Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Hubungan Antara Time Frame Dan Validitas Sinyal
Anggaplah pasar seperti hubungan antar personal. Semakin lama mengenal seseorang, Anda akan semakin tahu apakah orang tersebut bisa dipercaya atau tidak. Jika banyak orang mengatakan bahwa si A bisa dipercaya, maka kemungkinan Anda akan percaya. Anda tidak bisa menentukan apakah seseorang bisa dipercaya atau tidak ketika masih dalam proses untuk mengetahuinya.

Contoh yang lebih spesifik, misalnya Anda bertemu seseorang untuk pertama kali. Nah, manakah waktu yang lebih akurat untuk mengetahui karakter dan kepribadian orang tersebut, berbicara dengannya selama 5 menit saja atau selama sehari penuh? Tentu yang lebih lama bukan? Semakin lama Anda mengenal seseorang, akan semakin akurat pengetahuan Anda mengenai orang tersebut.

Hal itu sangat mirip dengan trading forex. Semakin Anda sering mempelajari Time Frame tinggi seperti Weekly, Daily, atau 4-hour, semakin Anda akan mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh tentang keadaan pasar. Muatan Time Frame tinggi lebih lengkap dibandingkan Time Frame yang lebih rendah, karena menunjukkan lebih banyak data dan periode waktu trading yang lebih panjang.

Seperti ilustrasi sebelumnya, trading dengan time frame tinggi bisa diumpamakan Anda bertemu orang yang telah lama Anda kenal, sehingga Anda bisa memperkirakan bagaimana dia akan bereaksi terhadap tindakan Anda. Sebaliknya, trading dengan Time frame rendah (5 menit atau 1 menit) tidak ada bedanya seperti bertemu dengan orang yang belum lama Anda kenal, sehingga Anda perlu waktu lebih lama untuk mempelajari karakternya.

Sebagai contoh, perhatikan chart EUR/USD pada Time Frame trading forex 5 menit berikut:

pengaruh-time-frame-pada-hasil-trading-286276-45455.jpg

Dari gambar tersebut kita tidak bisa mengetahui apakah tren harga sedang naik atau turun, mengingat pergerakannya begitu cepat dan sentimennya tidak konsisten. Pergerakan harga itu terjadi sekitar kurang lebih 2 jam dengan range mencapai 80 pip.

Nah, bandingkan dengan Time Frame trading forex pada kisaran Daily di bawah ini. Garis tren yang sedang berlangsung sudah terbentuk sehingga kita lebih mudah untuk mengambil keputusan:

pengaruh-time-frame-pada-hasil-trading-286276-59244.jpg

Sumber : seputarforex.com

 

Hal-Hal Yang Patut Dicermati Saat Memilih Time Frame Trading Forex
Time Frame trading forex mana yang terbaik? Ini relatif dan sangat bergantung pada metode masing-masing trader. Ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing Time Frame trading forex. Apapun pilihan Anda nantinya, prinsip mengenai Time Frame akan selalu sama: ada beberapa hal yang patut diwaspadai saat Anda menggunakan Time Frame terlalu rendah, di antaranya:



1. Terlalu Banyak Noise
Jika Anda membandingkan chart trading 5 menit dengan 1 jam, maka pada Time Frame yang lebih rendah (5 menit) akan tampak sinyal-sinyal yang kelihatannya valid, tetapi gagal menghasilkan profit signifikan (Failed Signals). Time Frame rendah dalam hal ini adalah yang lebih kecil dari 1 jam. Alasannya adalah karena pada Time Frame 5 menit banyak terdapat pergerakan harga yang kurang berarti dibandingkan dengan Time Frame 1 jam.

draft-revisi-pengaruh-time-frame-pada-hasil-trading-286276-27452.jpg

Anda akan jarang menemukan pergerakan harga yang terarah dan kuat, karena biasanya cuma ada rentetan pergerakan yang kurang berarti, atau lazim disebut Noise. Sementara pada time frame 1 jam, Anda akan lebih banyak melihat pergerakan bar harga yang terarah.



2. Kesulitan Mengatur Rerata Range Harian Dan Stop Loss
Pasar bergerak dalam range yang bisa dirata-rata setiap harinya. Range rata-rata ini akan selalu berubah sesuai dengan keadaan volatilitas pasar, yang bisa berdampak langsung pada posisi terbuka. Umumnya, perubahan volatilitas ekstrim perlu diantisipasi dengan perhitungan manajemen risiko sebaik mungkin, guna menghindari risiko kerugian jika terjadi reversal di luar prediksi.

Dalam hal ini, masalah yang sering dialami para trader harian atau Scalper yang biasanya menggunakan Time Frame rendah adalah Stop Loss. Jika ditempatkan pada jarak yang terlalu rapat, kemungkinan Stop Loss untuk kena akan lebih besar. Hal itu akan berbeda jika level Stop Loss tersebut berada dalam range rata-rata time frame yang lebih tinggi, seperti di chart 4-Hours atau Daily.



3. Time Frame Trading Forex Rendah Memicu Overtrading
Berhubungan dengan Noise yang telah disebutkan pada poin pertama, trading dengan Time Frame rendah juga cenderung menyebabkan Overtrading. Trader akan cenderung tergoda entry ketika melihat sinyal-sinyal trading yang banyak bermunculan, meski kecil kemungkinannya untuk bisa menghasilkan profit yang memadai. Karena itu, strategi Scalping seringkali tidak disarankan untuk pemula, meskipun terlihat sederhana dan mudah.

Overtrading dapat dihindari dengan cara tidak terlalu banyak berpindah-pindah Time Frame. Jika belum bisa disiplin dan asal membuka peluang pada setiap Time Frame dengan dasar coba-coba, maka Anda masih perlu belajar lagi membuat Trading Plan.

Sumber : seputarforex.com

 

5 Tips Dari Trader Yang Sukses Sulap $600 Jadi $100,000

Kisah-kisah sukses para trader banyak beredar di internet, termasuk yang satu ini. Seorang trader full-time asal Sydney, Australia, bernama J Park, disoroti oleh media terkemuka MarketWatch berkat screenshot hasil tradingnya yang fantastis. Ia berhasil mengelola dana sebesar USD600 yang didepositkan pada Maret 2014 menjadi USD100,000 per Februari 2017. Luar biasa, bukan? Ini beberapa hal yang direkomendasikan J Park bagi para trader pemula, sebagaimana dikutip dari wawancaranya dengan Mike Bellafiore dari SMB Capital.

5-tips-dari-trader-yang-sukses-sulap-600-jadi-100000-279267-23223.jpeg

1. Serap Pengetahuan Dari Berbagai Sumber
"Saya menghasilkan sejumlah uang dengan mudah (100% keberuntungan), menghanguskan beberapa akun trading, (kemudian) memulai lagi dengan akun $600 untuk ketiga kalinya dan baru-baru ini profit keseluruhannya melewati $100,000," kata Park, sambil menambahkan bahwa ia belajar dari beberapa mentor, "Saya belajar banyak dari banyak orang di Twitter."


2. Siap Bekerja Keras Melakukan Penelitian
"Saya bertrading atau setidaknya memantau pergerakan pasar dari pukul 9:30am hingga 4pm dan melakukan (penelitian) yang diperlukan di luar jam trading agar bisa memperbaiki hasil trading (meski mulanya saya bahkan tidak tahu bagaimana melakukannya)."


3. Pantang Menyerah
"Saya harus berurusan dengan rintangan-rintangan yang sama dengan trader kecil pada umumnya ketika memulai bertrading. Kurang petunjuk, akun kecil, komisi trading tinggi; apa saja masalahnya, saya mengalaminya," ujar Park,"Saya kira saya bisa sukses karena saya tidak menggunakan 'rintangan-rintangan' itu sebagai alasan mengapa saya mengalami kegagalan, serta terus memberdayakan waktu dan energi untuk berusaha mencapai sukses."


4. Bandingkan Diri Anda Dengan Orang Lain
"Saya mulai mem-posting Profit/Loss harian saya di Twitter pada pertengahan tahun 2016 sebagai suatu cara untuk secara objektif mendokumentasikan kemajuan saya dan berhubungan dengan para trader yang kemungkinan berada pada level yang sama," papar Park. "Saya kira ini telah sangat membantu kemajuan saya, dan saya ingin terus belajar dari trader-trader dari bermacam-macam level kemampuan."

5-tips-dari-trader-yang-sukses-sulap-600-jadi-100000-279267-32340.jpeg

Grafik Profit/Loss Kumulatif Yang Di-posting J Park Di Akun Twitter-nya.



5. Hindari Dua Kesalahan Utama Trader Pemula
Menurut J Park, ada dua masalah yang umumnya membayangi trader pemula:

Terlalu berfokus pada profit dan loss, tetapi tak cukup memperhatikan proses trading-nya.
"Jika strategi Anda sudah menunjukkan ketangguhannya dari waktu ke waktu, satu-satunya yang perlu Anda perhatikan adalah eksekusi rencana yang konsisten, lalu profit/loss akan terurus dengan sendirinya."

Mengabaikan setup trading dan tidak menyesuaikannya dengan diri Anda.
"Menurut hemat saya, mengadakan penjelasan-penjelasan tambahan untuk setup trading yang masuk akal bagi Anda, sekaligus juga kriteria untuk entry dan exit, adalah yang terpenting untuk membangun keyakinan diri pada aktivitas trading Anda."

Bagaimana pendapat Anda mengenai tips-tips J Park? Banyak diantaranya tentu sudah akrab di telinga, tetapi ada juga pesan-pesan yang cukup inspiratif, seperti memanfaatkan media sosial sebagai bahan belajar trading forex dengan follow akun-akun twitter dan berbagi dengan sesama trader. Banyak trader sebenarnya sudah menjalani proses serupa, terutama di ForexFactory, tempat kumpul para trader seluruh dunia; tetapi barangkali jarang yang menjalaninya setekun Park.

Tips-tips ini kedengarannya sederhana, tetapi dua tema yang diulang-ulang adalah kesungguhan dan kerja keras. Tak ada orang bisa sukses trading mendadak ibarat kejatuhan durian di siang bolong dengan mengandalkan keberuntungan saja.

