Main Saham Online Kini Lebih Menyenangkan di Lautandhana Online Trading | LOTS

Lautandhana Daily View 07 Oktober 2014

Mengawali pekan IHSG mengalami teknikal rebound di tengah perdagangan yang berlangsung sepi. Posisi indeks yang sudah oversold mendorong investor memburu saham. Secara sektoral, hampir seluruh saham berakhir positif, seperti saham keuangan, industri dasar dan aneka industri, sementara saham consumer masih berakhir di zona merah. Transaksi investor asing masih tercatat pada posisi jual bersih mencapai Rp95,5 miliar, tidak seagresif pekan lalu. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 925 ke Rp 20.000, Indocement (INTP) naik Rp 725 ke Rp 21.800, Multi Prima (LPIN) naik Rp 700 ke Rp 6.250, dan BRI (BBRI) naik Rp 500 ke Rp 10.525. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 975 ke Rp 55.525, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 650 ke Rp 71.300, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 500 ke Rp 1,38 juta, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 425 ke Rp 26.625.

Pasar saham AS terkoreksi di tengah penantian pasar akan laporan kinerja emiten 3Q14, dimana saham-saham lapis dua menjadi sasaran jual para investor. Saham-saham teknologi memimpin pelemahan, seperti saham GT Advanced (-93%) yang mengumumkan kebangkrutannya dan Micron Technology yang jatuh 4% setelah Samsung mengatakan akan membangun pabrik chip di Korea Selatan. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq ditutup masing-masing pada levle 16.991,9 (-0,1%), 1.964,8 (-0,2%) dan 4.454,8 (-0,5%). Bursa saham Eropa menguat tipis didorong aksi beli jelang penutupan perdagangan, namun katalis positif bagi pasar dinilai belum kuat. Pasar masih menanti laporan kinerja emiten 3Q14 dan outlook ekonomi yang diharapkan positif. Indeks Stoxx 50 dan FTSE 100 ditutup masing-masing pada level 3.138,7 (+0,2%) dan 6.563,7 (+0,5%).

IHSG hari ini diperkirakan bergerak mixed berpotensi menguat terbatas. Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR, BMRI, ADRO, dan WIKA.

 
Lautandhana Daily View 08 Oktober 2014

IHSG melanjutkan penguatannya di hari kedua didorong aksi beli investor asing di tengah penantian pasar akan hasil pemilihan pimpinan MPR yang baru diputuskan tadi malam. Seluruh indeks sektoral berakhir positif, dipimpin oleh saham-saham sektor industri dasar, properti, dan aneka industri. Saham-saham jajaran top gainers antaralain GGRM naik Rp975 ke Rp56.500, MREI naik Rp735 ke Rp3.690, INTP naik Rp700 ke Rp22.500, TBIG Rp550 ke Rp7.900. Sementara saham kategori top losers antaralain BSWD turun Rp450 ke Rp2.650, SILO turun Rp275 ke Rp14.725, MYOR turun Rp250 ke Rp29.900 dan BRAM turun Rp250 ke Rp2.850.

Melemahnya data ekonomi Jerman, dimana data produksi industri bulan Agustus turun 4%, serta keputusan IMF memangkas target pertumbuhan ekonomi global untuk ketiga kalinya tahun ini untuk yang memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia membuat bursa saham AS dan Eropa kompak diakhiri di zona merah. Pertumbuhan ekonomi global 2015F diproyeksikan sebesar 3,8%, turun dari estimasi sebelumnya 4%, sementara pertumbuhan tahun ini diperkirakan hanya 3,3%. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq ditutup turun masing-masing 1,6% ke level 16.719,4, 1,5% ke level 1.935,1 dan 1,6% ke level 4.385,2. Sementara dari Eropa, indeks Stoxx50 dan FTSE 100 juga melemah masing-masing ditutup pada levle 3.082,1 (-1,8%) dan 6.495,6 (-1,0%).

Hasil pemilihan pimpinan MPR yang diputuskan tadi malam kembali dimenangkan oleh koalisi merah putih (KMP), yang terdiri dari Zulkifli Hasan (ketua MPR – PAN), sementara posisi wakil ketua diisi oleh Mahyudin, EE Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta. Sementara itu BI Rate masih dipertahankan di level 7,5% untuk 12 bulan berturut-turut. IHSG hari ini diperkirakan bergerak mixed cenderung melemah terbatas, imbas sentimen negatif dari bursa global. Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR, BMRI, ADRO, dan WIKA.

 
Lautandhana Daily View 10 Oktober 2014

IHSG kemarin terjadi teknikal rebound yang ditutup menguat sebesar 0,7% di level 4.993,9 mengekor penguatan bursa global. Namun demikian, investor asing masih tercatat melakukan transaksi net sell senilai Rp 241 miliar. Hampir keseluruhan sektoral mengalami rebound pasca koreksi berturut turut, terkecuali saham sektoral pertambangan yang mengalami aksi tekanan jual. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Taisho (SQBI) naik Rp 16.500 ke Rp 330.000, Matahari (LPPF) naik Rp 750 ke Rp 15.800, Asahimas (AMFG) naik Rp 550 ke Rp 7.100, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 475 ke Rp 11.075; sedangkan saham-saham top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 9.500 ke Rp 160.500, Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 1.750 ke Rp 10.775, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 850 ke Rp 25.500, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 700 ke Rp 55.800.

