Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Jurus Anti Rugi Untuk Trader Forex Pemula

Coba angkat tangan, siapa yang tertarik masuk pasar Forex karena iming-iming menghasilkan profit trading Forex 100% (atau lebih) dalam waktu singkat? Pasti ada saja anak kemarin siang nekad trading Forex karena "dibohongin" iklan-iklan fantastis. Bunyinya kurang lebih seperti ini; "hasilkan $xxx tiap hari dengan trading online" atau "dapatkan profit sampai ratusan persen, per hari". Lalu setelah trading, malah rugi total.

Lah iya, koq ada aja orang percaya, kalau cara menghasilkan profit trading Forex memang semudah itu, kenapa tidak semua orang saja melakukan hal serupa? Fakta trading itu pahit. Simak realitanya di sini, berikut jurus anti rugi yang sesungguhnya.

jurus-anti-rugi-untuk-trader-forex-pemula-278395-26089.jpeg

Ini Dia Fakta Yang Perlu Diketahui Trader Forex Pemula
Nyatanya, nih, saya beritahu saja apa adanya:

Menurut data mining oleh DailyFX pada tahun 2014-2015, ditemukan bahwa rata-rata trader Forex pemula mengalami kerugian. Padahal dari tabel di bawah ini, sebagian besar dari mereka sebenarnya mampu menebak arah pergerakan harga sebanyak 50% ke atas.

jangan-mimpi-menghasilkan-profit-trading-forex-berlebihan-ini-dia-alasannya-278395-21675.jpeg

Sumber: Data diambil dari FX broker ternama pada 15 pair paling sering ditradingkan dari tanggal 1/3/2014 ke 31/3/2015.

Logikanya, kalau total posisi untung lebih dari 50%, harusnya sudah bisa menghasilkan profit trading Forex sedikit. Paling tidak impas.

Lah iya, tapi kenapa bisa sebagian besar dari mereka mengalami kerugian?

Sebenarnya, penjelasannya cukup sederhana. Itu karena trader forex pemula terlalu emosional. Intinya, mereka masih belum mampu mengembangkan cara menghasilkan profit trading Forex secara konsisten.

Sebenarnya, masalah terbesarnya bukan karena akurasi buka posisi (OP), tetapi justru ketika trader forex pemula dihadapkan pada keputusan kapan posisi tersebut akan ditutup (closing).

Sumber : seputarforex.com

 
Teknik Trading Santai Bisa Menghindarkan Kita Dari Kerugian

Sebelum membahas teknik trading santai lebih dalam, mari kita evaluasi apa saja hal yang sering membuat seorang trader gagal profit. Yang pertama, karena mindset trading belum terbentuk. Jangankan mengantongi strategi trading, untuk buka-tutup posisi saja masih pakai feeling. Jika sudah begitu, trading jadi terasa seperti gambling. Dapat profit hanya karena hoki, loss pun dianggap kesialan semata.

Alasan kegagalan yang kedua adalah overtrade, yaitu terlalu sering bertransaksi atau membuka posisi dengan lot terlalu besar. Karena terlalu berambisi untuk cepat menutup kerugian, trader jadi memaksakan pasar untuk menurut pada posisinya meskipun hal tersebut mustahil. Jika terus-menerus salah ambil posisi, akan menimbulkan emosi trading yang merupakan alasan gagal profit yang ketiga.

Dengan mengamalkan teknik trading santai, Anda akan terbebas dari perasaan ingin gambling, overtrade, dan emosi dengan pasar. Mengapa bisa begitu?

Karena teknik trading santai ala Lazy Trader ini hanya menyarankan buka posisi satu kali per minggu. Malas sekali, bukan?

Di kala trader-trader lain mengamati chart sepanjang waktu dan menganalisa di beragam time frame, teknik trading santai ala Lazy Trader hanya meminta Anda untuk buka platform trading pada Senin dan Jumat malam. Dengan jarang membuka chart, Anda akan terhindar dari tekanan psikologis atau keinginan buka posisi di luar rencana. Tanamkan dalam pikiran Anda prinsip berikut: "Daripada menembak tanpa arah, lebih baik menjadi penembak jitu".

Meskipun teknik trading ini santai, tingkat profitabilitasnya mencapai 5-9% lho! Sehingga cocok bagi Anda yang mencari penghasilan tambahan di forex. Tetapi, perlu diingat bahwa kedisiplinan merupakan kunci utama bagi Anda yang ingin menerapkan teknik Lazy Trader.

 
Teknik Trading Santai Bisa Menghindarkan Kita Dari Kerugian

Sebelum membahas teknik trading santai lebih dalam, mari kita evaluasi apa saja hal yang sering membuat seorang trader gagal profit. Yang pertama, karena mindset trading belum terbentuk. Jangankan mengantongi strategi trading, untuk buka-tutup posisi saja masih pakai feeling. Jika sudah begitu, trading jadi terasa seperti DILARANG KERAS. Dapat profit hanya karena hoki, loss pun dianggap kesialan semata.

Alasan kegagalan yang kedua adalah overtrade, yaitu terlalu sering bertransaksi atau membuka posisi dengan lot terlalu besar. Karena terlalu berambisi untuk cepat menutup kerugian, trader jadi memaksakan pasar untuk menurut pada posisinya meskipun hal tersebut mustahil. Jika terus-menerus salah ambil posisi, akan menimbulkan emosi trading yang merupakan alasan gagal profit yang ketiga.

Dengan mengamalkan teknik trading santai, Anda akan terbebas dari perasaan ingin DILARANG KERAS, overtrade, dan emosi dengan pasar. Mengapa bisa begitu?

Karena teknik trading santai ala Lazy Trader ini hanya menyarankan buka posisi satu kali per minggu. Malas sekali, bukan?

Di kala trader-trader lain mengamati chart sepanjang waktu dan menganalisa di beragam time frame, teknik trading santai ala Lazy Trader hanya meminta Anda untuk buka platform trading pada Senin dan Jumat malam. Dengan jarang membuka chart, Anda akan terhindar dari tekanan psikologis atau keinginan buka posisi di luar rencana. Tanamkan dalam pikiran Anda prinsip berikut: "Daripada menembak tanpa arah, lebih baik menjadi penembak jitu".

Meskipun teknik trading ini santai, tingkat profitabilitasnya mencapai 5-9% lho! Sehingga cocok bagi Anda yang mencari penghasilan tambahan di forex. Tetapi, perlu diingat bahwa kedisiplinan merupakan kunci utama bagi Anda yang ingin menerapkan teknik Lazy Trader.


Di kala trader-trader lain mengamati chart sepanjang waktu dan menganalisa di beragam time frame, teknik trading santai ala Lazy Trader hanya meminta Anda untuk buka platform trading pada Senin dan Jumat malam. Dengan jarang membuka chart, Anda akan terhindar dari tekanan psikologis atau keinginan buka posisi di luar rencana. Tanamkan dalam pikiran Anda prinsip berikut: "Daripada menembak tanpa arah, lebih baik menjadi penembak jitu".

Meskipun teknik trading ini santai, tingkat profitabilitasnya mencapai 5-9% lho! Sehingga cocok bagi Anda yang mencari penghasilan tambahan di forex. Tetapi, perlu diingat bahwa kedisiplinan merupakan kunci utama bagi Anda yang ingin menerapkan teknik Lazy Trader.

 

Inilah Alasan Kenapa Sebagian Besar Trader Forex Pemula Mengalami Kerugian
Dasarnya, dalam pasar Forex, kita dapat menahan posisi selama harga mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Mudahnya, sebenarnya itu cuma masalah kapan buka lalu tutup posisinya.

Nah, masalahnya, menghasilkan profit trading Forex tidak bisa didasarkan dari berapa lama kita menahan posisi. Inilah faktor utama pembeda pasar Forex dengan investasi jangka panjang, misalnya seperti pasar saham blue-chip.

Gejolak harga di pasar Forex lebih "menyeramkan" daripada instrumen finansial lainnya.
Pertama, gejolak pergerakan harga lebih sering terjadi di Forex. Wajar, karena sebetulnya yang kita trading-kan adalah pair mata uang dari dua negara berbeda. Nah, karena perekonomian suatu negara sangat luas sekali cakupannya, maka arus permintaan dan penawarannya bisa berupa volume trading raksasa dalam waktu singkat pula.

Jadi, volume trading super besar = gonjang-ganjing harga. So, para trader forex pemula sekalian, siap-siap saja pakai sabuk pengaman, yah.

jangan-mimpi-menghasilkan-profit-trading-forex-berlebihan-ini-dia-alasannya-278395-27823.jpeg

Grafik volatilitas/gejolak gerak harga pasar forex (chart biru) dibandingkan pasar komoditas.

