Berita dan Fundamental

Saham Asia jatuh, Dollar Dan Obligasi Naik Atas Rencana Pajak Trump

Saham Asia jatuh, Dollar Dan Obligasi Naik Atas Rencana Pajak Trump

JJ6ay88ESZ_ir4WhhOxbOA.jpeg


Dolar dan yield obligasi AS naik pada hari Kamis setelah Presiden Donald Trump mengusulkan perbaikan pajak terbesar di AS dalam tiga dekade dan data ekonomi AS yang kuat mendukung rencna kenaikan suku bunga Federal Reserve akhir tahun ini.


Kekuatan dolar menekan banyak mata uang dan obligasi emerging market, sehingga berperan menyeret indeks saham terluas Asia-Pasifik MSCI di luar Jepang yang turun 0,4 persen ke posisi terendah satu bulan.

Yield obligasi 10 tahun Korea Selatan mencapai level tertinggi 2 tahun. Sebaliknya, Nikkei Jepang naik 0,55 persen, mengacu dari kenaikan di Wall Street, di mana Dow Jones Industrial Average naik 0,25 persen sementara S&P 500 naik 0,41 persen.

Trump mengajukan penawaran untuk menurunkan pajak penghasilan korporasi, memotong pajak untuk usaha kecil dan mengurangi pajak penghasilan tertinggi untuk perorangan.

Juga membantu mendongkrak dolar, rencana termasuk menurunkan pajak rendah satu kali bagi perusahaan untuk memulangkan keuntungan yang terkumpul di luar negeri, yang menurut para analis akan mengarah kanpada fase sementara pembelian dolar yang cukup besar.

Namun, proposal pajak Trump menghadapi perjuangan berat di Kongres, dimana partainya sendiri terbagi, dan rencana tersebut sudah mendorong kritik bahwa hal tersebut hanya menguntugnkan perusahaan dan orang kaya dan dapat menambah hutang nasional hingga triliunan dolar.

Euro mencapai titik terendah enam minggu di level $1,1717 pada hari Rabu bersamaan dengan dolar yang menguat secara luas, dan terakhir diperdagangkan pada level $1,1722, setelah merosot 1,9 persen sepanjang minggu ini. Terhadap yen, dolar melonjak ke level tertinggi 2 setengah bulan di level 113,26 yen sehari sebelumnya sebelum kembali ke level 113,08 yen pada Kamis.

Yield obligasi AS melonjak dengan yield pada obligasi dua tahun naik ke level tertinggi sembilan tahun di 1,49 persen untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga di bulan Desember. Komentar dari Ketua Fed Janet Yellen bahwa the Fed perlu melanjutkan kenaikan suku bunga bertahap telah memperkuat ekspektasi pengetatan kebijakan hingga akhir tahun.
 
Dollar Istirahat Sejenak Pasca Rally

Dollar Istirahat Sejenak Pasca Rally

akgJNxIDQC_1OVf2PqqnUw.jpeg


Dolar beringsut menguat terhadap mata uang utama pada hari Jumat, setelah sempat turun dari level tertinggi satu bulan di minggu ini karena para investor tengah mengkaji rencana pajak administrasi Trump dan prospek kebijakan Federal Reserve.


Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,1 persen menjadi 93,155, merosot di bawah puncak yang disentuh pada hari Kamis di 93,666, level tertinggi sejak 18 Agustus. Untuk minggu ini, indeks dolar telah menguat 1,1 persen, dan berada pada jalur kenaikan mingguan terbesar sejak Desember.

Penguatan dolar minggu ini berkat harapan baru atas reformasi pajak AS, serta komentar Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang menekankan perlunya kenaikan suku bunga secara bertahap.

Presiden AS Donald Trump mengusulkan pada hari Rabu perombakan pajak AS terbesar dalam tiga dekade, menyerukan pemotongan pajak bagi kebanyakan orang Amerika.

Terhadap yen, dolar naik tipis 0,2 persen ke level 112,57 yen. Pada hari Rabu, dolar mencapai level tertinggi 2 setengah bulan di level 113,26 yen. Sementara itu, Euro stabil di level $1,1786, setelah berjuang untuk menjauh dari level bawah sesi Rabu di $1,1717, tingkat terendah mata uang umum tersebut di lebih dari sebulan.

Euro telah rally 12 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini atas kekhawatiran akan bangkitnya kekuatan politik anti-pembentukan di Eropa memudar sementara ekspektasi pengetatan stimulus Bank Sentral Eropa semakin menguat.

Namun, Euro sepanjang pekan ini telah terbebani oleh hasil pemilihan di Jerman pada hari Minggu. Dimana Kanselir Angela Merkel memenangkan masa jabatan keempat namun harus membangun koalisi yang tidak nyaman untuk membentuk pemerintahan.

Sterling turun 0,1 persen menjadi $1,3425. Pada hari Kamis, sterling naik 0,4 persen, setelah juru bicara Brexit Inggris mengatakan "kemajuan besar" telah dicapai dalam pembicaraan dan juru runding utama Uni Eropa memuji "dinamika baru" dari perdana menteri.

Kemudian pada hari Jumat, investor akan mengalihkan fokus mereka ke data ekonomi AS termasuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk bulan Agustus.
 