Sumber : seputarforex.com

 
Scalper dan Broker​

Ada 2 jenis scalper yaitu:

1.Scalper Aktif

Scalper aktif adalah seorang scalper yang melakukan eksekusi puluhan kali dalam sehari .Biasanya trader ini adalah trader yang jeli melihat signal serta ulet.

2.Scalper Pasif


Scalpers Pasif adalah seorang Scalpers yang lebih mengutamakan kualitas lot daripada jumlah pips, jadi dalam sekali open posisi dia membuka eksekusi dengan lot besar. Scalper pasif hanya melakukan 2-3 kali trading untuk mencapai target profit dalam sehari.

Jika anda ingin menjadi seorang scalper , yang paling harus diperhatikan adalah kecepatan koneksi dengan server broker.karena targetnya pendek maka jangan sampai kita mendapatkan harga masukan yang tidak bagus akibat adanya delay karena lambatnya koneksi.Koneksi internet yang lambat ini pada kenyataannya telah banyak membuat scalper bangkrut. Yang berawal dari emosi karena terlambat masuk dan keluar market.

Pemilihan broker forex dibawah, didasarkan atas kriteria:

  • Tingkat layanan yg cukup bagus, dengan batas-batas komplain yg sewajarnya.
  • Mensupport Metatrader yg merupakan aplikasi trading forex yg paling populer saat ini.
  • Kemudahan dalam administrasi (Registrasi, Deposit, Penarikan)
  • Beregulasi, walau minimum hanya dalam tingkat regulasi negara dimana broker itu berdiri.
  • Setiap broker forex pasti ada plus dan minusnya.

 
Scalper dan Broker​

Ada 2 jenis scalper yaitu:

1.Scalper Aktif

Scalper aktif adalah seorang scalper yang melakukan eksekusi puluhan kali dalam sehari .Biasanya trader ini adalah trader yang jeli melihat signal serta ulet.

2.Scalper Pasif


Scalpers Pasif adalah seorang Scalpers yang lebih mengutamakan kualitas lot daripada jumlah pips, jadi dalam sekali open posisi dia membuka eksekusi dengan lot besar. Scalper pasif hanya melakukan 2-3 kali trading untuk mencapai target profit dalam sehari.

Jika anda ingin menjadi seorang scalper , yang paling harus diperhatikan adalah kecepatan koneksi dengan server broker.karena targetnya pendek maka jangan sampai kita mendapatkan harga masukan yang tidak bagus akibat adanya delay karena lambatnya koneksi.Koneksi internet yang lambat ini pada kenyataannya telah banyak membuat scalper bangkrut. Yang berawal dari emosi karena terlambat masuk dan keluar market.

Pemilihan broker forex dibawah, didasarkan atas kriteria:

  • Tingkat layanan yg cukup bagus, dengan batas-batas komplain yg sewajarnya.
  • Mensupport Metatrader yg merupakan aplikasi trading forex yg paling populer saat ini.
  • Kemudahan dalam administrasi (Registrasi, Deposit, Penarikan)
  • Beregulasi, walau minimum hanya dalam tingkat regulasi negara dimana broker itu berdiri.
  • Setiap broker forex pasti ada plus dan minusnya.


Scalping adalah strategi trading pada timeframe rendah dengan tujuan mendapatkan keuntungan cepat. Strategi trading forex paling populer di Indonesia ini menghasilkan frekuensi trading yang tinggi (antara puluhan hingga ratusan dalam sehari), meskipun rata-rata keuntungan per posisi trading terhitung sedikit (sekitar 5-15 pips). Trader pengguna strategi scalping disebut sebagai Scalper.

 
3 Pelanggaran Aturan Broker Forex yang Sering Dilakukan Trader


Trader yang sudah lama malang-melintang di belantara forex hampir pasti pernah menerima email teguran atau peringatan dari broker. Isinya berkisar mulai dari "gagal withdraw karena dana tidak mencukupi" hingga "Anda diduga melakukan pelanggaran xxx sehingga keuntungan dibatalkan", dan masih banyak lagi. Teguran dan peringatan seperti itu berhubungan dengan berbagai pelanggaran aturan broker forex yang sering dilakukan trader tanpa sengaja, karena memang tidak tahu atau mengira kalau broker memperbolehkannya.

Pelanggaran semacam itu dapat mengakibatkan trader mengalami kerugian yang cukup besar. Padahal, jika mengenalinya sejak awal, maka trader bisa menghindari dengan mudah. Nah, untuk membantu Anda mengenali "ranjau" semacam ini, simaklah tiga jenis pelanggaran aturan broker forex yang sering dilakukan trader berikut ini.

1. Tarik Dana (Withdrawal) Saat Ada Posisi Floating

Pada dasarnya, trader bisa menarik dana dari broker kapan saja. Namun, jika Anda melakukannya saat masih ada posisi yang belum close, alias masih floating, maka upaya menarik dana bisa gagal. Mengapa? Karena fluktuasi harga di pasar bisa berpengaruh negatif hingga balance Anda tak mencukupi jumlah withdrawal. Selain itu, banyak broker melarang penarikan dana saat ada posisi floating karena available margin (free margin) bisa anjlok mendadak setelah withdrawal, hingga mengakibatkan Anda rentan kena margin call (MC).

Oleh karena itu, pastikan bahwa Anda menarik dana dari akun hanya setelah semua posisi di-close. Saat mengisi formulir penarikan dana, pastikan juga bahwa setiap kolom sudah diisi sebagaimana mestinya, tanpa kekeliruan seperti salah ketik yang bisa berakibat fatal.

2. Trading Forex dengan IP Berubah-ubah

IP (Internet Protocol) adalah "alamat" bagi komputer atau gadget Anda yang memberi tahu internet kemana mereka bisa mengirim email atau data lainnya. Alamat IP bagi komputer atau gadget Anda bisa tetap, juga bisa berubah-ubah. Konon ada upaya yang bisa dilakukan agar IP tak berganti-ganti, tetapi umumnya IP yang kita gunakan dapat berubah meski kita menggunakan satu ISP yang sama.

IP tetap atau berubah-ubah semestinya tidak menjadi masalah besar. Namun, ada beberapa trader mendapatkan teguran karena dituduh IP berubah-ubah, kemudian uang dalam akun tak bisa di-withdraw. Jadi, apakah trading forex harus dengan satu IP yang sama saja, atau boleh berubah-ubah?

Lazimnya broker forex memperbolehkan trading forex dengan IP berubah-ubah. Namun, ada situasi tertentu yang mungkin membuat mereka melarangnya, misalnya saat kontes trading forex atau promosi akun berbonus besar. Dalam kasus-kasus seperti itu, trader yang ingin berpartisipasi dalam kontes trading atau mendapatkan akun berbonus besar, seringkali dilarang menggunakan IP yang berubah-ubah.

Untuk menanggulangi masalah ini, sebaiknya Anda mencermati syarat dan ketentuan kontes atau bonus yang ingin diikuti. Konfirmasi langsung dengan kontak layanan pelanggan broker apabila masih belum jelas. Pelanggaran aturan broker forex yang satu ini bisa dihindari dengan mudah jika Anda mencermati Terms and Condition saat pendaftaran awal.

3. Arbitrase...atau Dituduh Melakukan Arbitrase

Arbitrase merupakan suatu teknik trading yang kontroversial, memanfaatkan selisih kuotasi harga dari dua atau lebih broker forex. Teknik ini berpotensi merugikan broker, sehingga mayoritas broker melarang arbitrase meskipun memperbolehkan segala jenis teknik trading lainnya. Namun, seringkali terjadi pula suatu broker menuduh trader melakukan arbitrase, padahal sang trader tak melakukan hal itu. Apa pasal?

Dalam hal ini, ada satu hal yang perlu diperhatikan oleh trader: broker tidak akan tahu apakah Anda melakukan arbitrase atau tidak, kecuali jika beberapa broker Anda punya penyedia likuiditas yang sama, atau Anda menggunakan tools terlarang yang dapat dideteksi oleh pihak broker. Karenanya, kebanyakan tuduhan arbitrase yang dijatuhkan terhadap trader itu justru tak berbukti dan tak beralasan. Tak usah berpikir panjang-panjang, karena boleh jadi kesalahannya bukan terletak pada Anda sebagai trader.

Bahkan, jika menerima surat dari broker yang muatannya menuduh Anda melakukan arbitrase (padahal Anda sama sekali tak melakukan hal itu) sehingga mereka memangkas profit Anda secara sepihak, maka Anda bisa menganggap bahwa broker bertindak curang. Dalam insiden semacam itu, Anda mungkin tidak akan bisa mendapatkan kembali uang Anda yang 'digunting' broker. Namun, Anda tentunya bisa pindah ke broker forex lain yang lebih bonafid.

 
3 Pelanggaran Aturan Broker Forex yang Sering Dilakukan Trader


Trader yang sudah lama malang-melintang di belantara forex hampir pasti pernah menerima email teguran atau peringatan dari broker. Isinya berkisar mulai dari "gagal withdraw karena dana tidak mencukupi" hingga "Anda diduga melakukan pelanggaran xxx sehingga keuntungan dibatalkan", dan masih banyak lagi. Teguran dan peringatan seperti itu berhubungan dengan berbagai pelanggaran aturan broker forex yang sering dilakukan trader tanpa sengaja, karena memang tidak tahu atau mengira kalau broker memperbolehkannya.

Pelanggaran semacam itu dapat mengakibatkan trader mengalami kerugian yang cukup besar. Padahal, jika mengenalinya sejak awal, maka trader bisa menghindari dengan mudah. Nah, untuk membantu Anda mengenali "ranjau" semacam ini, simaklah tiga jenis pelanggaran aturan broker forex yang sering dilakukan trader berikut ini.

