Berita dan Fundamental

Pasar saham Eropa Tersandung Melemahnya Minyak

Pasar saham Eropa Tersandung Melemahnya Minyak

Ug7tVNhVRGaAcAw4AXwUbw.jpeg


Pasar saham Eropa turun untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Kamis, karena harga minyak yang merosot mendekati posisi terendah tujuh bulan tadi malam akibat kekhawatiran akan anjlokny permintaan sementara pasokan terus berlimpah.


FTSE 100 Inggris, DAX Jerman dan CAC 40 Prancis semua tergelincir 0,3 hingga 0,4 persen saat perdagangan di Eropa mulai berjalan. Bursa berjangka AS juga mengalami melemah. Penurunan tajam harga minyak minggu ini telah mempengaruhi saham energi dan mengurangi ekspektasi investor terhadap inflasi yang lebih tinggi yang akan membuka jalan bagi kebijakan moneter yang lebih ketat di antara bank sentral utama.

Di Asia, indeks saham terbesar Asia Pasifik MSCI di luar Jepang naik 0,6 persen. Namun Nikkei Jepang mengakhiri perdagangan hari ini dengan penurunan akibat penguatan yen dan merosotnya saham pembuat kantong udara otomatis Takata Corp mengurangi sentimen.

Semangat setelah MSCI termasuk saham China daratan dalam indeks emerging market minggu ini mendorong pasar saham China, menghantarkan indeks CSI300 blue-chip ke level tertinggi dalam 1 setengah tahun.

Harga minyak melemah karena keraguan investor apakah penurunan output OPEC akan mengurangi produksi minyak yang berlimpah dalam tiga tahun yang menutupi penurunan persediaan AS.

Minyak mentah berjangka AS menyentuh level lemah di $42,50 per barel yang mengakhiri sesi Rabu dengan turun 1,6 persen pada Rabu setelah menyentuh level terendah sejak Agustus. Minyak acuan global Brent juga sedikit melemah di sekitar $44,78 per barel dan berada dalam rentang harga terlemah dalam tujuh bulan yang disentuh pada hari Rabu.

Sejak memuncak pada akhir Februari, minyak mentah telah turun sekitar 20 persen, dengan hanya menguat singkat, dan menghapus kenaikan pada akhir tahun setelah pemotongan produksi yang dipimpin OPEC.

Di pasar mata uang, dolar Selandia Baru naik 0,5 persen ke level $0,7257 setelah bank sentral menahan suku bunga tunai resmi di rekor terendah namun terdengar kurang ‘dovish’ daripada ‘bearish’ di pasar. Euro juga datar di level $1,1167, setelah kenaikan 0,3 persen pada sesi Rabu. Dolar yang melemah mengangkat emas spot 0,6 persen menjadi $1,253.20 per ons. Dolar AS melemah terhadap yen, turun 0,3 persen ke level 111,02.

Indeks dolar, yang mengukur perdagangan greenback enam mata uang utama, diperdagangkan flat pada level 97,54, setelah turun dari level tertinggi satu bulan di 97,871 yang disentuh pada hari Selasa.
 
Dolar Terpeleset Rebound minyak

Dolar Terpeleset Rebound minyak

stock-footage-oil-pumps-on-dollar-banknotes-720x340-1.jpg


Dolar tergelincir terhadap mata uang utama pada sesi perdagangan akhir pekan ini, karena pasar mengincar serangkaian laporan ekonomi dari zona euro. Selain itu, penurunan dolar karena rebound harga minyak yang membantu mata uang terkait komoditas.


EUR/USD menguat 0,14% dan diperdagangkan di level 1,1168. Greenback berada di bawah tekanan ringan menyusul sebuah laporan pada hari Kamis oleh Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal dalam pekan hingga 17 Juni meningkat sebesar 3.000 menjadi 241.000 dari jumlah minggu sebelumnya yang berjumlah 238.000. Analis memperkirakan klaim pengangguran naik 2.000 menjadi 240.000 pekan lalu.

Pelaku pasar berfokus pada serangkaian data aktivitas sektor manufaktur dan jasa dari zona euro yang akan dirilis hari ini.

GBP/USD naik tipis 0,16% diperdagangkan pada level 1,2702. Sementara itu, rebound harga minyak membantu dolar Kanada yang terkait komoditas. USD/CAD tergelincir 0,11% pada level 1,3219. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,13% pada level 97,13, yang merupakan level terendahnya sejak 19 Juni.
 
Krisis sektor teknologi merambah Asia

Krisis sektor teknologi merambah Asia

745495.jpg


Aksi jual saham-saham sektor teknologi berlanjut ke sesi Asia hari ini sementara saham perbankan rally setelah obligasi pemerintah naik menyusul prediksi tingginya suku bunga.


Samsung Electronics dan Tencent Holdings memimpin pelemahan sektor teknologi di MSCI Asia Pacific Index. Saham sektor keuangan cukup pisitif. Dari pasar mata uang, dilaporkan euro masih menjadi salah satu mata uang dengan performa terbaik di kwartal ini menyusul pernyataan ketua ECB yang memberi angin segar kepada pasar obligasi.

Sementara itu dolar masih dalam posisi lemah dimana sebelumnya Janet Yellen memberi sinyalemen perekonomian nasional dapat menahan dampak tingginya suku bunga. Sebaliknya, yuan menguat baik di dalam dan di luar negeri ditengah-tengah spekulasi adanya intervensi bank sentral. Dari pasar komoditas dilaporkan minyak masih melempem ditengarai akibat melimpahnya pasokan.

