Sistem pendidikan Home-Schooling jauh lebih efektif daripada Public School.

Kelompok anda masuk ke dalam tim


  • Total voters
    20
  • Poll closed .
Status
Not open for further replies.


efektivitas atau ketepatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan itu sangat penting. efektivitas yang tentu saja berhubungan dengan sistem yang sedang berlaku tidak serta merta langsung bisa disebut efektif, karena efektivitas itu selalu berkembang seiring berjalannya waktu. dan HS tentu saja -jauh lebih efektif- daripada PS yang menganut sistem pendidikan konvensional.

sejak postingan awal kelompok merah selalu bilang HS lbh efektif tapi tak memperlihatkan bukti konkrit.

Semua negara didunia ini menganut sistem pendidikan PS dan mengesampingkan HS. Itu artinya dari segi kualitas, hasil dan keefektifan lbh baik dari pada HS
 
bukti konkrit yang bagaimana mas mbro? ketua anda sendiri yang melarang 'succes story'
tingkat keefektifan HS sudah kami jelaskan dibanding PS. negara2 di dunia menganut PS karena HS memang relatif baru, meski pada dasarnya HS lebih dulu ada dari pada PS, hanya saja 'resmi' ada tahun 70-an. klo 'mengesampingkan' sepertinya tidak, karena di negara2 maju, PS pun mulai membuka diri untuk mengadopsi sistem pendidikan HS yang jelas lebih efektif.
 
ehehehe.. you got me wrong kayaknya cak.. as always..

hehe.. saya sudah hampir kehabisan tenaga nih ditopik ini.. capek nunggunya.. jiahahaha

nggak.. nggak.. boong.. darkgrey.. gak pernah menyerah..

hmm.. gimana cara membawa ke permukaannya ya..??
gini deh..

now..
jika kita ingin bicara mengenai efektifitas..
bener kata kak dipe di postingan paling awalnya..
bicara efektifitas, pasti bicara tujuan...
so..
mari kita angkat tujuannya dulu
first.. di postingan kak dipe diawal itu, kak dipe mencoba menunjukkan tujuan dari pendidikan..
namun, yang lupa di angkat oleh teman teman lain di team merah adalah..
apakah tujuan tujuan tersebut mampu di capai dengan lebih (jangan dulu bicara jauh lebih) efektif lewat HS daripada lewat PS..??

hmm..

bagi kami sebagai kelompok yang berposisi kontra dengan topik HS jauh lebih efektif, HS terlihat hanya menjadi alternatif..
kenapa harus ada alternatif..??
hehe..
memang tidak dapat dipungkiri bahwa.. untuk certain individuals.. PS memang kurang mampu mengakomodirnya, sehingga diharapkan lewat pola pola seperti HS, kebutuhannya mampu terakomodasi..

tapi ingat dan garis bawahi, for certain individuals.. specials only..
dan juga jangan dilupakan.. bagi individu individu yang memang spesial, bahkan system apapun memang akan terasa terlalu rigid..
mereka memang akan menemukan pola polanya sendiri dalam mencapai tujuan yang ingin diraihnya
mereka memang memiliki kekuatan dan kemampuan utk itu..
dan itu juga berarti.. dimanapun sebenarnya mereka mampu utk tetap meraih apa yang diinginkannya.. baik di PS.. maupun di HS.. atau bahkan misalnya tidak di fasilitasi pun pendidikannya.. mereka akan tetap mampu mencari pendidikan dengan gaya mereka sendiri.. (yang tentu saja akan di anggap sebagai home schooling oleh team merah)

ini yang kami sangat perhatikan..
generally.. belum tentu..
kasuistik.. maybe yes..

ayo mari team merah jelaskan lagi kepada kami.. xixixi
 
Last edited:
entah apa yang terlintas di benak darkgrey tentang for certain individuals. special only.. itu.. bukankah setiap manusia/anak yang lahir di dunia ini adalah spesial???
 
setuju..
tapi.. apakah setiap anak yang lahir didunia ini memiliki segala macam persyaratan pendukung utk mendapatkan pendidikan semacam HS..??
 
