Main Saham Online Kini Lebih Menyenangkan di Lautandhana Online Trading | LOTS

Lautandhana Daily View 12 Dev 2014

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup koreksi dalam rentang yang cukup terbatas 0,2% pada level 5.152,7. Adanya aksi profit taking jelang penutupan menjadi pengerek laju koreksi IHSG. Investor asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 512 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 450 ke Rp 9.450, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 350 ke Rp 68.000, Saratoga (SRTG) naik Rp 325 ke Rp 5.225, dan Asahimas (AMFG) naik Rp 225 ke Rp 7.525; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 16.100, Matahari (LPPF) turun Rp 375 ke Rp 15.125, Lionmesh (LMSH) turun Rp 375 ke Rp 5.625, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 300 ke Rp 11.500.

Koreksi saham-saham berbasis energi dan pertambangan ditengah laju koreksi minyak dunia hingga berada di bawah US$ 60 per barrel masih terjadi sehingga bursa global hanya mengalami teknikal rebound dalam rentang yang terbatas. Hal ini didorong oleh data penjualan ritel dan pengangguran AS yang diatas ekspektasi mampu mengeliminasi koreksi saham energi tersebut. Indeks Dow Jones, S&P 500, Nasdaq dan DJ Euro Stoxx masing-masing ditutup pada level 17.596,3 (+0,4%); 2.053,3 (+0,5%); 4.708,2 (+0,5%) dan 3.159,1 (+0,3%). Hanya indeks FTSE 100 masih ditutup turun sebesar 0,6% di level 6.461,7 akibat masih derasnya arus sell off saham sektoral pertambangan.

IHSG akhir pekan kami perkirakan bergerak cenderung bervariasi dalam kisaran yang terbatas. Saham pilihan kami adalah UNTR dan AALI.

 
Lautandhana Daily View 16 Dec 2014

IHSG terkoreksi cukup dalam ke level 5.108,4 (-1%) akibat aksi jual investor asing yang nilai transaksi jual bersihnya mencapai Rp828 miliar di keseluruhan pasar, dipicu melemahnya harga minyak dunia. Demikian juga dengan nilai tukar Rupiah yang anjlok menembus posisi Rp12.700 per USD. Secara sektoral, hanya saham konsumer yang berhasil ditutup di zona hijau, sementara seluruh sektor lainnya berakhir melemah, dipimpin saham agrikultural (-3%), properti, dan aneka industri. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Merck (MERK) naik Rp 12.000 ke Rp 169.000, Unilever (UNVR) naik Rp 250 ke Rp 31.225, Tower Bersama (TBIG) naik Rp 250 ke Rp 9.800, dan MNC Sky (MSKY) naik Rp 230 ke Rp 1.675. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain SMART (SMAR) turun Rp 1.450 ke Rp 6.500, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 1.100 ke Rp 5.600, Indocement (INTP) turun Rp 675 ke Rp 24.400, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 550 ke Rp 24.400..

Bursa saham Wall Street dan Eropa masih melanjutkan koreksi dipicu data manufaktur AS area New York yang melemahserta harga minyak dunia yang terus menurun, yang kemarin ditutup di level US$55,9/ barel. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 17.180,8 (-0,6%), 1.989,6 (-0,6%), dan 4.605,2 (-1%), sementara indeks-indeks acuan saham di Eropa terkoreksi lebih dalam, dengan indeks Stoxx50 ditutup pada level 2.982,9 (-2,8%) dan FTSE pada level 6.182,7 (-1,9%).

IHSG diperkirakan berpotensi masih melemah dipicu lesunya mata uang rupiah serta lemahnya bursa global. Pasar sedang menantikan hasil pertemuan the Fed yang akan diumumkan sekiranya pekan ini.Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR,BMRI, PTBA, CPIN,PGAS, dan INDF.

daily-views
 
Lautandhana Daily View 17 Dec 2014

Tekanan jual investor asing membuat IHSG terpuruk, kembali ke level 5.000-an, mengekor tren pelepasan bursa regional yang mata uangnya juga berjatuhan di banding USD. Adapun nilai bersih dari transaksi jual asing mencapai lebih dari Rp1 triliun di keseluruhan pasar. Secara sektoral, hampir seluruh saham berakhir di zona negatif, kecuali saham sektor agrikultural dan aneka industri. Sahamsaham top gainers di antaranya adalah Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 1.200 ke Rp 7.200, SMART (SMAR) naik Rp 1.075 ke Rp 7.575, Lionmesh (LMSH) naik Rp 700 ke Rp 6.450, dan Blue Bird (BIRD) naik Rp 150 ke Rp 3.005. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Lion Metal (LION) turun Rp 2.000 ke Rp 8.100, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.225 ke Rp 58.500, Indocement (INTP) turun Rp 1.125 ke Rp 23.275, dan Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 950 ke Rp 4.100.

