Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Klien dan Mitra yang terhormat,

Dengan segenap hati, kami mengucapkan Selamat Tahun Baru semoga bahagia! Kami berharap kesuksesan menyertai anda dan orang yang anda cintai. Terima kasih karena telah menjadi bagian dari kami!

fab3uFDykNW6F46G02KUqanIFo3rpH6zT1aJrZ8CmUWQckxdYUhukTD0fjKjnl-ImOtNmkkHMW7x4jwYhBq7mQOb3Dk3oGbDb_hY2ob33AJ5P_Q0aVM7ANh99DCcL1g0UvxW=s0-d-e1-ft

Hormat kami,
ForexChief


 
Menentukan Jenis Analisis Forex Terbaik

Antara analisis fundamental, teknikal, dan sentimen pasar, manakah jenis analisis forex terbaik yang layak digunakan? Pertanyaan seperti ini seringkali terlintas dalam benak trader pemula. Mereka menganggap jika "aliran" trader bisa dibagi-bagi berdasarkan jenis analisis yang digunakan, tanpa benar-benar memahami bahwa 3 jenis analisis forex tidaklah saling bertentangan, tapi justru saling melengkapi.

Fundamental membentuk sentimen, sementara teknikal membantu memvisualisasikan sentimen tersebut dan mengaplikasikan sebuah framework untuk menciptakan sebuah rencana trading. Maka dari itu, cukup mustahil untuk menggunakan hanya satu macam analisis dalam trading forex. Tak percaya? Coba lihat contoh kasusnya di sini:

1. Jika hanya menggunakan analisis teknikal, maka Anda hanya akan memperhatikan pergerakan GBP/USD di chart tanpa memperhitungkan faktor lainnya. Katakanlah Anda menemukan peluang trading Buy yang sangat bagus berdasarkan sinyal teknikal, lalu memasang Order beli dengan keyakinan besar bahwa harga akan bergerak sesuai proyeksi terknikal tersebut. Namun, apa yang terjadi ketika bank sentral Inggris (Bank of England) mengumumkan pemotongan suku bunga secara tiba-tiba?

Pasar akan panik dan menjual GBP/USD yang tadinya Anda beli. Jadi, sekalipun sinyal teknikal bisa membantu memperkirakan kemana arah pergerakan harga berikutnya, jenis analisis itu tak mampu mengatasi dampak fundamental yang muncul di luar dugaan dan bisa menggerakkan harga secara signifikan. Dalam situasi seperti ini, trader yang tidak mengabaikan fundamental akan memilih tidak Order, atau baru masuk pasar setelah pengumuman bank sentral.

2. Jika hanya menggunakan analisis fundamental, maka Anda hanya mengetahui situasi yang mempengaruhi pergerakan harga, tanpa benar-benar tahu bagaimana cara menempatkan posisi Order di level harga yang paling ideal, dan di mana bisa meletakkan target Close Position agar trading tetap mendapat keuntungan. Mengetahui strategi Open dan Close Position sangatlah krusial, karena dari sinilah Anda bisa mendapat profit yang diharapkan. Percuma mengetahui kemana harga akan bergerak dari sudut pandang fundamental, jika tidak mengetahui pada harga berapa Buy dan Sell sebaiknya dilakukan.

3. Jika hanya menggunakan analisis sentimen pasar, maka pandangan Anda tentang arah harga serta posisi Buy dan Sell potensial akan lebih kabur lagi. Anda cuma akan mengetahui kecenderungan trader yang bersikap Bullish, Bearish, atau Netral. Itupun tidak terlalu bisa diandalkan, karena konsensus trader forex yang diambil tidak mewakili seluruh pelaku pasar yang terlibat.

Jadi bisa disimpulkan, tidak ada jenis analisis forex terbaik di antara fundamental, teknikal, dan sentimen pasar. Ketiganya saling melengkapi, sehingga ibarat kursi berkaki tiga yang membutuhkan semua kakinya untuk tetap berdiri, Anda pun tidak bisa sembarangan menghilangkan salah satu jenis analisis forex jika tidak ingin terjatuh dalam jurang kegagalan.

Solusi terbaik adalah dengan mengkombinasikan analisis teknikal, fundamental, serta sentimen pasar. Merasa kerepotan karena harus mempelajari ketiganya? Memang itulah pengorbanan seorang trader forex yang ingin sukses. Jika Anda malas belajar dan hanya menginginkan jalan pintas dengan memahami satu jenis analisa saja, maka jangan heran bila Anda kesulitan menjadi trader forex yang konsisten profit.

Baca selengkapnya di: SeputarForex


 
Menentukan Jenis Analisis Forex Terbaik

Antara analisis fundamental, teknikal, dan sentimen pasar, manakah jenis analisis forex terbaik yang layak digunakan? Pertanyaan seperti ini seringkali terlintas dalam benak trader pemula. Mereka menganggap jika "aliran" trader bisa dibagi-bagi berdasarkan jenis analisis yang digunakan, tanpa benar-benar memahami bahwa 3 jenis analisis forex tidaklah saling bertentangan, tapi justru saling melengkapi.

Fundamental membentuk sentimen, sementara teknikal membantu memvisualisasikan sentimen tersebut dan mengaplikasikan sebuah framework untuk menciptakan sebuah rencana trading. Maka dari itu, cukup mustahil untuk menggunakan hanya satu macam analisis dalam trading forex. Tak percaya? Coba lihat contoh kasusnya di sini:

1. Jika hanya menggunakan analisis teknikal, maka Anda hanya akan memperhatikan pergerakan GBP/USD di chart tanpa memperhitungkan faktor lainnya. Katakanlah Anda menemukan peluang trading Buy yang sangat bagus berdasarkan sinyal teknikal, lalu memasang Order beli dengan keyakinan besar bahwa harga akan bergerak sesuai proyeksi terknikal tersebut. Namun, apa yang terjadi ketika bank sentral Inggris (Bank of England) mengumumkan pemotongan suku bunga secara tiba-tiba?

Pasar akan panik dan menjual GBP/USD yang tadinya Anda beli. Jadi, sekalipun sinyal teknikal bisa membantu memperkirakan kemana arah pergerakan harga berikutnya, jenis analisis itu tak mampu mengatasi dampak fundamental yang muncul di luar dugaan dan bisa menggerakkan harga secara signifikan. Dalam situasi seperti ini, trader yang tidak mengabaikan fundamental akan memilih tidak Order, atau baru masuk pasar setelah pengumuman bank sentral.

2. Jika hanya menggunakan analisis fundamental, maka Anda hanya mengetahui situasi yang mempengaruhi pergerakan harga, tanpa benar-benar tahu bagaimana cara menempatkan posisi Order di level harga yang paling ideal, dan di mana bisa meletakkan target Close Position agar trading tetap mendapat keuntungan. Mengetahui strategi Open dan Close Position sangatlah krusial, karena dari sinilah Anda bisa mendapat profit yang diharapkan. Percuma mengetahui kemana harga akan bergerak dari sudut pandang fundamental, jika tidak mengetahui pada harga berapa Buy dan Sell sebaiknya dilakukan.

3. Jika hanya menggunakan analisis sentimen pasar, maka pandangan Anda tentang arah harga serta posisi Buy dan Sell potensial akan lebih kabur lagi. Anda cuma akan mengetahui kecenderungan trader yang bersikap Bullish, Bearish, atau Netral. Itupun tidak terlalu bisa diandalkan, karena konsensus trader forex yang diambil tidak mewakili seluruh pelaku pasar yang terlibat.

Jadi bisa disimpulkan, tidak ada jenis analisis forex terbaik di antara fundamental, teknikal, dan sentimen pasar. Ketiganya saling melengkapi, sehingga ibarat kursi berkaki tiga yang membutuhkan semua kakinya untuk tetap berdiri, Anda pun tidak bisa sembarangan menghilangkan salah satu jenis analisis forex jika tidak ingin terjatuh dalam jurang kegagalan.

Solusi terbaik adalah dengan mengkombinasikan analisis teknikal, fundamental, serta sentimen pasar. Merasa kerepotan karena harus mempelajari ketiganya? Memang itulah pengorbanan seorang trader forex yang ingin sukses. Jika Anda malas belajar dan hanya menginginkan jalan pintas dengan memahami satu jenis analisa saja, maka jangan heran bila Anda kesulitan menjadi trader forex yang konsisten profit.

Baca selengkapnya di: SeputarForex



Selama ini, perdebatan yang akrab mengenai jenis analisis forex terbaik selalu berkutat di antara fundamental dan teknikal. Pendukung analisis fundamental berargumen pergerakan harga disebabkan oleh kondisi ekonomi. Sedangkan pendukung analisis teknikal menganggap keuntungan hanya bisa dicapai dengan pengamatan grafik harga saja. Namun tahukah Anda, sebenarnya ada satu lagi jenis analisis forex yang tak kalah penting, yakni analisis sentimen pasar?

 
Agar bisa trading selaras dengan pasar Anda harus mengetahui kenyataan yang tidak bisa Anda hindari, yaitu:

1. Anda akan mengalami kerugian

Tidak peduli strategi atau sistem trading apa yang digunakan atau besar kecilnya account, kerugian adalah bagian dari trading. Jika ingin sukses dalam trading, maka Anda harus mengetahui kenyataan bahwa frekuensi winning trade yang besar tidaklah menjamin hasil akhir bisa profit.

