi sanksi: 5 bulan

12. IRAN :
IRIFF diberhentikan 23 Nov 2006 krn tak mengikuti Standar Statuta FIFA dan dicabut 19 Des 2006 setelah melakukan koreksi
Durasi sanksi: 26 hari

13. YUNANI:
HFF diberhentikan 3 Juli 2006 karena intervensi parlemen. Kemudian dicabut 12 Juli 2006 setelah lakukan koreksi
Durasi sanksi: 9 hari

14. YAMAN:
YFF diberhentikan 28 Feb 2006 krn intervensi pemerintah dan melanggar Statuta FIFA. Dicabut 12 Agustus 2006 setelah melakukan koreksi.
Durasi saksi: 6 bulan

15. AZERBAIJAN:
AFFA diberhentikan 15 April 2003 akibat intervensi pemerintah dan dicabut pada 17 Mei 2003 setelah melakukan koreksi.
durasi sanksi: 32 hari

16. TAJIKISTAN:
Diberhentikan pada 8 Agustus 2002 krn intervensi pemerintah dan tak ikut statuta FIFA. Dicabut 5 Oktober 2002
Durasi sanksi: 2 bulan

Dari 16 negara yg kena sanksi FIFA disimpulkan karena dua sebab yakni melanggar Statuta FIFA dan intervensi Pemerintah. Berdasarkan kasus 16 negara seharusnya PSSI sudah kena sanksi FIFA saat Nurdin memimpin dari penjara karena melanggar statuta FIFA.


-dipi-
 
Kelompok orang-2 bodoh yang berlagak pintar dalam Kongres...., baru ngurus satu club aja selama beberapa tahun sudah berlagak seperti pahlawan dan memaksakan kehendaknya............
 
Toisutta: Pokoknya Saya Maju Terus Pantang Mundur
Jum'at, 27 Mei 2011 | 14:47 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar - Meski ditentang oleh banyak pihak, Kepala Staf Angkatan Darat Tentara Nasional, Jenderal George Toisutta, tetap bertekad untuk maju dalam pemilihan ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia periode 2011-2015.

"Saya akan tetap maju. Pokoknya maju terus pantang mundur," kata Toisutta kepada wartawan seusai upacara HUT Kodam IX/Udayana di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Jumat 27 Mei 2011.

Toisutta menegaskan bahwa dia akan tetap maju sebagai calon Ketua Umum PSSI sesuai dengan putusan Komite Banding. Meskipun banyak pihak yang menginginkan dia mundur, pihaknya bertekad akan tetap maju.


Sumber: Tempo



-dipi-
 
FIFA Tak Siapkan Sanksi untuk Indonesia
Senin, 30 Mei 2011 | 06:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Jerome Valcke, menyatakan Komite Eksekutif FIFA tidak menjadwalkan pembahasan sanksi untuk Indonesia. Valcke menyatakan hal itu saat bertemu dengan Farid Rahman, calon anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, di markas FIFA di Zurich, Swiss, kemarin, Minggu, 29 Mei 2011.

"Dia menjamin tidak ada agenda pembahasan sanksi FIFA terhadap Indonesia dalam sidang Komite Eksekutif FIFA besok (hari ini)," kata Farid lewat sambungan telepon internasional.

Farid bertemu dengan Valcke didampingi Hadi Basalah, CEO Jakarta FC, klub anggota Liga Primer Indonesia. Mereka mengaku sebagai perwakilan dari Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia.

Menurut Farid, Valcke mengatakan agenda sanksi untuk Indonesia tidak dijadwalkan meski kongres pemilihan pengurus PSSI di Hotel Sultan Jakarta, Jumat dua pekan lalu, berakhir deadlock. "Bosnia dan Brunei Darussalam (negara yang di-suspend FIFA) saja mau dicarikan solusinya," ujar Farid menirukan ucapan Valcke.

CEO Liga Primer Indonesia Widjajanto mengatakan Valcke ingin mendengar pendapat lain mengenai sepak bola di Indonesia dari Farid dan Hadi. "Selama ini FIFA hanya mendapat laporan dari Komite Normalisasi PSSI saja," ujar Widjajanto.

Kepada Valcke, Widjajanto melanjutkan, Farid dan Hadi juga menceritakan reformasi sepak bola di Indonesia, mulai Kongres Sepak Bola Nasional 2010, kelahiran Liga Primer yang digagas pengusaha Arifin Panigoro, sampai kegagalan Kongres PSSI. "Kami ingin Indonesia tidak mendapat sanksi," ujarnya.

Ketua Normalisasi PSSI Agum Gumelar telah berada di Swiss dan dijadwalkan bertemu dengan Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA Thierry Regenass, hari ini, Senin 30 Mei 2011. Agum juga membawa misi yang sama untuk mencegah sanksi dari FIFA.

Sebelum berangkat ke Swiss, Agum mengatakan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah mengirim surat rekomendasi agar menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. "Mudah-mudahan FIFA mengerti dan ada keputusan yang tidak merugikan kita," ujar Agum, dua hari lalu.

Widjajanto membantah informasi Agum mengenai rekomendasi sanksi dari AFC tersebut. "Dia (Frank van Hattum) tidak pernah menyarankan itu karena ia hadir sebagai observer," kata Widjajanto.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Rita Subowo meminta Agum meyakinkan FIFA agar tidak menjatuhkan sanksi. "Saya minta Pak Agum menyampaikan bahwa kita siap menggelar kongres lagi," kata Rita, kemarin.

Ia mengaku telah mengirim surat elektronik kepada Presiden FIFA Sepp Blatter pada 27 Mei lalu. Isi surat itu menginformasikan bahwa Pemerintah Indonesia siap mendukung Kongres PSSI.



Sumber: Tempo



-dipi-
 
kelompok 78 dan nama nama ini saleh Ismail Mukadar, Usman Fakaubun, Wisnu Wardhana, Hardiyandra, Sarluhut Napitupulu, Imron Abdul Fatah, Achmad Riyadh, Harbiansyah Hanafiah, Yunus Nusi, Halim Mahfudz, Syahrir Cakkari

jangan di libatkan lagi dalam kongres PSSI,mereka akan hanya membuat rusuh

mereka cuma menginginkan sepakbola indonesia kena sanksi

kalau mereka di libatkan pasti akan hanya membuat kekacauan dan kisruh
 
Back
Top