Main Saham Online Kini Lebih Menyenangkan di Lautandhana Online Trading | LOTS

Market Movement

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup flat berada pada level 5.450,9 masih marak aksi profit taking investor. Saham-saham berbasis komoditas masih ditutup menguat sejalan dengan pelemahan rupiah. Investor asing membukukan transaksi net sell Rp 208 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Matahari (LPPF) naik Rp 450 ke Rp 17.950, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 450 ke Rp 12.450, Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 450 ke Rp 5.000, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 325 ke Rp 26.300; sedangkan saham-saham top losers antara lain Delta Djakarta (DLTA) turun Rp 12.000 ke Rp 268.000, Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 385 ke Rp 2.265, Indofood CBP (ICBP) turun Rp 175 ke Rp 14.375, dan Matahari (MPPA) turun Rp 160 ke Rp 4.065.

Global Update

Bursa AS pada perdagangan tadi malam akhirnya terjadi teknikal rebound dalam kisaran yang terbatas akibat ekspektasi investor atas data ketenagakerjaan yang positif yang akan diumumkan. Indeks Dow Jones dan Nasdaq menguat 0,2% dan 0,3% untuk ditutup pada level 18.135,7 dan 4.982,8. Sementara itu, bursa Eropa juga menguat sejalan dengan ECB menyatakan akan memulai program QE nya senilai EUR 60 juta per bulan. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing menguat ke level 6.961,1 dan 3.618,2.

Corporate Summary


Ø Pendapatan PGAS Tumbuh 13,6%
Ø Februari, kontrak baru PTPP capai Rp 1,13 T
Ø BBCA cetak laba bersih 2014 Rp 16,5 triliun
Ø UNTR Anggarkan US$350 Juta
Ø AISA Incar Rp200 miliar dari Minuman
Ø PTBA Optimalkan Pelabuhan Tarahan
Ø Pendapatan KAEF Tumbuh 3,97%
Ø NIKL Merugi US$7,14 juta

LOTS
 
FOCUS RESEARCH – RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK (RALS.IJ)
(Finally!) SPAR Launching
Setelah ditunda dari kuartal IV/2014, akhirnya RALS secara resmi membuka SPAR, 3 gerai sekaligus pada hari Rabu minggu lalu yang berlokasi di Bogor, Cibitung, Cibinong (Jawa Barat). Tahun ini perseroan akan membuka 12 gerai SPAR lagi dengan berfokus di Jabodetabek dan Jawa Timur dengan mengkonversi gerai supermarket Robinson yang sudah ada. Menurut kami, melalui kerjasama dengan SPAR ini perseroan akan mampu untuk memutarbalikkan kondisi bisnis supermarketnya, namun untuk 3 tahun pertama diperlukan opex yang tinggi, terutama untuk beradaptasi dengan merk, image, sistem yang baru, promosi, serta training SDM. Namun di lain pihak, kami tidak melihat akan ada efek booming terhadap merk supermarket ini mengingat sudah banyaknya kompetisi di pasar dengan merk-merk yang sudah familiar di masyarakat seperti Hero, Carrefour, Hypermart, Giant, Lotte Mart, dll. Upgrade to BUY (Rp 950/ share)

MARKET MOVEMENT
Jelang akhir pekan, IHSG meroket 1,2% ke level 5.514,8, rekor tertingginya sepanjang masa. Kecuali saham-saham properti, seluruh indeks sektoral lainnya menguat, dengan saham-saham aneka industri, konsumer, dan manufaktur memimpin penguatan. Sementara itu investor asing kembali mencatatkan transaksi beli bersih (foreign net buy) mencapai Rp165,5 miliar di keseluruhan pasar.

GLOBAL UPDATE
Di sisi lain, bursa saham Wall Street dan Eropa terkoreksi dipicu data ketenagakerjaan yang lebih baik dari ekspektasi pasar yang menimbulkan spekulasi the Fed akan segera menaikkan tingkat suku bunga nya. Berdasarkan data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS, di bulan Februari tersedia lebih banyak lapangan pekerjaan dari perkiraan, serta tingkat pengangguran turun dari 5,7% ke 5,5%, terendah selama 7 tahun terakhir.Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq kompak melemah, masing-masing pada level 17.856,8 (-1,5%), 2.071,3 (- 1,4%), dan 4.927,4 (-1,1%). Sementara indeks acuan saham Eropa seperti Stoxx50 turun tipis 1 poin ke level 5.617,6 dan FTSE 100 turun 0,7% ke level 6.911,8

CORPORATE SUMMARY
_ AISA akan Lepas Seluruh Saham di Golden Plantation
_ 2M15, NRCA raih 17% kontrak baru
_ BEST akan Kembangkan Area Komersial di Kawasan Industri
_ Laba bersih MPPA di tahun 2014 Rp554,02 M

lots
 
Market Movement

Di tengah negatifnya bursa saham Asia, IHSG berhasil menguat 0,3% ke level 5.462,9 didorong maraknya aksi beli oleh investor domestik. Investor asing masih gencar berjualan saham, kali ini transaksi jual bersihnya mencapai Rp485 miliar di seluruh pasar. Indeks-indeks sektoral yang menguat antaralin saham-saham konsumer, perbankan dan properti, sedangkan saham-saham tambang, industri dasar, dan infrastruktur berakhir melemah. Saham-saham top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 725 ke Rp 21.450, Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 500 ke Rp 10.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 500 ke Rp 54.475, dan Mayora (MYOR) naik Rp 450 ke Rp 25.300.Sementara saham-saham top losers antara lain Metropolitan Kentjana (MKPI) turun Rp 1.300 ke Rp 14.000, Matahari (LPPF) turun Rp 250 ke Rp 17.850, Buana Finance (BBLD) turun Rp 245 ke Rp 755, dan Indocement (INTP) turun Rp 200 ke Rp 23.800.

Global Update

Pasar saham Wall Street dan Eropa semalam terkoreksi cukup dalam, seiring dengan menguatnya spekulasi the Fed yang akan menaikkan suku bunga di tengah data-data ekonomi AS dan mata uang USD yang terus menguat. Selain itu, harga minyak mentah yang kembali melemah juga menambah sentimen negatif di pasar. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq kompak memerah, masing-masing ditutup pada level 17.662,9 (-1,8%), 2.044,2 (-1,7%), dan 4.859,8 (-1,7%). Indeks Stoxx50 turun 2,5% ke level 6.702,8 dan FTSE turun 0,7% ke level 18.665,1.

Corporate Summary

Ø Sepanjang Februari, RALS Bukukan Penjualan Rp463 miliar
Ø WTON cetak laba Rp 328,5 miliar
Ø BKSL Garap Lahan Seluas 200 Ha di Bogor
Ø SSMS Targetkan Produksi TBS tahun ini Mencapai 40%
Ø KKGI Gelontorkan US$1.3 juta Guna Eksplorasi
Ø GIAA Beri Pinjaman US$ 65 juta ke Citilink
Ø Laba bersih ADRO tergerus 23,8% YoY
Ø ELTY siapkan capex senilai Rp 1,1 triliun
Ø ADHI raih kontrak baru Rp 1,3 triliun

lots
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup kembali terkoreksi sebesar 0,8% berada pada level 5.419,6 akibat maraknya tekanan jual terutama oleh investor asing yang tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 1 triliun. Keseluruhan sektoral IHSG tak luput dari aksi tekanan jual investor terutama melanda pada saham-saham unggulan. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 950 ke Rp 38.750, Mandom (TCID) naik Rp 800 ke Rp 18.800, Mayora (MYOR) naik Rp 700 ke Rp 26.000, dan Centex (CNTX) naik Rp 325 ke Rp 17.425; sedangkan saham-saham top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 800 ke Rp 23.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 575 ke Rp 53.900, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 525 ke Rp 9.475, dan Lippo Cikarang (LPCK) turun Rp 525 ke Rp 11.725.

