Main Saham Online Kini Lebih Menyenangkan di Lautandhana Online Trading | LOTS

Bursa Hari Ini 04 May 2015 09:19

Global Update

Bursa AS pada perdagangan akhir pekan ditutup mengalami penguatan yang signifikan didorong oleh aksi selektive buy atas saham-saham sektoral kesehatan dan IT pasca data pengangguran AS yang cenderung membaik sehingga memerikan sinyal kenaikan ekonomi AS. Saham Apple menjadi pendorong utama rally bursa AS yang ditutup lebih dari 3%. Sementara itu bursa Eropa cenderung ditutup dalam kisaran yang terbatas dimana indeks FTSE 100 menguat 0,4% ditutup pada level 6.986,0.

Corporate Summary

Ø 1Q15, Laba Bersih MAPI Anjlok 78,2%
Ø Laba PTBA susut 35%
Ø SSIA berencana private placement
Ø TOTL Bagi Dividen Rp30/ Saham
Ø 1Q15, BCIC cetak rugi bersih Rp 96 Miliar
Ø 1Q15 penjualan TCID naik 10,9% YoY
Ø Laba ADRO Tergerus 54%
Ø BHIT Rugi Rp207,8 miliar
Ø BNBR Kembali Merugi
Ø Pendapatan dan Laba APLN Turun
Ø Medco Power Tunda IPO

Berita Emiten 04 May 2015 09:21

1Q15, Laba Bersih MAPI Anjlok 78,2%

Selama periode 1Q15 ini, pendapatan bersih MAPI naik 10,8% YoY dari Rp2,67 triliun menjadi Rp2,96 triliun, sementara laba bersih anjlok hingga 78,2% YoY dari Rp47 miliar pada 1Q14 menjadi Rp10 miliar, akibat kenaikan beban keuangan 19,8% YoY dan rugi selisih kurs mencapai Rp3 miliar.

Komentar analis:

Pendapatan perseroan in line dengan ekspektasi FY15 kami (22,1% FY15E Rp13,4 triliun). TP Under Review (previous TP Rp5,700/ share)

Laba PTBA susut 35%

PTBA di 1Q15 membukukan laba bersih Rp 356,2 miliar menyusut 35% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp 551,8 miliar sebagai dampak dari koreksi harga batubara.

SSIA berencana private placement


SSIA berencana melakukan private placement dengan melepas saham sebanyak 470,5 juta saham senilai total Rp 555,2 miliar. Perseroan melalui anak perusahaannya, SSIA International Pte Ltd akan menerbitkan obligasi senilai total US$ 200 juta setara dengan Rp 2,48 triliun). .

TOTL Bagi Dividen Rp30/ Saham

RUPST TOTL menyetujui pembagian dividen tahun buku 2014 sebesar Rp30 per saham atau senilai total Rp102,3 miliar.Pembagian dividen tersebut merupakan 62,5% dari perolehan laba bersih sepanjang 2014 lalu senilai Rp163,67 miliar.

1Q15, BCIC cetak rugi bersih Rp 96 Miliar

Pada 1Q15, BCIC cetak rugi bersih sebesar Rp 96 Miliar dibandingkan dengan 1Q14 yang mencetak laba bersih. Pada 1Q14, penyaluran kredit turun 20,4% dari semula Rp 9,3 Triliun menjadi Rp 7,4 Triliun.

1Q15 penjualan TCID naik 10,9% YoY

TCID berhasil mencetak penjualan bersih sebesa Rp 653,70 Miliar naik 10,9% dengan rincian penjualan ekspor sebesar Rp 217,7 Miliar naik 12% YoY dan domestic Rp 437,97 MIliar naik 10% YoY.

Laba ADRO Tergerus 54%

Laba bersih ADRO anjlok hingga 54,1% YoY pada 1Q15 menjadi US$59,06 juta dari US$128,75 juta. Pendapatan turun sebesar 15,8% YoY menjadi US$710,94 juta. Sementara itu, total produksi ADRO sebanyak 13,2 juta ton turun 6% YoY dipengaruhi tingginya intensitas hujan.

BHIT Rugi Rp207,8 miliar

Di 1Q15, BHIT membukukan rugi bersih Rp207,8 miliar dari laba bersih pada 1Q14 Rp385,43 miliar akibat rugi kurs bersih sebesar Rp572,62 miliar dan naiknya beban keuangan (+29,48%). Pendapatan perseroan sepanjang periode ini tumbuh 14,15% YoY menjadi Rp3,2 triliun.

BNBR Kembali Merugi

Pada 1Q15 BNBR kembali mencatatkan rugi bersih sebesar Rp302,5 miliar dari laba bersih 1Q14 Rp665,0 miliar akibat merosotnya pendapatan hingga 36,97% YoY dari Rp2,5 triliun menjadi Rp1,57 triliun..

Pendapatan dan Laba APLN Turun

Total pendapatan APLN sepanjang 1Q15 menyusut 14,58% menjadi Rp995,19 miliar, sejalan dengan turunnya marketing sales hingga 48,61%. Laba bersih juga anjlok 65,58% dari Rp295,39 miliar ke Rp101,37 miliar.

Medco Power Tunda IPO

REncana IPO PT Medco Power Indonesia dipastikan ditunda tahun ini melihat kondisi pasar yang belum memungkinkan tahun ini, seperti harga minyak mentah dunia yang diprediksi masih rendah yaitu berada di rentang US$60-80 per barel.

sumber
 
Bursa Hari Ini, 06 May 2015 09:15

Market Movement

IHSG berhasil menguat 0,4% ke level 5.160,3 meski sempat mengalami tekanan jual pasca release data GDP 1Q15 yang dibawah konsensus yakni 4,7% vs konsensu 4,9% menunjukkan melambatnya perkeonomian nasional. Asing tercatat membukukan transaksi net buy senilai Rp 455 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 1.175 ke Rp 44.175, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 550 ke Rp 13.450, Tower Bersama (TBIG) naik Rp 375 ke Rp 8.775, dan Mayora (MYOR) naik Rp 375 ke Rp 259.000. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 850 ke Rp 72.900, Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 600 ke Rp 3.000, Mandom (TCID) turun Rp 600 ke Rp 19.400, dan Multi Bintang (MLBI) turun Rp 575 ke Rp 9.000.

