Main Saham Online Kini Lebih Menyenangkan di Lautandhana Online Trading | LOTS

Lautandhana Daily View 03 Oktober 2013

IHSG kembali menghijau berkat aksi beli investor domestik dan asing. Sentimen positif dari menguatnya bursa regional dan global semalam, serta data deflasi dan neraca perdagangan yang membaik jadi faktor pendorong IHSG. Mayoritas indeks sektoral berada di teritori hijau, dengan sektor infrastruktur dan keuangan yang memimpin penguatan masing-masing +1,76% dan +1,53%. Investor asing pada perdagangan kemarin mencatatkan net buy senilai Rp 34,5 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 1.000 ke Rp 7.500, Unilever (UNVR) naik Rp 700 ke Rp 31.000, Matahari (LPPF) naik Rp 700 ke Rp 11.500, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 26.150. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 140.000 ke Rp 1,2 juta, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 65.000, Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 400 ke Rp 8.000, dan Inti Bangun (IBST) turun Rp 400 ke Rp 6.150.

Di hari kedua government shutdown AS, bursa saham Wall Street memerah disebabkan pelaku pasar yang khawatir penutupan ini bisa berlangsung cukup lama. Pasar semakin takut karena ditutupnya pemerintahan ini juga bisa berujung pada pembahasan debt ceiling yang sudah hampir terlampaui, yakni tanggal 17 Oktober mendatang. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq berakhir negatif pada perdagangan kemarin, masing-masing pada level 15.133,1 (-0,4%), 1.693,9 (-0,1%), dan 3.815,0 (-0,1%).

Bursa Eropa kembali melemah dipacu oleh merosotnya saham seperti Hochtief AG sebanyak 7,9% setelah laporan dugaan korupsi pada perusahaan tersebut serta KappAhl AB yang juga anjlok 9,8% akibat keputusannya untuk tidak membagikan dividen tahun ini. Indeks DAX anjlok 0,5% ke level 2.918,3 demikian pula FTSE yang anjlok 0,3% ke level 6.437,5.

Indeks global yang mulai bergerak variatif cenderung melemah akibat kekhawatiran penutupan pemerintahan AS dapat membatasi penguatan IHSG pada hari ini. Sehingga, pada hari ini IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi. Saham pilihan kami antara lain: KIJA dan ADRO.

sumber
 
Investor Reference 3 Oct 2013
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

Sebagian kita yang berharap bursa Jakarta akan bergairah melihat EIDO naik lebih dari 5% kemarin pasti kecewa besar, apalagi EIDO masih melanjutkan kenaikannya 1,5% pagi ini. Macam terjadi 'lost connection between the two'. Tapi kalau kita perhatikan pergerakan rupiah yang terkesan 'dingin', ya semua yang terjadi masih wajar-wajar saja.

Beberapa hal yang ingin disampaikan disini, seharusnya dapat men-support IHSG adalah:

Pertama, pasar telah menerima kenyataan bahwa shutdown akhirnya terjadi dan penyelesaiannya tampak di-satu paket-kan dengan penyelesaian debt ceiling 17 Oktober nanti. Jika benar demikian dan jika mungkin menjadi satu bundle yang tidak terpisahkan, maka hampir pasti shutdown akan dibuka dengan sendirinya bersamaan dengan dinaikkannya debt limit. Kenapa? Karena hampir tidak mungkin debt limit dibiarkan tidak naik terkait kredibilitas Amerika sebagai debitur. Tidak seperti shutdown, debt ceiling telah dinaikkan 79 kali sejak 1940 tanpa sekalipun gagal. Republik, tidak juga Demokrat, ingin menjadi yg pertama dan disalahkan karena menggagalkan debt ceiling bukan?

Kedua, penyelesaian shutdown yang lebih lama dari perkiraan ini justru telah "memastikan" penundaan tapering yang semula akan terjadi satu kali sebelum tutup tahun. Emerging market, termasuk Jakarta, akan diuntungkan dengan hal ini, cepat atau lambat.

Ketiga, data makro domestik seperti inflasi, defisit trade balance dan cadangan devisa (ada deal baru $15bn dgn China) telah membuat kita tenang. Memang sih tetap banyak masalah dibalik itu seperti turunnya growth (ekspor, sales, ekspansi korporat, dll) tapi bukankah penurunan tsb memang sesuatu yang dipaksakan dan dikehendaki terjadi? Jadi, satu saat ketika semuanya telah lebih kondusif, pedal rem yang sekarang diinjak tinggal dilepas saja.
me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Berita Emiten

VIVA Cari Pinjaman

VIVA berencana mencari pinjaman senilai US$90 juta atau setara dengan Rp1,04 trilyun yang akan digunakan untuk refinancing utang kepada Deutsche Bank, sebesar US$80 juta yang akan jatuh tempo Februari 2014. Diharapkan refinancing utang ini bisa selesai sebelum awal tahun 2014 dan sisa dana pinjaman sebesar US$10 juta akan digunakan untuk membiayai pembangunan studio dan lainnya. Rencananya perseroan akan mengajukan pinjaman kepada 3 bank dengan harapan suku bunga pinjaman bisa di bawah 9% dengan jangka waktu pinjaman hingga 4 tahun. Rencana pinjaman ini sudah mendapat persetujuan dari RUPSLB.

Laba SOBI Menebal 36%

SOBI pada tiga bulan pertama yang berakhir 31 Agustus 2013 mencatat pendapatan usaha bersih senilai Rp486,244 milyar, tumbuh 6,7% yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sejumlah Rp455,87 milyar. Adapun laba periode berjalan yang diraih Sorini meningkat 36,2% yoy menjadi Rp43,79 milyar dari Rp32,15 milyar.

