Berita dan Fundamental

Eskalasi Ketegangan AS-Korut Paksa Ekuitas, dolar Lanjutkan Penurunan

Eskalasi Ketegangan AS-Korut Paksa Ekuitas, dolar Lanjutkan Penurunan

otrmDmMRRuKvRX8QUt9Gkg.png


Pasar ekuitas Asia memperpanjang penurunan global pada hari Jumat atas meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara, membuat investor melarikan diri ke aset kurang berisiko seperti yen, franc Swiss dan obligasi pemerintah AS.


Semalam, Wall Street ditutup turun tajam setelah Presiden AS Donald Trump mengeluarkan sebuah retret baru yang berapi-api, memperingatkan Pyongyang atas rencana menyerang Guam atau sekutu AS setelah mengumumkan rencana untuk menembakkan rudal ke arah Jepang ke darat di dekat wilayah Pasifik AS. Nasdaq tadi malam turun 2,1 persen, sementara S&P 500 turun 1,4 persen, dan Dow Jones turun 0,9 persen. Saham berjangka AS sedikit melemah pada hari Jumat.

Trump membidik pada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada hari Kamis, dengan mengatakan, dia telah "sangat menghina negara kami," dan tidak akan "lolos begitu saja." Ancaman Trump awal pekan ini melepaskan "api dan kemarahan" pada Pyongyang jika terjadi serangan, akhirnya dianggap sebagai amarah oleh banyak investor.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,2 persen dan menjadi penurunan ketiga menuju penurunan 2,1 persen untuk minggu ini. Indeks MSCI World tergelincir 0,1 persen, memperpanjang penurunan 1,1 persen hari Kamis, penurunan satu hari terbesar sejak 17 Mei, setelah Presiden AS Donald Trump meningkatkan retorikanya terhadap Korea Utara.

Saham Australia turun 1,2 persen, dan menuju penurunan mingguan sebesar 0,5 persen. Pasar Jepang ditutup untuk liburan. Indeks bluechips Cina turun 0,75 persen, sementara indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,6 persen. KOSPI Korea Selatan turun 1,3 persen, menambah penurunan minggu ini menjadi hampir 2,7 persen. Won Korea juga terus meluncur, turun 0,4 persen ke level 1.146,2, di bawah moving average 200 hari.

Banyak pasar mencatat rekor atau kenaikan multi tahun, sehingga membuat mereka rentan terhadap aksi jual.

Jika Korea Utara melancarkan serangan yang mengancam Amerika Serikat maka China harus tetap netral, namun jika Amerika Serikat menyerang terlebih dahulu dan mencoba untuk menggulingkan pemerintah Korea Utara, China akan menghentikannya, kata sebuah surat kabar milik pemerintah China pada hari Jumat. Namun, peringatan kedua Trump telah mengguncang pasar yang telah mencoba bertahan tahun ini, menyingkirkan sejumlah risiko penurunan.

Dolar memperpanjang penurunan terhadap yen untuk dan menyentuh titik terendah dua bulan baru. Greenback turun 0,15 persen pada level 109,065 yen, setelah turun 0,7 persen pada hari Kamis. Dolar turun 0,1 persen terhadap franc Swiss ke level $0,9635 pada hari Jumat, setelah turun 1,2 persen ke level terendah dua minggu semalam.

Dolar stabil terhadap enam mata uang utama di level 93.412 setelah jatuh 0,2 persen pada hari Kamis, dengan data inflasi dan pekerjaan AS yang mengecewakan menambah kesengsaraan greenback.
 
Dolar Naik Moderat Menjelang Data Inflasi AS

Dolar Naik Moderat Menjelang Data Inflasi AS

cguVg8MpSb67jw7XXkcSgw.png


Dolar menguat terhadap mata uang utama pada hari Jumat, karena investor menunggu rilis data inflasi AS di hari ini, sementara ketegangan antara AS dan Korea Utara terus meningkat.


Pelaku pasar mengincar laporan inflasi harga konsumen AS setelah Departemen Perdagangan AS mengatakan pada hari Kamis bahwa inflasi harga produsen dan laporan intinya menurun secara tak terduga bulan lalu.

Departemen Tenaga Kerja AS secara terpisah melaporkan bahwa klaim pengangguran awal meningkat secara tak terduga dalam pekan hingga 5 Agustus. Laporan tersebut muncul setelah serangkaian laporan kerja AS yang optimis telah memicu ekspektasi Federal Reserve akan bertahan pada rencananya untuk menaikkan suku bunga ketiga tahun ini.

USD/JPY tergelincir 0,16% menjadi 108,99, hanya di bawah level terendah dua bulan baru di 108,91 yangdisentuh tadi malam, sementara USD/CHF turun 0,29% menjadi 0,9698.

Permintaan safe haven tetap kuat karena ketegangan antara Washington dan Pyongyang terus berlanjut setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan pada hari Kamis terhadap rencana penyerangan Guam atau sekutu AS dan mengatakan ancaman pertamanya melepaskan "api dan kemarahan" mungkin belum cukup sulit.

Media pemerintah Korea Utara sebelumnya mengatakan bahwa Pyongyang memiliki kapasitas untuk mengembangkan sebuah rencana pada pertengahan Agustus untuk meluncurkan rudal jarak menengah di wilayah Guam AS. Dalam upaya untuk membatalkan retorika agresif tersebut, Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan bahwa perang akan menjadi "bencana" dan bahwa diplomasi tersebut mendapatkan hasilnya.

Di tempat lain, EUR/USD turun tipis 0,16% di 1,1753, sementara GBP/USD turun 0,08% menjadi 1,2967. Dolar Australia melemah, dengan AUD/USD turun 0,33% pada 0,7859, sementara NZD/USD bertahan stabil di 0,7278. Sementara itu, USD/CAD hampir tidak berubah di level 1,2735, hanya di bawah puncak satu bulan 1,2753 yang dicapai dalam semalam.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,08% pada level 93,37.
 