Dolar Masih Cukup Kuat Jelang Laporan Data AS

Dolar Masih Cukup Kuat Jelang Laporan Data AS

UNf7eoT2SdGidWVTqMlcrA.png


Dolar masih cukup kuat terhadap mata uang mayoritas pada hari Jumat, di saat pasar menantikan data ekonomi AS yang akan dirilis hari ini dan karena harapan akan rencana fiskal AS mendatang terus mendukung dolar.


Greenback menguat setelah Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu meluncurkan rencana yang meminta tarif pajak yang lebih rendah bagi bisnis dan individu sebagai bagian dari perombakan komprehensif pajak AS. Namun, usulan tersebut masih menghadapi perjuangan berat di Kongres AS, dengan Partai Republik terbagi dan Demokrat bersikap tidak setuju.

Sentimen pada dolar AS juga masih terjaga sejak Ketua Fed Janet Yellen usulkan kenaikan suku bunga bertahap dalam sebuah pidato pada hari Selasa. Dan saat ini para pelaku pasar menantikan laporan data Ekonomi AS pengeluaran pribadi dan sentimen konsumen yang akan dirilis hari ini, sebagai petunjuk lebih lanjut mengenai kekuatan ekonomi.

EUR/USD turun 0,08% ke level 1,1797, sementara GBP/USD turun 0,62% ke level 1,3359, mendekati level terendah dua minggu di hari Kamis di 1,3344.

Pound telah menemukan beberapa dukungan setelah juru bicara Brexit Inggirs, David Davis, mengatakan pada hari Kamis bahwa "kemajuan besar" telah dicapai dalam pembicaraan dengan Uni Eropa. Namun, negosiator utama UE Michel Barnier memperingatkan bahwa Inggris "berbulan-bulan" tidak dapat menegosiasikan kesepakatan perdagangan, dengan perpecahan besar masih tersisa.

Sementara itu, sentimen pada euro masih rentan karena wilayah Katalonia Spanyol berencana memutuskan untuk kemerdekaannya pada hari Minggu, bahkan saat pemerintah mengumumkan pemungutan suara tersebut ilegal.

Di tempat lain, yen melemah dengan USD/JPY naik 0,21% pada level 112,54, sementara USD/CHF naik 0,09% diperdagangkan pada level 0,9712. Dolar Australia dan Selandia Baru melemah, dengan AUD/USD turun 0,32% pada level 0,7830 dan dengan NZD/USD turun 0,29% ke level 0,7216. Sementara itu, USD/CAD hampir tidak bergerak dan diperdagangkan pada level 1.2435, tidak jauh dari level tertinggi tiga minggu pada sesi sebelumnya di 1,2519.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,09% pada level 93,03, masih mendekati level puncak satu bulan 93,50 yang dicapai pada sesi Kamis.
 
Euro Ternodai Voting Spanyol; Data Asia Dorong Ekuitas

Euro Ternodai Voting Spanyol; Data Asia Dorong Ekuitas

tp4lTpunTNaCPeI_MHBY-w.png


Euro harus menghadapi pelemahan di perdagangan sesi Asia pada hari Senin karena investor terus memperhatikan pemilihan independen di Katalonia Spanyol, meskipun berita ekonomi positif yang mengejutkan dari China dan Jepang menawarkan dukungan terhadap ekuitas dan komoditas.


Euro turun 0,3 persen diperdagangkan pada level $1,1773 pasca pemungutan suara yang yang menimbulkan kekerasan, dengan minimnya likuiditas karena liburnya pasar China dan Korea Selatan.

Polisi Spanyol menggunakan pentungan dan peluru karet untuk menggagalkan pemilihan kemerdekaan di Katalonia pada hari Minggu dalam sebuah demonstrasi yang menyebabkan ratusan orang cedera, menurut pejabat Katalan, dan membuat Madrid menghadapi tantangan besar untuk menenangkan ketegangan di wilayah tersebut.

Situasinya lancar, dengan kepala pemerintah daerah membuka pintu menuju potensi deklarasi kemerdekaan dari Spanyol.

Pasar menekankan bahwa tidak ada penjualan besar dari euro dan tidak pelaku pasar yang menuju safe haven, dengan para pelaku pasar menantikan keputusan dari aksi di Spanyol. Akibatnya, dolar menguat terhadap yen Jepang di level 112,88 dan indeks dolar naik 0,3 persen di level 93,381. Emas turun merespon penguatan dolar menjadi $1.275,06.

Penguatan dolar sebenarnya juga terbantu spekulasi Presiden Donald Trump yang mungkin memilih mantan Gubernur Federal Reserve Kevin Warsh untuk memimpin bank sentral.

Warsh dianggap lebih ‘hawkish’ dari presiden Fed saat ini Janet Yellen sehingga pengangkatannya bisa menyebabkan kenaikan suku bunga lebih cepat. Risiko itu cukup untuk mendorong imbal hasil Treasuries dua tahun AS menjadi 1,503 persen, level yang belum pernah tersenuth sejak akhir 2008.

Sementara itu, indeks saham Asia jauh lebih baik daripada obligasi setelah data ekonomi optimis dari China, Jepang dan Korea Selatan meyakini kenaikan yang berkelanjutan dalam pertumbuhan global.