Global Update

Sentimen spekulasi investor atas rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya medorong bursa saham AS kemabli mengalami tekanan jual investor yang ditutup terkoreksi dalam kisaran yang terbatas. Investor juga memandang penguatan US$ dikhawatirkan dapat menggerus penerimaan negara dari sisi ekspor. Indeks Dow Jones dan Nasdaq ditutup melemah masing-masing ke level 17.635,4 dan 4.849,9. Sementara itu, bursa Eropa cenderung ditutup menguat dimana indeks DJ Euro Stoxx menguat 2,3% berada pada level 3.649,5 sedangkan indeks FTSE menguat terbatas 0,3% ditutup pada level 6.721,5.

Corporate Summary

Ø BEST anggarkan belanja modal Rp500 M di 2015
Ø Laba bersih SDPC merosot 28,5% di 2014
Ø Rugi Bersih KRAS Membengkak 971% YoY
Ø BJTM rencanakan pembagian dividen 50%
Ø Rights issue PJAA kemungkinan tertunda
Ø ENRG tambah prduksi gas daei Blok Bentu

LOTS
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup melemah sejalan dengan masih berlanjutnya tekanan jual investor terutama investor asing yang membukukan transaksi net sell senilai Rp 465 miliar. IHSG akhirnya ditutup di level 5.426,5 (-0,2%). Aksi selektive buy investor pada saham-saham sektoral perkebunan, infrastruktur dan perdagangan mampu menahan laju koreksi indeks. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Mandom (TCID) naik Rp 375 ke Rp 18.850, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 350 ke Rp 17.300, Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 325 ke Rp 10.300, dan Inti Agri (IIKP) naik Rp 300 ke Rp 2.500; sedangkan saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.275 ke Rp 53.800, Astra Agro (AALI) turun Rp 525 ke Rp 25.625, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 375 ke Rp 11.975, dan Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 22.200.

Global Update

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan akhir pekan ditutup cenderung mengalami pelemahan. Hal ini diakibatkan oleh jeleknya data ekonomi AS pada bulan Maret seperti data indeks kepercayaan konsumer (IKK) yang anjlok dalam 4 bulan terakhir dan data Bloomberg Eco US Surprise Index yang anjlok cukup signifikan mencapai level terendahnya sejak tahun 2009 ketika AS terjadi resesi. Anjloknya IKK AS diyakini dikontribusikan oleh faktor cuaca musim dingin. Indeks Dow Jones melemah ke level 17.749,3 sedangkan indeks FTSE 100 melemah sebesar 0,3%.

Corporate Summary

Ø MEDC akan kembangkan biodiesel
Ø TINS kembangan pertambangan Tanah Jarang
Ø Laba Bersih TOTL Melorot 15,7%
Ø WTON targetkan penjualan 2015 tumbuh 22%

lots
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan kemarin kembali ditutup menguat dalam kisaran yang cenderung flat berada pada level 5.439,2. Inevstor asing masih melakukan aksi tekanan jual dengan mencetak transaksi net sell senilai Rp 683 miliar. Sesuai ekspektasi, BI akhirmya memutuskan untuk menahan BI rate pada level 7,5%. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 575 ke Rp 10.500, Link Net (LINK) naik Rp 350 ke Rp 6.250, Indocement (INTP) naik Rp 300 ke Rp 22.475, dan Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 225 ke Rp 4.925; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 700 ke Rp 65.500, Multi Prima (LPIN) turun Rp 650 ke Rp 5.850, Unilever (UNVR) turun Rp 575 ke Rp 39.000, dan Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 395 ke Rp 2.305.

Global Update

Sikap investor yang memilih wait and see jelang pertemuan FOMC malam ini serta menanti pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen menjadi pendorong kembali melemahnya bursa AS yakni indeks Dow Jones dan S&P 500. Hanya indeks Nasdaq yang masih ditutup menguat sebesar 0,2% di level 4.937,4. Sementara itu, bursa Eropa cenderung ditutup cuku bervariasi dimana indeks DJ Euro Stoxx terkoreksi sebesar 0,9% ditutup pada level 3.672,2. Indeks FTSE 100 menguat 0,5% ke level 6.837,6.

Corporate Summary

Ø PJAA genjot pendapatan di sektor properti
Ø WIKA Raih Kontrak Baru Rp3,44 T
Ø BSDE Cetak Laba Bersih Rp3,82 T
Ø MEDC targetkan produksi minyak 2015 60 barel/hari
Ø Bank Index Selindo IPO2017
Ø KAEF Tambah 2 Apotek di Malaysia
Ø Laba Bersih LINK Naik 53,9%
Ø MPPA ekspansi ke Luar Jawa
Ø CASS Tunda Bisnis Pengelolaan Bandara

lots
 
Market Movement

Tertekan maraknya aksi jual, IHSG kembali melemah 0,5% ke level 5.413,2. Investor asing masih terus menarik dananya dari lantai bursa, dengan nilai transaksi jual bersih mencapai Rp405,5 miliar di seluruh pasar. Mayoritas indeks sektoral melemah, terutama saham-saham konsumer, manufaktur, dan infrastruktur, dan hanya saham-saham perbankan yang berhasil menguat. Saham-saham top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.375 ke Rp 66.875, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.000 ke Rp 21.500, Multi Prima (LPIN) naik Rp 450 ke Rp 6.300, dan Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 28.100.Sementara saham-saham top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 1.500 ke Rp 37.500, Solusi Tunas (SUPR) turun Rp 1.000 ke Rp 8.850, Astra Agro (AALI) turun Rp 625 ke Rp 25.625, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 625 ke Rp 51.525.

Global Update

Bursa saham Wall Street melesat cukup jauh setelah gubernur the Fed, Janet Yellen mengatakan belum menentukan waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga. Hingga April ini suku bunga dipastikan belum akan dinaikkan hingga tingkat inflasi mencapai target dan data tenaga kerja menguat lebih baik lagi. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq kompak menguat, masing-masing ditutup pada level 18.076,2 (+1,3%), 2.099,5 (+1,2%), dan 4.982,8 (0,9%). Bursa saham Eropa juga menguat didorong penguatan saham Inggris (FTSE +1,6% ke level 6.945,2) setelah presentasi anggaran negara dan penguatan saham Swedia dipicu diturunkannya suku bunga acuan oleh pemerintah. Sementara itu indeks Stoxx50 ditutup flat ke level 3.668,5 (-0,1%).

Corporate Summary

Ø APOL Didesak untuk Restrukturisasi Utang
Ø DSNG Alokasikan Belanja Modal Hingga Rp1,04 T
Ø MAPI Bayar Bunga Obligasi
Ø Pendapatan INTP Hampir Rp20 T
Ø Laba MPMX Melambat
Ø PP Pracetak Bidik Rp1,4 triliun
Ø MIKA Masuk Daftar Efek Syariah
Ø Refly Harun jadi Komut JSMR
Ø UNVR Siap Genjot Ekspor

Berita Emiten

APOL Didesak untuk Restrukturisasi Utang


APOL kembali didesak tiga pemasoknya untuk merestrukturisasi utang-utangnya meskipun sudah pernah berdamai dengan para krediturnya pada 2011. Ketiga pemasok adalah General Supply Asia, Roda Niaga Sukses, Spectech Internasional telah mendaftarkan permohonan pada 5 Maret 2015. APOL memiliki sejumlah utang berdasarkan hubungan bisnis yang dijalin masing-masing.

DSNG Alokasikan Belanja Modal Hingga Rp1,04 T

DSNG pada tahun ini mengalokasikan capex sekitar US$70-80 juta atau sekitar Rp910 miliar hingga Rp1,04 triliun.Belanja modal tersebut berasal dari kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan. Tahun ini perseroan mengincar pertumbuhan kinerja 10-20% seiring dengan bertambahnya pabrik pengolahan sawit menjadi 6 unit.