Pasar saham Wall Street kembali terkoreksi dipicu jatuhnya saham-saham teknologi seperti Microsoft (-3,2%) dan Amazon (-3,6%) ditambah dengan sentimen negatif dari jatuhnya mata uang ruble Rusia yang menambah kekuatiran perlambaran ekonomi dunia. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq kompak turun untuk 3 hari berturut-turut, ke level 17.068,9 (-0,7%), 1.972,7 (- 0,8%), dan 4.547,8 (-1,2%). Sementara itu pasar saham Eropa berhasil rebound berkat positifnya saham-saham energi meski harga minyak dunia masih rendah, di level US$55,9/ barel. Indeks Stoxx50 dan FTSE100 naik cukup tinggi, masingmasing ke level 3.050 (+2,2%), 6.331,8 (+2,4%).

Hari ini IHSG diperkirakan masih tertekan akibat minimnya sentimen positif secara global. Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR, BMRI, PTBA, CPIN, PGAS, dan INDF.

 
Lautandhana Daily View 22 Dec 2014

IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat terbatas 0,6% pada level 5.144,6. Pun demikian dengan bursa regional yang ditutup menguat rata-rata diatas 1%. Katalis utama penguatan bursa regional adalah keputusan The Fed yang kemungkinan akan menunda penaikan suku bunga acuannya. Keseluruhan sektoral IHSG kompak ditutup menguat yang dipimpin oleh sektoral industri dan konstruksi. Adanya crossing saham EMTK yang difasilitasi oleh CLSA Indonesia membuat asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 1.9 triliun. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Indocement (INTP) naik Rp 775 ke Rp 24.450, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 400 ke Rp 15.700, Metropolitan (MKPI) naik Rp 400 ke Rp 14.400, dan Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 400 ke Rp 6.500; sedangkan saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.250 ke Rp 59.450, Impack (IMPC) turun Rp 475 ke Rp 6.075, Mayora (MYOR) turun Rp 450 ke Rp 21.450, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 400 ke Rp 22.900.

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat dalam kisaran yang terbatas ditopang oleh reboundnya saham –saham berbasis sektoral energi sejalan dengan rebound harga minyak dunia ke level US$ 56,5 per barrel (+4,5%). Penguatan saham sektoral komoditas pertambangan juga turut berkontribusi dalam penguatan bursa global. Indeks FTSE 100 tercatat mengalami kenaikan signifikan 1,2% ditutup pada level 6.545,3. Hanya indeks DJ Euro Stoxx tercatat mengalami koreksi 0,4% untuk ditutup pada level 3.141,3.

IHSG awal pekan kami perkirakan masih akan melanjutkan penguatannya dalam rentang yang terbatas. Saham pilihan kami adalah SMGR, TLKM dan JSMR.

 
Lautandhana Daily View 23 Dec 2014

IHSG awal pekan ditutup terkoreksi sebesar 0,4% di level 5.125,8 pasca rally berturut-turut dalam beberapa hari. Investor asing kembali membukukan transaksi net sell senilai Rp 358 miliar. IHSG sendirian melawan arus penguatan bursa regional yang terdongkrak oleh rally bursa AS. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Blue Bird (BIRD) naik Rp 425 ke Rp 9.350, Indocement (INTP) naik Rp 300 ke Rp 24.750, Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 200 ke Rp 4.500, dan Wilmar (CEKA) naik Rp 200 ke Rp 1.700; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 1.100 ke Rp 4.500, Mayora (MYOR) turun Rp 550 ke Rp 20.900, Unilever (UNVR) turun Rp 500 ke Rp 31.500, dan Impack (IMPC) turun Rp 425 ke Rp 5.650.

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan awal pekan tadi malam kompak ditutup menguat. Indeks Dow Jones tercatat mengalami kenaikan tertinggi 0,9% untuk ditutup pada level 17.959,4 kembali mendekati level psikologis 18.000 sedangkan indeks Nasdaq dan S&P 100 menguat masing-masing sebesar 0,3% dan 0,4%. Laju penguatan ditopang oleh rally saham-saham sektoral berbasis IT seperti Facebook dan Intel yang ditutup menguat lebih dari 2%. Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing menguat sebesar 0,5% dan 0,4% untuk ditutup pada level 6.576,7 dan 3.154,9.

IHSG pada hari ini kami perkirakan bergerak cenderung flat terbatas jelang momen libur hari raya Natal pekan ini. Saham pilihan kami adalah SMGR, TLKM dan JSMR.

 
Lautandhana Daily View 30 Dec 2014

Kendati perdagangan berlangsung sepi pasca liburan Natal, IHSG berhasil menguat tipis berkat aksi beli investor domestik. Saham-saham sector perkebunan, properti, dan konsumer memimpin penguatan di pasar, sementara saham-saham pertambangan, infrastruktur dan perbankan berakhir memerah. Investor asing masih melanjutkan aksi jualnya, dengan transaksi jual bersih mencapai Rp84 miliar di keseluruhan pasar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 525 ke Rp 14.500, Lion Metal (LION) naik Rp 500 ke Rp 9.300, Astra Agro (AALI) naik Rp 450 ke Rp 23.750, dan Mayora (MYOR) naik Rp 425 ke Rp 20.975.Sementara saham-saham top losers antara lain Batavia (BPII) turun Rp 450 ke Rp 1.350, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 225 ke Rp 59.375, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 175 ke Rp 6.200, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 150 ke Rp 15.450.