Indeks terbesar Asia-Pasifik di luar Jepang, MSCI naik 0,28 persen, sementara futures E-Mini S&P 500 naik 0,14 persen. Indeks utama Australia melonjak 1,1 persen, sementara Nikkei Jepang naik 0,2 persen setelah survei produsen menghasilkan sentimen sentimen terkuat dalam satu dekade.

Aktivitas manufaktur China tumbuh pada laju tercepat sejak 2012 pada bulan September karena pabrik memutar output untuk mengambil keuntungan dari permintaan yang kuat dan harga tinggi. Indeks Pembelian Manajer Operasional (PMI) yang dirilis pada hari Sabtu naik menjadi 52,4 di bulan September, dari 51,7 di bulan Agustus.
 
Kecemasan di Katalonia Rubuhkan Euro

Kecemasan di Katalonia Rubuhkan Euro

o66vDWCDQPKfarJhiCUVDg.jpeg


Euro tergelincir pada hari Senin setelah jajak pendapat kemerdekaan yang dirusak oleh kekerasan di wilayah Catalonia Spanyol memicu kegelisahan atas risiko politik di zona euro, sementara pembaharuan transaksi "Trumpflation" mengangkat dolar secara keseluruhan.


Data yang menunjukkan aktifitas pabrik di zona euro paling produktif sejak awal 2011 di bulan September tidak mampu memberikan dukungan terhadap mata uang tunggal, yang tergelincir 0,7 persen terhadap dolar ke level $1,1730, mendekati level terendah dalam enam minggu.

Investor mengamati situasi politik di Spanyol dengan keraguan, setelah polisi menggunakan pentungan dan peluru karet untuk mencegah pemilihan hari Minggu yang dilarang pemerintah Spanyol yang menyebabkan ratusan orang terluka.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy saat ini menghadapi krisis konstitusional terbesar di negara itu dalam beberapa dasawarsa terakhir, dengan editorial surat kabar mengatakan bahwa pemungutan suara - di mana pejabat Katalan mengatakan bahwa 90 persen pemilih telah mmeutuskan untuk meninggalkan Spanyol - telah menimbulakn pertikaian yang menentukan dengan Madrid.

Terhadap Swiss franc, yang kerap diminati saat terjadi ketidakpastian, euro merosot ke level terlemah dalam tiga minggu di 1,13885 franc per euro.

Sementara itu, data pada hari Jumat menunjukkan aksi jual spekulan pada dolar meningkat mencapai angka terbesar sejak akhir September 2012. Namun, dolar minggu lalu mencatat kinerja mingguan terkuatnya di 2017, terangkat oleh harapan baru bahwa Presiden AS Donald Trump akan memberikan stimulus fiskal seperti yang dia janjikan

Greenback juga telah didorong oleh pandangan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi sebelum akhir tahun, dan mungkin akan lebih hawkish. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama naik 0,6 persen menjadi 93,588.

Terhadap yen, dolar naik 0,3 persen ke level 112,84. Data yang dirilis sebelumnya pada hari Senin menunjukkan manufaktur besar Jepang diantara yang paling percaya diri terhadap prospek bisnis dalam satu dekade di kuartal terakhir, sebagai tanda pemulihan ekonomi negara tersebut mungkin akan dimulai.

Angka tersebut juga dapat membantu Perdana Menteri Shinzo Abe saat ia mencoba meyakinkan para pemilih pada pemilu 22 Oktober bahwa kebijakan stimulus "Abenomik" telah memperbaiki mata pencaharian mereka, kata para analis.
 
Indeks Asia Melemah, Pasca Wall Street Ditutup Memuaskan

Indeks Asia Melemah, Pasca Wall Street Ditutup Memuaskan

J8m0ZDwqQ92SFYyHIlGOIg.jpeg


Saham Asia turun tipis pada hari Selasa, tertekan oleh melemahnya harga minyak namun didukung oleh hasil di Wall Street dan data ekonomi yang optimis mengangkat imbal hasil Treasury AS dan dolar.


Indeks saham terbesar Asia Pasifik MSCI, di luar Jepang, turun 0,1 persen pada awal perdagangan. Sementara, indeks saham Nikkei Jepang naik 0,3 persen, terdorong oleh melemahnya yen.

Saham Australia tergelincir 0,4 persen menjelang keputusan kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA). Meskipun tidak ada langkah moneter yang diharapkan, investor akan mencari tahu apakah bank sentral menerapkan bias yang lebih hawkish.

Di Wall Street pada hari Senin, saham AS memulai kuartal keempat dengan catatan yang kuat, dengan ketiga indeks utama ditutup pada rekor tertinggi setelah data menegaskan kekuatan ekonomi.

Indeks aktivitas manufaktur AS melonjak mendekati level tertinggi 13 setengah tahun di bulan September. Gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh Badai Harvey dan Irma mengakibatkan pabrik membutuhkan waktu lebih lama untuk mengantarkan produk yang dihasilkan dan meningkatkan harga bahan baku. Indeks Institute for Supply Management naik menjadi 60,8 di bulan September, dari 58,8 di bulan Agustus, melampaui ekspektasi untuk hasil 58.

Dolar kokoh, diangkat oleh kenaikan yield Treasury AS. Yield pada benchmark treasury 10 tahun mencapai level tertinggi sejak pertengahan Juli setelah data optimis tersebut memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga AS pada bulan Desember untuk ketiga kalinya tahun ini.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam saingan utama, naik 0,1 persen menjadi 93,650, menyentuh tingkat tertinggi sejak akhir Agustus.

