Main Saham Online Kini Lebih Menyenangkan di Lautandhana Online Trading | LOTS

Market Movement

IHSG bergerak flat dan diakhiri turun tipis 0,2% ke level 5.268,9 di tengah maraknya sentimen negatif dari pasar globald dan dalam negeri. Investor asing kembali mengambil posisi jual, dengan transaksi jual bersih mencapai Rp424 miliar di sepanjang perdagangan. Transaksi crossing saham BSDE bernilai Rp694 miliar yang difasilitasi CLSA Indonesia (KZ) di pasar negosiasi membuat volume dan nilai transaksi hari Rabu kemarin melonjak. Secara sektoral, saham-saham yang berhasil menghijau antaralain saham perdagangan, tambang, dan aneka industri, sementara saham-saham perbankan, perkebunan, dan konsumer berakhir di zona merah. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 1.300 ke Rp 7.800, Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 1.210 ke Rp 6.125, Mayora (MYOR) naik Rp 575 ke Rp 24.100, dan Lion Metal (LION) naik Rp 400 ke Rp 10.200.Sementara saham-saham top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.325 ke Rp 57.175, Astra Agro (AALI) turun Rp 600 ke Rp 23.675, Tower Bersama (TBIG) turun Rp 350 ke Rp 9.400, dan BRI (BBRI) turun Rp 225 ke Rp 11.700.

Global Update

Bursa saham AS kembali melemah seiring dengan pelemahan saham-saham energi (-3,9%) yang dipicu kembali turunnya harga minyak mentah serta sentimen negatif dari kekuatiran pasar akan risiko ekonomi global yang dapat mempengaruhi ekonomi AS. Meski demikian, pelemahan indeks ditahan oleh rally-nya saham-saham emiten yang melaporkan kinerja 4Q14 yang memuaskan seperti Apple (+5,7%) dan Boeing (+5,4%). Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq kompak melemah, masing-masing ditutup pada level 17.191,4 (-1,1%), 2.002,2 (-1,3%), dan 4.638 (-0,9%). Sementara bursa saham Eropa bergerak flat, dimana rally-nya saham dengan kinerja 4Q14 positif seperti Nordea Bank (+8,8%) dan Electrolux (+12%) dibayangi oleh pasar saham Yunani yang terus merosot (Indeks ASE turun 9,2%). Indeks Stoxx50 turun 0,4% ke level 3.359 sementara FTSE naik tipis 0,2% ke level 6.825,9.

Corporate Summary

-BBRI Bagikan Dividen Rp 4,4 triliun
-ISAT Pangkas Utang Rp 2,8 triliun
-ITMG Siapkan Capex US$ 60 juta
-Grup Sinar Mas Lepas Saham BSDE Rp 695 miliar
-Produksi CPO AALI tahun lalu mekar 13%
-AALI Resmi Bentuk Anak Usaha dengan KL Kepong
-MEDC Teken Jual Gas US$ 2 M
-TRIS Anggarkan Capex Rp 27 M
-GOLL Anggarkan Belanja Modal Rp700 M
-CMNP Bagikan Saham Bonus Rp 1,6 Triliun
-TRIS Incar Perusahaan Ritel Fesyen Lokal

sumber
 
2014 Result In Brief

BDMN cetak laba Rp 2,6 triliun

BDMN membukukan laba bersih tahun 2014 senilai Rp 2,6 triliun mengalami penurunan sebesar 35,6% YoY dibandingkan dengan kaba bersih 2013 Rp 4 triliun. Penyaluran kredit perseroan bertumbuh tipis 2,7% YoY dari Rp 135,4 triliun menjadi Rp 139,1 triliun dengan kontributor utama berasal dari segmen mikro (DSP dan UMKM) sebanyak 28%.

Komentar analis:

Buruknya kinerja BDMN tahun ini inline dengan ekspektasi ditengah kenaikan BI rate dan BBM di akhir tahun lalu serta restrukturisasi perseroan. Under review.

BBNI cetak laba Rp 10,8 triliun

BBNI berhasil membukukan laba bersih tahun 2014 senilai Rp 10,8 triliun meningkat 19% YoY dibandingkan dengan laba bersih 2013 Rp 9,1 triliun. Pendapatan bunga bersih perseroan bertumbuh 17,4% YoY dari Rp 19,1 triliun menjadi Rp 22,4 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 10,8% YoY mencapai Rp277,6 triliun dan didominasi oelh kredit segmen korporasi (43% porsi).

Komentar analis:

Kinerja BBNI kami lihat cukup memuaskan dan inline dengan consensus. DItengah perang suku bunga deposito, perseroan masih mampu mengerek NIM ke level 6,2% dari sebelumnya 6,11%, meski terdapat kenaikan CoF sebesar 80 bps ke 3,2% (vs 2,4% 2013). Hal ini didorong oleh CASA ratio BBNI tetap dapat dipertahankan [ada level 65% yang mencapai senilai Rp 2,5 triliun atau bertumbuh hanya 1,3% YoY. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit berkisar antara 14% - 16% YoY sedangkan NPL akan dijaga pada level antara 1,9% hingga 2,1%. Under Review.