Adalah sangat wajar bagi trader untuk berharap selalu benar dalam memprediksi arah pergerakan harga pasar hingga bisa mendapatkan profit. Namun, benar atau salahnya prediksi arah pergerakan pasar tidak berhubungan langsung dengan kesuksesan seseorang dalam trading forex pada jangka panjang. Yang langsung berhubungan dengan profit Anda dalam jangka panjang adalah faktor risk/reward ratio yang Anda gunakan pada setiap kali entry. Jika angka ratio-nya berubah-ubah, hasilnya juga akan berubah-ubah. Untuk memperoleh hasil akhir yang profitable, risk/reward ratio biasanya ditetapkan lebih besar dari 1, bisa 1.5, 2 atau bahkan 3.

Jika Anda takut mengalami kerugian dan sering memindahkan level stop loss, atau menutup posisi Anda sebelum waktunya tanpa alasan yang jelas maka Anda telah mengurangi persentasi profit (win rate) Anda dan membuat sistem trading yang Anda gunakan kurang efektif.

2. Anda tidak tahu pasti trade mana yang akan profit dan mana yang akan loss

Jika Anda mempunyai sistem trading yang telah teruji dengan persentasi profit 70% selama periode waktu setahun, Anda tidak akan tahu trade mana yang akan profit dan mana yang akan loss, namun Anda bisa berharap bahwa dengan menggunakan sistem tersebut secara disiplin maka dalam waktu setahun Anda akan memperoleh profit setelah sekian kali trade. Perlu selalu diingat bahwa hasil trade sebelumnya tidak ada hubungannya dengan trade yang akan Anda lakukan.

Setiap posisi yang Anda buka adalah independen karena pasar tidak bergerak dengan aturan tertentu dan tidak bisa dikendalikan. Jika Anda bisa disiplin dan selalu mengontrol diri Anda untuk trading sesuai dengan sistem trading yang telah Anda uji, maka pasar akan memberikan sinyal trading dengan probabilitas tinggi. Dalam hal ini Anda seharusnya membuka posisi hanya jika sinyal telah muncul, dan menghindari over trading.

3. Pasar selalu bergerak tanpa aturan dan tidak bisa dilawan

Tak peduli Anda akan tetap bertahan melawan aliran pergerakan harga pasar atau mengikuti arah pergerakannya, pasar akan tetap terus bergerak dengan membawa Anda serta. Kenapa trader mencoba menahan arah aliran pergerakan pasar? Mereka melakukan itu karena mereka cenderung bermain secara psikologi dengan pasar. Permainan yang paling umum adalah Anda merasa bisa mengendalikan aliran pergerakan pasar walaupun sebenarnya tidak pernah bisa. Anda tidak menyadari bahwa Anda sedang bersusah payah melawan pergerakan harga pasar. Sebaliknya, Anda berusaha untuk terus menerus menemukan cara agar bisa melawan pasar.

Aliran pergerakan harga pasar jauh lebih besar dari yang Anda perkirakan. Jika Anda mencoba melawan pasar, pasar akan tampak melawan balik Anda, tetapi pasar bukanlah masalah utamanya. Masalah utamanya adalah bagaimana Anda menyikapi aliran pergerakan harga pasar tersebut dengan trading secara disiplin sesuai dengan strategi dan sistem yang telah teruji.

Dengan memahami karakteristik pasar forex dan kenyataan tersebut ditas, Anda akan bisa trading selaras dengan pergerakan pasar.

Baca selengkapnya di: SeputarForex

 
Agar bisa trading selaras dengan pasar Anda harus mengetahui kenyataan yang tidak bisa Anda hindari, yaitu:

1. Anda akan mengalami kerugian

Tidak peduli strategi atau sistem trading apa yang digunakan atau besar kecilnya account, kerugian adalah bagian dari trading. Jika ingin sukses dalam trading, maka Anda harus mengetahui kenyataan bahwa frekuensi winning trade yang besar tidaklah menjamin hasil akhir bisa profit.

Adalah sangat wajar bagi trader untuk berharap selalu benar dalam memprediksi arah pergerakan harga pasar hingga bisa mendapatkan profit. Namun, benar atau salahnya prediksi arah pergerakan pasar tidak berhubungan langsung dengan kesuksesan seseorang dalam trading forex pada jangka panjang. Yang langsung berhubungan dengan profit Anda dalam jangka panjang adalah faktor risk/reward ratio yang Anda gunakan pada setiap kali entry. Jika angka ratio-nya berubah-ubah, hasilnya juga akan berubah-ubah. Untuk memperoleh hasil akhir yang profitable, risk/reward ratio biasanya ditetapkan lebih besar dari 1, bisa 1.5, 2 atau bahkan 3.

Jika Anda takut mengalami kerugian dan sering memindahkan level stop loss, atau menutup posisi Anda sebelum waktunya tanpa alasan yang jelas maka Anda telah mengurangi persentasi profit (win rate) Anda dan membuat sistem trading yang Anda gunakan kurang efektif.

2. Anda tidak tahu pasti trade mana yang akan profit dan mana yang akan loss

Jika Anda mempunyai sistem trading yang telah teruji dengan persentasi profit 70% selama periode waktu setahun, Anda tidak akan tahu trade mana yang akan profit dan mana yang akan loss, namun Anda bisa berharap bahwa dengan menggunakan sistem tersebut secara disiplin maka dalam waktu setahun Anda akan memperoleh profit setelah sekian kali trade. Perlu selalu diingat bahwa hasil trade sebelumnya tidak ada hubungannya dengan trade yang akan Anda lakukan.

Setiap posisi yang Anda buka adalah independen karena pasar tidak bergerak dengan aturan tertentu dan tidak bisa dikendalikan. Jika Anda bisa disiplin dan selalu mengontrol diri Anda untuk trading sesuai dengan sistem trading yang telah Anda uji, maka pasar akan memberikan sinyal trading dengan probabilitas tinggi. Dalam hal ini Anda seharusnya membuka posisi hanya jika sinyal telah muncul, dan menghindari over trading.

3. Pasar selalu bergerak tanpa aturan dan tidak bisa dilawan

Tak peduli Anda akan tetap bertahan melawan aliran pergerakan harga pasar atau mengikuti arah pergerakannya, pasar akan tetap terus bergerak dengan membawa Anda serta. Kenapa trader mencoba menahan arah aliran pergerakan pasar? Mereka melakukan itu karena mereka cenderung bermain secara psikologi dengan pasar. Permainan yang paling umum adalah Anda merasa bisa mengendalikan aliran pergerakan pasar walaupun sebenarnya tidak pernah bisa. Anda tidak menyadari bahwa Anda sedang bersusah payah melawan pergerakan harga pasar. Sebaliknya, Anda berusaha untuk terus menerus menemukan cara agar bisa melawan pasar.

Aliran pergerakan harga pasar jauh lebih besar dari yang Anda perkirakan. Jika Anda mencoba melawan pasar, pasar akan tampak melawan balik Anda, tetapi pasar bukanlah masalah utamanya. Masalah utamanya adalah bagaimana Anda menyikapi aliran pergerakan harga pasar tersebut dengan trading secara disiplin sesuai dengan strategi dan sistem yang telah teruji.

Dengan memahami karakteristik pasar forex dan kenyataan tersebut ditas, Anda akan bisa trading selaras dengan pergerakan pasar.

Baca selengkapnya di: SeputarForex


Menurut hasil beberapa penelitian, termasuk yang dilakukan oleh AMF Perancis, 90% trader berakhir dengan loss. Atau bisa pula diumpamakan hanya 1 orang yang berhasil, dari 10 orang yang terjun ke dalam trading forex.

Ngeri bukan? Ya ini adalah faktanya, mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita, Anda, harus memahami dan memaknai secara benar informasi statistik di atas. Namun, meskipun probabilitas untuk menang dalam forex itu rendah dan tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Ada banyak orang yang telah sukses dalam forex, dan kita pun bisa mengikuti jejak mereka. Salah satu caranya dengan memahami resiko trading forex sebelum terjun ke dalamnya.

Umumnya, resiko trading forex bersumber dari empat hal, yaitu volatilitas harga di pasar forex, penggunaan leverage, broker forex, dan kondisi psikologis kita sendiri sebagai trader.

 
Last edited:

Moving Average: Indikator Sederhana Dengan Banyak Fungsi

Moving Average (dengan berbagai macam variannya) bisa dikatakan sebagai indikator yang sederhana tetapi multi fungsi. Indikator ini tersedia di semua platform trading, bahkan menjadi indikator default yang terpasang di chart. Banyak trader yang memanfaatkan fungsi Moving Average, karena inilah indikator yang biasanya mereka kenal pertama kali. Meskipun terlihat simpel, jangan dulu meremehkan indikator yang satu ini. Di balik penampilannya yang sederhana, sebenarnya banyak informasi yang bisa kita ambil dari segaris indikator Moving Average, maupun kombinasi beberapa garis Moving Average.



