Waria juga Manusia

Status
Not open for further replies.
Bls: Waria juga Manusia

Cara mempertegasnya :
desak aparat yg punya kewenangan untuk menindak.
Nb : pertanyaan saya blm dijawab den Bjhe. :)
menurut aden FPI punya hak untuk menggebuki org lain?
Dasarnya apa?

kronologinya udah diceritain. . .

jadi gini, waria ijin ke pemda. FPI yang terus memantau pas sudah tau si waria ngadain acara, FPI melaporkan ke pemkot. Pemkot bertindak, mereka berjanji akan mengusir pertemuan itu pake satpol PP. Karena FPI melihat satpol PP kesannya tidak serius, makanya mereka ikut2an geram. . .

nahhh, mengenai pertanyaan seperti itu, kan karena tanggepan ini:

Jadi, gw rasa kita tidak berhak juga menentukan seharusnya FPI seperti apa karena mereka yang mempunyai masalah, mereka yang melapor ke pemkot, mereka yang geram. . .

sedangkan tanggapan gw yang diatas untuk menjawab yang ini:

masalah gebuk2an gw tetap gak setuju apapun alasannya.

dalam artian kenapa gw menjawab seperti itu, karena:
tidak ada alasan yang cukup masuk akal buat kamu, dan tidak ada alasan yang cukup masuk akal buat mereka untuk tidak mempertegas tindakan dengan seperti itu. Makanya, gw bilang:

ya itu kan mengidikasikan sesuatu. Yaitu: Cara mempertegas ucapan tergantung orang yang mengucapkannya.
 
Bls: Waria juga Manusia

Punya hak atw tidak?
Cuma Jawab gt kok jawabannya ngambang gt.
Kalau punya hak dasarnya apa?
Kalau satpol PP gusur pedagang kasar kok diprotes?
 
Bls: Waria juga Manusia

Punya hak atw tidak?
Cuma Jawab gt kok jawabannya ngambang gt.
Kalau punya hak dasarnya apa?


punya. . .hak kebebasan berekspresi pasal 19 ICCPR
isinya adalah:

1. Setiap orang berhak mengeluarkan pendapat tanpa bentuk intervensi apapun.

2. Setiap orang mempunyai hak kebebasan berekspresi. Hak ini termasuk kebebasan untuk mencari, menerima, menyampaikan informasi tertentu dalam bentuk apapun baik secara lisan maupun tulisan, dalam bentuk seni atau media lainnya sesuai pilihan dan kehendak orang yang bersangkutan.

itulah hak asasi manusia kalau pengen ditanya dasarnya dan berasal dari undang-undang buatan manusia

Kalau satpol PP gusur pedagang kasar kok diprotes?

gak pernah protes saya. . .soalnya ya juga dikasih peringatan, dan juga hal yang sama dilakukan FPI
 
Bls: Waria juga Manusia

Gebukin orang = kebebasan berekspresi ??? :D
gimana kalau kebebasan berekspresi itu juga yg diterapkan waria. Boleh ???
~ ~ ~
Satpol PP melakukan tugas yg Pemerintah suruh sbg aparat.
FPI melakukan tugas yg bukan haknya yg cuma sebagai warga negara biasa.
Kalau dalam batas2 tertentu sih msh oke,lah.
 
Bls: Waria juga Manusia

Gebukin orang = kebebasan berekspresi ??? :D
gimana kalau kebebasan berekspresi itu juga yg diterapkan waria. Boleh ???
~ ~ ~
Satpol PP melakukan tugas yg Pemerintah suruh sbg aparat.
FPI melakukan tugas yg bukan haknya yg cuma sebagai warga negara biasa.
Kalau dalam batas2 tertentu sih msh oke,lah.


justru itu!!! waria berlindung dengan hak semacam itu, hak yang katanya hak asasi manusia. . .termaktub dalam pasal 19 ICCR. . .

kalau mereka bisa menggunakan itu, tentunya cukup masuk akal jika FPI mendapatkan hak yang sama untuk "berekspresi" iya kan? Kesan saya HAM yang diatur itu kok malah jadi maenan agar menghalalkan yang ia inginkan (terutama waria yang berlindung didalamnya).

FPI mempunyai hak karena ia sendiri telah melaporkan (pihak penggugat), dan ia yang memiliki masalah kayaknya seperti itu pola pikirnya.
 
Bls: Waria juga Manusia

Sejak kapan pihak penggugat boleh jadi pelaksana hukum? :)
ada undang2nya ya Den Bjhe? :)
 
Bls: Waria juga Manusia

ya, mungkin bagi mereka kayak gitu. . .makanya pake "kayaknya" untuk merepresentasikan alasan tindakan mereka
 
Bls: Waria juga Manusia

justru itu!!! waria berlindung dengan hak semacam itu, hak yang katanya hak asasi manusia. . .termaktub dalam pasal 19 ICCR. . .

kalau mereka bisa menggunakan itu, tentunya cukup masuk akal jika FPI mendapatkan hak yang sama untuk "berekspresi" iya kan? Kesan saya HAM yang diatur itu kok malah jadi maenan agar menghalalkan yang ia inginkan (terutama waria yang berlindung didalamnya).