MAPI Bayar Bunga Obligasi

MAPI telah melaksanakan pembayaran bunga kedua obligasi berkelanjutan I perseroan tahap III-2014 senilai Rp9,31 miliar.Pembayaran bunga obligasi tersebut dilaksanakan perseroan ke rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Pendapatan INTP Hampir Rp20 T

INTP meraup pendapatan Rp19,99 triliun sepanjang tahun lalu, naik 6,98% dibandingkan setahun sebelumnya Rp18,69 triliun.Laba tahun berjalan yang diraup INTP mencapai Rp5,27 triliun dari Rp5,01 triliun setahun sebelumnya.

Laba MPMX Melambat

MPMX mencatatkan penurunan laba bersih sekitar 8,1% pada 2014 menjadi Rp487 miliar dari sebelumnya Rp526,49 miliar akibat kebijakan suku bunga tinggi, kenaikan harga BBM bersubsidi dan turunnya sektor komoditas sepanjang 2014. Hal tersebut mengakibatkan NPL MPM Finance, anak usaha perseroan di bidang pembiayaan, meningkat hingga provisi naik. Di sisi pendapatan, revenue perseroan naik 16% YoY dari Rp13,9 triliun menjadi Rp16,1 triliun.

PP Pracetak Bidik Rp1,4 triliun

PP Pracetak, anak usaha PTPP, membidik order baru senilai Rp1,4 triliun pada tahun ini atau tumbuh 40% dari perolehan 2014 senilai Rp1 triliun. Melalui target order tersebut, PP Pracetak menargetkan pendapatan Rp1,38 triliun atau tumbuh 49% dari Rp924 miliar pada 2014. PP Pracetak akan mengoperasikan sedikitnya 4 pabrik pracetak di Indonesia, dimana saat ini perseroan tengah berencana membuka pabrik pracetak ke-3 yang memiliki kapasitas 200.000 ton per tahun di Lampung di lahan seluas 14 ha.

MIKA Masuk Daftar Efek Syariah

OJK menetapkan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) sebagai efek syariah, sebagaimana tercantum dalam keputusan nomor: KEP-/D.04/2015. Keputusan itu merupakan tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria efek syariah atas pernyataan pendaftaran yang disampaikan oleh perseroan.

Refly Harun jadi Komut JSMR

Kementrian BUMN menunjuk Refly Harun, ahli hukum tata negara, sebagai komisaris utama JSMR menggantikan posisi Agoes Widjanarko. Selain itu, anggota dewan komisaris perseroan yang baru antaralain Sigit Widyawan (komisaris independen), Taufik Widjojono, dan Hambra.

UNVR Siap Genjot Ekspor

Setelah memperoleh kemudahan ekspor dari Dirjen Bea dan Cukai melalui sertifikasi Authorized Economic Operator (AEO), UNVR siap meningkatkan penjualan ke luar negeri. Selama ini negara-negara di Asia Tenggara, Australia, dan negara-negara Asia lainnya menjadi pasar ekspor yang potensial bagi perseroan berupa produk-produk kebersihan.

LOTS
 
Market Movement

IHSG kemarin akhirnya ditutup mengalami kenaikan sebesar 0,8% pada level 5.453,9 didorong oleh aksi buy investor pasca The Fed kembali menunda kenaikan suku bunga acuannya lewat pidato singkat Yellen. Investor asing akhirnya mencatatkan transaksi net buy sebanyak Rp 490 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 950 ke Rp 52.475, Unilever (UNVR) naik Rp 800 ke Rp 38.300, Matahari Department (LPPF) naik Rp 475 ke Rp 18.025, dan Indo Tambangraya (IMTG) naik Rp 425 ke Rp 17.0725; sedangkan saham-saham top losers antara lain Sinar Mas (SMMA) turun Rp 750 ke Rp 3.750, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 175 ke Rp 10.075, Matahari Putra (MPPA) turun Rp 165 ke Rp 4.230, dan Cardig (CASS) turun Rp 150 ke Rp 1.200.

Global Update


Bursa global pada perdagangan tadi malam ditutup cukup bervariasi dalam rentang yang terbatas seiring dengan spekulasi pelaku pasar atas kepastian mengenai kenaikan suku bunga acuan kedepannya. Anjloknya harga minyak dunia ke US$ 44 per barrel juga megkontribusi bervariasinya pergerakan bursa global. Indeks Nasdaq mampu ditutup menguat sebesar 0,2% di level 4.992,4 sedangkan indeks Dow Jones dan S&P 500 terkoreksi masing-masing sebesar 0,6% dan 0,5%. Sementara itu, indeks DJ Euro Stopxx dan FTSE 100 menguat tipis masing-masing ke level 3.670,7 dan 6.962,3.

Corporate Summary

Ø INTP akan ekspor 250.000 ton
Ø AKRA catatkan pertumbuhan laba bersih 16,6%
Ø MEDC siap bangun pembangkit listrik 2X800 MW
Ø PGAS jalin kerjasama dengan perusahaan keramik
Ø MPMX Bukukan Pendapatan Bersih Rp16,1 triliun
Ø GIAA Merugi US$372 Juta
Ø BRAU Ajukan Proposal Baru

Berita Emiten

INTP akan ekspor 250.000 ton

INTP berencana meningkatkan ekspor semen tahun ini apabila permintaan semen lokal melemah. Perseroan akan melakukan ekspor sebanyak 250.000 ton semen atau naik 66,6% dari ekspor tahun lalu sebesar 150.000 ton.

AKRA catatkan pertumbuhan laba bersih 16,6%

AKRA mencatatkan pertumbuhan laba bersih 16,6% YoY sepanjang tahun 2014 menjadi Rp 756,3 miliar dari Rp 648,25 miliarpada tahun 2013. Pendapatan perseroan hanya tumbuh tipis sebesar 0,58% dari Rp 22,33 triliun menjadi Rp 22,46 triliun.

MEDC siap bangun pembangkit listrik 2X800 MW

MEDC akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas dengan kapasitas 2×800 MW guna mendukung proyek 35 ribu MW yang dicanangkan pemerintah.

PGAS jalin kerjasama dengan perusahaan keramik

PGAS menjalin kerjasama pemanfaatan gas bumi dengan tiga perusahaan di sektor industri keramik yaitu PT Platinum Ceramics, PT Sinar Karya Duta Abadi dan PT Jui Shin Indonesia. Penandatangan kerjasama tersebut dilakukan di sela Pameran Keramika di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (19/03).

MPMX Bukukan Pendapatan Bersih Rp16,1 triliun

MPMX membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 16% YoY menjadi Rp16,1 triliun sepanjang tahun 2014. Laba bersih tergerus 7% YoY dari Rp526 miliar menjadi Rp487 miliar.

GIAA Merugi US$372 Juta

GIAA membukukan rugi bersih US$372 juta pada 2014, dari laba bersih 2013 US$11 juta. Meski demikian, per 2M15, perseroan telah meraup laba bersih sebesar US$3,98 juta dengan pendapatan US$ 530,6 juta. Tahun ini, manajemen menyiapkan capex sebesar US$130 juta untuk mendatangkan 15 unit pesawar baru dan 11 unit akan ditukarkan kembali pada pihak lessor.