Mengenal Moving Average Sebelum Menggali Fungsinya
Memahami Moving Average sama dengan mempraktikkan metode sederhana membaca pergerakan harga dari waktu ke waktu. Sesuai dengan artinya secara harfiah, teknik "Moving Average" berarti menggunakan rata-rata harga penutupan (Closing Price) dari pasangan mata uang yang bergerak dari waktu ke waktu. Jika diaplikasikan pada grafik harga dalam platform trading forex, maka Moving Average akan terlihat seperti berikut:

draft-revisi-moving-averages-indikator-sederhana-dengan-banyak-fungsi-286232-23146.jpg

Moving Average terbagi menjadi 3:
Simple Moving Average (SMA)
SMA dihitung dengan rumus Moving Average dasar, yaitu nilai rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu. SMA merupakan jenis Moving Average paling sederhana dan paling banyak dimanfaatkan oleh trader, khususnya SMA-200 Day. SMA-200 Day digunakan oleh berbagai institusi keuangan dan bank-bank besar sebagai acuan tren jangka panjang, karena Bounce dan Breakout dari SMA-200 Day dianggap sangat signifikan untuk mengetahui tren harga.

Exponential Moving Average (EMA)
Sama seperti SMA, EMA dihitung berdasarkan nilai rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu, tetapi ditambahkan pembobotan (Multiplier) lebih tinggi bagi harga yang lebih baru. Dengan begitu, EMA bisa menghasilkan pembacaan yang 'lebih halus' dibandingkan SMA. Cara menghitung EMA adalah dengan rumus:

EMA = 2 / (n+1) x 100%

N adalah periode yang dipakai, dan hasil dari pembobotan dihitung dalam satuan persen yang disebut EMA%. Misalnya, EMA dari periode 20 hari:

2 / (20+1) x 100% = 9.52%

Indikator EMA lebih populer dibanding SMA, terutama bagi para trader harian yang lebih banyak mengandalkan sinyal trading cepat nan akurat.

Weighted Moving Average (WMA)
Selain SMA dan EMA, ada juga WMA. Perhitungan WMA diambil berdasarkan pembagian dari jumlah keseluruhan periode. Misalnya, WMA dengan periode 3 hari artinya: menghitung jumlah seluruh data dibagi jumlah periode. Dibandingkan dengan SMA, WMA lebih sensitif sehingga lebih cepat dalam menghasilkan sinyal. Namun perlu diperhatikan bahwa WMA memiliki lebih banyak Noise.

CENTER]


Sumber : seputarforex.com

 

Fungsi Moving Average Yang Banyak Digunakan Trader
Fungsi Moving Average yang sangat bermanfaat untuk trader adalah: sebagai pendeteksi tren, penentu nilai tengah harga, serta patokan untuk masuk ke pasar. Karena indikator ini telah banyak dipakai, trader tidak perlu lagi kesusahan menghitung secara manual. Platform-platform trading telah memiliki indikator Moving Average yang secara otomatis menghitungkan hasil sesuai dengan periode yang dibutuhkan. Di bawah ini adalah cara penerapan fungsi Moving Average:

1. Pendeteksi Tren

Sebagai indikator yang pada dasarnya "menghaluskan" pergerakan chart, salah satu fungsi Moving Average yang sangat membantu trader adalah untuk mendeteksi arah tren. Teori dasar yang menjadi acuan adalah: jika garis MA cenderung naik, berarti tren cenderung Bullish. Jika garis Moving Average turun, berarti tren cenderung Bearish. Namun apabila Moving Average membentuk pola bukit dan lembah secara simultan, berarti tren cenderung Sideways.

Untuk mendapatkan fungsi Moving Average yang kita harapkan, Time Frame dan periode dari indikator ini bisa diatur untuk mendeteksi tren dalam jangka waktu tertentu. Misalnya kita ingin mendeteksi tren dalam 2 jam terakhir, maka kita bisa menggunakan Time Frame 15 menit dengan Moving Average periode 8. Demikian seterusnya.

draft-revisi-moving-averages-indikator-sederhana-dengan-banyak-fungsi-286232-21302.jpg

Pada gambar di atas, garis Moving Average periode 8 pada time frame 15 menit menunjukkan garis yang menurun, bertepatan dengan munculnya harga dari pukul 07:30 hingga 09:30. Itu artinya, tren yang sedang terjadi pada EUR/USD dalam waktu 2 jam terakhir adalah Bearish.

Sumber : seputarforex.com

 

2. Penentu Nilai Tengah Harga

Di saat market cenderung Sideways, kita bisa menggunakan Moving Average dengan periode 200 di time frame rendah (misalnya 15 menit), sebagai nilai tengah yang nantinya bisa menjadi patokan bahwa harga akan bolak-balik menembus SMA200 tersebut. Pada gambar di bawah ini, kita memakai perpaduan antara indikator SMA dan Parabolic SAR untuk melihat nilai tengah harga yang sering muncul:

draft-revisi-moving-averages-indikator-sederhana-dengan-banyak-fungsi-286232-316.jpg

Bisa kita lihat kecenderungan harga untuk bolak-balik memotong SMA 200, sehingga bisa kita ambil patokan: apabila harga di atas SMA 200 dan Parabolic SAR terletak di atas candlestick, maka kita bisa lakukan Open Position Sell. Apabila harga di bawah SMA 200 dan Parabolic SAR terletak di bawah candlestick, maka kita bisa lakukan Open Position Buy.

Sumber : seputarforex.com

 
2 Cara Menghadapi Ketidakpastian Pasar


Seperti menerbangkan pesawat, trading forex adalah pekerjaan serius. Keadaan cuaca saat penerbangan berlangsung bisa diprediksi, tetapi tidak bisa dipastikan. Prediksi bukan hal yang pasti, dan seorang pilot harus bisa menghadapi ketidakpastian cuaca. Taruhannya tentu saja nyawa seluruh awak dan penumpang pesawat. Demikian pula dalam trading forex, keadaan pasar bisa diprediksi, tetapi tidak bisa dipastikan. Jika Anda seorang trader forex, tetapi tidak mampu menghadapi ketidakpastian pasar, maka akibatnya akan fatal. Taruhannya seluruh modal trading Anda atau klien Anda.

Pasar forex sungguh sangat menantang dan membuat trader penasaran untuk menaklukkannya. Bak binatang buas yang selalu berjaga selama 24 jam, pasar forex agak irrasional dan ‘mudah tersinggung’. Dengan sedikit agitasi, pasar bisa dengan tak terduga berubah dari jinak menjadi buas atau volatilitas-nya meninggi, kemudian dengan cepat berbalik lagi. Tak seorangpun bisa menduga apa yang akan terjadi kemudian. Menurut para trader yang telah berpengalaman, untuk menghadapi rasa takut akibat ketidakpastian pasar tersebut hanya dibutuhkan 2 hal yang sederhana, yaitu menerima keadaan pasar seperti apa adanya, dan melakukan persiapan yang sebaik-baiknya.

1. Menerima keadaan pasar seperti apa adanya
Ray Dalio, hedge fund manager terkenal dan pendiri perusahaan hedge fund ranking pertama dunia saat ini, Bridgewater Associates, pernah menulis bahwa "tidak peduli betapa kerasnya Anda bekerja, Anda masih akan bisa berbuat kesalahan." Dengan pengalaman trading lebih dari 35 tahun serta pengalaman bekerja sama dengan para investor terkemuka plus trading tools yang paling mutakhir, Ray Dalio membuktikan dan mengakui bahwa tidak ada strategi yang sempurna atau ‘holy grail’ dalam trading.

Jika Anda mengira memiliki kemampuan analisa pasar yang begitu mumpuni, baik secara teknikal maupun fundamental, sehingga hasil trading Anda akan seperti yang diinginkan, cobalah untuk berpikir lagi. Pada kenyataannya Anda tidak akan bisa memperkirakan setiap pergerakan harga, dan sistem trading Anda tidak akan selalu tepat dalam merespon variabel pasar kecuali Anda bisa melihat ke "waktu yang akan datang". Anda tetap akan bisa loss, dan jika tidak bisa menerima keadaan pasar yang memang tidak pasti, Anda akan sulit beradaptasi dengan keadaan yang selalu berubah. Sayangnya, banyak trader menyadari hal ini setelah lama trading dengan jumlah transaksi yang cukup banyak.

2. Persiapan sebaik mungkin
Cara kedua untuk mengurangi risiko akibat ketidakpastian adalah dengan melakukan persiapan sebaik mungkin. Bisnis serius memerlukan persiapan yang serius. Seorang profesional seperti dokter bedah akan melakukan persiapan yang serius dengan membentuk team yang terdiri atas dokter-dokter yang telah teruji sebelum melakukan bedah jantung. Jika terjadi hal-hal yang tidak terduga, akibat fatal dari ketidak-pastian tersebut bisa dikurangi dengan persiapan yang matang.

Untuk membuat persiapan yang matang dalam trading forex, Anda harus memahami pengetahuan pasar dan pengendalian risiko, seperti arah sentimen akibat rilis suatu data fundamental, serta cara mengatur level stop dan menentukan target profit. Hal tersebut akan mengurangi risiko, karena Anda telah membuat skenario bila sesuatu yang paling buruk terjadi. Jika Anda telah mengetahui apa yang akan terjadi jika harga naik, turun ataupun sideways, lalu apa yang Anda takutkan?