GLOBAL UPDATE

Bursa Wall Street turun hingga 1% dikarenakan melebarnya defisit neraca perdagangan AS. Pada 1Q15, defisit neraca perdagangan AS merupakan yang paling tertinggi dalam 6,5 tahun terakhir ini dengan jumlah defisit sebesar US$51,4 Miliar. Indek saham Dow Jones turun 142,2 poin (0,79%) ke 17.927,2. Indeks S&P 500 turun 25,03 poin (1,18%) ke 2.089,46. Sementara indeks Nasdaq turun 77,6 poin (1,55%) ke 4.939,33. Sementara itu bursa acuan eropa juga mengalami penurunan yaitu DJ Euro Stoxx turun 2,4% berada pada level 3546,6 dan FTSE 100 turun 0,8% berada pada level 6927,6..

Analyst Meeting Takeaways MPMX

Selama periode 1Q15, MPMX berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,1% YoY menjadi Rp 3,90 triliun dari Rp 3,64 triliun di 1Q14. Namun laba bersih turun 23,04% YoY menjadi Rp 121,21 miliar dari Rp 157,50 miliar di 1Q14 akibat dari kenaikan beban penjualan sebesar 28,22% YoY menjadi Rp 399,52 miliar dari Rp 311,58 miliar. Volume penjualan dari segmen Distibusi dan Retail 2W relative stabil dan flat, segmen distribusi dan retail 4W mengalami pertumbuhan dari penjualan 235 unit di 1Q14 menjadi 623 unit di 1Q15, kenaikan tersebut ditopang dari 5 dealer yang sudah efektif sampai 1Q15 dibanding periode 1Q14 dimana perusahaan masih belum mempunyai dealer resmi. Volume penjualan di segmen Consumer Parts menurun sebesar 10,9% menjadi 14.845 KL di 1Q15 dari sebelumnya 16.678 KL di 1Q14. Volume penjualan di segmen Auto Service relative stabil dan flat dengan armada rental di 1Q14 sebanyak 14.573 unit dan di 1Q15 sebanyak 14.287 unit. (NOT RATED)

Corporate Summary

Ø AKRA bagi dividen Rp 80/saham
Ø LSIP bagi dividen Rp 53/saham
Ø SIMP bagi dividen Rp 16/saham
Ø WSKT Garap Tol Balikpapan-Samarinda Paket V
Ø KIJA terbitkan global bond US$ 70 juta
Ø AKRA garap PLTU US$ 1,7 M
 
Bursa Hari Ini, 07 May 2015 09:39

Market Movement

Meski terkena tekanan jual terutama dari investor asing, IHSG pada akhirnya mampu ditutup menguat terbatas sebesar 0,5% berada pada level 5.185,0. Investor asing mencatatkan transaksi net sell senilai Rp 827 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 1.000 ke Rp 45.175, Tigaraksa (TGKA) naik Rp 700 ke Rp 3.800, Astra Agro (AALI) naik Rp 575 ke Rp 20.975, dan Plaza Indonesia (PLIN) naik Rp 570 ke Rp 3.570; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 900 ke Rp 72.000, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 500 ke Rp 11.100, Indocement (INTP) turun Rp 375 ke Rp 22.025, dan Buana Finance (BBLD) turun Rp 350 ke Rp 1.050.

GLOBAL UPDATE

Bursa AS dalam perdagangan tadi malam ditutup terkoreksi pasca pernyataan Janet Yellen, Gubernur The Fed bahwa valuasi bursa AS sudah mahal meski The Fed belum melihat tanda-tanda bubble pasar saham. Investor sendiri masih berspekulasi kapan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya yang diperkirakan terjadi pada September mendatang. Indeks Dow Jones dan Nasdaq melemah masing-masing sebesar 0,5% dan 0,4%. Sementara itu, bursa Eropa mampu ditutup menguat dalam kisaran terbatas dimana indeks DJ Euro Stoxx menguat ke level 3.558,0 sedangkan FTSE 100 naik ke level 6.933,7.

Corporate Summary

Ø IPO PP Properti Banjir Peminat
Ø IPOL Incar Kontribusi 10% dari Anak Usaha Baru
Ø IPOL anggarkan capex US$ 9,5 juta di tahun 2015
Ø INPP Incar Utang Rp320,58 miliar
Ø BSDE Butuh Rp25 triliun
Ø MKPI Pangkas Belanja Modal
Ø BSDE Bagikan Dividen Rp 15 per saham
Ø KBLV bukukan kerugian Rp205,33 M
Ø DUTI anggarkan capex Rp 500 – Rp 700 Miliar
Ø EXCL cetak Rugi Bersih Rp 758 Miliar
Ø AMRT tawarkan obligasi senilai Rp 1 triliun

sumber
 
Bursa Hari Ini 08 May 2015 09:33

Market Movement

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,7% menjadi ke level 5.150,5 dengan investor asing kembali membukukan transaksi net sell senilai Rp 351 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 1.575 ke Rp 22.800, Indofood CBP (ICBP) naik Rp 225 ke Rp 13.900, Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 225 ke Rp 24.225, dan Acset (ACST) naik Rp 200 ke Rp 4.900; sedangkan saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Djakarta (DLTA) turun Rp 5.000 ke Rp 275.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.200 ke Rp 45.975, Unilever (UNVR) turun Rp 1.775 ke Rp 43.400, dan Indocement (INTP) turun Rp 675 ke Rp 21.350.