Euro stabil pada hari ini di level $1,1731, namun masih menghadapi tekanan dari krisis konstitusional terbesar Spanyol dalam beberapa dasawarsa, setelah referendum kemerdekaan yang dirusakkan pada hari Minggu di Catalonia membuka pintu bagi wilayah terkayanya untuk bergerak untuk memisahkan diri pada awal minggu ini.

Dolar bergerak sangat tipis sekali terhadap yen Jepang di level 112,72 yen, dan mendekati level tertinggi dua bulan yang dicapai minggu lalu di 113,26 yen.

Minyak mentah berjangka turun tipis setelah jatuh pada hari Senin, karena kenaikan pengeboran AS dan output OPEC yang lebih tinggi sehingga menghentikan kenaikan baru-baru ini. Minyak mentah Brent turun 0,2 persen menjadi $56,01 per barel, setelah mencatat kenaikan kuartal ketiga sekitar 20 persen. Minyak mentah AS turun tipis 0,1 persen menjadi $50,51.
 
Melemah Tipis, Indeks Dollar Masih Cukup Kokoh

Melemah Tipis, Indeks Dollar Masih Cukup Kokoh

OCiMnnXrRkGD7u0zPKvKMw.png


Meski memangkas kenaikan terhadap mata uang utama lainnya pada hari Selasa, namun dolar masih mendekati level tertinggi satu setengah bulan di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga di Desember dan rencana reformasi pajak AS sebelum akhir tahun.


Kokohnya greenback tak lepas dari hasil positif manufaktur AS yang terlihat menguatkan peluang kenaikan suku bunga di Desember oleh Federal Reserve. Dukungan terhadap dolar AS baru-baru ini juga berkat meningkatkannya harapan reformasi pajak AS setelah pemerintah Trump menggariskan rencana untuk melakukan perombakan menyeluruh atas kode pajak AS pada minggu lalu.

EUR/USD terlihat bergerak tipis dan diperdagangkan pada level 1,1737 setelah Catalan memilih untuk merdeka dalam sebuah referendum yang diperebutkan pada hari Minggu yang berakhir dengan kekerasan ketika polisi menindak di tempat pemungutan suara, dan menyebabkan ratusan orang terluka.

Meskipun tindakan polisi Spanyol untuk mengganggu referendum, yang dinyatakan tidak konstitusional oleh Madrid, pemerintah Catalan mengatakan bahwa 90% orang memilih untuk melepaskan diri, dengan jumlah pemilih sekitar 42%.

Pound lebih rendah, dengan GBP/USD turun 0,20% pada level 1,3253, terendah sejak 14 September, setelah data menunjukkan bahwa aktivitas sektor konstruksi Inggris kontraksi untuk pertama kalinya dalam 13 bulan di bulan September.

Sementara itu, USD/CAD naik tipis 0,14% diperdagangkan pada level 1,2575, tertinggi sejak 31 Agustus. Mata uang lainnya, yen dan franc Swiss melemah. Dengan USD/JPY naik 0,31% pada level 113,11 dan USD/CHF naik 0,17% diperdagangkan di level 0,9764. Dolar Australia dan Selandia Baru melemah, dengan AUD/USD turun 0,28% pada level 0,7804 dan NZD / USD turun 0,36% ke level 0,7166.

Dalam sebuah langkah yang diperkirakan secara luas, Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 1,50% pada akhir pertemuan kebijakan bulanannya pada hari Selasa. Mengomentari keputusan tersebut, bank sentral mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meningkat secara bertahap pada tahun-tahun mendatang. Namun, RBA memperingatkan pertumbuhan upah yang lamban dan tingginya hutang rumah tangga.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, stabil di level 93,55, hanya sedikti di bawah level tertinggi satu setengah bulan di 93,78 yang disentuh pada sesi semalam.
 
Spekulasi Pasar Gagalkan Dolar Perpanjang Rally

Spekulasi Pasar Gagalkan Dolar Perpanjang Rally

VD_tfXUvRYOX0JRO6yCjIA.jpeg


Dolar mundur dari level tertinggi 1 setengah bulan terhadap mata uang utama pada hari Rabu, setelah mencatat kenaikan yang dipicu oleh data AS digagalkan oleh spekulasi pilihan Presiden AS Donald Trump untuk ketua Fed berikutnya yang diperkirakan kandidat mendatang ini malah kurang hawkish dari yang diperkirakan sebelumnya.


Dolar ditutup setelah Politico melaporkan bahwa Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mendukung Gubernur Federal Jerome Powell dibandingkan mantan gubernur Fed Kevin Warsh.

Sejauh ini keduanya dipandang sebagai kandidat serius untuk menggantikan jabatan saat ini Janet Yellen ketika masa jabatannya berakhir pada Februari tahun depan, Powell dinilai lebih dovish dibandingkan Warsh, yang telah mengkritik program pembelian obligasi The Fed di masa lalu.

Penguatan Dolar di awal pekan ini karena spekulasi Warsh mungkin merupakan kandidat utama untuk menggantikan Yellen. Indeks dolar berada di level 93,57, menembus level tertinggi 1 setengah bulan 93,92 yang disentuh pada hari Selasa menyusul data manufaktur AS yang kuat.