Bursa saham Wall Street bergerak datar di tengah sepinya perdagangan di musim liburan, dengan saham-saham ritel dan otomotif memimpin penguatan di pasar. Indeks Dow Jones turun tipis 0,1% ke level 18.038,1 sementara indeks S&P500 dan Nasdaq nyaris tak bergerak, masing-masing ke level 2.090,6 (+0,1%) dan 4.806,9.

Bursa saham Wall Street bergerak datar di tengah sepinya perdagangan di musim liburan, dengan saham-saham ritel dan otomotif memimpin penguatan di pasar. Indeks Dow Jones turun tipis 0,1% ke level 18.038,1 sementara indeks S&P500 dan Nasdaq nyaris tak bergerak, masing-masing ke level 2.090,6 (+0,1%) dan 4.806,9.

 
Lautandhana Daily View 02 Januari 2015

Menutup tahun 2014, bursa saham Wallstreet melemah dilanda sentimen negatif dari terus melemahnya harga minyak dunia. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq kompak memerah, masing-masing ditutup pada level 17.823,1 (-0,9%), 2.058,9 (-1%), dan 4.736,1 (-0,9%).

Pada perdagangan perdana di tahun baru ini, IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatan, menyusul pencabutan subsidi BBM jenis Premium oleh pemerintah. Selain itu pasar juga tengah menanti rilisnya data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia hari ini. Saham pilihan kami antara lain: SMGR, TLKM, dan JSMR.

SELAMAT TAHUN BARU 2015!




Berita Emiten

RUPSLB SSMS Setujui Akuisisi Perkebunan Rp 1,5 triliun

RUPSLB SSMS menyetujui rencana perseroan untuk mengakuisisi dua perkebunan kelapa sawit di daerah Kalimantan Tengah senilai Rp 1,5 triliun yakni PT Tanjung Sawit Abadi (TSA) dan PT Sawit Multi Utama (SMU), dua anak perusahaan Citra Borneo Indah. Akuisisi ini akan menambah areal tertanam Perseroan dari semula 34.064 hektar menjadi 59.387 hektar, atau tumbuh hampir 75%.

Rugi BTEL Bengkak Jadi Rp 2,2 triliun

BTEL mencatat rugi Rp 2,2 triliun di 9M14, membengkak 46% dibandingkan kerugian di tahun sebelumnya pada periode yang sama Rp 1,5 triliun. Labanya turun sejalan dengan berkurangnya pendapatan bersih perusahaan dari Rp 1,5 triliun menjadi hanya Rp 1 triliun.
 
Lautandhana Daily View 05 Jan 2015

IHSG di perdagangan awal tahun pekan lalu ditutup menguat masih dalam kisaran yang terbatas 0,3% untuk ditutup pada level 5.242,8. Investor banyak melakukan aksi akumulasi saham sektoral konsumer pasca diturunkannya BBM premium (tidak ada subsidi lagi) sehingga menurunkan biaya transportasi. Investor asing hanya membukukan transaksi net sell super tipis senilai Rp 4 miliar. Saham‐saham top gainers antara lain Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.100 di posisi Rp 61.800, Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI) naik Rp 740 menjadi Rp 4.980, dan Indofood Sukses Makmur (INDF) naik Rp 700 menjadi Rp 7.450; sedangkan saham‐saham top losers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 650 menjadi Rp 68.000, Matahari Department Store (LPPF) turun Rp 225 menjadi Rp 14.775, dan Bank Mestika Dharma (BBMD) turun Rp 200 menjadi Rp 1.400.

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan awal tahun ditutup bervariasi cenderung flat ditengah masih melemahnya harga minyak dunia yang kembali terkoreksi 2,6% pada level US$ 52,7 per barrel. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 ditutup terkoreksi sebesar 0,2% dan 0,3% masing‐masing berada di level 3.139,4 dan 6.547,8. Index Nasdaq juga terkoreksi 0,2% untuk ditutup pada level 4.726,8 akibat anjloknya harga saham berbasis energi. Sementara indeks Dow Jones dan S&P 500 cenderung ditutup flat masing‐masing berada di level 17.833,0 dan 2.058,2.

IHSG awal pekan kami perkirakan pergerakannya masih akan terbatas dalam tren naiknya. Saham pilihan kami adalah LSIP, KIJA dan CPIN.

 
Lautandhana Daily View 06 Januari 2015

IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup terkoreksi dalam kisaran yang terbatas 0,4% pada level 5.220,0. Aksi profit taking marak terjadi pasca rally yang cukup signifikan dipimpin oleh laju koreksi saham sektoral berbasis komoditas. Investor asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 144 miliar. Perdagangan kemarin terjadi crossing saham ACST senilai Rp 650 miliar yang difasilitasi oleh Mandiri Sekuritas. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.900 ke Rp 63.700, Mayora (MYOR) naik Rp 1.800 ke Rp 23.100, Impack (IMPC) naik Rp 750 ke Rp 5.850, dan Bank of India (BSWD) naik Rp 315 ke Rp 1.590; sedangkan saham-saham top losers antara lain SMART (SMAR) turun Rp 1.100 ke Rp 7.100, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 755 ke Rp 4.225, Buana Finance (BBLD) turun Rp 465 ke Rp 1.410, dan Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 450 ke Rp 14.200.

