Main Saham Online Kini Lebih Menyenangkan di Lautandhana Online Trading | LOTS

Lautandhana Daily View 15 September 2014

Jelang akhir pekan IHSG ditutup menguat tipis 10 poin atau 0,2% ke level 5.143,7 meski investor asing melepas saham hingga lebih dari Rp770 miliar. Secara sektoral, saham-saham sektor keuangan dan aneka industri ditutup memerah, sementara semua sektor lainnya masih bertahan di zona hijau. Investor domestik masih semangat melancarkan aksi beli saham memanfaatkan pelemahan yang terjadi sepanjang minggu. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Multi Bintang (MLBI) naik Rp 95.000 ke Rp 1,41 juta, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 31.500 ke Rp 416.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 26.700, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 625 ke Rp 11.275. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 250 ke Rp 15.050, Mayora (MYOR) turun Rp 225 ke Rp 29.575, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 200 ke Rp 10.200, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 200 ke Rp 23.350.

Bursa saham AS memerah akibat aksi jual investor yang dipicu sanksi baru atas bank-bank dan perusahaan energi asal Rusia dari pihak Barat serta prediksi investor akan dinaikkannya suku bunga acuan oleh the Fed. Menguatnya data penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen memperkuat prediksi bahwa kenaikan suku bunga acuan akan semakin dipercepat oleh Fed. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq kompak ditutup melemah pada level 16.987,5 (-0,4%), 1.985,5 (-0,6%) dan 4.567,6 (-0,5%).

IHSG diperkirakan bergerak mixed cenderung melemah di awal pekan ini dipicu sentimen negatif dari kelanjutan aksi jual investor asing serta kenaikan harga gas LPG. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.



Berita Emiten

JSMR Bidik Pendapatan Tol Rp6,7 T

JSMR membidik pendapatan tol mencapai Rp6,7 triliun hingga akhir 2014, melonjak 15,5% dari tahun lalu sebesar Rp5,8 triliun. Sementara itu, transaksi lalu lintas kendaraan pada tahun ini diproyeksi dapat meningkat 8,9% menjadi Rp1,37 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,25 triliun. Perseroan tahun ini menganggarkan capex Rp5,38 triliun.

INPC Fokus ke Bisnis Kredit Usaha Kecil dan Menengah

INPC akan mengalihkan fokus bisnisnya dari pembiayaan koperasi kepada segmen small and medium enterprise (SME) dan ritel. Sejalan dengan rencana tersebut, perseroan menargetkan mampu memperbesar komposisi current and saving account (CASA) hingga 50% selama 5 tahun ke depan. Perseroan saat ini tengah melakukan investasi besar untuk infrastruktur tekonologi agar dapat menjangkau lebih banyak nasabah SME dan ritel, termasuk mengembangkan layanan kartu kredit.

MAPI Bayar Bunga Obligasi Rp10,4 M

MAPI menyiapkan dana Rp10,4 miliar untuk membayar bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012. Perseroan menyebutkan total nilai pembayaran sebesar Rp10.496.250.000, dengan pembayaran terdiri dari Rp1.053.375.000 untuk seri A dan Rp9.442.875.000 untuk seri B.

MPMX Roadshow Obligasi Global US$ 200 juta

MPMX melalui anak perusahaannya MPM GlobL Pte Ltd , mulai melakukan rooadshow ke investor Singapura, Hongkong dan London untuk menawarkan obligasi global senilai US$ 200 juta bertenor 5 tahun dan yield 7,125%.

CTRA Jajaki Pinjaman Rp 600 miliar


CTRA tengah menjajaki pinjaman perbankan senilai Rp 600 miliar yang akan digunakan untuk membiayai proyek hotel bintang lima Rosewood Hotel and Villa doi Ciputra Beach Resort Tabanan Bali.

APLN Cetak Marketing Sales Rp 3,1 triliun

APLN berhasil membukukan perolehan marketing sales senilai Rp 3,1 triliun hingga Agustus 2014 turun 19,9% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,91 triliun. Kontributor terbesar adalah penjualan unit ruang ritel Harco Glodok dan penjualan unit Apartemen Orchard Park Batam dan Podomoro City Extension. Target marketing sales perseroan akhir tahun adalah senilai Rp 6,5 triliun.

Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance
 
Market Analysis 15 September 2014

Indeks berhasil menguat di akhir pekan perdagangan kemarin sebesar 0.21% atau 10.68 poin dan ditutup di level 5,143.71. Namun minat jual asing di perdagangan kemarin juga masih mewarnai pergerakan indeks dimana tercatatkan sebesar Rp.776.43 miliar. Dan dari sekitar 408 saham yang kemarin aktif di perdagangkan, sekitar 157 saham menguat, 150 saham terkoreksi, dan 101 saham tidak mengalami perubahan. Dan pergerakan indeks di hari ini diperkirakan akan berfluktuatif dikisaran:

Support : 5,104.57
Resistance : 5,196.00

oVBqeufJf22315.jpg


Stock Analysis 15 September 2014


- Saham AALI walaupun masih berpotensi menguji kisaran level 22000 sebagai target koreksi sementara, namun terbentuknya pola reversal di perdagangan kemarin membuka peluang terjadinya penguatan sesaat.

- Saham BWPT pola bullish harami yang terbentuk di perdagangan kemarin walaupun secara relatif kurang valid, membuat adanya peluang terjadinya penguatan sesaat di perdagangan hari ini.

onaISUNjJ22316.jpg


sumber
 
Global Market Snapshot Sep, 16:

• The global fund management industry is a potential source of risk for EM because of its vast size and herd-like investor behavior that can exacerbate asset price fluctuations, a BIS report said. The total AUM of EM funds had risen to $1.4 trillion from $900 million before the Lehman crisis.