AUTO Bidik Ekspor Tumbuh 2-3%

AUTO memproyeksikan pendapatan usaha dari trading ekspor akan bertumbuh sekitar 2-3% dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Pendapatan ekspor diperkirakan naik menjadi 12-13% dari total pendapatan.

BMTR Buyback Saham Lagi Senilai Rp32,19 M

BMTR melakukan buyback saham lagi senilai Rp32,19 miliar. Jumlah saham yang beli perseroan sebanyak 15.329.000 lembar saham, dengan harga rata-rata per saham sebesar Rp2.100. Transaksi buyback dilakukan pada 30 September 2013

BDMN Bangun Gedung Kantor Pusat

BDMN akan membangun gedung di atas lahan seluas 4.100 m2 yang menjadi kantor pusat perseroan. Rencananya gedung tersebut berlokasi di kawasan kuningan Jakarta dengan investasi diperkirakan mencapai Rp527 milyar. Diharapkan gedung yang menjadi kantor pusat ini bisa rampung pada pertengahan tahun 2015.

ROTI Stock Split 1:5

ROTI berencana melakukan aksi korporasi stock split dengan rasio 1:5 yang akan dimintakan persetujuan dalam RUPSLB 17 Oktober mendatang.

ITMG Bagikan Dividen Interim Rp 1,1 triliun


ITMG akan membagikan dividen interim atas kinerja 1H13 sebesar Rp 1.014 per saham senilai total Rp 1,1 triliun. Imbal hasil dividen perseroan senilai 3,87% dari harga penutupan kemarin. Cum dividen pada 29 Oktober 2013 dan tanggal pembayaran dividen pada 15 November 2013.

Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Detik Finance
 
Lautandhana Daily View 07 Oktober 2013

IHSG akhir pekan ditutup terkoreksi 0,7% di level 4.389,3 sejalan dengan sikap wait & see investor menanti kejelasan pembahasan APBN AS yang deadlock sehingga terjadi penghentian operasional pemerintahan. Tekanan jual signifikan melanda saham-saham sektoral perbankan dan komoditas. Indeks sektoral perdagangan dan infrastruktur mampu ditutup menguat sehingga menahan laju koreksi IHSG. Saham-saham top gainers di antaranya Siloam (SILO) naik Rp 450 ke Rp 11.000, Nipress (NIPS) naik Rp 350 ke Rp 14.500, Surya Toto (TOTO) naik Rp 250 ke Rp 7.850, dan Indah Kiat (INKP) naik Rp 190 ke Rp 1.470; sedangkan saham-saham top losers antara lain Lion Metal (LION) turun Rp 1.100 ke Rp 12.500, Astra Agro (AALI) turun Rp 850 ke Rp 18.550, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 600 ke Rp 12.900, dan Indocement (INTP) turun Rp 450 ke Rp 18.500.

Bursa AS dan Eropa di perdagangan akhir pekan kompak ditutup menguat didorong oleh optimism investor mengenai segera tercapainya keputusan mengenai APBN AS dan debt ceiling nya untuk menghindari poyensi gagal bayar utang AS. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat ke level 15.072,6 (+0,5%); 1.690,5 (+0,7%) dan 3.807,8 (+0,9%). Sementara itu, indeks FTSE 100 ditutup menguat super tipis ke level 6.453,9 sedangkan indeks DJ Euro SToxx menguat sebesar 0,9% untuk ditutup pada level 2.928,3.

IHSG awal pekan ini kami perkirakan berpotensi terjadi teknikal rebound terbatas mengekor tipisnya rebound bursa regional pagi ini. Saham pilihan kami antara lain: KIJA, WIKA dan ADRO.

sumber
 
Berita Emiten

GIAA Raih Pendanaan US$1.7 M

GIAA mendapatkan fasilitas pinjaman perbankan dari ICBC sebesar US$1.7 milyar untuk membiayai pembelian 11 pesawat baru. Pesawat yang akan dibeli adalah lima pesawat jenis Boeing 777-300ER untuk Garuda dan enam pesawat Airbus A320 untuk Citilink.

TELE Akuisisi Saham Perdana Mulia Makmur

TELE melakukan pembelian saham PT Perdana Mulia Makmur senilai total Rp219,99 miliar. Pembelian tersebut adalah sebesar 35.999 saham atau 99,99%. Akuisisi ini telah dilakukan pada 2 Oktober 2013 lalu.

BTPN Bayar Bunga Obligasi


BTPN melakukan pembayaran tahap I atas bunga obligasi berkelanjutan II- 2013 seri A dan B senilai total Rp15,93 miliar pada 4 Oktober 2013. Bertindak sebagai wali amanat untuk obligasi ini adalah BNLI.

PGAS ekspansi bisnis ke sejumlah kawasan industri

PGAS terus melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah kawasan industri baru di wilayah Jawa Timur, seperti Mojokerto, Jombang, Lamongan, Tuban dan Malang, untuk pemenuhan kebutuhan gas bumi. Hingga Agustus 2013, perseroan telah membangun infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 58 km ke sejumlah kawasan industri.

Arita Incar Dana Rp63,25 Miliar

PT Arita Prima Indonesia Tbk mengincar perolehan dana sekitar Rp55 miliar -63,25 miliar dari IPO sebanyak-banyaknya 275 juta lembar saham atau 25,58% dari total modal disetor perseroan, dengan kisaran Rp200-230 per lembar saham. Dana hasil IPO akan digunakan 75% untuk tambahan modal kerja dan 25% sisanya untuk pembayaran sebagian utang bank jangka pendek. Perseroan menunjuk PT Lautandhana Securindo sebagai underwriter IPO.