Jangan heran jika pada momen-momen tertentu (biasanya waktu rilis berita ekonomi), harga tiba-tiba mengalami lonjakan tajam. Misalnya selama rilis NFP AS, pair-pair mayor bisa saja reli atau jatuh beberapa ratus pip hanya dalam hitungan menit.

Dalam situasi tersebut, kita bisa saja memanfaatkan pergerakan harga untuk menghasilkan profit trading Forex dalam waktu singkat.

Eh, tapi bukan berarti tanpa resiko! Justru penting untuk digarisbawahi bahwa membuka posisi saat harga sedang bergejolak berarti Anda telah siap menerima kemungkinan untuk cepat merugi juga!

Dalam jangka panjang pun, naik-turunnya suatu pair Forex bisa seperti roller-coaster. Bandingkan dengan pergerakan index saham dan saham blue-chip yang umumnya bergerak mendaki perlahan. Misalnya seperti contoh gambar chart GBP/USD berikut:

jangan-mimpi-menghasilkan-profit-trading-forex-berlebihan-ini-dia-alasannya-278395-290.jpeg

Selama awal Januari sampai awal Maret 2013, Poundsterling mengalami penurunan tajam sebesar 9% terhadap Dollar AS. Selama periode tadi, banyak trader memanfaatkan kesempatan untuk ramai-ramai menjual Pound Inggris sampai menyentuh titik terendahnya.

Nah, selama 3 bulan setelahnya, pergerakan harga mulai bergejolak cukup tajam. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh silih bergantinya kekuatan dominasi antara buyer melawan seller. Intinya, bagi trader Forex pemula, arah trend lebih susah dianalisa, apalagi dalam menentukan kapan harus masuk lalu keluar dari pasar Forex.

Mengejutkannya lagi, dalam tahun yang sama, ternyata Poundsterling mampu bangkit reli dari titik terendah sampai menembus titik resistensi sebelumnya.

Itu dia alasannya kenapa pasar Forex memang diminati oleh scalper. Perubahan harganya bisa terjadi dalam waktu singkat, dan dengan metode scalping, trader Forex pemula bisa menghasilkan profit trading Forex hanya dengan menahan posisi selama beberapa menit saja.

Itu baru teorinya...

...dalam kenyataannya, gejolak harga justru lebih sering bikin trader Forex pemula panik. Saking bingungnya, seringkali mereka terlalu cepat menutup posisi untung dan terlalu bimbang untuk segera menutup posisi rugi.

Sumber : seputarforex.com

 

Trader Forex pemula kesulitan menentukan strategi untuk exit
Jadi begini, saat harga bergejolak, tingkat kesulitan dalam menentukan arah trend semakin tinggi, begitu juga dengan resikonya. Apalagi jika menggunakan timeframe rendah.

Misalnya, saat trading pada timeframe 15 menit untuk mencoba teknik scalping, bisa saya pastikan pergerakan harga akan lebih cepat memicu emosi.

jangan-mimpi-menghasilkan-profit-trading-forex-berlebihan-ini-dia-alasannya-278395-21277.jpeg


Intinya, trader Forex pemula lebih cepat kehilangan potensi menghasilkan profit trading Forex, karena beberapa hal berikut:

  1. Saat harga bergerak sesuai posisi (untung), kebanyakan trader Forex pemula akan segera menutup posisi karena khawatir harga akan segera berbalik arah. Padahal, jika posisi tersebut ditahan lebih lama sedikit, maka raihan profit akan cukup besar untuk menutup posisi-posisi rugi berikutnya.
  2. Sebaliknya, jika harga bergerak melawan posisi, anehnya justru bakal ditahan-tahan oleh trader Forex pemula. Daripada memotong kerugian sebelum membengkak, biasanya mereka malah berharap harga akan berbalik arah untuk mencapai target profit.
  3. Dikombinasikan, kedua hal di atas memperparah "pendarahan" ekuitas pada akun trading. Meskipun sudah untung lebih dari 50% total posisi yang sudah di-close, namun gross profit belum bisa menutupi gross loss. Jangankan impas (break-even), kalau diteruskan justru akan mendapat panggilan dari broker alias Margin Call.

Pada titik inilah biasanya trader Forex pemula baru mulai merasakan "asam"-nya bertrading Forex. Bukannya menghasilkan profit trading Forex tinggi seperti yang dijanjikan, jadinya malah menderita kerugian.

Sumber : seputarforex.com

 

Ekspektasi trader Forex pemula terhadap persentasi profit trading di Forex terlalu besar
Bicara mengenai profit, biasanya kita akan memberikan tolok ukur berupa persentase return dari modal awal kita. By the way, berapa sih persentasi profit trading Forex yang sepantasnya?

Apakah tiap posisi harus menghasilkan profit trading Forex sebesar 100%?

200%...

... atau bahkan sampai ribuan persen?

Salah total.

Sebagai perbandingannya, berikut adalah rate of return (persentase imbal hasil investasi) beberapa perusahaan investasi ternama dunia pada tahun 2016.

jangan-mimpi-menghasilkan-profit-trading-forex-berlebihan-ini-dia-alasannya-278395-23624.jpeg

Tabel daftar persentase imbal hasil investasi beberapa perusahaan investasi ternama dunia pada tahun 2016.

Perhatikan saja, tidak ada satupun dari perusahaan dalam daftar tersebut mampu menghasilkan return sebesar 100%. Diantara mereka, dua lembaga teratas berdasarkan jumlah AUM (Assets Under Management) ternyata hanya bisa menghasilkan profit trading di bawah 20% dari modal awalnya.

Hanya dua digit. Per tahun.

Jika perusahaan kawakan dengan teknologi dan kecakapan finansial jauh lebih maju dari trader Forex pemula hanya mampu menghasilkan profit trading di bawah 100%, apa iya kita pantas mentarget profit jauh lebih tinggi dari itu?

Sumber : seputarforex.com

 
5 Peluang Karir Yang Bisa Anda Kejar Di Industri Forex

Menjadi trader bukan satu-satunya jalan untuk terlibat di industri forex. Pasar forex merupakan pasar internasional terbesar berdasarkan volume trading dan likuiditas, serta buka 24 jam sehari. Volume rata-rata perdagangan mencapai lebih dari USD5 triliun per sesi. Jadi bisa Anda bayangkan betapa ramainya pasar forex dan banyaknya orang yang terlibat di sana.

Industri forex yang dinamis pasti menarik bagi Anda yang suka tantangan. Bekerja di dunia forex artinya Anda akan dituntut untuk terus belajar, bekerja dalam durasi yang panjang, serta membutuhkan wawasan luas mengenai landasan hukum dan regulasi di bidang keuangan. Di luar negeri, beberapa profesi di pasar forex bahkan harus lolos berbagai uji kompetensi.

Namun sisi positifnya, bekerja di industri forex memberi peluang Anda untuk bekerja di luar negeri. Selain itu, berkarir di pasar forex juga sangat menguntungkan secara finansial. Berikut 5 peluang karir yang bisa Anda kejar di industri forex:

1. Analis Pasar Forex
Profesi ini disebut juga sebagai currency researcher atau currency strategist. Analis forex biasanya bekerja untuk sebuah broker dan bertugas menganalisa pasar forex serta faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara, seperti isu ekonomi hingga politik. Bila selama ini Anda sering menerima sinyal trading dari broker Anda, itulah hasil kerja dari seorang analis pasar forex.

Bekerja sebagai analis juga berarti Anda harus siap menjadi "mentor". Ya, analis pasar forex kerap diminta untuk menjadi pembicara seminar, webinar, ataupun pengisi konten edukasi broker. Konten edukasi ini bertujuan untuk membantu trader pemula lebih memahami pasar forex.

Karena terbiasa memproduksi analisa pasar dalam bentuk tulisan, baik teknikal maupun fundamental, analis juga sering menulis di media-media forex. Di SeputarForex misalnya, ada banyak analis forex yang rutin menulis analisa forex harian.

Bila Anda tertarik untuk menjalani profesi ini, tentunya Anda harus punya pengalaman analisa forex yang bisa dipertanggungjawabkan, skill komunikasi yang mumpuni, serta pengetahuan yang update terkait industri forex.

2. Account Manager Forex
Untuk menjadi account manager, Anda harus merupakan trader profesional dan mampu menunjukkan rekam jejak sebagai trader yang bisa menghasilkan profit secara konsisten. Bagaimana tidak, profesi ini bertanggung jawab untuk mengelola dana klien.

