Lautandhana Daily View 07 Oktober 2014
Mengawali pekan IHSG mengalami teknikal rebound di tengah perdagangan yang berlangsung sepi. Posisi indeks yang sudah oversold mendorong investor memburu saham. Secara sektoral, hampir seluruh saham berakhir positif, seperti saham keuangan, industri dasar dan aneka industri, sementara saham consumer masih berakhir di zona merah. Transaksi investor asing masih tercatat pada posisi jual bersih mencapai Rp95,5 miliar, tidak seagresif pekan lalu. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 925 ke Rp 20.000, Indocement (INTP) naik Rp 725 ke Rp 21.800, Multi Prima (LPIN) naik Rp 700 ke Rp 6.250, dan BRI (BBRI) naik Rp 500 ke Rp 10.525. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 975 ke Rp 55.525, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 650 ke Rp 71.300, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 500 ke Rp 1,38 juta, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 425 ke Rp 26.625.
Pasar saham AS terkoreksi di tengah penantian pasar akan laporan kinerja emiten 3Q14, dimana saham-saham lapis dua menjadi sasaran jual para investor. Saham-saham teknologi memimpin pelemahan, seperti saham GT Advanced (-93%) yang mengumumkan kebangkrutannya dan Micron Technology yang jatuh 4% setelah Samsung mengatakan akan membangun pabrik chip di Korea Selatan. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq ditutup masing-masing pada levle 16.991,9 (-0,1%), 1.964,8 (-0,2%) dan 4.454,8 (-0,5%). Bursa saham Eropa menguat tipis didorong aksi beli jelang penutupan perdagangan, namun katalis positif bagi pasar dinilai belum kuat. Pasar masih menanti laporan kinerja emiten 3Q14 dan outlook ekonomi yang diharapkan positif. Indeks Stoxx 50 dan FTSE 100 ditutup masing-masing pada level 3.138,7 (+0,2%) dan 6.563,7 (+0,5%).
IHSG hari ini diperkirakan bergerak mixed berpotensi menguat terbatas. Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR, BMRI, ADRO, dan WIKA.
Mengawali pekan IHSG mengalami teknikal rebound di tengah perdagangan yang berlangsung sepi. Posisi indeks yang sudah oversold mendorong investor memburu saham. Secara sektoral, hampir seluruh saham berakhir positif, seperti saham keuangan, industri dasar dan aneka industri, sementara saham consumer masih berakhir di zona merah. Transaksi investor asing masih tercatat pada posisi jual bersih mencapai Rp95,5 miliar, tidak seagresif pekan lalu. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 925 ke Rp 20.000, Indocement (INTP) naik Rp 725 ke Rp 21.800, Multi Prima (LPIN) naik Rp 700 ke Rp 6.250, dan BRI (BBRI) naik Rp 500 ke Rp 10.525. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 975 ke Rp 55.525, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 650 ke Rp 71.300, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 500 ke Rp 1,38 juta, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 425 ke Rp 26.625.
Pasar saham AS terkoreksi di tengah penantian pasar akan laporan kinerja emiten 3Q14, dimana saham-saham lapis dua menjadi sasaran jual para investor. Saham-saham teknologi memimpin pelemahan, seperti saham GT Advanced (-93%) yang mengumumkan kebangkrutannya dan Micron Technology yang jatuh 4% setelah Samsung mengatakan akan membangun pabrik chip di Korea Selatan. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq ditutup masing-masing pada levle 16.991,9 (-0,1%), 1.964,8 (-0,2%) dan 4.454,8 (-0,5%). Bursa saham Eropa menguat tipis didorong aksi beli jelang penutupan perdagangan, namun katalis positif bagi pasar dinilai belum kuat. Pasar masih menanti laporan kinerja emiten 3Q14 dan outlook ekonomi yang diharapkan positif. Indeks Stoxx 50 dan FTSE 100 ditutup masing-masing pada level 3.138,7 (+0,2%) dan 6.563,7 (+0,5%).
IHSG hari ini diperkirakan bergerak mixed berpotensi menguat terbatas. Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR, BMRI, ADRO, dan WIKA.