Kabar dari berbagai bank sentral dunia akan menjadi kunci penggerak pasar di minggu ini. Dana Moneter Internasional beberapa waktu yang lalu memangkas prospek ekonomi AS yang berdampak kepada turunnya sentimen positif terhadap rencana pemangkasan pajak dan peningkatan belanja infrastruktur pemerintahan Trump.

Faktor negatif lain bagi pasar adalah penurunan harga minyak dan berlanjutnya aksi jual saham sektor teknologi, selain serangan cyber yang melanda New York sampai Rotterdam.

Per hari ini, euro diperdagangkan naik menjadi $1,1353, yen melonjak 0,3% menjadi 112,06 per dolar. Yuan berhasil menguat 0,2%. Minyak turun 0,3% dipicu oleh kemungkinan meningkatnya pasokan. Emas naik menjadi $1.252,47 per ounce.
 
Dolar Sentuh posisi terendah 8 bulan

Dolar Sentuh posisi terendah 8 bulan

745469.jpg


Dolar jatuh ke posisi terendah delapan bulan terhadap mata uang utama pada hari Rabu, karena penundaan pemungutan suara kesehatan AS yang sangat diantisipasi telah membebani pergerakan greenback.


Greenback melemah secara luas setelah Senat Partai Republik AS menunda pemungutan suara anggaran perawatan kesehatan Trump pada hari Selasa, karena mereka menghadapi perlawanan dari anggota partai. Para pelaku pasar khawatir bahwa pemerintah tidak akan dapat menerapkan pemotongan pajak dan langkah stimulus fiskal, tanpa terlebih dahulu mengeluarkan anggaran kesehatan.

Sementara itu, euro tetap didukung setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan faktor yang membebani inflasi di kawasan euro bersifat sementara, menambahkan bahwa bank tersebut kemungkinan akan memantau.

Dia juga mengatakan stimulus ECB akan secara bertahap ditarik saat ekonomi zona euro membaik. Komentar tersebut memicu spekulasi bahwa bank sentral dapat segera melepas program pelonggaran kuantitatifnya.

EUR/USD naik 0,17% ke level tertinggi satu tahun 1,1359. GBP/USD bertahan di level 1,2823. Di tempat lain, USD/JPY tergelincir 0,20% menjadi 112,12, sementara USD/CHF sedikit berubah pada level 0,9606. Dolar Australia menguat, dengan AUD/USD naik 0,15% pada level 0,7594, sementara NZD/USD bertahan stabil di level 0,7267. Sementara itu, USD/CAD turun 0,37% diperdagangkan di level 1,3150.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap perdagangan enam mata uang utama, turun 0,15% pada level terendah delapan bulan di level 96,03.
 
Minyak Catat Kenaikan Beruntun

Minyak Catat Kenaikan Beruntun

54564565464535.jpg


Minyak mentah naik untuk sesi keenam berturut-turut pada hari Kamis ke level tertingginya sejak 19 Juni karena turunnya output minyak AS, namun kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan global yang terus berlanjut masih membebani pergerakan harga.


Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) menguat 28 sen atau naik 0,6 persen menjadi $44,01 per barel, sementara minyak acuan global Brent berjangka naik 28 sen atau 0,6 persen menjadi $47,59 per barel.

Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan bahwa stok minyak mentah AS naik 118.000 barel pekan lalu, sementara produksi mingguan turun 100.000 barel per hari (bpd) menjadi 9,3 juta barel per hari. Ini merpuakan penurunan output mingguan terbesar sejak Juli 2016. Ada tambahan dukungan yang berasal dari penurunan persediaan bensin AS.

Analis dan para pelaku pasar mencatat penurunan produksi AS pekan lalu terkait dengan faktor yang hanya bersifat sementara seperti Badai Tropis Cindy di Teluk Meksiko dan pekerjaan pemeliharaan di Alaska yang kemungkinan akan berbalik dalam beberapa minggu mendatang.

Minyak berjangka mencatat kenaikan laporan EIA, meskipun data menunjukkan kenaikan berbanding dengan penurunan 2,6 juta barel yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters. Namun, pasokan global masih berlimpah meskipun terjadi penurunan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara-negara penghasil lainnya sebesar 1,8 juta barel per hari sejak Januari.

OPEC dan produsen lainnya, yang mencoba mengurangi berlimpahnya minyak global, menyetujui perpanjangan pemangkasan pasokan di Mei untuk hingga Maret 2018. Namun OPEC telah membebaskan Nigeria dan Libya untuk membatasi produksi. Delegasi OPEC mengatakan mereka tidak akan terburu-buru mengurangi produksi minyak mentah lebih jauh atau mengakhiri pembebasan, meski pertemuan bulan depan di Rusia kemungkinan akan mempertimbangkan langkah lebih lanjut untuk mendukung pasar.
 
Minyak Mentah Menuju Kenaikan Mingguan Terbesar

Minyak Mentah Menuju Kenaikan Mingguan Terbesar

oil-2-770x433.jpg


Minyak mentah berjangka pada hari Jumat berada di jalur kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Mei, mengakhiri penurunan selama lima minggu ditopang oleh penurunan output minyak AS.


Harga minyak mentah AS sepanjang pekan ini mencatat kenaikan 4,6 persen, sementara minyak acuan Brent mencatat kenaikan 4,2 persen. Hasil tersebut menandai kenaikan terbesar untuk kedua minyak global sejak pekan hingga 19 Mei. Minyak mentah AS diperdagangkan naik 0,2 persen atau 8 sen, pada $45,01 per barel pada hari Jumat, dengan Brent naik 0,2 persen atau 7 sen menjadi $47,49 per barel.