BDMN Naikkan Bunga Kredit 50 Bps

BDMN naikkan suku bunga dasar kredit pada kisaran 50bps yang akan berlaku efektif pada awal Oktober 2013. Kenaikan tersebut sejalan dengan kenaikan BI rate. Bunga kredit korporasi menjadi 10,75% p.a dari 10,25% p.a; bunga kredit ritel menjadi 11,75% p.a dari 11,25% p.a; bunga kredit segmen menjadi 20,19% dari posisi 20,01%; bunga KPR menjadi 12% dan non-KPR menjadi 12,49%.

Asuransi Mitra Siap Melantai

IPO PT Asuransi Mitra Maparya ditargetkan akan dilaksanakan pada 4Q13 dengan incaran dana Rp250 miliar untuk ekspansi dan pembukaan cabang baru, dengan kisaran 15%-20% total saham. PT Kresna Graha Sekurindo ditunjuk perseroan sebagai underwriter untuk aksi korporasi ini.

MDLN Jual Rumah Paling Murah Rp 1,2 miliar di Tangerang

MDLN akhir 2013 akan membangun 1 kluster perumahan sebanyak 75 unit rumah di Kota Modern, Tangerang dengan total investasi Rp 120 miliar. Harga yang ditawarkan paling murah Rp 1,2 miliar.
 
Lautandhana Daily View 09 Oktober 2013

IHSG di perdagangan kemarin ditutup menguat signifikan sebesar 1,3% di level 4.432,5 ditopang oleh aksi selective buy atas saham-saham sektoral perkebunan, financial dan aneka industry. Sementara itu saham-saham sektoral infrastruktur terkena aksi profit taking investor sehingga ditutup pada zona merah. Investor asing masih membukukan transaksi net sell senilai Rp 93 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Astra Agro (AALI) naik Rp 900 ke Rp 19.600, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 500 ke Rp 27.900, Matahari (LPPF) naik Rp 450 ke Rp 11.350, dan Nipress (NIPS) naik Rp 400 ke Rp 14.800; sedangkan saham-saham kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 300 ke Rp 10.600, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 100 ke Rp 2.800, Bayan (BYAN) turun Rp 100 ke Rp 8.400, dan Nusantara Inti (UNIT) turun Rp 50 ke Rp 345.

Bursa AS dan Eropa dalam perdagangan semalam kembali masih ditutup terkoreksi signifikan seiring dengan masih berhentinya operasional Pemerintah AS akibat deadlock anggaran AS yang berpotensi mengakibatkan gagal bayar surat utang. Juru bicara Kepresidenan AS menginidikasikan bahwa Presiden Barack Obama segera mengangkat Wakil Gubernur The Fed, Janet Yallen sebagai Gubernur The Fed menggantikan Ben Bernanke yang disambut positif oleh pelaku pasar. Namun, hal ini tidak berdampak signifikan karena investor lebih berfokus pada jatuh tempo gagal bayar utang AS. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq ditutup melemah lebih dari 1% masing-masing berada di level 14.776,5; 1.655,5 dan 3.694,8 sedangkan indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing-masing melemah sebesar 1,1% dan 0,7% untuk ditutup pada level 6.365,7 dan 2.903,4.

IHSG hari ini kami perkirakan bergerak fluktuatif cenderung terkoreksi dalam kisaran yang terbatas. Saham pilihan kami antara lain: KIJA, WIKA dan ADRO.

sumber
 
Berita Emiten

-TKIM peroleh fasilitas pinjaman sebesar USD2,1 M

TKIM memperoleh fasilitas pinjaman dari China Development Bank Corporation sebesar USD2,1 miliar atau sekitar Rp24,19 triliun yang akan digunakan untuk membiayai ekspansi pembangunan pabrik pulp & kertas di Ogan komering Ilir di Sumatra Selatan. Fasilitas kredit tersebut diperoleh setelah seluruh saham milik perseroan di PT Oki Pulp & Paper Mills digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang akan diperoleh Oki Pulp.

-MAGP peroleh fasilitas pinjaman sebesar Rp120 M

MAGP memperoleh komitmen sindikasi perbankan sekitar Rp120 miliar untuk mendanai proyek pembangunan pabrik pengolahan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Singkawang Kalimantan Barat berkapasitas 45-60 ton per jam.

-BMRI tunda penerbitan obligasi global senilai USD800 juta

BMRI tunda rencana penerbitan obligasi global sebesar USD800 juta tahun ini. Perseroan lebih memilih mencari pinjaman bank berjangka menengah sekitar 3-5 tahun sekitar US$ 200 juta.

-Dana Obligasi GIAA Terserap 60%

GIAA melaporkan sisa dana hasil penerbitan obligasi sebesar Rp853,7 miliar per 30 September 2013, atau telah terealisasi 60% dari total dana penerbitan obligasi yang diraup pada 27 Juni 2013 lalu sebesar Rp 1,9%. Dana digunakan untuk membayar uang muka pembelian pesawat Rp 741,7 miliar dan sewa pesawat Rp398,6 miliar. Selain itu GIAA melaporkan sisa dana hasil IPO sebesar Rp171,2 miliar dari total raupan Rp 3,18 triliun, yang dananya digunakan untuk pengembangan armada Rp2,5 triliun dan belanja modal Rp466,1 miliar.

-HERO Gencar Bangun Outlet Mandiri

HERO memperioritaskan pembangunan gerai mandiri karena pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan gerai yang dibuka di pusat perbelanjaan. Hingga awal Oktober, perusahaan telah mendirikan 4 Giant Hypermarket, 11 supermarket mandiri (stand-alone).

-ANTM Tambah Butik Logam Mulia

ANTM membuka butik emas Logam Mulia hari ini di Tanjung Barat, Jakarta Selatan untuk mengakomodasi lonjakan permintaan emas batangan masyarakat, serta sebagai bentuk ekspansi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia.