Account manager biasanya dibutuhkan trader institusi seperti bank, korporat, bahkan bank sentral. Namun tak menutup kemungkinan trader skala individu juga memakai jasa account manager. Perlu Anda ingat, account manager mengelola dana yang besar sehingga profesi ini dibilang berisiko tinggi. Account manager dituntut untuk memenuhi target profit tertentu meski risiko loss yang menghantui pun besar. Namun, ada pula kasus account manager yang malah menggunakan dana klien untuk kepentingan pribadi. Bila Anda tertarik untuk menjadi account manager, Anda harus aktif trading di platform tertentu.

Selain forex, account manager biasanya juga dituntut punya rekam jejak trading di instrumen lain, seperti komoditas, option, dan lain-lain.

3. Regulator Industri Forex
Regulator pialang berjangka, seperti Bappebti, juga mempekerjakan staf di berbagai posisi untuk menjalankan fungsinya. Regulator ini bertugas mencegah broker melakukan penipuan dan melindungi hak-hak trader sebagai klien.

Regulator biasanya memerlukan pengacara, auditor, ahli ekonomi, investigator broker, dan berbagai tenaga profesional lainnya. Auditor misalnya, memerlukan seseorang dengan gelar akuntansi, sedangkan untuk ahli ekonomi biasanya mencari lulusan ilmu ekonomi. Di lain pihak, karir di industri forex sebagai investigator broker berurusan dengan iinvestigasi penipuan, manipulasi pasar, penyalahgunaan praktik trading, dan lain-lain.

4. Customer Service Broker
Broker forex seringkali membutuhkan customer service level advance berwawasan forex untuk membantu para kliennya. Mereka tak sekadar menjawab telepon dari klien, tapi banyak tanggung jawab lainnya. Misalnya memproses akun trader baru, memverifikasi identitas klien, memproses withdrawal, transfer, deposit, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan klien seputar itu.

Ada pula customer service yang khusus menangani terkait masalah trading. Mereka dituntut bisa berkomunikasi dengan baik, bekerja cepat, dan mengerti seluk-beluk trading forex serta platform-nya.

Customer service broker ini dipimpin oleh manajer yang punya banyak pengalaman dan tanggung jawab besar. Yang jelas, profesi ini bertugas membantu aktivitas trading klien agar selalu lancar dan bebas kendala.

5. Developer Software Forex
Setiap trader pasti membutuhkan platform trading untuk mengeksekusi transaksi mereka. Nah, ada profesi yang bekerja di balik platform trading yang selama ini Anda pakai, yakni software developer. Software developer bekerja untuk broker dengan menciptakan proprietary platform untuk trading para klien.

Kualifikasi untuk profesi ini seringkali lulusan ilmu komputer, teknik komputer, sistem informasi, dan jurusan-jurusan sejenis yang menghasilkan programmer. Mereka juga dituntut mampu memahami berbagai bahasa pemograman seperti Javascript, Perl, SQL, Python, atau Ruby.

Berbeda dengan karir di industri forex yang sudah dibahas sebelumnya, software developer tidak begitu memerlukan pengetahuan di bidang keuangan atau trading. Namun, kandidat yang punya wawasan terkait itu akan menjadi nilai plus. Hal ini karena platform trading yang memenuhi kebutuhan trader merupakan salah satu pertimbangan utama dalam memilih broker.

Masih Banyak Peluang Karir Lain di Industri Forex

Sebenarnya, karir di industri forex yang bisa Anda kejar tidak terbatas pada 5 pilihan di atas. Banyak profesi lainnya, seperti akuntan, personalia, humas broker, hingga UX designer yang dibutuhkan di industri forex. Bila Anda tertarik untuk bekerja di industri forex, pastikan Anda memenuhi kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang dibutuhkan.


 
5 Peluang Karir Yang Bisa Anda Kejar Di Industri Forex

Menjadi trader bukan satu-satunya jalan untuk terlibat di industri forex. Pasar forex merupakan pasar internasional terbesar berdasarkan volume trading dan likuiditas, serta buka 24 jam sehari. Volume rata-rata perdagangan mencapai lebih dari USD5 triliun per sesi. Jadi bisa Anda bayangkan betapa ramainya pasar forex dan banyaknya orang yang terlibat di sana.

Industri forex yang dinamis pasti menarik bagi Anda yang suka tantangan. Bekerja di dunia forex artinya Anda akan dituntut untuk terus belajar, bekerja dalam durasi yang panjang, serta membutuhkan wawasan luas mengenai landasan hukum dan regulasi di bidang keuangan. Di luar negeri, beberapa profesi di pasar forex bahkan harus lolos berbagai uji kompetensi.

Namun sisi positifnya, bekerja di industri forex memberi peluang Anda untuk bekerja di luar negeri. Selain itu, berkarir di pasar forex juga sangat menguntungkan secara finansial. Berikut 5 peluang karir yang bisa Anda kejar di industri forex:

1. Analis Pasar Forex
Profesi ini disebut juga sebagai currency researcher atau currency strategist. Analis forex biasanya bekerja untuk sebuah broker dan bertugas menganalisa pasar forex serta faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara, seperti isu ekonomi hingga politik. Bila selama ini Anda sering menerima sinyal trading dari broker Anda, itulah hasil kerja dari seorang analis pasar forex.

Bekerja sebagai analis juga berarti Anda harus siap menjadi "mentor". Ya, analis pasar forex kerap diminta untuk menjadi pembicara seminar, webinar, ataupun pengisi konten edukasi broker. Konten edukasi ini bertujuan untuk membantu trader pemula lebih memahami pasar forex.

Karena terbiasa memproduksi analisa pasar dalam bentuk tulisan, baik teknikal maupun fundamental, analis juga sering menulis di media-media forex. Di SeputarForex misalnya, ada banyak analis forex yang rutin menulis analisa forex harian.

Bila Anda tertarik untuk menjalani profesi ini, tentunya Anda harus punya pengalaman analisa forex yang bisa dipertanggungjawabkan, skill komunikasi yang mumpuni, serta pengetahuan yang update terkait industri forex.

2. Account Manager Forex
Untuk menjadi account manager, Anda harus merupakan trader profesional dan mampu menunjukkan rekam jejak sebagai trader yang bisa menghasilkan profit secara konsisten. Bagaimana tidak, profesi ini bertanggung jawab untuk mengelola dana klien.

Account manager biasanya dibutuhkan trader institusi seperti bank, korporat, bahkan bank sentral. Namun tak menutup kemungkinan trader skala individu juga memakai jasa account manager. Perlu Anda ingat, account manager mengelola dana yang besar sehingga profesi ini dibilang berisiko tinggi. Account manager dituntut untuk memenuhi target profit tertentu meski risiko loss yang menghantui pun besar. Namun, ada pula kasus account manager yang malah menggunakan dana klien untuk kepentingan pribadi. Bila Anda tertarik untuk menjadi account manager, Anda harus aktif trading di platform tertentu.

Selain forex, account manager biasanya juga dituntut punya rekam jejak trading di instrumen lain, seperti komoditas, option, dan lain-lain.

3. Regulator Industri Forex
Regulator pialang berjangka, seperti Bappebti, juga mempekerjakan staf di berbagai posisi untuk menjalankan fungsinya. Regulator ini bertugas mencegah broker melakukan penipuan dan melindungi hak-hak trader sebagai klien.

Regulator biasanya memerlukan pengacara, auditor, ahli ekonomi, investigator broker, dan berbagai tenaga profesional lainnya. Auditor misalnya, memerlukan seseorang dengan gelar akuntansi, sedangkan untuk ahli ekonomi biasanya mencari lulusan ilmu ekonomi. Di lain pihak, karir di industri forex sebagai investigator broker berurusan dengan iinvestigasi penipuan, manipulasi pasar, penyalahgunaan praktik trading, dan lain-lain.

4. Customer Service Broker
Broker forex seringkali membutuhkan customer service level advance berwawasan forex untuk membantu para kliennya. Mereka tak sekadar menjawab telepon dari klien, tapi banyak tanggung jawab lainnya. Misalnya memproses akun trader baru, memverifikasi identitas klien, memproses withdrawal, transfer, deposit, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan klien seputar itu.

Ada pula customer service yang khusus menangani terkait masalah trading. Mereka dituntut bisa berkomunikasi dengan baik, bekerja cepat, dan mengerti seluk-beluk trading forex serta platform-nya.

Customer service broker ini dipimpin oleh manajer yang punya banyak pengalaman dan tanggung jawab besar. Yang jelas, profesi ini bertugas membantu aktivitas trading klien agar selalu lancar dan bebas kendala.