Saham Asia Melambung, dolar Diemahkan Data CPI AS

Saham Asia Melambung, dolar Diemahkan Data CPI AS

s-LycPGiSMeqaxMBNzUgNw.png


Saham Asia melambung pada hari Senin setelah tiga sesi melemah, mengikuti penguatan Wall Street. Sementara, dolar terbebani oleh ketegangan di semenanjung Korea dan data inflasi AS yang lemah yang mengurangi prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve akhir tahun ini.


Reaksi keseluruhan dipengaruhi oleh data China hari Senin yang lebih lemah dari perkiraan, menguatkan pandangan bahwa ekonomi kedua terbesar di dunia itu mulai sedikit kehilangan tekanan saat biaya pinjaman naik dan pasar properti mendingin.

Indeks saham Asia Pasifik terbesar MSCI di luar Jepang naik 0,7 persen. Indeks tersebut telah turun selama tiga hari berturut-turut dan mencatat penurunan 3 persen, atas meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Saham Australia naik 0,5 persen dan KOSPI Korea Selatan naik 0,4 persen. Hang Seng Hong Kong naik 0,8 persen dan Shanghai naik 0,2 persen. Namun indeks Nikkei Jepang melawan tren dan turun 1 persen karena penguatan yen membayangi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang jauh lebih baik dari perkiraan.

Gejolak geopolitik diperkirakan akan tetap menjadi tema utama bagi pasar global dalam waktu dekat, di saat Korea Utara merayakan Hari Pembebasan pada hari Selasa untuk menandai berakhirnya kekuasaan Jepang. Investor juga bersiap menghadapi ketegangan menjelang 21 Agustus, saat latihan militer gabungan AS-Korea Selatan tahunan akan dimulai.

Tiga indeks utama saham AS hentikan penurunan tiga hari dan akhiri perdagangan hari Jumat dengan kenaikan, bersamaan dengankeyakinan investor kenaikan suku bunga AS yang lebih lambat menyusul data harga konsumen yang lebih lemah dari perkiraan. Namun kenaikan tersebut diredam oleh pertukaran yang semakin agresif antara Washington dan Pyongyang.

Data hari Jumat menunjukkan indeks harga konsumen AS naik tipis hanya 0,1 persen bulan lalu setelah tidak berubah di bulan Juni. Dalam survei Reuters ekonom memperkirakan CPI naik 0,2 persen pada Juli.

Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama datar di 93.076 setelah tergelincir sekitar 0,4 persen pada hari Jumat. Greenback diperdagangkan sedikit menguat terhadap yen pada level 109,370 setelah tergelincir ke 108.720 pada hari Jumat, terlemah sejak 20 April. Yen cenderung menguat pada saat ketegangan geopolitik atas ekspektasi bahwa investor Jepang akan memulangkan aset. Euro diperdagangkan naik 0,1 persen pada $ 1,1824.
 
Indeks Dolar Bangkit Dari Penurunan 1 Minggu

Indeks Dolar Bangkit Dari Penurunan 1 Minggu

eKRxQyaUSvaNeHDYwRM-wg.png


Dolar bergerak menguat terhadap mata uang utama pada hari Senin, karena pasar mencerna data inflasi AS yang mengecewakan yang dirilis pada hari Jumat, sementara ketegangan geopolitik antara AS dan Korea Utara mulai mereda.


Permintaan yen safe haven dan Swissie mereda setelah Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dan Sekretaris Negara Rex Tillerson keduanya menulis bahwa pemerintah AS akan terus mencari resolusi diplomatik dengan Pyongyang. Dalam sebuah komentar yang dipublikasikan di Wall Street Journal pada hari Minggu, kedua orang tersebut mengatakan bahwa "AS tidak memiliki kepentingan dalam perubahan rezim atau percepatan reunifikasi Korea."

Greenback melemah secara luas pada hari Jumat setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan harga konsumen naik kurang dari perkiraan bulan lalu. Sebuah laporan terpisah yang dirilis sehari sebelumnya menunjukkan bahwa inflasi harga produsen dan inflasi inti menurun secara tak terduga di bulan Juli. Data yang lemah tersebut dipandang menurunkan kemungkinan Federal Reserve akan bertahan pada rencananya untuk menaikkan suku bunga ketiga tahun ini.

Di Jepang, data pada hari Senin menunjukkan ekonomi Jepang tumbuh sebesar 1,0% pada kuartal kedua atau mencatat kenaikan 4,0% dalam basis tahunan, lebih tinggi dari ekspektasi 2,5%.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan produksi industri China naik 6,4% di bulan Juli, di bawah ekspektasi untuk kenaikan sebesar 7,2%. Data yang lemah itu memicu kekhawatiran baru atas perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. China merupakan mitra ekspor Australia terbesar dan mitra ekspor kedua terbesar Selandia Baru.

USD/JPY naik 0,49% ke level 109,72, dari level terendah dua bulan di hari Jumat di 108,73, sementara USD/CHF naik 0,50% ke level 0,9664. Di tempat lain, EUR/USD tergelincir 0,15% ke level 1,1804, sementara GBP/USD turun 0,23% ke level 1,2979. Dolar Australia dan Selandia Baru melemah, dengan AUD/USD turun 0,28% pada level 0,7873 dan NZD/USD turun 0,33% ke level 0,7295. Sementara itu, USD/CAD naik 0,21% ke level 1,2706.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,25% pada level 93,22, dari level terendah satu minggu di level 92,83.
 
Ancaman Korut Mereda, Emas Tak Berdaya di Asia

Ancaman Korut Mereda, Emas Tak Berdaya di Asia

XhUnEEICSPerSBObwDgZFQ.png


Harga emas merosot di Asia pada hari Selasa setelah Korea Utara tampaknya mengendurkan ancaman terhadap peluncuran rudal di atau dekat wilayah AS Guam dan dolar membuat pemulihan ringan dari pelemahan baru-baru ini.


Kontrak emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange turun 0,75% menjadi $1,280.66 per troy ounce.

Semalam, harga emas turun dari level tertinggi dua bulan pada hari Senin, atas kembalinya risk appetite, setelah ketegangan antara Korea Utara-Korea Utara mereda, menyusul komentar dari pejabat AS yang meredam prospek perang di semenanjung Korea.