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan semalam mengalami tekanan jual signifikan yang ditutup terkoreksi cukup dalam akibat melambatnya ekonomi Eropa diperkirakan berdampak pada AS ditengah dihentikannya program stimulus QE3 oleh The Fed. Ekspektasi investor adalah tetap pada suku bunga acuan level rendah mengingat ekonomi yang melambat. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq ditutup terkoreksi diatas 2% masing-masing pada level 16.659,3; 1.928,2 dan 4.378,3. Sementara itu, indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing melemah sebesar 0,4% dan 0,8% untuk ditutup pada level 3.042,5 dan 6.431,9.

IHSG akhir pekan kami perkirakan masih berada dalam tren turunnya didorong oleh gejolak politik dalam negeri dan perkembanan ekonomi global. Saham pilihan kami adalah SMGR, ADRO dan WTON.

 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 13 Oktober 2014

Ketegangan politik dalam negeri yang sempat mendominasi sentimen pasar selama dua pekan terakhir mulai mendingin. Diantaranya setelah presiden terpilih Joko Widodo melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR, DPR dan DPD untuk menyukseskan pelantikan presiden 20 Oktober mendatang. Selain itu, Hashim Djojohadikusumo juga telah membantah pernyataan kontroversialnya soal rencana menghambat pemerintahan Jokowi yang sempat menjadi trending topic pekan lalu.

Namun demikian, investor tetap percaya bahwa pemerintahan Jokowi tidak akan berjalan mulus seperti asumsi awalnya sehingga ketegangan politik dapat sewaktu-waktu muncul kembali. Untuk saat ini, perhatian investor akan lebih ditujukan pada perkembangan perekonomian global yang menjadi lebih mengkhawatirkan setelah Jerman melaporkan penurunan kinerja ekspor ke level terendahnya sejak Januari 2009. Jerman pun diduga dapat kembali masuk jurang resesi jika pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga mengalami kontraksi.

Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini:

oOwkFfxNj22357.jpg


Keterangan Tabel Rekomendasi:

Tabel Portfolio:
Tabel ini berisi saham-saham pilihan yang menurut kami sangat baik secara fundamental atau memiliki potensi kinerja yang positif dalam jangka menengah panjang dan memiliki rasio risk to reward yang kecil / minimal. Ini berarti risiko yang mungkin ada lebih kecil daripada ekspektasi return yang bisa diperoleh. Saham pilihan akan terus bertahan dalam Tabel Portfolio sampai kami anggap return yang diharapkan sulit untuk dicapai atau telah terjadi perubahan kinerja yang menyebabkan rasio risk to reward membesar.

Saham pilihan ini juga dapat keluar dari Tabel Portfolio jika telah mencapai return tertentu yang kami anggap cukup untuk diambil tindakan Profit Taking. Jika dikemudian hari saham yang telah keluar dari Tabel Portfolio ini kami anggap layak dan memenuhi kriteria saham portfolio, maka sewaktu-waktu dapat kami masukkan kembali. Saham yang ada kami pilih dari beberapa sektor yang prospektif dan kami anggap terbaik disektornya. Sehingga dengan demikian, jika Anda memiliki seluruh saham yang ada di Tabel Portfolio ini, maka secara otomatis Anda telah membentuk portofolio yang ideal dan terdiversifikasi disektor-sektor yang prospektif.

Berikut ini adalah daftar saham yang pernah masuk dalam Tabel Portfolio dan return-nya:

oRbQUxnRr22358.jpg


Tabel Watch List
Saham yang masuk dalam Tabel Watch List ini adalah saham yang kami anggap telah memenuhi kriteria sebagai saham portfolio, namun belum layak untuk masuk dalam Tabel Portfolio karena harga pasarnya kami anggap masih cukup tinggi. Kami memasukkan suatu saham dalam Tabel Watch List ini untuk dapat diperhatikan dan dibeli jikalau harga telah menyentuh atau mendekati entry level ideal yang telah kami berikan. Jika harga saham telah menyentuh entry level, maka kami akan memindahkan saham dimaksud kedalam Tabel Portfolio pada rilis Rekomendasi Mingguan Lautandhana edisi berikutnya.

Tabel Weekly Trading Stocks
Selain saham-saham prospektif yang dapat dibeli untuk tujuan jangka menengah panjang atau Buy and Hold, kami juga memberi alternatif saham pilihan untuk tujuan jangka pendek, yaitu satu pekan. Tidak ada kriteria fundamental tertentu yang harus dipenuhi oleh saham dalam tabel ini, namun kami upayakan tetap memiliki rasio risk to reward yang kecil. Oleh karenanya, saham-saham pilihan dalam tabel ini memiliki sifat spekulatif. Dan untuk memproteksi Anda dari potensi kerugian yang besar, kami cantumkan juga level Stop Loss yang dapat Anda terapkan. Selain rekomendasi beli (Buy), kami juga dapat memberi rekomendasi jual (Sell) atau jual dulu lalu buyback kemudian (Trading Sell) bagi investor yang telah memiliki saham yang direkomendasikan sebelumnya.
 