Corporate Summary

Ø ADMF cetak laba bersih 2014 Rp 792 miliar
Ø WIKA bersiap rights issue Rp 11,2 triliun
Ø ADHI terbitkan MTN Rp 100 miliar
Ø DKFT bangun smelter US$ 300 juta
Ø DAJK terbitkan obligasi Rp 1,5 triliun
Ø Sinar Mas Ekspansi Toko Ritel Rp 800 M
Ø KIJA Targetkan Marketing Sales Rp 3 Triliun
Ø PTBA Caplok Perusahaan Jasa Tambang
Ø APLN tunjuk Boskalis & Van Oord garap reklamasi
Ø WTON Resmikan Pabrik Pemecah Batu
Ø SSIA jual sebagian kepemilikan di NRCA
Ø MDRN Buka Fasilitas Central Kitchen ke-2 di Cakung

lots
 
Rekomendasi Mingguan Lautandhana 2 Februari 2015

Kembali masuknya likuiditas investor asing dalam bursa saham Indonesia yang diduga berasal dari rencana bank sentral Eropa (ECB) mengucurkan stimulus ekonominya (QE) menjadi penopang IHSG untuk tetap bertahan diatas level psikologis 5.250 sepanjang pekan lalu. Walau demikian, IHSG masih terlihat sulit untuk menapak lebih tinggi dan sekedar bertahan untuk tidak kembali turun dibawah level tersebut.

Volatilitas bursa saham Amerika, dimana perdagangan komoditas utama seperti crude oil termasuk didalamnya, menjadi salah satu faktor eksternal yang cukup mengganggu. Namun faktor domestik masih menjadi faktor dominan penentu arah pergerakan indeks karena terdapat ketidakpastian disisi politik dan ekonomi yang telah dimulai sejak akhir tahun lalu. Perseteruan KPK vs Polri adalah faktor politik yang paling mengganggu disisi politik. Sementara kebijakan fiskal berupa ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan adalah satu faktor ekonomi yang belum terlihat bentuk akhirnya.

Dengan begitu banyak ketidakpastian yang menyebabkan proyeksi atas sebuah sektor industri menjadi sulit untuk dilakukan, investor cenderung bertumpu pada sektor konstruksi yang sejauh ini masih menjadi sektor yang paling "dimanja" oleh pemerintah. Valuasi yang dianggap telah melampaui batas wajarnya tidak menghalangi investor untuk tetap memburu saham-saham BUMN Karya. Kami pun mencoba untuk kembali masuk ke salah satu saham konstruksi, yaitu WIKA, dengan mengharapkan harga lebih rendah di Tabel Watchlist.

keterangan lebih lanjut
 
Market Movement

IHSG akhir pekan ditutup menguat dalam kisaran yang terbatas 0,5% untuk ditutup pada level 5.289,4. Penguatan indeks ditopang oleh pergerakan menguat bursa global sejalan dengan reboundnya harga minyak dunia yang signifikan hingga ke level 48,2 per barrel (+8,3%). Investor asing tercatat mencetak transaksi net buy senilai Rp 551 miliar. Sektoral infrastruktur menjadi satu-satunya sektor index yang mengalami tekanan jual investor. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 1.400 ke Rp 9.500, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.100 ke Rp 57.800, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.100 ke Rp 16.750, dan Inti Agri (IIKP) naik Rp 525 ke Rp 3.125; saham-saham top losers antara lain Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 1.900 ke Rp 7.600, United Tractor (UNTR) turun Rp 300 ke Rp 17.900, Logindo (LEAD) turun Rp 290 ke Rp 2.240, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 200 ke Rp 14.475.

Global Update

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan akhir pekan ditutup mengalami koreksi cukup dalam ditengah rebound harga minyak dunia signifikan sejak 2012 akibat terjadinya kerusuhan di Ukraina pasca gagalnya perundingan perdamaian. Rencana Obama untuk menerbitkan peraturan pajak baru minimal 19% untuk emiten berpendapatan dalam mata uang asing serta keraguan investor Uni Eropa atas QE ECB yang akan dilakukan dapat berjalan efektif atau tidak turut mengkontribusi koreksi bursa global.

Corporate Summary

Ø Penjualan ANTM 2014 merosot 16% YoY
Ø RIGS bukukan rugi US$ 0,9 juta
Ø CPIN ekspansi ke bisnis Minuman Kemasan
Ø WIKA ekspansi properti gedung Rp 1,4 Triliun
Ø Wika Gedung akan dimerger dengan induk usaha
Ø CMNP kaji penerbitan obligasi Rp 3 T
Ø Pernjualan CPO dan Kernel AALI capai Rp 13,25 triliun
Ø IMPC Mulai Debut Ekspor Laserlite
Ø SSIA Targetkan Kelola 40 Hotel

lots
 
Market Movement

IHSG awal pekan ditutup terkoreksi pada level 5.276,2 cenderung flat meski BPS mengumumkan deflasi bulan Januari sebesar 0,24% atau inflasi YoY sebesar 6,96%. Investor asing tercatat membukukan transaksi net buy super tipis senilai Rp 7 miliar. Saham-saham top losers antara lain Delta Djakarta (DLTA) turun Rp 20.000 menjadi Rp 340.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 825 menjadi Rp 56.975, dan Tembaga Mulia Semanan (TBMS) turun Rp 600 menjadi Rp 7.000; sedangkan saham-saham top gainers di antaranya adalah Elang Mahkota Teknologi (EMTK) naik Rp 400 menjadi Rp 9.900, Cita Marga Nusaphala Persada (CMNP) naik Rp 385 menjadi Rp 3.185, dan Unilever (UNVR) naik Rp 350 menjadi Rp 36.175.

Global Update


Bursa AS dan Eropa pada perdagangan awal pekan ditutup mengalami rebound dan ditutup menguat mengekor rebound lanjutan harga WTI ke level US$ 49,6 per barrel (+2,8%). Indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup menguat masing-masing sebesar 1,1% dan 1,3% ditutup pada level 17.361 dan 2.020,9 sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,9% pada level 4.676,7. Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx juga ditutup menguat dalam kisaran yang terbatas masing-masing sebesar 0,5% dan 0,6% ditengah memanasnya tensi Ukraina.