Harga emas turun dari level tertinggi dua bulan, karena para investor menyambut komentar dari Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dan Sekretaris Negara Rex Tillerson yang mengecilkan risiko perang yang akan segera terjadi di semenanjung Korea.

"AS tidak memiliki kepentingan dalam perubahan rezim atau percepatan reunifikasi Korea. Kami tidak mencari alasan untuk mengepung tentara AS di utara Zona Demiliterisasi," kata para pejabat tersebut, menanggapi beberapa kekhawatiran Pyongyang bahwa Washington pada akhirnya bermaksud untuk menggantikan kepemimpinan negara yang menyendiri tersebut.

Namun, penurunan logam kuning terbatas karena sentimen atas kebijakan moneter yang ketat tetap terkendali, menyusul data pada hari Jumat yang menunjukkan perlambatan inflasi berlanjut di bulan Juli.

Risalah pertemuan kebijakan Juli Federal Reserve pada hari Rabu, di mana bank sentral mempertahankan suku bunga acuan dapat menawarkan pandangan lebih lanjut mengenai prospek pengetatan moneter tambahan akhir tahun ini serta rencana bank sentral untuk mengurangi anggaran $4.5 triliun.
 
Sterling Terseret Data Inflasi Yang Stabil

Sterling Terseret Data Inflasi Yang Stabil

54wXJOGyTE60rXMqaJ5ciw.png


Pound meluncur ke posisi terendah harian terhadap dolar AS pada perdagangan hari Selasa terseret oleh data yang menunjukkan tingkat inflasi tahunan Inggris secara tak terduga bertahan pada bulan Juli, sehingga mengurangi tekanan pada Bank of England untuk menaikkan suku bunga.


Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan, indeks harga konsumen naik 2,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan sedikit di bawah ekspektasi ekonom yang memperkirakan kenaikan tahunan sebesar 2,7%. Turunnya harga bahan bakar kenderaan bermotor diimbangi oleh kenaikan harga untuk pakaian, peralatan dan makanan, ONS mengungkapnya.

Tidak termasuk harga minyak dan komponen volatile lainnya seperti makanan, inflasi harga konsumen inti naik 2,4% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan ekspektasi ekonom sebesar 2,5%.

Indeks harga eceran, tingkat yang digunakan oleh pemerintah untuk menentukan kenaikan tarif kereta api meningkat, naik sebesar 3,6% tahunan di bulan Juli, naik dari 3,5% di bulan sebelumnya. Para ekonom memperkirakan indeks tidak berubah.

Dalam penilaian ekonomi terakhir yang dirilis pekan lalu, BoE memperkirakan inflasi akan mencapai puncaknya di 3% pada bulan Oktober. Dua pembuat kebijakan memilih untuk menaikkan tingkat suku bunga pada pertemuan terakhir BoE namun Gubernur Mark Carney mengatakan bahwa ketidakpastian yang timbul dari Brexit mendukung kondisi untuk mempertahankan suku bunga.

GBP/USD turun 0,36% ke level 1,2918, dari sekitar level 1.2950 menjelang laporan. Sterling juga melemah terhadap euro, dengan EUR/GBP naik 0,17% ke level 0,9102 dari sekitar level 0,9074 sebelumnya.
 
Minyak Masih Terbebani Persedian Global

Minyak Masih Terbebani Persedian Global

0vJoGk8TSz69xgjHgnAVSg.png


Harga minyak naik tipis pada hari Rabu. Kenaikan ini didorong oleh menurunnya persediaan minyak mentah AS. Namun, pasar emas hitam masih terbebani oleh kelebihan pasokan secara umum.


Harga minyak mentah Brent berada di harga $51,02 per barel, naik 22 sen atau 0,4 persen dari penutupan terakhir mereka. Sementara minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berada di harga $47,70 per barel, naik 15 sen atau 0,3 persen.

Laoran kelompok industri American Petroleum Institute pada hari Selasa menunjukkan persediaan minyak mentah AS berkurang 9,2 juta barel dalam pekan ini menjadi 11,499,2 juta dolar AS. Angka tersebut jauh di atas ekspektasi analis yang memperkirakan pengurangan 3,1 juta barel.

Namun, stok bensin naik 301.000 barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yakni penurunan 1,1 juta barel. Data Administrasi Informasi Energi Resmi (EIA) akan dipublikasikan akhir Rabu.

Secara lebih luas, analis mengatakan bahwa persediaan minyak global saat ini mencegah harga bergerak lebih tinggi. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama-sama dengan produsen non-OPEC seperti Rusia telah berjanji untuk membatasi produksi sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd) antara Januari tahun ini dan Maret 2018.

Namun, mengimbangi dengan upaya seperti itu, produksi minyak AS telah melonjak hampir 12 persen sejak pertengahan 2016 sampai 9,42 juta bpd.

Di sisi permintaan, analis juga melihat perlambatan bertahap dalam pertumbuhan konsumsi di saat permintaan bensin di Amerika Serikat mencapai puncaknya karena meningkatnya efisiensi bahan bakar dan kenaikan kendaraan listrik, sementara haus minyak China juga mulai meruncing.
 
Bursa Asia Menguat, Dolar Kembali Lesu

Bursa Asia Menguat, Dolar Kembali Lesu

TP9UPqzUSA_dIDoTOPRmeA.png


Saham Asia naik tipis pada hari Kamis karena ketegangan antara AS dan Korea Utara terhenti, sementara kekhawatiran tentang kemampuan Presiden Donald Trump untuk menerapkan agenda pro-pertumbuhannya dan kekhawatiran Federal Reserve mengenai inflasi AS menghantam dolar.


Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen pada awal perdagangan. Nikkei Jepang tergelincir 0,1 persen, terbebani oleh penguatan yen. Kospi Korea Selatan naik 0,1 persen setelah para pemimpin Korea Utara dan Amerika Serikat tampaknya mundur dari retorika panas mereka dari pekan lalu.

Trump pada hari Rabu memuji pemimpin Korea Utara Kim Jong Un atas keputusan "bijak" untuk tidak menembakkan rudal ke Guam di wilayah pasifik AS, setelah media Korea Utara melaporkan bahwa Kim telah menunda keputusan sementara dia menunggu untuk melihat apa yang dilakukan AS selanjutnya.