• Indonesian coal exports are expected to drop 11% this year due to lower production as miners grapple with new rules the industry fears will put some firms out of business.

• China's imports of coal have followed a consistent pattern since 2008, rising when prices decline and moderating when they increase. But this year has seen an almost complete breakdown of this inverse correlation for coal, that lower coal prices no longer sparking higher imports.

• China's factory output grew at the weakest pace in nearly six years in August while growth in other key sectors also cooled, raising fears that China may be at risk of a sharp slowdown unless Beijing takes fresh stimulus measures.
 
Lautandhana Daily View 16 September 2014

IHSG diakhiri stagnan di awal pekan ke level 5.144,9. Aksi beli investor lokal mampu menahan merahnya indeks akibat kelanjutan dari aksi jual investor asing sepanjang perdagangan yang kali ini nilai bersihnya mencapai lebih dari Rp577 miliar. Saham-saham sektor industri dasar, aneka industri dan consumer berhasil terangkat menguat, sementara sektor perkebunan, pertambangan dan keuangan melemah. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 56.000, Indocement (INTP) naik Rp 850 ke Rp 24.000, Siloam (SILO) naik Rp 500 ke Rp 15.550, dan Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 400 ke Rp 16.175. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 28.475 ke Rp 388.025, Matahari (LPPF) turun Rp 700 ke Rp 16.200, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 675 ke Rp 26.050, dan Mayora (MYOR) turun Rp 575 ke Rp 29.000.

Pasar saham AS di awal pekan ditutup mixed, dimana indeks Dow Jones berhasil naik 0,3% ke level 17.031,1 sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing 0,1% ke level 1.984,1 dan 1,1% ke level 4.518,9. Saham-saham teknologi kali ini menjadi pemberat indeks, dimana saham Facebook dan Netflix menjadi sasaran aksi jual oleh investor. Investor juga tengah menantikan rencana IPO Alibaba yang dikabarkan akan menjadi IPO termahal di dunia, sehingga para investor bersiap-siap untuk membeli sahamnya. Sementara itu bursa saham Eropa berakhir stagnan, dimana penguatan saham berkat aktivitas merger dan akuisisi emiten-emiten dibayangi oleh data ekonomi China yang mengecewakan. Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 nyaris tak bergerak, masing-masing ditutup pada level 3.231,7 (-0,0%) dan 6.804,2 (0,0%).

Hari ini IHSG diperkirakan bergerak mixed cenderung menguat pasca diumumkannya struktur pemerintahan baru oleh Joko Widodo semalam. Namun masih tingginya minat jual investor asing patut diwaspadai sebagai pemberat indeks. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.

 
Berita Emiten

Januari-Agustus 2014, Penjualan Kotor RALS Tembus Rp9,3 Triliun

Sepanjang bulan Januari-Agustus 2014, RALS membukukan penjualan kotor mencapai Rp9,36 triliun dengan penjualan bersih tercatat Rp5,82 triliun. Secara SSSG YoY perseroan mengalami penurunan signifikan secara nasional yakni -60,1% akibat pergeseran hari raya Lebaran yang tahun lalu jatuh pada 8M14 sementara untuk tahun ini hari raya Lebaran jatuh di akhir 7M14. Namun jika dilihat YTD, SSSG perseroan masih tumbuh 1,9% secara nasional, dengan rincian SSSG Jabodetabek, Pulau Jawa, dan diluar Pulau Jawa masing-masing 4,3%, 2,9% dan -0,3% YTD.

Komentar analis:

Hasil penjualan perseroan mencapai 89,9% proyeksi kami untuk 2014F senilai Rp6,48 triliun, berada di atas ekspektasi kami.

AUTO Telah Menggunakan Rp490 M untuk Investasi

AUTO melakukan investasi Rp490 miliar sepanjang 1H14 untuk mengembangkan pabrik komponen kendaraan bermotor dengan mendirikan dua perusahaan baru yaitu PT Aisin Indonesia Automotive yang 34% sahamnya dimiliki perseroan untuk memproduksi engine parts dan body parts untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan total investasi Rp380 miliar. Perseroan juga mendirikan Advics Manufacturing Indonesia, perusahaan asosiasi yang 30% sahamnya dimilik Aisin Indonesia. Perusahaan dengan investasi mencapai Rp110 miliar tersebut memproduksi brake system.

DILD Siapkan Rp3 T Garap Kawasan Perkantoran

DILD menggelontorkan investasi sebanyak Rp3 triliun untuk pengembangan proyek perkantoran di Jakarta Selatan. Beragam sumber pendanaan antaralain dari marketing sales, loan dan kas internal. Proyek tersebut akan rampung 2-3 tahun mendatang. Beberapa proyek apartemen yang akan melengkapi proyek tiga tower untuk perkantoran. Komposisi penyewa kantor 75% perusahaan multinasional sedangkan starta 40%.

WIKA Kaji Emisi Obligasi Rp 1 triliun

WIKA tengah menjajaki opsi pendanaan dengan menerbitkan obligasi atau MTN senilai total Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk menggenjot pengembangan bisnis property perseroan lewat dua anak perusahaan yakni WIKA Realty dan WIKA Gedung.