Lautandhana Daily View 14 Oktober 2014

IHSG awal pekan kembali ditutup terkoreksi cukup dalam sebesar 1% berada pada level 4.913,1. Investor asing masih melakukan transaksi net sell senilai Rp 595 miliar. Keseluruhan sektoral ditutup kompak mengalami pelemahan dengan koreksi cukup dalam melanda saham-saham sektoral pertambangan hingga 2%. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 595 ke Rp 4.095, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 250 ke Rp 15.100, Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 250 ke Rp 1.830, dan Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 200 ke Rp 7.500; sedangkan saham-saham top losers antara lain Taisho (SQMI) turun Rp 2.000 ke Rp 328.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.675 ke Rp 22.950, United Tractor (UNTR) turun Rp 950 ke Rp 18.200, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 625 ke Rp 12.175.

Bursa AS awal pekan kembali mengalami koreksi yang cukup dalam sejalan dengan perlambatan ekonomi glonal dan terkait dengan penyebaran virus Ebola. Investor berspekulasi bahwa kinerja emiten di 3Q14 akan mengecewakan ditengah penguatan US$. Indeks Dow Jones dan Nasdaq ditutup terkoreksi sebesar 1,3% dan 1,5% masing-masing berada di level 16.321,1 dan 4.213,7. Sementara itu, bursa Eropa justru mengalami teknikal rebound dipicu oleh data export China bulan September yang meningkat 15,3% merupakan kenaikan terbesar sejak Februari 2013. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing rebound terbatas sebesar 0,4% dan 0,2% di level 6.366,2 dam 2.998,3.

IHSG hari ini kami perkirakan masih berada dalam tren konsolidasinya sejalan dengan derasny sentimen negatif global seperti ancaman Ebola dan sentimen politik dalam negeri. Saham pilihan kami adalah SMGR, ADRO dan WTON.

 
Lautandhana Daily View 15 Oktober 2014

IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup mengalami teknikal rebound terbatas 0,2% pada level 4992,6. Investor asing masih membukukan transaksi net sell senilai Rp 490 miliar. Tekanan jual masih marak terjadi pada saham-saham berbasis komoditas (perkebunan dan pertambangan) dan perdagangan. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Mayora (MYOR) naik Rp 800 ke Rp 30.400, Unilever (UNVR) naik Rp 425 ke Rp 30.925, Matahari (MPPA) naik Rp 275 ke Rp 3.000, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 200 ke Rp 56.800; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Taisho (SQBI) turun Rp 1.000 ke Rp 327.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 22.300, Trikomsel (TRIO) turun Rp 330 ke Rp 1.270, dan Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 305 ke Rp 1.525.

Bursa AS pada perdagangan semalam mengalami teknikal rebound dalam kisaran yang terbatas ditengah koreksi saham-saham sektoral energi sejalan dengan anjloknya harga minyak dunia hingga ke level US$ 81,8 per barrel. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat ke level 1.877,7 (+0,2) dan 4.227,2 (+0,3%). Sementara itu, bursa Eropa juga ditutup menguat terbatas melanjutkan penguatan yang terjadi dimana indeks FTSE 100 menguat sebesar 0,4% ber ada di level 6.392,7 sedangkan indeks DJ Euro Stoxx ditutup stagnan berada di level 3.001,0.

IHSG hari ini kami perkirakan masih berpotensi dalam masa konsolidasinya. Saham pilihan kami adalah SMGR, ADRO dan WTON.

 
Hi Selamat Siang.

Fasilitas transaksi saham zaisan diciptakan khusus bagi nasabah yang memiliki orientasi transaksi saham secara online tanpa perantara sales. Melalui zaisan, diharapkan nasabah BNI Securities akan lebih mandiri dalam mengambil keputusan transaksi. Karena itu, fitur-fitur yang dimiliki oleh zaisan pada umumnya sangat user friendly dan memudahkan nasabah untuk melakukan sendiri transaksi jual-beli sahamnya. Ada dua fitur di zaisan yang ramah pengguna dan sangat membantu pengguna untuk menentukan kapan saat yang tepat untuk membeli atau menjual saham, yakni fitur News dan Research.

Layanan zaisan Yang Ramah Pengguna lho Gan.
Dan Apa sih itu ZAISAN? Main Saham yang baik dan bagus coba cek disini
~> http://www.imoney.co.id/articles/layanan-zaisan-yang-ramah-pengguna/

Thanks.
 