begini..
walaupun saya murid Public School, tapi saya bisa merasakan ke-efektifan belajar di rumah seperti Home Schooling (kebetulan Mama saya guru di sekolah, jadi kalau di rumah saya sering minta di ulang pelajarannya)
Kalau di sekolah, pas mau nanya ke guru soal pelajaran yg belum dimengerti, ya malu laah.. takut diketawain temen laah.. tegang, gemeteran... mau angkat tangan aja susah !
belum lagi kalau di sekolah banyak gangguan, temen ngajak ngobrol laah.. yg cewek ngajak nggosip laah.. berisik laah..
di rumah bisa belajar lebih tenang..
kalau saya nggak paham, Mama mengulang sampai jelas..
alhasil, saya selalu bisa mengerjakan PR dan siap menghadapi ulangan..
saya sendiri yg merasakan belajar di rumah lebih membawa hasil yg baik..

dengan 1 guru 1 murid..
kemampuan murid bisa lebih ter-eksplor..
 
begini..
walaupun saya murid Public School, tapi saya bisa merasakan ke-efektifan belajar di rumah seperti Home Schooling (kebetulan Mama saya guru di sekolah, jadi kalau di rumah saya sering minta di ulang pelajarannya)
Kalau di sekolah, pas mau nanya ke guru soal pelajaran yg belum dimengerti, ya malu laah.. takut diketawain temen laah.. tegang, gemeteran... mau angkat tangan aja susah !
belum lagi kalau di sekolah banyak gangguan, temen ngajak ngobrol laah.. yg cewek ngajak nggosip laah.. berisik laah..
di rumah bisa belajar lebih tenang..
kalau saya nggak paham, Mama mengulang sampai jelas..
alhasil, saya selalu bisa mengerjakan PR dan siap menghadapi ulangan..
saya sendiri yg merasakan belajar di rumah lebih membawa hasil yg baik..

dengan 1 guru 1 murid..
kemampuan murid bisa lebih ter-eksplor..

:D
nice point.. (saya belum akan membahas apa yang miss pink maksud dengan home schooling di tulisan miss pink diatas.. let's skip that for a moment)
tapi coba jika saya balik permasalahannya..
jika si murid justru sangat pemalu. or.. mungkin tipe yang kurang mampu utk mengemukakan apa yang menjadi permasalahan baginya... type yang sangat passive..

will 1 pupil 1 teacher work..??

tidakkah dia akan terbantu dengan mendengarkan pertanyaan dari murid murid yang lain..dan jawaban sang pengajar terhadap pertanyaan pertanyaan yang terlontar..??

isn't it so..??

sekali lagi.. contoh yang diberikan oleh team merah sepenuhnya kasuistik.. akan dengan sangat mudah kami patahkan dengan kasus lainnya yang ada dalam kondisi yang bahkan bertolak belakang..
belum secara generally menjelaskan why is home schooling "jauh lebih efektive" dibandingkan PS..

sebenernya itu sih pointnya bagi kami..
explain to us..
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
or... utk membantu kelompok merah dalam menjelaskan.. darkgrey kasih pertanyaan deh..
boleh ya..??
gini..
pertanyaannya adalah..

apakah semua anak bisa mengikuti HS..??
or.. lebih mengarah lagi..
apakah semua keluarga bisa menerapkan HS utk anaknya..??
or.. lebih mengarah lagi..
apa sih yang diperlukan utk menjalankan HS di rumah kita..

tiga pertanyaan simple..

please.. kalo udah dijawab.. mudah mudahan bisa agak membantu dalam menangkap maksud dari team hijau deh..
 
Last edited:
apakah semua anak bisa mengikuti HS..??
or.. lebih mengarah lagi..

Bisa !

apakah semua keluarga bisa menerapkan HS utk anaknya..??
or.. lebih mengarah lagi..

Kenapa tidak?


apa sih yang diperlukan utk menjalankan HS di rumah kita..