Euro diperdagangkan pada level $1,1766, naik 0,2 persen pada hari ini dan turun dari level atas 1 setengah bulan di level $1,16955. Mata uang tersebut juga tengah menghdapi kekhawatiran akan kekacauan politik dan sosial di Catalonia.

Raja Spanyol Felipe VI pada hari Selasa menuduh pemimpin separatis Catalan menghancurkan prinsip-prinsip demokrasi dan memecah masyarakat Katalan sementara pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont, mengatakan bahwa wilayah tersebut akan mendeklarasikan kemerdekaan dalam hitungan hari.

Rally dolar terhadap yen juga terhenti, dengan mata uang AS tidak mampu menghapus resistance sekitar level 113,25 yen dalam sepekan terakhir. Dolar turun 0,2 persen menjadi 112,65 yen. Ketidakpastian menjelang pemilihan umum Jepang pada 22 Oktober, di mana Perdana Menteri Shinzo Abe menghadapi tantangan dari sebuah partai baru yang dibentuk oleh Gubernur Tokyo Yuriko Koike yang populer, juga mengaburkan prospek pasangan mata uang tersebut.

Pound Inggris turun ke level $1,3222 pada hari Selasa, terendah di hampir tiga minggu terakhir setelah data sektor konstruksi menunjukkan kontraksi mengejutkan sehingga memicu kekhawatiran atas ketidakpastian ekonomi seputar keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Pound terakhir terpatau berada di level $ 1,3259, turun 1,0 persen sepanjang pekan ini.

Dolar Australia memantul kembali setelah merosot tiga bulan pada hari Selasa setelah bank sentral memperingatkan bahwa mata uang yang lebih tinggi akan menyeret pada ekonomi dan inflasi. Aussie mengambil $ 0,7850, naik 0,2 persen pada hari itu dan di bawah level terendah Selasa di $ 0,7785.
 
Perekonomian Inggris Terjebak Kelesuan dan kekhawatiran: PMI

Perekonomian Inggris Terjebak Kelesuan dan kekhawatiran: PMI

nvtvcJ5yTn6YuIyoOvq-Vg.png


Perekonomian Inggris masih terjebak dalam penurunan pada kuartal ketiga seiring tekanan harga yang meningkat, menurut sebuah survei bisnis yang mungkin membuat Bank of England bersiap menaikkan suku bunga.


Purchasing Managers Index (PMI) IHS Markit/CIPS juga menunjukkan bahwa bisnis semakin khawatir terhadap outlook karena Inggris yang akan keluar dari Uni Eropa dengan minimnya kejelasan tanda hubungan perdagangan di kemudian hari.

PMI menunjukkan pertumbuhan aktivitas sektor jasa secara tak terduga hanya meningkat sedikit di bulan lalu, mengkompensasi angka yang lebih lemah di industri manufaktur dan konstruksi yang dilaporkan awal pekan ini.

Dengan mengambil survei di tiga sektor bersama-sama, pertumbuhan ekonomi Inggris diperkirakan tingkat triwulanan hanya sekitar 0,3 persen pada periode Juli - September, sama dengan kinerja kuartal kedua, penyusun survei IHS Markit mengatakan.

PMI sektor jasa meningkat menjadi 53,6 di bulan September, sedikit lebih baik dari ekspektasi jajak pendapat Reuter oleh para ekonom yang memperkirakan bertahan di level 53,2 bulan Agustus.

Meskipun mengalami peningkatan, pertumbuhan di antara perusahaan-perusahaan Inggris justru masih tertinggal dibandingkan dengan rekan-rekannya di zona euro yang bangkit kembali.

Ada juga beberapa tanda yang kurang baik untuk beberapa bulan ke depan: pesanan baru meningkat pada laju yang paling lemah sejak Agustus tahun lalu, tekanan inflasi melonjak pada laju tercepat selama beberapa bulan dan kepercayaan merosot. Perusahaan jasa mengutip ketidakpastian terkait Brexit dan kekhawatiran tentang ekonomi sebagai alasan untuk pesimis mereka.

Indeks komposit PMI IHS Markit, yang menggabungkan sector jasa, manufaktur dan konstruksi, turun tipis ke level terendah tujuh bulan di 53,6 pada bulan September - membuatnya jauh dari tingkat yang biasanya konsisten dengan kenaikan suku bunga BoE. Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters mengatakan bahwa mereka memperkirakan kenaikan suku bunga BoE di bulan November, bahkan jika mereka menganggap langkah tersebut terlalu dini.
 
Terkait Data AS, Pasar Saham Asia Menguat Tipis

Terkait Data AS, Pasar Saham Asia Menguat Tipis

svBFc1grQGCf5BgdIQDTmg.png


Perdagangan di pasar saham Asia mencatat penguatan, meski tipis, pada hari Kamis, mengacu pada data AS yang kuat meskipun perdagangan di AS relatif sepi dan ketidakpastian mengenai dampak badai baru-baru ini terhadap ekonomi AS membuat investor cenderung berhati-hati.


Indeks saham terluas Asia Pasifik MSCI di luar Jepang hampir datar dengan pasar saham Hong Kong dan Korea Selatan, serta China daratan, tutup terkait hari libur. Nikkei Jepang hampir datar sementara saham Australia menguat 0,2 persen.