Harga minyak mentah mencapai level terendah 10 bulan minggu lalu dalam menghadapi guncangan pasokan yang meningkat, namun laporan penurunan produksi AS telah mendorong pasar pekan ini. Produksi minyak mentah AS turun 100.000 barel per hari (bpd) menjadi 9,3 juta barel per hari minggu lalu, penurunan mingguan paling curam sejak Juli 2016.

Sementara itu, pasar minyak mentah North Sea akhirnya menunjukkan tanda-tanda kekuatan yang telah lama hilang, menunjukkan bahwa beberapa pesimisme yang telah menurunkan harga minyak berjangka bulan ini dan membuat rekor perkiraan terhadap kenaikan harga mungkin tidak dapat dibenarkan.

Pasokan minyak global masih cukup meski terjadi penurunan produksi sebesar 1,8 juta bph oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya sejak Januari.

OPEC telah membebaskan Nigeria dan Libya dari pemangkasan, membiarkan mereka bebas meningkatkan produksi yang telah diliputi oleh kerusuhan lokal. Produksi minyak Libya mendekati 1 juta barel per hari, sebuah sumber Libya yang mengatakan kepada Reuters.
 
Dolar Masih Dekati Posisi Terendah 8 Bulan

Dolar Masih Dekati Posisi Terendah 8 Bulan

bdqkq-poTsSE7PNcCPJJYw.jpeg


Dolar kembali menguat terhadap mata uang utama lainnya pada hari Jumat, namun masih berada di dekat dari level terendah delapan bulan di tengah meningkatnya ekspektasi akan kebijakan moneter yang semakin ketat di Eropa dan Inggris.


EUR/USD turun 0,38% ke level 1,1398, tidak jauh dari level puncak 13 bulan sesi sebelumnya di 1,1445, setelah Eurostat mengatakan bahwa inflasi harga konsumen naik dengan tingkat tahunan sebesar 1,3% di bulan Juni, di atas ekspektasi untuk kenaikan 1,2% dan setelah laporan kenaikan terakhir 1,4% di bulan sebelumnya.

CPI inti, yang tidak termasuk biaya makanan, energi, alkohol, dan tembakau, meningkat sebesar 1,1% di bulan Juni, setelah kenaikan 0,9% di bulan sebelumnya. Analis memperkirakan inflasi inti akan meningkat sebesar 1,0%.

Euro menguat secara luas setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengindikasikan pada hari Selasa bahwa bank sentral dapat segera melepas program pelonggaran kuantitatifnya.

GBP/USD tergelincir 0,17% ke level 1,2985, masih mendekati level tertinggi enam minggu di 112,19 pada sesi semalam. Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan pada hari Jumat bahwa produk domestik bruto Inggris naik 0,2% pada kuartal pertama, sesuai dengan harapan dan perkiraan sebelumnya. Pada basis tahunan, ekonomi Inggris tumbuh 2,0%.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa defisit neraca berjalan Inggris melebar menjadi £16,9 miliar di kuartal pertama dari £12,1 miliar dalam tiga bulan sampai Desember. Analis memperkirakan defisit transaksi berjalan Inggris melebar menjadi 17,3 miliar pound pada kuartal terakhir.

Pound menguat secara luas setelah Gubernur Bank of England Mark Carney mengatakan pada hari Rabu bahwa beberapa penghapusan stimulus moneter kemungkinan akan diperlukan karena kapasitas cadangan ekonomi mengikis. Komite kebijakan moneter BoE terbelah menjadi 5 berbanding 3 pada pertemuan awal bulan ini mengenai apakah akan menaikkan suku bunga dari rekor rendah 0,25%. Carney memilih untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Di tempat lain, USD/JPY turun 0,28% ke level 111,87, USD/CHF naik 0,30% diperdagangkan pada 0,9587. Dolar Australia stabil, dengan AUD/USD diperdagangkan pada level 0,7684, NZD/USD naik 0,44% di level 0,7332. Sementara itu, USD/CAD turun tipis 0,17% diperdagangkan di level 1,2983.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,21% pada level 95,52, dari level terendah delapan bulan baru di 95,37 semalam.
 
Caixin PMI: Aktifitas Pabrik China Catat Pertumbuhan

Caixin PMI: Aktifitas Pabrik China Catat Pertumbuhan

66f03d09d57ee85d86fdb2b493e57730.jpg


Mesin manufaktur China kembali ke mode pertumbuhan pada bulan Juni, berkembang pada laju tercepat dalam tiga bulan setelah secara tak terduga mengalami kontraksi di bulan Mei, karena pesanan dan produksi baru naik sebagai tanda pemulihan sederhana, sebuah survei swasta menunjukkan pada hari Senin.


Namun, bahkan saat pasar menyambut baik pemulihan aktivitas pabrik, perusahaan masih menunjukkan keengganan untuk menambah stok karena kepercayaan bisnis merosot ke level terendah untuk tahun ini di tengah tindakan keras pemerintah terhadap risiko hutang dan pengetatan kondisi keuangan.

Indeks Pembelian Manajer Caixin / Markit Manufacturing Purchasing Manager (PMI) naik menjadi 50,4 di bulan Juni, di atas angka 50 poin yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi setiap bulan. Angka tersebut jauh di atas perkiraan level 49,5 oleh 25 analis dalam survei Reuters, dan naik dari angka 49,6 pada laporan bulan lalu, kontraksi pertama dalam 11 bulan.