1. Tarik Dana (Withdrawal) Saat Ada Posisi Floating

Pada dasarnya, trader bisa menarik dana dari broker kapan saja. Namun, jika Anda melakukannya saat masih ada posisi yang belum close, alias masih floating, maka upaya menarik dana bisa gagal. Mengapa? Karena fluktuasi harga di pasar bisa berpengaruh negatif hingga balance Anda tak mencukupi jumlah withdrawal. Selain itu, banyak broker melarang penarikan dana saat ada posisi floating karena available margin (free margin) bisa anjlok mendadak setelah withdrawal, hingga mengakibatkan Anda rentan kena margin call (MC).

Oleh karena itu, pastikan bahwa Anda menarik dana dari akun hanya setelah semua posisi di-close. Saat mengisi formulir penarikan dana, pastikan juga bahwa setiap kolom sudah diisi sebagaimana mestinya, tanpa kekeliruan seperti salah ketik yang bisa berakibat fatal.

2. Trading Forex dengan IP Berubah-ubah

IP (Internet Protocol) adalah "alamat" bagi komputer atau gadget Anda yang memberi tahu internet kemana mereka bisa mengirim email atau data lainnya. Alamat IP bagi komputer atau gadget Anda bisa tetap, juga bisa berubah-ubah. Konon ada upaya yang bisa dilakukan agar IP tak berganti-ganti, tetapi umumnya IP yang kita gunakan dapat berubah meski kita menggunakan satu ISP yang sama.

IP tetap atau berubah-ubah semestinya tidak menjadi masalah besar. Namun, ada beberapa trader mendapatkan teguran karena dituduh IP berubah-ubah, kemudian uang dalam akun tak bisa di-withdraw. Jadi, apakah trading forex harus dengan satu IP yang sama saja, atau boleh berubah-ubah?

Lazimnya broker forex memperbolehkan trading forex dengan IP berubah-ubah. Namun, ada situasi tertentu yang mungkin membuat mereka melarangnya, misalnya saat kontes trading forex atau promosi akun berbonus besar. Dalam kasus-kasus seperti itu, trader yang ingin berpartisipasi dalam kontes trading atau mendapatkan akun berbonus besar, seringkali dilarang menggunakan IP yang berubah-ubah.

Untuk menanggulangi masalah ini, sebaiknya Anda mencermati syarat dan ketentuan kontes atau bonus yang ingin diikuti. Konfirmasi langsung dengan kontak layanan pelanggan broker apabila masih belum jelas. Pelanggaran aturan broker forex yang satu ini bisa dihindari dengan mudah jika Anda mencermati Terms and Condition saat pendaftaran awal.

3. Arbitrase...atau Dituduh Melakukan Arbitrase

Arbitrase merupakan suatu teknik trading yang kontroversial, memanfaatkan selisih kuotasi harga dari dua atau lebih broker forex. Teknik ini berpotensi merugikan broker, sehingga mayoritas broker melarang arbitrase meskipun memperbolehkan segala jenis teknik trading lainnya. Namun, seringkali terjadi pula suatu broker menuduh trader melakukan arbitrase, padahal sang trader tak melakukan hal itu. Apa pasal?

Dalam hal ini, ada satu hal yang perlu diperhatikan oleh trader: broker tidak akan tahu apakah Anda melakukan arbitrase atau tidak, kecuali jika beberapa broker Anda punya penyedia likuiditas yang sama, atau Anda menggunakan tools terlarang yang dapat dideteksi oleh pihak broker. Karenanya, kebanyakan tuduhan arbitrase yang dijatuhkan terhadap trader itu justru tak berbukti dan tak beralasan. Tak usah berpikir panjang-panjang, karena boleh jadi kesalahannya bukan terletak pada Anda sebagai trader.

Bahkan, jika menerima surat dari broker yang muatannya menuduh Anda melakukan arbitrase (padahal Anda sama sekali tak melakukan hal itu) sehingga mereka memangkas profit Anda secara sepihak, maka Anda bisa menganggap bahwa broker bertindak curang. Dalam insiden semacam itu, Anda mungkin tidak akan bisa mendapatkan kembali uang Anda yang 'digunting' broker. Namun, Anda tentunya bisa pindah ke broker forex lain yang lebih bonafid.


Terimakasih informasinya gan, benar sekali hal-hal yang agan sebutkan diatas adalah beberapa pelanggaran yang sering dilakukan trader terhadap aturan dari broker. Pelanggaran ini sebenarnya bisa dihindari bila trader benar-benar memperhatikan aturan yang telah di tentukan oleh broker. Jadi trader harus lebih memperhatikan aturan-aturan tersebut sehingga tidak mengalami kerugian akibat melanggar aturan.

 

Apa Itu Spekulator Pasar?

Banyak orang yang tidak menyadari kalau dirinya seorang spekulator. Setiap transaksi yang dilakukan trader akan memiliki kemungkinan apakah permainannya berbentuk spekulasi atau tidak. Di artikel ini, kita akan membahas ciri khusus yang dilakukan oleh seorang spekulator, dan apa itu spekulator pasar.

Dalam pemahaman sederhananya, spekulator adalah seorang trader yang tak ragu menggunakan risiko besar untuk mendapatkan hasil besar. Spekulator pasar berani mengambil risiko besar untuk mengantisipasi pergerakan pasar, dengan harapan meraih hasil besar dengan cepat.

draft-revisi-apa-itu-spekulator-283000-2614.jpeg

Membedah Spekulator Pasar Lebih Dalam
Secara harfiah, spekulasi berasal dari kata specula dalam bahasa Latin, yang berarti sebuah menara pengamatan. Munculnya istilah spekulator didasarkan pada keinginan seorang trader untuk mengamati dan memprediksi harga di masa depan, saat volatilitas pasar sedang tinggi. Aktivitas itu juga berangkat dari keyakinan jika sebuah transaksi dapat menghasilkan profit tinggi, meskipun indikator bisa jadi berkata lain.

Banyak pihak percaya bahwa semua bentuk investasi itu dapat dikatakan sebagai spekulasi, mengingat tidak ada yang benar-benar tahu kemana dan sampai mana market akan bergerak. Namun pada kenyataannya, istilah spekulasi biasanya lebih digunakan pada transaksi yang melibatkan risiko besar. Hal ini tentunya berbeda dengan investor yang selalu mengutamakan pengendalian risiko agar bisa mendapatkan konsistensi dalam jangka panjang.

Menurut John Maynard Keynes, spekulasi adalah sebuah seni untuk mengetahui pergerakan market, bahkan saat market-pun belum mengetahuinya. Contohnya, seorang spekulator pasar membeli 1 lot EUR/USD ketika pasangan ini sedang dalam perjalanan turun. Tindakan melawan arus itu dilakukan atas dasar anggapan bahwa harga (kemungkinan) telah sampai pada titik jenuh jualnya, dan akan naik tak lama lagi.

Seorang spekulator pasar biasanya pandai dalam menganalisa dari sisi fundamental dan teknikal. In any case, spekulator tidak membuka posisinya sambil menutup mata. Jika dilihat dari lamanya membuka posisi, spekulator pasar hampir mirip dengan trader pada umumnya. Ada yang membuka posisinya dalam hitungan menit, ada pula yang membuka posisinya dalam hitungan jam, hari, hingga minggu dan bulan.

Selain itu, spekulator pasar juga biasanya hanya melakukan transaksi pada beberapa instrumen saja. Biasanya, para spekulator hanya menguasai 1 pasangan mata uang. Kapan dan di manapun Anda melihatnya, mereka hanya akan membuka dan mengeksekusi posisi mereka pada pasangan tersebut. Hari demi hari akan dihabiskan dengan mengamati dan memahami pergerakan pasangan tersebut. Dengan tingkat keuletannya, mereka bisa mendapatkan keuntungan ganda dengan menjual dan membeli pasangan tersebut pada titik-titik krusial.

Sumber : seputarforex.com

 

Antara Investor, Spekulator, Dan Gambler

Dikutip dari buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham, investor adalah mereka yang melakukan suatu tindakan dengan analisis mendalam, serta mengutamakan keselamatan modal pokok dan pengembalian memadai. Aktivitas di luar itu berarti dilakukan oleh spekulator pasar.

Dari pengertian di atas, jika ditarik garis pemisah antara investor dan spekulator, terdapat sebuah celah kecil. Celah ini muncul pada money management. Investor akan mementingkan keselamatan modal serta return yang baik terlebih dahulu, sebelum berinvestasi pada suatu pasangan mata uang. Sementara itu, spekulator tidak begitu. Kebanyakan spekulator tanpa pikir panjang akan masuk dalam jumlah lot yang sangat besar tanpa perhitungan terlebih dahulu. Selain itu, dikutip dari Investopedia, kebanyakan investor beroperasi dalam jangka waktu lama jika dibandingkan dengan spekulator.

Meskipun begitu, seperti telah dijelaskan di atas, tidak ada yang benar-benar bisa mengetahui ke arah mana pasar akan bergerak, sehingga segala bentuk investasi itu juga merupakan spekulasi. Selain itu, perbedaan paling realistis antara investor dan spekulator pasar ada pada perilaku mereka terhadap pergerakan pasar. Bagi para spekulator, tindakan antisipasi dan pengambilan keuntungan cepat dari pasar dengan fluktuasi tinggi merupakan hal utama. Sedangkan investor tidak terlalu mengambil pusing akan fluktuasi pasa. Mereka sadar bahwa cepat atau lambat harga pasti akan bergerak ke arah prediksi mereka.

Saking tipisnya celah antara investor dan spekulator pasar, ada ungkapan kecil di internet yang berbunyi, "Seorang spekulator hanyalah nvestor yang mengambil risiko besar agar bisa mendapatkan keuntungan besar."

draft-revisi-apa-itu-spekulator-283000-25313.jpeg

Hal paling berbeda dari keduanya adalah gambler atau mungkin lebih akrab di telinga kita sebagai pejudi. Gambler hanya benar-benar memanfaatkan faktor keberuntungan dan insting pada dirinya. Hal inilah yang sering salah dianggap oleh orang-orang. Banyak orang menyamakan spekulator dengan gambler, padahal spekulator bisa meraih untung miliaran Dolar AS dari hasil spekulasinya, sedangkan gambler hanya bisa profit saat sedang untung. Mereka tidak melakukan analisa ataupun spekulasi, hanya sekedar mengandalkan insting. Jadi kalau sedang apes? Ya siap-siap saja menangguk kerugian besar.