BRAU Ajukan Proposal Baru

Untuk menyelesaikan pembayaran obligasinya senilai US$450 juta yang jatuh tempo Juli 2015 dan US$500 juta jatuh tempo Juli 2017, BRAU mengajukan proposal terbaru pada para pemegang obligasi, dengan menawarkan skema pembayaran yang terdiri dari pembayaran tunai sebesar US$118,75 juta untuk jumlah pokok surat utang serta penukaran obligasi 2015 dan 2017 ke surat utang baru yang jatuh temponya masing-masing Juli 2019 dan Desember 2020.

lots
 
MARKET MOVEMENT
Setelah berhasil menguat pasca euforia pernyataan the Fed soal suku bunga, di akhir pekan IHSG terkoreksi 10 poin atau 0,2% ke level 5.443,1. Investor asing kembali marak melakukan aksi jual, kali ini transaksi jual bersih (foreign net sell) menyentuh level Rp635 miliar di seluruh pasar. Hanya saham-saham sector aneka industri, konsumer, dan konstruksi yang berhasil menguat berkat aksi beli yang didominasi investor domestik. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 625 ke Rp 17.650, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 350 ke Rp 11.850, Matahari (LPPF) naik Rp 275 ke Rp 18.300, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 250 ke Rp 15.100. Sementara saham-saham yang top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 675 ke Rp 21.650, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 600 ke Rp 13.800, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 525 ke Rp 51.950, dan Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 415 ke Rp 3.000.

GLOBAL UPDATE
Pelemahan nilai tukar USD terhadap mata uang secara global, yang diharapkan bisa mengurangi kemerosotan ekspor AS, disambut positif oleh pelaku pasar. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq kompak menghijau, masing-masing ditutup pada level 18.127,7 (+0,9%), 2.108,1 (+0,9%), dan 5.026,4 (+0,7%). Bursa saham Eropa juga menguat didorong rally saham-saham tambang dan minyak. Indeks FTSE 100 bahkan berhasil menyentuh level 7.022,5, level tertingginya sepanjang masa, sementara indeks Stoxx50 melesat 1,5% ke level 5.726,1.

CORPORATE SUMMARY
_ TINS Mulai Divestasi Penjualan Produknya
_ ADHI Bagi Dividen Rp53,97/ Saham
_ KRAS Ajukan Pinjaman Senilai USD390 juta

lots
 
TINS Mulai Divestasi Penjualan Produknya

TINS mencoba meningkatkan hilirisasi dengan memproduksi barang dari hasil produksi logam, bukan hanya produksi logam saja. Saat ini TINS tengah dalam pembangunan pabrik tin chemical.TINS telah memiliki bisnis itu sebelumnya, tetapi bahan bakunya masih masih dibeli dari luar negeri. Dengan adanya pabrik tin chemical tersebut, TINS tak perlu lagi mengimpor bahan baku. Pabrik tersebut diharapkan selesai pada 2H15.

ADHI Bagi Dividen Rp53,97/ Saham

RUPSTADHI menyetujui pembagian dividen tahun buku 2014 senilai Rp53,97 per lembar.Pembagian dividen senilai total Rp64,81 miliar atau setara 20% dari raihan laba bersih perseroan sepanjang 2014 lalu sebesar Rp324,1 miliar. Adapun pembagian dividen tersebut akan dilakukan pada Mei 2015.

KRAS Ajukan Pinjaman Senilai USD390 juta

KRAS akan mengajukan pinjaman dana dari lembaga pembiayaan ekspor atau Export Credit Agency (ECA) asal Jerman sekitar 70% dari kebutuhan investasi. KRAS akan menjaminkan asetnya senilai USD378,4 juta untuk pinjaman tersebut.Pinjaman itu untuk membangun pabrik baja lembaran canai panas (hot strip mill) di Cilegon dengan nilai investasi USD390 juta. Rencana pinjaman itu akan dimintakan persetujuan dalam RUPS 2 April 2015.
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup mengalami penguatan cenderung flat berada pada level 5.437,1. Saham-saham sektoral perkebunan menjadi sasaran tekanan jual oleh investor sejalan dengan rencana pengenaan pajak CPO. Investor asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 400 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Bank of India (BSWD) naik Rp 635 ke Rp 3.200, Mayora (MYOR) naik Rp 600 ke Rp 29.000, Tigaraksa (TGKA) naik Rp 400 ke Rp 2.900, dan Bina Dana (ABDA) naik Rp 325 ke Rp 6.725; sedangkan saham-saham top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 1.025 ke Rp 24.725, Metropolitan Kenjtana (MKPI) turun Rp 1.000 ke Rp 13.000, Matahari Department Store (LPPF) turun Rp 375 ke Rp 17.925, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 300 ke Rp 14.800.

Global Update

Pasar saham Wall Street melemah di awal pekan, pasar masih dirundung kekuatiran fluktuasi nilai tukar USD dan dampaknya pada pasar keuangan dan komoditi, salah satunya harga minyak dunia. Saham-saham transportasi memimpin pelemahan seperti Kansas City Sothern Corp (-8%), sementara saham-saham yang menguat antaralain saham konsumer, seperti Mondelez (+1,6%), Reynolds American (+2,3%), dan Archer-Daniels-Midland Co (+0,3%). Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 18.116,0 (-0,1%), 2.104,4 (-0,2%), dan 5.010,97 (-0,3%). Sementara itu, bursa saham Eropa juga terkoreksi setelah akhir pekan kemarin menguat cukup tinggi. Indeks Stoxx50 turun 0,7% ke level 3.699,0, sedangkan FTSE menguat tipis 0,22% ke level 7.037,67.

Corporate Summary

Ø BFIN Kantongi Utang dari Qatar Bank Rp650 M
Ø GEMS Dirikan Anak Usaha Baru
Ø BBTN Jajaki Utang Rp19,5 T
Ø ZBRA Jalin Kerjasama dengan Grabtaxi
Ø PSAB Produksi Emas 1,36 ton hingga Februari 2015
Ø Penjualan SSMS Tumbuh 11,1% YoY
Ø SUPR Jajaki Pinjaman US$ 350 juta
Ø KOIN Bukukan Laba Bersih 2014 Rp 26,5 miliar
Ø ADHI Lakukan Merger Anak Perusahaan
Ø RAJA Gandeng Itochu Corp sebagai mitra strategis
Ø UNTR Gelar Tender Offer ACST

lots
 
Market Movement

Di tengah derasnya dana investor asing yang mengalir keluar dari lantai bursa, IHSG masih bisa bertahan di zona hijau, naik 0,2% ke level 5.447,7, berkat aksi beli saham unggulan oleh investor domestik. Sejak akhir pekan investor asing masih gencar menjual sahamnya, dengan transaksi jual bersih kemarin lebih dari Rp950 miliar di seluruh pasar. Nilai dan volume transaksi perdagangan sedikit melonjak berkat transaksi crossing saham PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) senilai Rp 863 miliar di pasar negosiasi yang difasilitasi broker JP Morgan Securities (BK).Saham-saham top gainers di antaranya adalah Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 5.000 ke Rp 273.000, Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 4.200 ke Rp 21.200, Bank of India (BSWD) naik Rp 690 ke Rp 3.890, dan Metropolitan Kentjana (MKPI) naik Rp 500 ke Rp 13.500.Sementara saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.575 ke Rp 50.650, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 800 ke Rp 3.900, Mayora (MYOR) turun Rp 200 ke Rp 28.800, dan Buana Finance (BBLD) turun Rp 180 ke Rp 745.

Global Update

Pasar saham AS kembali ditutup negatif, akibat kenaikan IHK yang menandai laju inflasi yang sudah mulai positif. Gubernur Fed, Janet Yellen mengindikasikan akan menaikkan suku bunga setidaknya bulan Juni mendatang dan hal ini masih menghantui para pelaku pasar. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq kompak melemah, masing-masing turun 0,6% ke level 18.011,1, -0,6% ke level 2.091,5 dan -0,3% ke level 4.994,7.

Corporate Summary

Ø ANTM Siapkan Capex Rp 2,3 T
Ø DART masuk bisnis kawasan industri
Ø INCO Fokuskan Eksplorasi Daerah Kontrak Karya
Ø ETWA Suntik 2 Anak Usaha Rp157 M
Ø MLPT Tingkatkan Modal Di Anak Usaha
Ø BBTN Cari Dana Senilai Rp 7,5 triliun
Ø Warburg Akuisisi Anak Usaha NIRO
Ø SUPR akan Lakukan Private Placement

Berita Emiten


ANTM Siapkan Capex Rp 2,3 T


ANTM menyiapkan capex sebesar Rp 2,3 triliun pada tahun ini yang sebagian besar bakal digunakan untuk penyelesaian Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP).Proyek ini akan mendongkrak kapasitas produksi nikel pabrik Pomalaa dari 18.000-20.000 ton per tahun menjadi 27.000-30.000 ton per tahun. Delapan tahap proyek tersebut diharapkan sudah bisa selesai pada Oktober 2015.