Lautandhana Daily View 17 Oktober 2014

IHSG pada perdagangan kemarin di jelang penutupan marak aksi tekanan jual yang akhirnya ditutup mengalami koreksi terbatas 0,2% pada level 4.951,6. Investor asing masih membukukan transaksi net sell senilai Rp 327 miliar. Lonjakan volume dan nila transaksi perdagangan IHSG akibat adanya transaksi crossing saham SMDM dan TRIO masing-masing senilai Rp 1,5 triliun dan Rp 925 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Bukit Asam (PTBA) naik Rp 600 ke Rp 11.975, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 425 ke Rp 20.125, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 250 ke Rp 71.000, dan XL Axiata (EXCL) naik Rp 225 ke Rp 5.775; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 725 ke Rp 20.100, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 700 ke Rp 6.400, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 375 ke Rp 57.950. dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 300 ke Rp 5.850.

Bursa AS pada perdagangan semalam ditutup cenderung stagnan hanya indeks Dow Jones yang ditutup melemah terbatas 0,2% di level 16.117,2. Pernyataan Presiden St Louis Federal Reserve, James Bullard untuk mempertimbangkan penundaan pengakhiran program QE3. Sementara itu, bursa Eropa ditutup melemah akibat pelemahan pertumbuhan ekonomi anggota Uni Eropa dimana Spanyol telah meningkatkan buyback obligasi menjadi EUR 3,2 miliar dari batas target maksimum senilai EUR 3,5 miliar. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing melemah sebesar 0,6% dan 0,3% di level 2.874,7 dan 6.195,9.

IHSG akhir pekan kami perkirakan masih dalam tren konsolidasinya dengan kecenderungan terbatas pergerakannya. Saham pilihan kami adalah SMGR, ADRO dan WTON.

 
Bagiku, rrading onlline baik yang diselenggarakan oleh broker dalam negeri atau luar negeri pada intinya adalah kesempatan yang baik untuk mendapatkan kebebasan finansial, walaupun harus diingat bahwa tidak mudah semuah membalikkan telapak tangan untuk mendapatkan financial freedom melalui trading misalnya trading forex, karena jujur saja bahwa untuk mencapai financial freedom tersebut perlu ilmu, strategi, modal yang cukup. Yang menarik adalah bahwa ada broker dari luar negeri yang menawarkan kemudahan untuk trading ini antara lain memberikan bonus trading. Misalnya Accent Forex yang kami kenal.
 
Lautandhana Daily View 21 Oktober 2014

IHSG kemarin mengalami penguatan yang signifikan di hari pelantikan Presiden RI ke 7 Jokowi JK yang berlangsung lancar tanpa adanya gangguan dari Koalisi Merah Putih yang sempat dikhawatirkan oleh pelaku pasar. Namun, di sesi penutupan sore IHSG mengalami tekanan jual investor untuk merealisasikan profitnya sehingga hanya ditutup menguat terbatas 0,2% berada pada level 5.040,5. Investor asing membukukan transaksi net buy yang signifikan senilai Rp 761 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 3.000 ke Rp 403.000, Indocement (INTP) naik Rp 825 ke Rp 23.725, Mayora (MYOR) naik Rp 800 ke Rp 31.000, dan Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 550 ke Rp 6.950; sedangkan saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.225 ke Rp 58.275, Unilever (UNVR) turun Rp 775 ke Rp 31.175, Adira Finance (ADMF) turun Rp 625 ke Rp 10.600, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 400 ke Rp 11.000.

Bursa AS pada perdagangan tadi malam ditutup mengalami penguatan signifikan dipicu oleh membaiknya kinerja 3Q14 emiten berbasis sektoral energi Haliburto Gannett Co. Saham IBM ditutup anjlok cukup dalam akibat jeleknya kinerja keuangan di 3Q14. Indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat signifikan masing-masing sebesar 0,9% dan 1,4% ditutup pada level 1.904,0 dan 4.316,1. Sementara itu, bursa Eropa justru mengalamiu koreksi sebagai akibat dari mengecewakannya kinerja emiten 3Q14. SAP SE anjlok 8% pasca pemangkasan proyeksi kinerja keuangan dan Royal Phillips anjlok 4% akibat laba yang dibawah konsensus analis. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing melemah 0,7% dan 1,2% ditutup pada level 6.267,1 dan 2.927,3.

IHSG hari ini kami perkirakan marak terjadi koreksi pasca pelantikan Presiden RI ke 7 Joko Widodo dimana investor menanti susunan kabinet pemerintah. Saham pilihan kami adalah SMGR dan ADRO.

 
Lautandhana Daily View 22 Oktober 2014

IHSG kemarin marak terjadi aksi profit taking sehingga indeks ditutup melemah terbatas sebesar 0,2% berada di level 5.029,3 terseret oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok di 3Q14 menjadi hanya 7,3% dibandingkan kuartal sebelumnya 7,5%. Aksi selektif buy terjadi pada saham-saham sektoral konsumer, konstruksi dan infrastruktur. Investor asing membukukan transaksi net sell tipis senilai Rp 82 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.800 ke Rp 57.575, Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 30.500, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 400 ke Rp 6.550, dan Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 300 ke Rp 15.700; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Tigaraksa (TGKA) turun Rp 625 ke Rp 3.300, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 535 ke Rp 5.525, Centex (CNTX) turun Rp 525 ke Rp 17.500, dan Unilever (UNVR) turun Rp 450 ke Rp 31.625.