Corporate Summary

Ø WSKT dapatkan proyek Pelindo senilai Rp 1,4 T
Ø CTRA Siapkan Capex Rp1,5 T
Ø INDY targetkan produksi batubara 40 juta ton
Ø FREN jajaki pinjaman US$ 350 Juta
Ø ABMM cari pinjaman US$ 105 Juta
Ø KRAS akuisisi lahan industri 400 ha
Ø VOKS ekspor kabel US$ 12 Juta Ke Irak
Ø Menkeu wacanakan merger BMRI dan BBNI
Ø BCAP Incar Perusahaan Asuransi Jiwa
Ø CANI Berencana Akuisisi Kapal AHTS
Ø FIFA Kaji Emisi Obligasi Rp3 triliun

lots
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan kemaarin ditutup menguat terbatas 0,3% pada level 5.291,7 yang dimotori oleh penguatan saham-saham sektoral konstruksi. Investor asing tercatat membukukan kenaikan transaksi net buy yang signifikan mencapai senilai Rp 335 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Mayora (MYOR) naik Rp 875 ke Rp 25.375, Mandom (TCID) naik Rp 500 ke Rp 18.500, United Tractor (UNTR) naik Rp 300 ke Rp 17.900, dan Indocement (INTP) naik Rp 250 ke Rp 23.150; sedangkan saham-saham top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 10.000 ke Rp 330.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.275 ke Rp 55.700, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 900 ke Rp 9.000, dan Inti Agri (IIKP) turun Rp 780 ke Rp 2.345.

Global Update

Rebound harga WTI signifikan dalam beberapa hari terakhir ini hingga ke leve US$ 53,1 per barrel memberikan euforia atas penguatan bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam yang rata-rata ditutup naik diatas 1%. Indeks Dj Euro Stoxx dan FTSE 100 menguat 1,3% untuk ditutup masing-masing pada level 3.414,2 dan 6.871,8. Sementara itu, indeks Dow Jones ditutup pada level 17.666,4 menguat paling tinggi sebesar 1,8% dari indeks bursa lainnya. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 1,4% dan 1,1%.

Corporate Summary


Ø Penjualan lahan BEST susut di 2014
Ø WIKA Jajaki Proyek di Maroko
Ø PBRX Incar Pertumbuhan 20%
Ø MTLA Raup Rp760 miliar
Ø EMDE Targetkan Marketing sales Rp700 miliar
Ø Bunga KPR Turun di bawah 9%

lots
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup mengalami koreksi sebesar 0,7% berada pada level 5.279,9. Meski demikian investor asing masih tercatat membukukan transaksi net buy Rp 89 miliar. Koreksi tersebut diakibatkan adanya profit taking pada saham-saham yang mengalami rally signifikan. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 1.400 ke Rp 8.400, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.050 ke Rp 56.500, Astra Agro (AALI) naik Rp 825 ke Rp 24.450, dan Inti Agri (IIKP) naik Rp 440 ke Rp 2.200; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 1.150 ke Rp 35.250, Mandom (TCID) turun Rp 500 ke Rp 18.000, Matahari (LPPF) turun Rp 425 ke Rp 14.850, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 325 ke Rp 16.325.

Global Update

Kembali rebound minyak dunia yang signifikan 4% hingga kembali menyentuh level US$ 50 per barrel mendorong laju penguatan bursa AS pada perdagangan tadi malam dengan indeks Dow Jones tercatat naik sebesar 1,2% untuk ditutup pada level 17.884,9. Indeks S&P 500 dan Nasdaq kompak ditutup menguat sebesar 1% untuk kemudian masing-masing ditutup pada level 2.062,5 dab 4.765,1. Sementara itu, bursa Eropa ditutup cenderung flat dan bervariasi dimana indeks FTSE 100 ditutup naik tipis 0,1% di level 6.865,9 sedangkan indeks DJ Euro Stoxx terkoreksi 0,2% pada level 3.409,0.

Corporate Summary

Ø JSMR bukukan laba bersih Rp 1,4 triliun
Ø Samin Tan Gagal Menguasai Induk BRAU
Ø HDFA terbitkan MTN dengan bunga 13%
Ø Obligasi TBIG Oversubscribe hampir 5x
Ø 12 RS Baru SILO Siap Beroperasi Tahun ini
Ø ACES Buka Gerai Perdana di ****** Lampung
Ø PTPP Terbitkan Obligasi Rp300 miliar

sumber
 
Market Movement

Jelang akhir pekan IHSG mencetak rekor baru dengan melesat 1,2% ke level 5.342,5 berkat aksi borong saham yang baru masuk LQ45 oleh investor asing. Saham-saham yang memimpin penguatan pasar antaralain sektor perbankan dan perkebunan terutama emiten produsen CPO. Total transaksi investor asing tercatat mencapai hampir Rp1,2 triliun di seluruh pasar. Transaksi pelepasan saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) oleh PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di pasar negosiasi membuat nilai transaksi perdagangan melonjak. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.000 ke Rp 58.500, Astra Agro (AALI) naik Rp 1.950 ke Rp 26.400, Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 1.650 ke Rp 10.050, dan Unilever (UNVR) naik Rp 1.400 ke Rp 36.650.Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 800 ke Rp 12.550, SMART (SMAR) turun Rp 200 ke Rp 6.600, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 150 ke Rp 11.100, dan Indo Straits (PTIS) turun Rp 135 ke Rp 810.