Pertumbuhan pesanan membantu mendorong aktivitas ke wilayah ekspansif, meskipun perusahaan yang disurvei mencatat permintaan masih tetap terjaga, baik di pasar domestik maupun internasional.

Total pesanan baru naik menjadi 51,0 - level tertinggi dalam tiga bulan - dari 50,3 bulan sebelumnya, dengan pesanan ekspor baru juga meningkat. Tingkat ekspansi produksi juga meningkat pada bulan Juni, dan laju pekerjaan yang menurun yang telah berlangsung sejak akhir 2013, turun menjadi yang paling lambat dalam tiga bulan.

Kepercayaan produsen Cina tentang prospek produksi 12 bulan turun ke level terendah tahun ini, survei tersebut menunjukkan. Dan sementara bisnis masih tetap optimis, namun sentiment secara keseluruhan menjadi salah satu perhatian, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh perusahaan karena tingkat pinjaman yang lebih tinggi meningkatkan biaya pembiayaan.

Data Caixin diikuti oleh data PMI resmi pada hari Jumat yang juga menunjukkan pertumbuhan yang mengejutkan di sektor manufaktur China, namun data resmi masih jauh lebih bullish dibandingkan survei pribadi yang cenderung berfokus pada perusahaan-perusahaan kecil.
 
Last edited:
Minyak bertahan menguat, pasar wait and see jelang beberapa agenda ekonomi

Minyak bertahan menguat, pasar wait and see jelang beberapa agenda ekonomi

19748797_1924742181075304_8015099490942466854_n.jpg


Perdagangan pasar saham Asia cenderung tidak begitu ramai hari ini. Sementara dolar berhasil menguat dan minyak mampu mempertahankan kenaikan.


Yen terkoreksi sedikit setelah partai berkuasa kalah di pemilihan legislatif Tokyo dan kuatnya data ekonomi China gagal mendongrak saham-saham Shanghai. Salah satu sebab tipisnya perdagangan karena pasar Amerika akan tutup memperingati hari kemerdekaan dan pasar mengantisipasi laporan ketenagakerjaan negara tersebut.

Berkenaan dengan hasil pemilu Jepang tampaknya pasar masih "wait and see" karena mereka ingin melihat dampak keseluruhan di level perpolitikan nasional. Fokus pasar minggu ini adalah data AS, apakah data tersebut mendukung pandangan hawkish the Fed.

Beberapa agenda penting yang patut dinantikan diantaranya: rapat G-20 di Hamburg pada Jumat. Disela-sela pertemuan tersebut, Presiden Trump juga akan menggelar rapat dengan Presiden Putin. Dari sektor ketenagakerjaan AS, diperkirakan akan ada penambahan 175.000 pekerja di Juni dan pertumbuhan upah tampaknya menguat, konsisten dengan kokohnya pasar ketenagakerjaan.

Dari pasar mata uang dilaporkan yen tergelincir menjadfi 112,54 per dola. Pound jatuh menjadi $1,3001. Euro tergelincir menjadi $1,1404. Minyak mentah bertengger diposisi $46,23 per barrel sementara emas tergelincir menjadi $1.236,53 per ounce.
 
Ketegangan Korea Membatasi Resiko, Yen Menguat

Ketegangan Korea Membatasi Resiko, Yen Menguat

19665139_1925688010980721_5633117550345154437_n.jpg


Dolar tergelincir terhadap yen pada hari Rabu karena kekhawatiran meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara sementara dolar Kanada menguat setelah bank sentral negara tersebut menaikkan suku bunga.


Dolar turun 0,3 persen pada awal perdagangan ke level 113,00 yen, tergelincir lebih jauh dari level tertinggi 1 setengah bulan di 113,48 yang disentuh pada hari Senin. Yen cenderung menjadi incaran pada saat ketidakpastian global yang meningkat karena ekspektasi investor Jepang kemungkinan akan memulangkan investasi mereka di luar negeri, meskipun negara tersebut dekat dengan Korea Utara.

Pyongyang mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya telah melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) yang baru dikembangkan yang dapat membawa hulu ledak nuklir besar dan berat, sehingga memicu seruan tindakan global dari Washington untuk meminta negara yang terisolasi bertanggung jawab atas pengejaran senjata nuklirnya.

Pentagon mengutuk uji rudal tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mempertahankan Amerika Serikat dan sekutunya, sementara Menteri Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa dia melihat kemungkinan akan uji coba Korea Utara lainnya.

Dolar Kanada juga menguat, diperdagangkan level C$1,2934 per dolar setelah mencapai level tertinggi 10 bulan di C$1,2912 terhadap dolar pada hari Selasa. Gubernur Bank of Canada Stephen Poloz mengatakan kepada sebuah surat kabar Jerman bahwa inflasi Kanada harus naik dengan baik pada paruh pertama tahun 2018, menambahkan bahwa normalisasi kebijakan harus dimulai sebelum pertumbuhan harga mencapai targetnya.

Komentarnya mendorong pasar untuk memperkirakan kenaikan lebih dari 50 persen kenaikan suku bunga di pertemuan bank sentral berikutnya pada 12 Juli, sebuah perubahan dramatis sejak kurang dari dua minggu yang lalu ketika hampir tidak ada yang berani melakukan pengetatan.
 