FPI mempunyai hak karena ia sendiri telah melaporkan (pihak penggugat), dan ia yang memiliki masalah kayaknya seperti itu pola pikirnya.

ya, mungkin bagi mereka kayak gitu. . .makanya pake "kayaknya" untuk merepresentasikan alasan tindakan mereka

Bro bjhe ini anggota FPI ya ?? kalau iya ya saya maklum atas jawaban anda. kalau tidak, jangan mencoba memahami apa yang jadi alasan FPI membubarkan pertemuan para waria tsb, karena anda tidak tahu alasan sebenarnya. siapa tahu gara2:

- waria nggak mau ngelayanin FPI di TL
- FPI bayarnya kurang trus dikeroyok waria, lalu balas dendam
- FPI mo potyong rambut di salon waria tp nggak dilayanin
- ada anggota keluarga FPI yang waria, trus bikin malu.
- dll

karena saya lihat makin lama kok terasa dipaksa ya jawaban bro bjhe nih. mana ada selain aparat yang punya kewenangan menghakimi seseorang atas perbuatannya. polisi saja cuma bisa, menjaga, menangkap, tp nggak ada kewenangan buat menghakiminya.
 
Bls: Waria juga Manusia

mo nambahin dikit. di dunia dari dulu sudah dikenal ada 5 gender.
- laki-laki
- wanita
- laki-laki cenderung wanita
- wanita cenderung laki-laki
- berkelamin ganda.

klo ada yang berpendapat bahwa waria akan menciptakan gender ke 3, silahkan baca2 lagi, atau cari informasi di internet.

di salah satu suku di sulawesi, gender ke 5 malah menempati status sosial yang tinggi, karena biasanya dia menjadi dukun/orang pintar bagi sukunya.
 
Bls: Waria juga Manusia

Bro bjhe ini anggota FPI ya ?? kalau iya ya saya maklum atas jawaban anda. kalau tidak, jangan mencoba memahami apa yang jadi alasan FPI membubarkan pertemuan para waria tsb, karena anda tidak tahu alasan sebenarnya. siapa tahu gara2:

- waria nggak mau ngelayanin FPI di TL
- FPI bayarnya kurang trus dikeroyok waria, lalu balas dendam
- FPI mo potyong rambut di salon waria tp nggak dilayanin
- ada anggota keluarga FPI yang waria, trus bikin malu.
- dll

karena saya lihat makin lama kok terasa dipaksa ya jawaban bro bjhe nih. mana ada selain aparat yang punya kewenangan menghakimi seseorang atas perbuatannya. polisi saja cuma bisa, menjaga, menangkap, tp nggak ada kewenangan buat menghakiminya.

bukan. . .tapi gw ambil berita gak cuma dari satu sumber. gw dapet sumber lainnya yang mencoba mengutarakan kronologisnya. Justru banyak yang terjebak mindset sendiri ketika FPI menjadi headline berita, maka seperti itu adanya. Seperti tidak ada tujuan, seperti maen gebuk aja.

seperti tidak ada pembicaraan. Sehingga berita yang dinikmati masarakat yang seharusnya berupa "AKIBAT" malah terlihat seperti "SEBAB"

dipaksakan bagaimana? coba utarakan bagian mana. . .
singkat pertanyaan saya, (sama seperti bang AST) atas dasar apa membela waria? (sesuai judul threadnya)

kalau tidak keduanya, berikan solusi. . .(bang AST sudah memberi solusi)
 
Last edited:
Waria oh waria..
Membuat jadi dilema..
Dihina atau dibela
Semuanya pantas-pantas saja..

Perlu ditekankan, deh.. WARIA bukan jenis kelamin. Tetapi gangguan psikis. Apa ya menyebutnya? Maybe KELAINAN GENDER. Gak tepat juga. Soalnya mereka memiliki alat kelamin yang sesuai ama kodratnya. Yaitu Mr. P. Walau beberapa ada yang "dipangkas" habis demi menyerupai Ms. V. Tetapi kan organ-organnya trus apa si yang XXYY XXY itu.. duh lupa.. Tuh gak bisa dibohongin!!
Waria ama wanita tulen, berbeda, dan bisa dibedakan! Dari segi penampilan, okelah.. kayak Dorce Gamalama. Tapi dari gaya bicara, gaya berjalan, beda banget ama wanita pada umumnya. Okelah, beberapa di antara kami ada yang kalo jalan di trotoar pada kayak di catwalk. Tapi juga gak seGemulai itu, dan tidak senorak itu. Suara wanita lebih lembut dibanding pria, dan lebih indah dibanding waria.