Global Update

Pasar saham AS di akhir pekan terkoreksi imbas kekuatiran investor akan naiknya suku bunga Fed dalam waktu dekat ditambah sentimen negatif dari bursa Yunani. Persepsi naiknya suku bunga ini dipicu oleh data tenaga kerja AS yang menunjukkan pertumbuhan yang tinggi melebihi ekspektasi pasar. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq kompak melemah, masing-masing turun -0,3% ke level 17.824,3, -0,3% ke level 2.055,5 dan -0,4% ke level 4.744,4.

Corporate Summary

Ø ADHI Cari Pinjaman Perbankan Rp 7,2 triliun
Ø KIJA Percepat Proyek Tanjung Lesung
Ø ANTM Kaji Opsi Obligasi Global
Ø BBTN Jajaki Pinjaman Multilateral Bank Dunia
Ø PNBN Cetak Laba Bersih Rp 2,2 triliun
Ø WOMF Bukukan Pembiayaan Rp 6,1 triliun
Ø DILD genjot bisnis lahan industri
Ø Realisasi capex EXCL tahun lalu Rp 7 T
Ø BWPT targetkan produksi CPO tahun 2015 sebesar 414 ribu ton
Ø CTRP siapkan Rp2,7 T untuk Ciputra World 2

lots
 
Market Movement

Di awal pekan, IHSG melanjutkan penguatannya meski dalam rentang yang terbatas, naik tipis 6 poin ke level 5.348,5. Investor asing masih melakukan aksi beli, kali ini transaksi beli bersih nya mencapai Rp364 miliar lebih di seluruh pasar. Secara sektoral, saham-saham yang menguat antaralain saham emiten perbankan, industri dasar dan perdagangan, sementara saham perkebunan, konsumer, dan manufaktur melemah. Saham-saham top gainers di antaranya Indocement (INTP) naik Rp 525 menjadi Rp 23.975, Enseval Putra Megatrading (EPMT) naik Rp 400 menjadi Rp 3.395, dan Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 350 menjadi Rp 11.700. Sementara saham-saham top losers antara lain adalah Delta Djakarta (DLTA) turun Rp 10.000 menjadi Rp 315.000, Merck (MERK) turun Rp 2.500 menjadi Rp 140.000, dan Tembaga Mulia Semanan (TBMS) turun Rp 2.000 menjadi Rp 8.050.

Global Update

Bursa saham Paman Sam dan Eropa masih melanjutkan pelemahan di tengah sentimen negatif dari Yunani yang menolak program bailout yang dikuatirkan dapat memperparah kekacauan di Eropa.Di AS, Saham-saham healthcare dan utilitas memimpin pelemahan, membawa indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq kompak memerah, masing-masing ditutup pada level 17.729,2 (-0,5%), 2.046,7 (-0,3%), dan 4.726,0 (-0,4%). Sementara indeks acuan saham Eropa seperti Stoxx50 turun 1,5% ke level 3.347,8 dan FTSE turun 0,2% ke level 6.837,2. Sentimen negatif juga datang dari konflik Ukraina dan Rusia. Secara terpisah, Menlu Rusia memperingatkan AS bahwa memasok senjata ke Ukraina dapat memperdalam konflik, dimana Presiden Barack Obama mengatakan bahwa AS sedang mengkaji semua opsi untuk membantu Uktraina termasuk memasok senjata defensif jika upaya diplomatik gagal untuk membawa resolusi dengan Rusia. Di sisi lain, pelemahan indeks dapat tertahan oleh mulai pulihnya harga minyak dunia yang naik 2,3% setelah naik 7,2% pekan lalu.

Corporate Summary

Ø DSNG akan Private Placement
Ø Capex SMSM Rp 100 M
Ø ADHI Berencana Galang Dana hingga Rp9,9 T
Ø ANJT Naikkan Plafon Utang Pusaka Agro 900%

lots
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan akhir pekan menguat sebesar 0,6% untuk ditutup pada level 5.374,2 sekaligus merupakan rekor new all time high di topang oleh sentimen positif dari global takni gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Investor asing pun tercatat membukukan transaksi net buy senilai Rp 1,3 triliun. Penguatan saham sektoral infrastruktur menjadi penopang pergerakan penguatan indeks sektoral lainnya terkecuali sektor perkebunan yang ditutup terkoreksi. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Lionmesh (LION) naik Rp 1.000 ke Rp 6.775, Indo Kordsa (BRAM) naik Rp 675 ke Rp 6.800, Unilever (UNVR) naik Rp 650 ke Rp 36.325, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 55.400; saham-saham top losers antara lain Inti Agri (IIKP) turun Rp 610 ke Rp 1.835, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 300 ke Rp 9.875, Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 250 ke Rp 5.375, dan Centex (CNTX) turun Rp 250 ke Rp 17.225.

Global Update


Reboundnya harga minyak dunia ke level US$ 52,8 per barrel (+3,1%) dan genjatan senjata anatara Rusia dan Ukraina menjadi katalis kunci laju penguatan bursa AS dan Eropa meski dalam rentang yang terbatas. Saham-saham berbasis sektoral energi menjadi motor penguatan bursa global sejalan dengan naiknya harga minyak dunia tersebut. Indeks Nasdaq tercatat ditutup pada level 4.893,8 (+0,7%) yang merupakan level all time high dalam 15 tahun terakhir ini yang didorong oleh penguatan saham sektoral IT pasca Cisco membukukan kinreja yang melebihi ekspektasi analis. Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stox masing-masing menguat sebesar 0,7% dan 0,9% untuk ditutup pada level 6.873,5 dan 3.447,6.

