Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Jenis Strategi Hedging
Setelah mengetahui pemahaman hedging, tahap berikutnya adalah menerapkan jenis strategi yang tepat. Perlu Anda ketahui, strategi hedging terdiri dari berbagai macam jenis, ada hedging satu pair, hedging korelasi pair, dan lain sebagainya. Masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kelemahan yang bisa disesuaikan dengan pemahaman dan toleransi risiko Anda.

Misalnya saja, hedging satu pair bisa dilakukan dengan lebih mudah, karena Anda tak perlu mecari korelasi, melakukan analisa tambahan untuk pair satunya, atau mengantisipasi perbedaan spread antar pair. Akan tetapi, kecenderungan terkunci di 'posisi yang impas' akan lebih besar, dan ada beberapa broker yang membatasi kebebasan hedging satu pair.

strategi-hedging-bisa-mendatangkan-profit-mitos-atau-fakta-282803-49441.jpeg

Di sisi lain, hedging korelasi pair bisa menjadi solusi atas keterbatasan yang diberlakukan oleh kebijakan broker. Di samping itu, Anda bisa mendapat selisih hedging yang lebih besar. Namun demikian, cara hedging korelasi pair lebih rumit daripada hedging satu pair, karena Anda perlu mencari korelasi terbaik, melakukan analisa di (setidaknya) dua pair, serta mampu mengatasi risiko kesenjangan spread dan swap antara dua pair tersebut.

Penggunaan jenis strategi hedging yang tepat sangat penting, karena Anda tak akan mendapat hasil apapun jika memaksakan cara hedging yang tidak sesuai dengan pemahaman Anda.

Sumber : seputarforex.com


 

Dukungan Broker
Satu aspek terakhir yang tak kalah penting adalah kondisi dan spesifikasi broker. Untuk bisa mengolah strategi hedging terencana yang bisa mendatangkan profit trading, tentu sangat diperlukan dukungan layanan dari broker.

Percuma saja Anda susah payah merencanakan strategi hedging satu pair, jika ternyata broker yang Anda gunakan tidak memperbolehkan teknik tersebut. Untungnya, saat ini ada lebih banyak broker yang memperbolehkan ketimbang melarang hedging. Mereka yang tidak memperkenankan hedging biasanya adalah broker teregulasi di AS, karena terkekang oleh aturan NFA yang tidak memperbolehkannya.

Namun demikian, Anda perlu memperhatikan lagi ketentuan-ketentuan broker dalam kondisi tertentu. Hal ini karena ada broker forex yang memperbolehkan hedging untuk trading dalam kondisi normal, tapi melarangnya saat klien mengikuti program bonus, kontes, atau promo broker tertentu.

Selain aturan broker, beberapa spesifikasi broker lain yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Spread ketat, untuk meminimalisir biaya trading dari posisi-posisi hedging.
  2. Platform trading, karena ada platform tertentu, seperti MetaTrader 5 yang tidak bisa digunakan untuk hedging satu pair. MT5 hanya dapat memfasilitasi hedging jika broker mengaktifkannya dalam mode hedging, bukan netting.
  3. Eksekusi order, untuk memastikan kelancaran strategi hedging sesuai rencana. Jika broker sering terlambat mengeksekusi order, juga kerap memberlakukan slippage dan requote, maka cara hedging sebaik apapun tak akan mendatangkan profit trading yang diinginkan.

Sumber : seputarforex.com


 
Potensi besar yang dimiliki oleh bisnis forex trading untuk bisa memberikan penghasilan yang besar memang sangat tinggi gan, namun juga sebanding dengan resiko yang harus kita hadapi dalam menjalankan bisnis forex trading ini. Namun memang sebaiknya untuk memulai mendalami bisnis forex trading harus dipikir terlebih dahulu soalnya memang bisnis ini adalah bisnis dengan resiko yang tinggi, jangan sampai nantinya kita hanya akan memperoleh kerugian saja dari kegiatan trading yang kita lakukan.
 
Potensi besar yang dimiliki oleh bisnis forex trading untuk bisa memberikan penghasilan yang besar memang sangat tinggi gan, namun juga sebanding dengan resiko yang harus kita hadapi dalam menjalankan bisnis forex trading ini. Namun memang sebaiknya untuk memulai mendalami bisnis forex trading harus dipikir terlebih dahulu soalnya memang bisnis ini adalah bisnis dengan resiko yang tinggi, jangan sampai nantinya kita hanya akan memperoleh kerugian saja dari kegiatan trading yang kita lakukan.

Benar gan, Trading memang mempunyai potensi keuntungan yang besar, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa trading juga memliki resiko yang sangat besar. Oleh karena itu sebelum memulai trading lebih baik dipertimbangkan dulu secara keseluruhan, dan harus belajar trading terlebih dahulu, bisa dengan menggunakan aku demo ataupun mengikuti seminar-seminar.

 

Jauhi Strategi Hedging Jika Anda Termasuk Tipe Trader Ini

Banyak trader meyakini, strategi hedging dalam forex bisa menjadi cara efektif mengurangi risiko. Ide menahan dua posisi trading yang berlawanan memang cukup menarik untuk diterapkan. Apalagi, ada pula strategi memanfaatkan korelasi pair yang membuat penerapan hedging jadi makin memikat untuk dipelajari.

Namun benarkah hedging bisa melindungi posisi Anda dari kerugian? Faktanya, banyak trader justru merasa kesulitan mengambil manfaat dari strategi hedging. Banyak di antara mereka terjebak dalam locking positions, situasi dimana trader tak tahu kapan harus melepas salah satu posisi hedging. Trader malah seringkali merugi, karena membuka 2 posisi artinya terkena spread 2 kali. Biaya trading seperti spread tentunya tak bisa dikesampingkan begitu saja, apalagi jika volatilitas harga sedang bergejolak.

[​IMG]​

Itulah mengapa, tidak semua trader cocok dengan strategi hedging. Agar terhindar dari risiko-risiko di atas, maka sebaiknya jauhi strategi hedging jika Anda termasuk ke dalam tipe trader berikut ini.