-BWPT Kaji Penerbitan Saham Baru

BWPT tengah mengkaji penerbitan saham baru tanpa HMETD (private placement) guna memperkuat struktur permodalan. Urgensi aksi korporasi ini dilakukan untuk mereduksi rasio net gearing yang kini mencapai 2 kali lipat. Perseroan berencana menerbitkan sekitar 405 juta saham baru atau maksimal 10% dari volume saham ditempatkan perseroan sebesar 4,05 miliar lembar. Kebutuhan dana ditaksir senilai Rp 300-400 miliar.

-PGAS Pangkas Capex Jadi US$150 Juta

PGAS memangkas capex pada tahun ini dari rencana semula US$300 juta menjadi US$150 juta karena ada proyek yang dipastikan akan tertunda hingga tahun depan. Selama 1H13 perseroan telah menyalurkan belanja sekitar US$100 juta untuk sejumlah pengembangan usaha. Sisa capex US$50 juta akan digunakan untuk membangun 2 stasiun pengisian bahan bakar gas bergerak (MRU) yang terlokasi di Lapangan Banteng dan Ragunan senilai Rp 10 miliar, serta 3 SPBG di Jakarta Utara dan Jakarta Barat senilai Rp15 miliar
 
Investor Reference 10 Oct 2013
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

IDETrading: BKSL (Sentul City) Rp196. Dengan iklim moneter saat ini, dan kebijakan BI soal LTV, rasanya masih banyak resistensi atas rekomendasi saham sektor properti. Untuk tujuan trading jangka pendek, bisa jadi memang benar. Namun untuk tujuan investasi jangka menengah panjang, LOTS Trading Club menilai sekarang adalah saat yang cukup tepat.

Kenapa BKSL?
BKSL adalah salah satu saham properti yang mengalami 'mis-priced' cukup mencolok, terutama jika kita bandingkan dengan kondisi di 2011. Per Desember 2011, data penting BKSL adalah sbb:
- Revenue Rp457,83 miliar
- Net Profit Rp135 miliar
- Asset Rp5,29 triliun
- Price Rp265 (hi Rp325)

Sekarang kita bandingkan dengan data per Juni 2013:
- Revenue Rp536 miliar
- Net Profit Rp160 miliar
- Asset Rp10,26 triliun
- Last Price Rp196 (hi Rp340)

Hingga September 2013, marketing sales BKSL telah mencapai Rp1,14 triliun atau 75,7% dari target full year yg sebesar Rp1,5 triliun (telah dinaikkan menjadi Rp2 triliun). Jadi, mudah ditebak bahwa revenue akhir tahun bakal tembus satu triliun dan net profit ±Rp350 miliar (diluar extraordinary income Rp725 miliar).

Apa yg menjadi rencana BKSL di 2011, seperti pembangunan theme park dan RS internasional, kini telah terealisasi. Ada JungleLand (27ha) yang jauh lebih besar dari Dufan (9,5ha). Ada RS Pertamedika yg segera beroperasi dan dicanangkan setara Mount Elizabeth. Ada sentra kuliner pasar Ah-Poong dengan maskot Bondan 'Maknyuss' Winarno yg slalu oversubscribed setiap weekend!

Dan kini, semua itu bisa kita peroleh hanya dengan Rp196, diskon 26% dari harganya dua tahun lalu! Kapan lagi bisa memperoleh special diskon jika bukan karena tapering, defisit current account, depresiasi rupiah dan kenaikan BI Rate 150 bps? Mackenzie Financial Corp., portfolio manager asal Kanada belum lama ini menambah kepemilikan sahamnya di BKSL (50jt shm di harga Rp204) menjadi 5,26%.

Yang menarik dari BKSL dibanding emiten properti lainnya menurut LOTS Trading Club adalah kepemilikan landbank sangat besar, 13.400ha (vs BSDE 3.935ha). Kemampuan monetasi lahan memang menjadi problem BKSL beberapa tahun terakhir ini. Namun dengan telah dan bakal hadirnya pusat keramaian baru seperti Giant, Ah-Poong extension atau superblok Lippo (20ha), serta segera beroperasinya Jalur Puncak II empat lajur (Sentul-Kota Bunga Cipanas sepanjang 47km, per Maret 2013 progress pembangunannya mencapai 40%) pada 2014 maka "it doesn't matter anymore."

lots.co.id
 
Indonesia Berpeluang Keluar Paling Cepat dari Krisis

JAKARTA – Indonesia bisa keluar lebih cepat dari tekanan krisis ekonomi global jika segera mengambil langkah-langkah penyelamatan. Langkah yang bisa ditempuh pemerintah antara lain mempercepat pembangunan infrastruktur, membangun industri dasar dan industri barang modal, menggalakkan program hilirisasi, serta memperkuat pasar domestik untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor

Jika langkah-langkah itu diterapkan secara konsisten dan sungguh-sungguh, Indonesia bukan saja akan keluar lebih cepat dari tekanan krisis ekonomi global, tapi juga bisa menjadi negara maju lebih cepat dari yang diestimasikan lembaga-lembaga internasional selama ini. Sebab, Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kokoh, sumber daya alam yang melimpah, dan pasar domestik yang besar sebagai sumber kekuatan.