Sementara hal itu membantu Wall Street menutup sesi Rabu di wilayah positif dalam semalam, justru kekhawatiran pada di dalam negeri AS membuat dolar melemah.

Trump mengumumkan pembubaran dua dewan penasihat bisnis pada hari Rabu setelah delapan eksekutif keluar karena protes atas ucapannya yang menyalahkan kekerasan akhir pekan di Virginia tidak hanya pada kaum nasionalis kulit putih tetapi juga aktivis anti-rasisme yang menentang mereka.

Apalagi, beberapa risalah dari pertemuan Fed bulan Juli yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bank sentral semakin waspada terhadap inflasi yang lemah baru-baru ini, dengan beberapa pembuat kebijakan ingin menghentikan kenaikan suku bunga sampai jelas bahwa tren tersebut bersifat sementara.

Dolar turun 0,1 persen menjadi 110,04 yen pada awal perdagangan, memperpanjang penurunan 0,4 persen hari Rabu. Euro stabil di level $1,1767, menambah kenaikan 0,3 persen semalam, setelah pertumbuhan kuartal kedua zona euro direvisi menjadi 2,2 persen dari tahun sebelumnya 2,1 persen. Indeks dolar sedikit turun di level 93.501 setelah penurunan hari Rabu 0,3 persen.
 
Dolar Berbalik Menguat Menjelang Data AS

Dolar Berbalik Menguat Menjelang Data AS

2L8cAXt1SPy6ae_nzE9P3Q.png


Dolar kembali menguat terhadap mata uang utama pada hari Kamis, menghapus kerugian sebelumnya yang terjadi di tengah keraguan kenaikan suku bunga AS tahun ini, di saat investor beralih ke serangkaian laporan ekonomi AS terbaru yang akan dirilis hari ini.


Greenback melemah setelah risalah rapat kebijakan Federal Reserve Juli menunjukkan bahwa anggota bank sentral masih terpecah atas kebutuhan untuk menaikkan suku bunga lebih jauh tahun ini, dengan alasan inflasi rendah. Risalah tersebut mengikis keyakinan mengenai kekuatan ekonomi.

Greenback juga terkena imbas ketegangan politik baru di Washington setelah Presiden AS Donald Trump memecat dua dewan penasihat bisnis papan atas, yang memicu kekhawatiran mengenai kemampuan pemerintah untuk melaksanakan reformasi ekonominya.

Langkah tersebut dilakukan setelah beberapa kepala eksekutif mundur karena mendapat protes atas ucapannya yang menyalahkan kekerasan akhir pekan di Virginia tidak hanya pada nasionalis kulit putih tetapi juga pada aktivis anti-rasisme yang menentang mereka.

Pelaku pasar juga menantikan risalah rapat kebijakan terbaru Bank Sentral Eropa, sebagai indikasi potensial ketika bank sentral akan mulai meruncingkan program pembelian asetnya.

Mata uang tunggal telah melemah secara luas menyusul laporan pada hari Rabu bahwa Presiden ECB Mario Draghi tidak akan menyampaikan pesan kebijakan moneter baru di konferensi Jackson Hole Federal Reserve AS.

EUR/USD tergelincir 0,25% ke level 1,1735 setelah data menunjukkan inflasi zona euro tidak berubah di bulan Juli. Pound stabil, dengan GBP/USD di level 1,2892, naik dari level penurunan satu bulan sesi sebelumnya di level 1,2843 setelah Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan bahwa penjualan ritel naik sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan pada bulan Juli.

USD/JPY turun 0,20% ke level 109,97, sementara USD/CHF hampir tidak berubah pada level 0,9758. Dolar Australia menguat, dengan AUD/USD naik 0,16% pada level 0,7937, sementara NZD/USD bertahan stabil di level 0,7309. USD/CAD turun 0,11% diperdagangkan pada level 1,2632, dari level terendah hampir dua minggu di 1,2588.

Indeks dolar AS naik 0,15% pada level 93,55, mnejauh dari posisi terendah sesi di 93,22.
 
Efek Kejadian India-China, Emas Menguat di Asia

Efek Kejadian India-China, Emas Menguat di Asia

gkUA6Sm8Q2awY5Trji1fAw.png


Emas sedikit menguat di Asia dengan beberapa perhatian bergeser pada ketegangan di wilayah Himalaya antara India dan China yang mengalami gejolak perang perbatasan di wilayah tersebut yang telah pernah terjadi pada tahun 1962.


Sebagai dua pembeli emas terbesar di dunia, India dan China mulai menghadapi kebuntuan dua bulan yang lalu ketika pasukan India mengkonfrontasi pasukan China yang bekerja di sebuah jalan di atas Dataran Tinggi Doklam, area strategis di dekat tempat pertemuan Tibet, India dan Bhutan, dimana China dan Bhutan yang merupakan sekutu India mengklaim sebagai milik mereka.

Kontrak emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik tipis 0,02% menjadi $1,292.57 per troy ounce.

Semalam, harga emas diperdagangkan di dekat level tertinggi sesi pada hari Kamis setelah risalah pertemuan Federal Reserve pada bulan Juli menunjukkan anggota masih belum yakin untuk menaikkan suku bunga di tengah perlambatan inflasi, sehingga mempersempit ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga ketiga akhir tahun ini.

Risalah pertemuan kebijakan 25-26 Juli Fed pada hari Rabu, menunjukkan beberapa pembuat kebijakan percaya bahwa Fed mampu bertahan dalam kenaikan suku bunga lebih lanjut sampai jelas bahwa tren inflasi ringan bersifat sementara. Risalah yang bernada dovish tersebut sangat mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga ketiga akhir tahun ini, yang mendasari pergerakan yang lebih tinggi di emas berjangka.

Namun, emas berjangka sempat berjuang untuk menembus angka $1.300 setelah klaim pengangguran awal dan data manufaktur melampaui perkiraan, mengangkat sentimen atas kekuatan ekonomi AS.
 