5. Developer Software Forex
Setiap trader pasti membutuhkan platform trading untuk mengeksekusi transaksi mereka. Nah, ada profesi yang bekerja di balik platform trading yang selama ini Anda pakai, yakni software developer. Software developer bekerja untuk broker dengan menciptakan proprietary platform untuk trading para klien.

Kualifikasi untuk profesi ini seringkali lulusan ilmu komputer, teknik komputer, sistem informasi, dan jurusan-jurusan sejenis yang menghasilkan programmer. Mereka juga dituntut mampu memahami berbagai bahasa pemograman seperti Javascript, Perl, SQL, Python, atau Ruby.

Berbeda dengan karir di industri forex yang sudah dibahas sebelumnya, software developer tidak begitu memerlukan pengetahuan di bidang keuangan atau trading. Namun, kandidat yang punya wawasan terkait itu akan menjadi nilai plus. Hal ini karena platform trading yang memenuhi kebutuhan trader merupakan salah satu pertimbangan utama dalam memilih broker.

Masih Banyak Peluang Karir Lain di Industri Forex

Sebenarnya, karir di industri forex yang bisa Anda kejar tidak terbatas pada 5 pilihan di atas. Banyak profesi lainnya, seperti akuntan, personalia, humas broker, hingga UX designer yang dibutuhkan di industri forex. Bila Anda tertarik untuk bekerja di industri forex, pastikan Anda memenuhi kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang dibutuhkan.



Bila Anda memulai karir sebagai forex trader dengan impian Anda bisa kaya raya dalam waktu setahun saja, disarankan untuk mempertimbangkan kembali keputusan Anda untuk menempuh jalan karir ini. Tujuan ini sangatlah tidak realistis dikarenakan beberapa faktor.

Faktor pertama adalah Anda tidak bisa mengendalikan pergerakan harga di pasar forex. Hal ini membuat prediksi pergerakan harga sulit dan tak jarang pergerakan harga ini membuat trader mengalami kerugian akibat salah pasang posisi.

Yang kedua, orang-orang yang punya mindset bahwa mereka bisa cepat kaya dari trading forex akan cenderung meremehkan teknik-teknik serta analisis yang diperlukan untuk trading forex. Akibatnya, mereka akan lebih sering gagal dibandingkan mendapatkan profit. Trading forex membutuhkan kerja keras, kesabaran dan kedisiplinan lebih dari apapun.

 

Lalu, Bagaimana Cara Menghasilkan Profit Trading Forex Yang Tepat?
Kata kuncinya sebenarnya sederhana; berpikirlah secara realistis.

Jika seorang trader Forex pemula berniat memasang posisi di pasar Forex, dia terlebih dahulu harus mengetahui potensi kerugian melawan resikonya. Dengan kata lain, dia harus mengatur berapa besar rasio risk vs. reward-nya.

Gunakan Rasio Risk vs. Reward untuk mengatur tingkat resiko trading.
Daripada memelototi chart terus-menerus, ada metode lebih baik untuk mengatur supaya posisi di-close secara otomatis berdasarkan perhitungan rasio risk vs. reward.

Dasarnya, rasio risk vs. reward adalah perbandingan seberapa besar resiko yang akan ditanggung untuk meraih target profit. Secara teknis, hal tersebut dapat dilakukan dengan mengatur letak Stop Loss dan Take Profit.

Contoh:

Budi memiliki modal awal sebesar USD 2,000. Dia ingin menghasilkan profit trading Forex sebesar USD 100 dengan membuka satu posisi saja di akun standard.

Langkah pertama, dia membuka satu posisi dengan volume trading sebesar 0.1. Kenapa sekecil itu? Karena dengan lot sebesar sepersepuluh tadi, butuh pergerakan sebesar 100 pip untuk menanggung rugi atau menerima keuntungan sebesar USD 100. Intinya, dengan lot kecil resikonya lebih mudah ditanggung.

Berikutnya, Budi menentukan rasio risk dan reward sebesar 1:1. Itu berarti nantinya dia akan memberikan jarak Stop Loss dan Take Profit sama besar dari posisi entry-nya. Jadi, jika dia mentarget untuk menghasilkan profit trading Forex sebesar USD 100 maka Stop Loss dan Take Profit akan sama-sama dipasang sejauh 100 pip dari posisi awal.

jangan-mimpi-menghasilkan-profit-trading-forex-berlebihan-ini-dia-alasannya-278395-28265.jpeg

Sumber : seputarforex.com

 

Berhati-hatilah dalam menggunakan Stop Loss dan Take Profit
Dengan bantuan Stop Loss dan Take Profit, menghasilkan profit trading Forex secara konsisten menjadi lebih mudah. Alasannya, sistem akan secara otomatis menutup posisi berdasarkan target Take Profit atau Stop Loss.

Itu kalau Anda menggunakannya dengan tepat. Kalau tidak, malah kerugian yang akan didapat. Maka dari itu, hindari kesalahan-kesalahan dalam memasang Take Profit dan Stop Loss.

Pertimbangkan ketahanan modal Anda sebelum bertrading Forex
Masih ingat berapa jumlah modal si Budi tadi, kan?

Dengan modal awal USD 2,000 dia menargetkan profit sebesar USD 100 pada satu posisi di akun standard. Itupun dengan lot 0.1. Artinya, dia menanggung resiko sekitar 5% dari ekuitasnya untuk membuka satu posisi tadi.

Apakah keputusan si Budi ini sudah tepat?

Bisa iya, bisa tidak...

... iya, sudah tepat kalau Budi termasuk trader ritel yang menyukai tingkat resiko relatif tinggi untuk mendapat keuntungan lebih. Bisa jadi pada saat itu dia memberanikan diri untuk membuka posisi dengan "taruhan" 5% dari ekuitasnya karena trend market sedang terbentuk jelas.

Bisa juga tidak tepat, kalau Budi adalah trader konservatif (menghindari resiko tinggi). Resiko sebesar itu hanya untuk satu posisi tidaklah direkomendasikan jika dari awal dia sudah menentukan strategi "biar pelan asal selamat".

Lah iya, resiko 5% saja sudah harus diperhitungkan. Itu karena, sekali lagi, pasar Forex beresiko tinggi. Bisa saja Anda membuka lebih dari satu posisi, dan tiap posisi tersebut pada dasarnya adalah "sekian persen dari deposit modal yang akan saya pertaruhkan di pasar Forex".

Intinya, dari semua posisi tadi, seorang trader harus mengupayakan supaya gross profit (total keuntungan) dari total posisi menang harus lebih besar dari gross loss dari total posisi-posisi rugi. Karena itulah, ketahanan modal menjadi faktor penting.

Usahakan modal Anda cukup untuk mempertahankan posisi-posisi menguntungkan. Jikapun suatu posisi sudah merugi, jangan ragu untuk memotong kerugian sebelum membengkak.



Kesimpulan
Tidak dipungkiri bahwa daya pikat pasar Forex adalah potensinya dalam menghasilkan profit trading tinggi. Tapi perlu diperhatikan, trading Forex juga memiliki resiko tinggi.

Sebagai trader Forex Pemula bijak-bijaklah dalam menentukan dengan broker mana Anda bertrading. Setelah itu, pelajarilah tata-cara bertrading dengan tepat. Artinya, untuk menghasilkan profit trading Forex secara konsisten, buang jauh-jauh dulu iming-iming tak masuk akal tadi. Pilah strategi mana yang masuk akal dan praktikkan terlebih dahulu di akun demo.

Sumber : seputarforex.com

 
Teknik Trading ala Trader Bank

1. Tidak Seharian Melototi Chart
Meski trader bank adalah penguasa pasar forex, mereka tidak setiap saat duduk memandangi pergerakan harga pada chart. Mereka juga tidak melakukan scalping, yakni trading dalam time frame rendah dengan tujuan mendapatkan keuntungan cepat. Trader bank hanya membuat keputusan saat analisa fundamental dan teknikal mereka sejalan!

Ya, trader bank biasanya melakukan transaksi hanya 2-3 kali dalam seminggu untuk akun trading mereka sendiri. Trading tersebut pun hanya dinilai pada akhir tahun untuk menentukan apakah mereka layak mengantongi bonus atau tidak.

2. Entry Posisi Saat Pasar Sedang Konsolidasi
Trader bank dan institusi besar lainnya seringkali entry posisi saat pasar sedang konsolidasi. Yang dimaksud konsolidasi adalah ketika pergerakan harga sedang flat atau tak banyak mengalami perubahan. Konsolidasi kerap dihindari para trader spekulan/ritel karena dianggap seret profit. Tapi kenapa trader bank justru entry posisi?