Tiga indeks saham utama Wall Street mencapai titik tertinggi baru pada hari Rabu hal yang sama juga pada indeks saham dunia MSCI.

Indeks aktivitas non-manufaktur Institute for Supply Management naik menjadi 59,8 di September, angka tertinggi sejak Agustus 2005, menunjukkan ketahanan sektor jasa AS yang luas meskipun terjadi gangguan dari dua badai dahsyat. Data tersebut dirilis setelah laporan survei produsen yang melonjak ke level tertinggi dalam 13 tahun serta penjualan mobil naik ke level tertinggi 12 tahun, dia kedua data tersebut dirilis pada awal pekan ini.

Namun para analis juga memperingatkan bahwa data tersebut mencerminkan permintaan sementara yang berasal dari perbaikan dan penggantian pengeluaran setelah terjadinya badai.

Data dari pengolah penggajian sektor swasta, ADP, menunjukkan bahwa perekrutan bulanan melambat ke level terendah 11 bulan sebesar 135.000, lagi-lagi karena gangguan dari badai topan, meski angka ini lebih baik dari perkiraan median ekonom. Para ekonom memperkirakan laporan payroll non pertanian pada Jumat nanti, salah satu data ekonomi yang paling dinantikan pasar, menunjukkan perlambatan yang sama.

Ekonom memperkirakan kenaikan payroll di September sebesar 90.000, jauh lebih rendah dari rata-rata selama tahun lalu sekitar 175.000, meskipun beberapa pihak mengatakan bahwa investor mungkin perlu memperhatikan data negara yang akan dikeluarkan pada 20 Oktober untuk mengecualikan dampak dari topan.
 
Dolar Perkokoh Penguatan; Risalah ECB Dipantau

Dolar Perkokoh Penguatan; Risalah ECB Dipantau

Um12hM3XQBqXfqEsHW82-Q.png


Dolar naik tipis terhadap mata uang pada hari Kamis karena investor konsolidasikan posisi pasca kenaikan dolar baru-baru ini, dengan risalah pertemuan terakhir Bank Sentral Eropa akan menjadi acara utama hari ini.


Meskipun dolar diganjar berita positif dalam beberapa hari terakhir, mulai dari data ekonomi hingga potensi reformasi pajak AS, greenback telah menguat kurang dari 3 persen selama satu bulan terakhir terhadap sejumlah besar mata uang. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama (DXY) naik 0,1 persen ke level 93,50.

Data minggu ini menunjukkan pertumbuhan sektor jasa AS mencapai level tercepat dalam 12 tahun di bulan September dan pengusaha swasta menambahkan lebih banyak pekerjaan dari perkiraan dan tidak menunjukkan pengaruh yang begitu besar dari badai Harvey dan Irma.

Yield Treasury AS yang lebih tinggi juga mendorong dolar menguat. Yield obligasi 10 tahun AS meningkat hampir 30 basis poin selama bulan lalu menjadi 2,34 persen.

Euro naik tipis menjadi $1,1773, relative tidak jauh dari level terendah enam minggu di $1,1695 yang dicapai awal pekan ini.

Fokus saat ini ada pada risalah rapat kebijakan Bank Sentral Eropa pada bulan September yang akan diumumkan pada pukul 1130 GMT. ECB memberi isyarat pada pertemuan tersebut bahwa meskipun bisa mengumumkan rencana bulan ini untuk secara bertahap keluar dari kebijakan moneternya yang sangat kendur, namun ECb tidak terburu-buru untuk mengakhirinya.

Bank sentral zona euro juga menyebutkan aspek negatif dari euro yang kuat pada pertemuan kebijakan bulan September, sehingga pasar akan sangat memantau risalah pertemuan ECB untuk mengukur apa yang telah dibahas terhadap mata uang tersebut.
 
Emas Redup di Asia, Pasar Tunggu Nonfarm Payroll AS

Emas Redup di Asia, Pasar Tunggu Nonfarm Payroll AS

6qW57QiKQ-SbhbfCaA6WKQ.png


Harga emas melemah di Asia pada sesi perdagangan Jumat, karena para pelaku pasar menantikan laporan payroll non pertanian AS yang akan dirilis hari ini, meskipun data tersebut kemungkinan terpengaruh badai yang melanda Texas and Florida.


Emas berjangka pengiriman Desember pada perdagangan di divisi Comex, New York Mercantile Exchange turun 0,13% menjadi $1.271,51 per troy ounce. Pada sesi kemarin, harga emas diperdagangkan di bawah titik ‘breakeven’, karena sejumlah data ekonomi menunjukkan hasil melampaui perkiraan menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang soild sehingga menopang pergerakan dollar terus menguat.

Kenaikan dolar karena dukungan sinyalemen pertumbuhan ekonomi AS ini, tak ayal menekan harga emas dan berpeluang menyeret emas ke penurunan mingguan ke-empat menjelang laporan payrolls non pertanian hari ini. Sebelumnya, Department tenaga kerja AS melaporkan klaim awal tunjangan pengangguran AS turun 12,000 menjadi 60,000 dengan penyesuaian musiman hingga pekan pada 30 September, jauh di atas perkiraan penurunan 7,000.