Sumber : seputarforex.com

 

Contoh Spekulator Pasar Terkenal
Berikut adalah beberapa contoh spekulator sukses yang membukukan keuntungan besar dari hasil spekulasinya, serta beberapa sosok yang gagal hingga mengalami kebangkrutan.



Contoh Spekulator Sukses
Andrew Krieger Dan Serangannya Terhadap Dolar NZ
Pada tahun 1987, Andrew Krieger berhasil membukukan keuntungan sejumlah ratusan juta Dolar dari hasil spekulasinya pada Dolar Kiwi. Hal ini bermula dari kehancuran yang terjadi pada pasar saham waktu itu, tepatnya ketika Black Monday membuat Dolar AS terjungkal terhadap hampir seluruh mata uang mayor lainnya. Di saat trader lain sibuk menjual Dolar, Krieger melihat potensi pada Dolar New Zealand. Ia menganggap jika kenaikan pada pasangan mata uang NZD/USD saat itu sudah diambang batas fundamental maupun teknikal, sehingga harus diturunkan.

Dari analisa singkat itu, Krieger dikabarkan menggunakan dana yang sangat besar hingga memaksa Kiwi turun keluar dari zona supply-nya. Penurunan ini disambut baik oleh pengguna pasar lainnya, dan NZD/USD mengalami kemerosotan hampir 5%. Dari penurunan ini, Krieger mendapatkan keuntungan sebesar 300 juta Dolar AS dan menjadi contoh spekulator sukses.



George Soros Dan Upaya Penghancuran Pound
Pada tahun 1992, tepatnya tanggal 6 September dikenal luas sebagai Black Wednesday. Berbeda dengan Krieger yang baru memanfaatkan Black Monday, George Soros adalah contoh spekulator sukses yang memicu terjadinya Black Wednesday. Ia berhasil meraup 1 miliar Dolar AS dan 'memaksa' pemerintah Inggris untuk keluar dari European Exchange Rate Mechanism (ERM).

draft-revisi-apa-itu-spekulator-283000-3611.jpeg

Kejadian itu berawal dari keinginan pemerintah Inggris yang ingin mempertahankan tingginya nilai Pound saat itu. Namun dengan tingginya suku bunga dan inflasi, George Soros merasa bahwa nilai itu sudah terlewat tinggi. Dengan bermodalkan dana yang sangat besar, Soros mengambil keputusan untuk menjual Pound. Hal ini diketahui dan berusaha dilawan oleh pemerintah Inggris. Dengan kebijakannya menaikkan suku bunga hingga 2 digit, pemerintah berusaha menarik investor agar tetap berinvestasi pada Pound. Pemerintah Inggris akhirnya menarik diri dari transaksi ini, ketika menyadari bahwa usaha tersebut hanya akan menambah hutang jangka panjang. Buntutnya, mereka pun melepaskan diri dari ERM.

Contoh Spekulator Gagal
Jesse Livermore Raja Spekulator Yang Berakhir Tragis
Jika Anda seorang trend follower, pasti mengenal contoh spekulator terkenal yang satu ini. Jesse Livermore biasanya dikenal sebagai bapak trend follower serta raja spekulator. Ia telah menelan asam garam trading sebagai spekulator pasar.

Bermula dari kesuksesan membukukan keuntungan sebesar 3 juta Dolar AS pada tahun 1907, Jesse dipaksa mengakui kebangkrutannya 3 tahun kemudian setelah kehilangan hampir 90% total profitnya. Hal ini terjadi karena keputusannya untuk terus menambahkan posisi pada sebuah posisi trading dengan potensi risiko tinggi.

draft-revisi-apa-itu-spekulator-283000-44386.png

Memulai kembali dengan sedikit modal, Jesse Livermore berhasil mengantongi profit fantastis saat dirinya sukses memprediksi crash yang terjadi pada tahun 1929. Konon, profitnya berjumlah hampir 100 juta Dolar AS, yang saat itu membuatnya masuk ke dalam daftar 10 orang terkaya dunia.

Jika Anda pikir ini adalah akhir yang menyenangkan maka Anda telah salah. Jesse kembali kehilangan uangnya 18 bulan kemudian. Merasa telah menjadi penguasa dunia, Jesse berniat mengulangi kesuksesannya setahun lalu. Namun untuk saat itu, Jesse menderita kerugian penuh pada akun tradingnya hingga terpaksa berhutang pada broker sebesar 5 juta Dolar AS untuk menambal posisinya yang merugi. Hidup Jesse berakhir tragis saat dirinya memutuskan untuk bunuh diri pada tahun 1940 di sebuah hotel di New York.



John Meriwether: From Zero To Hero And Back To Zero
John Meriwether terkenal akan kisahnya saat bekerja di Long-Term Capital Management (LCTM). LCTM merupakan sebuah lembaga hedge fund yang bertugas mengumpulkan dana dari investor untuk diolah. John merupakan salah satu manager hedge fund di sana. Berbekal teori Fixed Income Arbitrage temuannya, John mampu secara rutin menghasilkan keuntungan sebesar 40% per-bulan.

Hasil yang besar dan konsisten ini sayangnya harus berakhir pada tahun 1998. Krisis yang terjadi saat itu menyebabkan kerugian besar pada LCTM. Dengan total kerugian mencapai 4.6 miliar USD, LCTM terpaksa dibubarkan pada tahun 2000. Hingga saat itu, belum diketahui dengan jelas penyebab bangkrutnya LCTM, mengingat event tersebut berdekatan dengan krisis finansial.

draft-revisi-apa-itu-spekulator-283000-23226.jpeg

John kemudian membuka lembaga hedge fund yang diberi nama JWM Partners. Dengan metodenya yang memanfaatkan leverage besar, John berhasil membukukan keuntungan hingga 3 miliar USD. Namun sayangnya, keuntungan tersebut tidak bertahan lama. Hanya berselang 2 tahun dari prestasinya, John kembali menderita kerugian besar yang membuat lembaga hedge fund-nya harus ditutup lagi.

Dari sinilah banyak orang yang baru sadar bahwa John merupakan contoh spekulator gagal. Hingga saat ini, John hanya dianggap sebagai seorang hedge fund manager biasa yang suka berspekulasi.

Sumber : seputarforex.com


 
Perlakukan Forex Trading Sebagai Bisnis


Ini pesan yang sering saya sampaikan kepada temen-temen trader, khususnya temen trader yang relatif baru. Mengapa hal ini perlu saya tekankan? Yah… jujur saja, saya masih banyak mendengar maupun melihat temen-temen yang nyemplung ke dunia forex karena menyangka trading forex ini sebagai jalan cepat untuk menjadi kaya. Well, kalo anda juga berpikiran seperti itu, saya sangat menyesal, karena harus saya bilang bahwa anda keliru. Mungkin temen-temen yang berpikiran seperti itu terlalu banyak meresapi kisah-kisah sukses dari temen trader senior. Saran saya… sebelum terpesona dengan hasil yang mereka raih sekarang, tanya dulu deh… "Berapa lama mereka sudah belajar forex? apakah hasil yang mereka dapatkan itu bisa konsisten?"


Oya, barangkali juga perlu ditanyakan, "Berapa dana yang telah hilang sebelum mereka berhasil memperoleh hasil yang konsisten?". Mm, bukan bermaksud membuat anda patah semangat. Tapi… saya cuma mengingatkan: get real deh. Untuk menjadi trader yang sukses, anda harus memperlakukan trading seperti bisnis. Sebagaimana bisnis pada umumnya, bisa dikatakan tidak mungkin anda bisa menginvestasikan $50 kemudian mengubahnya menjadi $20.000 dalam waktu yang singkat. Memang sih, ada pengecualian, tapi, percayalah itu satu hal yang sangat jarang terjadi. Memang, salah satu keunggulan dalam forex trading adalah tersedianya leverage yang ditawarkan oleh broker sehingga memungkinkan anda untuk bertransaksi dengan nominal yang jauh lebih besar dari modal yang anda tempatkan di account anda.

Tapi, bukan berarti anda kemudian bisa dengan mudah mengeruk keuntungan dari forex trading ini loh. Bukan gitu maksud saya. Saya cuma ingin mengingatkan bahwa hal-hal mendasar yang berlaku dalam bisnis, berlaku juga di forex trading. Apa saja tuh? Ok, bisa saya sebutkan beberapa contoh di sini:

Pertama: forex trading memerlukan keseriusan untuk dipelajari
Seperti halnya bisnis yang lain, kita jangan berharap bisa dengan mudah mempelajari seluk beluknya dan dalam waktu singkat bisa sukses. Mempelajari tentang forex trading juga memerlukan kesabaran dan kemauan kuat.

Kedua: forex trading memerlukan modal, supaya hasil yang didapat juga signifikan
Memang ada beberapa broker yang menawarkan modal gratis. Tapi, sangat jarang hanya dari modal gratis tersebut kemudian berkembang sehingga menghasilkan profit yang besar. Seringnya sih malahan modal gratis tersebut ilang alias MC dalam beberapa hari. Jadi, kalo ingin mendapatkan hasil yang besar jumlahnya, modal yang anda kelola juga harus relatif besar.

Ketiga: modal dalam forex trading bisa berkembang hanya dengan pengelolaan yang baik
Jadi kita tidak bisa hanya ungkang-ungkang kaki kemudian WD secara teratur. Meskipun kita trading dengan bantuan EA (robot trading) tetap saja kita mesti memantau account kita. Malahan, hampir bisa dikatakan, untuk bisa sekedar menggunakan EA pun kita mesti belajar dulu.