Bursa AS ditutup naik signifikan pada perdagangan tadi malam dipicu oleh kenaikan saham Apple, Harley Davidson dan Southwest Airlines serta spekulasi investor atas ECB yang segera mengeluarkan stimulus untuk memacu laju ekonomi. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat di level 16.614,8 (+1,3%); 1.940,3 (+1,9%) dan 4.419,5 (+2,4%). Sementara itu, bursa Eropa juga ditutup menguat didorong oleh hasil kinerja 3Q14 yang melebihi estimasi dari emiten sektoral industri pariwisata seperti, Asos Plc yang ditutup naik signifikan 16%. Indeks Dj Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing ditutup pad level 2.991,5 (+2,2%) dan 6.372,3 (+1,7%).

Positifnya sentimen global berpotensi mendorong pergerakan menguat IHSG hari ini namun dalam kisaran yang terbatas. Saham pilihan kami adalah SMGR dan ADRO.

 
Lautandhana Daily View 23 Oktober 2014

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat signifikan sebesar 0,9% pada level 5.074,3 mengekor sentimen positif kinerja 3Q14 emiten global. Investor asing kembali melakukan transaksi net sell senilai Rp 45 miliar. Saham‐saham top gainers di antaranya adalah Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 1.050 ke Rp 6.575, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.000 ke Rp 21.075, Tigaraksa (TGKA) naik Rp 500 ke Rp 3.800, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 425 ke Rp 12.500; sedangkan saham‐saham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 250 ke Rp 57.225, Indofood (ICBP) turun Rp 150 ke Rp 11.175, Sinar Mas (SMMA) turun Rp 100 ke Rp 3.000, dan Trikomsel (TRIO) turun Rp 90 ke Rp 1.255.

Bursa AS pada perdagangan semalam ditutup kembali terkoreksi cukup dalam akibat koreksi saham‐saham berbasis energi sejalan dengan anjloknya harga minyak dunia sebesar 1,7% di level US$ 81,4 per barrel. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing‐masing melemah 0,9% dan 0,7% untuk ditutup pada level 16.461,3 dan 1.927,1. Sementara itu, bursa Eropa masih mampu ditutup menguat didorong oleh spekulasi ECB yang akan segera mengeluarkan program stimulusnya dengan mempertimbangkan melakukan buyback obligasi korporasi. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing‐masing menguat ke level 3.008,5 (+0,6%) dan 6.399,7 (+0,4%).

IHSG hari ini kami perkirakan bergerak fluktuatif menanti pengumuman cabinet kerja Jokowi‐JK. Saham pilihan kami adalah SMGR dan ADRO.

 
Lautandhana Daily View 24 Oktober 2014

IHSG kemarin ditutup menguat sebesar 0,6% berada di level 5.103,5 didorong oleh aksi selektif buy investor sembari menanti susunan kabinet pemerintahan Jokowi. Asing hanya membukukan transaksi net sell super tipis senilai Rp 6 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Adira Finance (ADMF) naik Rp 775 ke Rp 11.375, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 750 ke Rp 7.300, United Tractor (UNTR) naik Rp 450 ke Rp 17.925, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 425 ke Rp 21.500; sedangkan saham-saham top losers antara lain Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 1.300 ke Rp 5.275, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 56.225, Tigaraksa (TGKA) turun Rp 950 ke Rp 2.850, dan Unilever (UNVR) turun Rp 825 ke Rp 31.200.

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam ditutup mengalami penguatan signifikan didorong oleh meningkatnya indeks manufaktur negara anggota Uni Eropa seperti Jerman yang mengalami rebound di bulan September Sementara itu, Spanyol mencatatkang angka pengangguran turun ke level terendahnya di 3Q14 sejal 2011. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing menguat ke level 3.044,3 (+1,2%) dan 6.419,2 (+0,3%). Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq ditutup menguat masing-masing sebesar 1,3%, 1,2% dan 1,6%..

IHSG akhir pekan kami perkirakan cenderung flat to lower menanti kepastian sususan kabinet dan realisasi janji kampanye. Saham pilihan kami adalah SMGR dan ADRO.

 
Lautandhana Daily View 27 October 2014

Di akhir pekan IHSG ditutup turun 30 poin ke level 5.073,1 akibat aksi lepas saham investor di tengah penantian diumumkannya kabinet Jokowi. Hanya sektor perkebunan yang berhasil menghijau di tengah melemahnya pasar, sementara 8 sektor lainnya menjadi sasaran aksi jual, terutama saham perdagangan, aneka industri dan properti. Transaksi investor asing tercatat di posisi net sell mencapai Rp351 miliar di keseluruhan pasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 625 ke Rp 20.300, Multi Prima (LPIN) naik Rp 250 ke Rp 6.300, Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 245 ke Rp 1.995, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 150 ke Rp 21.650. Sementara saham-saham top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 2.000 ke Rp 160.000, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 1.200 ke Rp 6.100, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.000 ke Rp 70.000, dan Unilever (UNVR) turun Rp 600 ke Rp 30.600.