1. Sering Salah Analisa
Kualitas pertama yang dibutuhkan dalam kesuksesan strategi hedging adalah ketajaman analisa. Untuk mengetahui kapan saatnya meng-hedging posisi loss, di level mana hedging bisa dibuka, dan teknik apa yang bisa diterapkan, Anda perlu mengetahui peluang pergerakan harga terlebih dulu. Jika analisa seringkali tidak akurat, maka bukan tidak mungkin strategi hedging Anda berakhir gagal.

Contoh mudahnya, bayangkan Anda baru saja entry buy EUR/USD di harga 1.0800. Ketika harga terus turun hingga menyentuh level 1.0700, Anda memutuskan untuk melakukan hedging. Jika menganut teknik paling sederhana, open buy dan sell di pair yang sama, maka selanjutnya Anda akan membuka posisi sell EUR/USD di level 1.0700 itu tadi. Tak lama kemudian, harga kian melemah sampai ke 1.0600.

Di saat seperti itu, Anda bisa saja meyakini jika harga telah terkonfirmasi bearish, dan menutup posisi buy. Namun bagaimana jika selanjutnya harga justru rebound? Bukannya menambal kerugian dari posisi buy sebelumnya, Anda justru menderita loss lebih banyak karena order sell masih terbuka.

Itulah mengapa, perhitungan analisa yang akurat sangat diperlukan oleh pengguna strategi hedging. Risiko kesalahan analisa pada teknik ini bisa berlipat, karena ada lebih dari 1 posisi yang harus di-manage. Di samping itu, ketidaktepatan analisa akan menyebabkan kerugian yang tidak perlu. Dalam contoh trading di atas, Anda tak akan menderita kerugian lebih besar, jika analisa trading Anda memberikan sinyal untuk tidak terburu-buru menutup posisi buy.

2. Tidak Punya Money Management
Di tahap ini, Anda tentunya sudah paham jika hedging memerlukan pembukaan 2 posisi trading (minimal). Jadi pastinya, dengan melakukan hedging, Anda akan memperbesar ukuran dan risiko trading. Belum lagi, spread juga perlu diperhitungkan karena masing-masing posisi akan dikenai potongan dari biaya trading tersebut.

Agar akun trading tetap aman meski Anda membuka banyak posisi untuk keperluan hedging, pastinya diperlukan ketahanan dana yang cukup untuk menopang posisi-posisi trading yang masih floating. Money management harus menjadi prioritas, agar Anda bisa menempatkan ukuran trading di tiap posisi secara ideal. Jika trading Anda tidak mengaplikasikan money management, maka itu artinya Anda belum siap untuk menghadapi risiko hedging.



3. Masih Emosional
Sudah jadi rahasia umum bila emosi bukanlah kawan yang tepat dalam bertrading. Trader selalu disarankan untuk meminimalisir pengaruh emosi sebisa mungkin, karena keputusan-keputusan trading yang dipengaruhi emosi cenderung berujung pada kerugian besar. Namun sayangnya, tingkat kesulitan, tekanan, dan risiko di strategi hedging membuat trader lebih rentan pada ketidakstabilan emosi.

Untuk meng-hedging posisi pertama, Anda perlu membuka posisi kedua. Jika order kedua tersebut tidak berhasil, maka Anda harus meng-hedging-nya dengan posisi ketiga. Apabila masih gagal juga, bisa saja Anda terpancing untuk membuka posisi ke-4, ke-5, ke-6, dan seterusnya. Dalam kondisi seperti itu, Anda sudah bertrading di luar rencana dan secara otomatis meningkatkan risiko kerugian.

Selain itu, strategi hedging membutuhkan banyak kesabaran untuk mendapatkan hasil akhir yang profitable. Seringkali, trader dituntut untuk bisa menghadapi posisi-posisi floating dan masing-masing loss serta profitnya dengan penuh kesabaran. Jika Anda masih emosional dan tidak telaten, maka kesulitan seperti itu akan mudah memicu keputusan-keputusan yang merugikan, seperti halnya mengambil jalan pintas termudah dengan menutup semua posisi, tanpa memperhitungkan untung ruginya.

4. Kurang Pengalaman
Ketajaman analisa, money management yang terukur, dan pengendalian emosi, merupakan 3 hal yang bisa diasah seiring dengan bertambahnya pengalaman trading. Jadi, wajar saja bila trader yang masih minim pengalaman tidak direkomendasikan untuk mendekati risiko hedging.

Mereka yang sudah pernah merasakan jatuh bangun dan masih bertahan di pasar forex, pastinya telah banyak belajar dan terlatih untuk menghadapi kesulitan-kesulitan hedging. Selain itu, para trader berpengalaman telah memiliki kesabaran serta mental trading yang sangat dibutuhkan untuk menjamin stabilitas emosi ketika mengolah strategi hedging.



Strategi Hedging Tak Mustahil Untuk Diterapkan
Tak perlu berkecil hati jika Anda masih pemula atau belum memiliki skill yang terasah dalam analisa trading. Kesempatan menggunakan strategi hedging bukannya sama sekali tertutup bagi Anda. Pengalaman bisa membuat Anda menjadi trader yang memiliki ketajaman analisa, money management, dan kontrol emosi. Oleh karena itu, banyak-banyaklah belajar tentang strategi hedging, sembari Anda mengumpulkan pengalaman yang diperlukan. Sebagai rekomendasi, menguji teknik hedging bisa dilakukan di akun demo terlebih dulu agar Anda terhindar dari risiko real.

Sumber : seputarforex.com


 

Metode Trading Forex Yang Sederhana

Metode trading yang sederhana artinya membuat semua aspek dalam aktivitas trading kita tidak rumit dan mudah diterapkan, mulai dari interpretasi terhadap pergerakan harga sampai pada cara kita eksekusi sebuah posisi. Faktor kesederhanaan untuk memperoleh profit yang konsisten dalam jangka panjang ini sering kali dilupakan oleh para trader. Mereka lebih percaya untuk menerapkan cara trading yang terkesan rumit dan komplek dengan menggunakan berbagai indikator teknikal, dan sering juga dibarengi dengan penggunaan software trading yang mahal dan bervariasi.