Bursa Asia Terpengaruh Hasil The Fed

Bursa Asia Terpengaruh Hasil The Fed

PYv45wVsTkKuSECuj58pCA.jpeg


Sebagian besar pasar saham Asia jatuh pada hari Kamis setelah risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan kurangnya konsensus atas laju kenaikan suku bunga AS.


Perdagangan di Asia telah diterpa gejolak di minggu ini atas ketegangan di semenanjung Korea setelah Korea Utara menembakkan rudal, yang mana pejabat AS simpulkan itu adalah rudal balistik antar benua, ke perairan Jepang. Amerika Serikat pada Rabu mengatakan siap untuk menggunakan kekuatan jika diperlukan untuk menghentikan program rudal nuklir Korea Utara tapi secara namun lebih memilih tindakan diplomatik terhadap Pyongyang.

Para pembuat kebijakan Fed semakin terpecah mengenai outlook inflasi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi laju kenaikan bunga naik di kemudian hari, menurut risalah pertemuan the fed 13-14 Juni yang dirilis pada hari Rabu.

Beberapa pejabat the fed juga ingin mengumumkan awal proses penurunan portofolio besar obligasi Treasury dan sekuritas berbasis mortgage Fed pada akhir Agustus, namun yang lainnya justru mmeilih menunggu sampai akhir tahun.

Saat ini, pasar sedang menunggu rilisan data non-farm payrolls AS untuk bulan Juni, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mengarahkan kebijakan Fed.

Pasar Eropa diperkirkan akan stabil pada pembukaan perdagangan sesi Kamis, dengan financial spreadbetters mengharapkan indeks FTSE 100 Inggris tidak berubah, DAX Jerman diperkirakan dibuka naik 0,2 persen dan CAC 40 Perancis untuk dibuka menguat 0,1 persen.

Indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1 persen. Nikkei Jepang tergelincir 0,5 persen akibat penguatan yen, tertekan prospek pendapatan ekspor. Indeks saham KOSPI Korea Selatan dan Australia keduanya turun 0,1 persen. Indeks CSI 300 blue-chip China turun 0,5 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,3 persen.

Tadi malam, indeks Nasdaq ditutup naik 0,7 persen pada Rabu, seiring memulihnya saham teknologi. Namun Dow Jones Industrial Average ditutup flat dan indeks S&P 500 hanya menguat 0,15 persen.
 
Bursa Asia Terpengaruh Hasil The Fed

Bursa Asia Terpengaruh Hasil The Fed

PYv45wVsTkKuSECuj58pCA.jpeg


Sebagian besar pasar saham Asia jatuh pada hari Kamis setelah risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan kurangnya konsensus atas laju kenaikan suku bunga AS.


Perdagangan di Asia telah diterpa gejolak di minggu ini atas ketegangan di semenanjung Korea setelah Korea Utara menembakkan rudal, yang mana pejabat AS simpulkan itu adalah rudal balistik antar benua, ke perairan Jepang. Amerika Serikat pada Rabu mengatakan siap untuk menggunakan kekuatan jika diperlukan untuk menghentikan program rudal nuklir Korea Utara tapi secara namun lebih memilih tindakan diplomatik terhadap Pyongyang.

Para pembuat kebijakan Fed semakin terpecah mengenai outlook inflasi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi laju kenaikan bunga naik di kemudian hari, menurut risalah pertemuan the fed 13-14 Juni yang dirilis pada hari Rabu.

Beberapa pejabat the fed juga ingin mengumumkan awal proses penurunan portofolio besar obligasi Treasury dan sekuritas berbasis mortgage Fed pada akhir Agustus, namun yang lainnya justru mmeilih menunggu sampai akhir tahun.

Saat ini, pasar sedang menunggu rilisan data non-farm payrolls AS untuk bulan Juni, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mengarahkan kebijakan Fed.

Pasar Eropa diperkirkan akan stabil pada pembukaan perdagangan sesi Kamis, dengan financial spreadbetters mengharapkan indeks FTSE 100 Inggris tidak berubah, DAX Jerman diperkirakan dibuka naik 0,2 persen dan CAC 40 Perancis untuk dibuka menguat 0,1 persen.

Indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1 persen. Nikkei Jepang tergelincir 0,5 persen akibat penguatan yen, tertekan prospek pendapatan ekspor. Indeks saham KOSPI Korea Selatan dan Australia keduanya turun 0,1 persen. Indeks CSI 300 blue-chip China turun 0,5 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,3 persen.

Tadi malam, indeks Nasdaq ditutup naik 0,7 persen pada Rabu, seiring memulihnya saham teknologi. Namun Dow Jones Industrial Average ditutup flat dan indeks S&P 500 hanya menguat 0,15 persen.
 
Dolar Merosot Pasca Risalah Fed, Jelang Data AS

Dolar Merosot Pasca Risalah Fed, Jelang Data AS

TuS8MVNBRM2-p1g5V0Yh_w.jpeg


Dolar beringsut melemah terhadap mata uang utama pada perdagangan sesi Kamis setelah risalah pertemuan Federal Reserve terbaru menunjukkan terpecahnya pendapat akan kenaikan suku bunga selanjutnya dan bersamaan dengan pasar menantikan data ekonomi AS hari ini.


Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, melemah ke level 95,90, turun dari level kenaikan satu minggu pada sesi Rabu di level 96,25.

Risalah pertemuan kebijakan Juni Fed dirilis pada hari Rabu, menunjukkan kurangnya konsensus atas kebijakan antara prospek inflasi dan bagaimana keputusan tersebut dapat mempengaruhi masa depan laju kenaikan suku bunga masa depan.