Ada yang diajar dan ada yang mengajar.. sarana pendidikan pun pasti telah disiapkan sesuai kesepakatan antara pengajar dan orang tua murid.
 
xixixi.. do you really mean it om red...??

yakin begitu..?? gak asal jawab aja kan..??

anda yakin di pelosok desa kaum nelayan dimana bapak dan ibu nelayan seharian harus melaut masih bisa menyelenggarakan HS utk anaknya..??
are you really sure about that..??
xixixi..

gak bisa om.. ada prasyarat prasyarat tertentu utk bisa terselenggaranya home schooling..

eh.. jangan lupa ya..
home schooling.. bukan autodidak ya..
beda..
sama sekali beda
nah.. di contoh yang diberikan oleh miss pink doremi diatas.. tentang mengulang pelajaran setelah sekolah.. itu juga sama sekali bukan home schooling lho..
xixixi

itu ya mengulang pelajaran aja.. preparation.. studying..
sama sekali bukan homeschooling..

 
ketika kita berbicara tentang home schooling, tentu om DarkGrey ndak usah lagi dikasih tau kalo yang kita bahas ini merupakan home schooling yang udah legal (legal di sini om dark lebih ngerti) dan lulusannya dapat melanjutkan ke taraf pendidikan selanjutnya. Apa salah ketika gw nyatain bahwa dalam sistem home schooling itu musti ada yang diajar dan ada yang mengajar plus sarana pendidikannya..??

kenapa gw bilang sarana pendidikan yang disepakati antara orang tua anak didik dan pengajar? tentu saja jawabannya untuk
efektifitas
kecuali kalo kita lagi berbicara tentang les privat.. baru ceritanya lain..


anda yakin di pelosok desa kaum nelayan dimana bapak dan ibu nelayan seharian harus melaut masih bisa menyelenggarakan HS utk anaknya..??
are you really sure about that..??
xixixi..

kenapa ndak bisa? hari gini kok pesimis??
 
Last edited:
well.. justru itu om.. ente jadi berantakan semua argumennya.. disatu pihak bilang harus plus sarana pendidikan.. dan disatu sisi ente bilang semua bisa..
xixixi ya gak bisa lah..

yang tidak bisa menyediakan sarananya berarti ndak bisa toh..??
dan selain itu..
sebenarnya ada yang paling penting lagi yang harus ada..
yaitu kemauan utk disiplin dan kemauan belajarnya..
itu yang lebih penting..
ane kasih contoh yang lebih gampang dari pelosok desa nelayan deh om..
di dalam keluarga yang memiliki kultur memanjakan anaknya..
apa disitu bisa terselenggara home schooling..??
xixixi

dan ini.. kita masih bahas pertanyaan saya dulu lho.. mmh.. masih intermezo lah istilahnya.. sama sekali belum menginjak ke pembahasan jauh lebih effektive nya home schooling..
xixixi..
 
:D
nice point.. (saya belum akan membahas apa yang miss pink maksud dengan home schooling di tulisan miss pink diatas.. let's skip that for a moment)
tapi coba jika saya balik permasalahannya..
jika si murid justru sangat pemalu. or.. mungkin tipe yang kurang mampu utk mengemukakan apa yang menjadi permasalahan baginya... type yang sangat passive..

will 1 pupil 1 teacher work..??

tidakkah dia akan terbantu dengan mendengarkan pertanyaan dari murid murid yang lain..dan jawaban sang pengajar terhadap pertanyaan pertanyaan yang terlontar..??

isn't it so..??
yang jadi masalah bukan muridnya jika ada tipe murid yang passive atau aktif, yang masalah adalah gurunya/orangtuanya. HS memberikan guru yang berpengalaman dalam bimbingan belajar dan yang harus memahami sifat atau piskologis murid itu sendiri. Bagaimana caranya murid dapat nyaman, aktif dalam perlahan. Dan sebenarnya saya pernah menjelaskan, orangtua, orangtua berpengaruh penting dalam homeshooling ini, karna orangtualah yang menentukan semua kebijakan2 yang ada di homeshooling ini, anak yang passive bisa juga diarahkan ke aktif dengan orangtua yang sudah merawatnya dari kecil.
jadi, tentu saja work jika guru itu juga memahaminya. bandingkan saja bila murid passive itu di PS, hanya bergantung pada murid yang bertanya? dia tidak bakal aktif-aktif
bukan begitu ..??


sekali lagi.. contoh yang diberikan oleh team merah sepenuhnya kasuistik.. akan dengan sangat mudah kami patahkan dengan kasus lainnya yang ada dalam kondisi yang bahkan bertolak belakang..
belum secara generally menjelaskan why is home schooling "jauh lebih efektive" dibandingkan PS..

sebenernya itu sih pointnya bagi kami..
explain to us..
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
or... utk membantu kelompok merah dalam menjelaskan.. darkgrey kasih pertanyaan deh..
boleh ya..??
gini..
pertanyaannya adalah..

apakah semua anak bisa mengikuti HS..??
or.. lebih mengarah lagi..
apakah semua keluarga bisa menerapkan HS utk anaknya..??
or.. lebih mengarah lagi..
apa sih yang diperlukan utk menjalankan HS di rumah kita..

tiga pertanyaan simple..

please.. kalo udah dijawab.. mudah mudahan bisa agak membantu dalam menangkap maksud dari team hijau deh..

mungkin kami hanya bisa memberikan contoh2 kefektifan disini, jika kami menjelaskan keefektifan secara langsung, nanti akan disangka berdefenisi dan berefesiensi dengan argumen2 yang kacau.

Sesuai namanya, proses homeschooling memang berpusat di rumah. Tetapi, proses homeschooling umumnya tidak hanya mengambil lokasi di rumah. Para orang tua homeschooling dapat menggunakan sarana apa saja dan di mana saja untuk pendidikan homeschooling anaknya.
  • contoh misal sekolah adalah rumah, murid tidak selalu berada dirumah, mereka bisa belajar ditempat terbuka, murid tidak akan merasa jenuh, kejenuhan bisa mengakibatkan pelajaran tidak bisa ditanggap dengan baik. Perhatikan, bahkan ada jendela sekalipun, tidak seratus persen murid tidak melihat kearah jendela rumah, sekali melihat kejenuhan terjadi dan murid pasti tidak akan menyerap pelajaran, maka lokasi diluar rumah adalah jawabannya.

Terlindungi dari tawuran, kenakalan, NAPZA, pergaulan yang menyimpang, konsumerisme dan jajan makanan yang malnutrisi

  • semoga itu berupa penjelasan yang menjurus kearah contoh. lingkungan sekolah dan komunitas lebih memprihatinkan disini, HS mengajarkan baik dan benarnya cara berkomunikasi, dan terhindar dari perlindungan kenakalan yang terjadi disekitar. jajanan-jajanan juga.


untuk meningkatkan penilaian dari pihak saya pribadi dan teman-teman merah saya, selain anggota tim hijau, bisa ketua tim hijau juga mereply pernyataan saya?
terimakasih
 
Last edited:

yang tidak bisa menyediakan sarananya berarti ndak bisa toh..??
dan selain itu..
sebenarnya ada yang paling penting lagi yang harus ada..
yaitu kemauan utk disiplin dan kemauan belajarnya..
itu yang lebih penting..
ane kasih contoh yang lebih gampang dari pelosok desa nelayan deh om..
di dalam keluarga yang memiliki kultur memanjakan anaknya..
apa disitu bisa terselenggara home schooling..??
xixixi

dan ini.. kita masih bahas pertanyaan saya dulu lho.. mmh.. masih intermezo lah istilahnya.. sama sekali belum menginjak ke pembahasan jauh lebih effektive nya home schooling..
xixixi..

Justru itu den Darkgrey, HS [tolong baca lagi postingan-postingan awal saya]
HS ini dapat sangat membantu untuk anak -anak didik yang memiliki masalah itu [baca: kedisiplinan, kemauan belajar, kurangnya kemampuan bersosialisasi, dkk dkk] . Supaya apa..? supaya anak-anak dengan latar belakang seperti itu lebih bisa dibantu secara subyektif, agar [walaupun dengan cepat atau perlahan] dapat mengurangi kekurang mampuannya.