Ternyata tujuannya adalah agar mereka bisa mendapat titik entry yang menguntungkan. Mereka mengambil profit dengan mengakumulasi posisi di mana mereka nantinya akan Buy atau Sell, tergantung titik entry.
Untuk lebih jelasnya, bila trader bank entry dengan mengakumulasikan posisi Buy, mereka akan mendapat profit dengan menjual pada harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, bila mereka entry dengan mengakumulasikan posisi Sell, mereka akan profit dengan membeli pada harga yang lebih rendah.

Kesalahan yang umum dilakukan trader biasa adalah menganggap pasar konsolidatif tidak menarik untuk dimasuki. Padahal momen tersebut bisa jadikan waktu terbaik untuk memasuki pasar, terutama ketika breakout masa konsolidasi mulai tampak.

3. Tidak Memakai Terlalu Banyak Indikator
Trader biasa seringkali memasang banyak indikator sebelum mengambil keputusan. Indikator itu tidak digunakan untuk sekadar membantu analisa, tapi justru untuk menjustifikasi spekulasinya sendiri. Mereka mengganti satu indikator ke indikator lainnya sampai cocok dengan dugaannya.

Nah, teknik trading seperti ini tidak diterapkan oleh trader bank. Mereka hanya memperhatikan level Support dan Resistance jangka panjang. Kemudian mereka membuat keputusan dengan cepat berdasarkan kunci-kunci teknikal dan perubahan fundamental. Jadi bila Anda ingin mencontoh kesuksesan trader bank, Anda harus memahami analisa teknikal mereka dan lihai mengindikasikan letak Support Resistance.

4. Perhatikan Level Psikologis
Selain memperhatikan pergerakan harga pada titik tertinggi dan terendah, trader bank juga sangat mengamati level psikologis. Level psikologis adalah level harga yang cenderung menarik perhatian, menimbulkan reaksi, dan berupa angka bulat. Contohnya adalah level 100 pada USD/JPY.

Bila Anda punya jam terbang tinggi dalam mengamati pergerakan harga forex, Anda mungkin sudah bisa menebak reaksi pasar pasca munculnya level psikologis yang penting. Trader ritel biasanya berama-ramai entry/pending order pada titik harga tersebut karena angkanya mudah diingat dan sederhana. Trader bank ternyata juga melakukan hal ini. Namun trader bank hanya memilih level psikologis yang paling penting dan berjangka panjang.

Jangan Mencoba Mengalahkan Trader Bank

Perlu Anda ingat, yang bisa dilakukan spekulan atau trader ritel adalah memahami teknik trader bank untuk kemudian diterapkan ke dalam strategi trading sehari-hari. Jangan mencoba untuk mengalahkan trader bank atau bahkan pasar forex sendiri, sebab dari skala modal saja spekulan sudah kalah jauh.

Saking besarnya modal bank-bank tersebut, bisa dibilang bahwa trader bank adalah pasar itu sendiri. Anda mungkin juga pernah mendengar bahwa bank bisa memanipulasi pasar forex untuk masuk ke arah yang mereka inginkan. Mereka juga mengetahui informasi yang tidak diketahui trader biasa, yakni di mana mata uang tertentu berkumpul. Mereka juga tahu di mana kebanyakan pending order ditempatkan, jangka panjang maupun pendek.

Meski begitu, tak perlu menganggap bahwa trader bank adalah musuh trader ritel. Trader bank sebenarnya tidak tertarik dengan trader ritel karena modalnya yang terlalu kecil. Mereka mendapatkan profit dari bank lain, bukan dari uang trader biasa seperti kita.

Justru yang perlu diwaspadai oleh trader biasa adalah broker mereka sendiri. Seringkali broker-lah yang memanipulasi harga bid dan ask, serta eksekusi order sehingga trader mengalami kerugian. Jadi, demi mencapai profit yang konsisten, pilihlah broker yang aman dan profesional, sehingga memperbesar kemungkinan untuk bisa menerapkan strategi trading trader bank.

 
Teknik Trading ala Trader Bank

1. Tidak Seharian Melototi Chart
Meski trader bank adalah penguasa pasar forex, mereka tidak setiap saat duduk memandangi pergerakan harga pada chart. Mereka juga tidak melakukan scalping, yakni trading dalam time frame rendah dengan tujuan mendapatkan keuntungan cepat. Trader bank hanya membuat keputusan saat analisa fundamental dan teknikal mereka sejalan!

Ya, trader bank biasanya melakukan transaksi hanya 2-3 kali dalam seminggu untuk akun trading mereka sendiri. Trading tersebut pun hanya dinilai pada akhir tahun untuk menentukan apakah mereka layak mengantongi bonus atau tidak.

2. Entry Posisi Saat Pasar Sedang Konsolidasi
Trader bank dan institusi besar lainnya seringkali entry posisi saat pasar sedang konsolidasi. Yang dimaksud konsolidasi adalah ketika pergerakan harga sedang flat atau tak banyak mengalami perubahan. Konsolidasi kerap dihindari para trader spekulan/ritel karena dianggap seret profit. Tapi kenapa trader bank justru entry posisi?

Ternyata tujuannya adalah agar mereka bisa mendapat titik entry yang menguntungkan. Mereka mengambil profit dengan mengakumulasi posisi di mana mereka nantinya akan Buy atau Sell, tergantung titik entry.
Untuk lebih jelasnya, bila trader bank entry dengan mengakumulasikan posisi Buy, mereka akan mendapat profit dengan menjual pada harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, bila mereka entry dengan mengakumulasikan posisi Sell, mereka akan profit dengan membeli pada harga yang lebih rendah.

Kesalahan yang umum dilakukan trader biasa adalah menganggap pasar konsolidatif tidak menarik untuk dimasuki. Padahal momen tersebut bisa jadikan waktu terbaik untuk memasuki pasar, terutama ketika breakout masa konsolidasi mulai tampak.

3. Tidak Memakai Terlalu Banyak Indikator
Trader biasa seringkali memasang banyak indikator sebelum mengambil keputusan. Indikator itu tidak digunakan untuk sekadar membantu analisa, tapi justru untuk menjustifikasi spekulasinya sendiri. Mereka mengganti satu indikator ke indikator lainnya sampai cocok dengan dugaannya.

Nah, teknik trading seperti ini tidak diterapkan oleh trader bank. Mereka hanya memperhatikan level Support dan Resistance jangka panjang. Kemudian mereka membuat keputusan dengan cepat berdasarkan kunci-kunci teknikal dan perubahan fundamental. Jadi bila Anda ingin mencontoh kesuksesan trader bank, Anda harus memahami analisa teknikal mereka dan lihai mengindikasikan letak Support Resistance.

4. Perhatikan Level Psikologis
Selain memperhatikan pergerakan harga pada titik tertinggi dan terendah, trader bank juga sangat mengamati level psikologis. Level psikologis adalah level harga yang cenderung menarik perhatian, menimbulkan reaksi, dan berupa angka bulat. Contohnya adalah level 100 pada USD/JPY.

Bila Anda punya jam terbang tinggi dalam mengamati pergerakan harga forex, Anda mungkin sudah bisa menebak reaksi pasar pasca munculnya level psikologis yang penting. Trader ritel biasanya berama-ramai entry/pending order pada titik harga tersebut karena angkanya mudah diingat dan sederhana. Trader bank ternyata juga melakukan hal ini. Namun trader bank hanya memilih level psikologis yang paling penting dan berjangka panjang.

Jangan Mencoba Mengalahkan Trader Bank

Perlu Anda ingat, yang bisa dilakukan spekulan atau trader ritel adalah memahami teknik trader bank untuk kemudian diterapkan ke dalam strategi trading sehari-hari. Jangan mencoba untuk mengalahkan trader bank atau bahkan pasar forex sendiri, sebab dari skala modal saja spekulan sudah kalah jauh.

Saking besarnya modal bank-bank tersebut, bisa dibilang bahwa trader bank adalah pasar itu sendiri. Anda mungkin juga pernah mendengar bahwa bank bisa memanipulasi pasar forex untuk masuk ke arah yang mereka inginkan. Mereka juga mengetahui informasi yang tidak diketahui trader biasa, yakni di mana mata uang tertentu berkumpul. Mereka juga tahu di mana kebanyakan pending order ditempatkan, jangka panjang maupun pendek.

Meski begitu, tak perlu menganggap bahwa trader bank adalah musuh trader ritel. Trader bank sebenarnya tidak tertarik dengan trader ritel karena modalnya yang terlalu kecil. Mereka mendapatkan profit dari bank lain, bukan dari uang trader biasa seperti kita.