DART masuk bisnis kawasan industri

Sudah ada sejumlah luasan lahan yang siap disulap DART menjadi properti kawasan industri.Untuk tahap pertama, perseroan akan mengakuisisi lahan seluas 500 ha di Banten.Hingga akhir tahun lalu, perseroan telah mengakuisisi lahan seluas 107 ha. Sementara, target 500 ha pada tahap pertama itu ditargetkan bisa rampung pada 2016 mendatang.

INCO Fokuskan Eksplorasi Daerah Kontrak Karya

INCO hingga akhir Februari 2015 telah mengeluarkan biaya eksplorasi senilai US$477.142,83, yang difokuskan pada eksplorasi daerah-daerah di dalam kontrak karya.Saat ini perseroan telah mulai melakukan kegiatan eksplorasi Blok Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Pelaksana eksplorasi dilakukan perseroan bersama dengan pihak ketiga yang melibatkan dua kontraktor.

ETWA Suntik 2 Anak Usaha Rp157 M

ETWA menambah modal untuk dua anak usaha yakni PT Malindo Persada Khatulistiwa dan PT Maiska Bhumi Semesta senilai total Rp157 miliar. Penyertaan modal dilakukan terhadap dua anak usaha perseroan yang bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit.

MLPT Tingkatkan Modal Di Anak Usaha

MLPT meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp6,3 miliar di anak usaha tidak langsungnya, PT Artomoro Prima Internasional.Peningkatan modal itu dilakukan dengan cara mengeluarkan saham baru dari simpanan (portepel) sebanyak 6,3 juta lembar saham, yang seluruhnya diambil oleh anak usahanya, PT Visionet Internasional. Hingga akhir 2014, MLPT memiliki 99,99% saham dalam Visionet Internasional.

BBTN Cari Dana Senilai Rp 7,5 triliun

BBTN pada 1H15 ini berencana menghimpun dana senilai total Rp 7,5 triliun melalui diversifikasi pendanaan yakni penerbitan PUB II senilai Rp 3 triliun, Rp 3 triliun dari KIK EBA serta penerbitan NCD senilai Rp 1,5 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mendanai pembiayaan KPR.

Warburg Akuisisi Anak Usaha NIRO

Warburg Pincus LLC, perusahaan private equity asal AS melalui perusahaan afiliasi, Adventure Holdings BV berencana mengakuisisi 35% saham kepemilikan PT Nirvana Wastu Pratama, anak perusahaan NIRO senilai total Rp 432,2 miliar. Manajemen NIRO akan menggelar RUPSLB hari ini untuk memintakan persetujuan pemegang saham atas rencana private placement ini.

SUPR akan Lakukan Private Placement

SUPR berencana melakukan divestasi 30% saham milik Cahaya Anugerah Nusantara Holding Ltd dan PT Kharisma Indah Ekaprima melalui mekanisme private placement pada 2Q15.

lots
 
Market Movement

IHSG harus kembali terpuruk menyusul derasnya aksi jual investor asing yang nilai transaksinya mencapai Rp400 miliar di seluruh pasar sepanjang perdagangan. Mayoritas indeks sektoral ditutup negatif, hanya saham-saham aneka industri dan perbankan yang berhasil menguat, sementara saham-saham perkebunan terkoreksi paling dalam. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 1.200 ke Rp 22.400, Metropolitan Kentjana (MKPI) naik Rp 500 ke Rp 14.000, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 325 ke Rp 67.575, dan Acset Indonusa (ACST) naik Rp 300 ke Rp 5.500.Sementara saham-saham top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 1.050 ke Rp 23.500, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 950 ke Rp 49.700, Indocement (INTP) turun Rp 650 ke Rp 21.000, dan Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 550 ke Rp 12.875.

Global Update

Bursa Wall Street anjlok dipicu pelemahan saham-saham teknologi dan bioteknologi, yang membawa indeks Nasdaq merosot hingga 2,4% ke level 4.876,5. Indeks Dow Jones dan S&P500 juga ikut melemah, masing-masing ditutup pada level 17.718,5 (-1,6%) dan 2.061,1 (-1,5%). Pun halnya dengan bursa saham Eropa yang terkoreksi, paling dalam selama 2 bulan terakhir, pelemahan juga dipimpin oleh saham-saham teknologi seperti ARM Holdings Plc dan ASML Holding NV yang masing-masing turun hingga lebih dari 5,5%. Indeks Stoxx50 dan FTSE kompak memerah, ditutup pada level 3.684 (-1,3%) dan 6.991 (-0,4%).

Corporate Summary

Ø DSNG Bangun Pembangkit Listrik
Ø BEST Tanam US$ 20 juta untuk Hotel dan Perkantoran
Ø TRIS tak Capai Target Penjualan
Ø RAJA Dapatkan Dana Segar US$ 12,5 juta
Ø LPKR Kembangkan Superblock di Manado
Ø PWON Bukukan Pendapatan Rp 3,8 triliun
Ø SCMA Bukukan Laba Bersih Rp 1,5 triliun
Ø TBLA Cetak 5 kali lipat Kenaikan Laba Bersih 2014

Berita Emiten

DSNGBangun Pembangkit Listrik

DSNG berniat membangun tenaga listrik mandiri dengan pembangkit listrik tenaga gas metan untuk kebutuhan listrik internal.saat ini perusahaan tengah dalam proses tahap perecanaan untuk membangun pembangkit listrik. Gas metan akan digunakan untuk menghasilkan listrik 1,2 juta megawatt (mw) yang dialirkan untuk 7 PKS.

BEST Tanam US$ 20 juta untuk Hotel dan Perkantoran

Tidak mau kalah pamor dengan kawasan industri lain, BEST pun membangun hotel beserta perkantoran di kawasan industri MM 2100 di Cibitung Bekasi.Perusahaan melengkapi kawasan industri dengan hotel dan perkantoran sebagai fasilitas pendukung. Sudah banyak permintaan dari tenant.BEST sudah memulai konstruksi hotel dan perkantoran awal tahun ini. Kalau pembangunan berjalan sesuai rencana, keduanya akan selesai 2H16.

TRIS tak Capai Target Penjualan

TRIS gagal mencapai target penjualannya pada tahun lalu, dengan membukukan penjualan bersih Rp 746,83 miliar, hanya naik tipis 5% di atas penjualan tahun 2013. Padahal, Trisula mematok target penjualan Rp 800 miliar.Dari segi laba bersih pun Trisula mengalami pertumbuhan negatif, anjlok 31% menjadi Rp 24,43 miliar.

RAJA Dapatkan Dana Segar US$ 12,5 juta

RAJA melepaskan sekitar 33% saham di PT Triguna Internusa Pratama kepada perusahaan asal Jepang Itochu Corporation. Mekanisme penjualan saham ini, dengan cara menerbitkan saham sebanyak 24.381 saham baru yang dijual dengan harga Rp 6,7 juta. Dari hasil penjualan itu perseroan bisa mendapatkan dana bersih sekitar US$ 12,5 juta.

LPKR Kembangkan Superblock di Manado

LPKR berencana mengembangkan kawasan super blok Monaco Bay yang berlokasi dekat dengan kawasan wisata Bunaken, Manado senilai total Rp 6 triliun.

PWON Bukukan Pendapatan Rp 3,8 triliun

Pada tahun 2014, PWON membukukan pendapatan senilai Rp 3,8 triliun bertumbuh 28% YoY bila dibandingkan pendapatan 2013 Rp 3 triliun. Sementara itu, laba bersih perseroan pada periode yang sama tumbuh 30% YoY dari Rp 1,1 triliun menjadi senilai Rp 1,4 triliun.