Takeaway WTON Meeting

Kemarin kami melakukan lunch meting dengan manajamen Wika Beton untuk update kinerja 1Q15 dan prospek kedepannya. Berikut adalah key point dari obrolan santai bersama manajemen:

- Kinerja 1Q15 yang anjlok super dalam cukup mengejutkan manajemen dan pelaku pasar yang inline dengan perlambatan ekonomi Indonesia di 1Q15 dan faktor rendahnya penyerapan APBN-P 2015 sebagai akibat dari: 1) lamanya proses administrasi pasca APBN-P 2015 yang disetujui oleh DPR; 2) reformasi birokrasi perijinan dan proses tender new kontrak dipercepat di 1Q dan 3) adanya merger Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU & Perpera). Alhasil, mayoritas proyek infra pemerintah belum ada yang berjalan (0 new contract);

- Di 1Q15, Perseroan hanya memperoleh kontrak baru Rp 550 miliar turun dari Rp 600 miliar di 1Q14 yang mayoritas berasal dari kontrak carry over tahun lalu dan kontrak baru dari swasta;

- Pendapatan dan laba bersih 1Q15 anjlok super dalam masing-masing sebesar 53,2% YoY (-55.2% QoQ) dan 78,8% YoY (-83,8% QoQ) mencapai Rp 428 miliar dan Rp 17 miliar. Pun demikian dengan profitabilitas, gross margin anjlok 604 bps YoY dan 772 bps ke level 8% (vs 14% 1Q14 dan 15.7% di 4Q14);

- Hingga YTD, total kontrak baru perseroan dan anak perusahaan sudah mencapai senilai Rp 1 triliun dengan nilai kontrak terbesar diperoleh dari proyek MRT sekitar Rp 108 miliar melalui anak perusahaan WIKA KOBE. Kontrak baru tersebut mencapai 25% dari target kontrak baru 2015 Rp 4 triliun;

- Dengan mulai kick off proyek infra pemerintah di bulan Mei, kami melihat permintaan produk precast akan kembali meningkat jauh lebih tinggi di 2Q-4Q sejalan dengan meningkatnya raihan kontrak baru perusahan konstruksi. Perseroan akan memantau perkembangan ekonomi makro hingga di 3Q, apabila masih mengalami perlambatan maka manajemen akan downgrade target kinerja 2015. Kami masih memaintain proyeksi kami 2015 sejalan dengan optimisme percepatan pembangunan infrastruktur di pemerintahan Jokowi yang memiliki track record serta didukung Menteri yang tepat;

Dengan perubahan asumsi WACC, kami menaikkan target price WTON menjadi Rp 1.550 per saham dari sebelumnya Rp 1.450 per saham. Dengan koreksi harga saham WTON yang tajam, kami mengupgrade rekomendasi Netral menjadi BUY dengan potensi upside 41%.

Corporate Summary

Ø WINS Beli Tiga Kapal Genjot
Ø MDRN targetkan buka 50 gerai tahun ini
Ø ERAA bidik penjualan Rp 15,32 T
Ø MLBI bukukan pendapatan Rp 569 Miliar
Ø 1Q15, Pendapatan WINS anjlok 61% YoY
Ø SSIA Jual Lahan 5,5 Ha
Ø AISA Targetkan Kontribusi Taro Rp834 miliar

sumber
 
Bursa Hari Ini, 11 May 2015 09:29

Market Movement

Jelang akhir pekan, IHSG berhasil rebound 31 poin berkat aksi beli saham yang marak dilakukan mayoritas oleh investor domestik sebagai respon positifnya bursa saham global Kamis lalu. Investor asing masih gencar menarik dananya keluar dari lantai bursa, kali ini transaksi jual bersihnya mencapai Rp98 miliar di seluruh pasar. Dari 9 indeks sektoral, hanya saham-saham perbankan dan konstruksi yang melemah, sementara indeks lainnya menguat. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 1.125 ke Rp 23.925, Indocement (INTP) naik Rp 1.050 ke Rp 22.400, Tigaraksa (TGKA) naik Rp 950 ke Rp 4.750, dan Indo Tambangraya (IMTG) naik Rp 750 ke Rp 14.075.Sementara saham-saham top losers antara lain Solusi Tunas (SUPR) turun Rp 1.000 ke Rp 10.000, Siloam (SILO) turun Rp 800 ke Rp 13.900, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 725 ke Rp 2.180, dan Lippo Cikarang (LPCK) turun Rp 225 ke Rp 11.150.

Global Update

Pasar saham AS rally menyusul data ketenagakerjaan yang menguat cukup tinggi di bulan April yang mengindikasikan percepatan pertumbuhan ekonomi di AS, ditambah kinerja emiten di 1Q15 yang mayoritas memuaskan. Indeks pengangguran turun ke level 5,4%, angka terendanya sejak bulan Mei 2008 dan pertumbuhan upah per jam naik hingga 0,1% MoM. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq kompak menguat, masing-masing ditutup pada level 18.191,1 (+1,5%), 2.116,1 (+1,3%), dan 5.003,5 (+1,2%). Kemenangan partai PM Inggris, David Cameron di pemilu serta data ketenagakerjaan AS yang membaik membawa indeks acuan saham Eropa naik tinggi lebih dari 2%. Indeks Stoxx50 naik 2,6% ke level 3.649,5 sementara FTSE naik 2,3% ke level 7.046,8.

Corporate Summary

Ø GIAA Cetak Laba Sebesar US$ 11,39 juta pada 1Q15
Ø SSIA Targetkan Penjualan Lahan Diatas 10 ha
Ø BCAP Bagikan Dividen Rp 20,67 Miliar
Ø INDF Bagikan Dividen Rp 1,94 Triliun
Ø INDF Bangun Pabrik Gula Kapasitas 120K ton
Ø TOTL Raih 40% Target Kontrak di 2015

sumber
 
Berita Emiten, 11 May 2015 09:31

GIAA Cetak Laba Sebesar US$ 11,39 juta pada 1Q15

1Q15, GIAA mencetak laba bersih sebesar US$ 11,39 miliar dibandingkan pada periode 1Q14 GIAA membukukan rugi bersih sebesar US$ 168,04 juta. Kenaikan laba ini ditopang dari pendapatan sebesar 13,44% YoY menjadi sebesar US$ 927,32 juta dan beban operasional yang turun sebesar 11,03%.

SSIA Targetkan Penjualan Lahan Diatas 10 ha

SSIA menargetkan penjualan lahan indutri diatas 10 Ha pada 2Q15. Pada 1Q15, SSIA berhasil mencetak penjualan lahan seluas 13,6 Ha dan SSIA membukukan pendapatan sebesar Rp 1,31 triliun naik 43,5% YoY dimana pada periode 1Q14 SSIA mencetak Rp 918,1 miliar, peningkatan pendapatan berdampak langsung pada laba bersih SSIA di 1Q15 sebesar Rp 204,3 miliar.

