All About Kasus Gayus & Mafia Pajak

Re: All About Kasus Gayus

nitip share hasil karya kawan Oi jakarta ( maaf tdk bisa menyebut bpk na )
ya jgn dilihat dr lirik atau klip na...ambil ja inti yg tersirat dari lagu tersebut.
smoga bangsa ini cepat bangkit dari keterpurukan mental yg bobrok

YouTube - Ikhwan Ramadhan - Kutak mau menjadi gayus.

vocal : ikhwan ramadan
gitar : dede dermaga

ini lagu balasan buat lagu andai ku jadi gayus

lagu na emang keren dan penuh makna top buat OI
 
Re: All About Kasus Gayus

Hidup OI,,,


*ku tak mau jadi pencuri, ku tak mau menjadi gayus*



Mungkin juga gayus akan terbebas ya??


Aku bilang kok cuma 7 tahun?

Gayus bilang, kok ndak 7 bulan?
 
Re: 10 Kejanggalan dalam Penanganan Kasus Gayus oleh Polisi

Gayus itu bisa rakus sebab menurut analisis Saya akibat istrinya si Milana tsb
cewek Matre.O,ya para my friends sekalian tolong ikutan Posting ya di Thread
Saya berjudul:
Pendapat Kalian mengenai DirJen Pajak DR.Ahmad Fuad Rahmany(AFR) ?
;););););););););););)
 
Re: All About Kasus Gayus

aku sependapat ama den hermana..
kalo dilihat asal usul sebenarnya Gayus berasal dari keluarga sederhana
mungkin karena faktor istri yang matre, makanya Gayus nekat deh seperti itu...

oh iya bro... di forum mana tuh, pasang linknya dong...
 
Re: Gayus ke Singapura????

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gayus benar-benar membuktikan ucapannya soal buka-bukaan dan membongkar konspirasi di balik kerangka besar kasusnya. Adalah Satgas Mafia Pemberantasan Hukum, khususnya sang sekretaris Denny Indrayana, yang menjadi fokus pengakuannnya. Yang lebih mengejutkan, Gayus juga menyebutkan keterlibatan pihak asing lewat badan intelejen Amerika, CIA dalam kasusnya tersebut.

Berikut pengakuan Gayus selengkapnya usai vonis 7 tahun penjara yang ia terima, Rabu (19/1/2011).

- Keberangkatan saya ke Singapur pada 12 Maret 2010 langsung ke Bandara setelah bertemu Satgas, karena disuruh oleh Denny Indrayana agar saya tidak dijadikan korban bersama Andi Kosasih, menunggu sampai Haposan ditangkap terlebih dahulu. Jika Haposan sudah ditangkap maka Denny akan menjemput saya di Singapur dan membawa kembali ke Indonesia. Pada saat bertemu di Singapura saya memberitahu Denny dan Ota (Mas Achmad Santosa) tentang uang lebih dari Rp 50 miliar yang ada di safe deposit box. Namun saya tidak pernah beritahu itu dari mana. Di beberapa kesempatan Denny dan Ota bilang itu dari Bakrie Grup, saya tidak pernah menyatakan seperti itu. Satgas yang mengarahkan dan mengalihkan isu dari mafia pajak yang kemungkinan melibatkan direktur dan Dirjen Pajak atau mafia hukum yang kemungkinan melibatkan Cirus Sinaga, namun ditakutkan membongkar kasus Antasari, ke Kasus kepergian ke Bali yang diduga bertemu Ical, ke Macau dan Singapur untuk amankan aset dan dibacking orang kuat. Dengan cara sengaja mengupload gambar paspor ke twitternya sehingga perhatian orang tidak ke pejabat pajak yaitu direktur dan dirjen pajak atau ke Cirus Sinaga.

- Denny tidak hanya berkomunikasi dengan istri saya untuk berkata jujur tetapi memang ingin mengintimidasi istri saya. Denny bukannya berempati terhadap seorang wanita yang sedih dan tertekan, suami dipenjara mengurus anaka-anak yang masih kecil seorang diri, malah memaksa istri jujur apakah bertemu Ical di Bali. Padahal istri sudah jujur tidak bertemu Ical di Bali. Kalau memang tidak bertemu apa harus bilang ketemu? Pada waktu bertemu di Sangapur Denny berjanji pada saya apanbila saya mau bongkar mafia hukum, maka saya akan dibantu sebagai whistle blower karena Denny dekat dengan media, dia akan ngomong tiap hari, sehingga hukuman saya akan diringankan. Kenyataannya justru Denny memojokkan saya terus menerus dan menjadikan kasus saya sebagai alat politik, khususnya tiga perusahaan grup Bakrie yang disuruhnya untuk diungkap. Denny juga yang menjanjikan bahwa ia akan memastikan saya aman dan nyaman selama proses hukum berlangsung terhadap saya, jika saya mau balik ke Indoensia dan koorporatif. Denny yang menyarankan saya untuk memakai pengacara dari Adnan Buyung dan partner dan mengantar istri serta ibu mertua saya menemui bang Buyung. Namun justru Denny bermanuver sendiri yang merugikan luar biasa saya dan bang Buyung dengan terus menembak Ical. Bukannya membongkar mafia pajak yang kemungkinan melibatkan direktur, dan Dirjen Pajak atau membongkar peran Cirus Sinaga yang kemungkinan membongkar kasus Antasari.

