Main Saham Online Kini Lebih Menyenangkan di Lautandhana Online Trading | LOTS

Lautandhana Daily View 04 November 2014

IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup cenderung turun tipis berada di level 5.085,5 sejalan dengan sikap wait and see investor atas kepastian kenaiakan BBM subsudi dan kembali kisruhnya Parlemen dengan adanya DPR tandingan dari Koalisi Indonesia Hebat. Investor asing tercatat membukukan transaksi net buy sneilai Rp 225 miliar. Saham-saham top gainers antara lain: AALI, LPCK, SMAR, GGRM dan PTIS sedangkan saham-saham top loser antara lain: DLTA, MYOR, ITMG, MAIN dan HMSP.

Pasca terkadi rally signifikan akibat stimulus Bank Sentra Jepang, bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam relative mengalami tekanan jual investor sehingga ditutup terkoreksi. Kinerja emiten 3Q14 yang positif menjadi salah satu katalis rally signifikan bursa global. Indeks Dow Jones terkoreksi tipis 0,1% untuk ditutup pada level 17.366,2 sedangkan indeks Nasdaq masih mampu mengalami penguatan yang terbatas 0,2% ditutup pada level 4.638,9. Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Eurostoxx ditutup melemah masing-masing sebesar 0,9% dan 1% masing-masing pada level 6.448,0 dan 3.082,3 akibat jeleknya data keuangan 3Q14 dari eiten Holcim dan PostNL NV.

IHSG hari ini kami perkirakan masih dalam tern pelemahan akibat masih tidak jelasnya kondisi politik dama negeri dengan kisruhnya Parlemen. Saham pilihan kami adalah BBRI, SMGR dan UNTR

 
Hi Selamat Siang.

Pernahkah Anda membayangkan mengapa uang 100 rupiah pada zaman dulu sudah sangat besar nilainya, mampu membeli banyak barang, sedangkan uang 100 rupiah kini sudah hampir tidak dapat membeli apa pun? Itulah akibat yang ditimbulkan dari inflasi. Karena itu, berinvestasi di zaisan merupakan salah satu jawaban atas permasalahan tersebut.

Menurut Wikipedia, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.

Tingkat inflasi di Indonesia mencapai 8,38 persen, sementara bunga yang diperoleh dari tabungan maupun deposito di bank per tahunnya tidak mencapai lebih dari 7 persen. Bahkan, banyak juga bank yang memberikan bunga per tahunnya untuk tabungan di bawah 5 persen.

Berinvestasi Di zaisan Lebih Mudah Dan Nyaman

Cek aja disini ~> https://www.aturduit.com/articles/lebih-aman-berinvestasi-di-zaisan/

Have a good time ;)
 
Lautandhana Daily View 06 November 2014

IHSG pada perdagangan kemarin berlangsung dalam kisaran yang flat meski dibuka dengan mengalami penguatan di awal perdagangan sejalan dengan listingnya emiten baru Blue Bird (BIRD). Akhirnya IHSG ditutup terkoreksi cenderung flat berada di level 5.066,8. Investor masih melakukan transaksi net sell senilai Rp 377 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 61.700, Blue Bird (BIRD) naik Rp 950 ke Rp 7.450, United Tractor (UNTR) naik Rp 725 ke Rp 18.600, dan Siloam (SILO) naik Rp 300 ke Rp 14.600; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 50.000 ke Rp 1,25 juta, Merck (MERK) turun Rp 5.500 ke Rp 167,500, SMART (SMAR) turun Rp 800 ke Rp 7.700, dan Mayora (MYOR) turun Rp 575 ke Rp 25.925.

Bursa AS pada perdagangan semalam terjadi teknikal rebound yang akhirnya ditutup menguat didorong oleh kemenangan Partai republik di midterm election dan laporan bertambahnya data tenaga kerja baru yang melebihi ekespktasi ekonom. Hanya indeks Nasdaq yang ditutup terkoreksi super tipis di level 4.620,7 (-0,1%). Indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat sebesar 0,6% untuk ditutup pada level 17.484,5 dan 2.023,6. Sementara itu, bursa Eropa juga ditutup menguat terdongkrak oleh kinerja keuangan 3Q14 yang diatas ekspektasi dari emiten Mark & Spencer dan Natixis SA. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing menguat sebesar 1,9% dan 1,3% untuk ditutup pada level 3.091,5 dan 6.539,1.