Bursa saham AS diakhiri positif jelang akhir pekan berkat sinyal penguatan ekonomi serta kinerja positif beberapa emiten 3Q14 yang sudah diumumkan, terutama saham-saham sektor kesehatan (+6,6%), teknologi (+4,7%), hingga saham-saham energi (+3,5%). Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq kompak menghijau, masing-masing ditutup pada level 16.805,4 (+0,8%), 1.964,6 (+0,7%), dan 4.483,7 (+0,7%). Sementara itu bursa Eropa melemah pasca beredarnya draft laporan 25 bank tidak lulus pemeriksaan kesehatan bank sentral ECB, sementara 105 bank lainnya lulus review. ECB sendiri akan mengumumkan hasil resmi pada hari Minggu, 26 Oktober. Indeks Stoxx50 dan FTSE masing-masing turun 0,5% ke level 3.030,4 dan 6.388,7.

Pasca diumumkannya Kabinet Kerja Jokowi-JK sore kemarin yang akan dilantik hari ini, IHSG awal pekan diprediksi bergerak cenderung menguat. Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR, dan BMRI.

 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 27 Oktober 2014

Dua event besar yang ditunggu investor sepanjang pekan lalu adalah pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wapres, serta pengumuman Kabinet Kerja. Event pelantikan Presiden berjalan dengan sangat baik termasuk Pesta Rakyat yang mengiringinya. Adapun pengumuman kabinet yang sempat tertunda karena harus mendengarkan rekomendasi dari KPK dan PPATK, diduga akan menuai kritikan dan mendominasi sentimen pasar pada awal pekan ini.

Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini:

image.jpg


Keterangan Tabel Rekomendasi:

Tabel Portfolio:
Tabel ini berisi saham-saham pilihan yang menurut kami sangat baik secara fundamental atau memiliki potensi kinerja yang positif dalam jangka menengah panjang dan memiliki rasio risk to reward yang kecil / minimal. Ini berarti risiko yang mungkin ada lebih kecil daripada ekspektasi return yang bisa diperoleh. Saham pilihan akan terus bertahan dalam Tabel Portfolio sampai kami anggap return yang diharapkan sulit untuk dicapai atau telah terjadi perubahan kinerja yang menyebabkan rasio risk to reward membesar.

Saham pilihan ini juga dapat keluar dari Tabel Portfolio jika telah mencapai return tertentu yang kami anggap cukup untuk diambil tindakan Profit Taking. Jika dikemudian hari saham yang telah keluar dari Tabel Portfolio ini kami anggap layak dan memenuhi kriteria saham portfolio, maka sewaktu-waktu dapat kami masukkan kembali. Saham yang ada kami pilih dari beberapa sektor yang prospektif dan kami anggap terbaik disektornya. Sehingga dengan demikian, jika Anda memiliki seluruh saham yang ada di Tabel Portfolio ini, maka secara otomatis Anda telah membentuk portofolio yang ideal dan terdiversifikasi disektor-sektor yang prospektif.

Berikut ini adalah daftar saham yang pernah masuk dalam Tabel Portfolio dan return-nya:

image.jpg


Tabel Watch List
Saham yang masuk dalam Tabel Watch List ini adalah saham yang kami anggap telah memenuhi kriteria sebagai saham portfolio, namun belum layak untuk masuk dalam Tabel Portfolio karena harga pasarnya kami anggap masih cukup tinggi. Kami memasukkan suatu saham dalam Tabel Watch List ini untuk dapat diperhatikan dan dibeli jikalau harga telah menyentuh atau mendekati entry level ideal yang telah kami berikan. Jika harga saham telah menyentuh entry level, maka kami akan memindahkan saham dimaksud kedalam Tabel Portfolio pada rilis Rekomendasi Mingguan Lautandhana edisi berikutnya.

Tabel Weekly Trading Stocks
Selain saham-saham prospektif yang dapat dibeli untuk tujuan jangka menengah panjang atau Buy and Hold, kami juga memberi alternatif saham pilihan untuk tujuan jangka pendek, yaitu satu pekan. Tidak ada kriteria fundamental tertentu yang harus dipenuhi oleh saham dalam tabel ini, namun kami upayakan tetap memiliki rasio risk to reward yang kecil. Oleh karenanya, saham-saham pilihan dalam tabel ini memiliki sifat spekulatif. Dan untuk memproteksi Anda dari potensi kerugian yang besar, kami cantumkan juga level Stop Loss yang dapat Anda terapkan. Selain rekomendasi beli (Buy), kami juga dapat memberi rekomendasi jual (Sell) atau jual dulu lalu buyback kemudian (Trading Sell) bagi investor yang telah memiliki saham yang direkomendasikan sebelumnya.

