[MasterForex] Data ekonomi dan Fundamental oleh MasterForex

Krisis Yaman, Minyak Kembali Naik

Oil%2BPrices.jpg


Krisis Yaman, Minyak Kembali Naik

Minyak Brent melonjak naik hampir 6% hari ini setelah Arab Saudi dan beberapa negara teluk lainnya memulai operasi militer di Yaman. Namun begitu, harga kembali turun mendekati $60 setelah diperkirakan tidak ada ancaman nyata terhadap suplai.

Serangkan terhadap pemberontak Houthi memicu kecemasan pasar tentang keselamatan pengapalan minyak dari Timteng. Minyak tiba-tiba melonjak sebagai respon seketika investor dan importir bahwa ikut sertanya Saudi dalam pertempuran diwilayah kaya minyak itu semakin meluas dan tidak terkendali.

Kontrak Brent naik sampai $59,71 per barrel, naik hampir 6% sejak kontrak terakir sebelum akhirnya kembali keangka $58,09 per barrel. Minyak mentah AS naik $1,83 pada $51,04 per barrel.

Eskalasi serangan memanas setelah pemberontak Houthi menerima dukungan dari Iran yang dianggap saingan Arab Saudi diTimteng. Alasan diataslah yang memicu kecemasan beberapa pihak sebafai indikasi bahwa perang pelan-pelan akan melebar kepertikaian tingkat wilayah.

Meski begitu, belum ada tanda-tanda terganggunya suplai gas dari Yaman karena selama ini suplai berlebih sementara permintaan lemah. Pasokan minyak dunia pun tergolong aman bahkan berlebih utamanya karena ada kenaikan produksi dari Rusia dan Amerika, jadi kecemasan pasokan minyak akan terganggu belum nyata.
 
Bullard: Mungkin Ini Waktu tepat Menormalkan Kebijkan

James%2BBullard.jpg


Bullard: Mungkin Ini Waktu tepat Menormalkan Kebijkan

Saat inilah mungkin waktu yang tepat untuk mulai menormalkan kebijakan moneter AS, ungkap salah seorang pejabat Federal Reserve AS James Bullard pada kamis, hari ini.

Presiden Federal Reserve St. Louis itu mengatakan dalam teks pidato tanggapannya kepada audiens di Frankfurt, melakukan melakukan hal itu akan mengarahkan kebijakan yang telah sesuai untuk sebuah perbaikan ekonomi selama dua tahun ke depan.

Beliau mengatakan bahwa ekonomi AS telah normal seraya menambahkan “bahkan dengan beberapa normalisasi, kebijakan moneter akan tetap sangat akomodatif"

Bullard bukanlah anggota voting di dewan pengaturan kebijakan Fed tahun ini, namun mengambil bagian dalam pembahasan kebijakan reguler. Dia telah lama menyerukan Fed untuk menaikkan suku bunga lebih segera daripada di kemudian hari.

Bullard mengatakan keputusan bank sentral AS saat ini untuk menghapus referensi menjadi "patient" atas suku bunga dari pernyataan kebijakan yang dibuat kembali menjadi kebijakan 'standar' yang memungkinkan.

Hampir semua pejabat Fed mengharapkan Fed untuk menaikkan suku bunga di tahun ini juga, namun kapan tepatnya adalah pembicaraan utama.
 
Minat terhadap aset beresiko pupus, Swissfranc menguat

26032015%2BUSDCHFH1.png


Minat terhadap aset beresiko pupus, Swissfranc menguat

Swiss franc menguat terhadap dolar dan mata uang utama lainnya. Ini terjadi di sesi Eropa hari ini, akibat dari lemahnya data AS kemarin dan krisis politik di Yaman. Sehingga menghilangkan minat investor terhadap aset beresiko.

Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa data pesanan barang tahan lama AS turun 1,4% di bulan Februari mengikuti revisi ke bawah 2% kenaikan di Januari. Padahal analis dengan segala perhitungannya berharap bahwa pesanan barang tahan lama ini naik 0,7%.

Selanjutnya, data klaim pengangguran AS akan dirilis hari ini dengan perkiraan klaim berada pada angka 291 ribu. Data tenaga kerja ini menjadi salah satu pertimbangan FED dalam menentukan kebijakan suku bunganya.