Bursa AS dan Eropa awal pekan mengalami koreksi cukup dalam sejalan dengan anjloknya harga saham sektoral energi, seperti Royal Dutch Shell, BP Plc, Exxon Mobil dan Chevron sebagai imbas dari kembali jatuhnya harga WTI signifikan sebesar 5% yang ditutup pada level US$ 50,1 per barrel. Indeks DJ Euro Stoxx ditutup mengalamu koreksi paling dalam sebesar 3,7% di level 3.023,1 sedangkan indeks FTSE menyusut 2% ditutup pada level 6.417,2. Sementara itu, indeks Dow Jones meninggalkan level psikologisnya di 18.000 untuk ditutup terkorkesi ke level 17.501,7 (-1,9%) sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah sebesar 1,8% dan 1,6% untuk ditutup pada level 2.020,6 dan 4.652,6.

IHSG hari ini kami perkirakan masih bergerak dalam kisaran yang flat cenderung terjadi konsolidasi. Saham pilihan kami adalah LSIP, KIJA dan CPIN.

 
Lautandhana Daily View 07 Januari 2015

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup terkoreksi lanjutan yang cukup dalam sebesar 1% berada di level 5.169,1. Keseluruhan indeks sektoral kompak mengalami koreksi sejalan dengan pelemahan bursa global akibat anjloknya harga minyak dunia yang signifikan. Investor asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 440 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Mayora (MYOR) naik Rp 700 ke Rp 23.800, Goodyear (GDYR) naik Rp 250 ke Rp 16.250, Eratex (ERTX) naik Rp 115 ke Rp 760, dan Multi Bintang (MLBI) naik Rp 100 ke Rp 11.800; sedangkan saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.250 ke Rp 62.450, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 1.000 ke Rp 4.100, Indo Tambangraya (IMTG) turun Rp 925 ke Rp 14.575, dan Indocement (INTP) turun Rp 550 ke Rp 24.225.

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam kembali ditutup terkoreksi masih tertekan oleh signifikannya pelemahan harga minyak dunia di level US$ 47,9 per barrel (-4,2%). Saham-saham sektoral energi masih mengalami tekanan jual seperti Southwestern Energy Co dan Range Resources Corp. Koreksi saham-saham sektoral finansial Uni Eropa juga mengkontribusi koreksi bursa global, antara lain saham HSND Holdings dan Llyods Banking Group. Indeks Nasdaq terkoreksi 1,3% untuk ditutup pada level 4.592,7. Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing melemah 0,8% dan 0,5% untuk ditutup pada level 6.366,5 dan 3.007,9.

IHSG hari ini kami perkirakan masih akan bergerak dalam tren turun mengekor sentimen negatif bursa global. Saham pilihan kami adalah LSIP, KIJA dan CPIN.

 
Lautandhana Daily View 09 January 2015

Maraknya aksiprofit taking oleh investor asingmenghambat penguatan IHSG, yang ditutup hanya naik 4 poin ke level 5.211,9 setelah sempat menguat 20 poin lebih sepanjang perdagangan. Adapun nilai transaksi jual bersih asing (foreign net sell) mencapai Rp135,5 miliar di sepanjang perdagangan.Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Multi Prima (LPIN) naik Rp 1.000 ke Rp 6.000, Astra Agro (AALI) naik Rp 525 ke Rp 25.225, Pembangunan Jaya (OJAA) naik Rp 400 ke Rp 2.350, dan Ultra Jaya (ULTJ) naik Rp 350 ke Rp 4.175.Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 14.425 ke Rp 375.575, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.225 ke Rp 61.300, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 1.025 ke Rp 3.125, dan Mayora (MYOR) turun Rp 850 ke Rp 22.600.

Bursa saham Wall Street kembali menghijau didorong optimisme membaiknya perekonomian AS. Pelaku pasar masih menanti data tenaga kerja yang akan diumumkan pada Jumat ini. Penguatan dipimpin oleh saham-saham sektor energi dan teknologi. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq kompak ditutup menguat 1,8%, masing-masing di level 17.907,9, 2.062,1 dan 4.736,2. Pun halnya dengan bursa saham Eropa yang melonjak cukup tinggi berkat euforia pasar yang menyambut baik kebijakan moneter dari bank sentral Eropa (ECB). Presiden ECB, Mario Draghi menyatakan bahwa program pembelian obligasi ECB akan termasuk pembelian obligasi pemerintah. Indeks Stoxx 50 naik 3,6% ke level 3.135,1 dan FTSE naik 2,3% ke level 6.570,0.