BCAP Bagikan Dividen Rp 20,67 Miliar

BCAP akan membagikan dividen sebesar Rp 20,67 Miliar atau Rp 5/saham kepada para pemegang saham. Total dividen setara dengan 80% dari laba bersih di 2014 yaitu Rp 25,16 miliar.

INDF Bagikan Dividen Rp 1,94 Triliun

INDF akan membagikan dividen Rp 1,94 triliun atau Rp 220/saham. Total dividen yang dibagikan setara 50% terhadap laba bersihnya di tahun 2014.

INDF Bangun Pabrik Gula Kapasitas 120K ton

INDF akan membangun pabrik pengolahan gula berkapasitas minimal 120.000 ton per tahun. Pabrik itu berlokasi di Konawe, Sulawesi Tenggara.

TOTL Raih 40% Target Kontrak di 2015

Sampai April 2015, realisasi kontrak baru TOTL sudah mencapai 40% dari total kontrak yang ditargetkan di tahun 2015.
 
Bursa Hari Ini, 13 May 2015 09:22

Market Movement


IHSG kembali menanjak, kembali ke level 5.200 didorong aksi beli selektif oleh investor domestik sepanjang perdagangan. Tekanan jual dari investor asing masih melanda lantai bursa, kali ini transaksi jual bersihnya mencapai Rp397,5 miliar di seluruh pasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 1.925 ke Rp 24.150, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.200 ke Rp 47.150, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 950 ke Rp 73.450, dan Blue Bird (BIRD) naik Rp 750 ke Rp 8.950. Sementara saham-saham top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 1.150 ke Rp 42.500, Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 1.050 ke Rp 6.500, Solusi Tunas (SUPR) turun Rp 400 ke Rp 9.600, dan Matahari (LPPF) turun Rp 375 ke Rp 16.500.

Global Update

Bursa saham AS dan Eropa kembali melemah di tengah penantian pasar atas keputusan the Fed mengenai suku bunga acuannya serta aksi jual masif di pasar pendapatan tetap global. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq turun tipis, masing-masing ditutup pada level 18.068,2 (-0,2%), 2.099,1 (-0,3%), dan 4.976,2 (-0,3%), sementara indeks acuan Eropa seperti Stoxx50 dan FTSE 100 kompak turun 1,4% ke level 3.573,1 dan 6.933,8.

Corporate Summary


Ø SRIL Serap Capex 4,23% dari target 2015
Ø WIIM akan Menaikkan Harga Jual Rokok Rata-rata 8-10%
Ø META Anggarkan Capex Rp 1,6 triliun
Ø SRAJ Ekspansi dengan Lima Anak Usaha Baru
Ø TBLA Harus Lunasi Utang US$ 8,67 juta Tahun ini
Ø META Alokasikan Capex Rp 1,6 triliun

sumber
 
FOCUS RESEARCH – PT WIJAYA KARYA BETON TBK

EXPECT TO RECOVER IN 2Q


Sejalan dengan perlambatan ekonomi dengan pertumbuhan GDP hanya 4,71% di 1Q15, WTON membukukan penurunan yang signifikan dari segi pendapatan dan laba bersih masing-masing 53,2% YoY (-55,2% QoQ) dan 78,8% YoY (-83,8% QoQ). Gross margin dan net margin perseroan pun ikut tergerus masing-masing hingga 604bps dan 481bps. Dengan dimulainya beberapa proyek infrastruktur pemerintah bulan ini, kami mengestimasi permintaan produk precast akan membaik di 2Q15 dan seterusnya di tengah kenaikan perolehan kontrak baru dari para pemain konstruksi. Karena koreksi tajam ini, harga saham diperdagangkan di 22,61x PER 2015F dan 13,55x EV/EBITDA 2015F sementara dari fair value kami, potensi kenaikan mencapai 38% (BUY – TP Rp1.500/share).

MARKET MOVEMENT

Jelang libur kenaikan Isa Almasih, IHSG berhasil naik hingga 40 poin ke level 5.246,1 berkat aksi borong saham yang kembali didominasi investor domestik. Secara sektoral, hanya indeks saham konsumer saja yang melemah tipis, sementara indeks saham lainnya menguat, dipimpin saham-saham perkebunan, properti, dan aneka industri. Sementara itu, investor asing belum berhenti menarik dananya dari lantai bursa, dengan nilai foreign net sell mencapai Rp387,7 miliar di seluruh pasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 1.850 ke Rp 26.000, Siloam (SILO) naik Rp 625 ke Rp 14.600, Indocement (INTP) naik Rp 575 ke Rp 23.000, dan Matahari (LPPF) naik Rp 425 ke Rp 16.925. Sementara saham-saham top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 5.000 ke Rp 140.000, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 590 ke Rp 2.815, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 450 ke Rp 9.550, dan Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 400 ke Rp 23.625.

GLOBAL UPDATE

Bursa saham AS rally dipicu pelemahan mata uang USD serta berkurangnya kekuatiran investor mengenai kemungkinan the Fed menaikkan suku bunganya di 1H15 ini. Melemahnya mata uang AS tersebut menjadi sentimen positif terutama bagi emiten multinasional, yang memiliki eksposur penjualan besar di luar negeri. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq naik tajam, masing-masing ditutup pada level 18.252,2 (+1,1%), 2.121,1 (+1,1%), dan 5.050,8 (+1,4%). Pun dengan bursa saham Eropa yang berhasil rebound setelah melemah dua hari berturut-turut, penguatan saham dipimpin oleh emiten produsen baja seperti ArcelorMittal dan Salzgitter AG. Indeks Stoxx50 melompat 1,4% ke level 3.602,2 dan FTSE naik 0,3% ke 6.973,0.

CORPORATE SUMMARY

- MPPA bagi dividen Rp 193,9 miliar
- INTP bagi dividen Rp 4,9 triliun
- META targetkan pertumbuhan kinerja 25% YoY
- TOTO anggarkan capex US$ 13 juta
- LTLS anggarkan capex US$ 40 juta
- 1Q15, laba bersih MAYA turun 4,8%

sumber
 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 18 Mei 2015

Prospek bursa saham pekan ini akan dipengaruhi oleh pergeseran sentimen global dimana dominasi dollar atas major currencies mulai meredup. Terhadap euro, counterpart mata uang dollar yang dianggap paling seimbang, dollar telah melemah kelevel terendah barunya tahun ini. Melemahnya dollar ini dipengaruhi oleh beberapa data makro Amerika yang tidak mendukung kuatnya ekonomi seperti defisit trade balance terbesar sejak 2006 dan GDP growth 1Q yang diprediksi mengalami kontraksi.