Secara teknikal, USDCHF jatuh ke bawah area konsolidasi dengan support 0.9552. Keberhasilan menembus level ini dapat menekan USDCHF bearish lebih jauh ke support 0.9327. Namun, USDCHF masih memiliki peluang rebound untuk menguji kembali tren.

Pertimbangkan untuk SELL di 0.9540 dengan level stop di 0.9610 dan level target di 0.9370.

Disclaimer:
MFX bekerjasama dengan kontributor untuk menghadirkan analisa untuk para trader. Pergerakan harga yang berlawanan sangat mungkin terjadi. Dan diluar tanggung jawab MFX.
 
The Fed: suku bunga akan dinaikkan bertahap

Janet%2BYellen.jpg


The Fed: suku bunga akan dinaikkan bertahap

Dolar menguat tipis terhada yen dan euro diawal minggu ini setelah Janet Yellen mengutarakan pandangannya bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga secara bertahap ditahun ini.

Terakhir dikutip, dolar diperdagangkan menguat 0,1% menjadi 119,24 yen. Sementara euro melemah 0,2% menjadi $1,0873.

Pada pidatonya di Jumat kemarin, ketua the Fed tersebut mengungkap secara ditel kenapa suku bunga tidak segera dinaikkan dan tidak akan mencapai level sebelumnya yang dianggap normal. Kebijakan suku bunga yang bertolak belakang antara the Fed dan negara-negara maju lainnya akan terus memberikan support secara umum kepada dolar AS.

Seorang analis dari Singapura mengatakan the Fed kemungkinan akan mulai menaikkan suku bunga di September dan dilakukan bertahap. Dolar pun diperkirakan akan tetap perkasa sampai dimulainya kebijakan suku bunga yang baru.

Untuk pergerakan dolar selanjutnya harap perhatikan data ketenagakkerjaan AS yang akan rilis Jumat ini.

Sementara itu mata uang komoditas seperti aussie melemah 0,3% menjadi $0,7729 akibat turunnya harga minyak dan biji besi Jumat kemarin, dimana minyak Brent anjlok 0,5% menjadi $56,13 per barrel.
 
Inflasi Zona Euro Masih Rendah

Consumer%2BPrices%2BEuro.jpg


Inflasi Zona Euro Masih Rendah

Inflasi harga di tingkat konsumen zona euro masih mengalami penurunan untuk ke-empat bulan berturut-turut di Maret, namun dengan laju terlemahnya sehingga mengurangi kekhawatiran resiko deflasi di kawasan tersebut.

Biro statistik Uni Eropa Selasa mengatakan harga konsumen zona euro lebih rendah 0,1% dibandingkan tahun lalu, setelah mencatat penurunan 0,3% di Februari dan 0,6% di Januari.

Harga mulai mencatat penurunan di Desember, sehingga mendorong European Central Bank untuk meluncurkan program pengenduran kuantitatif yang akan membuat bank sentral membeli obligasi pemerintah senilai lebih dari 1 triliun euro atau setara dengan $1,09 triliun hingga September 2016.

Para pembuat kebijakan ECB telah memperkirakan harga turun di sepanjang semester pertama tahun ini dan para ekonom di bank sentral telah memperkirakan harga akan flat di 2015. Prospek berakhirnya periode penurunan harga yang lebih awal dari perkiraan telah mengarahkan spekulasi di pasar keuangan bahwa ECB kemungkina akan mengakhiri pembelian obligasi sebelum September 2016, atau membeli surat utang namun dengan jumlah yang leb ih kecil saja.

Namun, Presiden ECB, Mario Draghi, pekan lalu menekankan bahwa program QE akan berlangsung setidaknya selamat 18 bulan dan terus berlanjut hingga para pmbuat kebijakan suku yakin bahwa inflasi akan stabil mendekati tingkat tahunan 2%.

Pelemahan pada penurunan harga sebagian besar dikarenakan oleh terjadi rebound ringan pada harga energi. Dimana harga energi lebih rendah 5,8% dari tahun sebelumny adi March, setelah mencatat penruunan 7,9% pada Februari dan 9,3% di Januari.

Namun demikian, terdapat pengingat bagi para pembuat kebijakan bahwa biaya energi yang lebih rendah dapat menyebabkan kenaikan lebih lambat atau penurunan langsung dalam harga barang dan jasa lainnya, seperti tingkat inflasi inti turun menjadi 0,6% dari 0,7% pada bulan Februari.