Kalin tidak membenci mereka yang sudah terlanjur ada. Yang Kalin gak suka tuh.. kebanggaan mereka sebagai waria..

Lanjut post selanjutnya

Ada banyak waria yang begitu mengagungkan kewariaannya.
Seperti di salon omnya Kalin. Ada seorang waria di antara banyak waria lainnya. Kebetulan dia hair stylish Kalin sendiri. Dia kalo bergaya, biasanya malem minggu.. wow bajunya kayak Mulan Jameela. Make upnya menor.. Kalo jalan, lenggak lenggok berlebihan. ITU YANG KALIN RISIH. Kalin aja sebagai cewe gak gitu-gitu amat. Hahaha

Janganlah waria itu jadi berkembang biak (emang apaan?). Jangan dibiarkan banyak maksud gue. Karena ini penyakit, dan ini BISA SEMBUH. Ada banyak therapy. Secara kejiwaan. Baik dari psikolog (atau psikiater) dan dari sisi keimanannya.. ya apapun agamanya. Kalo di Islam ada semacam pendekatan diri kepada Allah. Itu pun harus dibarengi dengan niat bulat dari si waria sendiri..
Ada loh.. Seseorang yang awalnya waria.. tapi dengan tekad, ia kembali ke jalan yang benar. Bahkan menikah dan punya anak. Kebetulan temen Kalin. Hehe dapat istri yang cantik dan solehah. Yaaa walau pun sisi kejantanannya masih perlu diasah, tetapi Kalin kagum

Mengenai tindakan FPI. Duh.. iya deh, Kalin ngerti mungkin uda capek mengingatkan. Akhirnya gerah juga.
Tapi ya..
Ibarat Api ditambah Api, akan semakin berkobar.
Lain lagi kalo Api dikasih Air.. langsung seger..
Jadi, FPI lain kali bertindak jangan sembarangan, ya. Pake hati nurani juga..
Lagi pula, acara para waria kan baik. Bukan mengadu kekerasan dan semacamnya.
Jangan sampe ntar FPI yang tadinya kepanjangan dari FRONT PEMBELA ISLAM malah berubah jadi FRONT PREMANISME INDONESIA. Gawat tuh. Hehe
Adu pukul gak menyelesaikan masalah.
Benar kata judul thread ini.
Waria juga manusia..
Punya rasa punya hati
Jangan samakan dengan.. pisau belati..
 
Last edited:
Bls: Waria juga Manusia

dipaksakan bagaimana? coba utarakan bagian mana. . .
singkat pertanyaan saya, (sama seperti bang AST) atas dasar apa membela waria? (sesuai judul threadnya)

Judul thread: waria juga manusia.

sebagai manusia doi juga punya hak yang sama dengan anda. dia juga juga punya hak untuk berkumpul dan berdiskusi.

masalah doi bikin acara, udah ijin ke kepolisian, trus di tolak sama pemkot. itu biar yang berwenang yang mengurusinya, dalam hal ini polisi dan pemkot-pol PP.

apa hak FPI membubarkan paksa pertemuan tersebut. FPI tidak punya kewenangan dalam hal itu. ini negara hukum bro, bukan negara agama. kalo FPI mau marah, seharusnya mereka marah kepada pemkot-pol PP karena setengah2 dalam menjalankan keputusannya membubarkan pertemuan.

maaf, saya bukan banci lover, boro2 bergaul dgn mereka, didekatin saja saya mending ngacir. tapi saya juga tidak suka orang main hakim sendiri.

masalah kok terlalu dipaksa jawabannya, karena saya saya melihat anda cuma memandang dari satu sisi. dari pihak FPI. sedangkan anda sendiri bukan anggota FPI, anda tidak ikut rapat FPI tentang pembubaran ini. darimana anda tahu niat FPI sebenarnya ?? dari berbagai sumber ?? sumber yang mana ?? yang memihak FPI ??

marilah kita kembalikan fungsi polisi sebagai salah satu penegak hukum yang legal, marilah kita mulai lagi berjalan di jalur yang sesuai hukum. agar warga negara indonesia mulai belajar berbangsa dan bernegara yang baik dan benar.
 