Menerima keadaan pasar seperti apa adanya dan persiapan yang sebaik mungkin memang tampak sederhana tetapi tidak mudah dilakukan. Jika Anda bisa bertahan lama dalam trading forex, maka ketidak-pastian pasar akan bisa Anda atasi dengan sendirinya lewat pengalaman. Sejalan dengan waktu, Anda akan bisa mengembangkan cara trading yang baik yang tidak hanya berorientasi pada profit semata.

Baca selengkapnya di: SeputarForex

 
2 Cara Menghadapi Ketidakpastian Pasar


Seperti menerbangkan pesawat, trading forex adalah pekerjaan serius. Keadaan cuaca saat penerbangan berlangsung bisa diprediksi, tetapi tidak bisa dipastikan. Prediksi bukan hal yang pasti, dan seorang pilot harus bisa menghadapi ketidakpastian cuaca. Taruhannya tentu saja nyawa seluruh awak dan penumpang pesawat. Demikian pula dalam trading forex, keadaan pasar bisa diprediksi, tetapi tidak bisa dipastikan. Jika Anda seorang trader forex, tetapi tidak mampu menghadapi ketidakpastian pasar, maka akibatnya akan fatal. Taruhannya seluruh modal trading Anda atau klien Anda.

Pasar forex sungguh sangat menantang dan membuat trader penasaran untuk menaklukkannya. Bak binatang buas yang selalu berjaga selama 24 jam, pasar forex agak irrasional dan ‘mudah tersinggung’. Dengan sedikit agitasi, pasar bisa dengan tak terduga berubah dari jinak menjadi buas atau volatilitas-nya meninggi, kemudian dengan cepat berbalik lagi. Tak seorangpun bisa menduga apa yang akan terjadi kemudian. Menurut para trader yang telah berpengalaman, untuk menghadapi rasa takut akibat ketidakpastian pasar tersebut hanya dibutuhkan 2 hal yang sederhana, yaitu menerima keadaan pasar seperti apa adanya, dan melakukan persiapan yang sebaik-baiknya.

1. Menerima keadaan pasar seperti apa adanya
Ray Dalio, hedge fund manager terkenal dan pendiri perusahaan hedge fund ranking pertama dunia saat ini, Bridgewater Associates, pernah menulis bahwa "tidak peduli betapa kerasnya Anda bekerja, Anda masih akan bisa berbuat kesalahan." Dengan pengalaman trading lebih dari 35 tahun serta pengalaman bekerja sama dengan para investor terkemuka plus trading tools yang paling mutakhir, Ray Dalio membuktikan dan mengakui bahwa tidak ada strategi yang sempurna atau ‘holy grail’ dalam trading.

Jika Anda mengira memiliki kemampuan analisa pasar yang begitu mumpuni, baik secara teknikal maupun fundamental, sehingga hasil trading Anda akan seperti yang diinginkan, cobalah untuk berpikir lagi. Pada kenyataannya Anda tidak akan bisa memperkirakan setiap pergerakan harga, dan sistem trading Anda tidak akan selalu tepat dalam merespon variabel pasar kecuali Anda bisa melihat ke "waktu yang akan datang". Anda tetap akan bisa loss, dan jika tidak bisa menerima keadaan pasar yang memang tidak pasti, Anda akan sulit beradaptasi dengan keadaan yang selalu berubah. Sayangnya, banyak trader menyadari hal ini setelah lama trading dengan jumlah transaksi yang cukup banyak.

2. Persiapan sebaik mungkin
Cara kedua untuk mengurangi risiko akibat ketidakpastian adalah dengan melakukan persiapan sebaik mungkin. Bisnis serius memerlukan persiapan yang serius. Seorang profesional seperti dokter bedah akan melakukan persiapan yang serius dengan membentuk team yang terdiri atas dokter-dokter yang telah teruji sebelum melakukan bedah jantung. Jika terjadi hal-hal yang tidak terduga, akibat fatal dari ketidak-pastian tersebut bisa dikurangi dengan persiapan yang matang.

Untuk membuat persiapan yang matang dalam trading forex, Anda harus memahami pengetahuan pasar dan pengendalian risiko, seperti arah sentimen akibat rilis suatu data fundamental, serta cara mengatur level stop dan menentukan target profit. Hal tersebut akan mengurangi risiko, karena Anda telah membuat skenario bila sesuatu yang paling buruk terjadi. Jika Anda telah mengetahui apa yang akan terjadi jika harga naik, turun ataupun sideways, lalu apa yang Anda takutkan?

Menerima keadaan pasar seperti apa adanya dan persiapan yang sebaik mungkin memang tampak sederhana tetapi tidak mudah dilakukan. Jika Anda bisa bertahan lama dalam trading forex, maka ketidak-pastian pasar akan bisa Anda atasi dengan sendirinya lewat pengalaman. Sejalan dengan waktu, Anda akan bisa mengembangkan cara trading yang baik yang tidak hanya berorientasi pada profit semata.

Baca selengkapnya di: SeputarForex


Cara Menghadapi Ketidakpastian Pasar Forex. Dapat dikatakan bahwa perdagangan forex adalah salah satu pasar yang paling menantang untuk dikuasai.

Seperti binatang buas apa pun yang terjaga 24 jam sehari, ia bisa jadi sedikit tidak rasional dan sangat sulit untuk dikendalikan. Dan dengan sedikit gejolak, binatang buas itu dapat secara tak terduga berubah dari jinak menjadi labil dan kembali lagi dalam sekejap.

Mengingat bahwa peristiwa besar telah mengguncang pasar keuangan akhir-akhir ini, sepertinya ketidakpastian yang meningkat ini hanya akan membuat binatang buas itu jauh lebih mudah berubah.

Apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegah ketidakpastian melumpuhkan Anda dengan rasa takut? Dalam pengalaman saya, melawan ketidakpastian dan mengatasi ketakutan saya membutuhkan dua hal sederhana:

Penerimaan
Tidak ada yang bisa membuatnya lebih sederhana daripada ketika Ray Dalio (pendiri Bridgewater Associates, salah satu dana lindung nilai terbesar dan peringkat dunia) pernah menulis mengacu pada spekulasi pasar bahwa, “Tidak peduli seberapa keras Anda bekerja, Anda pasti masih melakukan kesalahan. ”

Persiapan
Ini adalah langkah kedua untuk mengurangi risiko yang tidak diketahui yang harus disiapkan. Bisnis yang serius membutuhkan perencanaan yang serius.

 

3. Perpotongan Dua Moving Average sebagai Patokan untuk Masuk ke Market

Moving Average sangat efektif jika digunakan pada pasar yang sedang trending, tetapi akan mengalami sangat banyak Bad Signal saat pasar sedang Sideways. Karena itu, beberapa garis dikombinasikan untuk mendapat fungsi Moving Average yang maksimal. Salah satu metode yang sering digunakan adalah dengan memperhatikan perpotongan dua titik Moving Average.

draft-revisi-moving-averages-indikator-sederhana-dengan-banyak-fungsi-286232-45124.jpg

Chart di atas adalah chart untuk pair AUD/USD pada time frame Daily dengan 2 SMA yang dipasang, yaitu SMA 20 (warna kuning) dan SMA 50 (warna merah). Nah, apabila SMA 20 memotong SMA 50 dari atas ke bawah, seperti tampak pada titik 1, berarti tren yang sedang terjadi cenderung turun. Dalam kondisi seperti itu, sebaiknya kita melakukan Open Position Sell.

Garis MA periode pendek yang memotong ke bawah, biasa disebut dengan Death Cross dan sering menjadi sinyal kuat bahwa pasar sedang Bearish. Sebaliknya, jika garis MA tersebut memotong MA periode panjang ke arah atas, maka namanya adalah Golden Cross dan dianggap sebagai sinyal Bullish.


Penerapan Fungsi Moving Average
Dapat disimpulkan, agar dapat memanfaatkan fungsi Moving Average dengan baik, trader bisa memahami dulu jenis-jenis MA dan keunggulan mereka. Fungsi Moving Average bisa dimanfaatkan di semua kondisi pasar, baik itu trending maupun sideways. Jika pasar trending, maka cukup perhatikan posisi MA terhadap harga. Apabila pasar sideways, maka gunakan SMA 200 sebagai patokan harga tengah. Selain itu, MA juga bisa digunakan untuk menentukan posisi entry, yakni dengan mengkombinasikan 2 MA dan melihat sinyal crossing-nya.

Sumber : seputarforex.com

 

Pilih Teknikal Atau Fundamental

Salah satu pertanyaan paling umum yang diajukan oleh trader baru biasanya adalah: manakah yang lebih baik? Analisis teknikal atau fundamental?