TLKM Tuntaskan Akuisisi 25% Saham TELE

TLKM melalui anak perusahaannya PT PINS Indonesia segera menuntaskan akusisi kepemilikan saham sebesar 25% di TELE senilai total Rp 1,39 triliun. Untuk tahap I, PINS mengakuisisi 15% saham TELE milik Boquete Group SA, Interventures Capital Ltd, Sinarmas Asset Manajemen dan Top Dollar Investment Ltd senilai Rp 876,7 miliar. Selanjutnya PINS akan mengeksekusi 10% saham TELE melalui rights issue senilai total Rp 518,23 miliar.

WTON Resmi Kuasai 100% saham Citra Lautan Teduh

WTON akhirnya menuntaskan akuisisi 100% saham kepemilikan PT Citra Lautan Teduh (CLT), perusahaan beton pracetak berlokasi di Batam, Kepulauan Riau senilai total US$ 23,5 juta setara dengan Rp 277 miliar. WTON akan menguasai 90% saham kepemilikan CLT sedangkan 10% sisanya dikuasai oleh induk perusahaannya, yakni WIKA.

Komentar analis:

Dengan menguasai saham kepemilikan mayoritas, WTON akan mengkonsolidasikan kinerja keuangan CLT pada periode 4Q14. Akuisisi ini akan memperkokoh posisi WTON sebagai produser beton pra cetak di tanah air. CLT memiliki kapasitas terpasang sebanyak 100 ribu ton per tahun dengan profil pelanggan antara lain: Exxon Chemical, Kementerian Pembangunan Brunei, Pertamina, Pelindo, dan Riau Andalan Pulp & Paper. Saat ini, WTON diperdagangkan pada valuasi PER 2015F 22,14x dan EV/EBITDA 12,05x. Netral rating (TP Rp 1.120,-/saham).

Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance
 
Lautandhana Daily View 17 September 2014

IHSG ditutup melemah, turun lebih dari 14 poin ke level 5.130,5 akibat aksi jual saham oleh investor asing yang terus berlanjut, lebih dari Rp500 miliar. Sentimen positif dari pengumuman susunan kabinet oleh presiden terpilih Joko Widodo rupanya tidak berlangsung lama, hanya berhasil mendorong indeks ke zona hijau pada awal perdagangan. Saham-saham yang berhasil menguat antaralain dari sektor perdagangan, pertambangan, perkebunan dan konsumer, sementara saham keuangan, properti, aneka industri berakhir di zona merah. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 11.975 ke Rp 400.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.150 ke Rp 27.175, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 550 ke Rp 56.550, dan Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 450 ke Rp 7.750. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 14.000 ke Rp 1,4 juta, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 965 ke Rp 3.689, Asuransi Bina Dana (ABDA) turun Rp 875 ke Rp 5.025, dan Indocement (INTP) turun Rp 475 ke Rp 23.525.

Bursa saham Wall Street rally berkat kenaikan harga minyak yang mengangkat saham-saham energi ke zona hijau serta kabar bahwa bank sentral Cina segera mengucurkan dana pinjaman segar untuk 5 bank terbesar di Cina mencapai 500 miliar Yuan atau sekitar US$81 miliar. Selain itu hasil pertemuan the Fed yang menyimpulkan bahwa belum ada rencana untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat membuat para investor kian bersemangat memburu saham. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq kompak naik lebih dari setengah persen, masing-masing ditutup pada level 17.132,0 (+0,6%), 1.999 (+0,7%), dan 4.552,8 (+0,7%). Sementara itu bursa Eropa ditutup menipis di tengah penantian hasil pertemuan the Fed yang diumumkan setelah bursa ditutup. Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 ditutup masing-masing pada level 3.221,7 (-0,3%) dan 6.792,2 (-0,2%).

Indeks hari ini berpotensi menguat terbatas dipengaruhi penghematan anggaran RAPBN tahun depan serta rally-nya bursa saham AS berkat keputusan the Fed semalam. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 18 September 2014

Ramainya aksi borong saham oleh investor lokal membuat IHSG terkerek naik hingga lebih dari 57 poin atau 1,1% ke level 5.188,2. Penguatan saham Wallstreet yang didukung oleh keputusan the Fed untuk menahan suku bunga menjadi katalis positif bagi bursa dalam negeri. Seluruh indeks sektoral bergerak menghijau, dipimpin oleh saham-saham properti dan keuangan. Investor asing masih mencatatkan transaksi jual bersih mencapai lebih dari Rp550 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Bank of India (BSWD) naik Rp 875 ke Rp 6.250, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 550 ke Rp 71.500, Unilever (UNVR) naik Rp 300 ke Rp 31.900, dan Matahari (LPPF) naik Rp 300 ke Rp 16.100. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Lion Metal (LION) turun Rp 725 ke Rp 10.175, Mandom (TCID) turun Rp 300 ke Rp 17.600, Waran Inovisi (INVS-W) turun Rp 200 ke Rp 800, dan Golden Energy (GEMS) turun Rp 100 ke Rp 1.700.