Corporate Summary

Ø DSSA alokasikan capex US$ 200 juta
Ø PTPP targetkan 65% kontrak dari BUMN
Ø ASRI anggarkan belanja modal Rp2,2 T tahun 2015
Ø Januari, Kontrak Baru ADHI Hanya Rp192 M
Ø UNTX Berencana Delisting
Ø ROTI Kaji Obligasi Rp500 miliar
Ø LTLS Siapkan Capex Rp250 miliar

lots
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan awal pekan ditutup terkoreksi 0,9% berada pada level 5.325,5 akibat maraknya aski profit taking investor atas saham-saham unggulan yang rally signifikan dalan beberapa hari. Namun demikian, asing masih membukukan transaksi net buy senilai Rp 618 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Mandom (TCID) naik Rp 500 ke Rp 18.500, BFI Finance (BFI) naik Rp 400 ke Rp 2.800, Lionmesh (LION) naik Rp 275 ke Rp 7.050, dan First Media (KBLV) naik Rp 240 ke Rp 2.250; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 1.225 ke Rp 35.100, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 800 ke Rp 6.000, Astra Agro (AALI) turun Rp 600 ke Rp 25.000, dan Lion Metal (LION) turun Rp 500 ke Rp 10.000.

Global Update

Bursa Eropa pada perdagangan tadi malam ditutup terkoreksi dalam rentang yang terbatas dimana indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx melemah sebesar 0,2% dan 0,4%. Koreksi ini disebabkan oleh gagalnya pembicaraan penyelesaian utang Yunani dengan para kreditornya. Turunnya yield obligasi Australia dan treasury 10 tahun juga turut mengkontribusi pelemahan bursa Eropa.

Corporate Summary


Ø SRIL siapkan USD245 juta untuk ekspansi
Ø HMSP siap tambah jumlah saham beredar
Ø DYAN alokasikan capex Rp 100 M
Ø NIRO gandeng Warburg bikin perusahaan patungan
Ø KPIG Targetkan Bangun Taman Hiburan Terbesar
Ø KRAS Bidik Laba US$75,27 juta
Ø MTLA Targetkan Pertumbuhan 15%
Ø SSIA Incar Pendapatan Naik 15%

lots
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan kemarin berlangsung relative sepi dan bergerak dalam rentang yang cenderung flat dimana IHSG akhirnya mampu ditutup menguat tipis 0,2% pada level 5.337,5. Investor asing masih tercatat membukukan transaksi net buy senilai Rp 164 miliar. Saham-saham unggulan mengalami tekanan jual akibat aksi profit taking investor. Sementara itu, bursa regional cenderung ditutup bervariasi menanti perkembangan Yunani yang menolak opsi bailout dari Uni Eropa. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 800 ke Rp 35.900, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 750 ke Rp 18.425, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 500 ke Rp 10.000, dan Indocement (INTP) naik Rp 375 ke Rp 23.800; sedangkan saham-saham top losers antara lain Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 600 ke Rp 5.400, Tower Bersama (TBIG) turun Rp 450 ke Rp 8.750, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 275 ke Rp 54.950, dan Toba Pulp (INRU) turun Rp 265 ke Rp 880.

Global Update

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan semalam ditutup menguat dalam rentang yang super tipis ditengah kembali reboundnya harga minyak dunia ke level US$ 53,5 per barrel dan harapan penyelesaian pinjaman Yunani yang dikabarkan tengah mengajukan perpanjangan perjanjian pinjamannya. Indeks S&P 500 tercatat ditutup pada level 2.100,3 (+0,2%) dan merupakan level rekor penutupan all time high. Indeks DJ Euro Stoxx dan FTSE 100 masing-masing ditutup menguat 0,1% dan 0,6% pada level 3.438,4 dan 6.898,1.

Economic News

Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,5% dari sebelumnya 7,75% sejalan dengan membaiknya beberapa indikator ekonomi yakni rendahnya inflasi, trade balance yang sehat dan capital inflow yang kuat. BI juga memangkas suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 5,5%.

Komentar analis:

- Turunnya BI rate ini sesuai dengan ekspektasi pelaku ekonomi didorong oleh kebijakan reformasi di bidang energi, rencana percepatan pembangunan infrastruktur serta peningkatan pelayanan perijinan dan birokrasi melalui PTSP;

- Kami melihat masih ada ruang penurunan BI rate di 1H15 ini sebesar 25 bps sejalan dengan ditundanya penyesuaian kebijakan suku bunga AS oleh The Fed;

- Penurunan ini juga ditujukan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi pemerintah tahun ini yang dipatok sebesar 5,7%;

- Bank di 1H15 ini kami lihat akan menggenjot penyaluran kreditnya lebih agresive dan lebih banyak menyasar ke segmen infra related, properti dan UMKM. Untuk di 2H15, view kami laju kredit akan lebih moderate sejalan dengan potensi kembali naiknya BI rate sekitar 25-50 bps apabila The Fed menaikkan suku bunga acuannya;

- Sektoral infra related, bank dan properti paling diuntungkan oleh turunnya BI rate ini;

- Top Pick Sektoral Bank adalah BBRI (BUY TP Rp 13,900) dan BMRI (BUY TP Under Review);

- Top Pick Infra related adalah: SMGR (BUY TP Rp 17,500) dan JSMR (BUY TP Rp 8,300).

