rahmatrabani
New member
Trading Sebagai Hobi vs Trading Untuk Bayar Tagihan
Pengalaman "trading for living" yang dialami oleh para trader full-time akan berbeda dengan pengalaman orang-orang yang "trading just for fun". Itu kata teman trader saya lainnya yang sudah bisa menjadikan trading sebagai pekerjaan utamanya. Dia mengakui, banyak keuntungan menjadi trader. Pekerjaan ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja dan tidak terikat keharusan-keharusan seperti pada pekerjaan konvensional. Akan tetapi, tetap saja beda rasanya antara trading sebagai hobi dan trading untuk membayar tagihan. Perlu mental yang matang sebagai trader untuk menjadikan trading forex sebagai pekerjaan utama.
Ketika kondisi psikologis sedang tidak menentu, saya memilih untuk menenangkan diri dahulu sebelum memulai trading lagi. Mmm… terus terang, kurang lebih 3 minggu ini saya malah "cuti" trading, karena masalah online maupun offline yang menyebabkan kondisi psikologis jadi agak kacau. Yah, daripada trading dengan acak-acakan dan bahkan dengan niat melakukan bunuh account.
Nah, karena trading ini sangat berkaitan dengan psikologis, maka untuk menjadikan trading sebagai pekerjaan utama, sebaiknya Anda sudah mempunyai kondisi mental dan psikologis yang stabil. Lah, coba bayangkan kalo Anda terlanjur mengandalkan penghasilan utama dari trading forex, sedangkan kondisi emosi dan psikologis sedang tidak stabil, apakah Anda juga bisa dengan mudah memutuskan cuti trading selama 3 minggu seperti saya? Wehh, bisa-bisa kacau balau deh, cash flow Anda.
Sudahkah Siap Menghadapi Konsekuensi?
Apabila Anda ingin menjadi seorang trader full-time, maka Anda harus siap dengan segala konsekuensinya. Temen saya yang sudah bertahun-tahun menjadi trader itu pun mengakui bahwa trading forex mengandung resiko yang sangat tinggi. Memang sih, resiko ini bisa kita manage dengan berbagai penguasaan teknik. Akan tetapi tetap saja, menurut saya, untuk menjadikan trading sebagai penghasilan utama, ada kandungan resiko ketidakpastian pendapatan yang lebih besar dibanding jenis pekerjaan konvensional.
Eh, saya sampaikan pendapat ini tanpa bermaksud untuk mematikan semangat Anda belajar jadi trader lho. Saya pribadi tetap bersemangat untuk terus belajar hingga setidaknya menjadikan trading forex sebagai sebuah hobi yang mendatangkan penghasilan sampingan dalam jumlah besar. Syukur-syukur mungkin malahan lebih besar daripada pendapatan dari pekerjaan utama.
Hanya saja, alangkah lebih nyaman apabila kita selalu menjadi trader yang suasana hatinya senantiasa cerah ceria, entah itu kita menjadikan trading hanya sebagai hobi ataupun pekerjaan utama. Trading dengan hati yang tenang (kalau bisa sih malah dengan suasana ceria), tentu akan lebih mengasyikkan daripada trading dengan beban. So, keep smiling saat ber-trading forex.
Asal tahu saja, menjadikan trading sebagai pekerjaan utama ini merupakan impian bagi sebagian besar trader, apalagi bagi teman-teman trader yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan kegiatan ini. Bayangkan betapa asyiknya menjadi trader full-time, melakukan sesuatu yang menjadi kesenangan dan bisa dilakukan kapan saja, di mana saja.
Seorang teman trader bahkan bercita-cita ingin tinggal di tempat terpencil yang tenang dan nyaman, asalkan ada sambungan internet dan semua kebutuhannya terpenuhi. Saya tanggapi, lah, emangnya betah githu? Kok jadi kayak pertapa ya? Jangan-jangan memang seperti yang saya duga, sebagian besar trader itu memang jenis orang melankolis yang pada dasarnya suka menyendiri. Yah, apapun cita-cita Anda, sebenarnya sah-sah saja. Asalkan Anda telah memahami dan mampu menangani berbagai konsekuensi dari keputusan untuk belajar jadi trader full-time itu.