Wallstreet berakhir positif meski dalam rentang yang terbatas setelah the Fed memastikan tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Saham-saham komoditi, keuangan dan telekomunikasi memimpin penguatan di pasar. Saham Auxilium ############## melonjak 45%, tertinggi sepanjang sejarah, berkat tawaran akuisisi dari Endo International. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq ditutup masing-masing pada level 17.156,9 (+0,1%), 2.001,6 (+0,1%) dan 4.562,2 (+0,2%). Bursa saham Eropa berakhir positif didorong optimisme pasar bahwa bank sentral di seluruh dunia seperti the Fed, bank sentral Cina dan bank sentral Eropa akan terus mendukung pemulihan ekonomi. Indeks Stoxx50 rebound 0,5% ke level 3.237,4. Sementara di Inggris, investor bersikap wait-and-see mengamati hari terakhir kampanye yang akan menentukan masa depan Skotlandia sebelum pemilu kemerdekaan diadakan esok hari. Hal ini menyebabkan indeks FTSE harus tergelincir 10 poin atau 0,2% ke level 6.780,9.

IHSG hari ini diprediksi bergerak positif mengekor positifnya bursa global dan regional serta tingginya minat beli investor lokal. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 19 September 2014

IHSG melanjutkan penguatan berhasil menembus level 5.200 berkat aksi beli selektif saham-saham unggulan yang didorong sentimen positif dari Wall Street serta kabar pemotongan subsidi BBM sebesar Rp3.000/liter oleh presiden terpilih Jokowi yang diharapkan dapat menghemat anggaran APBN hingga Rp150 triliun. Hampir seluruh indeks sektoral diakhiri positif, kecuali saham-saham sektor properti, pertambangan dan industri dasar. Volume dan nilai transaksi perdagangan saham hari ini melonjak karena ada transaksi pembelian saham TELE senilai Rp 876 miliar di pasar negosiasi. Transaksi ini difasilitasi broker Bahana Securities (DX) selaku pembeli dan Sinarmas Sekuritas (DH) selaku penjual. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Taisho (SQBI) naik Rp 26.000 ke Rp 306.000, Astra Agro (AALI) naik Rp 775 ke Rp 23.850, Matahari (LPPF) naik Rp 600 ke Rp 16.700, dan BCA (BBCA) naik Rp 300 ke Rp 12.550. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 550 ke Rp 6.750, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 550 ke Rp 26.775, J Resources (PSAB) turun Rp 450 ke Rp 5.175, dan Sona Topas (SONA) turun Rp 395 ke Rp 4.100.

Bursa saham AS ditutup menguat berkat data pengangguran AS yang terus membaik dan spekulasi suku bunga yang tetap rendah. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq kompak menghijau masing-masing ditutup pada level 17.266 (+0,6%), 2.011,4 (+0,5%) dan 4.593,4 (+0,7%). Pasar saham Eropa juga melanjutkan penguatan didorong sentimen positif dari the Fed, ditambah dengan rally-nya saham Bayer (+6,2%) berkat rencananya mendivestasi unit usaha plastiknya. Indeks Stoxx 50 naik 1% ke elvel 3.271,4 sementara indeks FTSE naik 0,6% ke 6.819,3.

Jelang akhir pekan IHSG masih berpotensi bergerak positif, namun masih dibayangi oleh pelemahan nilai tukar Rupiah yang anjlok pekan ini. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.

 
Lautandhana Daily View 22 September 2014

IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat terbatas 0,4% pada level 5.227,6 akibat adanya aksi profit taking investor terutama saham‐saham unggulan sektoral konsumer, aneka industri, pertambangan dan manufaktur. Investor asing tercatat membukukan transaksi net buy senilai Rp 282 miliar. Saham‐saham top gainers di antaranya adalah Taisho (SQBI) naik Rp 7.500 ke Rp 313.500, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 965 ke Rp 4.825, Siloam (SILO) naik Rp 675 ke Rp 15.900, dan Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 575 ke Rp 8.600; sedangkan saham‐saham kategori top losers antara lain Bank of India (BSWD) turun Rp 1.250 ke Rp 5.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 55.500, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 500 ke Rp 8.000, dan Unilever (UNVR) turun Rp 225 ke Rp 31.750.

Bursa AS akhir pekan hanya ditutup cenderung stagnan akbiat adanya aksi profit taking investor atas saham‐saham berbasih IT menyusul turunnya Larry Ellison dari posisi CEO Oracle. Penguatan saham perdana IPO Alibaba yang cukup signifikan tidak mampu menutup aksi tekanan jual tersebut. Indeks Nasdaq ditutup terkoreksi sebesar 0,3% berada pada level 4.579,8. Sementara itu, referendum Skotlandia yang mayoritas menolak kemerdekaan dari Inggris Raya dan memilih untuk tetap bergabung dengan Inggris Raya mendorong lanjutan penguatan indeks FTSE 100 sebesar 0,3% pada level 6.837,9. Indeks DJ Euro Stoxx ditutup naik tipis atau flat berada pada level 3.273,3.

IHSG awal pekan kami perkirakan marak terjadi aksi profit taking pasca rebound signifikan. Saham pilihan kami adalah ADRO, CPIN, WIKA, BBTN dan ADRO.

 
Lautandhana Daily View 23 September 2014

IHSG awal pekan ditutup turun tipis 0,1% pada level 5.219,8 akibat kembali maraknya aksi profit taking yang dilakukan oleh investor pasca rally yang signifikan. Aksi selektif buy terjadi pada saham‐saham sektoral konsumer, finansial dan manufaktur sehingga mampu menahan laju koreksi indeks. Investor asing hanya tercatat membukukan transaksi net buy super tipis Rp 27 miliar. Bursa Asia laiinya juga serentak ditutup terkoreksi cukup dalam akibat pernyataan pemerintah Tiongkok yang tidak akan menambah program stimulus moneternya. Saham‐saham jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 56.500, Mayora (MYOR) naik Rp 600 ke Rp 29.600, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 400 ke Rp 27.500, dan Bank Danamon (BDMN) naik Rp 225 ke Rp 4.110; sedangkan saham‐saham kategori top losers antara lain Bank of India (BSWD) turun Rp 1.125 ke Rp 3.875, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 750 ke Rp 6.000, Indocement (INTP) turun Rp 325 ke Rp 23.575, dan Matahari (LPPF) turun Rp 300 ke Rp 16.200.