Eropa merupakan importir energi dan ekonom sering membandingkan penurunan harga minyak dan gas alam untuk pemotongan pajak, di saat konsumen dengan lebih banyak uang untuk dibelanjakan pada barang dan jasa lainnya, banyak yang diproduksi di dalam blok tersebut.

Daripada mendorong zona euro ke dalam deflasi, biaya energi yang lebih rendah tampaknya telah memberikan dorongan untuk pemulihan ekonomi meski masih sederhana, dibantu oleh stimulus ECB, dan euro yang melemah.
 
Bursa berjatuhan, dolar melemah

Bourse%2BBoard.jpg


Bursa berjatuhan, dolar melemah

Bursa Asia secara umum diperdagangkan melemah hari ini menyusul anjloknya saham-saham AS tadi malam. Sementara itu dolar tergelincir terhadap yen. Karena kondisi pasar cenderung rapuh maka bursa Eropa pun diperkirakan dibuka melemah.

Minyak mentah terus anjlok karena perundingan antara Iran dengan sekutu AS masih harus menempuh jalan panjang dan sudah melewati batas akhir. Mandegnya perundingan ini secara langsung memberi dampak kepada pasokan minyak mentah.

Terakhir dikutip minyak mentah AS turun 0,3% menjadi $47,46 per barrel. Minyak Brent juga turun 0,1% menjadi $55,08 per barrel.

Meski begitu, bursa saham China mampu melawan trend dengan menguat karena muncul harapan kebijakan pelonggaran moneter yang diluncurkan akan lebih banyak lagi.

Euro diperdagangkan pada posisi 119,42 yen dimana mayoritas pelaku pasar, utamanya investor asing menjual yen atau melakukan hedging untuk melindungi posisi. Euro naik 0,5% pada $1,0787. Melemahnya euro secara umum dipengaruhi oleh krisis Yunani setelah pemerintahan Athena gagal memenuhi kesepakatan awal reformasi keuangan yang merupakan syarat untuk mendapatkan bantuan keuangan. Jika tidak mendapat persetujuan dari Uni Eropa dan IMF, Athena akan kehabisan dana dalam beberapa minggu kedepan.
 
Pertumbuhan AS Diragukan, dolar Tertahan

Dollar%2BPinned.jpg


Pertumbuhan AS Diragukan, dolar Tertahan

Dolar AS melemah pada hari Kamis, hari terakhir perdagangan pekan ini untuk sebagian pasar jelang libur Paskah. Ini disebabkan oleh data ekonomi pada hari Rabu yang mengecewakan sehingga menimbulkan keraguan atas prospek pertumbuhan menjelang data pekerjaan utama di sesi Jumat.

Meski data payroll pertanian AS diperkirakan akan menunjukkan peningkatan 245.000 lapangan pekerjaan pada Maret, hal ini berdasarkan survei ekonom yang oleh Reuters, namun data pada Rabu kemarin menghantam pasar ekuitas AS dan diperkuat oleh kekhawatiran bahwa kenaikan rally baru-baru ini justru membebani ekspor.

Penurunan indeks dolar AS di sesi Kamis ini, yang masih mencatat kenaikan 8 persen hingga hari ini, memberikan dorongan untuk perdagangan saham di emerging market, diperdagangkan pada level kenaikan satu bulan, setelah mata uang utama negara berkembang menguat terhadap dolar.

Suasana di pasar Eropa tak bergeming, di mana indeks saham FTSEurofirst 300 pan Eropa tergelincir 0,1 persen dan imbal hasil obligasi zona euro diperdagangkan flat hingga menguat.

Sebagian besar pasar AS akan ditutup pada hari Jumat, sementara di Eropa hanya beberapa pasar yang ditutup pada hari Jumat sampai Senin dan kembali membuka perdagangan pada hari Selasa. Pasar India ditutup pada hari Kamis.

Asia mengabaikan keraguan AS, dengan indeks saham Asia Pasifik MSCI di luar Jepang naik 0,8 persen.
 
Mengantisipasi Pertumbuhan Kerja Meski Ekonomi AS Lemah

Salary.jpg


Mengantisipasi Pertumbuhan Kerja Meski Ekonomi AS Lemah

Pertumbuhan pekerjaan AS diperkirakan masih tetap solid pada bulan Maret, yang seharusnya mampu meredakan kekhawatiran atas lemahnya kondisi ekonomi AS saat ini dan menjaga Federal Reserve di jalurnya untuk mulai menaikkan suku bunga di tahun ini juga.