Banyak trader mengira dengan mencoba beberapa sistem dalam strategi tradingnya, akan dengan cepat diperoleh sebuah metode trading yang bisa memberi profit secara konsisten, tetapi dengan cara ini malah membuat mereka mengalami banyak kerugian dari waktu ke waktu yang menyebabkan frustasi. Mereka berpikir bahwa dengan sebuah strategi trading dan penggunaan kombinasi beberapa indikator teknikal akan memberikan hasil trading yang sama pada setiap kondisi pasar sehingga diperoleh profit yang konsisten. Pada kenyataannya, dalam pasar tidak ada yang sistematik, kondisi pasar forex tidak statis dan tidak bisa dikontrol. Dengan volatilitas yang mencerminkan emosi dan sifat para pelaku pasar, maka sangat sulit untuk diprediksi arah perubahan atau pergerakan harganya.

Trader yang ingin menyederhanakan proses tradingnya dengan cara diatas tidak akan pernah memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Metode trading akan menjadi sederhana jika ide kita bukan pada mencari strategi atau indikator yang bisa bekerja dengan baik pada setiap kondisi pasar, tetapi dengan mencermati pergerakan harga pasar itu sendiri. Dengan belajar membaca pola pergerakan harga pasar akan memberikan perspektif pasar dalam trading, dan perspektif pasar ini akan menghasilkan sebuah metode trading yang mengacu pada pergerakan harga pasar ketika kondisi trending ataupun saat pasar konsolidasi. Metode trading berdasarkan perspektif pasar yang obyektif adalah sebuah sistem trading dengan aturan baku dan tidak melibatkan emosi para pelakunya.

Para pelaku pasar dunia seperti George Soros, Jesse Livermore dan Warren Buffet tidak mengacu pada software trading yang komplek atau indikator yang rumit dan lagging (cenderung lambat dalam mengantisipasi pergerakan harga) dalam sistem tradingnya, melainkan berdasar pada perspektif dinamika pergerakan harga dalam setiap kondisi pasar, dan diterapkan pada semua jenis instrumen trading mereka, baik pada pasar saham, forex, option dan lain sebagainya.

Para trader profesional pada umumnya menerapkan metode trading yang sederhana. Kita bisa menerapkan metode price action yang mengacu pada pola pergerakan harga dalam kondisi pasar trending atau ranging, dan metode ini cukup sederhana, efektif dan relatif mudah untuk digunakan sebagai acuan. Konsep dasar metode ini adalah dengan interpretasi pada pola pergerakan harga yang berulang secara periodik, bukan dengan menggunakan indikator yang komplek pada chart trading. Metode trading dengan price action telah sering diulas dalam rubrik ini. Illustrasi berikut adalah trading chart dengan setup price action yang sederhana dan chart dengan indikator :

metode-trading-forex-yang-sederhana-100730-1.JPG


metode-trading-forex-yang-sederhana-100730-2.JPG

Jika Anda sedang mencari cara yang efektif dan sederhana dalam trading, cobalah untuk menerapkan strategi trading dengan price action yang dikombinasikan dengan level-level support dan resistance dalam account demo paling tidak selama 3 bulan hingga dihasilkan profit yang konsisten sebelum membuka live account.​

Sumber : seputarforex.com​

 

Risiko Strategi Hedging Dan Cara Mengatasinya

Sejatinya, strategi hedging diciptakan sebagai pelindung risiko dalam trading. Namun dengan berbagai macam jenis dan kesulitan dalam kepala dan hatinya, banyak trader justru merasa bahwa risiko strategi hedging lebih besar dari trading dengan cara standard. Benarkah strategi hedging hanya menambah risiko?

draft-risiko-strategi-hedging-forex-dan-cara-mengatasinya-282850-27869.jpeg

Seperti dulu pernah dibahas pada Strategi Hedging Bisa berbuah Profit Trading, hedging terbagi menjadi 2 jenis yaitu hedging terencana maupun tidak terencana. Umumnya, hedging terencana banyak dilakukan oleh trader-trader profesional yang telah paham betul dengan situasi dan kondisi pasar. Sedangkan hedging tidak terencana justru lebih banyak dilakukan oleh newbie.

Dalam artikel ini akan sedikit diulas lebih lanjut tentang risiko strategi hedging tidak terencana, kesalahan-kesalahan dalam melepas posisi hedging, serta bagaimana mengatasinya.



Double spread, Double Commision, Double Stress!
Untuk melakukan strategi hedging, Anda diharuskan untuk membuka posisi Buy dan Sell dalam satu pasangan secara bersamaan atau dengan waktu relatif singkat. Kebanyakan akan berpendapat, dengan hal ini Anda tidak akan mendapat kerugian dan tinggal menunggu kapan harus membuka hedging. Namun, sudah tahukah Anda bahwa membuka posisi secara bersamaan di satu pair adalah hal yang impossible? Tidak percaya? Silahkan dicoba sendiri. Pada kondisi pasar sepi, selisih harga Bid dan Ask bisa terpaut 1 sampai 10 poin. Bagaimana dengan pasar yang ramai atau volatilitasnya sedang naik? Tentu saja lebih. Hal ini tidak termasuk jika Anda menggunakan pending order ataupun EA loh ya.