IHSG hari ini kami perkirakan berpeluang terjadi teknikal rebound sesaat dalam kisaran yang terbatas ditengah tren penurunan saat ini. Saham pilihan kami adalah BBRI, SMGR dan UNTR.

 
Lautandhana Daily View 12 November 2014

Bursa saham dalam negeri berhasil rebound seiring dengan penguatan bursa regional. Investor asing pun melanjutkan aksi borong sahamnya, dengan nilai transaksi beli bersih lebih dari Rp900 miliar. Secara sektoral semua saham menghijau, dengan saham-saham infrastruktur, aneka industri dan perkebunan menjadi sasaran aksi beli. Saham-saham top gainers antara lain Merck (MERK) naik Rp 11.500 menjadi Rp 179.000, Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 675 menjadi Rp 23.600, dan Indocement (INTP) naik Rp 650 menjadi Rp 23.175.Kemudian saham-saham top loser di antaranya adalah Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI) turun Rp 750 menjadi Rp 3.700, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 550 menjadi Rp 60.250, dan Mayora (MYOR) turun Rp 475 menjadi Rp 25.725.

Pasar Wall Street bergerak flat, dimana penguatan saham-saham properti diimbangi dengan saham-saham emiten industri yang melemah. Di tengah perdagangan yang sepi, indeks Dow Jones dan S&P500 berhasil menembus rekor baru, masing-masing pada level 17.614,9 (+0,0%) dan 2.039,7 (+0,1%), sementara indeks Nasdaq ditutup pada 4.660,6 (+0,2%). Bursa saham Eropa melanjutkan penguatan meski dalam rentang terbatas, dipimpin oleh penguatan saham Vodafone (+5,4%) dan Henkel AG (+4,6%) yang melaporkan hasil kinerja melebihi estimasi pasar. Indeks Stoxx50 dan FTSE100 ditutup positif masing-masing pada level 3.104,6 (+0,3%) dan 6.627,4 (+0,2%).

IHSG pada hari ini diprediksi masih menguat mengekor penguatan saham global serta lanjutan respon positif investor asing yang mencatatkan net buy cukup tinggi kemarin.Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR,CPIN, PTBA dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 13 November 2014

Aksi beli yang didominasi investor asing membawa IHSG kembali ke zona hijau. Hasil pertemuan Presiden Jok
owi di KTT APEC dan dengan CEO internasional yang mendulang banyak respon positif, menjadi daya tarik investor asing untuk masuk ke lantai bursa. Hanya saham-saham sektor pertambangan dan perdagangan yang melemah, sementara sektor-sektor lainnya menguat, dipimpin saham aneka industri (+2,7%), manufaktur, dan perkebunan. Volume dan nilai transaksi perdagangan saham hari ini naik tinggi gara-gara transaksi crossing TBIG sebesar Rp 1,5 triliun di pasar negosiasi yang difasilitasi broker Indo Premier Securities (PD).Saham-saham top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 550 ke Rp 24.150, Matahari (LPPF) naik Rp 475 ke Rp 14.900, Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 420 ke Rp 2.400, dan Asahimas (AMFG) naik Rp 350 ke Rp 7.025.Sementara saham-saham top losers antara lain Adira Finance (ADMF) turun Rp 2.275 ke Rp 9.175, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 19.425, United Tractor (UNTR) turun Rp 625 ke Rp 18.500, dan Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 275 ke Rp 12.600.

Indeks Dow Jones dan S&P500 menipis seiring dengan terkoreksinya saham-saham energi akibat lemahnya harga minyak dunia yang saat ini mencapai titik terendahnya. Selain itu kekuatiran perlambatan ekonomi di kawasan Euro dan ketegangan politik di Ukraina juga membawa sentimen negatif bagi bursa. Indeks Dow Jones dan S&P500 masing-masing ditutup pada level 17.612,2 (-0,0%) dan 2.038,3 (-0,1%), sementara Nasdaq menguat 0,3% ke level 4.675,1. Pun dengan bursa saham Eropa yang melemah setelah NATO mengumumkan bahwa Rusia telah mengirimkan pasukan dan persenjataan ke kawasan Ukraina, membawa indeks Stoxx50 dan FTSE kompak memerah, masing-masing turun 1,8% ke level 3.047,3 dan 0,2% ke 6.611,0.