SCMA Bukukan Laba Bersih Rp 1,5 triliun

SCMA membukukan pertumbuhan laba bersih 2014 sebesar 13,6% YoY mencapai senilai Rp 1,5 triliun dibandingkan dengan laba bersih 2013 sebesar Rp 1,3 triliun. Pendapatan perseroan pada periode yang sama naik 9,7% YoY dari Rp 3,7 triliun menjadi Rp 4,1 triliun.

TBLA Cetak 5 kali lipat Kenaikan Laba Bersih 2014

TBLA di 2014 mencetak kenaikan laba bersih sebesar 5 kali lipat yang mencapai senilai Rp 433,5 miliar dibandingkan dengan laba bersih 2013 hanya senilai Rp 84,4 miliar. Pendapatan perseroan pada periode yang sama melonjak 71% YoY dari Rp 3,7 triliun menjadi Rp 6,3 triliun.

lots
 
Market Movement

Investor asing masih gencar menarik dana dari lantai bursa dalam negeri, membawa IHSG kembali memerah, turun 0,7$ ke level 5.368,8. Seluruh indeks sektoral berakhir negatif, dipimpin saham-saham agrikultur, properti dan infrastrukur. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Bank of India (BSWD) naik Rp 760 ke Rp 4.650, Metropolitan Kentjana naik Rp 400 ke Rp 14.400, Saratoga (SRTG) naik Rp 250 ke Rp 4.900, dan Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 125 ke Rp 13.000.Sementara saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.600 ke Rp 48.100, Inti Agri (IIKP) turun Rp 595 ke Rp 1.850, Unilever (UNVR) turun Rp 325 ke Rp 38.500, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 300 ke Rp 23.200..

Global Update

Pasar saham AS melanjutkan pelemahan, dipimpin oleh turunnya saham-saham konsumer dan transportasi yang terutama disebabkan oleh rally-nya harga minyak dunia. Sementara itu, saham-saham teknologi berhasil rebound, seperti Apple, Intel, Micron, dan IBM, demikian juga saham-saham energi yang naik berkat penguatan harga minyak dunia yang dipicu ketegangan di Timur Tengah (Yaman). Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq diakhiri negatif, masing-masing ditutup pada level 17.678,2 (-0,2%), 2.056,2 (-0,2%), dan 4.863,4 (-0,3%). Bursa saham Eropa juga kembali melemah akibat ketegangan di Timur Tengah, dimana Saudi dan 9 negara Teluk resmi meluncurkan agresi militer di Yaman. Indeks Stoxx50 dan FTSE melemah 0,4% ke level 3.669,8 dan 1,4% ke level 6.895,3.

Corporate Summary

Ø TINS Anggarkan Capex Rp1,2 T di 2015
Ø NIKL Alokasikan Belanja Modal US$1,1 Juta
Ø Penjualan turun, ADMG rugi US$ 24,12 juta
Ø SUGI Bentuk Anak Usaha Baru

Berita Emiten

DSNGBangun Pembangkit Listrik

DSNG berniat membangun tenaga listrik mandiri dengan pembangkit listrik tenaga gas metan untuk kebutuhan listrik internal.saat ini perusahaan tengah dalam proses tahap perecanaan untuk membangun pembangkit listrik. Gas metan akan digunakan untuk menghasilkan listrik 1,2 juta megawatt (mw) yang dialirkan untuk 7 PKS.

BEST Tanam US$ 20 juta untuk Hotel dan Perkantoran

Tidak mau kalah pamor dengan kawasan industri lain, BEST pun membangun hotel beserta perkantoran di kawasan industri MM 2100 di Cibitung Bekasi.Perusahaan melengkapi kawasan industri dengan hotel dan perkantoran sebagai fasilitas pendukung. Sudah banyak permintaan dari tenant.BEST sudah memulai konstruksi hotel dan perkantoran awal tahun ini. Kalau pembangunan berjalan sesuai rencana, keduanya akan selesai 2H16.

TRIS tak Capai Target Penjualan

TRIS gagal mencapai target penjualannya pada tahun lalu, dengan membukukan penjualan bersih Rp 746,83 miliar, hanya naik tipis 5% di atas penjualan tahun 2013. Padahal, Trisula mematok target penjualan Rp 800 miliar.Dari segi laba bersih pun Trisula mengalami pertumbuhan negatif, anjlok 31% menjadi Rp 24,43 miliar.

RAJA Dapatkan Dana Segar US$ 12,5 juta

RAJA melepaskan sekitar 33% saham di PT Triguna Internusa Pratama kepada perusahaan asal Jepang Itochu Corporation. Mekanisme penjualan saham ini, dengan cara menerbitkan saham sebanyak 24.381 saham baru yang dijual dengan harga Rp 6,7 juta. Dari hasil penjualan itu perseroan bisa mendapatkan dana bersih sekitar US$ 12,5 juta.

LPKR Kembangkan Superblock di Manado

LPKR berencana mengembangkan kawasan super blok Monaco Bay yang berlokasi dekat dengan kawasan wisata Bunaken, Manado senilai total Rp 6 triliun.

PWON Bukukan Pendapatan Rp 3,8 triliun

Pada tahun 2014, PWON membukukan pendapatan senilai Rp 3,8 triliun bertumbuh 28% YoY bila dibandingkan pendapatan 2013 Rp 3 triliun. Sementara itu, laba bersih perseroan pada periode yang sama tumbuh 30% YoY dari Rp 1,1 triliun menjadi senilai Rp 1,4 triliun.

SCMA Bukukan Laba Bersih Rp 1,5 triliun

SCMA membukukan pertumbuhan laba bersih 2014 sebesar 13,6% YoY mencapai senilai Rp 1,5 triliun dibandingkan dengan laba bersih 2013 sebesar Rp 1,3 triliun. Pendapatan perseroan pada periode yang sama naik 9,7% YoY dari Rp 3,7 triliun menjadi Rp 4,1 triliun.

TBLA Cetak 5 kali lipat Kenaikan Laba Bersih 2014

TBLA di 2014 mencetak kenaikan laba bersih sebesar 5 kali lipat yang mencapai senilai Rp 433,5 miliar dibandingkan dengan laba bersih 2013 hanya senilai Rp 84,4 miliar. Pendapatan perseroan pada periode yang sama melonjak 71% YoY dari Rp 3,7 triliun menjadi Rp 6,3 triliun.

lots
 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 30 Maret 2015

Rebound indeks terjadi secara moderat pada akhir pekan lalu setelah sejumlah saham berkapitalisasi besar yang sebelumnya tersungkur mencoba untuk bangkit. Saham tersebut diantaranya adalah SMGR, INTP, PGAS, GGRM dan CPIN. Bersama saham-saham tersebut, cukup banyak saham lain dilapis kedua dan ketiga dari sektor properti, perkebunan dan konsumer yang ikut menguat. Meskipun demikian, keraguan investor atas keberlangsungan rebound pada pekan ini diduga cukup besar karena sejumlah faktor.

Pertama, hingga saat ini belum terlihat adanya indikasi investor asing berhenti melakukan aksi jual yang telah terjadi secara konsisten sejak awal Maret lalu. Nilai penjualan asing bulan ini telah mencapai Rp6,12 triliun atau mencapai dua pertiga dari nilai beli bulan sebelumnya. Jika dilihat sejak awal tahun, investor asing hanya menyisakan nilai beli bersih sebesar Rp4,69 triliun. Telah terbukti bahwa selama investor asing masih melakukan penjualan, maka indeks akan sulit untuk menguat.

Kedua, perkembangan terakhir politik dan perekonomian domestik tidak dapat dikatakan baik-baik saja. Naiknya kembali harga BBM jenis premium sebesar Rp500 dapat memupuskan harapan investor untuk melihat inflasi turun dan tertahan dilevel yang cukup rendah. Dan seiring dengan memanasnya tensi politik, nilai tukar rupiah pun cenderung kembali melemah.