Justru yang perlu diwaspadai oleh trader biasa adalah broker mereka sendiri. Seringkali broker-lah yang memanipulasi harga bid dan ask, serta eksekusi order sehingga trader mengalami kerugian. Jadi, demi mencapai profit yang konsisten, pilihlah broker yang aman dan profesional, sehingga memperbesar kemungkinan untuk bisa menerapkan strategi trading trader bank.


Trader bank hanya mencakup sekitar 5 persen dari total jumlah trader forex di dunia. Meski begitu, trader bank bertanggung jawab atas 92 persen volume forex yang diperdagangkan. Jadi bisa dibilang, trader bank adalah "penguasa" di pasar forex, sedangkan kita adalah pemain-pemain kecil dengan modal terbatas.

 

Apa Itu Margin Call?

Banyak kisah yang diutarakan oleh saudara-saudara kita, mengenai kehilangan dana karena habis main forex. Modal yang digadang-gadang mampu mengubah nasib, akhirnya malah habis tak tersisa, menghancurkan harapan yang selama ini didambakan. Penyebabnya hanya satu: Margin Call. Apa itu Margin Call? Bagaimana margin call dapat menjadi bencana bagi trader forex? Bagaimana pula cara mencegahnya? Artikel ini akan membahasnya.



Apa itu Margin Call?
Sebelum dibahas lebih dalam, bagi Anda yang masih pemula, silahkan terlebih dahulu membaca artikel khusus margin di halaman ini. Secara singkat, untuk dapat trading di pasar forex dibutuhkan modal yang sangat besar.Untuk membuka 1 lot dibutuhkan jaminan sebesar 10,000 hingga 100,000 USD. Jaminan inilah yang disebut dengan margin.

Margin Call (MC) adalah sistem peringatan jika ekuitas akun trading sudah tidak mencukupi nilai margin yang dibutuhkan untuk membuka posisi (margin requirement). Jadi, Margin Call merupakan sebuah fasilitas broker yang memperingatkan trader jika ekuitas akun sedang terancam oleh floating loss dari posisi trading saat ini.

Apabila kerugian posisi tersebut terus bertambah dan nilai ekuitas telah berkurang jauh dari margin requirement, maka broker akan menutup sebagian posisi, sampai margin requirement kembali terpenuhi. Penutupan posisi ini disebut Stop Out. Kebanyakan trader Indonesia salah menempatkan pengertian dari Stop Out dan Margin Call. Padahal sejatinya, MC merupakan fitur penyelamat bagi trader-trader yang hampir kehabisan modal.

Tertukarnya istilah ini muncul karena kurangnya pengetahuan trader dalam memahami seluk-beluk dan istilah trading forex. Kebanyakan trader hanya ingin mengetahui cara cepat menjadi kaya melalui trading, tanpa ingin belajar trading forex secara mendalam terlebih dahulu. Selain itu, broker-broker saat ini juga memiliki berbagai macam kebijakan perihal Margin Call dan level Stop Out. Beberapa broker bahkan menetapkan level Stop Out dan Margin Call-nya pada level 100.

draft-revisi-apa-itu-margin-call-282826-21911.jpeg

Sumber : seputarforex.com

 

Bagaimana Cara Membaca Level Margin Call?
Terdapat broker yang menerapkan level MC-nya pada 100%, ada juga yang menepatkannya pada level 40%. Bagaimana cara membaca dan menghitung nilai-nilai tersebut?



A. Margin Call level 100%
Jika pada spesifikasi akun broker Anda dijelaskan bahwa MC levelnya bernilai 100%, hal itu berarti Anda akan mendapatkan peringatan dari broker jika nilai ekuitas anda sama dengan 100% margin requirement.

MC terjadi jika Ekuitas = Margin requirement x 100%

Simak contoh berikut jika Anda masih bingung:

Budi adalah seorang trader dengan Leverage 1:1000 dan ingin membeli 1 lot EUR/USD (100,000 basis unit) pada posisi 1.35000. Maka margin yang Budi butuhkan untuk dapat membuka dan menahan posisinya adalah

Margin Requirement = (1.35000 x 100,000) / 1000 = 135 USD

Ekuitas Budi saat ini adalah 7,000 USD. Jika Budi mengalami kerugian hingga 6,865 USD dan tersisa 135 USD pada akunnya, maka Budi akan mendapat peringatan dari brokernya, atau terkena MC. Mengenai apakah posisi tersebut akan langsung ditutup atau tidak, harus diketahui terlebih dahulu, berapa level Stop Out di broker Budi.



B. Margin Call Level 40%
Pada broker lain, terdapat pula level yang level Margin Call-nya diset pada nilai 40%. Hal ini berarti Anda akan mendapatkan peringatan dari broker jika nilai ekuitas Anda sama dengan 40% dari margin requirement.

MC terjadi jika Ekuitas = Margin requirement x 40%

Mari kita simak contoh yang sama.

Budi seorang trader dengan Leverage 1:1000 dan ingin membeli 1 lot EUR/USD (100,000 basis unit) pada posisi 1.35000. Margin requirement Budi untuk dapat membuka dan menahan posisinya adalah 135 USD. Jika ketentuan Margin Call ada di level 40%, pada kerugian berapa akun Budi akan mendapatkan peringatan Margin Call dari broker?

MC terjadi jika Ekuitas = 135 x 40% = 54 USD

Jumlah Kerugian yang memicu Margin Call = 7,000 - 54 = 6,946 USD

Dengan modal 7,000 USD, Budi akan terkena Margin Call saat kerugiannya mencapai total 6,946 USD, atau ketika sisa akunnya hanya mencapai 54 USD saja. Mengenai posisi akan ditutup, itu juga masih bergantung pada level Stop Out dari broker Budi.

Pasalnya, level Stop Out dari tiap broker juga berbeda-beda. Ada broker yang menempatkan level Stop Out sama dengan Margin Call pada 100%. Ada pula yang menempatkannya pada level 20% margin requirement. Bijaknya, semakin besar level Margin Call dan Stop Out broker Anda, maka dana yang terselamatkan pun lebih besar.

Sumber : seputarforex.com

 
Tips Membuat Jurnal Trading Forex Harian Lebih Menarik

1. Menambahkan Gambar Dan Warna
Meskipun trading forex bisa dijadikan sumber mata pencaharian, Anda tidak perlu terlalu kaku dalam membuat jurnal trading. Hal-hal sederhana seperti memilih buku jurnal dengan warna favorit, menambahkan gambar seperti chart sederhana, atau menempelkan hasil screenshot di jurnal, juga dapat dilakukan agar membuat jurnal trading forex tidak terasa membosankan.

2. Cari Inspirasi Lewat Forum Trading
Jika Anda adalah trader yang suka berselancar di internet, mencari inspirasi jurnal trading secara online juga bisa menjadi solusi. Gaya penyampaian jurnal trading ini pun macam-macam. Ada yang seperti menulis diary, ada juga yang singkat dan hanya berisi keterangan buka-tutup posisi serta prediksi.

Saat ini, telah banyak forum-forum trading dimana para trader forex membagikan aktivitas trading mereka. Beberapa forum trading yang populer di antaranya Forex Factory dan TradingView. Di Indonesia, trader-trader biasanya berkerumun di Kaskus, indo.mt5, atau di Forexindo. Seputarforex juga menyediakan wadah diskusi bagi trader di platform Telegram. Ternyata, banyak sekali ya pilihan untuk belajar trading forex pemula?

Kesimpulan
Pelajaran yang bisa kita petik dari membuat jurnal forex harian adalah: Kesuksesan tidak bisa dibangun dalam sekejap, dan hal itu berasal dari ketekunan diri sendiri. Karena forex adalah aktivitas individual, dimana tidak ada bos yang memerintah kita, maka sudah sewajarnya jika kita berdisiplin mengisi jurnal trading forex harian, untuk melakukan evaluasi terhadap performa diri sendiri. Kemauan untuk mengevaluasi diri dan tidak cepat menyerah adalah kunci kesuksesan dalam forex.

 
Tips Membuat Jurnal Trading Forex Harian Lebih Menarik

1. Menambahkan Gambar Dan Warna
Meskipun trading forex bisa dijadikan sumber mata pencaharian, Anda tidak perlu terlalu kaku dalam membuat jurnal trading. Hal-hal sederhana seperti memilih buku jurnal dengan warna favorit, menambahkan gambar seperti chart sederhana, atau menempelkan hasil screenshot di jurnal, juga dapat dilakukan agar membuat jurnal trading forex tidak terasa membosankan.