IHSG hari ini diperkirakan berpotensi melanjutkan penguatan di rentang yang terbatas di tengah positifnya bursa global secara keseluruhan.Saham pilihan kami antara lain:LSIP, KIJA, dan CPIN.

 
Market Movement

Sentimen negatif dari lemahnya harga minyak dan komoditas-komoditas lainnya membawa IHSG dan bursa regional lainnya jatuh ke zona merah. Aksi jual investor asing kian agresif, kali ini nilai transaksi jual bersihnya mencapai Rp623,2 miliar di seluruh pasar. Seluruh indeks sektoral pun kompak melemah, dipimpin sektor perkebunan, perdagangan dan tambang. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 400 ke Rp 14.975, Blue Bird (BIRD) naik naik Rp 400 ke Rp 11.100, Inti Bangun (IBST) naik Rp 260 ke Rp 3.265, dan SMART (SMAR) naik Rp 100 ke Rp 6.900.Sementara saham-saham top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 1.000 ke Rp 24.900, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 650 ke Rp 3.255, Solusi Tunas (SUPR) turun Rp 600 ke Rp 7.100, dan Lippo Insurance (LPGI) turun Rp 475 ke Rp 4.500.

Global Update

Pasar saham Wall Street dan Eropa melemah, kali ini dipicu oleh Bank Dunia yang baru saja memangkas target pertumbuhan ekonomi global tahun 2015-2016. Selain itu harga minyak dunia dan komoditas yang terus merosot masih menjadi sorotan para pelaku pasar. Indeks Dow Jones jatuh 1,1% ke level 17.427,1, S&P500 ditutup di level 2.011,3 (-0,6%), sementara Nasdaq ditutup turun 0,5% ke 4.639,3. Sedangkan indeks acuan saham Eropa, seperti Stoxx50 turun 1,4% ke level 3.089,7 dan FTSE ke 6.388,5.

Corporate Summary

Ø LEAD Targetkan Kenaikan Pendapatan 2015 menjadi USD85 juta

Ø KBLV Targetkan Pendapatan Rp2 T

Ø TBLA Harus Lunasi Utang Rp 893 M tahun ini

Ø Tahan Ekspansi, Capex TAXI Rp 400 M

Ø TINS Siapkan Capex Senilai Rp 1,1 triliun

Ø LRNA Siapkan Capex Rp 80 miliar

Ø Woori Bank Kuasai 74,02% saham SDRA

sumber
 
Market Movement

IHSG berbalik arah positif mengekor menguatnya bursa regional di tengah merosotnya harga minyak dunia, naik 0,6% ke level 5.188,7 berkat aksi beli yang masih didominasi investor domestik. Sementara itu investor asing tercatat masih aktif melakukan aksi jual, dengan nilai jual bersih hingga Rp620 miliar lebih di seluruh pasar. Indeks sektoral mayoritas diakhiri di zona hijau, kecuali saham-saham sektor perdagangan yang masih melemah. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Blue Bird (BIRD) naik Rp 475 ke Rp 11.575, Indocement (INTP) naik Rp 475 ke Rp 24.850, Matahari (LPPF) naik Rp 450 ke Rp 14.650, dan Impack (IMPC) naik Rp 275 ke Rp 5.775. Sementara saham-saham top losers antara lain Trikomsel (TRIO) turun Rp 330 ke Rp 1.065, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 175 ke Rp 11.700, Siloam (SILO) turun Rp 125 ke Rp 13.100, dan Logindo (LEAD) turun Rp 105 ke Rp 2.220.

Global Update

Pasar saham AS kembali terkoreksi lima hari berturut-turut, dipimpin saham-saham perbankan yang kinerja 4Q14nya kurang menggembirakan. Selain itu, saham-saham energi juga masih terus melemah seiring dengan terus merosotnya harga minyak dunia. Indeks Sow Jones, S&P500, dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 17.320,7 (-0,6%), 1.992,7 (-0,9%), dan 4.570,8 (-1,5%).