Nonfarm payrolls diperkirakan meningkat 245.000 pada bulan lalu setelah naik 295.000 pada bulan Februari, menurut survei ekonom Reuters. Jika tetap meningkat, maka Maret akan menjadi bulan 13 berturut-turut kenaikan data pekerjaan di atas 200.000, kenaikan beruntun terpanjang sejak akhir 1993.

Pasar tenaga kerja sebagian besar telah melalui musim dingin yang keras, mengapungnya dolar, melemahnya permintaan global dan perselisihan perburuhan yang sudah diselesaikan di pelabuhan Pantai Barat silam, yang menjdi kesatuan melemahkan kegiatan ekonomi pada kuartal pertama.

Pertumbuhan mendadak terheni selama tiga bulan terakhir. Perkiraan produk domestik bruto hingga ke penurunan 0,6 persen pada laju tahunan, namun perlambatan diharapkan bersifat sementara.

Sementara itu, tingkat pengangguran diperkirakan akan terus stabil pada level terendah di lebih dari 6 setengah tahun atau di 5,5 persen. Saat ini di wilayah itu beberapa pejabat Fed mempertimbangkan konsistensi pasar tenaga kerja secara penuh.

Meski demikian, masih terdapat risiko bahwa pertumbuhan payroll bisa mencatat angka jauh di bawah ekspektasi setelah laporan pada hari Rabu menunjukkan terjadi penurunan kembali perekrutan lapangan kerja swasta di Maret. Namun, angka laporan di atas 200.000 akan dilihat sebagai positif bagi perekonomian.
 
Dolar flat setelah data ketenagakerjaan AS rilis

Dolar flat setelah data ketenagakerjaan AS rilis

100%2BBucks.jpg


Dolar diperdagangkan stabil namun cenderung tertekan setelah rilisan data ketenagakerjaan AS menurunkan optimisme the Fed akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, Sementara pasar utama Eropa tutup mulai Jumat sampai Senin ini memperingati paskah dan baru dibuka kembali Selasa esok.

Departemen ketenagakerjaan AS melaporkan pihak perusahaan AS membukukan pembukaan lapangan kerja paling sedikit dalam satu tahun terakhir di maret ini. Jumlah aktual jauh dibawah ekspektasi sebelumnya.

Pada Jumat kemarin, pasar AS juga tutup dan akan buka hari ini. Euro diperdagangkan menguat 0,1% menjadi $1,0981. Sementara itu dolar menguat 0,1% terhadap yen menjadi 119,05. Dari Australia dilaporkan, mata uang lokal juga turun 0,1% menjadi $0,7626.

Tren dolar untuk jangka panjang cenderung menguat. Walau data ketenagakerjaan tidak sesuai harapan, tapi masih menunjukkan perbaikan.

Minyak Brent menguat 1,3% menjadi $55,65 per barrel dan minyak mentah AS naik 1,8% menjadi $50,02 per barrel. Emas spot naik 0,6% pada $1.217,06 per ounce berkat data AS.
 
Aktifitas Sektor Jasa Inggris Terkuat Dalam 7 Bulan

service-sector.jpeg


Aktifitas Sektor Jasa Inggris Terkuat Dalam 7 Bulan

Sektor jasa Inggris tumbuh di laju tercepat dalam tujuh bulan pada bulan Maret, dipimpin kenaikan kuat pada bisnis baru, data survei dari Markit Economics dan Chartered Institute of Procurement & Supply Selasa menunjukkan.

The Markit/CIPS Indeks Manajer Pembelian Inggris untuk sektor jasa naik menjadi 58,9 dari bulan Februari 56,7. Ini pertumbuhan aktifitas terkuat sejak Agustus tahun lalu. Para ekonom justru memperkirakan indeks berada di angka 57.

Pertumbuhan selama kuartal pertama secara keseluruhan lebih cepat dari yang terlihat dalam tiga bulan terakhir tahun lalu, hasil survei menyebutkan. Indeks rata-rata 57,6 pada kuartal pertama, lebih baik dari 56,9 dalam tiga bulan terakhir 2014, merupakan yang terendah sejak kuartal kedua 2013.