Pada perdagangan hari Kamis ini IHSG diperkirakan masih berpotensi melanjutkan penguatan.Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR,CPIN, PTBA dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 14 November 2014

IHSG berakhir stagnan mengiringi sikap wait and see para investor akan kenaikan BBM dan pengumuman BI Rate kemarin. Investor asing masih melanjutkan aksi beli sahamnya, kali ini transaksi beli bersih mencapai hampir Rp150 miliar di keseluruhan pasar. Saham-saham perkebunan, tambang, dan aneka industri melemah, sementara saham perdagangan, properti dan konsumer masih bisa bertahan di zona hijau. Sore kemarin BI mengumumkan BI Rate masih bertahan di 7,5%, tidak bergerak dari level setahun terakhir. Saham-saham top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 500 ke Rp 19.000, Indocement (INTP) naik Rp 500 ke Rp 23.925, Matahari (LPPF) naik Rp 325 ke Rp 15.225, dan Asahimas (AMFG) naik Rp 225 ke Rp 7.250.Sementara saham-saham top losers antara lain Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 1.225 ke Rp 9.800, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.225 ke Rp 18.200, Adira Finance (ADMF) turun Rp 1.075 ke Rp 8.100, dan Lippo Insurance (LPGI) turun Rp 1.020 ke Rp 4.180.

Bursa saham AS diakhiri flat setelah lonjakan saham WalMart (+4,7%) yang melaporkan kinerja yang melebihi ekspektasi pasar, diimbangi oleh merosotnya saham-saham energi dan small-cap yang dipicu oleh anjloknya harga minyak dunia ke bawah US$78/ barel. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq menguat tipis masing-masing ke level 17.653,8 (+0,2%), 2.039,3 (+0,1%), dan 4.680,1 (+0,1%). Pasar saham Eropa rebound di tengah terus turunnya harga minyak, ditopang kinerja emiten seperti Ericsson AB (+6,1%) dan KBC Groep (+2,2%). Indeks Stoxx50 ditutup pada level 3.056,8 dan FTSE di level 6.635,5.

Jelang akhir pekan IHSG diperkirakan mixed cenderung melemah, pasar masih terus menanti kepastian pengurangan subsidi BBM.Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR,CPIN, PTBA dan BMRI.

 
Hello Selamat Siang.

Nah berbicara mengenai SAHAM. Disini kami ada Ulasan tentang "PERKENALAN DASAR TRADING SAHAM"

Investasi sudah menjadi sebuah alternatif untuk menyimpan uang daripada menabung biasa. Salah satu jenis investasi yang memberikan keuntungan tinggi dan semakin banyak diminati adalah saham. Hanya saja, proses membeli saham tidak semudah dibandingkan jika ingin membeli investasi lain. Karena itu, jika Anda ingin memulai melakukan trading saham, berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan.

Proses dan Cara Kerja Trading Saham
Untuk intip bagaimana INfografisnya, ayo buka linknya disini
~> https://www.aturduit.com/articles/perkenalan-trading-saham/

Terima Kasih Gan. Have a Nice Day. :)
 
Lautandhana Daily View 19 November 2014

Ramainya aksi beli investor sebagai respon positif atas kenaikan BBM membawa IHSG menanjak naik hingga 1% ke level 5.102,5. Investor asing mencatatkan transaksi net buy mencapai Rp226,1 miliar di keseluruhan pasar. Secara sektoral, seluruh indeks berhasil menguat, dipimpin sektor industri dasar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.225 ke Rp 62.425, Unilever (UNVR) naik Rp 550 ke Rp 31.600, Asahimas (AMFG) naik Rp 500 ke Rp 7.500, dan Multi Prima (PLIN) naik Rp 350 ke Rp 2.550. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 9.100 ke Rp 169.900, Adira Finance (ADMF) turun Rp 200 ke Rp 7.450, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 200 ke Rp 8.000, dan Saratoga (SRTG) turun Rp 175 ke Rp 4.825.