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan awal pekan ditutup kompak terkoreksi akibta lesunya penjualan properti AS dan anjloknya harga komoditas akibat spekulasi tidak adanya tambahan stimulus Tiongkok dimana pemerintah Tiongkok cukup puas dengan pertumbuhan yang melambat. Saham‐saham sektoral komoditas terkena tekanan jual signifikan yang menjadi motor laju koreksi bursa. Indeks Nasdaq dan FTSE 100 tercatat mengalami koreksi yang cukup dalam masing‐masing sebesar 1,1% dan 0,9% untuk ditutup pada level 4.527,7 dan 6.773,6.

IHASG hari ini kami perkirakan terjadi koreksi lanjutan mengekor pergerakan bursa regional. Saham pilihan kami adalah ADRO, CPIN, WIKA, BBTN dan ADRO.

 
Lautandhana Daily View 24 September 2014

Aksi profit taking investor masih melanda IHSG sehingga di perdagangan kemarin ditutup terkoreksi 0,6% di level 5.188,1. Investor asing tercatat merealisasikan transaksi net sell senilai Rp 597 miliar. Keseluruhan sektoral IHSG tak luput dari tekanan jual investor dimana sektoral aneka industri mengalami tekanan jual yang signifikan. Saham‐saham jajaran top gainers di antaranya adalah Bukit Asam (PTBA) naik Rp 550 ke Rp 13.375, Elang Mahkota (ETMK) naik Rp 525 ke Rp 6.525, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 200 ke Rp 8.200, dan Cardig (CASS) naik Rp 165 ke Rp 1.240; sedangkan saham‐saham kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 29.175 ke Rp 170.000, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 16.000 ke Rp 1,38 juta, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.000 ke Rp 26.500, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 800 ke Rp 55.700.

Bursa Eropa dan AS pada perdagangan tadi malam ditutup kompak melemah tertekan oleh mulai melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang diindikasikan mulai terjadi kontraksi dalam aktivitas bisnsi Perancis dan melambatnya pertumbuhan manufaktur Jerman. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx mengalami tekanan jual signifikan untuk kemudian masing‐masing ditutup pada level 6.676,1 (‐1,4%) dan ke 3.205,9 (‐1,6%). Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing‐masing terkoreksi sebesar 0,6% dan 0,4% ditutup pad alevel 1.982,8 dan 4.508,7.

IHSG kami perkirakan masih terjadi tekanan jual dan melanjutkan tren konsolidasinya. Saham pilihan kami adalah ADRO, CPIN, WIKA, BBTN dan ADRO.

 
Lautandhana Daily View 26 September 2014

IHSG kemarin ditutup menguat terbatas 0,5% berada pada level 5.201,4 dipimpin oleh laju penguatan saham-saham sektoral konsumer. Tekanan jual masih terjadi pada saham-saham berbasis sektoral industri dasar dan aneka industri. Investor asing tercatat membukukan transaksi net sell senilai Rp 553 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 750 ke Rp 56.550, Mayora (MYOR) naik Rp 450 ke Rp 30.000, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 400 ke Rp 72.000, dan BCA (BBCA) naik Rp 400 ke Rp 12.875; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 375 ke Rp 15.525, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 275 ke Rp 4.550, Indocement (INTP) turun Rp 275 ke Rp 22.850, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 225 ke Rp 5.500.

Bursa AS pada perdagangan tadi malam ditutup terkoreksi akibat anjloknya saham Apple atas banyak nya keluhan terhadap produk smartphone yang baru direlease serta kembali memanasnya konflik Ukraina dan Timur Tengah. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing turun signifikan sebesar 1,5% dab 1,6% untuk ditutup pada level 16.945,8 dan 1.966,0. Sementara itu, bursa Eropa juga ditutup terkoreksi pasca pernyataan Gubernur Bangk Of England untuk menaikkan suku bunga acuannya. Koreksi saham-saham pertambangan juga menyeret laju koreksi bursa Eropa. Indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing ditutup pada level 6.639,7 (-1%) dan 3.202,3 (-1,3%).

IHSG akhir pekan kami melihat adanya peluang koreksi tajam pasca hasil drama RUU Pilkada yang mengejutkan. Saham pilihan kami adalah ADRO, CPIN, WIKA, BBTN dan ADRO.

 
Lautandhana Daily View 29 September 2014

Jelang akhir pekan IHSG anjlok lebih dari 1% ke level 5.132,6 akibat maraknya aksi jual imbas panic sell dengan disahkannya UU Pilkada tak langsung oleh DPR. Investor asing cetak transaksi net sell senilai Rp 1,4 triliun. Seluruh indeks sektoral ditutup negatif, dengan sektor pertambangan dan keuangan memimpin pelemahan. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 30.500, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 500 ke Rp 72.500, Unilever (UNVR) naik Rp 500 ke Rp 31.800, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 400 ke Rp 56.950. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.500 ke Rp 25.150, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 825 ke Rp 15.125, Indocement (INTP) turun Rp 675 ke Rp 22.175, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 525 ke Rp 20.150.