Keempat: forex trading mengandung resiko yang sepadan dengan kemungkinan profit yang dihasilkan
Jadi, sadari resiko yang harus siap anda hadapi. Bahkan mentor saya bilang: Jangan trading dengan uang yang anda tidak rela kehilangan. Jadi kalo sudah deposit, siaplah kemungkinan terburuk seandainya uang tersebut hilang, karena bagaimanapun, resiko hilang modal tetap ada dalam setiap bisnis. Ok, bukan maksud saya membuat anda batal untuk berniat menjadi trader.

Sejujurnya, saya justru seneng kok. Semakin banyak temen-temen yang memutuskan untuk menjadi trader. Malahan, saya merasa hampir seperti saudara dengan temen-temen trader yang saya kenal, meskipun belum pernah ketemu langsung. Cuma, saya sedih kalo ada temen trader yang akhirnya memutuskan untuk berhenti trading dengan rasa sakit hati, kecewa atau malahan dendam.

Itulah mengapa, saya selalu menanyakan kepada temen yang berminat untuk belajar trading: "Sudah siap?" Memangnya siap apa si? Iya siap macem-macemlah, siap bersusah payah belajar, siap mental untuk loss juga. Intinya sih, siap mental, siap waktu, siap tenaga dan siap modal. Nah. jika anda sudah benar-benar menyadari segala resiko serta apa dan bagaimana forex trading itu silakan untuk menjadi trader.

 
Perlakukan Forex Trading Sebagai Bisnis


Ini pesan yang sering saya sampaikan kepada temen-temen trader, khususnya temen trader yang relatif baru. Mengapa hal ini perlu saya tekankan? Yah… jujur saja, saya masih banyak mendengar maupun melihat temen-temen yang nyemplung ke dunia forex karena menyangka trading forex ini sebagai jalan cepat untuk menjadi kaya. Well, kalo anda juga berpikiran seperti itu, saya sangat menyesal, karena harus saya bilang bahwa anda keliru. Mungkin temen-temen yang berpikiran seperti itu terlalu banyak meresapi kisah-kisah sukses dari temen trader senior. Saran saya… sebelum terpesona dengan hasil yang mereka raih sekarang, tanya dulu deh… "Berapa lama mereka sudah belajar forex? apakah hasil yang mereka dapatkan itu bisa konsisten?"


Oya, barangkali juga perlu ditanyakan, "Berapa dana yang telah hilang sebelum mereka berhasil memperoleh hasil yang konsisten?". Mm, bukan bermaksud membuat anda patah semangat. Tapi… saya cuma mengingatkan: get real deh. Untuk menjadi trader yang sukses, anda harus memperlakukan trading seperti bisnis. Sebagaimana bisnis pada umumnya, bisa dikatakan tidak mungkin anda bisa menginvestasikan $50 kemudian mengubahnya menjadi $20.000 dalam waktu yang singkat. Memang sih, ada pengecualian, tapi, percayalah itu satu hal yang sangat jarang terjadi. Memang, salah satu keunggulan dalam forex trading adalah tersedianya leverage yang ditawarkan oleh broker sehingga memungkinkan anda untuk bertransaksi dengan nominal yang jauh lebih besar dari modal yang anda tempatkan di account anda.

Tapi, bukan berarti anda kemudian bisa dengan mudah mengeruk keuntungan dari forex trading ini loh. Bukan gitu maksud saya. Saya cuma ingin mengingatkan bahwa hal-hal mendasar yang berlaku dalam bisnis, berlaku juga di forex trading. Apa saja tuh? Ok, bisa saya sebutkan beberapa contoh di sini:

Pertama: forex trading memerlukan keseriusan untuk dipelajari
Seperti halnya bisnis yang lain, kita jangan berharap bisa dengan mudah mempelajari seluk beluknya dan dalam waktu singkat bisa sukses. Mempelajari tentang forex trading juga memerlukan kesabaran dan kemauan kuat.

Kedua: forex trading memerlukan modal, supaya hasil yang didapat juga signifikan
Memang ada beberapa broker yang menawarkan modal gratis. Tapi, sangat jarang hanya dari modal gratis tersebut kemudian berkembang sehingga menghasilkan profit yang besar. Seringnya sih malahan modal gratis tersebut ilang alias MC dalam beberapa hari. Jadi, kalo ingin mendapatkan hasil yang besar jumlahnya, modal yang anda kelola juga harus relatif besar.

Ketiga: modal dalam forex trading bisa berkembang hanya dengan pengelolaan yang baik
Jadi kita tidak bisa hanya ungkang-ungkang kaki kemudian WD secara teratur. Meskipun kita trading dengan bantuan EA (robot trading) tetap saja kita mesti memantau account kita. Malahan, hampir bisa dikatakan, untuk bisa sekedar menggunakan EA pun kita mesti belajar dulu.

Keempat: forex trading mengandung resiko yang sepadan dengan kemungkinan profit yang dihasilkan
Jadi, sadari resiko yang harus siap anda hadapi. Bahkan mentor saya bilang: Jangan trading dengan uang yang anda tidak rela kehilangan. Jadi kalo sudah deposit, siaplah kemungkinan terburuk seandainya uang tersebut hilang, karena bagaimanapun, resiko hilang modal tetap ada dalam setiap bisnis. Ok, bukan maksud saya membuat anda batal untuk berniat menjadi trader.

Sejujurnya, saya justru seneng kok. Semakin banyak temen-temen yang memutuskan untuk menjadi trader. Malahan, saya merasa hampir seperti saudara dengan temen-temen trader yang saya kenal, meskipun belum pernah ketemu langsung. Cuma, saya sedih kalo ada temen trader yang akhirnya memutuskan untuk berhenti trading dengan rasa sakit hati, kecewa atau malahan dendam.

Itulah mengapa, saya selalu menanyakan kepada temen yang berminat untuk belajar trading: "Sudah siap?" Memangnya siap apa si? Iya siap macem-macemlah, siap bersusah payah belajar, siap mental untuk loss juga. Intinya sih, siap mental, siap waktu, siap tenaga dan siap modal. Nah. jika anda sudah benar-benar menyadari segala resiko serta apa dan bagaimana forex trading itu silakan untuk menjadi trader.


Jika trader serius berkecimpung di dalam trading forex, maka perlakukanlah forex sebagai sebuah bisnis. Pelajarilah bisnis ini dengan memulai dari mengenal apa itu forex dari berbagai sumber.

Trading forex itu sangatlah mirip dengan bisnis konvensional lainnya yang harus dijalankan dengan serius dan sepenuh hati. Janganlah terjun ke dalam bisnis ini dengan setengah hati, karena nantinya akan berakibat buruk terhadap performa trading anda. Dengan persiapan yang cukup dan semangat pantang menyerah, anda akan berhasil dalam bisnis ini.

 

Kenyamanan Trading Dan Pengetahuan Atas Risiko

Semua jenis kegiatan usaha pasti memiliki risiko. Bentuk risiko selalu berbeda-beda dalam setiap jenis usaha. Ada yang memiliki risiko kecil, sedang, dan ada juga yang memiliki risiko besar. Tetapi intinya kita tidak akan pernah bisa menghindar dari sebuah risiko dalam setiap jenis usaha yang kita geluti.

Sebelum melangkah pada sebuah jenis usaha yang akan digeluti, biasanya dari awal kita telah melakukan perhitungan-perhitungan kasar untuk mengukur berapa besar resiko dalam usaha kita. Hal ini diperlukan untuk meminimalisir risiko yang akan terjadi saat kegiatan usaha sudah berjalan. Setelah mengetahui seberapa besar kemungkinan risiko yang akan kita terima, selanjutnya kita harus sangat disiplin mengikuti aturan yang telah kita buat untuk keberlangsungan kegiatan usaha.

kenyamanan-trading-dan-pengetahuan-atas-risiko-114634-1.jpg

Mengukur Resiko Forex
Dalam dunia Forex ada sebuah informasi psikis yang beredar di masyarakat, bahwa Forex adalah kegiatan usaha yang memiliki risiko besar dan cukup tinggi. Tetapi menurut saya pribadi Forex sangatlah fleksibel dalam menentukan resikonya. Kita bisa dengan leluasa menentukan berapa jumlah kerugian yang dapat kita tolelir dalam setiap perdagangan. Kita juga bisa dengan leluasa mengatur semua bentuk kerugian dengan menggunakan money management yang ketat.

Jadi gosip yang beredar di masyarakat bahwa Forex itu adalah sebuah kegiatan usaha yang memiliki risiko tinggi tidaklah benar seluruhnya. Mungkin informasi yang paling tepat adalah Forex itu sebuah kegiatan usaha yang berat dan butuh pengetahuan serta disiplin sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena para tradernya mencoba untuk menganalisis ke mana arah pergerakan harga. Nah, inilah yang sesungguhnya menjadi alasan kenapa bisnis Forex dianggap berat. Sebab kita harus bisa menganalisis sebuah pergerakan harga dan "meramal", ke mana harga akan bergerak. Sementara kapasitas kebanyakan trader bukanlah seorang "peramal" yang bisa mengetahui sesuatu sebelumnya.

Untuk menyiasati agar kita nyaman dalam melakukan transaksi perdagangan, hal yang perlu dilakukan adalah:

  1. Mengetahui besar risiko yang akan diterima dalam setiap transaksinya. Hal ini akan membantu persiapan trader dalam menghadapi risiko kerugian.
  2. Gunakan money management untuk mengukur sebuah kerugian. Hal ini pasti akan membuat psikologi kita tidak selalu berada dalam tekanan saat melakukan trading Forex.

Sumber : seputarforex.com


 

Buy The Rumor, Sell The News: Apa Maksudnya?

Dalam trading forex, Anda tentu seringkali mendengar istilah "buy the rumor, sell the news" atau "buy the rumor, sell the fact". Keduanya merujuk pada fenomena yang sama, yaitu konsensus mayoritas pelaku pasar untuk membeli suatu aset berdasarkan spekulasi atau rumor tertentu (hingga harganya meningkat), kemudian menjualnya setelah berita yang sesungguhnya dirilis (hingga harganya jadi jatuh).