Dan mengenai Sarana, 1 pertanyaan dari saya, yang aden maksudkan sebagai sarana ini lebih ke [materi: biaya, dkk dkk] atau ke [alat bantu belajar, suasana, tempat, teman, dkk dkk] atau apa..?
mohon dijelaskan



ane kasih contoh yang lebih gampang dari pelosok desa nelayan deh om..
di dalam keluarga yang memiliki kultur memanjakan anaknya..
apa disitu bisa terselenggara home schooling..??
xixixi

jika orang tuanya mau, apa yang tisak bisa..?
sebenarnya apa yang membuat den Darkgrey sanksi dengan itu..? mohonn dijawab ya? ;)



come On, sampai kapan kita akan terus membahas basa-basi [intermezzo], mari serius tapi santai.. santai tapi serius..
 
well.. justru itu om.. ente jadi berantakan semua argumennya.. disatu pihak bilang harus plus sarana pendidikan.. dan disatu sisi ente bilang semua bisa..
xixixi ya gak bisa lah..

yang tidak bisa Menyediakan sarananya berarti ndak bisa toh..??
dan selain itu..
sebenarnya ada yang paling penting lagi yang harus ada..
yaitu kemauan utk disiplin dan kemauan belajarnya..
itu yang lebih penting..
ane kasih contoh yang lebih gampang dari pelosok desa nelayan deh om..
di dalam keluarga yang memiliki kultur memanjakan anaknya..
apa disitu bisa terselenggara home schooling..??
xixixi

dan ini.. kita masih bahas pertanyaan saya dulu lho.. mmh.. masih intermezo lah istilahnya.. sama sekali belum menginjak ke pembahasan jauh lebih effektive nya home schooling..
xixixi..

dark grey.. dark grey.. pake boso sederhana yo tetep ndak ngerti..

pada sistem pendidikan home schooling, pengajar dituntut untuk sekreatif mungkin agar anak didik mampu menyerap pengetahuan yang diajarkan. Makanya saya berkata bahwa sarana dapat disesuaikan dan disepakati oleh orang tua anak didik dan pengajar.

Bener kata Misa, dalam contoh kasus, misalnya ketika anak didik merasa jenuh belajar di rumah, pengajar dapat mengajukan alternatif pengajaran. misalnya belajar dalam ruangan terbuka (<--sarana) atau misalnya ketika pengajar meminta orang tua didik menyiapkan bahan praktek untuk belajar kimia. Hal itu tentu wajar.. toh di sekolah" umum juga seperti itu. Kalo ada praktek kimia, kadang kita disuruh membeli bahan" praktek dan sarana pendukung lainnya. Betul kan?

Kalo yang om Darkgrey maksudkan adalah ketidaksiapan pengajar dalam menyediakan sarana pendidikan, yo logikanya,, mana bisa si pengajar tersebut mendapat 'lisensi' untuk memberikan pengajaran melalui home schooling??? iya kan?
 
dan selain itu..
sebenarnya ada yang paling penting lagi yang harus ada..
yaitu kemauan utk disiplin dan kemauan belajarnya..
itu yang lebih penting..

adanya pendidikan home schooling bukan berarti karena anak didik tidak memiliki kemauan dan disiplin belajar lho...


mau dijelaskan lagi alasannya? saya rasa ndak usah.. orang awam pun pasti paham.
 
ane kasih contoh yang lebih gampang dari pelosok desa nelayan deh om..
di dalam keluarga yang memiliki kultur memanjakan anaknya..
apa disitu bisa terselenggara home schooling..??

Sekali lagi saya menjawab Bisa !! pengajar home schooling tidak terbentur oleh yang namanya formalitas cara mengajar seperti pada sekolah umum. Mereka bisa mencari cara" efektif sehingga mampu menggerakan minat belajar anak didiknya dengan cara" yang disukai oleh anak didik.
 
dan ini.. kita masih bahas pertanyaan saya dulu lho.. mmh.. masih intermezo lah istilahnya.. sama sekali belum menginjak ke pembahasan jauh lebih effektive nya home schooling..
xixixi..

kalo mo menggeneralisasi,, tentu saja home schooling belum populer di kalangan masyarakat.. tapi mengenai efektivitas,, sudah jelas home schooling lebih unggul.. dan yang sedang dibahas disini mengenai efektivitas bukan ?

dan sekali lagi.. percuma kebanyakan muter" alias kebanyakan intermezzo kalo kenyataannya cara pendidikan home schooling memang lebih efektif.
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top