Bursa saham AS kembali mencetak rekor didorong optimisme pertumbuhan ekonomi global. Penguatan dipimpin oleh saham-saham kesehatan seperti Medtronic dan Actavis. Investor tengah menanti laporan inflasi yang akan diumumkan Fed hari ini, dimana data tersebut akan menjadi acuan untuk menentukan tingkat suku bunga. Indeks Dow Jones, S&P500, Nasdaq kompak menghijau, masing-masing pada level 17.687,8 (+0,2%), 2.051,8 (+0,5%), dan 4.702,4 (+0,7%). Bursa saham Eropa juga menghijau berkat penguatan indeks keyakinan investor Jerman untuk pertama kalinya di tahun ini. Indeks Stoxx50 dan FTSE ditutup positif masing-masing pada level 3.120,4 (+1,2%) dan 6.709,1 (+0,6%).

IHSG dan nilai tukar Rupiah diperkirakan melanjutkan penguatan sebagai respon kenaikan BBM dan BI Rate.Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR,CPIN, PTBA dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 20 November 2014

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 0,5% pada level 5.127,9 pasca kenaikan BBM subsidi dan kenaikan BI Rate sebesar 25 bps untuk pengendalian inflasi. Hanya tercatat sektoral aneka industri yang mengalami koreksi. Investor asing tercatat membukukan transaksi net buy Rp 431 miliar. Saham‐saham top gainers di antaranya adalah Siloam (SILO) naik Rp 1.650 ke Rp 15.400, Gudang Garam (GGMR) naik Rp 1.275 ke Rp 63.700, Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 550 ke Rp 12.550, dan Lion Metal (LION) naik Rp 500 ke Rp 10.000 sedangkan saham‐saham top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 675 ke Rp 24.900, Unilever (UNVR) turun Rp 500 ke Rp 31.100, Solusi Tunas (SUPR) turun Rp 500 ke Rp 9.000, dan Link Net (LINK) turun Rp 150 ke Rp 5.525.

Bursa Eropa akhirnya ditutup cenderung mengalami koreksi akibat pelemahan saham‐saham berbasis komoditas terutama komoditas bijih besi seperti Rio Tinto, BHP Billiton Ltd dan Glencore Plc. Indeks FTSE 100 melemah seebsar 0,2% untuk ditutup pada level 6.696,6. Sementara itu, bursa AS juga terkena tekanan jual dan meninggalkan level all time high nya pasca The Fed kemungkinanan akan menaikkan suku bunga acuannya. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masingmasing terkoreksi sebesar 0,2% dan 0,6% untuk ditutup pada level 2.048,7 dan 4.675,7.

IHSG kami perkirakan hari ini berpotensi terjadi aksi ambli untung investor pasca rally signifikan dalam 2 hari terakhir. Saham pilihan kami adalah BBRI, SMGR dan UNTR.

 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 24 November 2014

Pemerintahan Jokowi-JK akhirnya merealisasikan kenaikan harga BBM bersubsidi yang berlaku efektif tanggal 17 November 2014 atau pada awal pekan lalu. Kenaikan harga BBM memang tidak sebesar yang diwacanakan semula Rp3.000 per liter, namun kebijakan tersebut tetap saja menuai kritikan dari anggota DPR yang sejak awal telah menjadi lawan politik Jokowi. Siap tidak populer, Jokowi akan menghadapi Hak Interpelasi DPR yang rencananya mulai digulirkan awal pekan ini.

Terlepas dari pro-kontra disisi politik, dari sudut pandang makro kenaikan harga BBM telah memberi ruang fiskal yang jauh lebih baik kepada pemerintah untuk merealisasikan program-program pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik, terutama dibidang pendidikan dan kesehatan. Adapun atas dampak inflasi yang ditimbulkan, Bank Indonesia telah dengan cepat menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin sehari setelah harga BBM dinaikkan.

Sejauh ini investor merespon positif kebijakan tidak populer pemerintah tersebut. Lalu bersamaan dengan rally indeks bursa saham global, IHSG pun perlahan mengendap naik kesekitar level 5.100. Sentimen positif yang sama diperkirakan masih akan bertahan pada pekan ini, terutama setelah bank sentral China memutuskan menurunkan suku bunga acuannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan mencegah ancaman deflasi. Emiten terkait komoditas akan diuntungkan secara langsung dengan kebijakan ini.

http://goo.gl/GZhTP2
 
Lautandhana Daily View 26 November 2014

Maraknya aksi profit taking investor yang menyasar saham‐saham unggulan mendyebabkan koreksi pada IHSG yang ditutup melemah terbatas 0,4% pada level 5.118,9. Namun demikian, investor asing masih melakukan aksi selective buy atas saham sektoral perkebuanan dan keuangan dengan mencatat transaksi net buy Rp 390 miliar. Saham‐saham top gainers di antaranya adalah Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 850 ke Rp 4.600, Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 750 ke Rp 13.550, Saratoga (SRTG) naik Rp 500 ke Rp 5.400, dan Matahari (LPPF) naik Rp 425 ke Rp 15.700; sedangkan saham‐saham kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.500 ke Rp 387.500, United Tractor (UNTR) turun Rp 1.000 ke Rp 17.700, Astra Agro (AALI) turun Rp 950 ke Rp 24.025, dan Danayasa (SCBD) turun Rp 710 ke Rp 2.140..