sumber
 
Lautandhana Daily View 28 Oktober 2014

Pasca dilantiknya Kabinet Kerja Jokowi‐JK Senin pagi, IHSG ditutup melemah hingga 1% ke level 5.024,3 akibat aksi ambil untung investor lokal. Hanya sahamsaham sektor industri dasar yang berhasil menguat, sementara 8 sektor lainnya menjadi sasaran aksi jual. Sebaliknya, investor asing nampaknya merespon positif para anggota kabinet yang baru saja dilantik, dengan mendaratkan dana segar yang nilainya mencapai Rp673 miliar di keseluruhan pasar. Saham‐saham top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 750 ke Rp 70.750, Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 450 ke Rp 8.325, Multi Prima (LPIN) naik Rp 200 ke Rp 6.500, dan ABM (ABMM) naik Rp 175 ke Rp 2.850. Sementara kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.000 ke Rp 402.000, United Tractor (UNTR) turun Rp 700 ke Rp 16.950, Matahari (LPPF) turun Rp 550 ke Rp 15.300, dan Unilever (UNVR) turun Rp 550 ke Rp 30.050.

Bursa saham AS berakhir stagnan di awal pekan setelah melonjak cukup tinggi pekan lalu. Saham‐saham energi yang dipicu harga minyak dunia yang terkoreksi melemah diimbangi oleh kinerja keuangan 3Q14 beberapa emiten yang positif. Pada penutupan perdagangan, indeks Dow Jones dan Nasdaq naik tipis masingmasing pada level 16.817,9 (+0,1%) dan 4.485,9 (+0,0%), sementara indeks S&P500 turun 0,2% ke level 1.961,6.

IHSG diprediksi bergerak mixed cenderung melemah, dimana pasar masih menanti keputusan kenaikan BBM dan kinerja keuangan emiten 3Q14 yang mulai diumumkan dari pekan lalu. Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR, dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 29 Oktober 2014

Tertekan aksi jual investor asing yang tercatat mencapai lebih dari Rp630 miliar, IHSG turun 0,5% pada penutupan kemarin berada di level 5.001,5. Dari 9 sektor saham di pasar, hanya saham aneka industri, perkebunan dan keuangan yang diakhiri menghijau, sementara sektor lainnya melemah dipimpin oleh saham infrastruktur, pertambangan dan industri dasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 775 ke Rp 9.100, Goodyear (GDYR) naik Rp 500 ke Rp 17.000, SMART (SMAR) naik Rp 250 ke Rp 7.950, dan Indo-Rama (INDR) naik Rp 215 ke Rp 1.095. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 21.200, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 450 ke Rp 11.875, Mayora (MYOR) turun Rp 400 ke Rp 29.600, dan Bank of India (BSWD) turun Rp 350 ke Rp 1.260.

Bursa saham AS menguat didorong kinerja emiten yang positif serta indeks kepercayaan konsumen yang menembus angka 94.5, level tertinggi sejak bulan Oktober 2007. Rata-rata laporan keuangan 3Q14 melebihi ekspektasi pasar, sehingga mampu menghapus kekuatiran investor akan perlambatan ekonomi dunia. Indeks Dow Jones. S&P500 dan Nasdaq kompak naik lebih dari 1%, masing-masing ke level 17.005,8 (+1,1%), 1.985,1 (+1,2%), dan 4.564,3 (+1,7%). Pun demikian dengan bursa Eropa yang juga menguat mengekor arus positif bursa AS. Tercatat hanya saham-saham healthcare yang melemah, sementara saham-saham lainnya menguat, seperti UBS (+5,8%), UPM-Kymmene (+13%), dan Novartis (+1,8%).

IHSG hari ini diprediksi masih berada di zona merah, namun diharapkan positifnya bursa dunia dapat menahan laju pelemahan. Pasar masih menanti kepastian dari pemerintahan baru mengenai subsidi BBM. Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR, dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 30 Oktober 2014

Bursa saham dalam negeri berhasil rebound didorong aksi beli investor asing yang mencapai lebih dari Rp1,9 triliun di sepanjang perdagangan. Secara sektoral, seluruh saham berhasil menguat, terutama saham-saham aneka industri, tambang, dan konsumer yang naik lebih dari 2,5%. Volume dan nilai perdagangan hari ini melonjak tinggi karena ada transaksi penjualan saham PT Link Net Tbk (LINK) oleh beberapa broker di pasar negosiasi, mencapai Rp6,8 triliun dengan rata-rata harga jual Rp6.200/ lembar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Merck (MERK) naik Rp 13.000 ke Rp 173.000, Unilever (UNVR) naik Rp 1.225 ke Rp 31.100, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.100 ke Rp 72.000, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 1.100 ke Rp 21.075. Sementara saham-saham top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 50.000 ke Rp 1,25 juta, Link Net (LINK) turun Rp 500 ke Rp 6.300, Goodyear (GDYR) turun Rp 500 ke Rp 16.500, dan Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 450 ke Rp 8.650.