Mengomentari laporan tersebut, Chris Williamson, Kepala Ekonom Markit penyusun survei mengatakan, "Tiga survei PMI itu secara kolektif menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh sebesar 0,7% pada kuartal pertama, menghidupkan kembali dari perlambatan yang terlihat pada akhir tahun lalu."

Sesaat dirilis data tersebut, sterling terpantau sentuh level 1,4834 pada perdagangan pagi di Eropa, yang merupakan level terendahnya sejak April 3 dan berusaha bangkit mencapai level 1,4838, atau hanya mencatat penurunan 0,28%.
 
BOJ tidak rubah kebijakan, kondisi ekonomi akan membaik

Kuroda.jpg


BOJ tidak rubah kebijakan, kondisi ekonomi akan membaik

Bank sentral Jepang mempertahankan kebijakan suku bunganya demi mendongkrak harga konsumen yang dalam 2 tahun terakhir merosot. Keputusan akhirnya adalah BOJ meneruskan kebijakan perluasan basis moneter yang bernilai 80 triliun yen.

Target BOJ untuk menaikkan inflasi sampai 2 persen akan menemui rintangan karena suku bunga mendekati nol akibat murahnya harga minyak dan lemahnya pemulihan ekonomi Jepang dari resesi. BOJ cukup yakin kombinasi naiknya keuntungan, upah dan naiknya harga-harga akan mengangkat inflasi sesuai harapan.

Namun beberapa analis memperkirakan bahwa BOJ belum akan mengambil langkah lanjutan dibulan ini dimana tantangan bagi perekonomian Jepang mulai dari menurunnya penjualan ritel dan produksi industri sampai ketidakyakinan perusahaan akan prospek ekonomi Jepang.

Pada hari ini yen naik 0,1% menjadi 120,11 per dolar, turun nilainya sekitar 9% setelah sang gubernur Haruhiko Kuroda memberlakukan kebijakan pelonggaran moneter di Oktober tahun lalu.

Beberapa analis memperkirakan BOJ akan memperluas kebijakan stimulusnya di akhir Oktober ini.

Bulan lalu Kuroda juga mengingatkan bahwa harga konsumen mungkin turun sebagai dampak dari turunnya harga minyak yang mempengaruhi perekonomian Jepang. Penurunan temporal ini akan membuka jalan naiknya inflasi disemester kedua ditahun fiskal ini sampai Maret 2016.
 
Pesanan Pabrik Jerman Tak disangka Merosot

Made%2BIn%2BGermany%2BLabel.jpg


Pesanan Pabrik Jerman Tak disangka Merosot

Pesanan pabrik Jerman secara tak terduga turun untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Februari karena terjadinya stagnasi permintaan domestik dan penurunan pesanan luar negeri, sehingga menunjukkan aktivitas ekonomi di negara ekonomi terbesar kawasan euro itu masih lesu pada awal tahun ini.

Pesanan pabrik turun 0,9 persen dengan penyesuaian musiman dan hari kerja dari Januari, data dari Kementerian Ekonomi menunjukkan, berlawanan dengan ekspektasi ekonom untuk kenaikan 1,5 persen.

Penurunan pada bulan Januari direvisi menjadi 2,6 persen dari 3,9 persen. Ini adalah penurunan terbesar sejak Agustus tahun lalu, ketika pesanan anjlok 5,5 persen.

Pesanan dalam negeri tidak berubah dari bulan sebelumnya, sementara permintaan luar negeri mencatat penurunan 1,6 persen. Pesanan baru kawasan euro turun 2,1 persen namun pesanan dari negara lain mengalami penurunan 1,3 persen.

Pesanan untuk barang setengah jadi turun 1,2 persen dan pesanan untuk barang modal mengalami penurunan 1,1 persen. Sementara itu, permintaan barang konsumsi tumbuh 2,9 persen.

Meskipun pesanan pabrik mencatat penurunan, Kementerian Ekonomi mengatakan bahwa tren dalam industri terus menunjuk kenaikan moderat. Lesunya pesanan selama dua bulan berturut-turut ini merupakan pertama kalinya sejak Juni tahun lalu.

Sektor manufaktur Jerman tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada bulan Maret, menandai peningkatan terkuat dalam sebelas bulan terakhir, data survei Markit Economics pekan lalu menunjukkan. Tingkat pengangguran di negara itu jatuh ke rekor terendah pada bulan Maret.
 