Hal itu diungkapkan ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom senior Standard Chartered Fauzi Ichsan, Kepala Ekonom Bank Internasional Indonesia (BII) Juniman, dan Chief Economist Bank Mandiri Destry Damayanti. Mereka dihubungi Investor Daily secara terpisah di Jakarta, Selasa (8/10).(INVESTOR)
me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Lautandhana Daily View 11 Oktober 2013

IHSG kemarin ditutup menguat sebesar 0,7% ke level 4.486,7 dipimpin oleh laju penguatan saham‐saham unggulan terutama yang bergerak dalam sektoral aneka industry, financial, infrastruktur dan pertambangan. Aksi profit taking melanda saham‐saham sektoral perdagangan dan consumer. Asing tercatat kembali membukukan transaksi net sell senilai Rp 230 miliar. Saham‐saham jajaran top gainers di antaranya Nipress (NIPS) naik Rp 1.050 ke Rp 18.800, Indo Tambangraya (OTMG) naik Rp 700 ke Rp 30.000, Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 20.750, dan Matahari (LPPF) naik Rp 350 ke Rp 11.400; sedangkan sahamsaham kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 1.000 ke Rp 31.000, Lion Metal (LION) turun Rp 500 ke Rp 12.500, MNC (MNCN) turun Rp 300 ke Rp 2.600, dan Global Mediacom (BMTR) turun Rp 205 ke Rp 1.970.

Jelang tenggang waktu satu pekan mendatang atas default surat utang AS, Parlemen AS terutama dari partai Republik disinyalir akan segera menyetujui peningkatan batas utang AS (debt ceiling) yang saat ini sebesar US$ 16,7 triliun guna menghindari gagal bayar. Hal ini direspon positif oleh pelaku pasar dengan melakukan aksi borong saham sehingga mendongkrak rebound signifikan pasar saham AS dan Eropa tadi malam rata‐rata ditutup naik 2%. Indeks Dow Jones, Nasdaq dan S&P 500 masing‐masing ditutup menguat ke level 15.126,1 (+2,2%); 3.760,7 (+2,3%) dan ke level 1.692,6 (+2,2%). Sementara itu, indeks FTSE 100 dan DJ Euro Stoxx masing‐masing menguat sebesar 1,5% dan 2,2% untuk kemudian ditutup pada level 6.430,5 dan 2.969,4.

IHSG hari ini kami perkirakan bergerak fluktuatif dalam kisaran yang terbatas. Saham pilihan kami antara lain: KIJA, WIKA dan ADRO.

sumber
 
obUBbpuNs21763.jpg

Lautandhana Daily View 16 Oktober 2013

Menutup akhir pekan menjelang Idul Adha kemarin, IHSG berhasil menguat kembali menembus posisi di atas Rp4.500 berkat aksi beli para investor local maupun asing. Investor asing mencatatkan transaksi net buy Rp20,7 miliar. Sentimen positif yang beredar di bursa global dan regional, terutama perkembangan AS yang terus berusaha menghindari default, membuat para pelaku pasar percaya diri memburu saham. Mayoritas sektor di pasar berada di zona hijau, dipimpin oleh sektor basic industries (+1.62%) dan manufaktur (+1.38%), sedangkan sektor finansial harus menipis 0,00% akibat aksi untung saham-saham bank. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.550 ke Rp 32.550, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.550 ke Rp 66.000, Mayora (MYOR) naik Rp 900 ke Rp 31.900, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 500 ke Rp 18.700. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 20.000 ke Rp 340.000, Nipress (NIPS) turun Rp 650 ke Rp 18.150, Lion Metal (LION) turun Rp 500 ke Rp 12.000, dan Surya Essa (ESSA) turun Rp 350 ke Rp 2.500.

Mengakhiri akhir pekan lalu dan mengawali pekan ini, secara berturut-turut bursa AS mengalami penguatan akibat harapan investor akan kesepakatan pemerintah soal batas atas utang. Namun hingga kemarin, belum adanya kesepakatan antara Gedung Putih dan kongres menyebabkan ancaman gagal bayar utang semakin besar sehingga Fitch Ratings menetapkan peringkat utang AAA milik AS dalam pengawasan negatif. Bursa Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan waktu setempat, dengan pelemahan indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing pada level 15.168 (-0,9%), 1.698,1 (-0,7%), dan 3.794 (-0,6%). Di lain pihak, bursa Eropa menguat berkat optimisme pelaku pasar akan peluang dibuka kembalinya pemerintahan AS dan kesepakatan AS akan batas atas utangnya. Indeks DAX dan FTSE masing-masing menguat 0,9% pada level 3.004,6 dan 0,6% pada level 6.549,1.

Hari ini IHSG diperkirakan bergerak mixed mengingat perkembangan pasar global terutama AS yang belum kondusif, serta kemungkinan aksi profit taking dari pasar setelah penguatan IHSG beberapa hari terakhir. Saham pilihan kami antara lain: ADRO.

sumber
 
Lautandhana Daily View 21 Oktober 2013

Sempat bergerak fluktuatif, IHSG berhasil ditutup naik 0,6% ke level 4.546,6 pada akhir pekan kemarin. Aksi ambil untung yang mendominasi perdagangan sepanjang hari mengakibatkan IHSG bergerak di teritori merah, namun pada pra penutupan, terjadi aksi beli oleh investor yang langsung mendorong IHSG menghijau. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sebanyak Rp93,6 miliar. Hampir seluruh indeks sektoral menguat, dipimpin oleh basic industries (+2,28%), properti (+1,77%), dan pertambangan (+0,93%), sedangkan sector yang terpaksa melemah yaitu agrikultur (-0,20%). Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Indocement (INTP) naik Rp 700 ke Rp 19.950, Warran Inovisi (INVS-W) naik Rp 500 ke Rp 800, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 450 ke Rp 14.700, dan BTPN (BTPN) naik Rp 250 ke Rp 4.250. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 200 ke Rp 10.300, Inti Bangun (IBST) turun Rp 200 ke Rp 6.000, Astra Agro (AALI) turun Rp 200 ke Rp 20.750, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 150 ke Rp 11.000.