Corporate Summary

Ø MTLA siap bangun stasiun kereta api di Cibitung
Ø LPPF Bukukan Kenaikan Penjualan Kotor 13,2%
Ø SGRO Pacu Produksi di Kalimantan
Ø Laba DSNG Capai Rp649,79 miliar
Ø SOCI akuisisi 85% Symbio Lintar Energi
Ø BSDE Incar Pertumbuhan 15%

lots
 
Lautandhana Daily View 23 Februari 2015

Market Movement

Jelang akhir pekan IHSG menguat tipis 0,2% menembus level 5.400, penguatannya dibatasi oleh aksi profit taking investor domestik. Sementara itu, transaksi beli bersih investor asing tercatat mencapai lebih dari Rp886 miliar di seluruh pasar. Secara sektoral, saham-saham konstruksi dan perbankan memimpin penguatan pasar, sementara saham-saham yang menjadi sasaran jual antaralain emiten-emiten komoditas dan consumer. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya adalah Matahari (LPPF) naik Rp 450 ke Rp 17.450, Lionmesh (LMSH) naik Rp 375 ke Rp 7.700, Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 275 ke Rp 11.750, dan BTPN (BTPN) naik Rp 255 ke Rp 4.315.Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 300 ke Rp 3.330, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 275 ke Rp 10.600, Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 24.975, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 225 ke Rp 18.200.

Global Update


Bursa saham Wall Street dan Eropa kompak menguat di akhir pekan berkat kesepakatan Yunani atas program bailout dan spekulasi pasar bahwa the Fed akan masih melanjutkan tingkat suku bunga yang rendah. Program bailout yang akhirnya disepakati Yunani ini diyakini dapat menghindarkan negara tersebut dari gagal bayar atas utang-utangnya sehingga membuat pasar lega. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 18.140,4 (+0,9%), 2.110,3 (+0,6%), dan 4.956,0 (+0,6%). Sementara indeks saham Eropa seperti Stoxx50 dan FTSE100 ditutup pada level 3.490,5 (+0,1%) dan 6.915,2 (+0,4%).

Corporate Summary

Ø BBTN Cetak Laba Bersih 2014 Rp 1,1 triliun
Ø ENRG Cari Mitra Strategis Kelola Blok Buzi
Ø WSKT Jajaki Kerjasama dengan Tiongkok dan Malaysia
Ø ARTI Focus pada Ekspansi Property
Ø MAPI Divestasi PT Sari Burger Indonesia
Ø SSIA Siapkan Rp 400 M untuk Beli Lahan di Subang
Ø WSKT Mengantongi Kontrak Rp 40 M
Ø SMRA Mantapkan Rencana Ekspansi ke Sulawesi

lots
 
Market Movement

Perlahan tapi pasti, IHSG kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, dimana pada perdagangan hari Selasa kemarin IHSG ditutup pada level 5.417,3 (+0,3%). Hampir seluruh indeks sektoral diakhiri di zona positif, kecuali saham-saham tambang dan perkebunan. Investor asing pun masih bersemangat memborong saham, dengan nilai transaksi beli bersih mencapai Rp421,2 miliar di seluruh pasar. Saham-saham top gainers di antaranya adalah Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 500 ke Rp 10.650, United Tractor (UNTR) naik Rp 475 ke Rp 19.700, Lionmesh (LMSH) naik Rp 400 ke Rp 8.500, dan Multi Bintang (MLBI) naik Rp 325 ke Rp 10.350.Sementara saham-saham top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 11.000 ke Rp 285.000, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 1.075 ke Rp 4.325, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.050 ke Rp 16.700, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 325 ke Rp 24.200.

Global Update

Bursa saham AS dan Eropa kompak menguat pasca pidato Gubernur Fed, Janet Yellen yang mengindikasikan bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat (setidaknya sampai 2H15) dikarenakan laju inflasi dan pertumbuhan upah karyawan yang dinilai masih terlalu rendah. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq ditutup masing-masing pada level 18.209,2 (+0,5%), 2.115,5 (+0,3%), 4.968,1 (+0,1%). Selain itu, kesepakatan bailout Yunani yang sudah rampung juga membuat saham-saham Yunani melaju kencang dan membawa indeks acuan saham Eropa seperti Stoxx50 dan FTSE 100 positif, masing-masing ditutup pada leve 3.547,1 (+0,8%) dan 6.949,6 (+0,5%).

Corporate Summary

Ø PLIN Luncurkan Proyek Apartemen Baru
Ø DEWA Akhirnya Raup Laba Bersih Rp4,5 M Sepanjang 2014
Ø AUTO 2014: Laba Bersih Turun Tipis Jadi Rp956 M
Ø ASII Kaji Lepas 49% saham Palyja
Ø ANJT Cetak Pendapatan US$ 170,6 juta
Ø GIAA Reprofiling Pinjaman US$ 980 juta
Ø Pendapatan BKSL 2014 Rp 700 miliar
Ø EMDE Cari Pinjaman Rp 720 miliar

lots
 
PLIN Luncurkan Proyek Apartemen Baru

PLIN melalui anak usahanya, PT Plaza Indonesia Urban, meluncurkan proyek apartemen teranyar bertajuk Alterra Residences.Proyek yang bekerjasama dengan IDE Land Development ini berlokasi di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. Lokasinya dekat dengan area CBD Simatupang, Pondok Indah, dan pintu tol JORR 2.

DEWA Akhirnya Raup Laba Bersih Rp4,5 M Sepanjang 2014

Setelah menaguk rugi bersih pada 2013 sebesar US$51,6 juta, DEWA akhirnya membukukan laba bersih US$356.705 setara dengan Rp4,5 miliar pada 2014.Pendapatan yang berhasil dibukukan emiten berkode saham DEWA sepanjang tahun lalu mencapai US$234,6 juta, naik dari periode sebelumnya US$222,02 juta.