The point is, Anda telah rugi saat memutuskan untuk melakukan strategi hedging. Posisi yang dibuka dengan waktu relatif singkat tersebut tidak akan pernah menghasilkan keuntungan jika ditutup secara bersamaan! Oh, tunggu dulu, kenapa bisa terjadi hal seperti ini? Jawabannya sebenarnya simpel: spread. Spread membuat order Anda tidak akan pernah bisa ada pada tempat yang sama.

draft-risiko-strategi-hedging-forex-dan-cara-mengatasinya-282850-23681.png


Simak gambar di atas baik-baik, dan cermati, atau silahkan coba sendiri pada Metatrader Anda. Lakukan hedging dan posisi Anda akan otomatis loss ke manapun harga akan pergi. Tapi tunggu dulu, ada yang lain. Jika Anda menggunakan broker ECN, maka komisi juga akan dikenakan pada kedua posisi. Sedangkan over commission nanti adalah hal yang sangat dihindari para hedge funddengan dana ratusan ribu hingga jutaan Dolar. Ini belum saya ikutkan biaya swap, loh. Mengingat kebanyakan dari Anda pasti telah memiliki akun bebas swap, bukan?

Tingginya biaya yang dihasilkan dari spread dan komisi sendiri saja sudah menjadi kerugian besar buat Anda. Hal ini belum ditambah dengan rasa was-was, stress, takut karena posisi masih terkunci selama berhari-hari. Double spread, double commission, double stress!

Sumber : seputarforex.com​

 
Semua pasti sudah tau apa itu laverage.


Dalam forex, investor menggunakan leverage untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi nilai tukar antara dua Negara yang berbeda. Leverage yang dicapai di pasar forex adalah salah satu yang tertinggi yang didapat oleh investor. Leverage adalah pinjaman yang diberikan kepada investor oleh broker yang menangani account forex nya. Ketika seorang investor memutuskan untuk berinvestasi di pasar forex, dia harus terlebih dahulu membuka rekening margin dengan broker. Biasanya, jumlah leverage yang diberikan adalah baik 50:1, 100:1 atau 200:1, tergantung pada broker dan ukuran posisi investor dalam trading. Kalau di FxGlory bahkan laverage bisa mencapai 1:3000.

Walaupun kemampuan untuk mendapatkan keuntungan signifikan dengan menggunakan leverage adalah besar, leverage juga dapat bekerja melawan investor. Sebagai contoh, jika mata uang yang mendasari salah satu trading Anda bergerak ke arah yang berlawanan dari apa yang Anda percaya akan terjadi, leverage akan sangat menguatkan potensi kerugian.
 
Semua pasti sudah tau apa itu laverage.


Dalam forex, investor menggunakan leverage untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi nilai tukar antara dua Negara yang berbeda. Leverage yang dicapai di pasar forex adalah salah satu yang tertinggi yang didapat oleh investor. Leverage adalah pinjaman yang diberikan kepada investor oleh broker yang menangani account forex nya. Ketika seorang investor memutuskan untuk berinvestasi di pasar forex, dia harus terlebih dahulu membuka rekening margin dengan broker. Biasanya, jumlah leverage yang diberikan adalah baik 50:1, 100:1 atau 200:1, tergantung pada broker dan ukuran posisi investor dalam trading. Kalau di FxGlory bahkan laverage bisa mencapai 1:3000.

Walaupun kemampuan untuk mendapatkan keuntungan signifikan dengan menggunakan leverage adalah besar, leverage juga dapat bekerja melawan investor. Sebagai contoh, jika mata uang yang mendasari salah satu trading Anda bergerak ke arah yang berlawanan dari apa yang Anda percaya akan terjadi, leverage akan sangat menguatkan potensi kerugian.

Benar gan, Laverage akan mempengaruhi hasil trading, sehingga kita harus mengetahui laverage yang disediakan oleh briker yang kita gunakan, dan bisa menentukan strategi trading dengan laverage yang tersedia.

 

Terjebak Dalam Endless Hedging
Sudah sampai sini jangan gemetar dulu, ini baru permulaan. Pernah melihat Inception? Dalam film itu, Leonardo De Caprio sedang mimpi bahwa dia sedang bermimpi di dalam mimpinya. Hal ini juga bisa menjadi salah satu risiko strategi hedging. Anda bisa terjebak hedging yang telah di-hedging di dalam posisi hedging. Kondisi seperti ini bisa juga disebut sebagai Endless Hedging.

Kebanyakan trader newbie mempelajari strategi hedging dari beberapa oknum tidak bertanggung jawab. Oknum ini biasanya adalah orang-orang yang mengaku sebagai penasehat keuangan pasar, trader professional, atau bahkan hedge fund manager. Dengan iming-iming kerugian tidak akan bertambah, oknum tersebut malah meminta trader pemula untuk menambah posisi hedging-nya. Tidak jarang pula Anda akan diminta untuk menambah jumlah transaksi dalam setiap hedging-nya, sehingga strategi trading kemudian berubah menjadi Martingale.

draft-risiko-strategi-hedging-forex-dan-cara-mengatasinya-282850-39483.png

Perhatikan gambar di atas. Strategi ini sedikit berbeda dari strategi hedging di atas. Pada strategi hedging ini, Anda tidak perlu eksekusi Buy dan Sell dalam waktu berdekatan; cukup dengan meletakkan pending order pada level-level dengan jarak tertentu. Strategi hedging ini pernah di pelajari dan dipraktekkan sendiri oleh penulis beberapa tahun lalu. Untuk jenis dan pengaturan lotnya bisa bermacam-macam dan berbeda-beda.

Strategi hedging model ini diawali dengan rasa ketidakpastian akan tren saat ini. Jadi, Pending Order ditempatkan pada level-level yang berpotensi menjadi permulaan tren. Jebakan pertama pertama-tama dipasang dengan lot 1. Ketika harga terus berputar-putar pada tempat yang sama hingga kedelapan Pending Order tersentuh, bagaimana cara membuka hedging ayng tepat?

Kebanyakan trader newbie dengan tingkat pengetahuan pasar rendah akan merasa overwhelming dengan keadaan seperti ini.Ketidakpastian akan posisi ini dapat membuat Anda menjadi ragu, bahkan salah dalam mengambil keputusan. Hal ini karena ada begitu banyak ketidakpastian yang bisa terjadi. Bagaimana jika harga kembali setelah kita membuka hedging? Atau, apa yang terjadi saat harga sudah mulai tren, sementara kita terlambat membuka hedging?