- Satuhal lagi, berdasarkan cerita John Grice kepada saya, John Grice adalah agen CIA dan semua kegiatannya diketahui dan direstui seorang anggota Satgas


http://www.tribunnews.com/2011/01/19/inilah-testimoni-lengkap-gayus-tambunan
 
Re: All About Kasus Gayus

- Satuhal lagi, berdasarkan cerita John Grice kepada saya, John Grice adalah agen CIA dan semua kegiatannya diketahui dan direstui seorang anggota Satgas
CIA bukan BIN yang agennya gampang nyebut kalo dia agen :))
 
Re: All About Kasus Gayus

Kasus Gayus
Polri Lindungi Para Jenderalnya
Penulis: Sandro Gatra | Editor: Heru Margianto
Selasa, 1 Februari 2011 | 07:49 WIB

1823393620X310.jpg


JAKARTA, KOMPAS.com - Penanganan kasus Gayus Halomoan Tambunan di kepolisian kembali dipertanyakan. Kali ini sorotan terarah pada hasil sidang kode etik dan profesi di Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri terhadap terperiksa AKP Sri Sumartini alias Tini, mantan penyidik Bareskrim Polri.

Komisi kode etik dan profesi menyimpulkan, tidak ada suap dari pihak manapun yang diterima Tini selama penyidikan kasus korupsi dan pencucian uang yang menjerat Gayus tahun 2009. Sidang kode etik berlangsung tertutup sehingga para pewarta tidak mengetahui apa saja yang terungkap dalam persidangan.

Tini hanya terbukti melakukan tiga pelanggaran yakni terkait perubahan status tersangka Roberto Santonius, perubahan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan, serta pertemuan dengan Jaksa Cirus Sinaga dan Fadil Regan di Hotel Krystal, Jakarta Selatan. Tini diganjar dengan rekomendasi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).

Putusan itu bertolak belakang dengan vonis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menyebut Tini terbukti menerima suap berkali-kali selama penyidikan. Majelis hakim yang menjatuhkan vonis dua tahun terhadap Tini menilai, Tini terbukti menerima uang Rp 1,5 juta dari Roberto Santonius. Uang itu bagian dari Rp 5 juta pemberian Roberto. Sisa uang dibagi ke Arafat dan AKBP Mardiyani.

Putusan sidang kode etik juga bertolak belakang dengan penyidikan Polri sendiri yang dilakukan tim independen pimpinan Irjen Matius Salempang.

Lindungi Jenderal menguat

Donal Fariz, aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), menilai putusan komisi kode etik itu semakin menguatkan adanya upaya Polri melindungi para perwira tinggi yang diduga terlibat kasus Gayus. Komisi seakan menutup-nutupi perubahan status Roberto dari tersangka menjadi saksi terkait aliran dana ke Gayus.

"Penyidik di level Arafat dan Sri Sumartini tidak memiliki kuasa yang lebih strategis untuk merubah status. Yang bersangkutan (Arafat) sudah katakan ada level petinggi yakni Brigjen Edmond Ilyas (saat itu menjabat Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim) yang punya kewenangan atau sebagai otak dari perubahan status," ungkap dia.

Seperti diketahui, saat sidang di PN Jaksel Senin (4/10/2010), Arafat mengaku perubahan status Roberto atas perintah Edmond setelah Roberto menemui Edmond. Dalam berita acara pemeriksaan (BAP), kata Arafat, Roberto mengaku menyerahkan uang ke Edmond dan Kombes Pambudi Pamungkas (saat itu kanit) untuk merubah status.

Gayus juga menyebut hal yang sama. "Itu perintah Edmond. Roberto yang cerita ke saya," kata Gayus di sela-sela sidang Senin (4/10/2010).

Vonis lain diragukan

Setelah vonis terhadap Tini, komisi akan memeriksa lima terperiksa lain yakni Brigjen (Pol) Edmond, Brigjen (Pol) Raja Erizman, Kombes Pambudi Pamungkas, Kombes Eko Budi Sampurno, dan AKBP Mardiyani. Sama seperti Tini, sidang akan berlangsung tanpa pantauan publik.

Melihat vonis Tini, Donal meragukan hasil sidang terhadap para terperiksa itu. Pasalnya, komisi telah mengabaikan vonis Tini di PN Jaksel yang sudah berkekuatan hukum tetap. "Apalagi pemeriksaan terhadap terperiksa yang belum berkekuatan hukum. Kita lebih percaya terhadap putusan hakim," paparnya.

"Kalau hasil pemeriksaan berbeda, itu mengindikasikan kuat Polri melindungi Jenderal-Jenderalnya. Kalau Polri berupaya saling melindungi tidak akan terbongkar siapa sesungguhnya mafianya. Polri hanya bersih dipinggir-pinggir saja, membersihkan para perwira menengah sementara para jenderalnya dilindungi," tambah Donal.

sumber: kompas


-dipi-
 
Re: All About Kasus Gayus

dimana-mana namanya BOS pasti di jaga khan, ga ada kasus aja kemana-mana pasti dikawal apalagi kalau sedang terlibat masalah... ga bakalan anak buah ngaku khan... hierarki feodalisme seperti itu.... sudah mendarah daging di negeri ini...
 
Re: All About Kasus Gayus

9b03b739.jpg

HuuHhh.. jadi gemess ng'liat photo"nya gayus waktu d'Bali..
pengen JITAK kepalanya yg botak smpe kluar otaknya,, kira" apa dalemannya yaa..?? smpe repot banget negara ngurusin kasusnya..
 
Back
Top