AUTO 2014: Laba Bersih Turun Tipis Jadi Rp956 M

AUTO membukukan laba bersih Rp956,4 miliar sepanjang periode 2014, turun 4,33% dibandingkan dengan setahun sebelumnya Rp999,76 miliar.Laba per saham dasar perseroan juga turun menjadi Rp181 pada 2014 dari sebelumnya Rp209 pada 2013.

ASII Kaji Lepas 49% saham Palyja

ASII melalui anak perusahannya, PT Astratel Nusantara mengkaji divestasi 49% saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) kepada BUMD Pemprov DKI Jakarta, PD PAM Jaya.

ANJT Cetak Pendapatan US$ 170,6 juta

ANJT di tahun 2014 berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 12,4% YoY mencapai senilai US$ 170,6 juta dibandingkan pendapatan tahun 2013 US$ 151,7 juta. Laba bersih perseroan pada periode yang sama anjlok sebesar 15,9% YoY dari US$ 21,9 juta menjadi US$ 18,4 juta akibat melonjaknya beban bunga sebesar 25,4% YoY senilai US$ 533 ribu.

GIAA Reprofiling Pinjaman US$ 980 juta

GIAA akan melakukan reprofiling pinjaman senilai US$ 980 juta sepanjang 2015-2016 melalui opsi mekanisme penerbitan surat utang, penarikan kas internal dan kerjasama dari opearing lease financing.

Pendapatan BKSL 2014 Rp 700 miliar

Manajemen BKSL memperkirakan pendapatannya tahun 2014 hanya mencapai sekitar Rp 700 miliar-Rp 800 miliar turun sekitar 16,8% YoY-27,2% YoY dari pendapatan 2013 Rp 962 miliar. Penurunan ini sejalan dengan turunnya perolehan marketing sales perseroan dari Rp 2,5 triliun menjadi Rp 2 triliun sebagai akibat aturan LTV, kenaikan BI rate dan kisruh Pemilu.

EMDE Cari Pinjaman Rp 720 miliar


EMDE berencana mencari pinjaman senilai total Rp 720 miliar yang akan digunakan untuk membiayai pengembangan 4 proyek property, antara lain: Cinere Terrace Suite, Cinere Parkview, CInere Mansion, dan Galleria ViVo Sentul. Total dana yang dibutuhkan untuk pengembangan proyek-proyek tersebut senilai Rp 1,2 triliun.
 
Market Movement

IHSG kembali mencetak rekor baru ke level 5.445,1 seiring dengan masuknya dana asing yang transaksi beli bersihnya hampir mencapai Rp800 miliar di seluruh pasar. Dari seluruh indeks sektoral, hanya saham-saham sektor tambang yang melemah, sementara sektor lainnya menguat dipimpin saham aneka industri, manufaktur, dan industri dasar. Volume dan nilai transaksi naik signifikan berkat transaksi saham LPPF senilai Rp1,7 triliun di pasar negosiasi. Saham-saham top gainers di antaranya adalah First Media (KBLV) naik Rp 485 ke Rp 2.685, Lionmesh (LMSH) naik Rp 425 ke Rp 8.925, United Tractor (UNTR) naik Rp 400 ke Rp 20.100, dan Link Net (LINK) naik Rp 350 ke Rp 5.475.Sementara saham-saham top losers antara lain Tigaraksa (TGKA) turun Rp 500 ke Rp 2.000, Solusi Tunas (SUPR) turun Rp 450 ke Rp 8.400, Matahari (LPPF) turun Rp 350 ke Rp 17.000, dan Buana Finance (BBLD) turun Rp 215 ke Rp 765.

Global Update


Pasca menguat cukup tinggi, bursa saham AS dan Eropa kompak stagnan. Di AS, sentimen positif dari indikasi suku bunga yang tidak akan dinaikkan oleh Fed dalam waktu dekat, serta penguatan harga minyak dan emas diimbangi dengan aksi profit taking investor, terutama saham Apple (-2,6%) yang memang sudah naik cukup tinggi sejak awal tahun. Indeks Dow Jones mencetak rekor baru ke level 18.224,6 (+0,1%), sementara indeks S&P500 dan Nasdaq terkoreksi tipis ke 2.113,9 (-0,1%), dan 4.967,1 (-0,0%).

Corporate Summary

Ø SIAP Membeli Bisnis Pelumas
Ø LPCK Siap Luncurkan Kondominium Pasadena Suites
Ø Januari, Penjualan Marketing APLN Capai Rp376,4 miliar
Ø TURI Bukukan Laba Bersih Rp 253 miliar
Ø MAGP Bangun Pabrik Sawit
Ø Laba Bersih AALI naik 38,8% YoY
Ø AUTO Cetak Laba Rp 871,6 miliar
Ø Laba ASGR Tumbuh 24,5% YoY
Ø BBRI Turunkan Suku Bunga Maret mendatang

lots
 
Market Movement

Aksi borong saham investor asing jelang penutupan pasar membawa IHSG naik 6 poin ke rekor baru level 5.451,4, setelah seharian melemah imbas aksi profit taking. Hampir seluruh indeks sektoral berakhir di zona merah, kecuali saham-saham komoditas dan konstruksi yang masih bisa menguat. Volume dan nilai transaksi melonjakdipicu ada transaksi saham PT Solusi Tunas Pratama senilai Rp 1,2 triliun di pasar negosiasi.Saham-saham top gainers di antaranya adalah Link Net (LINK) naik Rp 525 ke Rp 6.000, Tigaraksa (TGKA) naik Rp 500 ke Rp 2.500, Lion Metal (LION) naik Rp 500 ke Rp 10.500, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 450 ke Rp 24.950. Sementara saham-saham top losers antara lain Delta Djakarta (DLTA) turun Rp 1.000 ke Rp 284.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 400 ke Rp 53.800, Intermedia (MDIA) turun Rp 275 ke Rp 3.300, dan Surya Toto (TOTO) turun Rp 130 ke Rp 3.950.