Kemungkinan paling buruk adalah harga akan terus mondar-mandir di sekitaran level itu, dan posisi kita akan terkunci dalam waktu yang cukup lama. Bukan hanya itu, Anda juga dapat terkena Margin Call atau bahkan Stop Out saat posisi hedging belum terbuka. Tidak percaya? Simak kasus di bawah berikut yang pernah dirasakan langsung oleh pemirsa pada forum tanya jawab Seputarforex.

draft-risiko-strategi-hedging-forex-dan-cara-mengatasinya-282850-27043.png

Dalam kasus ini tidak akan dibahas perihal salah membuka hedging. Hal tersebut akan dibahas pada poin selanjutnya. Pada kasus ini, sebut saja trader Budi mengunci posisinya yang merugi karena risiko strategi hedging. Sambil berharap harga akan dapat berbalik, ia ingin menghasilkan keuntungan ganda. Budi tidak perlu melakukan apa-apa, dia hanya duduk manis sambil minum kopi di teras rumah. Baru ketika dia membuka kembali Metatradernya, sedang terjadi news besar dan posisinya sudah ditutup dengan paksa oleh broker. Mengapa bisa terjadi seperti ini? Mari kita analisa dengan seksama.

Budi mengaku mengunci kerugian dengan strategi hedging tanpa di-set dengan Stop Loss maupun Take Profit. Tiba-tiba semua posisi trader Budi di close paksa oleh broker dengan alasan terkena floating spread.

Hal pertama yang bisa kita simpulkan adalah trader Budi pasti overlot dalam setiap posisinya. Jika margin level terjaga, maka hedging sebanyak apapun harusnya tidak akan terkena Margin Call, lebih-lebih lagi Stop Out. Kedua, kemungkinan jarak antara posisi hedging cukup jauh dan tidak tepat. Budi kebetulan saat itu membeli di puncak, lalu ia baru membuka order sell setelah harga turun sejauh 100 pips. Sadarkah kalian, jika harga berada di antara range tersebut, maka kedua posisi mengalami kerugian?

draft-risiko-strategi-hedging-forex-dan-cara-mengatasinya-282850-28675.png

Sekarang, dalam keadaan seperti di atas, bagaimana kondisinya saat itu terjadi big news dan spread melebar? FYI, pada spesifikasi akun broker, tidak pernah disebutkan maksimal spread pada akun dengan floating spread. Jadi spread bisa melebar di kisaran tak terduga. Loss dari masing-masing posisi pun jelas akan semakin besar. Bisa terjadi Stop Out saat sedang dalam strategi hedging?Absolutely YES!

Sumber : seputarforex.com​

 

Salah Membuka Hedging
Sudah mulai mual dan pusing? Terjebak dalam endless hedging bukan puncak dari segala risiko yang bisa terjadi saat Anda melakukan hedging. Resiko terbesar tentu saja ada saat Anda salah dalam proses membuka hedging. Pada dasarnya terdapat 3 kemungkinan yang dapat terjadi setelah Anda melepas hedging: untung, rugi, atau impas. Perihal ini, berikut beberapa simulasi yang dapat terjadi:

1) Salah Menentukan Timing

Dalam melepas posisi hedging, timing adalah unsur paling penting. Sayangnya, timing juga merupakan kesalahan yang paling sering dilakukan dalam membuka hedging. Umumnya, kesalahan timing terjadi karena seorang trader panik saat harga tiba-tiba bergerak melawan posisinya. Paniknya ini juga bisa bersambung hingga saat melepas posisi hedging.

Jika tindakan membuka hedging dilakukan saat timing pas, sekurang-kurangnya keuntungan dan kerugian akan impas atau breakeven.

2) Salah Membuka Posisi

Selain timing, salah melepas posisi juga menjadi kesalahan yang sering terjadi oleh trader. Kebanyakan trader di Indonesia khususnya, tidak mengerti cara melepas hedging-nya. Mereka hanya memiliki pengetahuan kalau hedging itu dapat mengunci lossyang sedang mereka alami saat itu. Kurangnya pengetahuan ini bahkan diiringi dengan rasa malas untuk belajar. Seringkali pula, kesalahan melepas posisi timbul karena saran dari Fund Manager abal-abal.

Baik posisi maupun timing sama-sama penting. Meskipun posisi yang dilepas benar arahnya, tapi jika timing pelepasan kurang tepat, kerugian bisa jadi semakin membengkak bahkan menyebabkan Margin Call maupun Stop Out.

draft-risiko-strategi-hedging-forex-dan-cara-mengatasinya-282850-22788.jpeg

Sumber : seputarforex.com​

 
Jika kita ingin berhasil dalam trading ini maka janganlah bermalas malasan dengan keadaan yang sekarang, apalagi dengan menganggap bahwa modal besar bisa menghasilkan profit yang besar juga. hal tersebut justru akan mempercepat resiko yang kita peroleh. kerja yang keras dan tarding dengan kapasitas skill yang maksimal jauh lebih baik daripada menggunakan dana yang besar dalam melakukan trading.
 
Jika kita ingin berhasil dalam trading ini maka janganlah bermalas malasan dengan keadaan yang sekarang, apalagi dengan menganggap bahwa modal besar bisa menghasilkan profit yang besar juga. hal tersebut justru akan mempercepat resiko yang kita peroleh. kerja yang keras dan tarding dengan kapasitas skill yang maksimal jauh lebih baik daripada menggunakan dana yang besar dalam melakukan trading.

Benar gan, Mempunyai modal yang besar tidak menjamin keberhasilan trading. Dengan pemahaman strategi trading yang baik serta melakukan analisa yang baik, dan terus belajar akan membuat trader memnjadi lebih baik dalam menjalankan trading, sehingga hasilnya pun akan lebih maksimal.

 

Cara Mengatasi Risiko Strategi Hedging
Anda masih bertahan membaca artikel ini? Jika ya, keinginan dan usaha Anda untuk belajar dan terus berkembang patut diacungi jempol. Pada bagian akhir ini, akan sedikit dibahas bagaimana cara mengatasi risiko strategi hedging. Solusi simpel untuk hal ini sebenarnya hanya ada satu: jangan pernah lakukan hedging sama sekali! Solusi ribetnya, mari kita bahas beberapa kemungkinan lain yang mungkin bisa Anda terapkan atau setidaknya pelajari.