Fenomena "buy the rumor, sell the news" tidak hanya dihadapi oleh trader forex, melainkan lazim pula terjadi di semua pasar keuangan. Termasuk dalam perdagangan saham, obligasi, dan komoditi berjangka. Sebagian trader mencari peluang untuk memanfaatkannya, tetapi sebagian yang lain justru menjadikannya alasan untuk menjauh dari pasar ketika akan ada rilis berita penting.

buy-the-rumor-sell-the-news-apa-maksudnya-289393-26534.jpg

Memanfaatkan Fenomena "Buy The Rumor, Sell The News"
Di bursa saham, trader seringkali merintis aksi beli berdasarkan antisipasi pendapatan perusahaan yang lebih tinggi di masa depan agar dapat meraup pembagian dividen besar. Namun, saham-saham tersebut justru akan langsung dilepas setelah periode cum date/ex date berlalu. Ini termasuk salah satu strategi trading saham berbasis "buy the rumor, sell the news" yang berisiko tinggi, karena harga saham pasca pembagian dividen bisa merosot drastis; tetapi tetap saja banyak orang yang melakukannya (baca juga: Awas Dividen Trap).

Dalam trading forex, pemanfaatan fenomena "buy the rumor, sell the news" sering nampak saat pelaku pasar mengantisipasi perubahan suku bunga. Trader mencari mata uang yang telah undervalued dan atau jenuh jual (oversold). Saat muncul rumor, misalnya bahwa mata uang itu kemungkinan bakal menguat karena kenaikan suku bunga, maka trader akan membelinya hingga nilainya tak lagi undervalue, atau bahkan sudah mencapai ambang overvalue.

Pada momen rilis berita aktual, hanya kejutan yang menyimpang dari ekspektasi saja yang akan mampu mendorong nilai mata uang itu untuk meningkat jauh lebih tinggi lagi. Akibatnya, setelah bank sentral mengumumkan bahwa suku bunga meningkat sesuai ekspektasi, maka para trader (yang sebelumnya memborong mata uang itu) memutuskan untuk ambil untung (Take Profit) massal, sehingga nilai tukar mata uang itu malah jatuh.

buy-the-rumor-sell-the-news-apa-maksudnya-289393-32338.jpg
​​

Kebalikannya dapat terjadi pula dalam bentuk "sell the rumor, buy the news" jika berkaitan dengan spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga. Umpama suatu bank sentral diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Sebelum pengumuman, trader terus menerus shorting atas mata uang itu, sehingga posisinya sudah mendekati atau bahkan melampaui ambang undervalue. Setelah bank sentral mengumumkan pemangkasan sebesar 25 basis poin secara resmi, nilai tukarnya malah sontak melonjak, karena para trader memilih untuk ambil untung dari posisi short yang telah dibuka sebelumnya.

Terlepas dari itu, reaksi serupa tak bisa diharapkan akan selalu terjadi setiap kali pengumuman pemangkasan suku bunga. Beberapa contoh konkrit mengenai ragam reaksi pasar seusai pengumuman suku bunga dapat ditilik dalam sejumlah berita yang pernah diulas Seputarforex berikut ini:

  • Dolar Australia Melonjak Setelah RBA Pangkas Suku Bunga
  • RBNZ Resmi Potong Suku Bunga, Dolar New Zealand Turun Drastis


Dampak Fenomena "Buy The Rumor, Sell The News"
Ada dua implikasi penting dari fenomena "buy the rumor, sell the news" yang perlu diperhatikan oleh trader:

Efek sebuah rilis berita ekonomi tak dapat diprediksi secara akurat.
Banyak artikel mengenai fundamental forex atau news trading menyebutkan bahwa "jika berita positif maka mata uang menguat, jika negatif maka mata uang melemah". Namun, realitanya tidak akan pernah sesederhana itu. Lihat saja kedua contoh di atas. Secara teoritis, "jika suku bunga naik maka permintaan atas suatu mata uang meningkat, sehingga nilai tukar menguat" dan "jika suku bunga turun, maka permintaan atas suatu mata uang menurun, sehingga nilai tukar melemah". Namun, realita malah sebaliknya.

Fluktuasi nilai tukar dalam jangka pendek lebih dipengaruhi oleh persepsi sentimen dan minat risiko pasar, ketimbang oleh teori tertentu. Boleh jadi memang nilai tukar akan menguat sehubungan dengan meningkatnya suku bunga acuan, tetapi penguatan mata uang tersebut hanya akan terjadi dalam jangka panjang. Pergerakan nilai tukar mata uang juga semestinya tidak hanya akan dipengaruhi oleh suku bunga saja, melainkan oleh beragam faktor lain (baca juga: 6 Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang).

Periode seputar rilis berita penting merupakan waktu yang buruk untuk trading.
Kontradiksi antara teori dan realita di atas menciptakan ketidakpastian yang sangat besar dalam periode menjelang rilis berita penting. Tanpa kisi-kisi dari orang dalam (insider), Anda tak akan bisa memprediksi dengan akurat kemana arah pergerakan harga berikutnya. Satu-satunya hal yang pasti dalam trading forex adalah ketidakpastian, tetapi unsur ketidakpastian dalam situasi ini bahkan jauh lebih tinggi ketimbang masa-masa trading normal. Akibatnya, ini termasuk salah satu waktu trading forex paling berbahaya.

Tak ada yang melarang trader untuk ikut mengobok-obok pasar dalam masa-masa tersebut. Namun, daripada terlindas oleh gejolak yang tak menentu, ada baiknya pula menghindari momen seputar rilis berita penting. Tunggulah hingga berita dirilis dan pergerakan harga mulai merunut kembali tren utamanya (retracement) atau membentuk tren baru (reversal), kemudian entry dalam situasi yang lebih kondusif.

Sumber : seputarforex.com


 

News Release: Dinanti Atau Dihindari?

Saat-saat menjelang dan setelah news release adalah saat-saat istimewa di market, karena pergerakan harga yang cenderung cepat, bahkan terkadang melesat (atau menukik) tajam. Bagi sebagian trader, karena pergerakan yang cepat ini, saat-saat news release dianggap sebagai saat yang tepat untuk memanen pips dalam waktu yang singkat.

Iya sih, memang saat-saat seperti itu, pergerakan sampai 100 pips dalam waktu kurang dari 30 menit sangat mungkin terjadi. Jadi, kalo kita bisa mengambil posisi yang tepat, saat news release bisa menjadi masa panen raya. Eits, tapi tunggu dulu, tadi saya bilang kalo posisi kita "tepat" loh! Nah, kalau pas posisi kita "salah", gimana tuh?

Yaa, pastinya bukan panen raya kali, tapi bisa jadi cut loss raya atau malahan puso alias MC (Margin Call). Nah, karena pergerakan yang terlalu ekstrem tersebut, dan kadang-kadang juga di luar kebiasaan atau malahan melenceng dari trend "asli"-nya, sebagian trader yang biasanya mengaku technicalist murni justru menghindari saat-saat menjelang dan setelah news release.



News Release Bagi Seorang Trader Teknikal
Technicalist menganggap, lonjakan atau tukikan tajam harga saat news release sebagai hal di luar perhitungan teknikal dan dianggap terlalu beresiko sebagai dasar melakukan open position. Kalau diibaratkan, pergerakan harga saat news release ini seperti halnya air danau yang biasanya tenang dan jernih tiba-tiba diaduk-aduk sehingga keruh sehingga tidak bisa diperkirakan kedalaman danau tersebut. Pergerakan harga yang ekstrim saat news release, jika diamati dalam time frame yang pendek, memang seringkali keluar dari trend dan susah diprediksi kedalaman (atau ketinggian)-nya.

Terus terang saya dulu (mengaku) penganut aliran teknikal, sehingga saat news release, saya justru tidak melakukan open position. Paling-paling saya cuma memantau posisi yang masih terbuka. Malahan terkadang, beberapa jam sebelum high impact news, saya sudah menahan diri untuk tidak melakukan open position.

Apakah keputusan untuk tidak melakukan open position saat news release ini memang tepat? Nah, ini dia! Setelah mengamati dan berdiskusi dengan teman-teman sesama trader, ternyata justru banyak diantara teman trader yang menunggu news untuk melakukan open position. Bahkan, mereka dibela-belain begadangan untuk menunggu high impact news yang sialnya, jam rilisnya tepat di jam tidur.

Mmm… yah akhirnya saya tergoda juga untuk mencoba-coba meramaikan market saat news release.



News Release Bisa Berakhir Tragis
Awalnya, untuk News Trading, saya menggunakan Pending Order. Kurang lebihnya gambarannya sebagai berikut:

news-release-dinanti-atau-dihindari-62832-1.jpg

Pada intinya, saya membuat horizontal line kurang lebih 30 pips di atas dan di bawah harga berlaku saat 5-10 menit menjelang news. Pasang Pending Order di harga tersebut. Buy Stop pada 1.5550 (kurang lebih 30 pips di atas harga) dan Sell Stop pada 1.5510 (kurang lebih 30 pips di bawah harga).

Dengan demikian, saat harga menyentuh salah satunya, otomatis posisi akan terbuka. Batalkan posisi yang tidak tersentuh dan biarkan posisi terbuka mencapai TP, atau bisa juga kita close secara manual apabila kita rasa profit sudah cukup dan trend sudah mulai melemah. Akan tetapi, hati-hati yaa! Tidak selalu news menghakibatkan pergerakan yang "manis dan jelas" seperti itu.

Kecenderungan sekarang, pergerakan awal sesaat setelah news release itu cenderung "menipu". Mari perhatikan pergerakan pair EUR/USD saat NFP (Non-farm Payroll) bulan April kemarin:

news-release-dinanti-atau-dihindari-62832-2.jpg

Nah, kalau pergerakannya seperti itu, berarti kedua Pending Order kita sama-sama tersentuh. Dan kalau kita penganut trading tanpa Stop Loss, wah… bisa-bisa habis deh. Apalagi kalo kita main hantam menggunakan Margin besar. Bukannya panen raya, malah Cut Loss raya. Nah, trus gimana dong, kalo kita ingin trading saat news release?