Pembukaan kembali pemerintahan AS, kesepakatan menaikkan plafon utang pemerintah, serta spekulasi the Fed akan terus mempertahankan stimulus moneter menjadi sentimen positif bagi bursa AS dan bursa global secara keseluruhan. Ditambah lagi penguatan saham Google, Morgan Stanley, FedEx dan saham lain yang melebihi ekspektasi pasar, membuat indeks S&P pada akhir pekan kemarin kembali menembus rekor tertingginya ke level 1.744,5 (+0,7%), diikuti Indeks Dow Jones ke 15.399,7 (+0,2%) dan Nasdaq ke level 3.914,3 (+1,3%). Bursa Eropa ditutup positif pada akhir pekan berkat laporan perekonomian Cina menguat pertama kalinya setelah tiga kuartal berturut-turut serta imbas positif dari negeri Paman Sam. Indeks FTSE dan Stoxx ditutup masing-masing pada level 6.622,6 (+0,7%) dan 3.033,3 (+0,8%).

IHSG pada hari ini diperkirakan akan meneruskan penguatan, imbas dari penguatan bursa global dan regional. Saham pilihan kami antara lain: BMRI.

sumber
 
Lautandhana Daily View 24 Oktober 2013

IHSG kembali berbalik menanjak setelah sempat melemah sehari sebelumnya, berkat aksi beli yang dilakukan investor domestik dan asing. Transaksi net buy yg dilakukan asing tercatat senilai Rp 971,8 miliar. Mayoritas indeks sektoral berada di zona hijau, terutama sektor properti (+2,53%), consumer (+1,49%) dan basic industries (+1,45%). Sedangkan beberapa sektor harus melemah seperti sektor agrikultural (-1,56%) dan infrastruktur (-0,31%). Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Unilever (UNVR) naik Rp 900 ke Rp 31.700, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 600 ke Rp 67.000, Mandom (TCID) naik Rp 500 ke Rp 10.500, dan Jembo Cable (JECC) naik Rp 450 ke Rp 2.450. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain SMART (SMAR) turun Rp 600 ke Rp 6.700, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 450 ke Rp 32.550, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 250 ke Rp 36.850, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 200 ke Rp 17.500.

Kinerja emiten seperti Caterpillar dan Broadcom yang mengecewakan, membuat bursa AS melemah pada penutupan perdagangan hari Rabu waktu setempat. Saham Caterpillar dan Broadcom yang melemah masing-masing 6,1% dan 2,9% menjadi pemberat indeks S&P, namun indeks tetap terbantu oleh kinerja cemerlang Boeing yang membuat sahamnya naik 5,3%.

Bursa ditutup dengan hampir seluruh indeks yang memerah antaralain indeks Dow Jones turun 0,4% ke level 15.413,3, indeks S&P turun 0,5% ke 1.746,4 sementara indeks komposit Nasdaq turun 0,6% ke 3.907,1. Setelah lima hari berturut-turut menguat, bursa Eropa terpaksa menyerah akibat kinerja Q313 beberapa emiten yang mengecewakan seperti Orange SA dan STMicroelectronics MV. Indeks Euro Stoxx dan FTSE sama-sama melemah masing-masing 0,9% ke 3.017,2 dan 0,3% ke level 6.674,5.

Data ekonomi dan investasi Indonesia yang diproyeksi terus membaik, namun di sisi lain pelemahan mayoritas indeks global dan regional membuat IHSG pada hari ini diperkirakan bergerak fluktuatif cenderung melemah. Saham pilihan kami antara lain: BMRI.

sumber
 
Lautandhana Daily View 25 Oktober 2013

IHSG berhasil menguat pada penutupan perdagangan hari Kamis ke level 4.594,9 berkat aksi beli saham di keseluruhan pasar. Transaksi investor asing terpantau melakukan foreign net buy senilai Rp153,9 miliar, melanjutkan aksi belinya sejak perdagangan Rabu. Hampir keseluruhan sektor juga menghijau, dengan sektor aneka industri (+2,81%), properti (+2,07%) dan keuangan (+1,97%) memimpin penguatan, sedangkan sektor infrastruktur dan pertambangan harus melemah tipis. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Lionmesh (LMSH) naik Rp 1.700 ke Rp 10.200, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 650 ke Rp 37.500, Indocement (INTP) naik Rp 600 ke Rp 20.500, dan Unilever (UNVR) naik Rp 450 ke Rp 32.150. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Indo Tambangaraya (ITMG) turun Rp 1.050 ke Rp 31.500, Saratoga (SRTG) turun Rp 200 ke Rp 4.600, Malindo (MAIN) turun Rp 200 ke Rp 3.275, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 200 ke Rp 20.900.

Indeks saham AS menanjak berkat laporan kinerja pendapatan emiten yang melebihi perkiraan pasar serta tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang melambat yang memacu spekulasi the Fed akan mempertahankan stimulusnya. Pada penutupan perdagangan pada hari Kamis waktu setempat, indeks Dow Jones, S&P 500 dan indeks komposit Nasdaq kompak naik masing-masing ke level 15.509.2 (+0,6%), 1.752,1 (+0,3%) dan 3.929,0 (+0,6%).

Begitu pula halnya bursa saham Eropa yang kembali menguat berkat kinerja emiten seperti ABB Ltd dan Daimler AF serta kinerja industri manufaktur China yang melebihi ekspektasi pasar pada kuartal III tahun ini. Indeks FTSE ditutup pada level 6.713,2 (+0,6%) dan Euro Stoxx pada 3.039 (+0,7%)

Pada perdagangan hari ini diperkirakan indeks berpotensi menguat, didorong minat beli saham yang masih tinggi di pasar dan kinerja laporan keuangan emiten 3Q13 yang terbilang positif, serta sentimen positif dari global dan regional. Saham pilihan kami antara lain: BMRI.
 