Pergerakan Dolar Dirajam Sentimen Dan Kerentanan

Pergerakan Dolar Dirajam Sentimen Dan Kerentanan

Ivz-IHSCQPyVR-5A-PB7Jw.png


Dolar melemah terhadap mata uang utama pada hari Jumat, karena investor masih berhati-hati menyusul terjadi serangan teror di pusat kota Barcelona, Spanyol seiring ketegangan politik AS yang masih terus meredam permintaan greenback.


Kerentanan sebenarnya masih merajam greenback setelah delapan kepala eksekutif keluar dari dua dewan penasihat bisnis pada hari Rabu, sebagai protes atas pernyataan kontroversial Presiden AS Donald Trump tentang kekerasan akhir pekan lalu di Virginia. Presiden AS bereaksi terhadap aksi angkat kaki tersebut dengan membubarkan dewan, Dewan Manufaktur Amerika serta Forum Strategis Kebijakan.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih Gary Cohn membantah rumor kemungkinan kepergiannya Kamis malam. Namun, meningkatnya penentangan terhadap posisi Trump, termasuk dari dalam partainya sendiri, telah memicu kekhawatiran akan kemampuan pemerintah untuk melaksanakan agenda politiknya.

Dolar juga mendapat tekanan setelah risalah rapat kebijakan Federal Reserve Juli yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa anggota bank sentral masih terbagi atas perlunya untuk menaikkan suku bunga lebih jauh tahun ini, dengan alasan inflasi rendah.

Permintaan untuk mata uang safe haven menguat setelah sebuah van menabrak pejalan kaki di daerah wisata yang ramai di Barcelona pada Kamis malam, menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai 100 lainnya.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Tak lama setelah itu, serangan kedua dilakukan di Cambrils, sebuah kota pesisir selatan Barcelona, di mana polisi mengatakan mereka membunuh lima penyerang.

EUR/USD naik 0,30% ke level 1,1759, dari level terendah tiga minggu di sesi sebelumnya di level 1,1662, sementara GBP/USD menguat 0,26% ke level 1,2901.

Yen dan Swiss franc menguat, dengan USD/JPY turun 0,48% pada 109,05 dan dengan USD/CHF turun 0,25% diperdagangkan pada 0,9607. Dolar Australia dan Selandia Baru menguat, dengan AUD/USD naik 0,49% pada level 0,7924 dan NZD/USD naik 0,58% ke level 0,7325. Sementara itu, USD/CAD turun 0,28% diperdagangkan di level 1,2644.

Indeks dolar AS turun 0,27% pada 93,39.
 
Bursa Asia Masih Rapuh Dihantam Gejolak Trump dan Ketegangan Korea

Bursa Asia Masih Rapuh Dihantam Gejolak Trump dan Ketegangan Korea

_TuPweI8TAGWOt3f-pHnJg.png


Pergerkaan pasar saham Asia rapuh pada hari Senin karena investor tetap tidak yakin tentang kemampuan Presiden AS Donald Trump untuk memenuhi agenda ekonominya, bahkan saat kepergian ahli strateginya yang kontroversial mengangkat harapan akan beberapa kemajuan.


Indeks Nikkei Jepang turun 0,3 persen, mencapai level terendah 3 setengah bulan, acuhkan laporan kepercayaan produsen Jepang yang naik ke level tertinggi dalam satu dekade di bulan Agustus.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang hampir ke area merah berkat kenaikan moderat di China, namun banyak pasar, termasuk Australia dan Korea Selatan, berada dalam wilayah merah.

Saham Wall Street hanya mendapat dorongan jangka pendek pada hari Jumat setelah Trump memecat kepala ahli strategi Gedung Putih Steve Bannon.

Meskipun kepergian Bannon menyingkirkan sumber utama gesekan di dalam Gedung Putih, serangan Trump terhadap rekan-rekan Republikan menyusul kekerasan di Virginia awal bulan ini telah mengisolasi Trump, sehingga mendorong beberapa orang Republik untuk mulai mempertanyakan kapasitas Trump untuk menjabat.

Investor juga masih mewaspadai ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat saat pasukan AS dan pasukan Korea Selatan memulai latihan gabungan pada hari Senin.

Banyak investor menduga Pyongyang mungkin akan menanggapi latihan terkini itu dengan lebih bersiap siaga, seperti uji coba rudal, meskipun pekan lalu Pyongyang telah mengatakan bahwa pihaknya menunda keputusan untuk menembakan empat rudal ke Guam, sebuah pangkalan udara dan fasilitas Angkatan Laut AS.

Saham tehnologi Korea Selatan, yang sebelumnya menjadi salah satu sektor terbaik di dunia sepanjang tahun ini, telah kehilangan momentum sejak bulan lalu, sebagian karena kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.

Di pasar mata uang, dolar juga terhambat oleh ketidakpastian politik di Washington. Terhadap yen, dolar diperdagangkan pada level 109,24 yen, tidak jauh dari level terendah empat bulan Jumat di 108,605. Euro berada di level $1,1750, terjebak dalam kisaran $ 1,17 - $1,18 dalam dua minggu terakhir.
 
Dollar Bergerak Tipis Ditengah Kerentanan

Dollar Bergerak Tipis Ditengah Kerentanan

wmDMYqgLRBOy7kHaPudOiw.png


Dolar hanya bergerak direntang tipis terhadap mata uang utama pada hari Senin, ini dikarenakan ketegangan politik AS yang masih terjadi serta volume perdagangan yang diperkirakan akan tetap ringan tanpa adanya data utama AS yang akan dirilis hari ini.


Sentimen pada greenback tetap rentan menyusul berita pada hari Jumat bahwa penasihat senior Gedung Putih Steven Bannon telah dipecat. Ketidakpastian yang sedang berlangsung mengenai agenda ekonomi Presiden AS Donald Trump dan keraguan terhadap Federal Reserve mengenai kenaikan suku bunga ketiga tahun ini telah menjadi kombinasi pelemahan dolar baru-baru ini.