Sementara pada laporan lainnya, data deficit perdagangan AS, yang mejadi tolak ukur selisih antara impor dan ekspor, mengecil $42,4 miliar di Agustus, turun $1,2 miliar dari July. Ekspor di Agustus sebesar $195,3 miliar, sementara impor menjadi $237,7 miliar.

Kedua laporan itu dirilis sehari sebelum dirilisnya laporan payroll non pertanian pada hari ini yang diperkirakan ekonomi AS menciptakan 90.000 lapangan pekerjaan baru selama September.

Emas, seperti yang diketahui, sangat sensitif terhadap kenaikan baik yield obligasi dan dolar AS. Penguatan dolar mmebuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain sementara kenaikan suku bunga AS, meningkatkan biaya kesempatan kepemilikan asset non-yielding seperti bullion.
 
Dolar Menguat Saat Eropa Berjuang Dengan Situasi Spanyol

Dolar Menguat Saat Eropa Berjuang Dengan Situasi Spanyol

ynY9QM_sRDKNyD_Mjoh0IQ.jpeg


Saham dunia turun untuk pertama kalinya dalam delapan hari pada hari Jumat, saat kegelisahan terhadap dorongan Catalonia untuk memisahkan diri dari Spanyol kembali ke Eropa dan keyakinan atas kenaikan suku bunga AS hantarkan dolar ke level tertinggi sejak pertengahan Agustus.


Para pelaku pasar menantkan laporan bulanan data pekerjaan AS tapi terlalu banyak kondisi di Eropa untuk memungkinkan meredakan aktifitas pasar pra laporan payroll.

Saham dan harga obligasi Spanyol, yang telah rally pada hari Kamis, kembali terseret karena seorang pejabat Katalonia mengatakan bahwa parlemen wilayah tersebut akan bertemu pada hari Senin untuk menentang sebuah keputusan oleh pengadilan konstitusional Spanyol.

Hal ini membuat euro turun kembali di bawah level $1,17 dan hantarkan dolar menuju kenaikan minggu keempat berturut-turut sebuah langkah yang juga mulai memberi tekanan pada pasar yang sensitif terhadap mata uang.

Fokus lain pada Jumat di pasar adalah data pekerjaan AS yang akan dirilis hari ini. Dalam survei Reuters, para ekonom memperkirakan payroll menunjukkan 90.000 pekerjaan baru AS tercipta pada bulan September, turun dari 156.000 di bulan Agustus. Ini juga akan menunjukkan bagaimana badai Harvey dan Irma mempengaruhi pasar tenaga kerja.

Secara keseluruhan, data AS minggu ini cukup solid. Dan inilah menjadi salah satu alasan penguatan dolar dengan ekspektasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga AS untuk ketiga kalinya tahun ini di bulan Desember.

Namun, pekan ini tidak mengesankan bagi sterling Inggris di tengah kekhawatiran yang berkembang mengenai masa depan Theresa May sebagai perdana menteri Inggris, dan juga kondisi ekonomi Inggris. Sterling tergelincir ke level terendah satu bulan terhadap dolar pada hari Jumat dan menuju pekan terburuk terhadap dolar AS dalam satu tahun karena merosot setengah persen menjadi $1,3060.

May memaksa keraguan pasar terhadap kemampuannya untuk memerintah secara efektif - dan melihat dari setiap tantangan kepemimpinan dari saingannya di kabinetnya - dengan pidato yang mendapat sambutan buruk pada konferensi partai Konservatif tahunan pada hari Rabu.

Sementara itu, dolar Australia turun 0,5 persen pada level $0,7753 setelah turun ke level $0,7743, terlemah sejak pertengahan Juli. Aussie meluncur menyusul laporan media bahwa anggota dewan Reserve Bank of Australia Ian Harper mengatakan bahwa dia tidak mengesampingkan pemotongan suku bunga.
 
Minyak Mentah Menguat di Asia, Pasar Bersiap Di Pekan Penuh Data

Minyak Mentah Menguat di Asia, Pasar Bersiap Di Pekan Penuh Data

ZUFPstx6T0CnCNJ73E5wUA.png


Harga minyak mentah naik di Asia pada hari Senin dengan investor fokus pada minggu yang cukup sibuk dengan data mengenai penawaran dan permintaan minyak mentah. Pasar di Jepang ditutup dan China kembali dari liburan selama seminggu.


Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 0,26% menjadi $49,42 per barel, sementara minyak mentah Brent naik 0,20% menjadi $55,73 per barel.

Dalam sepekan ini, pelaku pasar akan memantau informasi mingguan baru mengenai persedian minyak mentah dan produk olahan AS pada hari Rabu dan Kamis untuk mempertimbangkan lebih lanjut apa dampak dari badai yang melanda baru-baru ini terhadap penawaran dan permintaan. Laporan tersebut dirilis satu hari kemudian dari biasanya karena libur Hari Columbus AS pada hari Senin.

Para pelaku pasar juga akan fokus pada laporan bulanan Organisasi Pengekspor Minyak dan Badan Energi Internasional untuk menilai tingkat persediaan dan permintaan minyak global. Data tersebut akan memberi para pedagang gambaran yang lebih baik mengenai apakah rebalancing global sedang berlangsung di pasar minyak.