Lautandhana Daily View 29 Oktober 2013

Perdagangan IHSG awal pekan ditutup menguat minor sebesar 0,2% berada di level 4.590,5 meski marak sentimen positif ekonomi global terutama musim kinerja 3Q13 yang inline dengan ekspektasi. Aksi profit taking masih melanda saham‐saham berbasis komoditas dan aneka industri sehingga membuat penguatan indeks terbatas. Saham‐saham kosntruksi dan infrastruktur menjadi penggerak menguatnya IHSG. Investor asing tercatat membukukan transaksi net buy senilai Rp 52 miliar. Saham‐saham top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 750 ke Rp 29.900, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 650 ke Rp 38.100, United Tractor (UNTR) naik Rp 350 ke Rp 18.000, dan Surya Toto (TOTO) naik Rp 300 ke Rp 7.600; sedangkan saham‐saham top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 550 ke Rp 19.950, SMART (SMAR) turun Rp 500 ke Rp 6.100, Nipress (NIPS) turun Rp 500 ke Rp 9.300, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 150 ke Rp 13.150.

Bursa saham AS di perdagangan awal pekan tadi malam ditutup menguat super tipis, lebih dipengaruhi oleh kinerja keuangan 3Q13 dari Burger King Worldwide Inc yang penjualannya melebihi ekspktasi. Koreksi saham berbasis IT jelang release kinerjanya mendorong laju penguatan bersifat minor. Indeks Dow Jones ditutup flat di level 15.568,9; indeks S&P 500 menguat tipis 0,1% di level 1.762,1 sedangkan Nasdaq terkoreksi tipis 0,1% ditutup di level 3.940,1. Sementara itu, bursa Eropa ditutup cenderung melemah dimana indeks Dj Euro Stoxx turun 0,4% untuk ditutup pada level 3.022,0.

Xxxx. Saham pilihan kami antara lain: TLKM.
 
Media Digest LTC 30 Oct 2013
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

• GGRM mencatat pertumbuhan volume produksi rokok sebesar 5% hingga 9M13, lebih tinggi dari pertumbuhan industri 2%. *ltc
• APII berencana membangun 20 pabrik katup dan fitting dalam 5 tahun kedepan dan menjadi eksportir. Selama ini APII hanya menjual produk asal China dan Malaysia. *ltc
• Kontribusi penjualan BBM AKRA turun 2,3% karena turunnya permintaan dari konsumen tambangnya di Kalimantan. Pemasaran BBM bersubsidi dari tambahan kuota juga baru bisa direalisasikan tahun depan. *ltc
• Koordinator Investigasi dan Advokasi LSM Fitra mengatakan kebijakan open access sama saja mematikan bisnis PGAS secara perlahan. *ltc
• INDF tertarik akuisisi pabrik gula di Filipina yang memiliki pabrik seluas 50ha dan lahan kebun 4300ha. *ltc
• Ekspor ban nasional hingga 9M13 turun 17,5% YoY akibat krisis di Timur Tengah. *ltc
• Laba 9M13: INDF Rp1,92t vs Rp2,54t; ICBP Rp1,85t vs Rp1,65t; SMGR Rp3,9t vs Rp3,4t; BJTM Rp681m vs Rp489m; BSIM Rp172m vs Rp175m; NOBU Rp6,9m vs Rp2,2m; SDRA Rp97,4m vs Rp87,4m; PTBA Rp1,24t vs Rp2,19t; AKRA Rp525m vs Rp481m; ELSA Rp117,9m vs Rp79,6m; JPRS Rp18,4m vs Rp3,7m; MICE Rp22,6m vs Rp28,9m; MIRA Rp1,2m vs Rp6,9m. *ltc
• Penerapan aturan fraksi baru dan lot size ditunda dari rencana awal 2 Desember menjadi 6 Januari 2014. *ltc
• Ahok tetap tolak tuntutan UMP DKI Rp3,7jt. *ltc

Sumber: Kontan, Investor Daily, Bisnis Indonesia
me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Market Analysis 06 November 2013

Indeks terkoreksi kembali di awal pekan perdagangan kemarin sebesar 0.21% atau 9.30 poin dan ditutup di level 4,423.29. Minat jual asing juga tercatatkan masih mewarnai pergerakan indeks di perdagangan kemarin sebesar Rp.465.17 miliar. Dan dari sekitar 383 saham yang kemarin aktif di perdagangkan, sekitar 108 saham menguat, 164 saham terkoreksi, dan 111 saham tidak mengalami perubahan. Dan pergerakan indeks di hari ini diperkirakan akan berfluktuatif dikisaran:

Support : 4,353.57
Resistance : 4,520.54

oXBkMNHiO21775.jpg


Stock Analysis 06 November 2013

-Saham BBRI mulai timbulnya kekuatan beli di perdagangan kemarin serta kondisi harga yang telah menunjukkan jenuh jual (oversold) membuka peluang terjadinya penguatan sesaat.
-Saham PGAS selama harga masih bertahan di bawah level 4975, masih berpeluang untuk menguji kisaran level 4650 sebagai target koreksi sementara.

oXlGNwHXi21776.jpg
 
Lautandhana Daily View 11 November 2013

IHSG akhir pekan ditutup melemah terbatas sebesar 0,2% di level 4.476,7 yang masih ramai aksi prot taking investor terutama melanda saham-saham sektoral property dan finansial. Terbatasnya pelemahan ditopang oleh aksi beli selektif saham-saham yang bergerak di sektoral pertambangan, perdagangan, industri dasar dan aneka industri. Asing masih merealisasikan transaksi net sell senilai Rp 268 miliar. Saham-saham top gainers di antaranya Lion Metal (LION) naik Rp 1.200 ke Rp 14.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 750 ke Rp 35.600, Waran Inovisi (INVS-W) naik Rp 560 ke Rp 1.160, dan Matahari (LPPF) naik Rp 400 ke Rp 11.500; sedangkan saham-saham top losers antara lain Elang Mayora (MYOR) turun Rp 400 ke Rp 29.000, Lippo Cikarang (LPCK) turun Rp 350 ke Rp 5.900, Mandom (TCID) turun Rp 300 ke Rp 11.200, dan Nipress (NIPS) turun Rp 300 ke Rp 8.300.