Pada dasarnya kedua teknik analisis ini hanya berbeda pada objek yang dianalisis. Analisis teknikal mengacu kepada analisis grafik yang dapat dilakukan melalui corat-coret chart, melihat signal indikator, atau memanfaatkan price action. Sedangkan analisis fundamental mengacu pada data-data perekonomian suatu negara. Tabel di bawah akan memberikan perbedaan antara analisis teknikal dan analisis fundamental:

pilih-teknikal-atau-fundamental-99120-1.png
​​

Artinya:
Analisis Teknikal:
1. Hanya berfokus pada grafik dan perilaku harga masa lalu
2. Trader akan sering menggabungkan beberapa indikator dan tool
3. Trader berusaha untuk mengantisipasi pergerakan harga masa depan dengan menggunakan pergerakan price action di masa lalu

Analisa Fundamental:
1. Berkonsentrasi pada data keuangan dari ekonomi suatu negara
2. Trader akan sering mengikuti berita dan pengumuman rilis data
3. Trader mempercayai sentimen pasar (berdasarkan berita dan rilis data ekonomi)

Beberapa dari trader ada yang hanya memfokuskan menggunakan analisis teknikal saja. Ada juga yang menggunakan analisa fundamental saja. Nah, supaya tidak bingung untuk memilih manakah teknik yang pas bagi Anda, artikel ini akan menunjukkan bagaimana memilih di antara dua teknik analisis di atas.


Analisis Teknikal
Analisis teknikal memiliki peran yang sangat besar di pasar forex. Seni analisis teknikal biasanya memanfaatkan indikator-indikator teknikal dan strategi yang bisa dimanfaatkan oleh trader.
Ada berbagai macam cara untuk melakukan hal ini, sehingga membuat banyak trader ingin memasukkan beberapa indikator sekaligus sebagai tool analisis teknikal mereka.

Supaya Anda dapat memahami dan dapat menggunakan analisis teknikal, ikuti gambar di bawah ini:

pilih-teknikal-atau-fundamental-99120-2.png

Dalam grafik di atas, ditunjukkan bahwa indikator dapat memberi sinyal sesuai aturan yang telah dipahami oleh trader. Analisis ini dapat memberikan banyak informasi, seperti mampu membaca sentimen yang mungkin terjadi pada grafik, atau adanya kemungkinan pembalikan harga.


Analisis Fundamental
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, analisis fundamental bekerja dengan menganalisis berita-berita dan rumor yang terjadi saat ini. Mengingat pentingnya berita mengenai suatu negara, maka Anda harus mengikutinya supaya mendapat informasi yang tepat untuk transaksi trading Anda di masa depan. Informasi dapat diambil dari beberapa website berita, seperti seputarforex.

pilih-teknikal-atau-fundamental-99120-3.png

Di samping itu pula, berita-berita terstruktur sudah ada pada website-website terkenal lainnya. Seperti forexfactory, dailyfx, dan lain-lain. Untuk memanfaatkan data terjadwal tersebut, Anda dapat melihat pada menu kalender yang sudah disediakan oleh seputarforex. Sehingga Anda akan lebih mudah membuka informasi, sekaligus melihat analisis fundamental, serta rumor yang beredar hanya dalam satu situs.

Sumber : seputarforex.com

 
Hal-Hal Yang Cenderung Disembunyikan Tentang Forex Trading


Memang suatu hal yang wajar jika pada saat kita berusaha mengenalkan satu hal yang baru, kita akan cenderung untuk mengemukakan sisi baik dan cenderung "menyembunyikan" sisi negatifnya. Mungkin pihak yang mengenalkan bukan bermaksud berbohong, hanya saja maksudnya supaya orang gak layu sebelum berkembang alias putus asa sebelum mencoba.

Sebenernya sih, kalo saya pribadi kok kurang setuju dengan cara pengenalan seperti itu. Saya lebih cenderung untuk mengenalkan sesuatu secara utuh, apa adanya, baik sisi positif maupun sisi negatifnya. Malahan, menurut saya sih, mendingan sekalian tau buruk-buruknya, supaya gak kaget kalo sewaktu-waktu liat yang buruk itu. Lah kalo hal baiknya sih... justru gak masalah. Toh kayaknya semua orang selalu "siap" untuk dapet yang baiknya yah, Bener gak sih?

Nah, sehubungan dengan niat mengenalkan sesuatu secara utuh, baik dari sisi baik maupun sisi buruknya, saya mencoba menulis artikel ini. Bagi Anda yang sedang bersemangat ’45 untuk nyemplung di dunia forex trading, bukan maksud saya untuk mematahkan semangat Anda. Sungguh! Saya cuma mencoba memberikan gambaran tentang sisi "buruk" yang mungkin belum dikemukakan oleh siapapun ketika memperkenalkan forex trading kepada Anda. Harapan saya, dengan mengenal sisi buruknya, Anda akan lebih siap mental dalam menghadapi pertarungan di market yang kejam.

Ok, mari kita tengok hal-hal yang cenderung disembunyikan tentang forex trading ini:

1. Anda Tidak Akan Kaya Mendadak Dengan Trading

Ok, mungkin kesempatan mengeruk keuntungan adalah hal utama yang membuat orang berbondong-bondong mencoba peruntungan di forex trading ini. Mungkin juga Anda (terlalu) sering mendengar kisah manis dari trader sukses yang berhasil memperoleh profit, dengan jumlah lumayan mencengangkan untuk ukuran investasi.

Namun jika Anda berharap menjadi kaya mendadak dengan menjadi trader... yah, dengan berat hati saya nyatakan kepada Anda: hal itu tdak akan terjadi. Tentu saja, menjadi trader berarti kita mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil trade kita. Akan tetapi, harap diingat, perolehan profit yang stabil tidak akan bisa dicapai dalam waktu singkat.

2. Leverage Berarti Resiko

Memang salah satu keunggulan forex trading adalah adanya leverage yang bisa meningkatkan kekuatan transaksi kita sebagai trader. Namun, harap diwaspadai juga bahwa semakin tinggi leverage, semakin tinggi juga resikonya. Itulah sebabnya dikatakan bahwa leverage itu ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi meningkatkan kekuatan transaksi, tapi di sisi lain juga meningkatkan resiko.

3. Demo Account Adalah Sahabat Terbaik

Banyak trader yang merasa bahwa trading di Demo Account adalah sia-sia atau malahan gengsi meggunakan Demo Account. Padahal, menurut saya, bahkan trader sekelas Master pun masih memerlukan Demo Account untuk menguji suatu trading system sebelum diterapkan di Real Account. Meskipun modal Anda berlimpah, menanggung resiko yang tidak perlu adalah tindakan kurang cerdas bagi seorang investor, bukan?

4. Banyak Broker Forex Yang Scam

"Curigai" broker Anda sebelum terbukti bahwa broker tersebut jujur. Hehehe... maaf bagi temen trader yang sekaligus menjadi IB broker yah. Kenyataannya memang banyak broker forex yang scam. Jadi, nggak ada salahnya selalu waspada dan berhati-hati dalam memilih broker tempat kita akan bertrading.

5. Anda Akan Kehilangan Uang Di Forex Trading

Wah, kelihatannya kok serem yah? Eh, tapi inilah kenyataannya. Tidak mungkin Anda selalu mendapatkan profit dari setiap posisi yang Anda ambil. Jadi, siapkan mental untuk menghadapi kerugian yang akan Anda alami.

6. Forex Tidak Cocok Untuk Semua Orang

Seringkali, dikesankan bahwa forex trading itu bisa dilakukan oleh siapa saja, sehingga semua orang dianggap cocok untuk menjadi trader forex. Ehm, di sini saya lebih senang berterus terang bahwa tidak semua orang cocok untuk menjadi trader. Untuk menjadi trader (yang baik), dibutuhkan kriteria berdasarkan karakteristik kepribadian dan kemampuan tertentu, yang tidak semua orang sesuai dengan kriteria tersebut.

Jadi, tidak usah menyalahkan diri sendiri seandainya Anda memang merasa bahwa forex trading ini tidak cocok untuk Anda. Toh, masih banyak kok kesempatan usaha atau mungkin juga profesi yang bisa Anda tekuni. Nggak seru juga kayaknya kalo semua orang menjadi trader forex. Bisa-bisa setiap menjelang NFP, jalan-jalan menjadi sepi gara-gara semua orang siap-siap open position.

Baca selengkapnya di: SeputarForex

 
Hal-Hal Yang Cenderung Disembunyikan Tentang Forex Trading


Memang suatu hal yang wajar jika pada saat kita berusaha mengenalkan satu hal yang baru, kita akan cenderung untuk mengemukakan sisi baik dan cenderung "menyembunyikan" sisi negatifnya. Mungkin pihak yang mengenalkan bukan bermaksud berbohong, hanya saja maksudnya supaya orang gak layu sebelum berkembang alias putus asa sebelum mencoba.

Sebenernya sih, kalo saya pribadi kok kurang setuju dengan cara pengenalan seperti itu. Saya lebih cenderung untuk mengenalkan sesuatu secara utuh, apa adanya, baik sisi positif maupun sisi negatifnya. Malahan, menurut saya sih, mendingan sekalian tau buruk-buruknya, supaya gak kaget kalo sewaktu-waktu liat yang buruk itu. Lah kalo hal baiknya sih... justru gak masalah. Toh kayaknya semua orang selalu "siap" untuk dapet yang baiknya yah, Bener gak sih?