Bursa saham AS dan Eropa di akhir pekan kompak menghijau pasca dirilisnya data ekonomi AS yang menguat, dipicu kegiatan investasi korporasi serta kegiatan konsumsi rumah tangga. Data kementrian perdagangan menunjukkan pertumbuhan PDB AS disetahunkan diperkirakan mencapai 4,6%, direvisi dari estimasi sebelumnya yang hanya 4,2%. Selain itu, solidnya kinerja Nike dan naiknya saham Apple juga menjadi pendorong indeks Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq melonjak, masing-masing ditutup pada level 17.113,2 (+1,0%), 1.982,9 (+0,9%), dan 4.512,1 (+1,0%). Sementara itu di Eropa, indeks Stoxx50 dan FTSE ditutup pada level 3.219,6 (+0,5%) dan 6.649,4 (+0,1%).

Mengawali pekan terakhir bulan September, IHSG diperkirakan masih bergerak di teritori negatif ditengah penantian investor atas nama-nama menteri kabinet Jokowi yang rencananya akan diumumkan 2 ke depan. Membaiknya data ekonomi AS diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi bursa regional dan dalam negeri. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, SMGR, BMRI, ADRO, dan WIKA.

 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 29 September 2014

Sentimen politik kembali mengambil peran dalam pergerakan IHSG pada akhir pekan lalu setelah DPR mengesahkan RUU Pilkada yang akan dilakukan secara tidak langsung. IHSG terkoreksi 1,3% dan investor asing membukukan aksi jual senilai Rp1,4 triliun karena kecewa dengan keputusan DPR tersebut. Investor khawatir perkembangan demokrasi Indonesia mengalami kemunduran dan dapat mengganggu jalannya pemerintahan Jokowi-JK.

Tidak ingin mengambil risiko terlalu besar, kami memutuskan untuk mengurangi tiga saham dari Tabel Portfolio, yaitu AISA, PTBA dan CPIN. Saham CPIN adalah saham yang baru pindah dari Tabel Watch List untuk kami pertimbangkan kembali dikemudian hari. Adapun PTBA sebenarnya kami masih menaruh harapan positif cukup besar, namun sementara ini kami keluarkan dahulu untuk pindah ke Tabel Weekly Trading Stock.

Berikut adalah tabel saham pilihan Lautandhana untuk rekomendasi pekan ini:

onUOBvYTP22333.jpg


Keterangan Tabel Rekomendasi:

Tabel Portfolio:
Tabel ini berisi saham-saham pilihan yang menurut kami sangat baik secara fundamental atau memiliki potensi kinerja yang positif dalam jangka menengah panjang dan memiliki rasio risk to reward yang kecil / minimal. Ini berarti risiko yang mungkin ada lebih kecil daripada ekspektasi return yang bisa diperoleh. Saham pilihan akan terus bertahan dalam Tabel Portfolio sampai kami anggap return yang diharapkan sulit untuk dicapai atau telah terjadi perubahan kinerja yang menyebabkan rasio risk to reward membesar.

Saham pilihan ini juga dapat keluar dari Tabel Portfolio jika telah mencapai return tertentu yang kami anggap cukup untuk diambil tindakan Profit Taking. Jika dikemudian hari saham yang telah keluar dari Tabel Portfolio ini kami anggap layak dan memenuhi kriteria saham portfolio, maka sewaktu-waktu dapat kami masukkan kembali. Saham yang ada kami pilih dari beberapa sektor yang prospektif dan kami anggap terbaik disektornya. Sehingga dengan demikian, jika Anda memiliki seluruh saham yang ada di Tabel Portfolio ini, maka secara otomatis Anda telah membentuk portofolio yang ideal dan terdiversifikasi disektor-sektor yang prospektif.

Berikut ini adalah daftar saham yang pernah masuk dalam Tabel Portfolio dan return-nya:

ojpbXctJY22334.jpg


Tabel Watch List
Saham yang masuk dalam Tabel Watch List ini adalah saham yang kami anggap telah memenuhi kriteria sebagai saham portfolio, namun belum layak untuk masuk dalam Tabel Portfolio karena harga pasarnya kami anggap masih cukup tinggi. Kami memasukkan suatu saham dalam Tabel Watch List ini untuk dapat diperhatikan dan dibeli jikalau harga telah menyentuh atau mendekati entry level ideal yang telah kami berikan. Jika harga saham telah menyentuh entry level, maka kami akan memindahkan saham dimaksud kedalam Tabel Portfolio pada rilis Rekomendasi Mingguan Lautandhana edisi berikutnya.

Tabel Weekly Trading Stocks
Selain saham-saham prospektif yang dapat dibeli untuk tujuan jangka menengah panjang atau Buy and Hold, kami juga memberi alternatif saham pilihan untuk tujuan jangka pendek, yaitu satu pekan. Tidak ada kriteria fundamental tertentu yang harus dipenuhi oleh saham dalam tabel ini, namun kami upayakan tetap memiliki rasio risk to reward yang kecil. Oleh karenanya, saham-saham pilihan dalam tabel ini memiliki sifat spekulatif. Dan untuk memproteksi Anda dari potensi kerugian yang besar, kami cantumkan juga level Stop Loss yang dapat Anda terapkan. Selain rekomendasi beli (Buy), kami juga dapat memberi rekomendasi jual (Sell) atau jual dulu lalu buyback kemudian (Trading Sell) bagi investor yang telah memiliki saham yang direkomendasikan sebelumnya.

sumber
 
Media Digest LTC 30 Sep 2014
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