Rendahnya GDP growth Amerika di 1Q memang banyak dipicu oleh faktor seasonal seperti cuaca yang buruk, namun tetap menjadi perhatian dan pertimbangan pengambil keputusan terkait rencana naiknya suku bunga The Fed. Hal ini karena pada saat yang bersamaan kuatnya nilai tukar dollar telah menekan laba korporasi Amerika yang banyak melakukan perdagangan internasional. Dua faktor ini telah menjadi perhatian The Fed namun belum sampai mengubah konsensus timing naiknya suku bunga pada September.

Dalam kerangka domestik, tampaknya pelemahan dollar tidak banyak berperan dalam menolong nilai tukar rupiah yang masih betah diposisinya saat ini diatas Rp13.000 per dollar. Hal ini sebangun dengan aksi jual investor asing yang terus berlanjut dipekan kedua Mei dan menghapus akumulasi pembelian tahun ini menjadi net sell. Data trade balance April yang mengalami surplus sebesar US$450 juta juga tidak memberi pengaruh positif sentimen asing terhadap aset domestik.

Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini:

informasi lebih lanjut
 
Bursa Hari Ini, 19 May 2015 09:35

Market Movement

IHSG ditutup menguat tipis pada awal pekan di level 5.237,81naik10,72 poin (0,2%). Transaksi asing mencatat net foreign sell senilai Rp 450,24 Miliar. Tercatat sektor perkebunan, pertambangan, industri dasar, infrastruktur dan perdagangan mengalami pelemahan dan sektor konsumer, aneka industri, properti dan keuangan mengalami penguatan. Saham-saham top gainers antara lain : Inti Bangun (IBST) naik Rp 485 ke Rp 3.485, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 400 ke Rp 9.400, Unilever (UNVR) naik Rp 350 ke Rp 43.850, dan Link Net (LINK) naiik Rp 300 ke Rp 5.475. Sementara saham-saham yang masuk top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.450 ke Rp 45.050, United Tractor (UNTR) turun Rp 700 ke Rp 22.100, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 610 ke Rp 2.905, dan Inti Agri (IIKP) turun Rp 600 ke Rp 2.200.

Global Update

Bursa saham AS diakhiri positif pada perdagangan awal pekan ini disebabkan oleh data ekonomi yang berkembang diprediksi membuat kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed akan diundur. Indeks Dow Jones dan S&P500 menguat di posisi titik tertinggi terbaru ke level 18.298,88 (+0,14%) dan 2.129,2 (+0,3%). Begitu juga dengan bursa acuan Eropayang ditutup menguat dimana saham indeks Stoxx50 rebound ke 3.589,2 naik 0,5% dan FTSE rebound ke level6.968,9 naik 0,1%.

Corporate Summary

Ø ABMM Targetkan Pertumbuhan 15%
Ø ABMM akuisisi pembangkit listrik US$ 400 juta
Ø AMRT Buka 200 Gerai Baru di 1Q15
Ø BKSL Kantongi Rp214 miliar
Ø BSDE Incar Rp700miliar dari Element Rasuna
Ø DART Batalkan Emisi Notes
Ø GIAA setor modal berupa pesawat ke Citilink
Ø RUPS Setujui Penerbitan Sukuk Global GIAA
Ø KBLV anggarkan capex sebesar Rp1,5 T
Ø KLBF turunkan target penjualan menjadi 7%-9%
Ø YPAS akan relokasi pabrik ke Jawa Tengah
Ø Rugi MYTX Membengkak
Ø TLKM segera realisasi ekspansi ke Singapura
Ø VIVA Refinancing Utang US$230 juta
Ø WTON raih kontrak baru Rp 1 triliun

sumber
 
Bursa Hari Ini, 25 May 2015

Market Movement

IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup stagnan pada level 5.315,2 atau cenderung naik super tipis. Kembali maraknya akasi tekanan jual investor ditengah rally IHSG yang signifikan menjadi penggerak stagnannya indeks, terutma melanda saham sektoral perbankan. Investor asing kembali membukukan transaksi net seel senilai Rp 517 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 2.100 ke Rp 26.850, Unilever (UNVR) naik Rp 1.000 ke Rp 43.850, Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 700 ke Rp 5.825, dan Blue Bird (BIRD) naik Rp 600 ke Rp 8.900; sedangkan saham-saham top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 825 ke Rp 22.425, Inti Bangun (IBST) turun Rp 485 ke Rp 3.000, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 310 ke Rp 2.800, dan Tower Bersama (TBIG) turun Rp 300 ke Rp 9.000.

Global Update


Bursa AS dan Eropa di perdagangan akhir pekan cenderung ditutup pada teritori negatif pasca indikasi dari The Fed yang memastikan kenaikan suku bunga acuan akan terjadi pada tahun ini bila ekonomi AS membaik inline dengan ekspektasi. Indeks Nasdaq ditutup stagnan pada level 5.089,4 sedangkan indeks Dow Jones dan DJ Euro Stoxx terkoreksi terbatas 0,3% ditutup pada level 18.232 dan 3.679,1. Sementara itu, indeks FTSE 100 berhasil ditutup menguat 0,2% di level 7.031,7.

Corporate Summary


Ø TOWR tambah menara
Ø MTLA masuk pasar properti kelas atas
Ø WIIM bagikan dividen Rp 13,5/saham
Ø PTPP Tunda Bangun Hotel di Bengkulu
Ø AMRT Tambah 243 Gerai
Ø SMGR siap akuisisi SMBR

sumber
 
Bursa Hari Ini, 26 May 2015

Market Movement

IHSG di awal pekan ditutup terkoreksi sebesar 0,5% di level 5.288,4 ditengah sepinya perdagangan bursa akibat minimnya sentimen positif. Investor asing masih melakukan transaksi net sell senilai Rp 140 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 625 ke Rp 44.400, Centex (CNTX) naik Rp 425 ke Rp 17.100, Astra Agro (AALI) naik Rp 400 ke Rp 26.500, dan Inti Agri (IIKP) naik Rp 400 ke Rp 3.150; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 775 ke Rp 46.300, United Tractor (UNTR) turun Rp 650 ke Rp 22.625, Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 600 ke Rp 26.250, dan Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 525 ke Rp 5.300.