Nah, sehubungan dengan niat mengenalkan sesuatu secara utuh, baik dari sisi baik maupun sisi buruknya, saya mencoba menulis artikel ini. Bagi Anda yang sedang bersemangat ’45 untuk nyemplung di dunia forex trading, bukan maksud saya untuk mematahkan semangat Anda. Sungguh! Saya cuma mencoba memberikan gambaran tentang sisi "buruk" yang mungkin belum dikemukakan oleh siapapun ketika memperkenalkan forex trading kepada Anda. Harapan saya, dengan mengenal sisi buruknya, Anda akan lebih siap mental dalam menghadapi pertarungan di market yang kejam.

Ok, mari kita tengok hal-hal yang cenderung disembunyikan tentang forex trading ini:

1. Anda Tidak Akan Kaya Mendadak Dengan Trading

Ok, mungkin kesempatan mengeruk keuntungan adalah hal utama yang membuat orang berbondong-bondong mencoba peruntungan di forex trading ini. Mungkin juga Anda (terlalu) sering mendengar kisah manis dari trader sukses yang berhasil memperoleh profit, dengan jumlah lumayan mencengangkan untuk ukuran investasi.

Namun jika Anda berharap menjadi kaya mendadak dengan menjadi trader... yah, dengan berat hati saya nyatakan kepada Anda: hal itu tdak akan terjadi. Tentu saja, menjadi trader berarti kita mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil trade kita. Akan tetapi, harap diingat, perolehan profit yang stabil tidak akan bisa dicapai dalam waktu singkat.

2. Leverage Berarti Resiko

Memang salah satu keunggulan forex trading adalah adanya leverage yang bisa meningkatkan kekuatan transaksi kita sebagai trader. Namun, harap diwaspadai juga bahwa semakin tinggi leverage, semakin tinggi juga resikonya. Itulah sebabnya dikatakan bahwa leverage itu ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi meningkatkan kekuatan transaksi, tapi di sisi lain juga meningkatkan resiko.

3. Demo Account Adalah Sahabat Terbaik

Banyak trader yang merasa bahwa trading di Demo Account adalah sia-sia atau malahan gengsi meggunakan Demo Account. Padahal, menurut saya, bahkan trader sekelas Master pun masih memerlukan Demo Account untuk menguji suatu trading system sebelum diterapkan di Real Account. Meskipun modal Anda berlimpah, menanggung resiko yang tidak perlu adalah tindakan kurang cerdas bagi seorang investor, bukan?

4. Banyak Broker Forex Yang Scam

"Curigai" broker Anda sebelum terbukti bahwa broker tersebut jujur. Hehehe... maaf bagi temen trader yang sekaligus menjadi IB broker yah. Kenyataannya memang banyak broker forex yang scam. Jadi, nggak ada salahnya selalu waspada dan berhati-hati dalam memilih broker tempat kita akan bertrading.

5. Anda Akan Kehilangan Uang Di Forex Trading

Wah, kelihatannya kok serem yah? Eh, tapi inilah kenyataannya. Tidak mungkin Anda selalu mendapatkan profit dari setiap posisi yang Anda ambil. Jadi, siapkan mental untuk menghadapi kerugian yang akan Anda alami.

6. Forex Tidak Cocok Untuk Semua Orang

Seringkali, dikesankan bahwa forex trading itu bisa dilakukan oleh siapa saja, sehingga semua orang dianggap cocok untuk menjadi trader forex. Ehm, di sini saya lebih senang berterus terang bahwa tidak semua orang cocok untuk menjadi trader. Untuk menjadi trader (yang baik), dibutuhkan kriteria berdasarkan karakteristik kepribadian dan kemampuan tertentu, yang tidak semua orang sesuai dengan kriteria tersebut.

Jadi, tidak usah menyalahkan diri sendiri seandainya Anda memang merasa bahwa forex trading ini tidak cocok untuk Anda. Toh, masih banyak kok kesempatan usaha atau mungkin juga profesi yang bisa Anda tekuni. Nggak seru juga kayaknya kalo semua orang menjadi trader forex. Bisa-bisa setiap menjelang NFP, jalan-jalan menjadi sepi gara-gara semua orang siap-siap open position.

Baca selengkapnya di: SeputarForex


Info trading forex pastinya selalu berkaitan dbngan dunia trading. Dunia trading juga pastinya berkaitan dengan usaha seseorang dalam mencari keuntungan. Seperti hal-nya dengan dunia usaha lainnya, kegiatan trading pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada usaha atau hal yang benar-benar bisa menjamin keuntungan 100% tanpa adanya risiko yang diambil, begitu juga dalam dunia forex.

Bahkan, broker forex juga menyarankan hal yang sama. Perhatikanlah dengan baik berbagai informasi mengenai dunia forex sebelum Anda memutuskan sebagai trader. Semua hal mengenai kelebihan dan juga kelemahan perlu Anda ketahui.

 
Target Trader Pemula Yang Realistis


Target adalah bagian terpenting untuk mencapai sukses dalam bidang pekerjaan apapun termasuk trading forex. Namun demikian sering kali target sulit tercapai karena melebihi apa yang seharusnya bisa dicapai. Sebagai contoh seorang trader pemula mentargetkan untuk bisa selalu profit jika ia bisa trading dengan full time, tetapi ternyata tidak demikian karena trader tersebut belum tahu bagaimana seharusnya trading dengan benar.

Membuat target jangka panjang memang perlu, tetapi akan sulit dicapai tanpa terlebih dahulu mengejar target dalam waktu dekat yang lebih realistis. Trader seharusnya fokus pada target jangka pendek yang lebih realistis terlebih dahulu sebelum melihat sasaran dalam jangka panjang. Berikut ini target jangka pendek yang realistis dan bisa membuat trader termotivasi untuk mengejar target jangka panjang:

Bisa trading dengan benar
Terutama bagi trader pemula yang merasa baru atau sedang belajar, target jangka pendek adalah bisa trading dengan benar dengan tidak terlalu fokus pada profit yang dihasilkan. Buatlah target untuk setiap sekian kali trade Anda tidak mengalami kerugian, atau bisa breakeven (balik modal). Jika target ini bisa dicapai, coba Anda membuat target berikutnya untuk bisa profit setiap sekian kali trade.

Untuk bisa mencapai target jangka pendek tersebut Anda harus mempunyai strategi dan metode trading yang efektif serta money management yang memadai. Buatlah rencana trading sesuai dengan strategi tersebut dan jalankan dengan disiplin. Anda harus menerapkan langkah-langkah sesuai urutan dalam rencana trading, dan hendaknya selalu konsisten dalam menjalankan proses tersebut. Proses trading yang konsisten berakibat pada hasil trading yang konsisten pula, oleh karena itu Anda harus fokus pada proses dalam trading, bukan pada hasil akhir yang Anda harapkan.

Tidak terburu-buru membuat target ‘trading for a living’
Trader sering membuat target setelah sekian lama trading di account riil ia akan menjadikan trading sebagai sumber penghasilan utamanya atau ‘trading for a living’, tanpa mempertimbangkan konsistensi hasil trading dan pengalaman yang memadai. Dengan menjadikan trading sebagai sumber penghasilan artinya Anda dituntut untuk lebih sering menghasilkan profit sehingga bisa menyebabkan tekanan mental yang membuat Anda sulit mengendalikan emosi. Hal ini bisa membuat Anda over trading, atau mengambil resiko yang tinggi guna mencapainya yang pada akhirnya bisa menghancurkan account Anda.

Dari hasil survey, kebanyakan trader pemula memulai trading di account riil dengan dana dibawah USD 5,000. Untuk trading for a living tentunya belum cukup jika hanya bisa profit 50% atau 100% setahun, mungkin 500% per tahun atau lebih baru bisa mencukupi. Target profit sebesar itu tentunya tidak realistis bagi trader yang belum lama bermain di account riil. Trading for a living memerlukan profit yang konsisten sehingga account Anda bisa berkembang dengan wajar. Dengan demikian target Anda setelah trading di account riil seharusnya menghasilkan profit yang konsisten selama periode waktu tertentu, bukan trading for a living.

Benar-benar mencintai pekerjaan trading
Biasanya para trader yang telah sukses mencintai pekerjaan trading, selalu ingin tahu perkembangan pasar dan ingin menjadi trader yang terbaik. Target Anda seharusnya tidak hanya sekedar menjadi trader tetapi benar-benar mencintai pekerjaan trading sehingga bisa memotivasi Anda untuk bisa trading dengan lebih baik.