Last edited:
Minutes the Fed beri support kepada dolar

Minutes%2BFed.png


Minutes the Fed beri support kepada dolar

Dolar terkerek naik berkait rilis minutes the Fed apa rapat terakhir, dimana terungkap bahwa the Fed masih berada dalam jalur untuk menaikkan suku bunga ditahun ini.

Pasar masih akan dipengaruhi oleh dua agenda penting diantaranya rilisan produksi industri Jerman dan keputusan suku bunga Bank of England. Mayoritas ekonom memperkirakan BoE masih akan mempertahankan level suku bunganya sampai tahun depan, menunggu pulihnya perekonomian Inggris dan naiknya inflasi.

Kabar yang menarik bahwa investor mulai memburu aset-aset Jepang setelah diawal tahun ini ramai-ramai menjual.

Setelah minutes the Fed rilis, dolar terkerk 0,1% menjadi 120,25 yen. Euro melemah sekitar 0,2% menjadi $1,0765. Minyak mentah juga terperosok menyusul menguatnya saham AS an kabar meroketnya produksi minyak Saudi.

Minyak mentah AS naik 1,1% menjadi $50,95 per barrel dan minyak Brent naik 0,9% menjadi $56,07.
 
Harapan Atas Suku Bunga Fed Kekuatan Bagi Dolar

EL%24Y.jpg


Harapan Atas Suku Bunga Fed Kekuatan Bagi Dolar

Dolar menguat terhadap mata uang utama pada sesi Jumat, setelah berkembangnya ekspektasi akan kenaikan suku bunga AS pada pertengahan tahun ini terus memberikan dukungan luas untuk greenback.

Dolar terus mendapat kekuatan bahkan setelah Presiden Federal Reserve New York William Dudley pada Rabu mengatakan waktu kenaikan suku bunga tergantung pada data ekonomi dan menambahkan bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Juni nanti bisa saja terjadi dengan catatan jika pemulihan pasar tenaga kerja terus menguat.

Sementara itu, risalah pertemuan Maret the Fed yang dipublikasikan juga pada hari Rabu justru menunjukkan beberapa pejabat meyakini, prospek ekonomi kemungkinan akan menjamin kenaikan suku bunga pada bulan Juni.

Greenback juga didorong setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Kamis bahwa jumlah pengajuan tunjangan awal pengangguran pada pekan lalu naik meski angkanya di bawah ekspektasi.

Indeks dolar AS, yang mencatat kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,45% diperdagangkan pada level 99,70.

EUR/USD terpantau turun 0,51% ke level terendah satu minggu di 1,0603, bahkan setelah data menunjukkan produksi industri Perancis datar pada bulan Februari.

Pound juga melemah, dengan GBP/USD meluncur 0,48% ke level 1,4642. Dalam laporannya, Kantor Statistik Nasional mengatakan produksi manufaktur Inggris naik 0,4% pada bulan Februari, sesuai dengan harapan, dengan tingkat tahunan naik 1,1% pada bulan Februari.

Terhadap mata uang lain dolar melemah terhadap yen, dengan USD/JPY turun 0,20% ke level 120,34, namun menguat terhadap franc Swiss, dengan USD/CHF naik 0,20% ke level 0.9796.

Australia, Selandia Baru dan dolar Kanada semuanya melemah terhadap dolar, dengan AUD/USD tergelincir 0,22% ke level 0,7674 dan NZD/USD jatuh 0,34% ke level 0,7541, sementara USD/CAD naik tipis 0,23% diperdagangkan pada level 1,2608.
 
Emas Tergelincir Karena Dolar Menguat

Gold%2BPaper.jpg


Emas tergelincir karena dolar menguat

Emas diperdagangkan tergelincir selama lima sesi berturut-turut hari ini karena kuatnya nilai tukar dolar menyebabkan emas kembali terseret kelevel $1.200 per ounce. Harga emas sendiri diperkirakan masih akan mengalami tekanan karena prospek suku bunga AS masih belum jelas.

Komentar terbaru dari pejabat the Fed mengisyaratkan bahwa bank sentral belum mengagendakan perubahan apapun pada suku bunga pada Juni nanti berkaca pada kondisi terakhir yang menunjukkan pelemahan pada ekonomi. Wacana kenaikan suku bunga AS ini menyebabkan turunnya minat akan aset-aset seperti emas.