Mmm… ada baiknya kita bersabar dan menahan diri saat melihat pergerakan sesaat setelah news release. Tahan dulu, lihat dan pastikan apakah itu sekedar tipuan yang akhirnya arah justru berbalik tajam. Yah… lebih baik "ketinggalan" beberapa puluh pips kan… daripada kita terjebak Sell di dasar lembah atau Buy di pucuk gunung. Masih terlalu beresiko? Iya sudahlah, menghindar aja dari news release. Tahan diri, lihat, dan ikutan amati aja pergerakan chart "liar" tersebut, lumayan seru juga kok buat tontonan.

Sumber : seputarforex.com

 
Menyikapi Rumor Pasar


Rumor bisa diartikan sebagai Informasi yang belum diverifikasi. Kebenaran rumor belum bisa dipastikan dan biasanya menyebar dari mulut ke mulut. Rumor bisa semakna dengan desas-desus, kabar angin, atau gosip. Setiap rumor memang belum tentu benar dan akan terbukti, namun kemunculannya selalu didasarkan pada suatu hal.

Misalnya, ada rumor di lingkungan politik yang mengatakan bahwa presiden Indonesia di tahun 2014 adalah seorang wanita. Desas-desus ini tidak serta merta muncul tanpa ada sebab. Kabar burung tersebut bisa jadi disebabkan oleh hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga tentang adanya dukungan besar terhadap wanita untuk maju menjadi calon presiden di tahun 2014. Rumor ini kemudian membentuk sebuah opini publik di masyarakat bahwa tahun 2014, negara Indonesia kemungkinan akan benar-benar di pimpin oleh presiden wanita. Namun hal ini sekali lagi belum pasti. Benar atau tidaknya desas-desus ini baru akan bisa dibuktikan pada tahun 2014 mendatang.

Hal yang sama juga bisa berlaku untuk kondisi pasar. Seperti yang kita ketahui bersama, bursa finansial sangat sensitif dengan berita yang sedang beredar di market. Bahkan dapat dikatakan bahwa yang menggerakan nilai tukar mata uang adalah justru berita itu sendiri. Dengan kata lain berita adalah penggerak emosi market yang mengakibatkan berubahnya titik keseimbangan pada nilai tukar mata uang. Itu sebabnya berita sangatlah berpengaruh terhadap portofolio investasi seorang trader.

Antisipasi Terhadap Rumor Pasar

1. Mencari Peluang

Trader yang memiliki psikologi trading yang baik tentunya tidak akan terpengaruh oleh rumor dan desas-desus yang beredar. Namun bukan berati ia tidak sama sekali melakukan open posisi atau hanya wait and see saja. Ia akan mencari posisi yang tepatuntuk melakukan transaksi. Market yang berfluktuatif adalah kesempatan untuk mengambil keuntungan sebanyak banyaknya. Namun tentunya dalam mengambil kesempatan trader juga menggunakan perhitungan dan pertimbangan tertentu. Tidak asal buy dan sell saja.

2. Membuat Trading Plan

Diakui atau tidak setiap trader bisa memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap pasar. Demikian pula cara berpikir, toleransi resiko dan target, tentunya akan berbeda-beda pula. Hanya karena seseorang memiliki metode trading yang bisa mereka jalankan dengan baik dan sukses, belum tentu metode tersebut cocok pula bagi Anda.

Membuat trading plan dan menjalankannya dengan baik sangat erat kaitannya dengan disiplin. Namun disiplin saja tidak cukup. Anda harus memiliki kedisiplinan ekstra ketat. Memiliki kedisplinan yang ekstra ketat adalah karakter yang paling penting dari seorang trader sukses.

Kedisiplinan yang ketat di butuhkan untuk menjalankan trading plan yang kita bangun. Trading plan itu sendiri merupakan panduan mengenai apa yang harus kita lakukan, mengapa, kapan dan bagaimana kita akan melakukannya. Trading plan melingkupi kepribadian kita sebagai trader, target pribadi, manajemen resiko dan sistem trading yang akan kita aplikasikan. Seperti kata pepatah, If you fail to plan, then you have already planned to fail. Artinya, Jika anda merencanakan gagal maka akan gagal. Jika anda merencanakan sukses maka akan sukses.

Fakta mengatakan kegagalan dalam trading disebabkan oleh karena kita tidak memiliki trading plan atau tidak menjalankan trading plan dengan baik. Jadi milikilah trading plan yang sesuai dengan karakter Anda sebagai trader, dan senantiasa meng-update-nya sejalan dengan pengalaman Anda mempelajari pasar.

 
Menyikapi Rumor Pasar


Rumor bisa diartikan sebagai Informasi yang belum diverifikasi. Kebenaran rumor belum bisa dipastikan dan biasanya menyebar dari mulut ke mulut. Rumor bisa semakna dengan desas-desus, kabar angin, atau gosip. Setiap rumor memang belum tentu benar dan akan terbukti, namun kemunculannya selalu didasarkan pada suatu hal.

Misalnya, ada rumor di lingkungan politik yang mengatakan bahwa presiden Indonesia di tahun 2014 adalah seorang wanita. Desas-desus ini tidak serta merta muncul tanpa ada sebab. Kabar burung tersebut bisa jadi disebabkan oleh hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga tentang adanya dukungan besar terhadap wanita untuk maju menjadi calon presiden di tahun 2014. Rumor ini kemudian membentuk sebuah opini publik di masyarakat bahwa tahun 2014, negara Indonesia kemungkinan akan benar-benar di pimpin oleh presiden wanita. Namun hal ini sekali lagi belum pasti. Benar atau tidaknya desas-desus ini baru akan bisa dibuktikan pada tahun 2014 mendatang.

Hal yang sama juga bisa berlaku untuk kondisi pasar. Seperti yang kita ketahui bersama, bursa finansial sangat sensitif dengan berita yang sedang beredar di market. Bahkan dapat dikatakan bahwa yang menggerakan nilai tukar mata uang adalah justru berita itu sendiri. Dengan kata lain berita adalah penggerak emosi market yang mengakibatkan berubahnya titik keseimbangan pada nilai tukar mata uang. Itu sebabnya berita sangatlah berpengaruh terhadap portofolio investasi seorang trader.

Antisipasi Terhadap Rumor Pasar

1. Mencari Peluang

Trader yang memiliki psikologi trading yang baik tentunya tidak akan terpengaruh oleh rumor dan desas-desus yang beredar. Namun bukan berati ia tidak sama sekali melakukan open posisi atau hanya wait and see saja. Ia akan mencari posisi yang tepatuntuk melakukan transaksi. Market yang berfluktuatif adalah kesempatan untuk mengambil keuntungan sebanyak banyaknya. Namun tentunya dalam mengambil kesempatan trader juga menggunakan perhitungan dan pertimbangan tertentu. Tidak asal buy dan sell saja.

2. Membuat Trading Plan

Diakui atau tidak setiap trader bisa memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap pasar. Demikian pula cara berpikir, toleransi resiko dan target, tentunya akan berbeda-beda pula. Hanya karena seseorang memiliki metode trading yang bisa mereka jalankan dengan baik dan sukses, belum tentu metode tersebut cocok pula bagi Anda.

Membuat trading plan dan menjalankannya dengan baik sangat erat kaitannya dengan disiplin. Namun disiplin saja tidak cukup. Anda harus memiliki kedisiplinan ekstra ketat. Memiliki kedisplinan yang ekstra ketat adalah karakter yang paling penting dari seorang trader sukses.

Kedisiplinan yang ketat di butuhkan untuk menjalankan trading plan yang kita bangun. Trading plan itu sendiri merupakan panduan mengenai apa yang harus kita lakukan, mengapa, kapan dan bagaimana kita akan melakukannya. Trading plan melingkupi kepribadian kita sebagai trader, target pribadi, manajemen resiko dan sistem trading yang akan kita aplikasikan. Seperti kata pepatah, If you fail to plan, then you have already planned to fail. Artinya, Jika anda merencanakan gagal maka akan gagal. Jika anda merencanakan sukses maka akan sukses.

Fakta mengatakan kegagalan dalam trading disebabkan oleh karena kita tidak memiliki trading plan atau tidak menjalankan trading plan dengan baik. Jadi milikilah trading plan yang sesuai dengan karakter Anda sebagai trader, dan senantiasa meng-update-nya sejalan dengan pengalaman Anda mempelajari pasar.


Rumor Ibarat Gosip yang Diartikan DiGosok Gosok Biar SiP. Yang kebenarannya memang mesti dicari danditeliti. Membaca dan mendengar berita perlu di pilah pilih. Agar kita tidak terjebak dan terjerumus kepadakerugian. Tayangan media cetak dan elektronik mesti kita waspadai. apalagi jika sudah membeberkan aib oranglain.

Dalam Dunia Perdagangan ini yang mesti kita lakukan adalah tidak tergesa gesa mengambil tindakan denganmelakukan open trade karena hanya karena baru mendengar dan membaca Info yang baru beredar. Sikap Hatihati ini mesti dan penting dimilki oleh trader.

 

Memanfaatkan Eforia Pasar Saat Release News

Kegiatan trading forex sangat berkaitan dengan kegiatan manusia, terutama kegiatan politik dan ekonomi suatu negara. Tidak heran, pergerakan suatu pair sangat dipengaruhi oleh news atau berita-berita yang berkaitan dengan kondisi politik dan perekonomian negara dari pair tersebut. Bagi trader yang murni mengandalkan analisis teknikal sebagai dasar pengambilan keputusan, news yang berpengaruh jangka pendek justru seringkali dihindari, karena pergerakan pair sesaat menjelang dan setelah news keluar memang seringkali sangat sulit terprediksi.

Itulah kenapa, teman-teman trader yang menganut analisis teknikal seringkali menghindar dari market pada saat-saat tersebut. Mereka menganggap pergerakan yang terlalu acak saat news seringkali keluar dari trend yang sedang berjalan, sehingga mereka menganggap pergerakan saat itu bersifat semu. Mereka memilih memantau saja pergerakan pair dan menghindari melakukan Open Position saat market bergejolak.