Pasar juga dicemaskan oleh ketegangan geopolitik yang masih berkelanjutan setelah serangan teroris Kamis lalu di Barcelona yang menewaskan 14 orang dan melukai 100 lainnya. Polisi Spanyol masih mencari pihak di balik serangan van di Barcelona tersebut, di tengah tanda-tanda pertumbuhan anggota kelompok militan memiliki koneksi di tempat lain di Eropa.

Secara terpisah, Korea Utara memperingatkan pada hari Minggu bahwa latihan militer gabungan antara AS dan Korea Selatan yang dimulai Senin hari ini akan memperburuk ketegangan yang telah meningkat dengan Washington dan sekutu-sekutunya.

Yen menguat, dengan USD/JPY merayap turun 0,12% pada level 109,06, sementara USD/CHF naik 0,22% diperdagangkan pada level 0,9670. Di tempat lain, EUR/USD tergelincir 0,16% ke level 1,1742, sementara GBP/USD bertahan stabil di level 1,2870.

Dolar Australia melemah, dengan AUD/USD turun 0,23% pada 0,7913, sementara NZD/USD bergerak tipis pada level 0,7309. Dan USD/CAD naik 0,12% diperdagangkan di level 1,2602.

Indeks dolar AS, yang mencatat kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik tipis 0,09% pada level 93,44.
 
Bursa Asia menguat, pasar fokus pertemuan bankir bank sentral

Bursa Asia menguat, pasar fokus pertemuan bankir bank sentral

20993960_1947704015445787_5324151450752263510_n.jpg


Perdagangan di bursa Asia hari ini tidak begitu ramai sehingga saham-saham regional pun menguat tipis, faktor lainnya adalah yen berhasil membukukan kenaikan selama empat hari berturut-turut.


Pada investor cenderung mengatur ulang posisinya menjelang rapat bank sentral dunia. Menguatnya saham-saham Asia termasuk Australia bertepatan dengan pernyataan Donald Trump yang menegaskan sebuah strategi baru terkait dengan keberadaan tentara AS di Afghanistan.

Disamping itu Trump juga sempat menyinggung hal-hal sensitif seperti kisruh di Washington, ancaman teroris model baru dan ketegangan antara AS dan Korut.

Karena data penting untuk minggu ini tidak banyak, maka fokus utama pelaku pasar pada konferensi tahunan bankir-bankir bank sentral dunia, yang dihelat oleh Bank Sentral Kota Kansas di Jackson Hole, Wyoming. Rapat ini akan membahas tentang bagaimana negara-negara maju bisa mulai memangkas kebijakan pelonggaran moneter karena inflasi cukup degil sehingga mempengaruhi prospek ekonomi.

Dari pasar mata uang dilaporkan yen diperdagangkan pada posisi 109,27 per dolar, euro berada pada $1,1805 dan aussie terkoreksi tipis pada 79,38 sen AS. Sementara itu emas dilaporkan tergelincir dan berada pada posisi $1.288,93 per ounce.
 
Euro Tergelincir Terhadap Dollar Jelang Jackson Hole

Euro Tergelincir Terhadap Dollar Jelang Jackson Hole

-e6hPUD1Qo2UVlsmEyFvTA.png


Euro tergelincir terhadap dolar yang secara luas cukup kuat pada hari Selasa, di tengah harapan bahwa pesan kebijakan moneter yang muncul dari ECB pada sebuah konferensi bank sentral minggu ini akan menjadi peringatan.


Pidato pada Jumat oleh Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi adalah salah satu acara yang menjadi sorotan di simposium Jackson Hole, di mana ucapan dari ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari yang sama juga akan menjadi fokus utama.

Saat ini Draghi akan menahan diri untuk tidak menyampaikan pesan kebijakan baru, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Reuters pekan lalu, menunda ekspektasi ECB untuk mulai mencatat jalannya program stimulus pelonggaran kuantitatif (QE).

Sejak mencapai level tertinggi 2 setengah tahun mendekati $1.1910 pada awal Agustus, mata uang bersama itu telah kehilangan kekuatan, karena investor mengambil alih nada hati-hati yang disampaikan oleh pembuat kebijakan ECB yang terungkap dalam risalah rapat Juli mereka.

Setelah naik setengah persen pada hari Senin untuk kenaikan satu hari terbesarnya terhadap dolar sepanjang bulan ini, euro turun 0,2 persen ke level $1,1790 pada hari Selasa.

Analis mengatakan Draghi akan berhati-hati untuk mengatakan apapun yang mungkin mendorong euro di atas level $1,20, tingkat yang dianggap sensitif oleh pembuat kebijakan zona euro.

Namun,pasar tetap mendukung euro terhadap mata uang utama lainnya dan euro memperpanjang penguatannya terhadap franc Swiss dan pound.
 
Topan Hato Tunda Perdagangan Hong Kong dan Aktifitas Lainnya

Topan Hato Tunda Perdagangan Hong Kong dan Aktifitas Lainnya

bTBVfrb1QLua8Pv0fTp7wg.png


Hong Kong bersiap-siap menghadapi Topan Hato, dengan kategori badai maksimum 10 pada hari Rabu. Hato memaksa ratusan penerbangan dibatalkan, dan perdagangan di pasar keuangan pun ditangguhkan sementara sekolah dan bisnis di pusat keuangan Asia tersebut harus ditutup.


Pasar keuangan, sekolah, bisnis dan layanan pemerintah yang tidak terlalu penting tutup saat dikabarkan sinyal topan berada di level 8 atau di atas level tersebut. Jalan-jalan sebagian besar sepi saat angin semakin kencang dan hujan turun, dengan banyak gedung pencakar langit di jantung pusat keuangan menjadi gelap gulita akibat badai terburuk selama bertahun-tahun ini.

Hato juga menghantam kawasan peraian Victoria Harbour yang terkenal di Hong Kong sehingga memicu gelombang dan ombak besar di beberapa pantai paling populer di Hongkong, dengan peringatan observatorium cuaca tentang banjir parah di daerah dataran rendah.

Kecepatan maksimum ngin di dekat pusat topan Hato tercatat pada 155 kmh (95 mph) dan sifatnya akan merusak. Tiupan angin di beberapa daerah pemukiman sudah menyebabkan kerusakan, menerbangkan terpal, atap rumah dan ranting-ranting pohon berterbangan di udara.