• LPCK terima kunjungan 45 investor Jepang untuk tindaklanjuti pembahasan proyek Orange County seluas 322ha. Mereka anggap skrg saat yg tepat utk realisasikan investasi, diantaranya pembangunan Orange County Business District senilai Rp250t.
• SMGR segera realisasikan bangun pabrik di Papua berkapasitas 600rb-1jt ton senilai Rp1,2-1,5t.
• Bentuk konsolidasi FREN dan BTEL ditargetkan tercapai Oktober. Opsi konsolidasi berupa merger, frequency sharing atau share swap.
• MDIA segera bangun 4 studio siar senilai Rp400m dari dana IPO dan kas internal. MDIA adalah unit VIVA yg operasikan ANTV.
• KIJA belum peroleh kontrak definitif dengan PLN, rencana bangun power plant baru ditunda.
• UNTR tidak menargetkan pertumbuhan usaha pada 2015 atau sama dengan 2014.
• CMNP akan right issue 1,1 miliar saham (33,3%) dengan rasio 2:1 diharga Rp500 pada akhir tahun ini.
• Ekspansi ke Australia, PTPP gandeng Pindan Pty Ltd dan Brookfield Multiplex Pty Ltd.
• Pasca akuisisi Green Eagle Holdings senilai Rp10,5t, BWPT akan memiliki 137rb ha lahan tertanam dan landbank 490rb ha atau ke-3 terbesar setelah SIMP 240rb ha dan AALI 220rb ha.
• PGAS tuding Pertamina sebagai penyebab terhambatnya operasional SPBG Pulogadung krn tunggak pembayaran gas 277.690 mmbtu seharga $9,8 per mmbtu.
• KAEF timbang opsi naikkan harga jual 5-15% utk imbangi pelemahan rupiah.
• ORI011 akan ditawarkan mulai 1-16 Oct dengan kupon 8,5%.
• APBN 2015 disahkan dengan total budget Rp2.039t atau defisit 2,21% thd GDP vs 2014 sebesar Rp1.877t dan defisit 2,40%.

Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily dan kontan.
me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Lautandhana Daily View 30 September 2014

Setelah berada di zona merah sepanjang hari, IHSG di awal pekan berakhir positif imbas aksi buru saham para investor terhadap saham-saham yang harganya sudah turun. Sementara itu, investor asing masih tetap konsisten dengan aksi jualnya, dengan transaksi jual bersih mencapai Rp542 miliar. Saham-saham jajaran top gainers antara lain Delta Djakarta (DLTA) naik Rp 5.000 menjadi Rp 405.000, Matahari Department Store (LPPF) naik Rp 1.025 menjadi Rp 17.025, dan Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik Rp 750 menjadi Rp 25.900. Sementara saham-saham top losers di antaranya Merck (MERK) turun Rp 3.000 menjadi Rp 170.000, Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI) turun Rp 725 menjadi Rp 3.575, dan Elang Mahkota Teknologi (EMTK) turun Rp 525 menjadi Rp 6.000.

Aksi demonstrasi besar-besaran menuntut demokrasi di Hong Kong berimbas kepada melemahnya bursa saham Asia, AS, dan Eropa. Selain itu, di AS, indeks pengeluaran konsumen yang rebound memicu spekulasi bahwa the Fed akan meniakkan tingkat suku bunga lebih cepat dari perkiraan. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq ditutup memerah, masing-masing pada level 17.071,2 (-0,2%), 1.977,8 (-0,3%) dan 4.505,9 (-0,1%). Sementara di Eropa, saham-saham perbankan memimpin pelemahan, salah satunya saham bank asal Hong Kong, HSBC yang jatuh hingga 2,3%. Indeks Stoxx 50 dan FTSE turun masing-masing 1% ke level 3.187 dan 0.0% ke level 6.646,6.

IHSG pada hari ini diperkirakan bergerak negatif imbas maraknya sentimen negatif, salah satunya dari suasana politik Indonesia yang masih memanas, membaiknya data ekonomi AS yang memicu spekulasi kenaikan suku bunga AS, serta protes besar di Hong Kong yang berimbas pada negatifnya bursa Asia. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, SMGR, BMRI, ADRO, dan WIKA.

 
Lautandhana Daily View 02 Oktober 2014

IHSG berakhir stagnan, naik tipis hanya 3 poin setelah aksi ambil untung jelang penutupan perdagangan. Investor asing masih melanjutkan lepas saham, dengan transaksi jual bersih mencapai Rp388 miliar di seluruh pasar. Saham-saham sektor infrastruktur, aneka industri dan industri dasar menjadi sasaran aksi jual, sementara saham properti, perdagangan dan keuangan bertahan di zona hijau. Adapun laju inflasi September 2014 tercatat di level 4,53% YoY atau 0,27% MoM. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Solusi Tunas (SUPR) naik Rp 1.350 ke Rp 9.600, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) naik Rp 900 ke Rp 7.200, Siloam (SILO) naik Rp 400 ke Rp 15.425, dan BRI (BBRI) naik Rp 325 ke Rp 10.750. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 475 ke Rp 56.200, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 475 ke Rp 7.900, Goodyear (GDYR) turun Rp 350 ke Rp 16.500, dan Tower Bersama (TBIG) turun Rp 300 ke Rp 7.700.