Beda dengan trader yang lebih mengandalkan News Trading, atau analisis berdasarkan berita (news). Saat-saat menjelang dan setelah news justru kesempatan bagi mereka untuk panen raya, mengambil untung dari pergerakan yang biasanya memang jauh lebih cepat daripada kondisi normal. Bagi trader yang memanfatkan pergerakan pair saat news, jadwal rilis news dari negara-negara yang mata uangnya rama diperdagangkan menjadi modal utama dalam mengatur jadwal trading.

Memang bagi kita yang tinggal di wilayah Asia, khususnya Indonesia, mengikuti jadwal news ini kadang butuh "pengorbanan" tersendiri. Gimana nggak berkorban namanya, news besar seringkali jam rilisnya saat jam-jam lewat tengah malam di WIB. Jadilah waktu tidur kita yang diatur oleh waktu rilis news tersebut.

Okelah, menghindar atau justru memanfaatkan news itu pilihan bagi masing-masing trader. Namun, di sini saya hanya akan memperlihatkan, seberapa besar pengaruh news terhadap pergerakan pair dan bagaimana kita bisa memanfaatkan pergerakan yang di luar kebiasaan tersebut (kalau kita berminat). Mari kita lihat chart berikut:

memanfaatkan-eforia-pasar-saat-release-news-62079-1.jpg

Chart di atas memotret pergerakan pair GBP/USD sesaat sebelum dan setelah news dari Amerika Serikat yang berpengaruh pada nilai USD. Bisa kita lihat bagaiman pengaruh news tersebut terhadap pergerakan pair GBP/USD. Pergerakan pair cenderung lambat menjelang news dirilis, tapi begitu news tersebut dirilis, GPB/USD melesat naik dari 1.5530 ke 1.5644, lebih dari 100 pips hanya dalam rentang waktu kurang lebih 45 menit! Lumayan menggiurkan untuk dibiarkan lewat begitu saja.

Oke deh, itu gambaran pengaruh dari sebuah news. Memang sih, tidak semua news berpengaruh sebesar itu. Akan tetapi, biasanya sih setidaknya kita bisa mengambil rata-rata antara 30-50 pips dari pergerakan tersebut.

Nah, bagaimana cara relatif aman untuk mengambil manfaat dari pergerakan yang lumayan kencang setelah news release? Untuk masuk pasar dengan instant execution memang kadang terlalu beresiko, karena sesaat sebelum dan sesudah news, biasanya pergerakan pair cenderung susah diprediksi. Akan relatif lebih aman apabila kita memasang "perangkap" Pending Order untuk memanfaatkan pergerakan tersebut.

Mari kita perhatikan kembali chart di atas, lalu ikuti tiga langkah sederhana berikut ini:

  1. Saya membuat horizontal line kurang lebih 20 pips di atas dan di bawah harga yang berlaku saat 5-10 menit menjelang news.
  2. Pasang Pending Order di harga tersebut. Buy Stop pada 1.5550 (kurang lebih 20 pips di atas harga) dan Sell Stop di 1.5510 (kurang lebih 20 pips di bawah harga). Dengan demikian, saat harga menyentuh salah satunya, otomatis posisi akan terbuka.
  3. Batalkan posisi yang tidak tersentuh dan biarkan posisi terbuka mencapai Take Profit, atau bisa juga kita close secara manual apabila kita rasa profit sudah cukup dan trend sudah mulai melemah.

Oke, itu salah satu cara memanfaatkan pergerakan chart, apabila kita ingin berpartisipasi meramaikan market saat news dirilis.

Sumber : seputarforex.com

 

Spekulasi: Loss atau Profit

Spekulasi bagi seorang trader adalah mutlak, makanya trader-trader sering disebut sebagai spekulan. Bagaimana tidak, analisa secara fundamental maupun teknikal serta didukung oleh data-data apapun tidak akan bisa menentukan arah pasti pergerakan mata uang, namun, dapat menentukan keuntungan atau kerugian yang akan ditanggung. Rata-rata trader saat ini seperti saudara sekalian dan saya bisa dikatakan spekulan yang cerdik, maupun sembrono, tergantung bagaimana strategi yang Anda jalankan, jelas sangat tergantung dengan bagaimana portofolio Anda terlihat. Tidak akan ada masalah besar bila kita hanya mengelola keuangan pribadi, tapi lain cerita jika Anda mempunyai klien.

Saya secara pribadi belajar mempertanggungjawabkan perdagangan yang saya lakukan, dengan menganggap diri sendiri adalah klien dan selalu menanamkan suatu alasan dibalik suatu posisi yang akan dibuka, walaupun yah sebagai seorang manusia juga terkadang saya sering ngawur, asal-asalan karena jenuh dan kurang mau belajar. Maklum, saya juga bekerja disebuah perusahaan swasta.

Kemarin saya melakukan sebuah spekulasi terhadap salah satu mata uang yang menjadi fokus saya, Dolar Australia. Spekulasi tersebut berdasarkan pada fakta bahwa data-data ekonomi khususnya retail sales Australia akan dirilis dan lagi suku bunga juga akan diumumkan, dan yang membuat saya melakukan spekulasi adalah posisi Aussie yang berada dititik mendekati support. Sebagai catatan: saya sering dan merasa nyaman melakukan spekulasi bila suatu mata uang sorotan saya berada pada kondisi mendekati support maupun resistance. Alasannya, peluang lumayan besar dengan resiko yang kecil.

Saya membeli Aussie di 0.72675 dengan stop hanya 35 poin, tepat di kisaran titik support menjelang rilis data retail sales, boom...retail sales amat baik, profit berjalan, pindah stop untuk menunggu suku bunga dan hasilnya saat ini plus 110 poin dan masih tetap terbuka.

spekulasi-loss-atau-profit-241713-1.png

Saya akan menjelaskan alasan mengapa saya akan tetap membuka posisi ini, dan bahkan menambahkan posisi ini.

Kemarin, banyak analis dunia memperkirakan bahwa aussie akan terus melorot, bahkan mungkin aka mencoba berada dibawah 0.7, jika melihat perkembangan dunia saat ini yah memang masuk akal, dan lagi pidato Steven sebagai guburnur RBA bulan sebelumnya menegaskan hal tersebut yang membuat Aussie terus berda dalam tekanan bearish, "Further depreciation seems both likely and necessary, particularly given the significant declines in key commodity prices."

Namun bandingkan dengan pidato Steven kemarin, "The Australian dollar is adjusting to the significant declines in key commodity prices." Wooohoooo...ini merupakan perubahan sikap yang signifikan, jika sebelumnya dirasa perlu penurunan maka sekarang adalah penyesuaian, amat berbanding terbalik dengan harapan pasar bearish yang berbalik mengalami tekanan bullish.

Memang apa yang dikatakan oleh Bank Sentral belumlah tentu menjadi kepastian dalam pergerakan pasar, tapi setidaknya saat ini bullish AUD sedang mengalami naik daun. Lalu, sampai kapan kiranya bullish akan bergerak? Yah tidak ada yang tahu, semua tergantung perkembangan kedepan. Namun, mengingat pidato Steven pada penutupan tahun bahwa penurunan Aussie diperlukan hingga 0.75, maka saya bisa mengasumsikan bahwa di kisaran tersebutlah aussie akan menjadi stabil. Saya akan menutup posisi ini apabila Aussie harian ditutup di bawah 0.7350 dan posisi kedua saya juga hanya akan meresikokan kecil saja.

Sumber : seputarforex.com

 
Manakah Pair Forex Terbaik Untuk Pemula

Sebenarnya, tidak ada aturan pakem mengenai pair forex untuk pemula. Pemilihan pair ini bergantung pada strategi serta karakteristik dari masing-masing trader itu sendiri. Karena itu, memilih pair forex untuk pemula yang cocok, harus didasari dari pengamatan pribadi.

Rekomendasi pair forex untuk pemula yang biasa diberikan adalah EUR/USD dan USD/JPY untuk pair mayor, dan EUR/GBP untuk pair Cross. Namun menurut Forextraderportal.com, pair mayor lain seperti USD/CAD, AUD/USD, NZD/USD, serta USD/CHF juga bisa dimanfaatkan oleh pemula. Pair-pair tersebut cenderung lebih mudah untuk dianalisa, karena bisa menunjukkan trend yang lebih terprediksi, serta karakteristiknya tidak terlalu banyak menyimpan kejutan.

Sebaliknya, ada pair-pair yang tidak disarankan untuk pemula, yaitu EUR/JPY, GBP/JPY, EUR/AUD, GBP/AUD, GBP/NZD, GBP/CHF, serta USD/RUB. Pair-pair tersebut memiliki spread lebar dengan volatilitas tinggi dan likuiditas rendah. Pergerakan pada EUR/AUD misalnya, bisa mencapai 200-400 poin dan harganya dapat berfluktuasi secara signifikan. Ditambah lagi, tren yang terjadi bisa bertahan cukup lama, padahal spread-nya lebih besar. Pemula yang belum memiliki kekuatan dana mumpuni, bisa dengan cepat terpentok Stop Loss.

Tips Memilih Pair Forex Untuk Pemula

  1. Perhatikan karakteristik masing-masing pair forex, terutama volatilitas, besar spread, serta perkiraan pergerakan harganya. Jika telah menemukan pair forex untuk pemula yang cocok, jangan lupa untuk rajin mengupdate berita fundamental serta rilisan data ekonomi dari negara yang terkait dengan mata uang pilihan Anda. Hal ini bertujuan agar Anda tidak mengalami kekagetan jika tiba-tiba terjadi pergerakan harga yang di luar kebiasaan.
  2. Jangan membuka posisi di lebih dari 2-3 pair forex sekaligus. Akan lebih baik untuk memahami karakteristik pair forex untuk pemula satu persatu, daripada memaksakan diri untuk membuka posisi di berbagai pair forex. Selain dapat membahayakan modal trading, membuka terlalu banyak posisi di beragam pair akan menyulitkan Anda untuk memonitor pergerakannya.

 
Back
Top