The Fed menaikkan suku bunga pada pertemuan di Juni dan bertahan pada perkiraannya untuk satu kenaikan suku bunga lainnya tahun ini dan kenaikan tiga kali pada 2018, tetapi prospek inflasi yang terkendali sejak meningkatnya keraguan atas apakah Fed akan mampu bertahan pada lajur pengetatannya yang sudah direncanakan.

Perhatian pasar beralih pada data ekonomi AS untuk petunjuk terbaru. AS akan merilis laporan kerja ADP pada hari ini bersamaan dengan data ISM non-manufaktur PMI dan laporan klaim pengangguran awal. Laporan non -farm payrolls AS untuk Juni akan dirilis pada hari Jumat.

Dolar mencatat kenaikan terhadap yen, dengan USD/JPY naik 0,14% ke level 113,44, tidak jauh dari level kenaikan tujuh minggu 113,68 pada bulan September yang dicapai pada hari Rabu. Sterling menguat terhadap dolar, dengan GBP/USD naik 0,22% diperdagangkan pada level 1,2962. Euro mencatat kenaikan, dengan EUR / USD diperdagangkan pada level 1,1364, naik dari level terendah satu minggu yang disentuh pada sesi Rabu di 1,1311.

Bank Sentral Eropa akan merilis risalah pertemuan kebijakan Juni nya di hari ini dengan investor waspada untuk setiap perubahan terhadap petunjuk bank ke depan. Komentar hawkish dari Presiden ECB Mario Draghi pekan lalu memicu ekspektasi apakah Itu bank bergerak semakin dekat pada pertimbangan stimulus programnya.
 
Emas di Asia Tergerus Rebound Dolar Sesi Kemarin

Emas di Asia Tergerus Rebound Dolar Sesi Kemarin

hSkvLc5CThiRuf8oe77CdA.jpeg


Harga emas turun pada hari Jumat setelah dolar rebound dan investor menantikan data lebih lanjut atas inflasi AS.


Kontrak emas untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Mercantile Exchange turun 0,33% menjadi 1.219,28 per troy ounce.

Semalam, harga emas mengurangi kerugian pada hari Kamis, karena turunnya klaim pengangguran awal dan data payroll sektor swasta menghambat ekspektasi investor tentang laju kenaikan suku bunga tahun ini.

Kenaikan emas dari posisi terendah sesi, setelah dolar dan treasury 10-Tahun AS menurun, menyusul rilis klaim pengangguran awal yang lebih lemah dari perkiraan dan data gaji sektor swasta, menunjukkan kemungkinan perlambatan aktivitas pasar tenaga kerja.

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan payroll sektor swasta meningkat 158.000 lapangan pekerjaan bulan lalu, lebih rendah dari 230.000 yang tercatat pada bulan Mei dan di bawah ekspektasi untuk kenaikan 185.000.

Dalam laporan terpisah, Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara meningkat 4.000 dengan penyesuaian musiman menjadi 248.000 untuk pekan hingga 1 Juli. Itu mrupakan kenaikan klaim mingguan ketiga berturut-turut.

Sementara itu, data lainnnya menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi non-manufaktur untuk bulan Juni, yang meningkat menjadi 57,4, gagal menyurutkan sentimen investor terhadap emas.

Dirilisnya data ekonomi yang beragam terjadi sehari setelah risalah pertemuan kebijakan the Fed 13-14 Juni mengungkapkan bahwa para pembuat kebijakan terpecah atas prospek inflasi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi laju kenaikan suku bunga di masa depan.

Dalam ekspektasi kenaikan suku bunga, sentiment para pelaku pasar terhadap emas surut karena kenaikan biaya peluang menahan logam mulia berhubungan terhadap aset berbunga lainnya seperti obligasi.
 
Dollar Masih Menguat Dengan Penantian Data Payroll AS

Dollar Masih Menguat Dengan Penantian Data Payroll AS

exkrfVtQSWacP00cNtlnEw.jpeg


Dolar bertahan pada kenaikan moderat terhadap mata uang utama pada sesi perdagangan Jumat, di saat para pelaku pasar memantau rilisan data pekerjaan AS yang sangat diantisipasi yang akan dirilis di kemudian hari.


Greenback awalnya melemah setelah pengelola payroll ADP pada Kamis kemarin melaporkan sektor swasta AS bertambah 158.000 lapangan pekerjaan pada bulan Juni, jauh di bawah ekspektasi ekonom. Sebuah laporan terpisah menunjukkan klaim pengangguran awal secara tak terduga meningkat 4.000 menjadi 248.000 minggu lalu.

Laporan tersebut dirilis menyusul risalah rapat Juni Federal Reserve pada hari Rabu yang menunjukkan kurangnya konsensus di antara para pembuat kebijakan mengenai prospek inflasi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kenaikan tingkat suku bunga di masa depan.

The Fed menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Juni dan bertahan pada perkiraannya untuk kenaikan satu bunga lagi tahun ini dan tiga di tahun 2018, namun prospek inflasi yang melemah telah menimbulkan keraguan apakah Fed akan dapat mempertahankan jalur pengetatan yang direncanakan.

EUR/USD bergerak tipis pada level 1,1419. Mata uang tunggal tersebut mendapat dukungan setelah risalah pertemuan Gubernur Bank Sentral Eropa pada hari Kamis lalu menunjukkan bahwa para pejabat membahas pengahpusan bias pelonggaran dari pernyataan kebijakan moneter terakhirnya, sebelum memutuskan untuk tidak melakukannya.