Global Update

Wall Street berakhir mixed, dimana penguatan saham-saham teknologi membawa indeks Nasdaq positif, naik ke level 4.987,9 (+0,4%) sementara indeks Dow Jones dan S&P500 kompak melemah dipicu pelemahan saham energi seiring dengan kembali merosotnya harga minyak mentah dunia ke US$48/ barel. Sementara itu bursa saham Eropa melanjutkan penguatan dengan saham-saham yang melaporkan kinerja 2014 yang memuaskan seperti Bayer (+3,7%) dan GDF (+1%). Indeks saham Stoxx50 naik 0,9% ke level 3.574,9 dan FTSE naik 0,2% ke level 6.949,7.

Corporate Summary

Ø Laba bersih ASII turun tipis 1,2%
Ø Laba Bersih INCO tahun 2014 naik US$ 172,3 juta
Ø SMAR akan Produksi 1,3 Juta Ton Biodiesel
Ø DEWA Akuisisi Cipta Multi Prima
Ø 2015, BBTN Targetkan Laba Rp2 T
Ø Mitra Keluarga Incar Rp 4,7 Triliun
Ø KIJA Membidik 10 Investor Baru Tanjung Lesung
Ø Laba Bersih TBIG naik 24% Menjadi Rp 1,3 triliun

lots
 
Market Movement

IHSG pada perdagangan akhir pekan ditutup turun tipis cenderung flat berada pada level 5.450,3 akibat maraknya aksi profit taking investor terutama di sektoral aneka industri. Investor melakukan aksi selektive buy atas saham-saham sektoral pertambangan yang mampu ditutup menguat. Saham-saham top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 500 menjadi Rp 36.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 375 menjadi Rp 53.425, dan Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 300 menjadi Rp 24.650; sedangkan saham-saham top gainers di antaranya United Tractors (UNTR) naik Rp 750 menjadi Rp 20.750, Matahari Departement Store naik Rp 650 menjadi Rp 17.850, dan Solusi Tunas Pratama (SUPR) naik Rp 300 menjadi Rp 8.950.

Global Update

Bursa AS pada perdagangan akhir pekan ditutup mengalami koreksi dalam rentang yang terbatas antara 0,3% hingga 0,5% sedangkan bursa Eropa ditutup cenderung mengalami kenaikan dimana indeks DJ Euro Stoxx naik 0,7% di level 3.599,0. Indeks FTSE 100 hanya ditutup flat pada level 6.946,7. Sementara itu, harga minyak dunia kembali menguat sebesar 3,3% berada di level US$ 49,8 per barrel ditengah kembali meningkatnya tensi keamanan di Rusia pasca pembunuhan pimpinan partai oposisi, Boris Y Nemstov.

Corporate Summary

Ø Laba bersih PLIN melonjak 775%
Ø Laba Bersih LEAD Tumbuh 21,4%
Ø SMBR mencetak laba Rp 328,34 M
Ø JSMR akan terbitkan obligasi Rp 1,7 triliun
Ø Laba JPFA Terpangkas 44%

lots
 
Market Movement

Pasca mencetak rekor baru, iHSG akhirnya ditutup terkoreksi tipis sebesar 0,1% berada pada level 5.474,6 sejalan dengan mulai maraknya aksi profit taking investor yang dilakukan jelang penutupan. Investor asing masih membukukan transaksi net buy senilai Rp 289 miliar. Saham-saham top losers antara lain Matahari Department Store (LPPF) turun Rp 750 menjadi Rp 17.750, Unilever (UNVR) turun Rp 325 menjadi Rp 36.075, dan Blue Bird (BIRD) turun Rp 200 menjadi Rp 10.500; sedangkan saham-saham top gainers di antaranya United Tractors (UNTR) naik Rp 600 menjadi Rp 22.225, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 550 menjadi Rp 11.850, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 400 menjadi Rp 14.725.

Global Update

Bursa AS dan Eropa pada perdagangan tadi malam kompak ditutup mengalami koreksi dimana indeks Nasdaq ditutup meninggalkan level 5.000 yang kemudian menuju ke level 4.979,9 (-0,6%). Indeks Doe Jones dan S&P 500 melemah sebesar 0,5% untuk masing-masing ditutup pada level 18.203,4 dan 2.107,8. Sementara itu, indeks DJ Euro Stoxx mengalami koreksi paling dalam sebesar 1,2% untuk ditutup pada level 3.549,1. Harga minyak dunia rebound ke level US$ 50,5 per barrel (+1,9%).

Corporate Summary

Ø PTPP Bidik Kontrak Baru Rp27 T
Ø LEAD buyback saham senilai US$ 5 juta
Ø BTPN cetak laba bersih Rp 1,85 triliun
Ø Penjualan MPPA tahun 2014 naik 14,1% YoY
Ø PTBA cetak laba bersih 2014 Rp 2 triliun
Ø NIKL cetak penjualan US$ 162,9 juta

lots
 
Back
Top