Global Update

Bursa Eropa cenderung ditutup mengalami pelemahan yang sifatnya terbatas akibat koreksi saham-saham berbasis komoditas serta mayoritas pelaku pasar mengurangi bobot investasi di ekuitas. Liburnya bursa AS juga menambah minimnya sentimen untuk pergerakan bursa global. Indeks DJ euro Stoxx ditutup melemah sebesar 0,6% berada pada level 3.655,4.

Corporate Summary

Ø PYFA targetkan penjualan tumbuh 9,5% YoY
Ø 1Q15 Laba Bersih TBIG turun 39,27%
Ø Penjualan alat berat UNTR merosot 38,7%
Ø MPMX bagikan dividen 30,5 M
Ø JAWA anggarkan belanja modal Rp341 M
Ø BBTN-TLKM Siap Rilis Tabungan Berbasis Ponsel
Ø BRAU Pilih Suntikan Dana dalam Bentuk Ekuitas
Ø ISAT Rampungkan Pencarian Dana
Ø VOKS Genjot Penjualan Serat Optik
Ø BI perlonggar aturan LTV KPR dan KPA

sumber
 
Bursa Hari Ini, 27 May 2015

Market Movement

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat terbatas sebesar 0,6% berada pada level 5.320,9 yang didorong oleh aksi borong saham berbasis sektoral konsumer dan infrastruktur. Investor asing tercatat membukukan transaksi net buy senilai Rp 133 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 1.325 ke Rp 45.725, Astra Agro (AALI) naik Rp 700 ke Rp 27.200, Bali Towerindo (BALI) naik Rp 500 ke Rp 2.650, dan Matahari (LPPF) naik Rp 375 ke Rp 17.700; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 350 ke Rp 25.900, Mitrabara (MBAP) turun Rp 315 ke Rp 955, Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 22.200, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 250 ke Rp 72.200.

Global Update

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam ditutup terkoreksi tajam akibat kekhawatiran atas spekulasi dinaikkannnya suku bunga acuan The Fed, kondisi ekonomi Yunani dan turunnya harga minyak dunia yang menyeret turun saham-saham sektoral energi dan transportasi. Indeks Dow Jones terkoreksi 1% ditutup pada level 18.041,5 sedangkan indeks FTSE 100 ditutup anjlok 1,2% berada di level 6.949,0.

Corporate Summary

Ø HDTX right issue sebesar Rp 1,14 Triliun
Ø ARNA alokasikan capex Rp 1,25 Triliun
Ø KIJA bagikan dividen Rp 112,28 Miliar
Ø MIDI anggarkan capex Rp 900 Miliar
Ø SMDR IPO Anak Usaha
Ø INDY beri pinjaman US$ 30 juta ke anak usahanya
Ø BUMI Peroleh Perpanjangan Waktu Moratorium
Ø TBIG Tunjuk Indo Premier Garap Buyback
Ø JSMR targetkan Tol Kejapan-Gempol beroperasi tahun ini

sumber
 
Lautandhana Online Trading System (LOTS 28 May 2015)

Diperkirakan pergerakan indeks di hari ini akan berfluktuatif dikisaran 5128.48 - 5312.89 sbg support & resistance.

‎​ BSDE: Saat ini masih berkonsolidasi dalam rentang 1920 - 1980. Bila harga berhasil menguat menembus 1980 & bertahan di atasnya, membuka peluang utk menguji level 2100 sbg target terdekat sementara.

‎​ LSIP: TP sementara di 1895 - 1985 sbg target pertama & kedua selama msh dpt bertahan di atas 1730.

‎​ BBTN: TP sementara di 1295 selama harga msh dpt bertahan di atas 1220.

‎​ INDF: Bila harga mampu menguat kembali & bertahan di atas 7200, peluang uji level 7400 sbg target sementara.

‎​ CTRA: Resistance kuat sementara di 1590.

‎​ BMRI: Berpeluang menguat sesaat di perdagangan hari ini. TP sementara masih di 11900.

‎​ TBIG: Support kuat masih di 8550. Namun adanya kekuatan beli di perdagangan kemarin membuat adanya peluang penguatan sesaat.
 
Bursa Hari Ini, 28 May 2015 09:10

Market Movement

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup terkoreksi cukup signifikan 1,3% untuk ditutup pada level 5.253,4 akbiat maraknya aksi tekanan jual yang dilakukan investor domestik di keseluruhan sektoral indeks. Investor asing justru tercatat membukukan transaksi net buy senilai Rp 220 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 300 ke Rp 72.500, Indofood (INDF) naik Rp 175 ke Rp 7.200, Chandra Asri (TPIA) naik Rp 100 ke Rp 3.750, dan Inti Agri (IIKP) naik Rp 100 ke Rp 3.100; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 1.550 ke Rp 24.350, Unilever (UNVR) turun Rp 1.225 ke Rp 44.500, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 550 ke Rp 45.800, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 525 ke Rp 22.100.

Global Update


Bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam berhasil terjadi rebound pasca koreksi dalam didorong oleh penguatan saham sektoral teknologi dan kesehatan serta optimisme Yunani dari potensi gagal bayar setelah hampir tercapainya kesepakatan antara Yunani dan para kreditur atas penyelesaian utang yang akan jatuh tempo. Indeks Nasdaq ditutup naik 1,5% di level 5.106,6 sedangkan indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing menguat 1,2% dan 1,8% ke level 7.033,3 dan 3.682,9.