Perdagangan lainnya, GBP/USD turun 0,40% diperdagangkan di level 1,2917 setelah Kantor Statistik Nasional melaporkan produksi manufaktur Inggris turun 0,2% di bulan Mei, mengecewakan ekspektasi untuk kenaikan 0,5% dan setelah kenaikan 0,2% bulan sebelumnya.

Pada basis tahunan, produksi manufaktur meningkat sebesar 0,4%, lebih rendah dari perkiraan kenaikan 1,0%. Laporan tersebut juga menunjukkan produksi industri tergelincir 0,1% di bulan Mei, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 0,4%.

USD/JPY menguat 0,47% ke level 113,75, sementara USD/CHF naik 0,16% diperdagangkan di level 0,9620. Dolar Australia menguat, dengan AUD/USD naik 0,12% pada level 0,7595, sementara NZD/USD bertahan stabil di 0,7276. Sementara itu, USD/CAD hampir tidak berubah di level 1.2981.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,15% pada level 95,72.
 
Mengikuti Wall Street, Bursa Asia Menguat Atas Data NFP AS

Mengikuti Wall Street, Bursa Asia Menguat Atas Data NFP AS

nG5s9LbZR3KzOn5yFGxuJg.jpeg


Saham Asia rally pada hari Senin, terangkat oleh kinerja kuat Wall Street pada hari Jumat, sementara dolar AS memperpanjang kenaikan yang diperoleh setelah data ketenagakerjaan AS di Juni yang jauh lebih kuat dari perkiraan.


Indeks terluas di Asia-Pasifik di luar Jepang MSCI menguat 0,55 persen sementara Nikkei Jepang naik 0,7 persen. Saham Australia naik 0,6 persen dan KOSPI Korea Selatan naik 0,4 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1 persen, namun saham bluechip China datar.

Pada hari Jumat, Wall Street ditutup menguat setelah pertumbuhan lapangan kerja AS mengalahkan prakiraan. Nasdaq memimpin kenaikan dengan lonjakan 1 persen, sementara S&P 500 naik 0,6 persen dan Dow Jones Industrial Average naik 0,4 persen. Namun, jatuhnya kenaikan upah membuat investor memperkirakan data upah akan membatasi tingkat hawkishness Federal Reserve.

Hasil Treasury 10 tahun AS mencapai level tertinggi dua bulan di 2,398 persen pada hari Jumat. Saat ini berada di 2,3909 pada hari Senin. Dolar naik tipis 0,2 persen terhadap yen ke level 114,155 pada awal sesi Senin, memperpanjang kenaikan 0,6 persen atas data pekerjaan di hari Jumat. Euro tidak berubah di $1,14075 pada hari Senin, memperpanjang penurunan 0,1 persen hari Jumat. Indeks dolar, yang naik 0,2 persen pada hari Jumat, sedikit berubah pada 95,992 pada hari Senin.

Pertemuan Grup 20 di Hamburg akhir pekan lalu tidak berdampak banyak tehadap pasar pada hari Senin. Pada pertemuan tersebut, negara-negara terkemuka di dunia berbenturan dengan AS mengenai kebijakan iklim dan Presiden AS Donald Trump dan rekannya dari China Xi Jinping setuju untuk bekerja sama dalam ancaman nuklir Korea Utara dan perdagangan bilateral. Trump juga membahas pembentukan unit keamanan maya untuk menjaga terhadap tindakan hacking dalam pemilihan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, meski kemudian mundur dari posisi tersebut.

Di pasar komoditas, minyak merambat menguat pada hari Senin setelah meluncur pada hari Jumat atas sebuah laporan yang menunjukkan bahwa produksi minyak mentah AS bertambah di pekan lalu, di saat ekspor OPEC mencapai angka tingkat tertinggi di 2017, kembali memicu kekhawatiran terhadap melimpahnya pasokan. Minyak AS naik 0,8 persen menjadi $44,59 per barel pada hari Senin, berlawnan dengan penurunan pada hari Jumat sebesar 2,8 persen. Minyak acuan global Brent menguat 0,8 persen menjadi $47,07, menyusul penurunan 2,9 persen hari Jumat.

Pada komoditas ogam, emas beringsut turun 0,1 persen menjadi $1.211,40, mendekati level terendah empat bulan pada hari Jumat karena dolar melonjak.
 
Pasar Fokus Carry Trade Setelah BOJ Tegaskan Kebijakan Stimulus

Pasar Fokus Carry Trade Setelah BOJ Tegaskan Kebijakan Stimulus


Ii2z5MkjSZm9CuxLeAa8Lw.jpeg


Yen Jepang melemah terhadap mata uang utama pada hari Senin, berada di bawah level tertinggi empat bulan terhadap dolar, karena investor memantau perkiraan trading divergensi antara meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah Barat dan pernyataan Bank of Japan.


Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda pada hari Senin mengulangi keputusan bank sentral untuk mempertahankan program stimulus massalnya sampai inflasi stabil di atas target 2 persen.

Terhadap dolar, yen diperdagangkan pada level tertinggi dua bulan di 114,28 setelah data payrolls yang kuat Jumat. Pertumbuhan pekerjaan AS melonjak melampaui perkiraan pada bulan Juni dan pengusaha menaikkan jam kerja bagi para pekerja, tanda-tanda kekuatan pasar tenaga kerja yang dapat membuat Federal Reserve berada pada jalur untuk kenaikan suku bunga ketiga tahun ini meskipun terjadi kenaikan upah yang lamban.