Bursa AS di akhir pekan akhirnya ditutup menguat diatas 1% pasca signifikannya tekanan jual yang melanda di perdagangan sebelumnya. Katalis penguatan burs aAS adalah solidnya data ketenagakerjaan AS dimana tenaga kerja baru tercatat sebanyak 204 ribu lebih tinggi dari konsensu ekonomis hanya 125 ribu. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat ke level 15.761,8 (+1,1%); 1.770,6 (+1,3%) dan 3.919,2 (+1,6%). Sementara itu, bursa Eropa di perdagangan akhir pekan ditutup cenderung bervariasi setelah adanya pemangkasan suku bunga acuan Eropa oleh ECB dari 0,5% menjadi 0,25%. Indeks FTSE ditutup naik ke level 6.708,4 sedangkan indeks DJ Euro Stoxx melemah ke level 3.034,9..

IHSG awal pekan ini kami perkirakan masih akan bergerak melemah dalam kisaran yang terbatas. Saham pilihan kami adalah SMGR
 
Media Digest LTC 25 Nov 2013
LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ

• LPKR revisi target marketing sales tahun ini sebesar 28% menjadi Rp5t dari Rp6,98t karena ditundanya launching 4 proyek perumahan baru di Q4. *ltc
• Aeon beli lahan MDLN seluas 8,5ha senilai $45jt di Jakarta Garden City utk lokasi mall ketiganya di Indonesia. *ltc
• TINS incar penjualan timah di Q4 minimal 10rb ton utk meraih target penjualan 2013 sebesar 25.277 ton. *ltc
• Dampak kenaikan pajak impor dari 2,5% menjadi 7,5% akan dirasakan oleh semua importir, termasuk retailer spt ERAA, ACES dan MAPI. *ltc
• TOTL tetap optimis target raihan kontrak baru senilai Rp5,4t pada 2014 tercapai meski ada ajang Pemilu. *ltc
• RALS ingin optimalkan bisnis supermarketnya dengan mencari operator independen. *ltc
• ENRG targetkan pengeboran gas bumi di Blok Buzin, Mozambik tahun depan dan produksi mulai 2017. *ltc
• MYRX incar revenue Rp1t pada 2014 ditopang bisnis properti yang baru diakuisisi. *ltc
• Pekan lalu terjadi crossing 9,3% saham BNII diharga Rp310 senilai Rp1,8t. *ltc
• Undisbursed loan perbankan per September naik 24% menjadi Rp967t karena korporat memutuskan utk mengerem pencairan kredit. *ltc
• Pertamina menangkan tender pembelian blok Migas Hess di Thailand dan lapor ke BI minta tambahan $1bn utk selesaikan akuisisi tsb dalam waktu dekat. *ltc

Sumber: Kontan, Investor Daily, Bisnis Indonesia
me @ LOTS Trading Club (LTC)
 
Lautandhana Daily View 02 Desember 2013

Mengakhiri bulan November, IHSG berhasil rebound 0,5% ke level 4.256,4 pada penutupan perdagangan. Kenaikan ini didukung oleh aksi beli oleh investor baik domestik maupun asing jelang penutupan yang berhasil mengerek IHSG dari titik terendahnya di 4.218,5. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih (net buy) senilai Rp121,8 miliar. Sektor-sektor yang melemah seperti basic industries (-0,72%), aneka industri (-0,42%) dan manufaktur (-0,12%). Sedangkan sektor yang bergerak maju antaralain agrikultural (+2.18%), properti (+1,27%) dan pertambagan (+0,99%). Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 5.650 ke Rp 28.700, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 550 ke Rp 37.000, J Resources (PSAB) naik Rp 400 ke Rp 2.500, dan Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 310 ke Rp 1.800. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Multi Prima (LPIN) turun Rp 300 ke Rp 3.850, Charoen Pokphand (CPIN) turun Rp 125 ke Rp 3.400, United Tractor (UNTR) turun Rp 100 ke Rp 18.250, dan Matahari (LPPF) turun Rp 100 ke Rp 11.550

Menyambut Black Friday, atau peringatan hari Jumat setelah perayaan Thanksgiving, saham-saham di AS ditutup mayoritas melemah. Di hari Black Friday, banyak berlangsung potongan harga besar-besaran untuk menarik pembeli yang berlangsung dari hari Jumat sampai dengan hari Minggu sehingga penjualan perusahaan ritel diekspektasikan meningkat. Indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah masing-masing pada level 16.086,4 (-0,1%) dan 1.805,8 (-0,1%) sedangkan indeks Nasdaq berhasil menanjak 0,4% ke level 4.059,9.

Bursa Eropa juga ditutup melemah pada penutupan akhir pekan, dimana indeks Stoxx50 ditutup pada level 3.086,6 (-0,2%) dan FTSE pada level 6.650,6 (-0,1%). Meskipun secara harian melemah, namun ini merupakan raihan mingguan tertinggi semenjak bulan Oktober, berkat membaiknya laporan data consumer dan tenaga kerja yang menandakan pemulihan ekonomi di daratan Eropa.

Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak mixed mengingat minimnya sentimen positif dari bursa regional dan global namun masih adanya minat beli saham-saham yang sudah murah. Saham pilihan kami antara lain: SMGR, BMRI dan TLKM.
 
Back
Top