Bursa AS pada perdagangan semalam ditutup stagnan cenderung mengalami sedikit koreksi akibat tergerusnya data indeks keyakinan konsumen AS di bulan November menjadi 88.7 dari sebelumnya di level 94,1. Indeks Dow Jones dan Nasdaq tercatat ditutup stagnan masing‐masing berada di level 17.814,9 dan 4.758,3 sedangkan indeks S&P 500 mengalami sedikit pelemahan sebesar 0,1% untuk ditutup di level 2.067,0. Sementara itu, bursa Eropa ditutup masih dalam tren naiknya didorong oleh penguatan saham‐saham sektoral financial dan data GDP AS meningkat 3,9% melebihi estimasi ekonom. Indeks DJ Euro Stoxx ditutup naik ke level 3.226,2 (+0,4%) sedangkan indeks FTSE 100 ditutup stagnan di level 6.731,1.

Positifnya stimulus Tiongkok dan data GDP AS, kami perkirakan IHSG kembali bergerak menguat dalam rentang yang terbatas. Saham pilihan kami adalah ADRO dan PTBA.

 
Lautandhana Daily View 28 Nov 2014

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup kembali menguat 0,2% pada level 5.145,3 yang dipimpin oleh penguatan saham sektoral komoditas. Investor asing tercatat melakukan transaksi net buy senilai Rp 553 miliar berbarengan dengan crossing saham KPIG senilai Rp 480 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Tigaraksa (TGKA) naik Rp 500 ke Rp 2.900, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 450 ke Rp 69.950, Unilever (UNVR) naik Rp 400 ke Rp 32.000, dan Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 400 ke Rp 4.550; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 575 ke Rp 13.450, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 425 ke Rp 13.175, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 375 ke Rp 60.600, dan Asahimas (AMFG) turun Rp 175 ke Rp 7.475.

Bursa Eropa padap perdagangan tadi malam ditutup dalam kisaran yang bervariasi dimana indeks DJ Euro Stoxx ditutup menguat 0,6% berada di level 3.244,9. Sementara itu, indeks FTSE 100 tercatat mengalami korkesi yaang tipis sebesar 0,1% berada pada level 6.723,4 akibat koreksi saham-saham berbasi energi terutama sektoral migas sejalan dengan koreksi harga minyak dunia. Penguatan saham Barclays dan British American Tobacco mampu menahan laju koreksi yang lebih dalam sehingga koreksi yang terjadi cenderung stagnan.

IHSG akhir pekan kami perkirakan bergerak masih dalam kisaran yang cenderung flat. Saham pilihan kami adalah ADRO dan PTBA.

 
Lautandhana Daily View 01 Dec 2014

IHSG pada akhir pekan diakhiri flat setelah sepanjang hari berada di teritori negatif, akibat minimnya sentimen di lantai bursa. Investor asing mencatatkan net buy mencapai Rp28,8 miliar di keseluruhan pasar dan berhasil membuat indeks sedikit terkerek naik pada akhir perdagangan. Saham-saham top gainers antaralain Gudang Garam (GGRM) naik Rp 575 menjadi Rp 61.175, Inti Agri Resources (IIKP) naik Rp 540 menjadi Rp 2.770, dan Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 525 menjadi Rp 13.700. Sementara saham-saham top losers di antaranya Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 450 menjadi Rp 24.000, Indocement (INTP) turun Rp 250 menjadi Rp 24.675, dan Logindo Samudramakmur (LEAD) turun Rp 250 menjadi Rp 4.000.