Hasil obligasi juga telah menyimpang dalam beberapa pekan terakhir, membantu para pelaku pasar melakukan carry trade, dengan selisih antara imbal hasil Treasury Amerika Serikat selama 10 tahun dan mitranya Jepang pada tingkat terluas dalam dua bulan, berkat kenaikan imbal hasil AS.

Pada hari Jumat, BOJ berusaha mempertahankan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang mendekati target kebijakannya, memulai operasi pasar khusus serta meningkatkan ukuran operasi pembelian JGB regulernya.

Dengan data terakhir menunjukkan posisi long net pada dolar AS pada titik terendah sejak pertengahan Mei 2016 setelah serangkaian angka ekonomi yang tidak bersemangat, dolar mungkin memiliki lebih banyak ruang untuk melawan yen karena beberapa investor menutupi posisi.

Terhadap euro, yen diperdagangkan pada level tertinggi 130,33 sejak 8 Februari 2016.
 
Mata Uang Asia Melemah, Yen Masih Tertahan

Mata Uang Asia Melemah, Yen Masih Tertahan

3zHWYztsRXOB1H-RwOFCLA.jpeg


Yen tidak stabil dalam sebuah rentang sempit pada hari Selasa pagi di Asia, sehari setelah mencapai posisi terendah empat bulan terhadap USD, dengan sebagian besar mata uang Asia masih terjaga.


Yen berada di level 114,20 pada pertengahan sesi pagi, pulih dari penurunan, dengan melemahnya pesanan mesin dan angka transaksi yang lembut membebani investor. Di China, yuan masih datar, dengan People's Bank of China menetapkan tingkat referensi di mana yuan diizinkan melakukan perdagangan pada 6,8045, turun 0,04% terhadap USD. Won Korea Selatan turun 0,09% pada perdagangan pagi hari ke level 1150,500 terhadap USD.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama, naik 0,06% ke level 95,87 pada pertengahan pagi di Asia. Pada sesi akhir pekan kemarin, dolar berhasil menguat terhadap sekeranjang mata uang utama setelah data menunjukkan ekonomi AS menciptakan lapangan kerja dengan laju tinggi bulan lalu sehingga mendukung ekspektasi kenaikan ketiga suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini.

Departemen Tenaga Kerja AS melamporkan perekonomian AS menambahkan 222.000 pekerjaan bulan lalu, angka yang jauh melampaui ekspektasi. Laju pertumbuhan lapangan kerja yang cepat meyakinkan investor bahwa ekonomi berada pada pijakan yang cukup kuat untuk membenarkan rencana Fed menaikkan suku bunga sekali lagi tahun ini.

Investor saat ini mengalihkan perhatian mereka pada kesaksian Ketua Fed Janet Yellen tentang kebijakan moneter serta data inflasi dan penjualan ritel AS, yang keduanya akan dirilis pada hari Jumat, dan data perdagangan dari China pada hari Kamis. The Fed menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Juni dan berpegang pada perkiraan untuk kenaikan suku bunga sekali lagi tahun ini, namun outlook inflasi yang lemah telah menimbulkan keraguan apakah kenaikan suku bunga akan berlanjut.
 
Emas Kembali Ke Level Terendah 4 Bulan

Emas Kembali Ke Level Terendah 4 Bulan

w8PZCTXFRCCyoesqOi6KTg.jpeg


Harga emas turun tipis di perdagangan Eropa pada hari Selasa, bergerak kembali ke sekitar level terendah empat bulan karena investor tengah menantikan komentar Ketua Federal Reserve Janet Yellen sebagai isyarat baru atas arahan kebijakan.


Ketua Fed Janet Yellen siap menyampaikan kesaksian kebijakan moneter ekonomi setengah tahunan sebelum komite Senat dan DPR di Washington DC akhir pekan ini. Yellen dijadwalkan akan memberikan pandangannya mengenai ekonomi sebelum Komite Perbankan Senat pukul 10:00 pagi waktu setempat pada hari Rabu. Pada hari Kamis, beliau akan hadir di depan Komite Jasa Keuangan DPR juga pukul 10 pagi waktu setempat.

Komentarnya akan dipantau secara ketat sebagai petunjuk baru mengenai waktu kenaikan suku bunga AS selanjutnya dan petunjuk bagaimana bank sentral berencana untuk mengembalikan neraca besarnya.

The Fed menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Juni dan berpegang pada perkiraan untuk kenaikan suku bung sekali lagi di tahun ini, namun prospek inflasi yang tertekan telah membuat keraguan mengenai apakah bank sentral AS akan tetap berpegang pada jalur pengetatan yang direncanakan.

Logam mulia sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS, yang mengangkat biaya kesempatan untuk kepemilikan aset yang tidak menghasilkan seperti bullion.

Emas berjangka Comex berada di $ 1.209,65 per troy ounce, turun $3,60, atau sekitar 0,3%. Pergerakan emas terlihat naik tipis kembali pada hari Senin setelah menyentuh level terendah sejak 15 Maret di $1.204,00. Juga di Comex, harga perak berjangka turun 14,7 sen atau sekitar 1% menjadi $15,48 per troy ounce, setelah turun ke $ 15,14 sehari sebelumnya, level yang belum pernah terlihat sejak April 2016.

Di antara logam mulia lainnya, platinum turun 0,5% di harga $897,50, sementara paladium naik 0,3% menjadi $839,48 per ounce.
 
Back
Top