Bls: Waria juga Manusia

masalah waria yang bikin gerah jeng kalin. . . . . .
he. . .he. . . .he. . . .gimana ya ??
namanya juga waria, bukan kodratnya doi berlenggak-lenggok gemulai karena doi berotot dan berstruktur laki-laki. doi juga berdandan menor karena nggak memiliki kehalusan rasa seperti kalian wahai para hawa

seharusnya doi dikasih pengertian, terutama dari pihak keluarga, jangan malah dikucilkan, bahwa apa yang doi jalanin tuh nggak benar. pelan2 diarahin, kasih contoh, minta bantuan sama orang2 yg lebih ngerti, ane yakin, beberapa dari mereka akan sadar tuh. . .

masalah yang di TL, sebenarnya juga bukan salah waria melulu. ibarat niaga, waria penjual, laki-laki pembeli.
sudah tahu yang dijual tuh barang busuk (umpamanya), kenapa masih dibeli juga sama laki-laki.

seumpama waria se indonesia pada ngumpul di TL, tapi para laki-laki jangankan membeli, menolehpun nggak, nggak nyampe 2 minggu mungkin dah bersih tuh TL. habis mo ngapain ?? duit nggak dapet, kepuasan nggak dapet. dapetnya cuma ngumpanin nyamuk sama kerokan tiap hari.

buat keluarga II yang kebetulan punya sodara/famili waria, jangan kucilkan mereka. temani, beri pengarahan, agar mereka bs balik ke kodrat mereka.
 
Bls: Waria juga Manusia

masalah kok terlalu dipaksa jawabannya, karena saya saya melihat anda cuma memandang dari satu sisi. dari pihak FPI. sedangkan anda sendiri bukan anggota FPI, anda tidak ikut rapat FPI tentang pembubaran ini. darimana anda tahu niat FPI sebenarnya ?? dari berbagai sumber ?? sumber yang mana ?? yang memihak FPI ??

marilah kita kembalikan fungsi polisi sebagai salah satu penegak hukum yang legal, marilah kita mulai lagi berjalan di jalur yang sesuai hukum. agar warga negara indonesia mulai belajar berbangsa dan bernegara yang baik dan benar.


hmm, justru saya tidak memandang 1 sisi. Sumbernya lupa ~.~ artikel dari berita apa gitu. . .

saya hanya mengomentari pandangan satu sisi tiap orang. Cuma orang-orang disini kok malah berpikir ada yang "antagonis" dan "protagonis". Seperti yang gw bilang, berita yang tadinya menayangkan sebuah "akibat" malah terlihat seperti "sebab".
 
Bls: Waria juga Manusia

Antagonis dan Protagonis juga subjektif sifatnya. :D
kalau bilang sama2 manusia,aparat yg telat bertindak juga manusia dan pemkot yg kasih ijin juga manusia.
Wkwkwkwkwk... :D
Menurut gw yg jadi masalah cuma hukum yg dipakai sebagai acuan saja.
 
Bls: Waria juga Manusia

Semua juga manusia. Termasuk yang lagi debat di sini. Kecuali Raja Kadal. Dia kadal gitu loh
 
Bls: Waria juga Manusia

hmm. . .ya gitu, semua adalah manusia. Jadi semuanya mempunyai hak yang sama. selanjutnya coba dipikirkan apakah memang sebenarnya ada yang namanya kata "menindas" dan "tertindas" ?

kalau gw boleh simpulkan, secara garis besar keduanya tidak pernah ada. Yang ada hanyalah batasan yang disebut Moral. Jadi, sebenarnya bukan hukum kalau kata gw. Nilai Moral lah yang menarik semuanya dan menjadikannya terlihat jelas.

nilai moral itu, apakah menjadikan seseorang baik dan jahat? Tidak sama sekali, karena setiap orang punya nilai moral sendiri. sehingga sering tercipta didalam sistem sebuah hukum baru.

Tapi, jika kita kembali ke hukum yang berlaku di Indonesia, FPI melanggar namun tidak menjadikannya ia buruk. Ini yang pengen gw koreksi dari setiap reply yang ada disini yang menyudutkan golongan FPI. Itu sama saja, kalian telah melanggar hak asasi mereka juga kan?

Marilah menilai seseorang/sekelompok orang bukan dari pandangan nilai moral yang subjektif. Selamanya kamu akan terjebak mind-set kamu sendiri

========================================================

kalau kembali antara waria dan FPI, sudah jelas keduanya sama-sama manusia. dan sudah pasti sesama manusia harus saling menghargai, tapi apakah harus diterima disistem sosial sebagai gender yang legal seperti di belanda?

nah republik indonesia bisa tidak menerima hal ini (misalnya) dengan tidak mau mengakui ia sebagai wanita meski tampang wanita tapi punya kentongan.

dan ini adalah sikap tidak menerima cara FPI. Dan gw rasa, semua manusia selalu harus menghargai pilihan siapapun, tapi belum tentu menerima. Dalam artian, jika ia (si acara) menganggu kepentingan moral wilayah sekitar situ, tentu kamu berhak memilih menerimanya atau menolaknya.

didalam kalimat gambarannya seperti ini: "silahkan kamu melanjutkan hidup, tapi jangan ganggu kehidupanku dan lingkunganku"
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top