Observatorium cuaca mengeluarkan peringatan badai dengan kategori 10, peringatan cuaca tertinggi, dan mengatakan bahwa Hato akan berada paling dekat dengan wilayah tersebut dalam beberapa jam ke depan, melewati sekitar 50 km (31 mil) ke selatan Hong Kong, dan memperingatkan adanya banjir bandang .

Kecepatan angin semakin intensif di pagi hari, dengan hembusan angin yang tercatat di pulau Cairn Tate dan Pulau Waglan pada kecepatan 77 kmh (48 mph) dan 72 kmh (48 mph), dengan hembusan maksimal masing-masing di kedua wilayah tersebut 103 kmh (64 mph) dan 86 kmh (53 mph).

Perdagangan di pasar keuangan Hong Kong tertunda pada hari Rabu pagi, bursa saham mengatakan. Perdagangan akan ditangguhkan sepanjang hari jika sinyal badai 8 atau lebih tinggi diberlakukan pada siang hari.

Sementara maskapai penerbangan utama Hongkong, Cathay Pacific, mengatakan bahwa badai tersebut akan "sangat mempengaruhi operasi penerbangan, dengan mayoritas penerbangan ke dan dari Hong Kong antara pukul 2200 GMT Selasa dan 0900 GMT Rabu dibatalkan.

Layanan transportasi lainnya, termasuk feri ke Macau dan pulau-pulau terpencil di Hong Kong juga terpaksa dihentikan sementara.

Pada Agustus tahun lalu, Hongkong dilanda Topan Nida yang merupakan badai terakhir yang menutup bursa saham sepanjang hari.
 
Last edited:
Dollar Turun, Euro Menguat Pasca Data PMI

Dollar Turun, Euro Menguat Pasca Data PMI

a2ifK_FoR9OGsKY-28C08A.png


Dolar merosot terhadap mata uang utama pada sesi Rabu sementara euro bergerak menguat setelah data survei menunjukkan bahwa pemulihan di kawasan euro tetap solid.


Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,1% menjadi 93,33.

Euro menguat, dengan EUR/USD naik 0,19% ke level 1,1782 setelah data survei menunjukkan kinerja yang kuat dari sektor manufaktur zona euro bulan ini menutupi pertumbuhan sektor jasa yang melambat.

Euro menunjukkan sedikit reaksi terhadap pidato Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi dimana dia mempertahankan kebijakan moneter yang tidak biasa dan mengatakan bahwa bank sentral harus terus mempersiapkan tantangan baru.

Pidato tersebut muncul menjelang penampilannya di konferensi perbankan sentral tahunan di Jackson Hole pada hari Jumat. Draghi secara luas tidak diharapkan menyampaikan pesan kebijakan baru dalam pidatonya meskipun ada spekulasi mengenai seberapa cepat bank sentral berencana untuk mulai mempertimbangkan kembali program stimulusnya.

Dolar melemah terhadap yen, dengan USD/JPY tergelincir 0,16% ke level 109,39, masih bertahan di atas level terendah minggu lalu di 108,59, yang merupakan level terlemah dalam empat bulan.

Dolar berada di bawah tekanan terhadap yen semalam menyusul ucapan Presiden AS Donald Trump, yang menaikkan prospek penutupan pemerintah.

Berbicara pada sebuah demonstrasi, Trump merujuk pada sumpahnya untuk membangun sebuah tembok di sepanjang perbatasan AS - Meksiko dengan mengatakan, "Jika kita harus menutup pemerintahan, kita akan bangun tembok itu."

Trump juga memperingatkan bahwa dia mungkin akan menghentikan perjanjian perdagangan NAFTA dengan Kanada dan Meksiko setelah perundingan putaran pertama yang bertujuan untuk membenahi pakta perdagangan yang berakhir dengan sedikit tanda kemajuan.

Greenback belakangan ini melemahkan di tengah kekhawatiran investor atas kemampuan pemerintahan Trump untuk menyampaikan agenda kebijakan ekonominya. Keraguan yang masih terjadi tentang prospek kenaikan suku bunga ketiga oleh Federal Reserve tahun ini juga berperan dalam pelemahan dolar.

Euro naik ke level tertinggi 10 bulan terakhir terhadap sterling yang secara luas melemah, dengan EUR/GBP naik 0,38% ke level 0,9207. Pound juga melemah terhadap greenback, dengan GBP/USD turun 0,2% ke level 1,2797.

Sterling telah tertekan lebih rendah dengan tumbuhkan ekspektasi bahwa Bank of England akan tetap mempertahankan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang di tengah kekhawatiran dampak ekonomi dari Brexit.
 
Pasar Saham Asia Mix Jelang Pertemuan Bank Sentral

Pasar Saham Asia Mix Jelang Pertemuan Bank Sentral

3-_v86aRSTmFjsVsXscx9g.png


Pasar saham Asia diperdagangkan beragam pada hari Kamis dalam sesi yang penuh berhati-hati menjelang pertemuan para pejabat bank sentral dunia di negara bagian Wyoming, AS yang dapat memberikan petunjuk baru mengenai suku bunga dan rencana stimulus.


Indeks Nikkei 225 turun 0,27%, sementara S&P/ASX 200 naik 0,18%. Di Cina, indeks Hong Kong Hang Seng naik 0,61%, sedangkan Shanghai Composite turun 0,4%.

Kospi Korea Selatan naik 0,49%. Setelah Samsung Electronics meluncurkan model Galaxy Note 8 di New York pada hari Rabu. Perusahaan tersebut terpaksa menarik model Galaxy Note 7 tahun lalu setelah masalah baterai yang menyebabkan beberapa perangkat terlalu panas dan terbakar yang membuat saham Samsung turun 0,04%.

Tadi malam, saham AS ditutup melemah pada hari Rabu, karena kegelisahan politik kembali terjadi di Washington setelah ancaman Presiden Trump untuk menutup pemerintahan guna mendapatkan dana untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang diusulkan.

Dow Jones Industrial Average ditutup melemah di level 21.812. S&P 500 ditutup turun 0,35% sedangkan Nasdaq Composite ditutup pada level 6278,41, turun 0,30%.