Baca selengkapnya di: SeputarForex
Pengalaman "trading for living" yang dialami oleh para trader full-time akan berbeda dengan pengalaman orang-orang yang "trading just for fun". Itu kata teman trader saya lainnya yang sudah bisa menjadikan trading sebagai pekerjaan utamanya. Dia mengakui, banyak keuntungan menjadi trader. Pekerjaan ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja dan tidak terikat keharusan-keharusan seperti pada pekerjaan konvensional. Akan tetapi, tetap saja beda rasanya antara trading sebagai hobi dan trading untuk membayar tagihan. Perlu mental yang matang sebagai trader untuk menjadikan trading forex sebagai pekerjaan utama.
Ketika kondisi psikologis sedang tidak menentu, saya memilih untuk menenangkan diri dahulu sebelum memulai trading lagi. Mmm… terus terang, kurang lebih 3 minggu ini saya malah "cuti" trading, karena masalah online maupun offline yang menyebabkan kondisi psikologis jadi agak kacau. Yah, daripada trading dengan acak-acakan dan bahkan dengan niat melakukan bunuh account.
Nah, karena trading ini sangat berkaitan dengan psikologis, maka untuk menjadikan trading sebagai pekerjaan utama, sebaiknya Anda sudah mempunyai kondisi mental dan psikologis yang stabil. Lah, coba bayangkan kalo Anda terlanjur mengandalkan penghasilan utama dari trading forex, sedangkan kondisi emosi dan psikologis sedang tidak stabil, apakah Anda juga bisa dengan mudah memutuskan cuti trading selama 3 minggu seperti saya? Wehh, bisa-bisa kacau balau deh, cash flow Anda.
Sudahkah Siap Menghadapi Konsekuensi?
Apabila Anda ingin menjadi seorang trader full-time, maka Anda harus siap dengan segala konsekuensinya. Temen saya yang sudah bertahun-tahun menjadi trader itu pun mengakui bahwa trading forex mengandung resiko yang sangat tinggi. Memang sih, resiko ini bisa kita manage dengan berbagai penguasaan teknik. Akan tetapi tetap saja, menurut saya, untuk menjadikan trading sebagai penghasilan utama, ada kandungan resiko ketidakpastian pendapatan yang lebih besar dibanding jenis pekerjaan konvensional.
Eh, saya sampaikan pendapat ini tanpa bermaksud untuk mematikan semangat Anda belajar jadi trader lho. Saya pribadi tetap bersemangat untuk terus belajar hingga setidaknya menjadikan trading forex sebagai sebuah hobi yang mendatangkan penghasilan sampingan dalam jumlah besar. Syukur-syukur mungkin malahan lebih besar daripada pendapatan dari pekerjaan utama.
Hanya saja, alangkah lebih nyaman apabila kita selalu menjadi trader yang suasana hatinya senantiasa cerah ceria, entah itu kita menjadikan trading hanya sebagai hobi ataupun pekerjaan utama. Trading dengan hati yang tenang (kalau bisa sih malah dengan suasana ceria), tentu akan lebih mengasyikkan daripada trading dengan beban. So, keep smiling saat ber-trading forex.
Asal tahu saja, menjadikan trading sebagai pekerjaan utama ini merupakan impian bagi sebagian besar trader, apalagi bagi teman-teman trader yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan kegiatan ini. Bayangkan betapa asyiknya menjadi trader full-time, melakukan sesuatu yang menjadi kesenangan dan bisa dilakukan kapan saja, di mana saja.
Seorang teman trader bahkan bercita-cita ingin tinggal di tempat terpencil yang tenang dan nyaman, asalkan ada sambungan internet dan semua kebutuhannya terpenuhi. Saya tanggapi, lah, emangnya betah githu? Kok jadi kayak pertapa ya? Jangan-jangan memang seperti yang saya duga, sebagian besar trader itu memang jenis orang melankolis yang pada dasarnya suka menyendiri. Yah, apapun cita-cita Anda, sebenarnya sah-sah saja. Asalkan Anda telah memahami dan mampu menangani berbagai konsekuensi dari keputusan untuk belajar jadi trader full-time itu.
Baca selengkapnya di: SeputarForex