Ketiga, pidato akhir pekan gubernur bank sentral Amerika Janet Yellen yang mengatakan suku bunga akan naik 'later this year' dapat menutup peluang rebound nilai tukar rupiah. Mata uang rupiah memang tidak turun sendirian, namun bagi Indonesia pelemahan rupiah yang terlalu besar dan dalam jangka waktu yang lama memiliki dampak negatif yang lebih besar dibanding efek positifnya. Contoh aktualnya adalah naiknya kembali harga bensin premium.

selengkapnya
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat 0,5% berada pada level 5.396,9 ditopang oleh aksi selektive buy investor atas saham-saham unggulan yang telah terkoreksi cukup dalam. Investor asing sendiri masih mencatatkan transaksi net sell senilai Rp 583 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 4.000 ke Rp 277.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.650 ke Rp 49.750, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 650 ke Rp 3.255, dan Matahari (LPPF) naik Rp 600 ke Rp 18.600; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Mitra Keluarga (MIKA) turun Rp 375 ke Rp 21.800, Asuransi Bintang (ASBI) turun Rp 145 ke Rp 465, Indomobil (IMAS) turun Rp 140 ke Rp 3.850, dan Link Net (LINK) turun Rp 125 ke Rp 6.100.

Global Update

Bursa global pada perdagangan akhir pekan ditutup cenderung mengalami penguatan yang terbatas ditengah koreksi harga minyak dunia yang kembali terjadi. Kerjasama antara ECB dan bank sentral Inggris untuk menjamin stabilitas keuangan negara Uni Eropa memberikan optimisme untuk keluar dari krisis ekonomi. Indeks DJ Euro Stoxx menguat 0,3% untuk ditutup pada level 3.679,0 sedangkan Dow Jones dan S&P500 masing-masing ditutup menguat ke level 17.712,7 dan 2.061,0.

Corporate Summary

Ø Kontrak jangka panjang TOWR mencapai Rp 30 T
Ø SRIL targetkan ekspor tumbuh 10% YoY
Ø SMBR Teken Kontrak Pabrik Rp2,2 T
Ø SSIA berhasil akusisi lahan senilai Rp120 M
Ø FREN Gunakan US$300 juta untuk jaringan LTE
Ø Laba APLN Tumbuh Tipis
Ø Penjualan SIDO Turun 7%
Ø Laba ROTI Naik 19,34%
Ø DEWA Genjot Produksi 42,6%
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat signifikan sebesar 1,5% berada pada level 5.518,7 yang merupakan level tertinggi all time high. Rencana pemerintah Tiongkok untuk menggelontorkan stimulus fiskal menjadi sentimen positif pergerakan pasar saham. Keseluruhan sektoral iHSG tercatat mengalami penguatan terkecuali saham sektoral pertambangan yang ditutup melemah akibat marak aksi tekanan jual. Investor asing tercatat membukukan transaksi net buy senilai Rp 882 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 4.975 ke Rp 73.475, Delta Djakarta (DLTA) naik Rp 4.500 ke Rp 285.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.500 ke Rp 51.000, dan Matahari (LPPF) naik Rp 900 ke Rp 19.700; sedangkan saham-saham top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 16.900, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 300 ke Rp 10.200, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 200 ke Rp 3.700, dan Dayin Mitra (ASDM) turun Rp 130 ke Rp 850..

Global Update

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam terkena aksi tekanan jual sejalan dengan berlanutnya pelemahan harga minyak dunia yang signifikan sebesar 2,2% di level US$ 47,6 per barrel. Tertekannya harga minyak dunia tersebut dikontribusikan dari perkembangan perjanjian nuklir di Iran dimana bila Iran diijinkan melakukan pengembangan nuklir maka akan agresif mengekspor minyaknya. Alhasil, sentimen ini langsung berimbas pada koreksi harga saham sektoral energi yang memimpin laju koreksi bursa global. Indeks Dow Jones dan FTSE 100 masing-masing ditutup melemah sebesar 1,1% dan 1,7%.

Corporate Summary

Ø RUPSLB LEAD setuju Stock Split
Ø PTBA targetkan penjualan batubara 2015 24 juta ton
Ø Laba Bersih MAPI Anjlok 77,4%
Ø ACES Bukukan Laba Bersih Rp725,5 miliar

Berita Emiten

RUPSLB LEAD setuju Stock Split

RUPSLB LEAD menyetujui rencana perseroan untuk melakukan stock split dengan rasio 1:4. Aksi korporasi ini akan dilakukan dalam waktu satu bulan ke depan setelah pengambilan keputusan dalam RUPSLB kemarin.

PTBA targetkan penjualan batubara 2015 24 juta ton

PTBA menargetkan volume penjualan2015 sebesar 24 juta ton, naik 33% YoY dari 2014 yang mencapai 17,96 juta ton. Kenaikan ini dikontribusikan dari produksi dan pembelian batubara dari pihak ketiga sebesar 18,17 juta ton, masing-masing produksi unit pertambangan Tanjung Enim sebesar 15,50 juta ton, produksi anak perusahaan, yaitu PT International Prima Coal sebesar 0,85 juta dan pembelian batu bara dari pihak ketiga oleh anak perus ahaan, yaitu PT Bukit Asam Prima sebesar 1,8 juta ton.

Laba Bersih MAPI Anjlok 77,4%

Sepanjang 2014 MAPI membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 21,4% menjadi Rp11,82 triliun, namun laba bersih perseroan anjlok hingga 77,4% menjadi hanya Rp74 miliar akibat tingginya beban penjualan serta beban bunga yang melonjak hingga 59,2%. Di sisi lain, pada akhir Mei ini, perseroan berencana untuk melakukan spin off untuk bisnis Active-nya yang meliputi Sports, Golf, Kids, Lifestyle, Payless, dan pabrik garment nya ke dalam PT MAP Aktif Adiperkasa (MAA) dan dalam waktu yang bersamaan perseroan akan menerbitkan unsecured zero coupon bond sneilai Rp1,5 triliun berjangka waktu 5 tahun yang akan dibeli seluruhnya oleh Asia Sportswear Holdings Pte Ltd dan akan dinovasikan kepada MAA. Perolehan dana dari obligasi tersebut akan digunakan untuk membayar utang yang ada saat ini.

Komentar analis:

Diskon besar-besaran yang dilakukan MAPI sepanjang tahun demi “cuci gudang” membuahkan hasil, dimana inventory days perseroan turun menjadi 189 hari dari tahun 2013 sebanyak 225 hari. Namun, seiring dengan itu, marjin laba kotor perseroan juga harus tergerus hingga 3,54% YoY. Selain itu beban bunga yang melonjak hingga 59,2% menjadi Rp 382 miliar juga mengakibatkan marjin laba bersih juga harus turun hingga hanya 0,63% dari sebelumnya 3,37%. Berkaitan dengan penerbitan unsecured zero coupon bond senilai Rp1,5 triliun berjangka waktu 5 tahun, tentunya perseroan diuntungkan karena dapat menghemat biaya bunga yang tinggi yang selama ini menjadi beban perseroan. Menurut kami, untuk tahun 2015, beban bunga yang bisa ditekan oleh perseroan bisa mencapai Rp170 miliar. (TP UNDER REVIEW)

ACES Bukukan Laba Bersih Rp725,5 miliar

ACES berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 30,8% dari Rp554,8 miliar menjadi Rp725,5 miliar sepanjang tahun buku 2014, berkat pendapatan yang juga tumbuh sebesar 23,8% atau menjadi Rp5,6 triliun.