Menyambut Thanksgiving, bursa saham AS yang berlangsung setengah hari di akhir pekan berakhir mixed. S&P500 turun 0,3% ke level 2.067,6 setelah OPEC memutuskan untuk tidak mengurangi tingkat produksi yang menyebabkan harga minyak dunia langsung anjlok ke US$68/barel. Pelemahan di bursa dibantu oleh rally-nya saham-saham peritel seperti Wal-Mart dan United Parcel Service, yang dipicu musim belanja Black Friday. Indeks Dow Jones dan Nasdaq menguat tipis masing-masing ke level 17.828,3 dan 4.791,6. Bursa daham Eropa pun berakhir flat, dimana merosotnya harga minyak dunia membawa saham-saham energi turun namun diikuti rally-nya saham-saham penerbangan. Indeks FTSE diakhiri flat pada level 6.722,6 sementara Stoxx50 naik tipis 0,2% ke 3.250,9.

Mengawali perdagangan di bulan Desember ini IHSG diperkirakan masih bergerak flat akibat minimnya sentimen positif.Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR,BMRI, PTBA, CPINdan PGAS.

 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 1 Desember 2014

Rally IHSG berlanjut dan menyentuh level tertinggi barunya dalam lebih dari delapan pekan terakhir ditopang oleh penguatan saham-saham sektor konstruksi, perbankan, perkebunan, farmasi, pelayaran, infrastruktur, industrial estate dan yang mengejutkan juga adalah sektor properti. Sektor properti mencatat kenaikan yang tajam dengan mengabaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Sektor retail, consumer dan tambang pada umumnya, kecuali coal miner yang memiliki eksposur pada kelistrikan, cenderung stagnan.

Peta pasar tersebut kemungkinan akan tetap bertahan pada pekan ini dan diperkirakan hanya mengalami sedikit pergeseran karena penurunan harga minyak mentah dunia kelevel terendahnya sejak 2009 (baca tautan ini: Harga Minyak Terendah Sejak 2009) cenderung menguntungkan lebih banyak sektor. Adapun beberapa sektor yang cenderung tertekan adalah sektor energi, tambang metal, batubara dan perkebunan kelapa sawit.

Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini:

lebih lanjut
 
Lautandhana Daily View 02 Dec 2014

IHSG pada akhir pekan diakhiri flat setelah sepanjang hari berada di teritori negatif, akibat minimnya sentimen di lantai bursa. Investor asing mencatatkan net buy mencapai Rp28,8 miliar di keseluruhan pasar dan berhasil membuat indeks sedikit terkerek naik pada akhir perdagangan. Saham-saham top gainers antaralain Gudang Garam (GGRM) naik Rp 575 menjadi Rp 61.175, Inti Agri Resources (IIKP) naik Rp 540 menjadi Rp 2.770, dan Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 525 menjadi Rp 13.700. Sementara saham-saham top losers di antaranya Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 450 menjadi Rp 24.000, Indocement (INTP) turun Rp 250 menjadi Rp 24.675, dan Logindo Samudramakmur (LEAD) turun Rp 250 menjadi Rp 4.000.

Menyambut Thanksgiving, bursa saham AS yang berlangsung setengah hari di akhir pekan berakhir mixed. S&P500 turun 0,3% ke level 2.067,6 setelah OPEC memutuskan untuk tidak mengurangi tingkat produksi yang menyebabkan harga minyak dunia langsung anjlok ke US$68/barel. Pelemahan di bursa dibantu oleh rally-nya saham-saham peritel seperti Wal-Mart dan United Parcel Service, yang dipicu musim belanja Black Friday. Indeks Dow Jones dan Nasdaq menguat tipis masing-masing ke level 17.828,3 dan 4.791,6. Bursa daham Eropa pun berakhir flat, dimana merosotnya harga minyak dunia membawa saham-saham energi turun namun diikuti rally-nya saham-saham penerbangan. Indeks FTSE diakhiri flat pada level 6.722,6 sementara Stoxx50 naik tipis 0,2% ke 3.250,9.

Mengawali perdagangan di bulan Desember ini IHSG diperkirakan masih bergerak flat akibat minimnya sentimen positif.Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR,BMRI, PTBA, CPINdan PGAS.