2. Cari Inspirasi Lewat Forum Trading
Jika Anda adalah trader yang suka berselancar di internet, mencari inspirasi jurnal trading secara online juga bisa menjadi solusi. Gaya penyampaian jurnal trading ini pun macam-macam. Ada yang seperti menulis diary, ada juga yang singkat dan hanya berisi keterangan buka-tutup posisi serta prediksi.

Saat ini, telah banyak forum-forum trading dimana para trader forex membagikan aktivitas trading mereka. Beberapa forum trading yang populer di antaranya Forex Factory dan TradingView. Di Indonesia, trader-trader biasanya berkerumun di Kaskus, indo.mt5, atau di Forexindo. Seputarforex juga menyediakan wadah diskusi bagi trader di platform Telegram. Ternyata, banyak sekali ya pilihan untuk belajar trading forex pemula?

Kesimpulan
Pelajaran yang bisa kita petik dari membuat jurnal forex harian adalah: Kesuksesan tidak bisa dibangun dalam sekejap, dan hal itu berasal dari ketekunan diri sendiri. Karena forex adalah aktivitas individual, dimana tidak ada bos yang memerintah kita, maka sudah sewajarnya jika kita berdisiplin mengisi jurnal trading forex harian, untuk melakukan evaluasi terhadap performa diri sendiri. Kemauan untuk mengevaluasi diri dan tidak cepat menyerah adalah kunci kesuksesan dalam forex.


Sangat penting bagi seorang trader forex untuk melacak kesuksesan dan kegagalannya di masa lalu, demi mengoreksi langkah-langkah berikutnya. Tidak peduli apakah Anda seorang pemula yang baru memulai karir trading, atau Anda adalah trader pro dan sudah berpengalaman di pasar, pastinya akan lebih baik melihat kembali trading-trading sebelumnya. Melakukan evaluasi ulang merupakan salah satu cara agar bisa mencapai hasil trading lebih baik di masa depan. Untuk evaluasi ini, Anda perlu membuat jurnal trading forex.

Membuat jurnal trading mungkin menjadi suatu tugas yang sulit. Namun, seiring dengan konsistensi, lama kelamaan Anda akan memiliki sebuah jurnal trading yang tersusun rapi dan dapat digunakan untuk evaluasi trading rutin.

 

Bagaimana Cara Mencegah Margin Call?
Tutup posisi trading atau inject (tambah modal) sebelum kena Margin Call.
Jika ternyata dana dalam akun kurang memadai atau mepet, padahal masih ada posisi trading terbuka (floating), maka ada dua pilihan tindakan. Opsi pertama, tutup sendiri posisi trading yang sedang floating loss. Memang sama-sama rugi, tapi jika ditutup sendiri maka kemungkinan loss tidak sebesar jika terkena MC. Opsi kedua, jika menurut Anda tak lama lagi harga akan berbalik, maka setor (inject) dana tambahan ke broker forex Anda agar ketahanan margin meningkat.

Banyak broker yang akan menyarankan Anda untuk meng-inject kembali akun trading dengan modal lebih besar. Alasannya tentu saja agar margin kembali fresh dan posisi dapat ditahan lebih lama. Namun bijakkah hal tersebut dilakukan sebagai seorang trader?

Dari sisi psikologi trading, hal tersebut sama saja dengan Anda tidak mau mengakui kesalahan dalam menganalisa, yang tentu saja dapat berakibat lebih buruk di masa depan. Inject dana hanya bermanfaat jika Anda benar-benar yakin arah harga akan segera berbalik. Namun bagaimana jika harga malah meneruskan perjalanan hingga menghabiskan inject dana yang barusan Anda lakukan? Jika hal tersebut terus-menerus terjadi, tentu inject dana bukan lagi menjadi solusi handal untuk mengatasi kerugian besar akibat Margin Call. Karena itu, mari simak tips-tips selanjutnya untuk mendapat solusi yang lebih baik lagi.



Pilih leverage sewajarnya.
Leverage merupakan senjata utama trader retail dengan modal kecil. Namun, senjata ini juga dapat menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, Leverage dapat membantu trader meraih keuntungan besar dengan modal terbatas. Di sisi lain, Leverage juga dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti overtrading, overlot, dan kebiasaan buruk lain yang menyebabkan posisi cepat terkena Margin Call. Jadi langkah pertama untuk menghindari Margin Call adalah, bijaklah dalam memilih Leverage.

draft-revisi-apa-itu-margin-call-282826-3398.gif

Money management yang baik.
Pada dasarnya, Anda tidak akan mengalami Margin Call jika memiliki dan patuh terhadap money management yang baik. Dalam salah satu contoh management yang baik, seorang investor hanya mengalokasikan 2% dari ekuitasnya di setiap satu posisi trading. Coba hitung, jika Anda menerapkan prinsip tersebut, mungkinkah Anda mengalami Margin Call?

apa-itu-margin-call-118233-22259.png

Sebagai contoh, Anda memiliki akun trading dengan ekuitas 7,000 USD. Jika hanya dialokasikan 2% dari modal dalam satu posisi, berarti kita hanya perlu menggunakan 140 USD dari akun kita untuk satu posisi. Sehingga jika digunakan aturan yang sama untuk setiap posisi trading, perlu 25 posisi loss agar ekuitas Anda menyentuh angka di bawah 50%. Mengalami kerugian 25 kali secara berturut-turut adalah hal yang cukup mustahil, kecuali jika Anda trading tanpa rencana atau sedang terkena penyakit overtrading.



Pantau Free Margin dan Margin Level sebelum buka posisi trading.
Di MT4, Margin Level dapat mengingatkan Anda mengenai seberapa jauh jarak Anda dari "bencana" Margin Call. Pada platform trading lain, misalnya Streamster Agea, Margin Level kemungkinan tidak ditampilkan, tetapi Anda tetap bisa memantau ketersediaan margin dari menu yang tersedia dalam bentuk Free Margin. Free Margin sering juga disebut sebagai Available Margin atau Usable Margin.

apa-itu-margin-call-118233-23972.jpeg

Aturan "memantau Margin sebelum buka posisi" ini boleh jadi kedengaran remeh. Namun, banyak trader pemula mengabaikan atau tidak tahu tentang ini, sehingga mendadak kaget ketika posisi trading-nya ditutup otomatis oleh broker, segera setelah Open Posisi (OP). Disangka broker main-main, padahal diri sendiri yang lupa menengok berapa banyak ketersediaan margin.



Jangan buka posisi tanpa perhitungan yang baik.
Saat akan OP, selain harus menengok Margin yang masih tersedia dalam Akun, Anda juga perlu menghitung berapa banyak Margin yang dibutuhkan untuk membuka posisi baru. Bisa secara manual dengan menyusun trading plan harian, atau dengan tools semacam Kalkulator Margin.



Gunakan Stop Loss dan jadikan sebagai teman.
Menaruh Stop Loss di setiap posisi trading akan membantu Anda membatasi loss, sehingga MC dapat dihindari sejak awal. Selain Stop Loss, bisa juga menggunakan Trailing Stop.

Hentikan penggunaan Stop Loss dalam hati! Mulailah berteman dengan Stop Loss saat ini. Terkadang memang harga hanya mengejar Stop Loss Anda lalu kembali ke arah yang diprediksikan. Namun, terkadang harga juga bablas tanpa sempat berbalik lagi dan hanya menyisakan Margin Call. Agar tidak 'merasa dirugikan' oleh Stop Loss, sebaiknya Anda belajar lebih dalam tentang kesalahan-kesalahan umum trader dalam penempatan Stop Loss.



Ikuti terus pengumuman dari broker Anda.
Perlu diketahui, kebanyakan broker menetapkan syarat margin lebih tinggi pada akhir pekan. Contohnya, pada hari biasa hanya memerlukan 1% margin, tetapi untuk menahan posisi selama akhir pekan, margin yang dibutuhkan bisa meningkat hingga 2% atau lebih tinggi. Apabila syarat margin naik, maka Margin Call Level juga akan meninggi. Selain pada akhir pekan, perubahan margin juga acap dilakukan menjelang peristiwa-peristiwa yang diproyeksikan berdampak besar, misalnya Pemilu Presiden AS.

Hal penting yang perlu diingat ialah, Anda harus membaca kebijakan-kebijakan broker yang berkenaan dengan margin secara menyeluruh, agar dapat memahami serta merasa nyaman dengan risiko yang nantinya akan digunakan.



Penutup
Margin merupakan topik yang sensitif, dan beberapa orang memperdebatkan bahwa terlalu banyak margin itu berbahaya. Namun sebenarnya, semua tergantung kepada pertimbangan risiko sendiri; apakah Anda dapat mengatur sisi risiko dan potensi profit di setiap posisi trading yang dibuka.

