Lautandhana Daily View 03 Oktober 2013
IHSG kembali menghijau berkat aksi beli investor domestik dan asing. Sentimen positif dari menguatnya bursa regional dan global semalam, serta data deflasi dan neraca perdagangan yang membaik jadi faktor pendorong IHSG. Mayoritas indeks sektoral berada di teritori hijau, dengan sektor infrastruktur dan keuangan yang memimpin penguatan masing-masing +1,76% dan +1,53%. Investor asing pada perdagangan kemarin mencatatkan net buy senilai Rp 34,5 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 1.000 ke Rp 7.500, Unilever (UNVR) naik Rp 700 ke Rp 31.000, Matahari (LPPF) naik Rp 700 ke Rp 11.500, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 26.150. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 140.000 ke Rp 1,2 juta, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 65.000, Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 400 ke Rp 8.000, dan Inti Bangun (IBST) turun Rp 400 ke Rp 6.150.
Di hari kedua government shutdown AS, bursa saham Wall Street memerah disebabkan pelaku pasar yang khawatir penutupan ini bisa berlangsung cukup lama. Pasar semakin takut karena ditutupnya pemerintahan ini juga bisa berujung pada pembahasan debt ceiling yang sudah hampir terlampaui, yakni tanggal 17 Oktober mendatang. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq berakhir negatif pada perdagangan kemarin, masing-masing pada level 15.133,1 (-0,4%), 1.693,9 (-0,1%), dan 3.815,0 (-0,1%).
Bursa Eropa kembali melemah dipacu oleh merosotnya saham seperti Hochtief AG sebanyak 7,9% setelah laporan dugaan korupsi pada perusahaan tersebut serta KappAhl AB yang juga anjlok 9,8% akibat keputusannya untuk tidak membagikan dividen tahun ini. Indeks DAX anjlok 0,5% ke level 2.918,3 demikian pula FTSE yang anjlok 0,3% ke level 6.437,5.
Indeks global yang mulai bergerak variatif cenderung melemah akibat kekhawatiran penutupan pemerintahan AS dapat membatasi penguatan IHSG pada hari ini. Sehingga, pada hari ini IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi. Saham pilihan kami antara lain: KIJA dan ADRO.
sumber
IHSG kembali menghijau berkat aksi beli investor domestik dan asing. Sentimen positif dari menguatnya bursa regional dan global semalam, serta data deflasi dan neraca perdagangan yang membaik jadi faktor pendorong IHSG. Mayoritas indeks sektoral berada di teritori hijau, dengan sektor infrastruktur dan keuangan yang memimpin penguatan masing-masing +1,76% dan +1,53%. Investor asing pada perdagangan kemarin mencatatkan net buy senilai Rp 34,5 miliar. Saham-saham jajaran top gainers di antaranya Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 1.000 ke Rp 7.500, Unilever (UNVR) naik Rp 700 ke Rp 31.000, Matahari (LPPF) naik Rp 700 ke Rp 11.500, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 26.150. Sementara saham-saham kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 140.000 ke Rp 1,2 juta, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 65.000, Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 400 ke Rp 8.000, dan Inti Bangun (IBST) turun Rp 400 ke Rp 6.150.
Di hari kedua government shutdown AS, bursa saham Wall Street memerah disebabkan pelaku pasar yang khawatir penutupan ini bisa berlangsung cukup lama. Pasar semakin takut karena ditutupnya pemerintahan ini juga bisa berujung pada pembahasan debt ceiling yang sudah hampir terlampaui, yakni tanggal 17 Oktober mendatang. Indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq berakhir negatif pada perdagangan kemarin, masing-masing pada level 15.133,1 (-0,4%), 1.693,9 (-0,1%), dan 3.815,0 (-0,1%).
Bursa Eropa kembali melemah dipacu oleh merosotnya saham seperti Hochtief AG sebanyak 7,9% setelah laporan dugaan korupsi pada perusahaan tersebut serta KappAhl AB yang juga anjlok 9,8% akibat keputusannya untuk tidak membagikan dividen tahun ini. Indeks DAX anjlok 0,5% ke level 2.918,3 demikian pula FTSE yang anjlok 0,3% ke level 6.437,5.
Indeks global yang mulai bergerak variatif cenderung melemah akibat kekhawatiran penutupan pemerintahan AS dapat membatasi penguatan IHSG pada hari ini. Sehingga, pada hari ini IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi. Saham pilihan kami antara lain: KIJA dan ADRO.
sumber