Wall Street kembali menjadi korban kekacauan di Washington di tengah kekhawatiran bahwa agenda ekonomi Presiden Trump, yang mencakup reformasi perpajakan, bisa saja kembali ditunda, setelah presiden mengancam untuk menutup pemerintahan jika tembok perbatasannya tidak didanai.

Ketakutan investor atas keterlambatan agenda ekonomi pemerintahan Trump muncul sehari setelah sebuah laporan pada hari Selasa mengisyaratkan pemerintah Trump dan legislatif telah menemukan landasan bersama tentang bagaimana mendekati reformasi pajak.

Namun, fokus pasar diperkirakan akan beralih pada kebijakan moneter pada hari Kamis saat simposium perbankan dua hari yang berlangsung di Jackson Hole. Pidato Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi dan Janet Yellen diyakini akan sangat dipantau untuk mengetahui petunjuk mengenai kebijakan moneter di masa depan.
 
Masih Efek Jackson Hole, Dolar Pertahankan Kenaikan Tipis

Masih Efek Jackson Hole, Dolar Pertahankan Kenaikan Tipis

RBfpSn5xSkCUPH_rlhpYCg.jpeg


Dolar mampu mempertahankan penguatan ringannya terhadap mata uang utama pada hari Kamis, pulih dari penurunan sesi sebelumnya karena investor mengalihkan perhatian mereka ke KTT Bank Sentral dunia di Jackson Hole yang akan datang.


Pelaku pasar memantau pertemuan tahunan para gubernur bank sentral dan ekonom di Jackson Hole, Wyoming, di mana kepala bank sentral AS dan Eropa akan memberikan pidato utama.

Greenback melemah setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan pada hari Rabu penjualan rumah baru secara tak terduga jatuh pada bulan Juli.

Sentimen pada dolar sebelumnya sudah sangat rentan dengan pelemahan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan pada sebuah demonstrasi di Arizona pada hari Selasa bahwa dia akan bersedia untuk menutup pemerintahan agar mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk membangun tembok yang diusulkannya di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Trump juga memperingatkan bahwa dia mungkin akan menghentikan perjanjian perdagangan NAFTA dengan Kanada dan Meksiko setelah perundingan putaran pertama yang bertujuan untuk membenahi pakta perdagangan berakhir dengan sedikit tanda kemajuan.

EUR/USD turun tipis 0,17% ke level 1,1789, karena investor sangat menantikan pidato dari Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi di Jackson Hole pada hari Jumat. Draghi tidak begitu diharapkan menyampaikan pesan kebijakan baru dalam pidatonya, meski ada spekulasi mengenai seberapa cepat bank sentral berencana untuk mulai mengurangi program stimulusnya.

Yen melemah, dengan USD/JPY naik 0,29% pada level 109,35, sementara USD/CHF bertahan stabil di level 0,9653. Di tempat lain, GBP/USD naik 0,12% ke level 1,2813, dari level terendah dua bulan di 1,2774 sesi kemarin, setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Inggris tidak tidak berubah di kuartal kedua.

Dolar Australia dan Selandia Baru melemah, dengan AUD/USD turun 0,22% pada level 0,7887 dan NZD/USD turun 0,29% ke level 0,7205. Sementara itu, USD/CAD turun 0,08% ke level 1,2541.

Indeks dolar AS, yang mencatat kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,12% pada level 93,25.
 
Saham Asia, Dollar Menguat Sebelum Pidato Yellen, Draghi

Saham Asia, Dollar Menguat Sebelum Pidato Yellen, Draghi

NX_0pQOETyK7LoUyAq1NIA.jpeg


Saham Asia menguat pada hari Jumat, kembali acuhkan pelemahan di Wall Street, dan dolar menguat karena perhatian pasar beralih ke simposium bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, yang dimulai pada hari Kamis.


Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang, naik 0,1 persen, dan berpeluang akhiri pekan dengan kenaikan 1,4 persen. Semalam di Wall Street, Dow Jones ditutup antara 0,1 persen dan S&P turun 0,2 persen karena keretakan antara Presiden AS Donald Trump dan Kongres tampak semakin melebar.

Dalam sebuah postingan di Twitter, Trump mengatakan bahwa Kongres dapat menghindari "kekacauan" di legislatif jika memperhatikan nasehatnya untuk meningkatkan jumlah uang yang dapat dipinjam pemerintah, yang dikenal sebagai plafon utang. Itu terjadi setelah Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa dia bersedia mengambil risiko penutupan pemerintah untuk mendapatkan dana untuk pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS dan Meksiko. Batas waktu akhir bulan September bagi Amerika Serikat untuk menaikkan plafon utangnya atau berisiko gagal membayar pembayaran hutang.

Indeks Nikkei Jepang naik 0,45 persen, mempersempit penurunan mingguannya menjadi 0,15 persen. KOSPI Korea Selatan naik 0,2 persen dan indeks S&P/ASX 200 Australia bergerak tipis.

Dolar bernasib lebih baik dari saham AS karena investor mengalihkan pandangan mereka ke pertemuan para pejabat bank sentral di Jackson Hole di mana Ketua Federal Reserve Janet Yellen dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi akan berbicara pada hari Jumat, meskipun tidak ada pesan kebijakan baru yang diharapkan dari keduanya. Yellen dan Draghi dijadwalkan untuk berbicara masing-masing pada pukul 1400 dan 1900 GMT.

Dolar juga dibantu oleh klaim pengangguran awal AS yang lebih rendak dari perkiraan untuk pekan hingga 19 Agustus. Euro turun tipis pada level $1,17945, dan menuju kkenaikan mingguan 0,3 persen. Dolar sedikit menguat pada hari Jumat terhadap yen dan diperdagangkan pada level 109,625, memperpanjang kenaikan 0,5 persen di hari Kamis, dan menuju kenaikan mingguan 0,4 persen.

Indeks dolar, yang mengukur perdagangan dolar terhadap enam mata uang utama, juga sedikit menguat pada level 93,323 dan diperkirakan akan mengakhiri pekan ini dengan penurunan 0,1 persen.
 
Back
Top