Baca selengkapnya di: SeputarForex

 

Trading Mengikuti Metode, Pasar Mengikuti Emosi

Konsep dasar untuk memperkirakan pergerakan pasar secara optimal adalah dengan disiplin dalam trading. Trading selalu berdasarkan metode dan kita mesti mengikuti metode tersebut, sedang pergerakan pasar adalah cerminan dari emosi para pelakunya. Trading adalah methodical sedang pasar adalah emosional. Tampaknya sederhana untuk dimengerti tetapi sering kali yang terjadi adalah sebaliknya sehingga kita terjebak pada keadaan yang emosional ketika trading, yang bisa menghancurkan account kita.

trading-mengikuti-metode-pasar-mengikuti-emosi-181567-1.JPG

Sebagai contoh, trader cenderung emosional karena ia mengira pergerakan pasar mengikuti metode tertentu. Semisal ia menggunakan pendekatan dengan garis trend untuk entry. Metode ini bisa berjalan baik berkali-kali pada waktu sebelumnya, dan ketika sekarang pergerakan pasar berlawanan dengan yang diharapkan, trader tersebut cenderung emosional. Katakan ia menggunakan garis support berdasarkan uptrend yang sedang terjadi dan entry buy pada level yang dekat dengan garis tersebut. Ia tidak mengerti mengapa harga bergerak menembus garis tersebut dan tidak bouncing (bergerak memantul sehingga searah dengan trend sekarang).

Pada intinya trader tersebut memproyeksikan pendekatan methodical ke pasar dan yakin bahwa pasar juga bergerak mengikuti metode tertentu. Dalam contoh ia percaya bahwa jika garis uptrend (garis support) tersebut break (ditembus) maka itu adalah false break (salah) dan berharap harga akan bergerak balik sesuai dengan yang diharapkannya.

Trader tersebut telah melibatkan emosinya dalam trading dengan mengasumsikan pasar bergerak mengikuti suatu metode tertentu. Ketika pasar tidak bergerak sesuai dengan yang diharapkan, ia akan menerapkan cara-cara yang bisa merugikan rencana trading dan juga account-nya. Cara tersebut misalnya averaging pada posisinya yang sedang loss, mencabut stop loss sehingga tidak menggunakan stop loss, atau memperlebar jarak stop loss. Cara-cara tersebut adalah kesalahan yang umum dilakukan oleh trader yang emosional.

Ketika Anda hendak entry harus selalu ingat bahwa strategi entry Anda berdasarkan suatu metode tertentu dan tidak terlalu bergantung pada prasangka Anda terhadap pergerakan harga pasar. Jika Anda terlalu berharap, Anda akan kecewa. Trader sering salah mengerti dan mengira bahwa strategi trading yang mempunyai winning ratio (angka perbandingan profit) tinggi akan selalu profitable. Dalam kenyataannya strategi yang paling baguspun hanya menghasilkan probabilitas profit antara 40% hingga 50% setiap kali trade.

Yakinlah pada metode trading Anda yang telah teruji dan tradinglah dengan metode tersebut secara disiplin. Biarkan pasar yang emosional menentukan hasil trading Anda. Sebisa mungkin usahakan untuk tidak menggunakan leverage yang terlalu tinggi untuk menjaga equity Anda jika terjadi margin call, dan jangan terlalu berharap pada pergerakan harga pasar.

Sumber : seputarforex.com


 
Last edited:

Psikologi Trading: Hal Yang Harus Diyakini Trader Agar Sukses

Banyak trader profesional memiliki satu pendapat yang sama: jika Anda tidak bisa mendapatkan keuntungan di pasar forex, maka kemungkinan besar itu bukan karena sistem trading Anda payah, melainkan karena adanya faktor lain seperti kondisi pasar, atau justru diri sendiri. Hal ini menggarisbawahi pentingnya psikologi trading dan penataan mental bagi trader agar sukses. Namun, seperti apa psikologi trading yang salah dan yang benar?

Patrick Stockhausen, seorang trader dan trainer, juga menggunakan psikologi trading ini untuk sukses. Dahulu, ia dibesarkan di sebuah keluarga miskin dan drop out dari sekolah di usia 16 tahun. Namun, berkat pemahamannya mengenai psikologi trading, bisnis, dan manusia; ia berhasil mandiri secara finansial pada usia 30 tahun.

Berbekal dari pengalamannya, ia membantu banyak trader dan investor lain untuk memperbaiki kinerja mereka dengan membentuk pola pikir (mindset) baru, melalui laman takingstock.biz. Ia pun pernah diwawancara oleh Justin Pugley untuk MahiFX, mengenai apa saja kekeliruan mayoritas trader dari segi psikologi trading, serta hal-hal apa saja yang seharusnya diyakini trader agar sukses. Berikut sekilas kutipannya.

psikologi-trading-hal-yang-harus-diyakini-trader-agar-sukses-281702-23827.jpeg

Kesalahan Trader Pemula Dari Aspek Psikologi Trading
Justin Pugley: Bisakah Anda sampaikan mengenai beberapa kesulitan psikologis yang biasanya dihadapi trader pemula?

Patrick Stockhausen: Masalahnya adalah mereka tidak mencintai trading dan investasi finansial, padahal ini merupakan salah satu karakter penting para trader sukses. Mayoritas trader sukses mencintai apa yang mereka lakukan (trading -red). Ini adalah permainan yang mereka suka memainkannya. Uang hanyalah suatu cara untuk "menjaga skor".


JP: Implikasinya jadi banyak trader baru masuk pasar untuk menghasilkan uang, dan itu masalahnya?

PS: Kebanyakan orang masuk pasar dengan pola pikir konsumen. Dengan demikian, uang memiliki sebuah makna tertentu, seperti sepasang pakaian training, sewa rumah, keluar dari pekerjaan yang membosankan. Karenanya, uang itu bukan tentang seberapa baik mereka bertrading.

Kemudian mereka belajar beberapa analisa teknikal, dan di sinilah dimana mereka mulai melakukan kesalahan. Mereka melihat suatu pola tertentu di pasar, lalu melihatnya seperti mesin **** (****): ini sinyal saya, maka trading saya pasti sukses.

Padahal, ada perbedaan antara mesin **** dan trading. Pada mesin ****, Anda masukkan uang dulu, lalu berharap pola "kemenangan" muncul. Dalam trading bukan begitu; pola muncul, kita buka posisi, lalu kita perkirakan akan menang.

Namun demikian, trading berdasarkan analisa teknikal tidak didesain untuk memberitahu Anda mengenai apa yang akan terjadi setelahnya. Justru, itu didesain untuk bertaruh pada kemungkinan kemenangan Anda dalam serangkaian trading. Trader profesional menerima hasil yang acak dari setiap posisi trading.

Meski demikian, pemula mementingkan setiap transaksi dan melampirkan makna di setiap posisi trading. Apabila ternyata gagal, mereka mulai menyebut diri sendiri sebagai pecundang atau mengatakan bahwa sistem mereka tidak berfungsi.

Sumber : seputarforex.com

[/QUOTE]
 
Konsep Supply Dan Demand


Konsep penawaran dan permintaan (supply and demand) adalah sebuah konsep penting dalam perdagangan pada umumnya. Konsep ini digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan akan terus digunakan dalam segala jenis transaksi, baik di trading forex, saham, maupun di pasar tradisional. Kebanyakan orang memahami hal ini secara intuitif. Jika ada suatu barang yang diminati, pembeli bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi. Begitu juga dengan penjual tentu saja akan lebih senang jika dagangannya dibeli dengan harga tinggi. Di artikel ini, Anda akan diajak memahami lebih luas tentang kekuatan penawaran dan permintaan dalam kajian secara ilmiah.

Dimana Kekuatan Supply Dan Demand Berlaku

Pertama, Anda harus mengerti dimana kekuatan-kekuatan supply dan demand berlaku. Hal ini diasumsikan bahwa adanya supply dan demand berasal dari pasar. Sebetulnya pasar hanyalah sebuah kumpulan pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa tertentu.

Kekuatan penawaran dan permintaan mengacu pada perilaku pembeli dan penjual atau disebut sebagai pelaku pasar. Para pembeli menyediakan permintaan di pasar, sedangkan penjual menyediakan pasokan. Jenis-jenis pasar antara lain: pasar mata uang (forex), pasar saham, pasar ternak, dan lain sebagainya. Pasar-pasar tersebut memiliki fungsi dan jenis masing-masing yang berbeda-beda.

Pembeli Dan Penjual

Ciri supply dan demand adalah adanya begitu banyak pembeli dan penjual. pada model pasar persaingan sempurna, tidak satupun dari mereka yang dapat mempengaruhi pasar secara individu. Jadi, seorang supplier tidak akan bisa berbuat apa-apa pada market untuk mempengaruhi pasar walaupun ia memiliki modal yang besar. Karena hampir seluruh penjual maupun pembeli yang ada di pasar tersebut memanfaatkan produk yang sama dengan jenis yang sama pula, maka jika ada seorang penjual misalnya mampu menaikkan harga, banyak dari pelanggannya akan pergi ke tempat lain untuk mendapatkan barang yang sama dan tentunya lebih murah.

Contoh dari perdagangan pasar sempurna misalnya pasar mata uang (forex). Para pembeli dan penjual di pasar ini tidak bisa mempengaruhi harga pasar secara individual, tetapi hanya dapat menerima harga yang ditentukan oleh pasar dari kesepakatan penjual dan pembeli secara keseluruhan.

Penyeimbang Harga

Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, pasar menentukan harga dengan adanya penawaran dan permintaan yang berfungsi sebagai penyeimbang harga. Jika Anda meninjau di pasar nyata terkadang banyak monopoli di market. Selain monopoli, terkadang ada juga oligopoli maupun monopoli kompetitif. Hal tersebut tidak mencerminkan keadilan yang sebenarnya karena hanya menguntungkan beberapa orang saja.

Dengan melakukan transaksi di forex market, maka Anda sudah melakukan transaksi di pasar persaingan sempurna. Seluruh transaksi baik penjualan maupun pembelian sepenuhnya dilakukan dari kesepakatan harga yang telah diberikan oleh pasar. Tidak ada yang memanipulasi dan dimanipulasi, seluruh harga yang diberikan oleh market apa adanya dari market itu sendiri.

Baca selengkapnya di: SeputarForex


 
Konsep Supply Dan Demand


Konsep penawaran dan permintaan (supply and demand) adalah sebuah konsep penting dalam perdagangan pada umumnya. Konsep ini digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan akan terus digunakan dalam segala jenis transaksi, baik di trading forex, saham, maupun di pasar tradisional. Kebanyakan orang memahami hal ini secara intuitif. Jika ada suatu barang yang diminati, pembeli bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi. Begitu juga dengan penjual tentu saja akan lebih senang jika dagangannya dibeli dengan harga tinggi. Di artikel ini, Anda akan diajak memahami lebih luas tentang kekuatan penawaran dan permintaan dalam kajian secara ilmiah.

Dimana Kekuatan Supply Dan Demand Berlaku

Pertama, Anda harus mengerti dimana kekuatan-kekuatan supply dan demand berlaku. Hal ini diasumsikan bahwa adanya supply dan demand berasal dari pasar. Sebetulnya pasar hanyalah sebuah kumpulan pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa tertentu.

Kekuatan penawaran dan permintaan mengacu pada perilaku pembeli dan penjual atau disebut sebagai pelaku pasar. Para pembeli menyediakan permintaan di pasar, sedangkan penjual menyediakan pasokan. Jenis-jenis pasar antara lain: pasar mata uang (forex), pasar saham, pasar ternak, dan lain sebagainya. Pasar-pasar tersebut memiliki fungsi dan jenis masing-masing yang berbeda-beda.

Pembeli Dan Penjual

Ciri supply dan demand adalah adanya begitu banyak pembeli dan penjual. pada model pasar persaingan sempurna, tidak satupun dari mereka yang dapat mempengaruhi pasar secara individu. Jadi, seorang supplier tidak akan bisa berbuat apa-apa pada market untuk mempengaruhi pasar walaupun ia memiliki modal yang besar. Karena hampir seluruh penjual maupun pembeli yang ada di pasar tersebut memanfaatkan produk yang sama dengan jenis yang sama pula, maka jika ada seorang penjual misalnya mampu menaikkan harga, banyak dari pelanggannya akan pergi ke tempat lain untuk mendapatkan barang yang sama dan tentunya lebih murah.

Contoh dari perdagangan pasar sempurna misalnya pasar mata uang (forex). Para pembeli dan penjual di pasar ini tidak bisa mempengaruhi harga pasar secara individual, tetapi hanya dapat menerima harga yang ditentukan oleh pasar dari kesepakatan penjual dan pembeli secara keseluruhan.

Penyeimbang Harga

Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, pasar menentukan harga dengan adanya penawaran dan permintaan yang berfungsi sebagai penyeimbang harga. Jika Anda meninjau di pasar nyata terkadang banyak monopoli di market. Selain monopoli, terkadang ada juga oligopoli maupun monopoli kompetitif. Hal tersebut tidak mencerminkan keadilan yang sebenarnya karena hanya menguntungkan beberapa orang saja.

Dengan melakukan transaksi di forex market, maka Anda sudah melakukan transaksi di pasar persaingan sempurna. Seluruh transaksi baik penjualan maupun pembelian sepenuhnya dilakukan dari kesepakatan harga yang telah diberikan oleh pasar. Tidak ada yang memanipulasi dan dimanipulasi, seluruh harga yang diberikan oleh market apa adanya dari market itu sendiri.

Baca selengkapnya di: SeputarForex



Kata supply and demand sangat sering di dengar bagi para trader baik pemula apalagi yang sudah mahir. Istilah supply dan demand ini sendiri berarti adanya penawaran dan permintaan. Adanya penawaran dan permintaan itu dikarenakan adanya jual dan beli. Sama seperti pasar tradisional, forex juga merupakan pasar tempat orang berjualan.

Pengertian supply dan demand
Semakin banyak orang melakukan penawaran semakin mahal sesuatu itu biasa dinamakan supply. Sebaliknya jika banyak orang yang melakukan permintaan maka banyak orang itu ingin memilikinya yang biasa dinamakan demand. Untuk pemahaman lebih mudah supply itu seperti persediaan barang, sedangkan demand itu seperti banyak barang yang diinginkan.

 

5 Keyakinan Penting Bagi Psikologi Trading
JP: Jadi, perbedaan antara orang yang trading hanya demi uang dan orang yang trading karena menyukainya; adalah orang pertama lebih jangka pendek dalam pola pikirnya, sedangkan orang kedua mengambil perspektif jangka panjang dalam trading mereka?

PS: Tepat sekali. Hal ini mengenai pencapaian kepuasan; semakin Anda menginginkan kepuasan instan, maka makin jangka pendek lah trading Anda. Jika Anda mampu menunda pemuasan keinginan, maka makin mungkin bagi Anda untuk mengakumulasi kekayaan dan "trading demi trading".

Banyak orang bertrading dengan keyakinan yang salah. Mereka tidak memahami 5 hal fundamental yang perlu mereka yakini agar sukses.

Berikut ini lima keyakinan yang salah tersebut:

Hasil dari setiap trading dan pergerakannya itu telah diketahui. Kita bisa memprediksi pasar.
Anda perlu tahu apa yang akan terjadi, agar bisa menghasilkan uang secara konsisten dalam trading.
Trading yang untung dan rugi terjadi dalam semacam urutan tertentu. Dengan kata lain, mereka tidak mengantisipasi sifat acak di pasar, dimana Anda bisa menemui keuntungan dan kerugian secara berurutan.
Mereka berpikir, ketika sinyal entry muncul dari sistem trading mereka, maka pasti trading yang akan mereka lakukan itu bakal menghasilkan uang.
Mereka berpikir, pola pasar itu konsisten dan handal. Padahal, agar hal itu terjadi, Anda harus memiliki tepat orang-orang yang sama, dalam kondisi persis serupa, melakukan hal-hal yang sama juga. Namun, meski besok akan muncul pola yang sama, (bisa jadi) salah satu pemain pasar besar yang dulu menjadikan pola itu berfungsi, hari ini tidak masuk kerja. Jadi, itu sebabnya pola-pola tidak selalu berfungsi secara konsisten. Memang ada pola-pola di pasar, tetapi mereka bukan aturan yang kaku.

psikologi-trading-hal-yang-harus-diyakini-trader-agar-sukses-281702-35240.jpeg

Itulah lima kesalahan umum yang menjegal kebanyakan trader. Kemudian, ini lima keyakinan yang harus dimiliki trader agar sukses:

  1. Pahami bahwa apa saja bisa terjadi di pasar dan pada setiap posisi trading yang diambil.
  2. Begitu Anda menyadari bahwa apa saja bisa terjadi, maka Anda akan berfokus pada apa yang akan terjadi pada serangkaian trading (bisa 20 kali trading, 30, atau lebih) dan berusaha mendapatkan keunggulan dari situ.
  3. Trader Richard Dennis misalnya, mulai trading hanya dengan $200 dan berakhir dengan uang $200 juta. Sistemnya hanya menghasilkan uang 35% dari semua posisi trading yang dibuat, tetapi ia punya mindset berdasar probabilitas. Sistem tradingnya mengandalkan segelintir kemenangan besar untuk mengkompensasi banyak kekalahan yang meski sering terjadi tetapi besarannya kecil.
  4. Sebuah keunggulan hanyalah tingginya probabilitas suatu hal terjadi dibanding hal lain. Jadi, Anda bisa saja kalah 65% dari semua trading yang dilakukan (seperti Richard Dennis), tetapi jika Anda lakukan Pyramid, maka kemenangan Anda masih akan menghasilkan banyak uang.
  5. Ada kemungkinan acak antara kemenangan dan kekalahan dalam setiap sistem trading.
  6. Setiap momen di pasar itu unik dan tidak akan terulang kembali.
Selain itu, Anda juga harus bertanggung jawab atas hasil trading Anda sendiri.



JP: Bertanggung jawab atas hasil trading itu seperti mengatakan Anda punya kekuatan untuk merubah hasil trading menjadi lebih baik?

PS: Ya, memang Anda punya kekuatan untuk merubah lingkungan Anda.

Namun, dalam trading, ketika Anda mengambil posisi trading dan itu menguntungkan, maka itu adalah karena para trader lain, seringkali trader institusional, masuk ke pasar dan menggerakkannya sesuai dengan perkiraan Anda. Dibutuhkan orang lain untuk menjadikan Anda pemenang. Jadi, dengan kata lain, ini tak ada hubungannya dengan Anda, melainkan tindakan orang lain. Pekerjaan Anda (sebagai trader) adalah mengenali peluang dimana orang lain akan masuk dan menjadikan Anda pemenang.

Sumber : seputarforex.com

[/QUOTE]
 
Back
Top