Corporate Summary

Ø LRNA Anggarkan Capex Rp80 M tahun ini

Ø ANJT Beri Pinjaman Anak Usaha US$500.000

Ø WIKA Suntik Modal Wika Realty

Ø SSIA Bidik Kontrak Baru Rp 4,1 T

Ø APLN Kembangkan Kawasan Industri di Karawang

Ø PANR Jajaki Akuisisi Hotel

Ø BEST Targetkan Pendapatan Rp 1 triliun tahun ini

Ø BRAM Patok Pendapatan US$ 265 juta

Ø WIKA Bidik Pembangkit Listrik US$ 1,8 miliar

Ø ARTI Realisasikan Ekspansi Properti

Ø PANR Jajaki Akusisi Hotel

Ø Pendapatan BEST Ditargetkan Tembus Rp 1T

Ø BRAM Bidik Pendapatan US$ 265 Juta

Ø TBIG Fokus garap Serat Optik

Ø PTBA Tuntaskan Akusisi Dua Perusahaan

Ø Moody’s memangkas Peringkat BRAU

Ø DSSA Membidik Pendapatan US$ 667,48 Juta

Ø Blue Bird Digugat Rp 1,2 triliun

sumber
 
Market Movement

IHSG akhir pekan ditutup terkoreksi sebesat 0,8% pada level 5.148,4 yang diramaikan aksi profit taking jelang penutupan terutama melanda saham-saham unggulan yang sudah cukup signifikan kenaikannya. Investor asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 333 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 775 ke Rp 33.500, Blue Bird (BIRD) naik Rp 525 ke Rp 12.100, Bank Ekonomi (BAEK) naik Rp 400 ke Rp 2.200, dan Trikomsel (TRIO) naik Rp 230 ke Rp 1.295; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 5.575 ke Rp 370.000, Indocement (INTP) turun Rp 2.550 ke Rp 22.300, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 1.600 ke Rp 6.400, dan Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 1.200 ke Rp 15.000.

Global Update

Bursa global pada perdagangan akhir pekan ditutup mengalami penguatan cukup signifikan ditopang oleh reboundnya harga minyak dunia ke level US$ 48,7 per barrel yang mengeliminasi pengaruh koreksi bursa saham Swiss. Kejutan datang dari Bank Sentral Swiss yang mengakihiri kebijakan mata uang franc nya. Saham-saham berbasis sektoral energi mengalami rebound antara lain: saham SA, BG Group dan BP Plc lebih dari 3%. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx sendiri akhirnya ditutup naik masing-masing sebesar 0,8% dan 1,4% pada level 6.550,3 dan 3.202,2.

Corporate Summary

Ø AALI Finalisasi Akuisisi Kreasijaya

Ø TINS Kaji Rencana Ekspansi ke Myanmar

Ø BNBR Perluas Pasar Ke Timur Tengah

Ø MNCN siap akuisisi sisa saham TPI

Ø TRIS bangun 30 gerai tahun ini

Ø ISAT Terbitkan Obligasi

Ø RS Mitra Keluarga Incar US$400 Juta

Ø Pemerintah Kembali Gelar Lelang SUN

lots
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup mengalami penguatan super tipis 0,1% di level 5.152,1 berkat aksi selektif buy investor. Asing masih tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 705 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 1.100 ke Rp 7.500, Unilever (UNVR) naik Rp 500 ke Rp 34.000, Indofood CBP (ICBP) naik Rp 350 ke Rp 13.075, dan Lion Metal (LION) naik Rp 300 ke Rp 10.000; sedangkan saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 900 ke Rp 14.100, Samudera Indonesia (SMDR) trun Rp 750 ke Rp 11.525, Blue Bird (BIRD) turun Rp 575 ke Rp 11.525, dan Indocement (INTP) turun Rp 475 ke Rp 21.825. .

Global Update

Bursa Shanghai ditutup terkoreksi dalam sebesar 7,7% di perdagangan awal pekan akibat 3 perusahaan sekuritas terbesar dihentikan perdagangannya untuk dilakukan investigasi terkait transaksi margin yang beresiko tinggi. Sementara itu, bursa Eropa ditutup menguat namun dalam kisaran yang terbatas dimana indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing menguat sebesar 0,5% dan 0,6% ditutup pada level 6.585,5 dan 3.220,9. Penguatan tersebut ditopang oleh adanya upgrade rekomendasi analis atas saham Tesco dan Travis Perkins serta penguatan saham Balfour Beatty setelah memperoleh kontrak PU senilai US$ 2,3 miliar di Inggris.

Corporate Summary

Ø BKSL kantongi marketing sales Rp 1,64 T

Ø ANTM olah Anode slime jadi emas

Ø HMSP kaji tambah saham free float

Ø BSDE realisasi marketing sales Rp 6,5 triliun

Ø GZCO targetkan pendapatan Rp 500 miliar

Ø BUMI cetak laba bersih di 9M14

Ø Laba bank umum capai Rp 103,5 triliun

Ø Perbankan diminta untuk turunkan bunga kredit

lots
 
MARKET MOVEMENT

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat sebesar 0,3% pada level 5.166,1 meski perdagangannya berlangsung cukup fluktuatif dan mengalami tekanan jual sesi pagi. Investor asing masih mencatat transaksi net sell senilai Rp 338 miliar. Aksi selektif buy investor domesti atas saham‐saham unggulan menjdai pendorong penguatan indeks. Saham‐saham top gainers di antaranya adalah Mayora (MYOR) naik Rp 950 ke Rp 22.000, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 650 ke Rp 8.150, Indocement (INTP) naik Rp 525 ke Rp 22.355, dan Bayan (BYAN) naik Rp 325 ke Rp 7.000; sedangkan saham‐saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 3.975 ke Rp 56.000, SMART (SMAR) turun Rp 450 ke Rp 6.500, Medco (MEDC) turun Rp 180 ke Rp 2.750, dan Citra Marga (CMNP) turun Rp 135 ke Rp 2.715.