Bursa saham Wallstreet menipis setelah the Fed mengkonfirmasi mereka akan segera menghentikan program stimulusnya, yang mengindikasikan bahwa perekonomian AS sudah berada pada level pertumbuhan yang stabil. The Fed juga akan mempertahankan suku bunga rendah, yang membuat investor cukup lega, ditambah dengan data indeks keyakinan konsumen yang mencapai level tertinggi sejak 2007. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq ditutup masing-masing pada level 16.974,3 (-0,2%), 1.982,3 (-0,1%), dan 4.549,2 (-0,3%). Sementara itu bursa saham Eropa bergerak mixed merespon hasil kinerja 3Q14 emiten yang beragam, dimana indeks Stoxx50 berakhir negatif ke level 3.022,4 (-0,5%) sementara FTSE100 naik 0,8% ke level 6.453,9.

IHSG hari ini diprediksi menguat, mengekor positifnya bursa regional, mengingat kembalinya minat beli asing pada perdagangan kemarin yang cukup tinggi dan rencana kenaikan BBM yang akan dilakukan sebelum awal 2015 seperti yang diumumkan Menkeu kemarin. Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR, dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 31 Oktober 2014

IHSG ditutup turun 15 poin seiring dengan aksi proft taking investor yang cenderung wait and see, terkait rencana kenaikan BBM maupun kabar penghentian program stimulus the Fed. Hanya saham-saham sektor perkebunan yang berhasil melonjak tinggi hingga lebih dari 3%, sementara sektor lainnya memerah. Sementara itu investor asing masih tercatat melakukan transaksi beli bersih seniali Rp256 miliar. Nilai dan volume transaksi melonjak cukup tinggi akibat transaksi pengalihan saham BBCA yang difasilitasi Credit Suisse dan Maybank Kim Eng. Saham-saham top gainers antaralain AALI naik Rp1.925 ke Rp23.000, EMTK naik Rp650 ke Rp6.750, SMDR naik Rp150 ke Rp8.800, dan LPCK naik Rp125 ke Rp8,175. Sementara saham-saham top losers antaralain ITMG turun Rp950 ke Rp20.900, UNVR turun Rp650 ke Rp30.450, LPPF turun Rp600 ke Rp14.550, dan GGRM turun Rp575 ke Rp56.350.

Pasar saham AS dan Eropa ditutup menguat pasca adanya laporan perkiraan pertumbuhan ekonomi AS yang solid, diiringi dengan update kinerja keuangan emiten 3Q14 yang rata-rata positif. Data pertumbuhan GDP yang melebihi ekspektasi membuat pasar percaya bahwa perekonomian AS sudah cukup siap untuk menghadapi tingkat suku bunga yang lebih tinggi dari saat ini. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq kompak naik, masing-masing ke level 17.195,4 (+1,3%), 1.994,7 (+0,6%), dan 4.566,1 (+0,4%). Di Eropa, penguatan dibatasi oleh kekuatiran pasar bahwa stimulus ECB belum cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta perlambatan ekonomi Tiongkok yang justru melambat bertepatan dengan penghentian program stimulus Fed. Indeks Stoxx50 dan FTSE naik masing-masing ke level 3.035,9 (+0,4%) dan 6.463,6 (+0,1%).

Jelang akhir pekan indeks diprediksi menguat didorong sentimen positif dari bursa global. Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR, dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 03 November 2014

IHSG akhir pekan ditutup mengalami penguatan yang bersifat terbatas 0,6% pada level 5.089,5 ditengah laju penguatan bursa regional yang sangat signifikan pasca Bank Sentral Jepang mengumumkan program stimulus ekonominya, yakni menambah target pembelian ETF dab realestate investment trust. Asing membukukan transaksi net buy senilai Rp 326 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.400 ke Rp 57.750, United Tractor (UNTR) naik Rp 700 ke Rp 18.375, Astra Agro (AALI) naik Rp 500 ke Rp 23.500, dan Indocement (INTP) naik Rp 450 ke Rp 24.000; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 1.225 ke Rp 28.275, Emtek (EMTK) turun Rp 750 ke Rp 6.000, Tigaraksa (TGKA) turun Rp 475 ke Rp 2.500, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 71.100..

Efek domino positif dari stimulus Bank Sentral Jepang juga mengerek naik pergerakan bursa AS dan Eropa di perdagangan akhir pekan yang ditutup serentak menguat signifikan diatas 1%. Indeks DJ Euro Stoxx tercatat membukukan penguatan tertinggi sebesat 2,6% untuk ditutup pada level 3.113,3. Sementara itu, indeks Dow Jones, S&P 500, Nasdaq dan FTSE 100 masing-masing ditutup pada level 17.390,5 (+1,1%); 2.018,1 (+1,2%); 4.630,7 (+1,4%) dan di level 6.546,5 (+1,3%).

IHSG akhir pekan kami perkirakan cenderung flat to lower menanti kepastian sususan kabinet dan realisasi janji kampanye. Saham pilihan kami adalah BBRI, SMGR dan UNTR.

 
Back
Top