Emas spot turun 0,5% pada $1.192,10 per ounce. Emas untuk pengiriman di Juni turun 0,6% menjadi $1.192,20 per ounce. Emas akan kembali menguat jika the Fed memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga atau setidaknya rencana tersebut tertunda. Posisi meas saat ini masih bullish dan siap untuk kembali melompat.

Investor menunggu data penjualan ritel AS untuk Maret yang akan rilis hari ini yang nantinya data ini penting untuk kembali memastikan kondisi ekonomi Amerika.
 
China mulai kehabisan daya dorong

China%2BEconomy.jpg


China mulai kehabisan daya dorong

Pertumbuhan ekonomi China melambat dalam enam bulan terakhir diawal 2015 ini sementara melemahnya beberapa sektor kunci memperlihatkan bahwa ekonomi terbesar kedua dunia ini tengah kehilangan momentum.

Serangkaian kebijakan seperti pemangkasan suku bunga, menurunkan rasio cadangan devisa perbankan dan memperlonggar sektor properti tampaknya baru memberi dampak ringan yang belum begitu terasa. Oleh karena ekonomi masih lemah, stimulus tambahan diperkirakan akan meluncur dalam waktu dekat.

PDB tumbuh 0,7% pertahun dikwartal pertama, melambat dari 7,3% dikwartal keempat 2014. Penjualan ritel bulanan, produksi industri dan data manajemen aset fix semuanya meleset dari harapan. Pertumbuhan investasi aset fix berada pada periode terlambatnya sejak 2000 lalu.

Sektor real estate hanya membukukan kenaikan investasi 8,5% pertahun, terlambat sejak 2009. Ini merupakan pertumbuhan ekonomi terlemah sejak kwartal petama 2009, ketika krisis keuangan global dimana kala itu pertumbuhan ekonomi China turun menjadi 6,6%. Kebijakan stimulus besar-besaran bisa menarik China keluar dari keterpurukan, namun berpotensi menimbulkan beban hutang yang menggunung.

Pemerintah mengungkapkan bahwa China perlu beradaptasi pada pertumbuhan normal yang baru tapi lebih berkualitas. Ini merupakan sinyal bahwa pelemahan ekonomi dapat menimbulkan kehilangan lapangan kerja dan gagal bayar (hutang).

Lemahnya pertumbuhan ekonomi dan menurunnya produksi pabrikan dapat memicu pemangkasan pekerja, utamanya jika pemerintah pusat masih tegas dengan pendiriannya untuk membiarkan perusahaan bangkrut akibat kelebihan kapasitas.
 
Tingkat pengangguran Inggris Terendah Sejak 2008

UK%2BUnemployment.jpg


Tingkat pengangguran Inggris Terendah Sejak 2008

Tingkat pengangguran Inggris turun ke level terendah sejak 2008, data dari Kantor Statistik Nasional hari Jumat menunjukkan.

Tingkat pengangguran ILO dilaporkan berada di level 5,6 persen dalam tiga bulan hingga Februari, turun dari 5,8 persen pada bulan September hingga November. Laporan tingkat pengangguran kali ini sesuai dengan perkiraan para ekonom. Ada 1,84 juta pengangguran, dan dari angka ini terlihat terjadi penurunan 76.000 pengangguran dari periode bulan September sampai November.

Pendapatan rata-rata karyawan pun meningkat 1,7 persen termasuk bonus. Data ini diperkirakan akan naik sebesar 1,8 persen. Namun jika tidak termasuk bonus, pendapatan rata-rata naik 1,8 persen dalam tiga bulan hingga Februari.

Jumlah orang yang mengajukan klaim tunjangan pencari kerja telah mencatat penurunan untuk ke29 bulan berturut-turut pada bulan Maret. Angka ini turun 20.700 dari bulan Februari, tetapi lebih kecil dari penurunan yang diharapkan yakni 29.500.

Jumlah penuntut turun menjadi 2,3 persen pada Maret, sesuai dengan ekspektasi, 2,4 persen pada Februari.
 
Pulih, Dollar Menguat Terhadap Rivals

dolar%2Bterbang.jpg


Pulih, Dollar Menguat Terhadap Rivals

Dolar menguat terhadap mata uang utama pada perdagangan sesi Senin, setelah pulih dari data AS yang mengecewakan di pecan sebelumnya.