1. Jangan Lakukan Hedging

Masih ingat beberapa risiko strategi hedging di atas? Jika Anda takut mengalami hal-hal tersebut, sebaiknya tanamkan dalam pikiran Anda, JANGAN PERNAH MEMPRAKTEKKAN STRATEGI HEDGING! Seberapa sering Anda melihat trader-trader profesional di sekitar Anda menjadi sukses karena strategi hedging? Jujur, penulis belum pernah bertemu dengan trader seperti itu. Akan tetapi, anggapan tersebut bisa jadi karena memang pengalaman penulis masih pendek dalam dunia trading. Lakukan trading seperti bisnis dagang. Jika bisa memaksimalkannya, hanya dengan moving average saja sudah banyak yang menjadi jutawan. Strategi hedging yang memusingkan dan memicu was-was sudah tak perlu digunakan.

2. Bidik Keuntungan Saat Membuka Hedging

Jika Anda tetap ngotot atau gagal menahan gatalnya tangan Anda untuk membuka posisi hedging, maka sebaiknya posisi Anda harus berakhir dengan keuntungan. Perlakukan strategi hedging layaknya strategi trading normal dengan batas-batas kekalahan, target keuntungan, dll. Toh, apa gunanya trading jika pada akhirnya Anda tidak mendapatkan keuntungan? Coba baca artikel strategi hedging sederhana ini jika tidak punya gambaran tentang hedging yang bisa menjadi hal menguntungkan. Selain itu, masih banyak strategi lain yang bisa digunakan dan disatukan dengan hedging.

3. Belajar, Belajar, Belajar

Sudah mulai cerah dan terang pikirannya? Tidak sia-sia bukan Anda membaca artikel tentang resiko strategi hedging ini bukan?Rasa penasaran Anda untuk mendapatkan keuntungan dari strategi hedging saat ini sudah meningkat bukan? Pada akhir artikel ini, akan saya sertakan beberapa referensi dan strategi yang dapat Anda gunakan bersama dengan hedging.

Selalu ingat, tidak ada Master dalam dunia trading forex. Manusia terus berevolusi, begitu pula dengan kondisi psikologi pasar. Jika Anda enggan untuk terus berkembang, maka tentu saja Anda akan tertinggal oleh yang lainnya. Jadi pusatkan pikiran Anda saat ini untuk terus belajar, belajar, dan belajar. Jika Anda bingung mulai dari mana, mungkin ada baiknya Anda mulai kembali dari basic. Perihal apa itu tren forex, mungkin? Perihal psikologi trader, mungkin?

Sebaiknya Anda baca baik-baik poin terakhir ini. Poin terakhir ini dapat menjadi obat dari berbagai macam penyakit trading. Jika Anda paham poin ini, bahkan dengan menggunakan strategi trading paling absurd sekalipun, Anda tidak akan pernah terkena MC atau SO.

Sumber : seputarforex.com​

 
Untuk meraih sukses dalam bertransaksi, Anda harus berhati-hati terhadap emosi Anda sendiri dan pakailah peralatan-peralatan dan strategi-strategi dimana mereka tidak mempengaruhi keputusan Anda. Pedagang tersukses di dunia lebih banyak adalah wanita, karena wanita memiliki komunikasi yang baik dan mereka bisa mengendalikan emosi mereka. Tidak ada tempat untuk perilaku sombong dan angkuh atau ketidakstabilan emosi dalam penempatan pasar.
 
Untuk meraih sukses dalam bertransaksi, Anda harus berhati-hati terhadap emosi Anda sendiri dan pakailah peralatan-peralatan dan strategi-strategi dimana mereka tidak mempengaruhi keputusan Anda. Pedagang tersukses di dunia lebih banyak adalah wanita, karena wanita memiliki komunikasi yang baik dan mereka bisa mengendalikan emosi mereka. Tidak ada tempat untuk perilaku sombong dan angkuh atau ketidakstabilan emosi dalam penempatan pasar.

Benar gan, pengendalian emosi dalam trading akan mempengaruhi hasil trading, trader harus bisa mengendalikan emosi saat menjalankan trading dan menggunakan strategi-strategi yang sesuai. Oleh karena itu pemahaman tentang psikologi trading sangat diperlukan.

 

Money Management Adalah Rajanya
Money Management adalah rajanya. Untuk hal ini mungkin bisa Anda baca lebih lengkap pada artikel money management yang baik. Tapi singkat dan ringkasnya, trading adalah bisnis. Jadi apabila bisnis ini mungkin telah menghabiskan banyak uang Anda, bukan karena Anda tidak bisa trading atau mental Anda lemah, tapi karena Anda tidak dapat mengatur dan mengontrol jalannya keuangan di akun trading Anda.

draft-risiko-strategi-hedging-forex-dan-cara-mengatasinya-282850-54599.jpeg

Coba tanyakan pada diri Anda sendiri, bagaimana sebuah perusahaan dapat mencapai keuntungan sangat tinggi dengan berbagai macam cost yang harus dikeluarkan? Karena pengaturan keungannya. Sebuah perusahaan tahu bagaimana cara mengatur keluar masuknya jalur uang. Beberapa caranya mungkin dengan menghentikan beberapa produk yang tidak mendapat respon pasar memuaskan, melakukan pemetaan pasar, atau menyewa seorang akuntan dan penasehat keuangan yang handal. Semuanya dilakukan agar arus keuangan pada perusahaan dapat berjalan dengan baik, atau bisa Anda bilang menguntungkan.