Corporate Summary

Ø AMRT bagikan dividen sebesar Rp 160 M
Ø LPGI bagi divieden Rp 27 M
Ø Pendapatan HITS 1Q15 turun 20,15% YoY
Ø TBIG buy back saham maksimal 5%
Ø BYAN anggarkan capex sebesar US$80 juta
Ø 1Q15, Laba bersih SRTG turun 98,02%
Ø SUPR peroleh pinjaman US$ 315 juta
Ø GDYR akan stock split 1:10

sumber
 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 1 Juni 2015

Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 menjadi hanya 4,7% masih menyisakan kekecewaan dan kecemasan yang berkepanjangan pada sebagian besar pelaku pasar. Tidak lama setelah mengetahui figur makro ekonomi kuartal I tersebut, Bank Indonesia dan Menteri Keuangan pun kompak merevisi target pertumbuhan ekonomi 2015 menjadi 5,1% dan 5,4% dari sebelumnya optimis tumbuh 5,7%.

Kecemasan pelaku pasar atas prospek ekonomi tidak hanya berhenti pada ekonomi domestik, tetapi juga pada prospek perekonomian global baik Amerika Serikat, Eropa maupun China dan Jepang. Lebih dari enam tahun pasca krisis finansial global 2008 ternyata belum cukup untuk memulihkan kondisi perekonomian negara-negara diluar Amerika. Sementara Amerika sendiri masih diliputi keraguan besar ekonominya mampu mandiri tanpa dukungan stimulus moneter dari rendahnya suku bunga dan triliunan uang beredar hasil tiga kali quantitative easing.

Respon investor asing menyikapi kondisi ini cukup konsisten dengan melakukan penjualan saham hampir setiap hari bursa sekalipun kadang tidak tercermin pada pergerakan IHSG. Kecuali pada pekan lalu dimana indeks mengalami penurunan yang signifikan seiring dengan aksi jual investor atas saham-saham berkapitalisasi besar, seperti perbankan. Tak ayal saham BBRI yang masuk pada Tabel Watchlist pun mencapai target belinya di Rp12.000 dan menjadi penghuni baru Tabel Portfolio.

Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini:

sumber
 
Bursa Hari Ini, Wednesday, 03 Jun 2015

Market Movement

Jelang Hari Raya Waisak, IHSG ditutup flat, menipis 2 poin ke level 5.213,8, tertekan maraknya sentimen negatif seperti tingkat inflasi Mei yang berada di level 0.5% MoM atau 7,15% YoY. Indeks juga tertekan aksi jual investor asing yang nilai bersih nya mencapai Rp24,7 miliar di seluruh pasar. Secara sektoral, indeks saham yang menguat antaralain saham infrastruktur, perdagangan, dan tambang, sementara saham perbankan terkoreksi paling dalam. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Mayora (MYOR) naik Rp 1.000 ke Rp 26.500, Surya Citra (SCMA) naik Rp 610 ke Rp 3.700, Jasa Marga (JSMR) naik Rp 525 ke Rp 7.000, dan SMART (SMAR) naik Rp 450 ke Rp 5.875.Sementara saham-saham top losers antara lain Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 575 ke Rp 8.900, Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 475 ke Rp 25.025, Indocement (INTP) turun Rp 350 ke Rp 22.050, dan Link Net (LINK) turun Rp 250 ke Rp 5.375.

Global Update

Bursa saham AS ditutup melemah dalam rentang terbatas semalam, dimana penguatan saham-saham energi di tengah naiknya harga minyak dunia berhasil menahan laju koreksi indeks yang lebih dalam akibat lonjakan bunga obligasi AS. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq kompak turun, masing-masing ditutup pada level 18.011,9 (-0,2%), 2.109,6 (-0,1%), dan 5.076,5 (-0,1%). Pun dengan bursa saham Eropa yang juga diakhiri negatif di tengah spekulasi bahwa Yunani akan segera mencapai kesepakatan dengan para krediturnya sebelum negara tersebut kehabisan waktu dan dana. Adapun PM Yunani menyatakan bahwa saat ini pemerintahnya sedang mengajukan rancangan baru kepada para krediturnya untuk mengakhiri risiko gagal bayar. Indeks Stoxx50 dan FTSE100 masing-masing ditutup pada level 3.561,9 (-0,4%) dan 3.561,9 (-0,4%).

Corporate Summary

Ø 1Q15, TELE Catat Pendapatan Sebesar Rp 4,1 Triliun
Ø CKRA akan Right Issue untuk Akuisisi Cokal Limited
Ø SMBR Anggarkan Capex Rp 1,1 triliun
Ø MLPL Targetkan Pendapatan Rp 20,48 triliun
Ø Hingga Mei, WIKA Kantongi Kontrak Baru Rp 7,1 T
Ø SMMT Akuisisi Dua Perusahaan
Ø Genjot Kredit, BRI Terbitkan Surat Utang Rp12 T
Ø DART Cetak Laba Bersih Rp93,34 M pada 1Q15
Ø Telkom Akuisisi Induk Usaha GTA Teleguam

sumber
 
Bursa Hari Ini, 04 Jun 2015

Market Movement

IHSG turun hingga 1,6% ke level 5.130,5 tertekan oleh tekanan jual investor asingyang tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 522 miliar. Secara sektoral, hanya saham-saham perkebunan yang bertahan di zona hijau, sementara 9 indeks sektoral lainnya menjadi sasaran aksi jual. Volume dan nilai perdagangan melonjak tinggi setelah ada transaksi jual-beli saham PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) senilai Rp 2,1 triliun di pasar negosiasi oleh broker Credit Suisse (CS) dan Morgan Stanley (MS).Saham-saham top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 1.025 ke Rp 21.550, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 700 ke Rp 3.500, Astra Agro (AALI) naik Rp 575 ke Rp 25.650, dan Unilever (UNVR) naik Rp 400 ke Rp 43.600. Sementara saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 46.000, Surya Citra (SCMA) turun Rp 695 ke Rp 3.005, Bank Central Asia (BBCA) turun Rp 525 ke Rp 13.600, dan Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 525 ke Rp 24.500.

Global Update

Pasar saham Wall Street dan Eropa kompak berakhir positif didorong sentimen positif dari optimisme penyelesaian utang Yunani. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 18.076,3 (+0,4%), 2.114,1 (+0,2%), dan 5.099,2 (+0,4). Sementara itu indeks acuan saham Eropa, Stoxx50 dan FTSE100 masing-masing ditutup pada level 3.583,8 (+0,6%) dan 6.950,5 (+0,3%).