Namun, sentimen terhadap dolar masih rentan karena investor kembali mendorong harapan untuk kenaikan suku bunga AS setelah serangkaian data ekonomi yang tergolong lemah sehingga mempengaruhi optimisme pemulihan negara itu.

Indeks dolar AS, yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,38% ke level 97,99.

EUR/USD turun 0,55% ke level 1,0748. Mata uang tunggal itu masih di bawah tekanan di tengah kekhawatiran bahwa Athena tidak lebih dekat mencapai kesepakatan mengenai reformasi ekonomi untuk dana talangan dengan kreditur, sehingga memicu kekhawatiran Yunani bisa saja dipaksa keluar dari zona euro.

Pound juga melemah, dengan GBP/USD turun 0,19% ke level 1,4932. Mata uang lainnya, dolar stabil terhadap yen, dengan USD/JPY di level 118,91 dan dolar mencatat kenaikan terhadap franc Swiss, dengan USD/CHF naik 0,55% ke level 0,9574.

Dolar Australia dan Selandia Baru hampir tidak berubah, dengan AUD/USD mendekati level tertinggi tiga minggu di level 0,7788 dan NZD/USD mendekati level tertinggi di tiga bulan terakhir di level 0,7693. Sementara USD/CAD turun 0,26% diperdagangkan pada level 1,2215.
 
Stimulus China dongkrak pasar, Yunani jungkalkan euro

China%2BStimulus.jpg


Stimulus China dongkrak pasar, Yunani jungkalkan euro

Pasar saham rebound pada hari senin kemarin setelah China menggebrak dengan kebijakan stimulasi terbaru sementara Wall Street juga menguat berkat positifnya pendapatan perusahaan. Euro melanjutkan tren negatifnya karena kecemasan akan situasi di Yunani.

Bank sentral China pada hari Minggu kemarin, menurunkan syarat cadangan perbankan sebagai upaya untuk memicu pinjaman dan melawan perlambatan ekonomi. kedua kabar positif dari China dan AS tersebut memberi angin segar kepasar.

Hampir 76% perusahaan yang tergabung di S&P 500 melaporkan hasil pendapatan yang melebihi ekspektasi analis. Dari pasar valas, dolar diperdagangkan menguat setelah euro dihantam oleh kecemasan Yunani akan bangkrut dan meninggalkan euro beberapa bulan kedepan.

Wakil Presiden Bank Sentral Eropa pada hari Senin kemarin mengatakan secara tersirat bahwa negara yang terancam bangkrut tidak perlu meninggalkan euro. Pernyataan diatas sekaligus menyatakan betapa kritisnya permasalahan Yunani.

Harga minyak naik menyusul laporan kuatnya konsumsi AS diminggu lalu dan peringatan dari Menteri Dalam Negeri Saudi tentang kemungkinan serangan atas instalasi energi dinegaranya.
 
Risalah Pertemuan BoE Masih Dorong Pound

Bank_of_England%2BSide.jpg


Risalah Pertemuan BoE Masih Dorong Pound

Sterling menguat pada hari Rabu setelah risalah pertemuan Bank Sentral Inggris di April menunjukkan bahwa para pejabat melihat peluang peningkatan inflasi bisa bangkit kembali lebih kuat pada tahun 2015.

GBP/USD naik 0,54% ke level 1,5011 dari level 1,4938 sekitar menjelang rilisan risalah pertemuan.

Risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru BoE di April menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan dengan suara bulat mempertahankan suku bunga tidak berubah pada rekor rendah 0,5%, namun keputusan tetap "seimbang" untuk dua pejabat.

Bank sentral mengatakan masih memperkirakan inflasi bisa berubah negatif dalam beberapa bulan ke depan, yang telah datar pada bulan Februari dan Maret.

Namun perlu dicatat bahwa penguatan pound bisa memiliki efek yang lebih cepat dari yang diperkirakan terhadap inflasi, menunjukkan bahwa inflasi bisa pulih lebih kuat ketika tekanan pada harga mereda.

BoE juga mengatakan ekonomi zona euro tampaknya akan pulih lebih kuat daripada yang diperkirakan.

"Meskipun masih terlalu dini untuk menjadi percaya diri, suksesi data tegas mengesankan bahwa pertumbuhan ekonomi kawasan euro meningkat," kata BoE.

Sterling juga mencatat penguatan terhadap euro, dengan EUR/GBP turun ke level 0,7189.
 
Back
Top