Margin Call sejatinya bukanlah musuh yang harus Anda takuti atau bahkan hindari. Margin Call justru dapat menyelamatkan akun trading Anda dari kebangkrutan total. Hal ini tentu saja patut disyukuri dan diambil pelajaran. Jika Anda masih sering mengalami Margin Call, mungkin sekarang saatnya kembali memperdalam ilmu dasar trading Anda. Ulangi kembali mengkaji strategi (lakukan backtest maupun forward test), pahami dan terapkan prinsip money management yang baik, serta tuntun mental Anda ke jalan yang benar.


Sumber : seputarforex.com

 
Tidak Ada Yang Tahu Kemana Dan Sampai Di mana Nilai Tukar Sebuah Pasangan Mata Uang Akan​

Prinsip ini mesti dipegang teguh oleh setiap analis untuk menimbulkan dan memunculkan kesadaran bahwa kemana nilai tukar mata uang akan bergerak setelah saat ini adalah sebuah ketidak-pastian. Ketidak-pastian ini muncul karena dari banyaknya parameter-parameter yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya pergerakan nilai tukar sebuah pasangan mata uang, ada sebuah parameter yang belum dapat ditentukan secara pasti (eksak) ukurannya. Para analis mendefenisikan parameter yang belum memiliki ukuran ini sebagai minat setiap pelaku pasar yang aktif bertransaksi saat itu. Minat para pelaku pasar inilah yang berperan sangat penting dalam mempengaruhi keputusan yang dilakukan oleh setiap pelaku pasar saat bertransaksi di pasar mata uang (Forex Market). Para analis kesulitan untuk mengukur minat ini sebagai sesuatu yang eksak dikarenakan penyebab munculnya minat pada setiap pelaku pasar ternyata sangatlah bervariasi atau dengan kata lain banyak sekali hal-hal yang dapat menjadi penyebab munculnya minat ini pada setiap pelaku pasar. Dan yang lebih buruknya lagi diketahui juga bahwa minat setiap pelaku pasar ini ternyata bisa berubah dan muncul kapan saja. Pengaruhnya pada pergerakan harga ini berarti bahwa harga bisa bergerak terus ke satu arah atau bisa saja tiba-tiba berhenti atau langsung berbalik arah tanpa ada peringatan apapun atau tanpa ada tanda apapun yang dapat kita deteksi untuk mengantisipasi pergerakan tersebut.

Nah, dengan memiliki kesadaran bahwa tidak ada yang tahu kemana dan sampai dimana nilai tukar sebuah pasangan mata uang akan bergerak setelah saat ini maka kita sebagai analis akan dipaksa untuk selalu mempersiapkan segala resiko yang mungkin muncul dari setiap keputusan yang kita ambil ketika bertransaksi di Forex Market. Setiap analis berpengalaman selalu mempersiapkan dua skenario dalam setiap keputusan yang diambilnya setelah melakukan analisa dan penarikan kesimpulan. Skenario pertama adalah skenario yang akan dijalankannya dan skenario kedua adalah skenario yang akan dijalankannya hanya jika skenario pertama tidak bekerja sebagaimana analisa dan penarikan kesimpulan yang telah dilakukannya.


 
Tidak Ada Yang Tahu Kemana Dan Sampai Di mana Nilai Tukar Sebuah Pasangan Mata Uang Akan​

Prinsip ini mesti dipegang teguh oleh setiap analis untuk menimbulkan dan memunculkan kesadaran bahwa kemana nilai tukar mata uang akan bergerak setelah saat ini adalah sebuah ketidak-pastian. Ketidak-pastian ini muncul karena dari banyaknya parameter-parameter yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya pergerakan nilai tukar sebuah pasangan mata uang, ada sebuah parameter yang belum dapat ditentukan secara pasti (eksak) ukurannya. Para analis mendefenisikan parameter yang belum memiliki ukuran ini sebagai minat setiap pelaku pasar yang aktif bertransaksi saat itu. Minat para pelaku pasar inilah yang berperan sangat penting dalam mempengaruhi keputusan yang dilakukan oleh setiap pelaku pasar saat bertransaksi di pasar mata uang (Forex Market). Para analis kesulitan untuk mengukur minat ini sebagai sesuatu yang eksak dikarenakan penyebab munculnya minat pada setiap pelaku pasar ternyata sangatlah bervariasi atau dengan kata lain banyak sekali hal-hal yang dapat menjadi penyebab munculnya minat ini pada setiap pelaku pasar. Dan yang lebih buruknya lagi diketahui juga bahwa minat setiap pelaku pasar ini ternyata bisa berubah dan muncul kapan saja. Pengaruhnya pada pergerakan harga ini berarti bahwa harga bisa bergerak terus ke satu arah atau bisa saja tiba-tiba berhenti atau langsung berbalik arah tanpa ada peringatan apapun atau tanpa ada tanda apapun yang dapat kita deteksi untuk mengantisipasi pergerakan tersebut.

Nah, dengan memiliki kesadaran bahwa tidak ada yang tahu kemana dan sampai dimana nilai tukar sebuah pasangan mata uang akan bergerak setelah saat ini maka kita sebagai analis akan dipaksa untuk selalu mempersiapkan segala resiko yang mungkin muncul dari setiap keputusan yang kita ambil ketika bertransaksi di Forex Market. Setiap analis berpengalaman selalu mempersiapkan dua skenario dalam setiap keputusan yang diambilnya setelah melakukan analisa dan penarikan kesimpulan. Skenario pertama adalah skenario yang akan dijalankannya dan skenario kedua adalah skenario yang akan dijalankannya hanya jika skenario pertama tidak bekerja sebagaimana analisa dan penarikan kesimpulan yang telah dilakukannya.



Tips mudah memprediksi pergerakan mata uang dalam forex. Sekarang, belajar forex sungguh menjadi tren yang ditekuni oleh orang dalam jumlah banyak. Tentu, anda pun pasti menyadarinya bukan? Mungkin, anda sendiri pun cukup tertarik untuk menekuni dunia forex atau sedang dalam fase belajar forex agar bisa menjadi kaya dalam waktu cepat. Tapi masalahnya, terdapat kendala yang sering dirasakan oleh orang orang yang baru terjun ke dunia forex trading. Kendala itu terletak pada sulitnya memprediksi pergerakan mata uang dalam forex.

 

Apa Arti Margin Dalam Trading

Margin pada trading adalah istilah yang digunakan untuk trading dengan modal pinjaman. Hal ini menarik karena adanya fakta bahwa investasi forex dapat dilakukan dengan uang riil yang nilainya lebih rendah dari ukuran transaksinya. Selain itu, trader dapat membuka posisi (open position) yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil.

Margin pada trading di pasar Forex diukur dalam satuan nilai. Kata "satuan" merujuk pada nilai transaksi, misalnya $100,000 yang dengan sistem trading margin dapat ditransaksikan dengan dana lebih kecil, misalnya 0.5% dari nilai aslinya, atau sekitar $500.

Hal tersebut bisa terjadi, karena trading forex tidak melibatkan mata uang secara fisik. Untuk bisa membeli atau menjual mata uang, Anda tidak perlu bertransaksi dengan uang sungguhan, melainkan hanya nilainya. Untuk bisa membuka suatu order, Anda cukup menyediakan uang yang diperlukan sebagai jaminan atas transaksi. Nah, jaminan itulah yang kemudian disebut sebagai margin dalam forex.

Hubungan Margin Dan Leverage
Jumlah jaminan atas transaksi tidak harus sesuai dengan nominal transaksi, karena trader forex bisa menggunakan leverage. Leverage inilah yang mampu 'mengungkit' daya trading lebih tinggi dari kemampuan dana. Bila Anda menggunakan leverage 1:100 misalnya, maka Anda bisa membuka transaksi dengan ukuran 100 kali lipat lebih besar dari dana sesungguhnya. Dalam contoh di atas, dana $500 bisa dipakai untuk membuka transaksi 1 lot atau senilai $100,000, karena sebelumnya telah ditunjang dengan leverage 1:200 (200 x 500 = 100,000).

Jumlah margin bergantung pada besarnya leverage yang Anda gunakan. Semakin besar leverage maka semakin kecil pula margin yang Anda bayarkan sebagai jaminan atas transaksi. Untuk memperjelas pemahaman Anda, berikut ini tabel perbandingan leverage dan margin:

apa-arti-margin-dalam-trading-279234-24506.png

Sumber : seputarforex.com

 
Back
Top