 
Lautandhana Daily View 04 Dec 2014

Ramainya aksi profit taking membawa IHSG turun 0,2% ke level 5.166,0 pada perdagangan kemarin. Investor asing mulai melepas saham-saham unggulan dengan total transaksi jual bersih mencapai Rp299 miliar. Secara sektoral, hanya indeks saham perkebunan dan infrastruktur yang berhasil menguat sementara saham-saham lainnya menjadi sasaran aksi jual di pasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Multi Prima (LPIN) naik Rp 550 ke Rp 6.200, SMART (SMAR) naik Rp 475 ke Rp 7.975, Blue Bird (BIRD) naik Rp 400 ke Rp 7.700, dan Tower Bersama (TBIG) naik Rp 325 ke Rp 9.700.Sementara saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 625 ke Rp 60.500, Mayora (MYOR) turun Rp 600 ke Rp 23.700, United Tractor (UNTR) turun Rp 550 ke Rp 17.400, dan Indocement (INTP) turun Rp 475 ke Rp 25.200.

Pasar saham AS berbalik arah positif berkat membaiknya data sektor jasa AS, mengiring indeks Dow Jones dan S&P500 ke rekor baru masing-masing ke level 17.912,9 (+0,2%) dan 2.074,3 (+0,4%).. Harga minyak dunia yang terus membaik membawa saham-saham energi kembali menguat, diikuti saham konsumer dan telekomunikasi. Bursa saham Eropa turut menghijau berkat penguatan saham energi serta stimulus ECB yang dispekulasikan akan diluncurkan dalam “skala penuh”. Presiden ECB, Mario Draghi mengatakan bahwa program pembelian asetnya akan diperluas termasuk pembelian obligasi pemerintah. Indeks Stoxx50 naik 0,3% ke level 3.247,7 sementara indeks FTSE100 turun 0,4% ke 6.716,6.

Pada perdagangan hari ini IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan dibayangi nilai tukar rupiah yang terus melemah dan aksi ambil untung.Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR,BMRI, PTBA, CPINdan PGAS.

 
Lautandhana Daily View 05 Dec 2014

Mengekor penguatan bursa Asia IHSG ditutup menghijau, naik 0,2% ke 5.177,2. Seluruh indeks sektoral menguat dipimpin saham-saham perkebunan dan pertambangan, sementara sektor keuangan menjadi satu-satunya yang melemah di pasar. Investor asing mencatatkan penjualan bersih super tipis, hanya Rp5,5 miliar di seluruh pasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Siloam (SILO) naik Rp 625 ke Rp 14.225, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 600 ke Rp 13.500, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 550 ke Rp 69.900, dan Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 500 ke Rp 14.500.Sementara saham-saham top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 11.900 ke Rp 158.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 550 ke Rp 59.950, Goodyear (GDYR) turun Rp 500 ke Rp 16.000, dan Mayora (MYOR) turun Rp 300 ke Rp 23.400.

Bursa saham Wallstreet dan Eropa kompak melemah setelah presiden bank sentral Eropa (ECB), Mario Draghi, memutuskan bahwa stimulus moneter baru akan diluncurkan awal tahun depan. Keputusan ini diluar ekspektasi pasar yang memperkirakan bahwa stimulus akan diberikan dalam waktu dekat. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq melemah tipis, masing-masing ke level 17.900,1 (-0,1%), 2.071,9 (-0,1%), dan 4.769,4 (-0,1%). Sementara indeks acuan saham Eropa seperti Stoxx50 dan FTSE 100 terkoreksi cukup dalam, masing-masing ke level 3.191,3 (-1,7%) dan 6.679,4 (-0,5%).

Menjelang akhir pekan IHSG diperkirakan bergerak mixed cenderung melemah menyusul sentimen negatif dari penundaan stimulus ECB serta minimnya sentimen dalam negeri serta minat profit taking yang masih tinggi di pasar.Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR,BMRI, PTBA, CPINdan PGAS.

 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 8 Desember 2014

IHSG ditutup pada level tertingginya sejak 23 September 2014 setelah data makro yang dirilis Biro Pusat Statistik pada awal pekan disambut positif oleh pelaku pasar. Saham-saham penopang indeks mulai mixed dari berbagai sektor yang tidak hanya terkait tema besar pemerintahan Jokowi-JK, tetapi juga terdapat sektor finance, consumer dan basic industry. Sektor batubara dan perkebunan yang semula diprediksi akan terganggu oleh penurunan harga minyak ke level terendahnya sejak 2009, justru mengalami rebound.