Corporate Summary

Ø SUPR Targetkan Pendapatan Tumbuh 70%
Ø SOCI Terbitkan Obligasi Global US$ 200 juta
Ø SOCI Targetkan Pendapatan Sebesar US$ 152,98 juta
Ø MDLN Bidik Marketing Sales Rp 250 M
Ø MDLN Anggarkan Capex Rp 2 triliun
Ø 1Q15, JKON Cetak Kontrak Sebesar Rp 5 triliun
Ø TAXI Anggarkan Capex Sebesar 400 miliar
Ø NRCA Raih Kontrak Baru Rp 2 triliun di akhir Mei 2015
Ø Rajawali dan SRTG Jajaki Sinergi Bisnis Otomotif
Ø MDRN Refinancing Pinjaman Sin$ 105 juta
Ø ABMM Bangun Pembangkit Listrik Rp 132 miliar

sumber
 
Bursa Hari Ini, 05 Jun 2015 09:16

Market Movement

IHSG melanjutkan pelemahannya akibat tingginya tekanan jual investor asing. Nilai transaksi jual bersih asing pada perdagangan hari Kamis kemarin mencapai lebih dari Rp 385 miliar. Dari sisi sektoral, hanya indeks saham perdagangan yang berhasil menguat, sementara indeks sektoral lainnya menjadi sasaran aksi jual para investor, terutama saham-saham konsumer dan perkebunan. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Blue Bird (BIRD) naik Rp 225 ke Rp 8.375, Pembangunan Jaya (PJAA) naik Rp 205 ke Rp 2.355, Bank Mega (MEGA) naik Rp 150 ke Rp 2.150, dan Multi Bintang (MLBI) naik Rp 150 ke Rp 7.175.Sementara saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 45.000, Unilever (UNVR) turun Rp 950 ke Rp 42.650, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 900 ke Rp 5.975, dan Mayora (MYOR) turun Rp 675 ke Rp 25.325.

Global Update

Bursa saham AS dan Eropa kembali terkoreksi dipicu sentimen negatif dari penyelesaian utang Yunani yang belum menemui titik temu ditambah pelemahan harga komoditas global. Indeks acuan saham AS, seperti Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 17.905,6 (-0,9%), 2.095,8 (-0,9%), dan 5.059,1 (-0,8%). Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 pun diakhiri di zona merah, masing-masing ditutup pada level 3.556,4 (-0,8%) dan 6.859,2 (-1,3%).

Corporate Summary

Ø BIRD Anggarkan Capex Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun
Ø ABMM Raih Kontrak US$ 396 juta
Ø MIKA Target Pertumbuhan Pendapatan 10-12%
Ø BISI Targetkan Penjualan Naik 30% Menjadi Rp 1,5 Triliun
Ø Mei, TOTL Realisasikan Target Kontrak Baru 51%
Ø TIRT Kurangi Penjualan ke Pasar Jepang
Ø TIRT Revisi Capex 2015
Ø Bangun Tower, BALI Tarik Pinjaman Rp 315 M
Ø MIKA Bagi Dividen Rp 291 M

sumber
 
Berita Emiten, 05 Jun 2015 09:19

BIRD Anggarkan Capex Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun

BIRD pada tahun ini menganggarkan dana capex senilai Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun yang sebagian besar digunakan untuk penambahan armada baru dan penambahan pool taksi. Hal ini sejalan ijin yang diperoleh perseroan untuk operasional taksi lebih dari 6 ribu unit.

ABMM Raih Kontrak US$ 396 juta

ABMM melalui anak perusahaannya PT Cipta Kridatama memperoleh kontrak jasa pertambangan baru senilai US$ 396 juta dari PT Adimitra Baratama Nusantara, anak perusahaan TOBA. Kontrak tersebut berupa jasa overbudrden removal dan penyewaan alat berat di lokasi tambang Adimitra di Sanga-Sanga, Kalimantan Timur dengan durasi kontrak 5 tahun.

MIKA Target Pertumbuhan Pendapatan 10-12%

MIKA menargetkan pertumbuhan pendapatan naik 10-12% YoY menjadi Rp 2,12-2,17 triliun di tahun 2015 dan menargetkan pertumbuhan laba bersih 30-40%. Sepanjang 1Q15, MIKA mencatat pendapatan Rp 541,29 Miliar dan laba bersih sebesar Rp 151,01 Miliar.

BISI Targetkan Penjualan Naik 30% Menjadi Rp 1,5 Triliun


BISI menargetkan penjualan naik 30% menjadi Rp 1,5 Triliun. BISI telah menganggarkan capex sebesar Rp 63 miliar yang didanai dari kas internal dan akan dipakai untuk penyelesaian pabrik pestisida, dan pengembangan fasilitas pabrik.

Mei, TOTL Realisasikan Target Kontrak Baru 51%

Sepanjang 5M15, TOTL telah merealisasikan 51% target kontrak barunya yang dipatok sebesar Rp 3 triliun hingga akhir tahun, yaitu senilai Rp 1,53 triliun.

TIRT Kurangi Penjualan ke Pasar Jepang


Kondisi industri perkayuan yang tengah lesu membuat TIRT mengubah komposisi penjualannya. Sebelumnya, 90% produk perseroan ditujukan untuk pasar Jepang dan kini, TIRT akan mengurangi porsi penjualan ke Jepang menjadi sekitar 80%.Jepang mengalami kelesuan ekonomi seperti pelemahan kurs Yen dan turunnya sektor properti di Jepang sekitar 15%.

TIRT Revisi Capex 2015

TIRT pada tahun ini mengalokasikan capex senilai US$ 1juta atau sekitar Rp13,30 miliar, turun 50% dibandingkan anggaran tahun sebelumnya sebesar US$2 juta (Rp26,61 miliar). Belanja modal tahun ini akan digunakan untuk melakukan perbaikan mesin-mesin yang dimiliki.

Bangun Tower, BALI Tarik Pinjaman Rp 315 M

Untuk membangun tower baru, BALI meneken fasilitas pinjaman tambahan dengan PT Bank Sinarmas. Total tambahan fasilitas pinjaman yang disepakati sebesar Rp 315 miliar.

MIKA Bagi Dividen Rp 291 M


MIKA bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 291 miliar atau Rp 200 per saham untuk tahun buku 2014 atau setara dengan 54,5% dari Laba Setelah Pajak Perseroan.
 
Back
Top