GrandCapital
New member
Fokus Ke Yellen, Bursa Asia Abaikan Trump
Fokus Ke Yellen, Bursa Asia Abaikan Trump
Pasar saham Asia menguat pada hari Rabu setelah Wall Street berhasil mengatasi perpecahan baru dalam kontroversi politik seputar pemerintahan Presiden AS Donald Trump, sementara para pelaku pasar melihat ke depan komentar Ketua Federal Reserve Janet Yellen di kemudian hari.
Indeks MSCI Asia-Pasifik tidak termasuk Jepang naik 0,1 persen sementara indeks Nikkei Jepang (N225) turun 0,3 persen.
Saham AS mengalami sedikit keributan setelah email mengungkapkan anak tertua Trump mengutip dukungan Rusia untuk kampanye pemilihan ayahnya 2016. Pada penutupan, bursa Wall Street memngkas sebagian penurunannya setelah Senat mengumumkan penundaan dua minggu terhadap resesnya di Agustus untuk memberi lebih banyak waktu untuk mengatasi tindakan yang akan mencabut bagian-bagian kunci dari Obamacare, dan juga mengejar prioritas legislatif lainnya.
Namun, masih belum jelas apakah anggota Senat dari partai Republik memiliki suara untuk meluluskan atau bahkan bentuk apa yang akhirnya akan diambil.
Di pasar mata uang, dolar gagal pulih setelah kekcauan akibat spekulasi baru dalam dugaan hubungan Trump dengan Rusia. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama melayang di level 95,70, tidak jauh dari titik terendah sembilan bulan di 95,47 yang disentuh pada akhir Juni.
Euro bertahan di $1,1469, setelah mencapai level tertinggi 14 bulan di $1,1480 pada hari Selasa. Dolar juga melemah terhadap yen, yang telah mengalami tekanan baru setelah pembelian obligasi hari Jumat oleh Bank of Japan yang menyoroti kebijakan moneter yang berbeda antara kedua negara. Mata uang AS diperdagangkan di level 113,84 yen, merosot setengah yen dari level tertinggi empat bulan 114,495 yen yang disentuh pada hari Selasa.
Menjelang kesaksian Ketua Fed Yellen kepada Kongres mengenai keadaan ekonomi AS pada pukul 1400 GMT, dua rekannya menyebutkan bahwa pertumbuhan upah dan inflasi yang rendah sebagai alasan untuk berhati-hati atas kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Fokus Ke Yellen, Bursa Asia Abaikan Trump
Pasar saham Asia menguat pada hari Rabu setelah Wall Street berhasil mengatasi perpecahan baru dalam kontroversi politik seputar pemerintahan Presiden AS Donald Trump, sementara para pelaku pasar melihat ke depan komentar Ketua Federal Reserve Janet Yellen di kemudian hari.
Indeks MSCI Asia-Pasifik tidak termasuk Jepang naik 0,1 persen sementara indeks Nikkei Jepang (N225) turun 0,3 persen.
Saham AS mengalami sedikit keributan setelah email mengungkapkan anak tertua Trump mengutip dukungan Rusia untuk kampanye pemilihan ayahnya 2016. Pada penutupan, bursa Wall Street memngkas sebagian penurunannya setelah Senat mengumumkan penundaan dua minggu terhadap resesnya di Agustus untuk memberi lebih banyak waktu untuk mengatasi tindakan yang akan mencabut bagian-bagian kunci dari Obamacare, dan juga mengejar prioritas legislatif lainnya.
Namun, masih belum jelas apakah anggota Senat dari partai Republik memiliki suara untuk meluluskan atau bahkan bentuk apa yang akhirnya akan diambil.
Di pasar mata uang, dolar gagal pulih setelah kekcauan akibat spekulasi baru dalam dugaan hubungan Trump dengan Rusia. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama melayang di level 95,70, tidak jauh dari titik terendah sembilan bulan di 95,47 yang disentuh pada akhir Juni.
Euro bertahan di $1,1469, setelah mencapai level tertinggi 14 bulan di $1,1480 pada hari Selasa. Dolar juga melemah terhadap yen, yang telah mengalami tekanan baru setelah pembelian obligasi hari Jumat oleh Bank of Japan yang menyoroti kebijakan moneter yang berbeda antara kedua negara. Mata uang AS diperdagangkan di level 113,84 yen, merosot setengah yen dari level tertinggi empat bulan 114,495 yen yang disentuh pada hari Selasa.
Menjelang kesaksian Ketua Fed Yellen kepada Kongres mengenai keadaan ekonomi AS pada pukul 1400 GMT, dua rekannya menyebutkan bahwa pertumbuhan upah dan inflasi yang rendah sebagai alasan untuk berhati-hati atas kenaikan suku bunga lebih lanjut.