Bursa saham AS tertekan, anjlok hingga lebih dari 1% akibat kepanikan investor atas adanya pasien terdiagnosis Ebola masuk ke AS, ditambah dengan data manufaktur AS yang melambat, dibawah ekspektasi pasar. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq ditutup turun masing-masing pada level 16.804,7 (-1,4%), 1.946,2 (-1,3%) dan 4.422,1 (-1,6%). Sementara itu bursa Eropa juga turut anjlok setelah Italia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini, dimana sebelumnya di bulan April pemerintah Italia memprediksikan pertumbuhan GDP +0,8% namun semalam diumumkan bahwa GDP tahun ini diprediksi -0,3%. Indeks Stoxx50 dan FTSE kompak turun hingga 1% ke level 3.195,1 dan 6.557,5.

Hari ini indeks diperkirakan bergerak cenderung melemah akibat maraknya sentimen negatif dari lemahnya bursa global dan suasana politik dalam negeri yang masih memanas. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, SMGR, BMRI, ADRO, dan WIKA.

 
Inflasi Naik, Trade Balance Kembali Defisit

Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2014 mengalami defisit sebesar US$310 juta dari sebelumnya surplus US$130 juta. Defisit terjadi karena nilai impor pada Agustus naik lebih tinggi dibanding dengan kenaikan nilai ekspor, baik secara month-on-month maupun year-on-year. Ekspor hanya naik 2,48% MoM atau 10,63% YoY menjadi US$14,48 miliar sementara nilai impor naik 5,05% MoM atau 13,69% YoY menjadi US$14,79 miliar.

defisit-aug-14.gif


Biro Pusat Statistik (BPS) juga melaporkan inflasi September sebesar 0,27% MoM. Adapun inflasi year-on-year tercatat naik menjadi 4,53% dari 3,99% bulan sebelumnya.

inflasi-sep-14.gif


sumber
 
Lautandhana Daily View 03 Oktober 2014

Panasnya situasi politik Indonesia, membuat investor ketakutan, bahkan dana asing yang mengalir keluar dari lantai bursa mencapai hampir Rp1,49 triliun pada perdagangan hari Kamis kemarin. Pelaku pasar mengkhawatirkan bahwa segala kebijakan Joko Widodo untuk mengubah Indonesia ke arah lebih baik bisa dijegal oleh para anggota DPR yang dikuasai koalisi Merah Putih lebih dari 50% itu. Indeks terkoreksi cukup dalam menyentuh level 5.000,8 (-2,7%) dan seluruh indeks sektoral melemah, dipimpin saham aneka industri, keuangan dan properti.

Bursa saham AS berakhir stagnan meresponi rumor kenaikan suku bunga oleh the Fed. indeks S&P500 dan Nasdaq naik tipis ke level 1.946,2 (+0,0%) dan 4.430,2 (+0,2%) berkat penguatan saham-saham lapis dua yang jadi sasaran beli para investor. Bursa saham Eropa melanjutkan pelemahannya yang ditutup anjlok lebih dalam akibat kekhawatiran investor bahwa program stimulus pembelian aset ECB tidak akan cukup untuk mendorong pemulihan ekonomi Uni Eropa. Presiden ECB, Mario Draghi mengatakan bahwa ECB akan melakukan pembelian aset untuk minimal 2 tahun ke depan, dimulai dari pembelian obligasi bulan ini dan efek beragun aset pada 4Q14 ini. Indeks Stoxx50 dan FTSE terkoreksi cukup dalam, masing-masing ditutup pada level 3.106,4 (-2,8%) dan 6.446,4 (-1,7%).

Jelang akhir pekan IHSG diperkirakan masih bergerak mixed cenderung melemah, dimana pasar masih wait-and-see terhadap kabar bahwa Presiden SBY akan mengeluarkan Perppu Pilkada. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, SMGR, BMRI, ADRO, dan WIKA.

 
Lautandhana Daily View 06 Oktober 2014

Di akhir pekan IHSG terus melemah, jatuh ke level 4.949,4 imbas dari aksi jual investor asing dipicu situasi politik Indonesia yang masih panas. Transaksi jual bersih asing ini mencapai lebih dari Rp869 miliar dan hanya saham-saham sektor infrastruktur yang berhasil ditutup menghijau. Sementara itu, saham-saham sektor lainnya masih berada di zona merah, dengan saham perdagangan, keuangan dan properti memimpin pelemahan. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 27.050, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 600 ke Rp 56.500, Indomobil (IMAS) naik Rp 270 ke Rp 4.600, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 200 ke Rp 10.950. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 875 ke Rp 30.775, Multi Prima (LPIN) turun Rp 725 ke Rp 5.550, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 600 ke Rp 6.300, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 575 ke Rp 22.025.

Bursa saham AS berhasil rebound didorong penguatan data tenaga kerja dimana tenaga kerja non pertanian di bulan September menyentuh level 248.000 dan tingkat pengangguran turun ke 5,9%, terendah sejak Juli 2008. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq menguat masing-masing lebih dari 1%, ke level 17.009,7 (+1,2%), 1.967,9 (+1,1%) dan 4.475,6 (+1,0%). Kuatnya data tenaga kerja AS ini juga diapresiasi dengan terdorongnya bursa Eropa ke zona hijau, dimana indeks Stoxx50 naik 0,9% ke 3.133,4 sementara FTSE 100 rally 1,3% ke 6.527,9.

IHSG hari ini diperkirakan bergerak mixed cenderung melemah, di tengah penantian pasar atas penentuan pimpinan MPR hari ini dan hasil kinerja emiten 3Q14. Saham pilihan kami antara lain: BBTN, SMGR, BMRI, ADRO, dan WIKA.

 
Back
Top