Kedua sektor tersebut akan kembali diuji pada pekan ini setelah harga minyak kembali turun ke level $65 per barrel. Untuk sektor lain yang selama ini menggunakan BBM dengan tarif industri atau harga pasar, tentunya akan diuntungkan dengan rendahnya harga minyak. Demikian pula dalam perspektif makro domestik dan global, minyak murah cukup menolong saat perekonomian masih berupaya keluar dari ancaman resesi dan krisis.

Data pasar tenaga kerja Amerika terbaru yang menunjukkan perekonomian mereka dalam kondisi terbaiknya pasca resesi akan menjaga sentimen tetap positif secara keseluruhan. Namun memasuki 2015 nanti dapat berubah menjadi kekhawatiran baru saat The Fed harus mulai menaikkan suku bunganya yang pertama sejak 2006.

Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini:

LOTS
 
Lautandhana Daily View 09 Dec 2014

IHSG awal pekan mengalami tekanan jual signifikan terutama melanda saham-saham unggulan akibat aksi profit taking investor pasca rally berturut-turut. IHSG ditutup terkoreksi sebesar 0,8% pada level 5.114,0. Investo asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 392 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 1.100 ke Rp 6.700, Mayora (MYOR) naik Rp 725 ke Rp 23.400, Elang Mahkota (ETMK) naik Rp 500 ke Rp 7.200, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 300 ke Rp 59.875; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.325 ke Rp 68.575, Lionmesh (LMSH) turun Rp 1.000 ke Rp 6.000, Merck (MERK) turun Rp 1.000 ke Rp 160.000, dan Apexindo (APEX) turun Rp 550 ke Rp 2.850

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan awal pekan tadi malam ditutup mengalami koreksi yang cukup dalam akibat anjloknya harga minyak dunia 4% di level US$ 63,1 per barrel sehingga mengerek turun saham-saham berbasis energi, seperti: Royal Dutch Shell Plc, BP Plc, Exxon Mobil dan Chevron. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx melemah sebesar 1% dan 0,9% untuk ditutup pada level 6.672,2 dan 3.248,0. Sementara itu, Dow Jones anjlok 0,6% untuk ditutup pada level 17.852,5 sedangkan indeks Nasdaq dan S&P 500 masing-masing terkoreksi sebesar 0,8% dan 0,7% di level 4.740,7 dan 2.060,3.

IHSG hari ini kami perkirakan pergerakannya mengikuti pelemahan bursa global dalam kisaran yang terbatas sejalan dengan anjloknya harga minyak dunia. Saham pilihan kami adalah UNTR dan AALI.

 
Lautandhana Daily View 10 Dec 2014

IHSG kemarin masih ditutup mengalami koreksi namun dalam kisaran yang terbatas 0,4% di level 5.122,3. Aksi tekanan jual masih marak melanda saham-saham unggulan. Asing masih merealisasikan profit dengan membukukan transaksi net sell Rp 461 miliar. Koreksi harga minyak dunia banyak mempengaruhi pergerakan koreksi bursa global dimana bursa Asia mayoritas mengalami koreksi cukup dalam antara lain indeks Nikkei, Hongkong dan Shanghai. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Indofood CBP (ICBP) naik Rp 250 ke Rp 11.850, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 150 ke Rp 13.250, Matahari (MPPA) naik Rp 130 ke Rp 3.580, dan Tanah Laut (INDX) naik Rp 116 ke Rp 580; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Taisho (SQBI) turun Rp 18.000 ke Rp 315.000, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 1.200 ke Rp 6.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 800 ke Rp 59.075, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 575 ke Rp 68.000.

Bursa AS pada perdagangan tadi malam ditutup cenderung bervariasi ditengah koreksi harga minyak dunia dengan indeks Nasdaq ditutup menguat terbatas 0,5% berada pada level 4.766,5. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masih mengalami koreksi lanjutan dalam kisaran yang sempit masing-masing ditutup pada level 17.801,2 (-0,3%) dan di level 2.059,8 (-0,0%). Sementara itu, bursa Eropa masih mengalami tekanan jual yang signifikan dimana indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing anjlok cukup dalam sebesar 2,6% dan 2,1% untuk ditutup pada level 3.162,8 dan 6.529,5. Hal ini diakibatkan oleh turunnya pasar saham Yunani ditengah naiknya tensi politik momen pemilu Yunani.

IHSG hari ini kami perkirakan masih bergerak dalam kisaran yang cenderung flat dan bervariasi. Saham pilihan kami adalah UNTR dan AALI.

 
Back
Top