Sekarang mari kita gunakan analogi yang sama pada trading. Baca lagi paragraf di atas, hanya saja ganti perusahaan dengan trading forex. Sudahkah Anda mengatur keluar masuknya dana Anda? Sudahkah Anda mempelajari pasar yang akan Anda masuki? Sudahkah Anda menutup semua posisi yang mendapat kerugian atau respon jelek dari pasar? Sudahkah Anda menyewa seorang mentor yang dapat mengajari Anda? Jika belum, mungkin sudah saatnya Anda memperbaiki diri.

Sumber : seputarforex.com

 

Pedoman Menciptakan Trading System Sendiri

Ada beberapa hal yang harus kita capai saat membuat sistem trading Forex

1. Menemukan entry point sedini mungkin.
2. Mencari exit point, mengamankan profit maksimum.
3. Menghindari sinyal palsu entry/exit.

Jika berhasil, tiga gol ini akan menghasilkan sebuah sistem trading yang profitable.

Jadi, dari mana memulainya ? Simak uraian berikut.

pedoman-menciptakan-trading-system-sendiri-1-109656-1.jpg

Langkah Satu: Memilih Time Frame Anda

Ini adalah langkah pertama, di mana Anda perlu menjawab sendiri : berapa jam Anda ingin mendedikasikan waktu untuk trading? Apakah Anda lebih suka duduk di depan layer memantau terus untuk trading beberapa jam dengan trading singkat (5, 15, 30 menit) time frame yang memerlukan pemantauan konstan dan reaksi cepat terhadap pergerakan harga ATAU time frame besar dimana Anda lebih nyaman dengan setting grafik sekali atau dua kali sehari dan tidak pernah menyalakan monitor Anda selama waktu istirahat ?

Ini lebih banyak menyangkut kenyamanan dan waktu yang Anda miliki yang bisa anda luangkan di dunia Forex, Namun, sambil menguji strategi baru tersebut, Anda perlu mencari tahu tentang performancenya dalam time frame yang berbeda dan kemudian memilih opsi yang paling akurat dan profitable.

Langkah Dua: Memilih Alat Trading

Ada banyak alat trading dan indikator yang tersedia untuk trader Forex, namun tidak semuanya bisa memberikan sinyal tercepat tentang peluang trading mendatang. Dan 'tujuan’ trader, tentu saja, adalah untuk entry sedini mungkin dan mengambil profit maksimum dari pergerakan harga.

Di antara indikator yang dapat memberikan trader dengan sinyal cepat tentang perubahan mendatang dan peluang trading adalah indikator seperti EMA (ExponentialMoving Average), SMA (Simple Moving Average), Parabolic SAR, fast, slow atau Full Stochastic, MACD dan lain-lain. di sini kuncinya adalah memahami sepenuhnya prinsip kerja indi-indi tsb untuk dapat mengambil profit maksimum dari sinyal yang dihasilkannya.

Salah satu cara umum, untuk menemukan sebuah pembalikan trend (reversal) secepat mungkin adalah dengan menggunakan Moving Averages. contoh sederhananya menggunakan strategi persilangan/cross EMA 5 dan EMA 10 bisa menunjukkan pembalikan trend dan peluang baru pada tahap yang paling awal.

Contoh lainnya adalah cross/persilangan Stochastic line atau cross MACD line.

Menggabungkan indikator di satu grafik dan bereksperimen dengan nilai indikator, trader dapat menciptakan cara yang optimal dan tercepat untuk menentukan posisi peluang trading lebih awal.

Langkah Tiga: Memilih pasangan mata uang dan menemukan jam trading aktifnya

Mata uang memiliki "karakter" dan perilaku sendiri-sendiri. Ada yang sangat aktif seperti GBP/USD atau GBP/CHF, beberapa yang lain cukup konsisten seperti EUR/JPY atau EUR/GBP. set-up Indikator yang berbeda, nilai yang berbeda perlu digunakan untuk mencapai hasil terbaik bagi masing-masing pasangan mata uang. Juga adalah ide yang baik untuk menemukan jam yang paling aktif untuk masing-masing pasangan mata uang yang dipilih. jam aktivitas tertinggi mata uang tsb mudah dilihat pada layar dan harus digunakan untuk mendapatkan profit maksimal selama sesi trading.

Langkah Empat: Memilih alat trading tambahan untuk mengkonfirmasi sinyal yang diterima sebelumnya

Setelah kita menemukan time frame, indikator dan pasangan mata uang, sekarang saatnya untuk langkah yang paling penting, mencari alat tambahan/indikator yang akan mengkonfirmasi sinyal sebelumnya dan memberi lampu hijau baik untuk action atau melindungi Trader dari sinyal palsu.

Sebagai indikator konfirmasi, Trader dapat menggunakan lagi setiap indikator atau alat trading yang familiar. Disarankan indi yang lebih canggih untuk mengkonfirmasi sinyal sebelumnya. Bisa juga Indikator yang sama tapi dengan setting yang berbeda.

Misalnya, jika menggunakan metode cross EMA 5 dan EMA 10, maka bisa menggunakan indi tambahan EMA 20. kemudian tunggu sampai EMA 5 dan EMA 10 cross/bersilangan (sebagai sinyal pertama) dan berlanjut melewati 20 EMA (sebagai konfirmasi untuk action).

Atau misalnya, kita bisa memilih indikator MACD - ini adalah Forex indicator yang dapat mengungkapkan banyak informasi berguna. Temukan performance terbaik set-up untuk MACD (setting default 12, 26, 9) yang bisa cocok dengan time frame serta perilaku mata uang tertentu, kita bisa menggunakannya sebagai Indikator konfirmasi untuk memisahkan sinyal yang paling berpeluang dari sinyal palsu lainnya.

Indikator yang baik lainnya/alat untuk mengkonfirmasi sinyal adalah Relative Strength Index, Stochastic, Fibonacci dll, Improvisasi dan pembelajaran akan membuat Trader dapat menemukan satu indi yang dapat memberikan hasil terbaik.

