Lautandhana Daily View 15 September 2014
Jelang akhir pekan IHSG ditutup menguat tipis 10 poin atau 0,2% ke level 5.143,7 meski investor asing melepas saham hingga lebih dari Rp770 miliar. Secara sektoral, saham-saham sektor keuangan dan aneka industri ditutup memerah, sementara semua sektor lainnya masih bertahan di zona hijau. Investor domestik masih semangat melancarkan aksi beli saham memanfaatkan pelemahan yang terjadi sepanjang minggu. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Multi Bintang (MLBI) naik Rp 95.000 ke Rp 1,41 juta, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 31.500 ke Rp 416.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 26.700, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 625 ke Rp 11.275. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 250 ke Rp 15.050, Mayora (MYOR) turun Rp 225 ke Rp 29.575, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 200 ke Rp 10.200, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 200 ke Rp 23.350.
Bursa saham AS memerah akibat aksi jual investor yang dipicu sanksi baru atas bank-bank dan perusahaan energi asal Rusia dari pihak Barat serta prediksi investor akan dinaikkannya suku bunga acuan oleh the Fed. Menguatnya data penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen memperkuat prediksi bahwa kenaikan suku bunga acuan akan semakin dipercepat oleh Fed. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq kompak ditutup melemah pada level 16.987,5 (-0,4%), 1.985,5 (-0,6%) dan 4.567,6 (-0,5%).
IHSG diperkirakan bergerak mixed cenderung melemah di awal pekan ini dipicu sentimen negatif dari kelanjutan aksi jual investor asing serta kenaikan harga gas LPG. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.
Berita Emiten
JSMR Bidik Pendapatan Tol Rp6,7 T
JSMR membidik pendapatan tol mencapai Rp6,7 triliun hingga akhir 2014, melonjak 15,5% dari tahun lalu sebesar Rp5,8 triliun. Sementara itu, transaksi lalu lintas kendaraan pada tahun ini diproyeksi dapat meningkat 8,9% menjadi Rp1,37 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,25 triliun. Perseroan tahun ini menganggarkan capex Rp5,38 triliun.
INPC Fokus ke Bisnis Kredit Usaha Kecil dan Menengah
INPC akan mengalihkan fokus bisnisnya dari pembiayaan koperasi kepada segmen small and medium enterprise (SME) dan ritel. Sejalan dengan rencana tersebut, perseroan menargetkan mampu memperbesar komposisi current and saving account (CASA) hingga 50% selama 5 tahun ke depan. Perseroan saat ini tengah melakukan investasi besar untuk infrastruktur tekonologi agar dapat menjangkau lebih banyak nasabah SME dan ritel, termasuk mengembangkan layanan kartu kredit.
MAPI Bayar Bunga Obligasi Rp10,4 M
MAPI menyiapkan dana Rp10,4 miliar untuk membayar bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012. Perseroan menyebutkan total nilai pembayaran sebesar Rp10.496.250.000, dengan pembayaran terdiri dari Rp1.053.375.000 untuk seri A dan Rp9.442.875.000 untuk seri B.
MPMX Roadshow Obligasi Global US$ 200 juta
MPMX melalui anak perusahaannya MPM GlobL Pte Ltd , mulai melakukan rooadshow ke investor Singapura, Hongkong dan London untuk menawarkan obligasi global senilai US$ 200 juta bertenor 5 tahun dan yield 7,125%.
CTRA Jajaki Pinjaman Rp 600 miliar
CTRA tengah menjajaki pinjaman perbankan senilai Rp 600 miliar yang akan digunakan untuk membiayai proyek hotel bintang lima Rosewood Hotel and Villa doi Ciputra Beach Resort Tabanan Bali.
APLN Cetak Marketing Sales Rp 3,1 triliun
APLN berhasil membukukan perolehan marketing sales senilai Rp 3,1 triliun hingga Agustus 2014 turun 19,9% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,91 triliun. Kontributor terbesar adalah penjualan unit ruang ritel Harco Glodok dan penjualan unit Apartemen Orchard Park Batam dan Podomoro City Extension. Target marketing sales perseroan akhir tahun adalah senilai Rp 6,5 triliun.
Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance
Jelang akhir pekan IHSG ditutup menguat tipis 10 poin atau 0,2% ke level 5.143,7 meski investor asing melepas saham hingga lebih dari Rp770 miliar. Secara sektoral, saham-saham sektor keuangan dan aneka industri ditutup memerah, sementara semua sektor lainnya masih bertahan di zona hijau. Investor domestik masih semangat melancarkan aksi beli saham memanfaatkan pelemahan yang terjadi sepanjang minggu. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Multi Bintang (MLBI) naik Rp 95.000 ke Rp 1,41 juta, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 31.500 ke Rp 416.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 26.700, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 625 ke Rp 11.275. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 250 ke Rp 15.050, Mayora (MYOR) turun Rp 225 ke Rp 29.575, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 200 ke Rp 10.200, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 200 ke Rp 23.350.
Bursa saham AS memerah akibat aksi jual investor yang dipicu sanksi baru atas bank-bank dan perusahaan energi asal Rusia dari pihak Barat serta prediksi investor akan dinaikkannya suku bunga acuan oleh the Fed. Menguatnya data penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen memperkuat prediksi bahwa kenaikan suku bunga acuan akan semakin dipercepat oleh Fed. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq kompak ditutup melemah pada level 16.987,5 (-0,4%), 1.985,5 (-0,6%) dan 4.567,6 (-0,5%).
IHSG diperkirakan bergerak mixed cenderung melemah di awal pekan ini dipicu sentimen negatif dari kelanjutan aksi jual investor asing serta kenaikan harga gas LPG. Saham pilihan kami antara lain: KLBF, BBTN, AISA, SMGR, PTBA dan BMRI.
Berita Emiten
JSMR Bidik Pendapatan Tol Rp6,7 T
JSMR membidik pendapatan tol mencapai Rp6,7 triliun hingga akhir 2014, melonjak 15,5% dari tahun lalu sebesar Rp5,8 triliun. Sementara itu, transaksi lalu lintas kendaraan pada tahun ini diproyeksi dapat meningkat 8,9% menjadi Rp1,37 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,25 triliun. Perseroan tahun ini menganggarkan capex Rp5,38 triliun.
INPC Fokus ke Bisnis Kredit Usaha Kecil dan Menengah
INPC akan mengalihkan fokus bisnisnya dari pembiayaan koperasi kepada segmen small and medium enterprise (SME) dan ritel. Sejalan dengan rencana tersebut, perseroan menargetkan mampu memperbesar komposisi current and saving account (CASA) hingga 50% selama 5 tahun ke depan. Perseroan saat ini tengah melakukan investasi besar untuk infrastruktur tekonologi agar dapat menjangkau lebih banyak nasabah SME dan ritel, termasuk mengembangkan layanan kartu kredit.
MAPI Bayar Bunga Obligasi Rp10,4 M
MAPI menyiapkan dana Rp10,4 miliar untuk membayar bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012. Perseroan menyebutkan total nilai pembayaran sebesar Rp10.496.250.000, dengan pembayaran terdiri dari Rp1.053.375.000 untuk seri A dan Rp9.442.875.000 untuk seri B.
MPMX Roadshow Obligasi Global US$ 200 juta
MPMX melalui anak perusahaannya MPM GlobL Pte Ltd , mulai melakukan rooadshow ke investor Singapura, Hongkong dan London untuk menawarkan obligasi global senilai US$ 200 juta bertenor 5 tahun dan yield 7,125%.
CTRA Jajaki Pinjaman Rp 600 miliar
CTRA tengah menjajaki pinjaman perbankan senilai Rp 600 miliar yang akan digunakan untuk membiayai proyek hotel bintang lima Rosewood Hotel and Villa doi Ciputra Beach Resort Tabanan Bali.
APLN Cetak Marketing Sales Rp 3,1 triliun
APLN berhasil membukukan perolehan marketing sales senilai Rp 3,1 triliun hingga Agustus 2014 turun 19,9% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,91 triliun. Kontributor terbesar adalah penjualan unit ruang ritel Harco Glodok dan penjualan unit Apartemen Orchard Park Batam dan Podomoro City Extension. Target marketing sales perseroan akhir tahun adalah senilai Rp 6,5 triliun.
Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance