Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Kondisi Emosional Ideal Agar Trader Sukses[/]
JP: Jadi, pada dasarnya, kelima keyakinan itu adalah suatu cara untuk menyingkirkan ketergantungan emosional orang atas setiap posisi trading, dan menghindari hal-hal seperti mengabaikan Stop Loss, menggandakan posisi trading yang merugi, dan sejenisnya...?

PS: Ya, tepat sekali. Ada serangkaian kejadian, yang menentukan apakah Anda akan menjadi trader sukses atau tidak, dan inilah dimana Anda akan berada: sukes berdasarkan hasil yang konsisten.

Sukses bukan berdasarkan hasil dari satu kali trading saja, melainkan dari banyak trading. Misalnya seperti Richard Dennis, Anda harus berpikir dalam kerangka 100 kali trading, karena tak banyak diantaranya yang menang (hanya 35%). Sedangkan keputusan Anda (baik itu eksekusi yang bagus atau salah, terlambat buka posisi atau menahan posisi setelah kena Stop Loss, dan lainnya) didasarkan pada kondisi emosional Anda.



JP: Bisakah Anda jelaskan sedikit mengenai kondisi emosional?

PS: Ada empat ketakutan yang mengacaukan trading orang-orang:

Takut kalah.
Takut salah.
Takut ketinggalan.
Takut meninggalkan uang menganggur.
Orang-orang lebih termotivasi untuk bertindak karena rasa takut daripada rasa rakus. Jadi, Anda melihat pasar bergerak lebih cepat saat menurun daripada saat naik, karena rasa takut itu.

Contohnya, saat pasar bergerak naik, orang-orang seringkali skeptis dan tak memercayainya. Namun, ketika terus menerus naik, orang-orang menjadi khawatir kalau mereka akan ketinggalan profit, lalu melompat masuk.

Anda bisa melihat emosi-emosi ini mengacaukan trader. Dan alasan Anda bisa mendapatkan emosi-emosi ini terletak pada apa yang menjadi fokus Anda dan bagaimana Anda menerjemahkan kejadian-kejadian, yang menentukan kondisi emosional dan aksi Anda.

Sumber : seputarforex.com

[/QUOTE]
 
Hindari Prediksi Trading Forex, Belajarlah Membentuk Bias

Prediksi trading bisa menyesatkan trader untuk memiliki persepsi yang kurang tepat. Jika terbiasa mengandalkan prediksi, maka trader tak akan mampu mengenali atau merespon perubahan pasar yang tidak sesuai dengan perkiraannya. Kekurangan ini tidak hanya berakibat kerugian pada posisi trading, tapi juga hilangnya kesempatan mencetak profit pada peluang-peluang yang seharusnya bisa dimaksimalkan untuk mengeruk pips.

Sebagai seorang trader forex, Anda dianjurkan untuk memiliki bias, bukan prediksi trading forex. Setiap informasi yang masuk dalam pertimbangan trading Anda, sebaiknya diproses dengan pikiran terbuka dan pandangan yang senantiasa fleksibel. Namun demikian, perlu diperhatikan pula bahwa bias trading juga memiliki jebakan tersendiri bagi trader yang tidak hati-hati.

Seorang ahli psikologi trading bernama Dr. Brett Steenbarger pernah berkata, "Trading-lah pada kondisi market yang sedang terjadi, bukan pada kondisi market yang terbentuk dalam angan-angan Anda."

Sekali lagi, bisnis ini namanya trading forex, bukan prediksi forex. Pada akhirnya, hasil trading tidak akan mencerminkan akurasi prediksi Anda, tapi kemampuan Anda beradaptasi dengan perubahan pasar dan cara memanfaatkan peluang trading darinya.

 
Hindari Prediksi Trading Forex, Belajarlah Membentuk Bias

Prediksi trading bisa menyesatkan trader untuk memiliki persepsi yang kurang tepat. Jika terbiasa mengandalkan prediksi, maka trader tak akan mampu mengenali atau merespon perubahan pasar yang tidak sesuai dengan perkiraannya. Kekurangan ini tidak hanya berakibat kerugian pada posisi trading, tapi juga hilangnya kesempatan mencetak profit pada peluang-peluang yang seharusnya bisa dimaksimalkan untuk mengeruk pips.

Sebagai seorang trader forex, Anda dianjurkan untuk memiliki bias, bukan prediksi trading forex. Setiap informasi yang masuk dalam pertimbangan trading Anda, sebaiknya diproses dengan pikiran terbuka dan pandangan yang senantiasa fleksibel. Namun demikian, perlu diperhatikan pula bahwa bias trading juga memiliki jebakan tersendiri bagi trader yang tidak hati-hati.

Seorang ahli psikologi trading bernama Dr. Brett Steenbarger pernah berkata, "Trading-lah pada kondisi market yang sedang terjadi, bukan pada kondisi market yang terbentuk dalam angan-angan Anda."

Sekali lagi, bisnis ini namanya trading forex, bukan prediksi forex. Pada akhirnya, hasil trading tidak akan mencerminkan akurasi prediksi Anda, tapi kemampuan Anda beradaptasi dengan perubahan pasar dan cara memanfaatkan peluang trading darinya.


Bagi seorang trader forex, Anda wajib mengembangkan bias daripada sekedar membuat berbagai macam prediksi trading forex. Memiliki bias adalah suatu hal yang sangat wajar, terutama apabila Anda memiliki outlook yang sudah didukung oleh faktor-faktor teknikal maupun fundamental.

Sebaliknya, prediksi trading cenderung berbahaya jika dijadikan sebagai satu-satunya acuan dalam membuat keputusan transaksi. Alasannya? Tentu saja karena prediksi trading forex bertumpu pada ekspektasi Anda sendiri. Nyatanya, membuat prediksi bisa dilakukan dengan mudah tanpa memperhitungan perilaku pasar maupun perubahan yang bisa terjadi.

 

Pola Pikir Orang Kaya vs Orang Miskin: Investasi vs Konsumsi
JP: Banyak trader yang sudah membaca setiap buku tentang trader, tapi belum menghasilkan uang. Apa yang salah?

psikologi-trading-hal-yang-harus-diyakini-trader-agar-sukses-281702-48668.jpeg

PS: Itu karena mereka tak memiliki mindset untuk mengembangkan kekayaan. Nilai-nilai Anda menentukan apa yang dihargai di dunia. Jadi, Anda harus mementingkan "menyimpan uang", sedangkan kebanyakan orang tidak melakukannya. Anda juga harus menghargai investasi dan mengembangkan kekayaan, serta memiliki beberapa alasan untuk melakukannya. Semakin besar alasan, semakin baik.

Kebanyakan orang mementingkan konsumsi atau gaya hidup. Begitu mendapatkan uang, mereka akan menghabiskannya untuk membeli apa saja yang menjadi alasan mereka mendapatkan uang itu.

Sedangkan bagi seseorang yang mementingkan penciptaan dan pengembangan kekayaan; begitu mereka mendapatkan uang, maka mereka akan menghabiskannya untuk membeli aset.

Orang miskin atau kelas menengah, kebanyakan diantaranya dibebani utang; mereka berpikir orang kaya menghabiskan banyak uang untuk menjadi kaya. Jadi, ketika melihat orang punya uang tetapi tak membelanjakannya, mereka berpikir dia pelit. Orang miskin dan kelas menengah justru membelanjakan uang demi agar merasa kaya.



JP: Jadi, inilah bedanya antara orang yang menyukai trading, dengan yang hanya memandang trading sebagai suatu cara untuk menghasilkan uang agar bisa belanja lebih banyak lagi?

PS: Ya, benar sekali. Hanya orang yang suka mengelola uang, memiliki aset, dan mencintai hitung-hitungan dalam melakukannya; yang berakhir kaya dan bebas secara finansial.

psikologi-trading-hal-yang-harus-diyakini-trader-agar-sukses-281702-22684.jpeg

JP: Masalahnya adalah pengembangan kekayaan dan simpanan dan investasi adalah topik yang tidak menarik bagi kebanyakan orang. Jadi, bagaimana Anda mengajak orang-orang untuk menghargai aktivitas-aktivitas ini?

PS: Langkah pertama adalah menyadari apa yang Anda yakini. Orang meyakini banyak hal seperti "uang adalah akar semua kejahatan" atau bahwa "orang kaya pasti sudah melakukan sesuatu yang buruk atau tidak jujur untuk menghasilkan uang" dan lain sebagainya.

Langkah kedua, tanyakan pada Anda sendiri mengenai keyakinan Anda, apakah itu benar atau tidak? Karena semua keyakinan bisa berguna atau tidak, tergantung konteksnya. Jadi, Anda perlu mengenai keyakinan apa yang mengekang Anda. Anda harus menyingkirkan keyakinan yang tidak mendukung dan menyukai hal yang mendukung saja.

Jika Anda memiliki keyakinan negatif mengenai uang, lalu Anda trading itu berurusan dengan apa? Uang!

Apabila Anda memiliki keyakinan seperti "uang adalah akar semua kejahatan" maka Anda menyiapkan diri untuk kalah. Otak Anda tak ingin Anda menjadi jahat, maka akan memandu Anda untuk membuat keputusan trading yang salah, sehingga Anda akan terus mengikuti keyakinan bahwa uang itu pada dasarnya kejahatan.

Keyakinan menciptakan perilaku. Itulah mengapa, sangat penting untuk mengenalinya.

Salah satu alasan mengapa para trader dan manajer Hedge Fund top memiliki psikolog sendiri adalah karena mereka mengenai kalau psikologi termasuk salah satu keunggulan paling powerful yang bisa mereka miliki dalam trading.

Secara mental, melatih aturan sistem trading dalam pikiran Anda, berulang-ulang, adalah sangat penting dalam membantu mengkondisikan pola pikir.

Sumber : seputarforex.com

 

Distribusi Acak: Kenyataan Dalam Trading Forex

Suatu kenyataan penting dalam trading forex adalah kita tidak bisa mengharapkan hasil yang pasti dari setiap trade yang kita lakukan. Ini sering tidak disadari trader. Meski terasa agak janggal tetapi begitulah kenyataannya. Meski Anda menggunakan strategi trading dengan angka persentasi profit atau win rate tertentu, tetapi Anda tetap saja tidak bisa memastikan apakah hasil trading Anda bakal profit atau loss.

distribusi-acak-kenyataan-dalam-trading-forex-129920-1.jpg

Misalkan Anda menggunakan sebuah sistem trading dengan win rate 60%, apakah Anda tahu trade mana yang bakal profit dan mana yang bakal loss? Atau kolom-kolom mana saja dalam statement trading Anda yang mewakili 60% profit dan 40% kerugian Anda? Anda tidak akan tahu, dan tidak akan pernah tahu. Hal ini disebabkan karena dalam trading terjadi distribusi acak (random distribution) antara trade yang profit (winning trades) dan trade yang loss (losing trades), tidak peduli apapun strategi atau sistem trading yang Anda gunakan.

Banyak trader yang tahu akan hal ini, namun kenyataannya banyak pula yang trading dengan mengabaikan kenyataan tersebut dengan memastikan sebuah trade akan profit atau loss. Penyebaran pergerakan harga yang didistribusikan secara acak (istilah dalam ilmu statistik) dalam hal ini berarti Anda tidak akan pernah tahu kapan stop loss kita akan kena atau kapan target profit kita bakal tercapai, meski Anda menggunakan sistem trading "A" yang mempunyai win rate tinggi. Jadi hasil akhir trading Anda terdistribusikan secara acak. Namun jika Anda selalu menggunakan sistem trading "A", maka seharusnya hasil akhir trading Anda secara kumulatif akan profit.

Kuncinya adalah "selalu menggunakan". Dan ini biasanya sulit dipatuhi trader. Mereka cenderung tidak disiplin dan tidak sabar untuk selalu menggunakan sistem trading yang telah disepakati sekalipun mereka tahu win rate-nya tinggi. Di dalam sistem trading tersebut tentu telah diterapkan strategi money management yang hasilnya bisa diketahui setelah sekian kali trade. Berikut contoh sebuah kurva equity dengan distribusi hasil trading yang acak:

distribusi-acak-kenyataan-dalam-trading-forex-129920-2.JPG

Pada gambar tersebut tampak bahwa kurva equity tersebut selalu naik, yang berarti sistem trading yang digunakan cukup efektif dan profitable setelah digunakan dalam suatu periode waktu.

Hal penting yang seharusnya diketahui mengenai kenyataan ini adalah Anda mesti menerima kenyataan tersebut, dan tidak mengambil resiko melebihi dari yang sanggup Anda tanggung pada setiap trade yang Anda lakukan. Trader yang berani resiko melebihi dari yang seharusnya adalah mereka yang seolah tahu akan memperoleh profit pada suatu trade tertentu. Hal inilah yang sering kali menimbulkan masalah.

Sebaliknya jika Anda trading berdasarkan kenyataan bahwa pergerakan harga pasar didistribusikan secara acak dan Anda tidak pernah tahu sebuah trade akan berakhir win atau lose, Anda tentu akan sangat peduli dengan potensi resiko yang bakal terjadi, dan Anda akan menentukan perbandingan risk/reward dengan proporsional dengan tidak hanya fokus pada target atau reward yang mungkin Anda peroleh.

Setelah beberapa kali rugi, sering kali Anda menghindar masuk pasar karena takut mengalami kerugian kembali, meski Anda melihat sinyal pada sistem trading Anda. Sebaliknya Anda mengharap sinyal yang lebih pasti atau lebih akurat. Sebenarnya hal ini tidak tepat Anda lakukan. Anda seharusnya mengharapkan hasil trading pada jangka panjang, bukan pada setiap trade yang sebenarnya tidak bisa Anda ketahui dengan pasti hasil akhirnya. Seperti pada keterangan sebelumnya, Anda seharusnya disiplin dengan selalu menggunakan sistem trading yang telah teruji untuk suatu periode waktu tertentu.

Sumber : seputarforex.com

 

Contoh Distribusi Acak Dalam Kenyataan
Pada contoh-contoh berikut ini ditunjukkan bahwa meski sinyal trading sudah benar atau valid tetapi tetap saja ada kemungkinan meleset, atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Contoh-contoh ini menunjukkan distribusi acak yang terjadi pada pergerakan harga di pasar forex.

Sinyal valid yang dihasilkan bukanlah yang pasti benar, tetapi yang kemungkinannya paling besar. Kita tidak pernah akan tahu apakah akan profit atau loss sekalipun posisi yang kita buka sesuai dengan sinyal trading yang probabilitasnya tinggi. Pada contoh-contoh berikut kita menggunakan setup price action sebagai sinyal trading.

distribusi-acak-kenyataan-dalam-trading-forex-129920-3.JPG

Gambar di atas menunjukkan tiga setup price action yang berbeda. Pin bar (1) yang berekor panjang tampak cukup valid dan berada dekat level support. Meski tidak searah dengan trend utama namun probabilitasnya cukup tinggi dan jelas. Namun demikian jika kita entry sesuai aturan umum maka kemungkinan besar akan loss. Setelah naik melebihi level tertinggi pin bar, harga kembali turun hingga sama dengan level terendah pin bar (1), sebelum membentuk pin bar (2). Jadi kita tidak bisa memastikan bahwa sinyal yang valid akan selalu profitable.

Validitas pin bar (2) sama dengan pin bar (1), berekor panjang dan dekat dengan level support. Setelah retracehingga mendekati level 50% pin bar, harga naik hingga menyentuh resistance. Jika kita entry sesuai aturan umum yakni buy diatas level 50% pin bar maka kita akan memperoleh profit. Tidak ada alasan khusus kenapa pin bar yang ini profitable kecuali setup pin bar yang seperti ini probabilitasnya cukup tinggi.

Demikian pula dengan setup fakey (false) pin bar (3) yang mengalami penolakan (rejection) pada level resistance. Jika kita entry ketika harga menembus level terendah pinbar dengan target sekitar level support maka kita akan bisa profit.

Dari 3 sinyal yang terjadi, 2 sinyal profitable dan yang satu tidak sesuai dengan perkiraan. Jadi karena pergerakan harga pasar didistribusikan secara acak maka kita tidak akan pernah tahu dengan pasti trade mana yang profitable dan mana yang tidak.

distribusi-acak-kenyataan-dalam-trading-forex-129920-4.JPG
​​

Pada contoh di atas, tampak pin bar (1) yang terjadi pada kondisi pasar downtrend dan mengalami rejection pada level support. Sebagian trader menganggap pin bar ini kurang valid sebagai sinyal buy mengingat trend utama saat itu cenderung bearish. Namun ternyata pin bar (1) tersebut profitable, sedang pin bar (2) yang juga cukup valid untuk entry sell ternyata tidak profitable.

Dengan adanya kenyataan bahwa pergerakan harga di pasar forex didistribusikan secara acak maka kita tidak bisa mengharapkan untuk selalu profit dalam setiap trade sekalipun sinyal trading cukup valid atau telah sesuai dengan syarat-syarat yang kita tetapkan. Kita bisa menentukan persentasi profit untuk jangka panjang setelah beberapa kali trade, tetapi tidak untuk setiap trade yang kita lakukan. Yang penting kita perhatikan adalah management resiko yang proporsional dan sistem trading yang kita terapkan dengan disiplin.

Sumber : seputarforex.com

 
3 Hal Yang Perlu Diwaspadai Dalam Membentuk Bias Trading

Mempunyai bias bullish, bearish, atau netral adalah hal yang lumrah dalam trading. Namun, perlu dipastikan juga bahwa bias trading yang Anda miliki berasal dari pertimbangan objektif, dan tidak dipicu oleh ketiga hal berikut:

1. Terjebak Di Situasi Terkini (Recency Bias)
Kondisi ini biasanya dialami trader yang terlalu sibuk mengamati kondisi fundamental atau Price Action terkini, sampai ia lupa bahwa dalam trading ada yang namanya Big Picture Analysis untuk menarik bias garis besar yang lebih bisa diandalkan. Kecenderungan seorang trader untuk bertindak selepas mengalami winning streak atau losing streak juga bisa mengarah pada Recency Bias yang berbahaya.

2. Terpengaruh Opini Kelompok (Herding Bias)
Bagi Anda yang bergabung dikomunitas trader atau sering berdiskusi dengan rekan sesama trader, memperhatikan bias-bias trader lain mungkin sudah jadi rutinitas sehari-hari. Namun, Anda juga perlu belajar membatasi diri agar tidak ikut terbawa arus opini dari sekelompok trader, karena bias trading yang hanya terbentuk dari keyakinan mayoritas tidak akan bisa dipertanggungjawabkan kerugiannya.
Bagaimanapun juga, Anda adalah seorang trader forex yang mengelola akun sendiri, menanggung kerugian sendiri, dan menikmati profit sendiri. Jadi meskipun sering beriskusi dengan trader lain, usahakan agar bias trading Anda tetap berasal dari pertimbangan diri sendiri, bukan yang diarahkan oleh keyakinan kelompok atau Herding Bias.

3. Terlalu Percaya Diri (Attribution Bias)
Dalam trading forex, Attribution Bias terjadi ketika Anda terlalu yakin pada keahlian dalam memperoleh profit dari beberapa trading sebelumnya. Ketika didominasi oleh kecenderungan ini, maka Anda akan menganggap posisi yang profit sebagai jelmaan dari kehebatan Anda, sementara posisi Loss disebabkan oleh faktor-faktor selain kesalahan Anda sebagai trader.

Terlalu percaya diri seperti ini juga akan berakibat fatal, karena ujung-ujungnya yang Anda buat nanti bukanlah bias trading, melainkan prediksi trading forex yang Anda yakini pasti benar.

 
3 Hal Yang Perlu Diwaspadai Dalam Membentuk Bias Trading

Mempunyai bias bullish, bearish, atau netral adalah hal yang lumrah dalam trading. Namun, perlu dipastikan juga bahwa bias trading yang Anda miliki berasal dari pertimbangan objektif, dan tidak dipicu oleh ketiga hal berikut:

1. Terjebak Di Situasi Terkini (Recency Bias)
Kondisi ini biasanya dialami trader yang terlalu sibuk mengamati kondisi fundamental atau Price Action terkini, sampai ia lupa bahwa dalam trading ada yang namanya Big Picture Analysis untuk menarik bias garis besar yang lebih bisa diandalkan. Kecenderungan seorang trader untuk bertindak selepas mengalami winning streak atau losing streak juga bisa mengarah pada Recency Bias yang berbahaya.

2. Terpengaruh Opini Kelompok (Herding Bias)
Bagi Anda yang bergabung dikomunitas trader atau sering berdiskusi dengan rekan sesama trader, memperhatikan bias-bias trader lain mungkin sudah jadi rutinitas sehari-hari. Namun, Anda juga perlu belajar membatasi diri agar tidak ikut terbawa arus opini dari sekelompok trader, karena bias trading yang hanya terbentuk dari keyakinan mayoritas tidak akan bisa dipertanggungjawabkan kerugiannya.
Bagaimanapun juga, Anda adalah seorang trader forex yang mengelola akun sendiri, menanggung kerugian sendiri, dan menikmati profit sendiri. Jadi meskipun sering beriskusi dengan trader lain, usahakan agar bias trading Anda tetap berasal dari pertimbangan diri sendiri, bukan yang diarahkan oleh keyakinan kelompok atau Herding Bias.

3. Terlalu Percaya Diri (Attribution Bias)
Dalam trading forex, Attribution Bias terjadi ketika Anda terlalu yakin pada keahlian dalam memperoleh profit dari beberapa trading sebelumnya. Ketika didominasi oleh kecenderungan ini, maka Anda akan menganggap posisi yang profit sebagai jelmaan dari kehebatan Anda, sementara posisi Loss disebabkan oleh faktor-faktor selain kesalahan Anda sebagai trader.

Terlalu percaya diri seperti ini juga akan berakibat fatal, karena ujung-ujungnya yang Anda buat nanti bukanlah bias trading, melainkan prediksi trading forex yang Anda yakini pasti benar.


Waspada recency bias, faktor pemicu kegagalan dalam trading forex. Saat sedang belajar Forex, pernahkah membaca atau mencari tau mengenai recency bias? Banyak trader berkata jika kondisi tersebut merupakan salah satu faktor yang memicu sebuah kegagalan dan kebangkrutan dalam transaksi jual beli valuta asing atau Forex. Saking bahayanya, para pemain profesional juga seringkali mengalami hal tersebut karena kebingungan sendiri. Meskipun masih banyak kesalahan dalam transaksi perdagangan valuta asing namun hal tersebut kurang diperhatikan.

 

Cara Trading Supply And Demand Untuk Pemula

Bagi yang sudah lama terjun di bidang forex tentu saja pernah mendengar konsep supply and demand; dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama penawaran dan permintaan. Sejatinya, pasar tidak akan ada jika tidak ada barang yang dijual maupun dibeli. Pasar forex pun demikian, karena pasar forex juga adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli valas. Lalu bagaimana cara trading supply and demand pada pasar forex, khususnya untuk pemula?

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-22735.png

Konsep Dasar Supply And Demand Untuk Pemula
Sebelum melanjutkan bagaimana cara trading pemula dengan supply and demand, mari kita pelajari lebih dahulu mengenai konsep dasarnya. Pada dasarnya, supply adalah jumlah barang yang tersedia pada satu waktu di pasar, sedangkan demand adalah jumlah barang yang diinginkan pada satu waktu.

Sudah mulai mengerti hubungannya? Mari kita masuk contoh kasus. Jika suatu barang mengalami peningkatan pada supply-nya, sedangkan jumlah permintaannya tetap stabil, apa yang menurut Anda akan terjadi? Dari sisi pedagang, tidak akan terjadi siklus pertukaran uang dan pembaharuan barang, atau dengan kata lain, dia merugi karena barangnya tidak laku. Agar tidak mengalami kerugian membengkak, pedagang akan menurunkan harga agar minat pembeli dapat kembali naik. Sebaliknya, kurangnya ketersediaan barang dan tingginya permintaan akan menaikkan nilai barang tersebut.

Agar lebih singkat, kami rangkumkan konsep untuk pemula pada gambar di bawah ini.

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-26815.png

Bagaimana dengan gambar dan penjelasan di atas? Masuk akal bukan? Harga pada pasar bergerak mengikuti prinsip dasar ini. Dalam trading forex pun begitu. Pada pasangan mata uang EUR/USD dilambangkan harga Euro terhadap Dolar AS. Jika EUR/USD sedang turun saat ini, maka kebanyakan orang akan beranggapan bahwa USD sedang menguat. Nyatanya, harga dapat turun karena memang ketersediaan (supply) Euro sedang menumpuk, sedangkan permintaan (demand) untuk Euro menurun. Dalam bahasa forexnya mungkin bisa dikatakan, trader pembeli Euro berkurang dan trader pembeli Dolar AS meningkat.

Konsep dasar supply and demand untuk pemula ini penting dipahami. Dengan memahami konsep ini dan beberapa konsep lain nanti, bukan tidak mungkin Anda dapat membaca pergerakan pasar hingga ke akarnya. Selanjutnya, kita akan berlanjut ke dasar-dasar dalam cara tradingnya.

Sumber : seputarforex.com

 
Ukuran Margin Tidak Menjadi Penentu

Leverage tinggi memang bisa menghasilkan margin kecil. Namun demikian, bukan berarti margin kecil bisa dijadikan alasan memperbesar ukuran transaksi, agar profit yang didapat bisa semakin banyak. Anggapan itu tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar juga, karena Anda juga harus memperhitungkan faktor risiko.

Perumpamaannya seperti ini:
Trader A dan B sama-sama memiliki dana $5000. A menggunakan leverage 1:200, sedangkan B memakai 1:500. Ketika trader A hendak membuka posisi buy, ia merasa 1 lot saja cukup karena margin yang dibutuhkan sudah sebesar $500, atau 10% dari keseluruhan balance-nya. Sementara itu, trader B merasa 1 lot adalah ukuran yang terlalu kecil, karena dengan leverage 1:500, margin yang perlu ia siapkan cuma sebesar $200. Ia pun akhirnya mengambil 2.5 lot sehingga marginnya bernilai $500.

Walaupun margin trader A dan B sama, besar profit atau loss yang mereka hasilkan akan berbeda. Hal itu karena keuntungan dan kerugian dalam forex ditentukan oleh ukuran transaksi, bukan margin. Jadi dengan memperbesar lot trading karena merasa leverage-nya bisa menunjang ukuran transaksi yang lebih besar, trader B bukan hanya memperbesar peluang keuntungan, tapi juga meningkatkan risiko loss.

Jika nilai per pip 1 lot standard adalah $10, maka nilai untuk 2.5 lot adalah $25. Dalam skenario harga merosot sebanyak 100 pip, maka besar kerugian trader A hanya bernilai $1000 (100 x $10), sedangkan trader B menderita rugi sebesar $2500 (100 x $25).

Dari contoh di atas, jelaslah bahwa penggunaan leverage tinggi rawan disalahgunakan trader yang tidak benar-benar mengetahui risikonya. Sebabnya tidak lain adalah karena semakin tinggi leverage yang dipilih, maka semakin besar pula ukuran yang bisa ditransaksikan. Kesalahan trader pemula atau mereka yang hanya mengejar profit akan menganggap hal itu sebagai celah untuk memperbesar ukuran transaksi. Padahal, semakin besar ukuran yang digunakan, semakin besar pula nilai penurunan yang akan mengikis dana trader saat harga bergerak melawan posisi trading.

Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah leverage sebijak mungkin. Memilih leverage tinggi hanya karena ingin menggunakan ukuran transaksi yang besar dengan margin kecil nyatanya sangat berisiko. Margin kecil atau besar tidak menentukan besar profit atau loss, karena semua itu diukur dari seberapa besar ukuran transaksi Anda. Kesimpulannya, Leverage tinggi memang bisa memberikan banyak kesempatan, tetapi hanya pada trader yang dapat memanfaatkannya dengan bijak.


 
Ukuran Margin Tidak Menjadi Penentu

Leverage tinggi memang bisa menghasilkan margin kecil. Namun demikian, bukan berarti margin kecil bisa dijadikan alasan memperbesar ukuran transaksi, agar profit yang didapat bisa semakin banyak. Anggapan itu tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar juga, karena Anda juga harus memperhitungkan faktor risiko.

Perumpamaannya seperti ini:
Trader A dan B sama-sama memiliki dana $5000. A menggunakan leverage 1:200, sedangkan B memakai 1:500. Ketika trader A hendak membuka posisi buy, ia merasa 1 lot saja cukup karena margin yang dibutuhkan sudah sebesar $500, atau 10% dari keseluruhan balance-nya. Sementara itu, trader B merasa 1 lot adalah ukuran yang terlalu kecil, karena dengan leverage 1:500, margin yang perlu ia siapkan cuma sebesar $200. Ia pun akhirnya mengambil 2.5 lot sehingga marginnya bernilai $500.

Walaupun margin trader A dan B sama, besar profit atau loss yang mereka hasilkan akan berbeda. Hal itu karena keuntungan dan kerugian dalam forex ditentukan oleh ukuran transaksi, bukan margin. Jadi dengan memperbesar lot trading karena merasa leverage-nya bisa menunjang ukuran transaksi yang lebih besar, trader B bukan hanya memperbesar peluang keuntungan, tapi juga meningkatkan risiko loss.

Jika nilai per pip 1 lot standard adalah $10, maka nilai untuk 2.5 lot adalah $25. Dalam skenario harga merosot sebanyak 100 pip, maka besar kerugian trader A hanya bernilai $1000 (100 x $10), sedangkan trader B menderita rugi sebesar $2500 (100 x $25).

Dari contoh di atas, jelaslah bahwa penggunaan leverage tinggi rawan disalahgunakan trader yang tidak benar-benar mengetahui risikonya. Sebabnya tidak lain adalah karena semakin tinggi leverage yang dipilih, maka semakin besar pula ukuran yang bisa ditransaksikan. Kesalahan trader pemula atau mereka yang hanya mengejar profit akan menganggap hal itu sebagai celah untuk memperbesar ukuran transaksi. Padahal, semakin besar ukuran yang digunakan, semakin besar pula nilai penurunan yang akan mengikis dana trader saat harga bergerak melawan posisi trading.

Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah leverage sebijak mungkin. Memilih leverage tinggi hanya karena ingin menggunakan ukuran transaksi yang besar dengan margin kecil nyatanya sangat berisiko. Margin kecil atau besar tidak menentukan besar profit atau loss, karena semua itu diukur dari seberapa besar ukuran transaksi Anda. Kesimpulannya, Leverage tinggi memang bisa memberikan banyak kesempatan, tetapi hanya pada trader yang dapat memanfaatkannya dengan bijak.



Margin adalah sejumlah dana yang perlu anda sediakan sebagai jaminan setiap kali akan melakukan trading. Dengan kata lain, margin juga bisa dikatakan sebagai jumlah minimal dana yang perlu disediakan oleh trader ketika akan melakukan sebuah transaksi.

Pada praktiknya, margin biasanya digambarkan oleh persentase dari nilai kontrak. Misal, anda akan membuka posisi BUY pada USD/JPY sebanyak 1 lot ($100,000), dan broker memberikan anda sebuah fasilitas margin sebesar 0.5%, yang artinya anda hanya perlu menyediakan dana sebesar 0.5% dari nilai kontrak (dalam hal ini senilai $100,000) yang anda transaksikan, atau lebih jelasnya anda hanya perlu menyediakan dana jaminan sebanyak $500 untuk dapat melakukan transaksi sebesar $100,000.

Lain hal nya jika anda melakukan trading forex tanpa menggunakan margin, karena anda perlu menyediakan dana sebanyak $100,000 untuk melakukan transaksi sebanyak 1 lot ($100,000). Jumlah dana yang cukup besar bukan?

Dari ilustrasi di atas, anda setidaknya sudah memiliki gambaran mengenai manfaat margin dalam trading forex, dibandingkan trading forex tanpa menggunakan margin.

 

Jenis Entry Trading Supply And Demand
Dalam cara trading pemula dengan supply and demand, terdapat 2 hal yang akan menjadi dasar entry kita. Kedua jenis entry ini masing-masing menawarkan kekurangan dan kelebihannya.



1. Entry Breakout

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-2796.png

Pada jenis entry breakout, order akan dieksekusi langsung ketika harga telah berhasil menembus suatu resistance maupun support. Entry jenis ini sering digunakan pada sistem trading dengan menggunakan Channel, seperti Bollinger Bands, Donchian Channel, maupun pada Chart Pattern. Kelebihan jenis entry breakout adalah, kita sebagai trader tidak akan pernah tertinggal ketika harga sedang trending dalam satu arah. Breakout ini memang baik untuk mendeteksi pergerakan awal suatu pasar trending.

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-28591.png

Kelemahan dari jenis entry breakout adalah false breakout. False breakout adalah suatu kejadian yang awalnya mencerminkan penembusan harga dari support atau resistance, tetapi kemudian gagal karena harga tidak mempertahankan eksistensinya di luar support atau resistance. Setelah menembus level tersebut, harga malah kembali ke daerah sebelumnya. False breakout ini sering kali dapat menipu dan menghabiskan dana trader, terutama trader tanpa perhitungan money management baik.



2. Entry Pullback
Pullback adalah jenis entry setelah breakout. Dalam jenis entry ini, trader harus terlebih dahulu menunggu sebelum masuk ke dalam suatu posisi. Memang belum bisa dipastikan bahwa breakout-nya sudah valid apa belum, tetapi dengan menunggu hingga harga melakukan pullback, kita akan mendapatkan harga yang lebih baik, risiko lebih rendah, dan reward lebih tinggi. Intinya, tingkat keberhasilan dari entry pullback bisa lebih baik ketimbang entry breakout.

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-39562.png

Lalu apa kelemahan jenis entry pullback? Kita sebagai trader tidak dapat mengira kapan dan sampai mana harga akan melakukan pullback. Sering kali, harga terus melanjutkan perjalanannya setelah breakout, dan para trader pullback pun tidak akan mendapat bagiannya.

Mana yang baik? Entry terbaik adalah Anda memilih salah satu jenis entry tersebut dan disiplin menggunakannya tanpa berpindah-pindah. Kebanyakan trader pemula tidak dapat menjaga disiplin ini. Semisal Anda memilih pullback, Anda harus tetap sabar jika tidak kebagian entry pada harga yang terus melaju kencang pasca breakout. Anda tidak diperbolehkan masuk ke dalam market secara sembarangan, hanya karena telah tertinggal harga yang telah melaju duluan. Begitu pula jika Anda memilih breakout, Anda harus sabar jika Stop Loss sudah terkena terlebih dahulu sebelum harga melaju sesuai perkiraan.

Pahamkan konsep ini terlebih dahulu sebelum Anda melanjutkan membaca artikel ini. Jika sudah paham dan mengerti, mari kita lanjutkan tentang bagaimana cara trading supply and demand untuk pemula.

Sumber : seputarforex.com

 

Entry Aman Pada Halte-Halte Supply And Demand
Sebelum masuk terlalu dalam, tentunya kita semua sudah tahu bahwa market memiliki 3 kondisi tren. Kondisi tersebut adalah uptrend, downtrend, dan sideways. Banyak trader menganggap kondisi konsolidasi atau sideways sangat membosankan, mungkin karena harga hanya mondar-mandir dari satu titik ke titik lain; sedikit sekali potensi profit yang bisa didulang dari pasar sideways. Kondisi yang dianggap boring ini justru sangat penting dalam cara trading supply and demand untuk pemula. Mengapa? Izinkan saya mengutip ungkapan dari salah satu trader panutan saya yang salah satu masterpiece-nya adalah BBMA KG. Berikut ungkapan beliau:

Kondisi sideways ini seperti terminal atau halte. Jika ingin selamat, tentu saja harus naik pada terminal atau halte yang sudah disediakan bukan? Jangan naik saat bis sudah melaju kencang!

Ya, dalam trading supply and demand, sideways adalah salah satu keadaan yang harus Anda tunggu-tunggu. Sideways adalah kondisi ketika belum ada dominasi dari pihak buyer maupun seller. Jika Anda perhatikan grafik yang menjelaskan konsep dasar cara trading supply and demand di atas, maka terdapat suatu titik yang disebut zona equilibrium. Zona equilibrium atau zona keseimbangan ini merupakan tempat di mana jumlah ketersediaan barang dan permintaan sama-sama tidak berubah. Kondisi sideways inilah yang menjadi zona keseimbangan kita.

Dalam keadaan sideways, terjadi tawar-menawar dalam menentukan kemana selanjutnya harga akan bergerak. Perhatikan gambar di bawah ini. Amati pula bagaimana harga bergerak dari masing-masing haltenya.

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-23726.png

Sampai pada pembahasan ini, pasti kebanyakan dari Anda mulai mengangguk-angguk merasa mulai mengerti. Mungkin banyak juga dari Anda begumam bahwa ini mirip seperti support dan resistance. Jika diamati dan dilihat, harga akan bergerak dari satu satu zona keseimbangan ke zona lainnnya secara teratur. Harga juga akan beristirahat sejenak pada halte tersebut setelah bergerak panjang dari halte sebelumnya.

Perlu diketahui, teknik ini membutuhkan kesabaran dan disiplin tingkat tinggi dari seorang trader. Dimulai dari sabar menunggu hingga harga membentuk zona keseimbangan, lalu dibutuhkan kesabaran dalam menunggu konfirmasi breakout atau pullback di zona keseimbangan tersebut. Yang terakhir, dibutuhkan pula kesabaran menunggu harga sampai pada zona keseimbangan yang dituju. Dari kesabaran inilah Anda dapat memperoleh sebuah posisi trading berkualitas dengan risiko kecil dan reward yang besar. Sudah tidak sabar untuk belajar lebih lanjut? Mari kita mulai dengan bagaimana cara menggambar zona keseimbangan.

Sumber : seputarforex.com

 
Mengenal Bull Di Forex

Bull adalah trader yang mengharapkan harga akan naik. Trader jenis Bull membuka posisi Long, sehingga menciptakan permintaan dan menaikkan harga instrumen trading. Di pasar Bullish, ekonomi berjalan dengan baik, pengangguran menurun, PDB naik, dan harga juga tumbuh. Pasar ini dicirikan oleh optimisme, ekspektasi tinggi, dan kepercayaan investor.

Asal namanya terinspirasi oleh sebuah analogi: banteng mengangkat tinggi tanduknya ke udara, seperti halnya trader Bull "mengangkat" harga dengan pembelian agresif.

Bull bertujuan untuk menaikkan modal dengan memanfaatkan pertumbuhan pasar. Analis pasar dari pialang Forex membantu para trader terus mendapatkan informasi dan memprediksi pergerakan harga. Mereka membeli/melakukan Buy dengan harapan bisa menjualnya kembali di masa mendatang di harga lebih tinggi. Oleh karenanya, pasar dan tren yang menunjukkan kenaikan harga disebut Bullish. Terjadi peningkatan harga yang bertahap dalam periode waktu tertentu di pasar Bullish.

Mengenal Bear di Forex

Bear berusaha menurunkan harga, karena mereka pesimistis mengenai kenaikan harga. Pelaku pasar jenis ini mengharapkan harga akan turun. Bear menjual aset mereka untuk membelinya dengan harga lebih murah di masa mendatang. Istilah ini muncul dari gerakan beruang yang menancapkan cakarnya ke bawah.

Pasar Bearish adalah lawan dari pasar Bullish: pengangguran meningkat, PDB menurun, dan harga juga turun. Di sini harga turun secara konstan di bawah tekanan berita negatif dan terus meningkatnya posisi Sell/menjual. Pasar Bearish ditandai oleh pendekatan pesimistis dan ekspektasi rendah. Ketika harga turun, pasar dan tren disebut Bearish jika terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang.


Ketika Pasar Berubah Serta Hubungannya Dengan Bull And Bear

Pasar Bearish dapat menjadi Bullish kapan saja. Pembalikan biasanya terjadi setelah pasar telah bergerak ke zona Oversold (terlalu banyak penjualan) dan harga saat ini tidak cocok dengan para seller. Berita positif mengenai Base Currency juga dapat menyebabkan perubahan tren. Dalam kasus ini, Bear tidak akan sanggup menahan pasar dan akan mulai menutup posisi yang sudah ada.

Pasar Bullish biasanya cenderung terjadi setelah berita negatif dirilis atau sebelum bergerak ke zona Overbought (terlalu banyak pembelian).


 
Mengenal Bull Di Forex

Bull adalah trader yang mengharapkan harga akan naik. Trader jenis Bull membuka posisi Long, sehingga menciptakan permintaan dan menaikkan harga instrumen trading. Di pasar Bullish, ekonomi berjalan dengan baik, pengangguran menurun, PDB naik, dan harga juga tumbuh. Pasar ini dicirikan oleh optimisme, ekspektasi tinggi, dan kepercayaan investor.

Asal namanya terinspirasi oleh sebuah analogi: banteng mengangkat tinggi tanduknya ke udara, seperti halnya trader Bull "mengangkat" harga dengan pembelian agresif.

Bull bertujuan untuk menaikkan modal dengan memanfaatkan pertumbuhan pasar. Analis pasar dari pialang Forex membantu para trader terus mendapatkan informasi dan memprediksi pergerakan harga. Mereka membeli/melakukan Buy dengan harapan bisa menjualnya kembali di masa mendatang di harga lebih tinggi. Oleh karenanya, pasar dan tren yang menunjukkan kenaikan harga disebut Bullish. Terjadi peningkatan harga yang bertahap dalam periode waktu tertentu di pasar Bullish.

Mengenal Bear di Forex

Bear berusaha menurunkan harga, karena mereka pesimistis mengenai kenaikan harga. Pelaku pasar jenis ini mengharapkan harga akan turun. Bear menjual aset mereka untuk membelinya dengan harga lebih murah di masa mendatang. Istilah ini muncul dari gerakan beruang yang menancapkan cakarnya ke bawah.

Pasar Bearish adalah lawan dari pasar Bullish: pengangguran meningkat, PDB menurun, dan harga juga turun. Di sini harga turun secara konstan di bawah tekanan berita negatif dan terus meningkatnya posisi Sell/menjual. Pasar Bearish ditandai oleh pendekatan pesimistis dan ekspektasi rendah. Ketika harga turun, pasar dan tren disebut Bearish jika terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang.


Ketika Pasar Berubah Serta Hubungannya Dengan Bull And Bear

Pasar Bearish dapat menjadi Bullish kapan saja. Pembalikan biasanya terjadi setelah pasar telah bergerak ke zona Oversold (terlalu banyak penjualan) dan harga saat ini tidak cocok dengan para seller. Berita positif mengenai Base Currency juga dapat menyebabkan perubahan tren. Dalam kasus ini, Bear tidak akan sanggup menahan pasar dan akan mulai menutup posisi yang sudah ada.

Pasar Bullish biasanya cenderung terjadi setelah berita negatif dirilis atau sebelum bergerak ke zona Overbought (terlalu banyak pembelian).



Istilah bear berasal dari kata "bear" dalam bahasa Inggris yang artinya adalah beruang, sedang "bull" dalam bahasa Inggris berarti sapi jantan. Dalam pergerakan harga pasar, kedua istilah tersebut mengacu pada cara bedua jenis binatang tersebut menyerang lawan-lawannya. Beruang akan membanting lawannya kebawah sementara sapi jantan akan menanduk lawannya hingga terdorong ke atas. Kedua gerakan tersebut menyerupai turun naiknya pergerakan harga pasar dan juga cara para investor membuat keputusan untuk masuk pasar. Jika pergerakan harga pasar cenderung turun maka disebut bearish atau seperti seekor beruang yang sedang membanting lawan, dan ketika harga pasar sedang naik disebut dengan bullish atau seperti sapi jantan yang sedang menyerang.

 

Menggambar Zona Keseimbangan
Dalam menggambar zona keseimbangan, tidak ada aturan khusus maupun terinci. Zona keseimbangan ini memang bersifat relatif bagi setiap trader, tergantung dari sisi pengamatan dan pengalaman yang dimiliki. Semakin tinggi jam terbang seorang trader, maka semakin bijak dirinya dalam menentukan zona keseimbangan tersebut. Namun demikian, tidak ada aturan khusus bukan berarti benar-benar tidak ada aturan dalam menggambarnya. Satu-satunya aturan yang perlu selalu Anda ingat dan tanamkan adalah:

Zona keseimbangan itu adalah saat OHLC candle saling berhimpitan hingga candle terlihat seperti sedang berbaris dengan sejajar dan rapi.

Mengenai ekor maupun body Anda bebas menentukannya. Zona-zona tersebut akan terus berlaku pada time frame manapun. Oleh karena itu, dalam menggunakan zona keseimbangan, selalulah lihat ke bagian sebelah kiri chart Anda. Di situ, Anda akan menemukan zona-zona keseimbangan bertebaran dan akan menjadi referensi kita melihat pergerakan harga selanjutnya.

Perhatikan contoh gambar pasangan EUR/USD time frame 1-minggu di atas tadi. Mengapa harga berhenti dan beristirahat pada daerah itu? Mari kita zoom out untuk mengetahuinya.

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-34828.png

Mengenai kemana harga akan berlanjut, pada cara trading supply and demand pemula ini, Anda hanya harus menunggu breakout terjadi pada salah satu sisi saja.

Sekarang perhatikan kembali gambar di atas. Cara mudah mengetahui zona keseimbangan pada satu waktu adalah dengan mencari candlestick momentum yang telah breakout dari zona keseimbangan sebelumnya. Candlestick momentum biasanya merupakan sebuah candle tegak dan besar menyerupai pola candle Marubozu. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-23845.png

Dengan candle momentum tersebut, Anda juga dapat memvalidasi zona keseimbangan yang digambarkan. Candle momentum pula-lah yang akan Anda tunggu agar bisa menginisiasi entry pada cara trading pemula dengan supply and demand ini.

Sumber : seputarforex.com

 

Sistem Trading Supply And Demand Pemula
Mari kita bahas satu-persatu mengenai sistem trading supply and demand. Dalam sebuah sistem trading, dibutuhkan beberapa komponen penyusun yang bersifat wajib dan tidak boleh dilanggar. Komponen tersebut adalah market filter, setup trading, serta aturan entry dan aturan exit.

Market Filter
Dalam menyaring market, tandai dulu zona keseimbangan yang ada dari time frame besar seperti 1-hari atau 1-minggu. Dari situ kita akan mendapat gambaran besar market yang akan kita masuki nanti. Kita ambil contoh EUR/USD pada time frame Weekly di atas. Saat ini harga berada pada zona keseimbangan weekly-nya. Selanjutnya Anda tinggal menentukan tipe trader seperti apa Anda. Jika Anda ingin trading swing, maka sebaiknya gunakan time frame 4-jam ke atas. Jika Anda seorang trader Intraday maka gunakan time frame 1-jam.

Contohnya, saya seorang trader Intraday dan akan memilih time frame 1-jam. Daerah keseimbangan yang saya gambar di time frame adalah sebagai berikut:

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-27624.png

Perhatikan bagaimana harga bergerak dari satu halte ke halte lainnya. Pergerakan ini juga terbendung oleh zone keseimbangan weekly yang ditandai dengan warna biru. Dengan market yang sedang berkonsolidasi besar seperti ini (time frame weekly), kita dapat melakukan entry berulang-ulang dari satu halte ke halte yang lain.



Setup Trading
Kondisi setup yang kita harapkan sebisa mungkin mengikuti arah tren besar. Kondisi paling tepat adalah jika time frame besar sedang tren naik, maka cari setup buy saja. Begitu pula jika tren turun, maka disarankan untuk cari setup sell saja. Namun jika dapat menemukan halte di time frame besar, Anda dapat eksekusi buy dan sell pada setiap sisi.

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-29431.png

Aturan Entry Dan Exit
Seperti yang telah dijelaskan di atas, entry dieksekusi dengan metode breakout maupun pullback. Anda bebas memilih salah satu dari jenis entry tersebut. Sebagai saran, perhatikan contoh candle momentum sebelumnya. Breakout yang valid biasanya ditandai dengan candle momentum yang tegak dan besar.

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-21394.png
​​

Aturan exit dalam trading supply and demand pemula sangat simple. Stop Loss diletakkan sedikit di bawah atau di atas zona keseimbangan, sedangkan Take Profit diletakkan di zona keseimbangan selanjutnya. Penggunaan trailing stop atau pemindahan level Stop Loss pun diperbolehkan.

Sumber : seputarforex.com

 

Supply And Demand Sebagai Alat Bantu
Memahami dan menambah ilmu tentang pasar tentu saja menjadi salah satu pekerjaan utama kita sebagai trader. Sejatinya, semua ilmu yang diterapkan pada forex ini hanya turunan dan perkembangan dari ilmu-ilmu yang sudah ada. Ilmu-ilmu inilah yang akan Anda pakai nantinya saat berhadapan langsung dengan market. Berbagai macam ilmu ini dapat Anda gunakan baik secara terpisah maupun bersama-sama.

cara-trading-supply-and-demand-untuk-pemula-283083-26878.png
​​

Ilmu Supply and demand pun demikian. Anda tidak harus trading langsung dengan menggambar zona keseimbangan dan menunggu breakout-nya. Supply and demand ini juga bisa difungsikan sebagai alat bantu dan digabungkan dengan indikator lain, seperti strategi Crossover Moving Average, Price Action, BBMA OA, dll. Berikut beberapa fungsi supply and demand jika digunakan bersamaan dengan indikator lain:

  • Sebagai zona Take Profit dan Stop Loss.
  • Sebagai tempat re-entry.
  • Sebagai pembaca arah dan tren pasar.

Sumber : seputarforex.com

 
Keuntungan Trading Forex Dengan Price Action


Tulisan ini adalah pandangan dari Nial Fuller, seorang trader dan mentor trading forex dengan price action, tentang apa saja manfaat dan keuntungannya bila kita trading dengan metode price action.

Pasar forex punya bahasa sendiri. Bahasa ini berakar dari pola bentuk pergerakan harga. Untuk memahami dan bisa ‘berbicara’ dalam bahasa pasar forex tersebut, kita harus belajar membaca perubahan pola gerak harga (price action) pada trading chart yang bersih dari indikator teknikal. Segala sesuatu yang terjadi pada pasar telah tercermin dalam pola pergerakan harga pada trading chart. Jadi jika kita trading berdasarkan interpretasi terhadap pola perubahan gerak harga pasar, maka dalam waktu yang bersamaan kita juga melakukan interpretasi terhadap berita ekonomi yang adalah juga variabel yang mempengaruhi pasar. Banyak trader yang telah membuat kesalahan dengan bersasumsi bahwa mereka akan bisa ‘membaca’ pergerakan harga pasar dengan efektif dan akurat bila bisa mencerna rilis berita fundamental ekonomi, menerapkan kombinasi indikator teknikal atau menggunakan software trading dan robot yang telah diprogram. Metode trading dengan price action tidak memerlukan software trading dan robot, kombinasi beberapa indikator teknikal yang rumit, ataupun interpretasi berita fundamental ekonomi. Berikut akan dijelaskan alasannya.

Software trading dan robot

Salah satu masalah pada semua robot dan software untuk trading adalah bahwa software tersebut tidak mempunyai karakter dan sifat manusia yang benar-benar bisa membuat pertimbangan untuk masuk atau keluar dari pasar. Hanya dengan identifikasi kondisi pasar yang bijak, rasional dan obyektif kita bisa mengantisipasi pergerakan harga pasar, dimana robot dan sotware tidak bisa melakukannya. Selain itu, apa yang disebutkan oleh sebagian para pembuat software trading bahwa produknya bisa mengatasi masalah emosi dan disiplin dalam trading adalah tidak benar. Jika kita kurang bisa disiplin dalam menjalankan rencana trading kita, maka kita tidak akan bisa menerapkan software trading yang sering juga membutuhkan pengaturan beberapa parameternya dengan disiplin. Faktor utama untuk mencapai hasil maksimal dalam trading tetap ada pada diri kita sendiri dan kemampuan kita dalam melakukan analisa pasar. Disiplin, teratur dan tidak emosional sewaktu trading adalah mutlak dibutuhkan.

Kombinasi beberapa indikator teknikal

Indikator-indikator teknikal diturunkan dari perubahan pola gerak harga (price action), jadi mengapa kita tidak belajar membaca pola pergerakan harga? Dengan menerapkan beberapa indikator teknikal pada trading chart, maka kita jadi sulit mencermati setup price action yang terjadi dan rancu dalam menangkap gambaran riil dari pasar. Kombinasi indikator yang bisa berjalan baik pada kondisi pasar dan time frame tertentu belum tentu bisa bekerja pada kondisi dan time frame yang berbeda. Antara indikator yang satu dan lainnya seringkali menunjukkan sinyal trading (sinyal untuk buy atau sell) yang bertentangan atau konflik interpretasi. Selain itu indikator teknikal cenderung lambat (lagging) dalam memberikan prediksi karena dihitung setelah terjadinya perubahan harga pasar. Kombinasi indikator biasanya digunakan untuk saling mengkonfirmasi, misalnya indikator RSI atau stochastic tidak bisa mengindikasikan kondisi pasar trending dibanding dengan indikator ADX, tetapi ADX cenderung lambat dalam antisipasinya. Dengan metode price action tidak akan terjadi konflik interpretasi seperti diatas karena memang tidak bergantung pada banyak indikator teknikal dalam menganalisa pasar, dan hanya menggunakan indikator sederhana untuk menentukan momentum dalam membuka posisi trading, biasanya exponential moving average (ema).

Interpretasi berita fundamental ekonomi

Memang tidak ada salahnya untuk berlangganan situs berita yang paling cepat dalam memberikan informasi terkini, terutama untuk rilis berita fundamental sesuai kalender ekonomi. Masalahnya pergerakan harga pasar sangat banyak ditentukan oleh emosi dan feeling para pelaku pasar tentang apa yang paling mungkin terjadi berdasarkan ekspektasi mereka, tidak sepenuhnya berdasarkan logika. Mereka trading berdasarkan ekspektasi bagaimana berita tersebut akan mempengaruhi pasar. Ketika berita yang sebenarnya telah dirilis, ekspektasinya bisa saja berubah. Oleh karena itu sering pergerakan harga pasar berlawanan dengan yang seharusnya terjadi setelah berita dirilis. Jadi kita tidak bisa selalu berasumsi bahwa jika hasil rilis berita lebih baik dari sebelumnya atau lebih baik dari prediksi (forecast) maka secara logika harga akan naik dan sebaliknya. Yang jelas semua faktor yang mungkin tidak kita ketahui telah tercermin pada pergerakan harga saat berita tersebut dirilis. Setup price action yang terjadi pada trading chart adalah refleksi dari perubahan variabel yang menggerakkan pasar termasuk rilis berita fundamental.

Trading dengan metode price action

Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa trading forex dengan metode price action tidak diperlukan robot atau software trading, tidak dibutuhkan kombinasi beberapa indikator teknikal, dan tidak diharuskan analisa mendetail pada berita fundamental yang akan dirilis. Jika Anda ingin trading dengan price action, bersihkan trading chart Anda dari indikator teknikal yang rumit karena indikator diturunkan dari perubahan gerak harga. Hindari melakukan analisa yang berlebihan terhadap rilis berita fundamental. Pelajari konsep dasar price action yang sederhana, efektif dan akurat.

 
Keuntungan Trading Forex Dengan Price Action


Tulisan ini adalah pandangan dari Nial Fuller, seorang trader dan mentor trading forex dengan price action, tentang apa saja manfaat dan keuntungannya bila kita trading dengan metode price action.

Pasar forex punya bahasa sendiri. Bahasa ini berakar dari pola bentuk pergerakan harga. Untuk memahami dan bisa ‘berbicara’ dalam bahasa pasar forex tersebut, kita harus belajar membaca perubahan pola gerak harga (price action) pada trading chart yang bersih dari indikator teknikal. Segala sesuatu yang terjadi pada pasar telah tercermin dalam pola pergerakan harga pada trading chart. Jadi jika kita trading berdasarkan interpretasi terhadap pola perubahan gerak harga pasar, maka dalam waktu yang bersamaan kita juga melakukan interpretasi terhadap berita ekonomi yang adalah juga variabel yang mempengaruhi pasar. Banyak trader yang telah membuat kesalahan dengan bersasumsi bahwa mereka akan bisa ‘membaca’ pergerakan harga pasar dengan efektif dan akurat bila bisa mencerna rilis berita fundamental ekonomi, menerapkan kombinasi indikator teknikal atau menggunakan software trading dan robot yang telah diprogram. Metode trading dengan price action tidak memerlukan software trading dan robot, kombinasi beberapa indikator teknikal yang rumit, ataupun interpretasi berita fundamental ekonomi. Berikut akan dijelaskan alasannya.

Software trading dan robot

Salah satu masalah pada semua robot dan software untuk trading adalah bahwa software tersebut tidak mempunyai karakter dan sifat manusia yang benar-benar bisa membuat pertimbangan untuk masuk atau keluar dari pasar. Hanya dengan identifikasi kondisi pasar yang bijak, rasional dan obyektif kita bisa mengantisipasi pergerakan harga pasar, dimana robot dan sotware tidak bisa melakukannya. Selain itu, apa yang disebutkan oleh sebagian para pembuat software trading bahwa produknya bisa mengatasi masalah emosi dan disiplin dalam trading adalah tidak benar. Jika kita kurang bisa disiplin dalam menjalankan rencana trading kita, maka kita tidak akan bisa menerapkan software trading yang sering juga membutuhkan pengaturan beberapa parameternya dengan disiplin. Faktor utama untuk mencapai hasil maksimal dalam trading tetap ada pada diri kita sendiri dan kemampuan kita dalam melakukan analisa pasar. Disiplin, teratur dan tidak emosional sewaktu trading adalah mutlak dibutuhkan.

Kombinasi beberapa indikator teknikal

Indikator-indikator teknikal diturunkan dari perubahan pola gerak harga (price action), jadi mengapa kita tidak belajar membaca pola pergerakan harga? Dengan menerapkan beberapa indikator teknikal pada trading chart, maka kita jadi sulit mencermati setup price action yang terjadi dan rancu dalam menangkap gambaran riil dari pasar. Kombinasi indikator yang bisa berjalan baik pada kondisi pasar dan time frame tertentu belum tentu bisa bekerja pada kondisi dan time frame yang berbeda. Antara indikator yang satu dan lainnya seringkali menunjukkan sinyal trading (sinyal untuk buy atau sell) yang bertentangan atau konflik interpretasi. Selain itu indikator teknikal cenderung lambat (lagging) dalam memberikan prediksi karena dihitung setelah terjadinya perubahan harga pasar. Kombinasi indikator biasanya digunakan untuk saling mengkonfirmasi, misalnya indikator RSI atau stochastic tidak bisa mengindikasikan kondisi pasar trending dibanding dengan indikator ADX, tetapi ADX cenderung lambat dalam antisipasinya. Dengan metode price action tidak akan terjadi konflik interpretasi seperti diatas karena memang tidak bergantung pada banyak indikator teknikal dalam menganalisa pasar, dan hanya menggunakan indikator sederhana untuk menentukan momentum dalam membuka posisi trading, biasanya exponential moving average (ema).

Interpretasi berita fundamental ekonomi

Memang tidak ada salahnya untuk berlangganan situs berita yang paling cepat dalam memberikan informasi terkini, terutama untuk rilis berita fundamental sesuai kalender ekonomi. Masalahnya pergerakan harga pasar sangat banyak ditentukan oleh emosi dan feeling para pelaku pasar tentang apa yang paling mungkin terjadi berdasarkan ekspektasi mereka, tidak sepenuhnya berdasarkan logika. Mereka trading berdasarkan ekspektasi bagaimana berita tersebut akan mempengaruhi pasar. Ketika berita yang sebenarnya telah dirilis, ekspektasinya bisa saja berubah. Oleh karena itu sering pergerakan harga pasar berlawanan dengan yang seharusnya terjadi setelah berita dirilis. Jadi kita tidak bisa selalu berasumsi bahwa jika hasil rilis berita lebih baik dari sebelumnya atau lebih baik dari prediksi (forecast) maka secara logika harga akan naik dan sebaliknya. Yang jelas semua faktor yang mungkin tidak kita ketahui telah tercermin pada pergerakan harga saat berita tersebut dirilis. Setup price action yang terjadi pada trading chart adalah refleksi dari perubahan variabel yang menggerakkan pasar termasuk rilis berita fundamental.

Trading dengan metode price action

Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa trading forex dengan metode price action tidak diperlukan robot atau software trading, tidak dibutuhkan kombinasi beberapa indikator teknikal, dan tidak diharuskan analisa mendetail pada berita fundamental yang akan dirilis. Jika Anda ingin trading dengan price action, bersihkan trading chart Anda dari indikator teknikal yang rumit karena indikator diturunkan dari perubahan gerak harga. Hindari melakukan analisa yang berlebihan terhadap rilis berita fundamental. Pelajari konsep dasar price action yang sederhana, efektif dan akurat.


Banyak trader yang menganggap price action adalah sebuah sistem trading yang kaku dan harus dijalankan sesuai dengan aturan-aturan tertentu. Perlu Anda ingat, price action bukanlah sebuah sistem trading yang menerapkan banyak indikator teknikal, tetapi lebih cenderung ke discretionary trading. Artinya, menggunakan price action lebih didasarkan pada pengalaman. Sejauh ini belum ada software trading yang diprogram berdasarkan price action. Dalam mengamati price action, tidak diperlukan perhitungan seperti saat menggunakan indikator teknikal. Trader hanya perlu mengamati pergerakan pasar yang berubah sesuai dengan sentimen para pelaku pasar. Sebagian besar trader profesional menggunakan cara discretionary trading, yang tentunya tidak lepas dari pengamatan terhadap price action.

 
Back
Top