GLOBAL UPDATE

Bursa AS di perdagangan semalam ditutup menguat dalam kisaran yang terbatas ditopang oleh penguatan saham‐saham sektoral berbasis IT antara lain Apple dan Yahoo!Inc yang mampu mengeliminiasi estimasi perlambatan ekonomi global. IMF sendiri memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dalam 3 tahun mendatang dimana tahun ini ekonomi global diperikarakan hanya bertumbuh 3,5%. Indeks Nasdaq dan S&P 500 masing‐masing menguat sebesar 0,4% dan 0,2% ditutup pada level 4.654,8 dan 2.022,6 sedangkan indeks Dow Jones cenderung ditutup stagnan berada di level 17.515,2.

CORPORATE SUMMARY

- PANR siap bangun 20 hotel baru
- RMBA akuisisi Export Leaf Indonesia
- SKBM bentuk joint venture
- CTRP terbitkan MTN senilai S$200 juta
- KAEF Jajaki Pabrik Bahan Baku
- SMSM Incar Pertumbuhan 15%
- MASA Tunda Proyek di Mesir dan Kazakhstan
- Penjualan CPO DSNG Tumbuh 17,3%
- PTBA Bantah Tunggak Pajak Rp209 miliar
- OJK segera keluarkan aturan ATMR

lots
 
Market Movement

IHSG perdagangan kemarin ditutup menguat 0,7% pada level 5.253,2 yang merupakan rekor all time high baru tahun 2015 ini. Sentimen positif dari Uni Eropa sejalan dengan stimulus ECB berupa QE US$ 50 miliar per bulan mendorong penguatan IHSG dan bursa regional. Investor asing kembali membukukan transaksi net buy Rp 249 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 3.150 ke Rp 56.175, Mayora (MYOR) naik Rp 1.200 ke Rp 25.000, Indocement (INTP) naik Rp 675 ke Rp 22.800, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 600 ke Rp 11.750; sedangkan saham-saham top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 10.000 ke Rp 360.000, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 1.250 ke Rp 6.550, Asahimas (AMGF) turun Rp 350 ke Rp 8.250, dan Hexindo (HEXA) turun Rp 210 ke Rp 3.690.

Global Update

Stimulus ECB juga direspon positif oleh investor global sehingga mendorong penguatan yang signifikan pada bursa AS dan Eropa. Indesk Dow Jones dan S&P 500 menguat 1,5% untuk ditutup masing-masing pada level 17.814,0 dan 2.063,2. Sementara itu, indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing menguat sebesar 1,6% dan 1% pada level 3.322,7 dan 6.796,6.

Corporate Summary

- ISAT masuk ke bisnis Asuransi lewat smartphone

- Produksi batubara DOID turun tahun lalu

- WTON targetkan kontrak baru Rp 4 T

- TOTL Tak Masuk Proyek Infrastruktur

- NRCA Bidik Pendapatan Rp3,6triliun

- ACES akan Gelontorkan Rp300 miliar

lots
 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 26 Januari 2015

Setelah tertunda sepekan, indeks harga saham bursa Indonesia akhirnya mencatat sejarah baru menapak lebih tinggi dari level 5.250. Keberhasilan ini ditempuh pada saat sentimen domestik yang sebenarnya dalam keadaan kurang kondusif. Dari sisi ekonomi, pelaku pasar masih cenderung meraba arah kebijakan pemerintahan Jokowi, terutama dalam kaitannya dengan kebijakan fiskal. Demi percepatan pembangunan infrastruktur, cadangan fiskal dari penghematan subsidi energi saja ternyata masih belum cukup.

Setelah menurunkan harga semen, mewacanakan penurunan suku bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, menaikkan cukai rokok, terakhir pemerintah juga akan memperluas pengenaan tambahan pajak penjualan rumah sebesar 5% kepada rumah bernilai Rp2 miliar keatas (dari sebelumnya Rp10 miliar). Dengan munculnya beragam kebijakan baru ini, pelaku pasar tentu saja menduga-duga kebijakan baru apa lagi yang akan dikeluarkan pemerintah.

Jika disisi ekonomi cukup jelas keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan masyarakat banyak, tidak demikian halnya disisi politik. Komitmen pemerintah pada pemberantasan korupsi tengah dipertanyakan rakyat, terutama sekali oleh rakyat pemilih Jokowi-JK dalam Pilpres. Meningkatnya ketegangan politik, apalagi langsung menyentuh nurani rakyat, akan menjadikan iklim investasi tidak nyaman.

Namun demikian, banjir likuiditas yang dikucurkan oleh bank sentral Eropa Kamis pekan lalu dapat menentukan arah pergerakan bursa saham berbeda dengan yang dipikirkan oleh kebanyakan investor individu. Quantitative easing versi Eropa ini setidaknya mampu menopang aksi beli investor asing yang lebih berorientasi jangka menengah panjang dan menepis kekhawatiran jangka pendek atas rencana bank sentral Amerika menaikkan suku bunganya pertengahan tahun ini.

Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini:

image.jpg


Keterangan Tabel Rekomendasi:

Tabel Portfolio:
Tabel ini berisi saham-saham pilihan yang menurut kami sangat baik secara fundamental atau memiliki potensi kinerja yang positif dalam jangka menengah panjang dan memiliki rasio risk to reward yang kecil / minimal. Ini berarti risiko yang mungkin ada lebih kecil daripada ekspektasi return yang bisa diperoleh. Saham pilihan akan terus bertahan dalam Tabel Portfolio sampai kami anggap return yang diharapkan sulit untuk dicapai atau telah terjadi perubahan kinerja yang menyebabkan rasio risk to reward membesar.

Saham pilihan ini juga dapat keluar dari Tabel Portfolio jika telah mencapai return tertentu yang kami anggap cukup untuk diambil tindakan Profit Taking. Jika dikemudian hari saham yang telah keluar dari Tabel Portfolio ini kami anggap layak dan memenuhi kriteria saham portfolio, maka sewaktu-waktu dapat kami masukkan kembali. Saham yang ada kami pilih dari beberapa sektor yang prospektif dan kami anggap terbaik disektornya. Sehingga dengan demikian, jika Anda memiliki seluruh saham yang ada di Tabel Portfolio ini, maka secara otomatis Anda telah membentuk portofolio yang ideal dan terdiversifikasi disektor-sektor yang prospektif.

Berikut ini adalah daftar saham yang pernah masuk dalam Tabel Portfolio dan return-nya:

image.jpg


Tabel Watch List
Saham yang masuk dalam Tabel Watch List ini adalah saham yang kami anggap telah memenuhi kriteria sebagai saham portfolio, namun belum layak untuk masuk dalam Tabel Portfolio karena harga pasarnya kami anggap masih cukup tinggi. Kami memasukkan suatu saham dalam Tabel Watch List ini untuk dapat diperhatikan dan dibeli jikalau harga telah menyentuh atau mendekati entry level ideal yang telah kami berikan. Jika harga saham telah menyentuh entry level, maka kami akan memindahkan saham dimaksud kedalam Tabel Portfolio pada rilis Rekomendasi Mingguan Lautandhana edisi berikutnya.

Tabel Weekly Trading Stocks
Selain saham-saham prospektif yang dapat dibeli untuk tujuan jangka menengah panjang atau Buy and Hold, kami juga memberi alternatif saham pilihan untuk tujuan jangka pendek, yaitu satu pekan. Tidak ada kriteria fundamental tertentu yang harus dipenuhi oleh saham dalam tabel ini, namun kami upayakan tetap memiliki rasio risk to reward yang kecil. Oleh karenanya, saham-saham pilihan dalam tabel ini memiliki sifat spekulatif. Dan untuk memproteksi Anda dari potensi kerugian yang besar, kami cantumkan juga level Stop Loss yang dapat Anda terapkan. Selain rekomendasi beli (Buy), kami juga dapat memberi rekomendasi jual (Sell) atau jual dulu lalu buyback kemudian (Trading Sell) bagi investor yang telah memiliki saham yang direkomendasikan sebelumnya.
 
MARKET MOVEMENT

IHSG berbalik arah menguat, naik 0,3% ke level 5.277,1 berkat aksi borong saham oleh investor asing yang nilai bersihnya tercatat mencapai Rp647,5 miliar di seluruh pasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.400 ke Rp 58.500, Astra Agro (AALI) naik Rp 750 ke Rp 24.275, Indofood CBP (ICBP) naik Rp 675 ke Rp 14.775, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 300 ke Rp 15.325. Sementara saham-saham top losers antara lain Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 725 ke Rp 6.175, Lionmesh (LION) turun Rp 700 ke Rp 5.750, Mayora (MYOR) turun Rp 500 ke Rp 23.525, dan Mandom (TCID) turun Rp 500 ke Rp 18.000.

GLOBAL UPDATE

Di tengah badai salju yang melanda pesisir timur laut AS, Pasar saham Wall Street melempem akibat laporan kinerja emiten tahun 2014 yang mengecewakan seperti Catter####ar Inc (-7,2%), P&G (-3,5%), hingga Microsoft (- 9,5%). Sementara bursa saham Eropa merosot juga dikarenakan kinerja emiten yang mengecewakan serta melemahnya saham-saham Yunani. Indeks Stoxx50 turun 1,2% ke level 3.372,6 dan FTSE turun 0,6% ke level 6.811,6.

CORPORATE SUMMARY

_ INCO Ekspansi Jangka Panjang US$ 4 miliar
_ LEAD Terbitkan Obligasi Sin$ 50 juta
_ INDY Incar Pembangkit Listrik US$ 1,2 miliar
_ NRCA Targetkan Pendapatan Rp 3,6 triliun
_ MEDC Raih Kontrak US$ 2 miliar
_ BJBR Gelar Rights Issue
_ ADMF Targetkan Pembiayaan Mobil Tumbuh 12%
_ SSIA Incar Penjualan Lahan Industri 60 Ha
_ GOLL Beri Jaminan atas Pinjaman Anak Usaha
_ WIKA Ikut Tender Pembangkit Listrik di Palembang
_ PP Properti siap IPO Mei 2015

lots
 
Back
Top