Sumber : seputarforex.com

 

Pedoman Menciptakan Trading System Sendiri


Langkah Lima: Mencari entry dan exit point

Setelah indikator yang dipilih memberikan sinyal dan indi yang lain mengkonfirmasinya, saatnya action dan melihat seberapa jauh Anda bisa melanjutkan dan berapa banyak profit yang bisa diperoleh. Seorang trader bisa masuk segera setelah sinyal konfirmasi terbentuk, atau untuk menemukan entry point terbaik, bisa beralih ke time frame yang lebih kecil dan masuk pada point yang paling menguntungkan.

pedoman-menciptakan-trading-system-sendiri-2-109666-1.gif

Ada dua type utama untuk entry. Pertama adalah untuk trader agresif, yaitu langsung masuk tanpa menunggu candle harga close. Metode kedua adalah dengan menunggu sampai candle harga saat ini ditutup dan kemudian entry pada candle bar berikutnya jika kondisi tidak berubah dan sinyal tetap berlaku. Metode ini lebih aman dan mencegah sinyal entry palsu.

Untuk Exit, Trader dapat mengatur jumlah profit yang ingin didapatkan per trading (misalnya, 25 pips per setiap trading), atau menggunakan alat trading yang membantu set-up profit (Fibonacci, Pivot Point, dll) atau menggunakan trailing stop (dimana setelah sekian pips telah dicapai, bukannya menutup posisi, trader dapat menunggu lebih lama untuk mencapai hasil yang berpeluang lebih besar.

Cara logis lainnya untuk mengatur pengaman stop loss adalah dengan menempatkan SL tergantung pada volatilitas market pada waktu tertentu. Untuk tujuan ini trader bisa menggunakan Bollinger Band, indi yang menghasilkan area yang disebut "koridor" di sekitar pergerakan harga. Semakin luas koridor semakin tinggi aktivitas dalam market dan sebaliknya. Ukur lebar koridor/band (dalam pips) pada saat memasuki market, Trader dengan mudah dapat mengatur stop los keluar dari kisaran fluktuasi market dan dengan demikian melindungi diri dari apa yang disebut market "noise".

Ketika open posisi juga penting untuk menghitung terlebih dahulu berapa banyak Anda bersedia loss ketika arah market bertentangan dengan Anda. Meskipun semua orang bertujuan untuk menciptakan trading system yang terbaik, namun kerugian tak bisa terelakkan dan karena itu menjadilah siap untuk menentukan di mana Anda akan berhenti, dan cut loss adalah sama pentingnya dengan saat memulainya trading.


Langkah Enam: Menghitung resiko dalam setiap trading

Ini adalah aturan emas dalam Forex untuk mengetahui berapa resiko dan hasilnya dalam setiap trading. Seorang trader yang serius akan memasuki market hanya jika resiko yang setidaknya dua kali lebih rendah dibandingkan profit potensial. yakni resiko rasio 1:2. Sebagian trader ada yang hanya akan mempertimbangkan resiko rasio 1:3 untuk bertrading.

Oleh karena itu, sebelum menekan tombol untuk open posisi baru, Trader harus menentukan level / titik di mana ia akan menutup posisi tsb jika nanti ternyata loss. Sekali lagi, beberapa alat trading seperti Fibonacci atau Pivot Point dapat memberikan petunjuk mutlak di mana take profit dan di mana menyiapkan stop loss. Memiliki informasi tersebut dalam grafik akan membantu untuk menghitung resiko dan profit sebelum bertrading. Jika Anda memilih indikator yang sederhana dan tidak memberikan petunjuk seperti itu, cukup tentukan berapa banyak Anda siap rugi dan jangan lupa untuk set-up stop loss dalam setiap trading.


Langkah Tujuh: Demo trading system anda sendiri

untuk melihat apakah trading system bekerja, Setelah penelitian dalam perjalanan yang panjang dan membuahkan sebuah system, saatnya untuk melihat apakah system memiliki kemampuan untuk bertahan hidup.
Test, tingkatkan dan akhirnya tuliskan langkah-langkah, pengaturan dan aturan yang akan digunakan untuk trading. Setelah Anda memiliki system tertulis, sekarang saatnya untuk test besar.

Buka akun Demo dengan broker Forex yang menyediakan akun tersebut dan Demokan trading system anda untuk melihat seberapa baik responnya. Hal ini sangat dianjurkan untuk melakukan trading demo untuk setidaknya selama 3 sampai 4 bulan. Dari berbagai alasan yang ada adalah karena market Forex secara alami memiliki beberapa periode dimana perilakunya dapat berubah secara dramatis. Sebagai contoh, market sedang trending dengan baik selama beberapa bulan saat Anda dalam pengujian system Anda, kemudian Anda memutuskan untuk membuka real account tapi ternyata market berkonversi ke tahap berikutnya dan sideway dalam waktu yang tidak terbatas ... lalu karena system Anda belum diuji di bawah kondisi seperti ini, tentunya sangat mengecewakan saat menemukan bahwa system Anda tidak berhasil sebagus seperti saat market trending atau tidak dapat menghasilkan profit sama sekali ...
Ada alasan lain seperti pengalaman dan praktek intensif yang seharusnya bisa memotivasi trader baru untuk tetap bertrading Demo lebih lama (Kadang-kadang sampai satu tahun).

Coba berikutnya: Tetapkan tujuan berapa banyak uang yang ingin anda hasilkan dalam trading Forex. Kemudian cobalah pada akun demo dengan trading yang jujur dan ukuran lot realistis dalam mencapaiTujuan tsb.

Setelah tugas selesai, tibalah saat yang tepat untuk memikirkan trading dengan uang real.

Selamat dan Sukses menciptakan Trading System Forex terbaik!

Sumber : seputarforex.com

 
Jika ingin mandapatkan hasil yang banyak dalam trading memang tidak bisa didapatkan jika kita hanya mempunyai modal yang besar saja sebab tanpa upaya untuk mempunyai sistem trading yang bagus dan juga pengelolaan modal yang benar maka profit yang diperoleh juga masih bisa bersaing dengan loss yang didapat, jadi trader harus berupaya dengan semaksimal mungkin agar dana yang ada bisa berkembang dan juga menghasilkan profit lebih baik dari waktu ke waktu
 
Back
Top