Komentar analis:

Di tengah tekanan nilai tukar rupiah terhadap USD sepanjang 2014 perseroan mampu membukukan pertumbuhan pendapatan yang tinggi, dengan marjin yang menguat di luar perkiraan. Bahkan perseroan mampu mencatatkan selirih kurs pada posisi laba hingga Rp4,5 triliun. (TP UNDER REVIEW)

lots
 
Market Movement

Menyambut libur panjang IHSG turun 0,2% ke level 5.456,4 dipicu aksi ambil untung. Indeks sektoral yang menguat antaralain saham-saham pertambangan, konsumer, dan perkebunan, sementara mayoritas indeks sektoral lainnya melemah, dipimpin saham-saham aneka industri, properti, dan industri dasar. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih mencapai Rp269,4 miliar di seluruh pasar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.225 ke Rp 74.500, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 52.000, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 650 ke Rp 3.250, dan Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 500 ke Rp 7.000. Sementara saham-saham top losers antara lain Matahari (LPPF) turun Rp 775 ke Rp 19.175, Lippo Cikarang (LPCK) turun Rp 325 ke Rp 11.325, Asahimas (AMFG) turun Rp 200 ke Rp 7.475, dan Ancol (PJAA) turun Rp 170 ke Rp 2.525.

Global Update

Jelang libur panjang Paskah, bursa saham Wall Street menguat tipis ditopang data tenaga kerja yang positif, dimana tunjangan pengangguran secara mengejutkan turun drastis pekan lalu meskipun kenaikan tenaga kerja di sektor swasta terutama manufaktur tidak terlalu tinggi. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 17.763,2 (+0,4%), 2.067,0 (+0,4%), dan 4.886,9 (+0,1%).

Corporate Summary

Ø MDRN Targetkan Laba Tumbuh 15%
Ø LPCK Targetkan Raup Pendapatan Rp 1,989 T
Ø Utang Berkurang, Laba Bersih KIJA Melonjak 297,43% tahun 2014
Ø MERK Bagikan Dividen Rp 6.500/saham
Ø SMGR Segera Realisasikan Pembangunan pabrik Papua
Ø SMRA Terbitkan Obligasi Senilai Rp 300 miliar

lots
 
Berita Emiten 06 Apr 2015

MDRN Targetkan Laba Tumbuh 15%


Pada tahun ini, MDRN menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 10%-15%.Sampai 3Q14, labanya tergerus 6,97% dari Rp 41,58 miliar menjadi Rp 38,68 miliar. Ini disebabkan beban keuangannya yang melonjak 63,19%.

LPCK Targetkan Raup Pendapatan Rp 1,989 T

LPCK memperkirakan adanya pertumbuhan pendapatan sebesar 11% dibandingkan pendapatan tahun 2014 sebesar Rp 1,792 triliun menjadi Rp 1,989 triliun hingga akhir tahun nanti.

Utang Berkurang, Laba Bersih KIJA Melonjak 297,43% tahun 2014

Laba bersih KIJA tahun buku 2014 melompat 297,43% menjadi Rp400,97 miliar atau Rp19,82 per saham dari Rp100,87 miliar atau Rp4,99 per saham di tahun 2013.Melonjaknya kinerja KIJA tahun 2014 didukung oleh beban keuangan menurun 44,00% menjadi Rp381,18 miliar dan pendapatan pokok meningkat dari Rp2,74 triliun menjadi Rp2,80 triliun.

MERK Bagikan Dividen Rp 6.500/saham

MERK bakal membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 6.500 per saham, naik 4% dibanding nilai dividen tahun buku 2013 yang sebesar Rp 6.250 per saham.

SMGR Segera Realisasikan Pembangunan pabrik Papua

SMGR,bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Papua, akan segera merealisasikan pembangunan pabrik semen pertama di Papua. Keduanya telah menandatangani MoU pada tanggal 26 Februari lalu di Gresik, Jawa Timur. Pemancangan tiang pertama pabrik ini rencananya akan dilakukan Januari 2016. Sedangkan pembangunannya diperkirakan memakan waktu 3 tahun.

SMRA Terbitkan Obligasi Senilai Rp 300 miliar

SMRA berencana menerbitkan obligasi konvensial dan sukuk ijarah senilai total Rp 300 miliar yang merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan senilai Rp 1,4 triliun. Obligasi konvensional dan sukuk ijarah memperoleh rating idA+ dan idA+(sy).

lots
 
World’s Most-Loved Property Stocks Tap Indonesian Building Boom

(Bloomberg) April 5, 2015 - Falling interest rates, an expanding population and a government-sponsored building boom are turning Indonesia into the world’s favorite place to buy property stocks.

Developers on the Jakarta stock exchange, including PT Lippo Cikarang and PT Alam Sutera Realty, have the highest average analyst ratings among global peers and the most buy recommendations of any industry group in Indonesia, according to data compiled by Bloomberg. The Jakarta Construction, Property & Real Estate Index has advanced 25 percent over the past 12 months, twice as much as the nation’s benchmark index.

Indonesia’s central bank cut borrowing costs in February for the first time in three years, improving the outlook for Southeast Asia’s largest economy as President Joko Widodo seeks to lift growth to 7 percent. Singapore’s sovereign wealth fund and Indonesia’s state pension agency are both increasing investments in the nation’s property market as Widodo boosts infrastructure spending and the world’s fourth-biggest population keeps expanding.

“We are overweight on the property sector and continue to be positive,” said Arief Wana, a director at PT Ashmore Asset Management Indonesia in Jakarta, which oversees the equivalent of $690 million, including the nation’s top-performing equity fund in 2014. The firm added Alam Sutera to the top five holdings of its Dana Progresif Nusantara fund in December.

Rising Prices

The average consensus rating on Indonesian property companies with at least five analyst recommendations is 4.32, on a scale where 5 equates to a unanimous buy rating. That compares with 4.13 in the U.S. and 4.1 in China. Shares in the Jakarta property index will probably climb 14 percent over the next 12 months, according to price targets compiled by Bloomberg.

The gauge is valued at about 14 times estimated earnings. That’s a 10 percent discount versus the broader Jakarta Composite Index, compared with an average premium of 11 percent since Bloomberg began tracking the data in 2006.

Indonesia’s new-home prices probably climbed 5.7 percent in the first quarter from a year earlier, following a 6.3 percent gain in the final quarter of last year, according to a February survey by the nation’s central bank.

Property companies will be beneficiaries of Widodo’s infrastructure spending plans, estimated at $433 billion through 2019, CLSA Ltd. wrote in a March 31 report. They’re also among the biggest winners from the central bank’s interest-rate cut as financing costs fall, according to Ashmore’s Wana.

Best Time

“This is the best time to be in the property business in Indonesia,” Rainier Gunawan, a principal for realtor Ray White Indonesia in Jakarta, said in an interview.

A rising supply of property may weigh on the market, according to Jones Lang LaSalle Inc., a Chicago-based property brokerage. About 1,500 new condominium units may open up in 2015, subduing rents, while office vacancy rates will probably rise into “double-digit territory” in 2015 as more than 260,000 square meters (2.8 million square feet) of Grade-A office space enters the market, the firm estimates.

Indonesia’s property stocks still have room to rally, according to Steven Gunawan, an analyst at PT Batavia Prosperindo Sekuritas in Jakarta. His buy recommendations include Alam Sutera and Lippo.

GIC Pte, Singapore’s sovereign wealth fund, and a partner agreed in November to invest $500 million in property projects in Indonesia, focusing on Jakarta’s central business district. BPJS Ketenagakerjaan, Indonesia’s state pension fund, said last month it plans to increase its investment in affordable housing by fivefold to fulfill demand from low-income workers.

The population of Jakarta is forecast by the government to climb to 12.5 million by 2030, from about 9.7 million now. The urban growth rate in Indonesia, which has a total population of around 250 million, is the third-fastest among emerging Asian economies after Thailand and China, according to the World Bank.

“The size of our population, combined with the urbanization rate, will keep demand for property strong,” Batavia’s Gunawan said.
me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Back
Top