Pasar juga menunggu keputusan Presiden Donald Trump pada hari Kamis mengenai apakah akan memastikan kepatuhan Iran terhadap kesepakatan nuklir internasional atau tidak.

Pekan ini, risalah Fed hari Rabu akan menjadi fokus untuk indikasi baru mengenai waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya. Data inflasi dan penjualan ritel AS hari Jumat juga akan menjadi fokus.

Pada hari Jumat Pekan lalu, anjloknya harga minyak menghentikan bullish multi-minggu di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan, dengan perhatian investor beralih ke potensi gangguan produksi minyak mentah dan kapasitas penyulingan di Teluk Meksiko saat Badai Tropis Nate memasuki wilayah tersebut.

Harga minyak ditopang pada awal pekan ini karena para pedagang mempertimbangkan kemungkinan pemangkasan produksi OPEC akan berlanjut hingga tahun depan setelah pertemuan antara Raja Saudi Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Pertemuan kartel berikutnya diadakan pada 30 November di Wina.
 
Masalah Visa jungkalkan Lira

Masalah Visa jungkalkan Lira

0MMx6dw3T9SIHUThv04jGw.png


Sebagai buntut dari selisih pendapat antara Amerika dengan NATO, negara adikuasa tersebut mengeluarkan kebijakan penghentian sementara penerbitan visa untuk warga non imigran Turki. Kebijakan yang sama juga ditempuh Turki sebagai aksi balas.


Dalam rilis pernyataannya, kedutaan besar Amerika mengatakan bahwa kejadian baru-baru ini mendesak pemerintah Amerika untuk meninjau kembali komitmen Turki dalam mengamankan personil dan properti diplomat AS. Pemrosesan visa non imigran akan dihentikan untuk meminimalisir jumlah pengunjung ke fasilitas Amerika sembari menuntaskan tinjauan yang dimaksud.

Beberapa jam setelah itu, kedutaan Turki juga mengeluarkan pernyataan yang sama, yang intinya menghentikan pengeluaran visa non imigran untuk warga AS sambil meninjau kembali masalah keamanan. Pihak kedutaan juga mengatakan bahwa penghentian berlaku bagi visa yang diajukan di Amerika termasuk yang diajukan melalui perbatasan Turki.

Masalah visa ini membuat lira tergelincir diawal perdagangan Asia. Lira melemah sampai 4,1 persen terhadap dolar meski pada akhirnya dapat mempertipis penurunan itu pada level 3,7453 per dolar.
 
Pasar Ekuitas Asia Acuhkan Penurunan Wall Street

Pasar Ekuitas Asia Acuhkan Penurunan Wall Street

kfzTN-4FQKC2UDFXGZ6FNg.png


Pasar saham Asia naik pada hari Selasa, mengabaikan penurunan yang terjadi di Wall Street, sementara ekspektasi kenaikan suku bunga AS lainnya tahun ini terus mendukung dolar.


Indeks saham terbesar Asia Pasifik MSCI di luar Jepang naik 0,5 persen. Indeks saham Nikkei Jepang membalikkan penurunan dan naik 0,4 persen, karena pasar dibuka kembali pasca libur pada hari Senin.

Pasar saham Korea menguat 2 persen pada hari pertama perdagangan mereka bulan ini, dengan harapan bahwa ketegangan dengan Pyongyang dapat mereda, dan di saat saham teknologi yang dipimpin oleh Samsung Electronics Co Ltd berhasil menyusul kenaikan yang dilakukan oleh pasar saham global setelah jeda yang panjang. Pasar Seoul ditutup minggu lalu dan pada hari Senin untuk libur.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada Sekretaris Negara AS Rex Tillerson dalam sambungan telpon pada hari Senin bahwa eskalasi ketegangan di semenanjung Korea tidak dapat diterima. Rusia dan China menyerukan pengekangan di Korea Utara pada hari Senin setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan akhir pekan bahwa "hanya satu hal yang akan berhasil" dalam menangani Pyongyang, mengisyaratkan bahwa tindakan militer ada di dalam pikirannya.

Saat ini, peluang kenaikan Suku bunga mendatang hampir 90 persen kemungkinan Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga lagi di bulan Desember. Hal ini, mmebuat dolar terus merangkak naik. Dolar stabil pada hari ini terhadap Jepang di 112,68 yen. Pada hari Jumat, dolar naik hingga ke level 113,44 yen, level tertinggi sejak 14 Juli.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun tipis 0,2 persen menjadi 93,536, menjauh dari puncak tertinggi hari Jumat di 94,267, yang merupakan level tertingginya sejak 20 Juli, setelah data menunjukkan kenaikan yang lebih kuat dari perkiraan rata-rata pendapatan per jam di bulan September.

Euro naik 0,3 persen menjadi $1,1773, setelah pada sesi Senin menguat atas data yang menunjukkan output industri Jerman mencatat kenaikan bulanan terbesar di lebih dari enam tahun di bulan Agustus.

Juga membantu penguatan euro adalah komentar dari anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa, yang meminta bank sentral untuk mengurangi pembelian asetnya tahun depan. ECB akan memutuskan pada 26 Oktober apakah akan melanjutkan pembelian obligasinya di tahun 2018.
 
Dolar Terjebak Masalah Geopolitik

Dolar Terjebak Masalah Geopolitik

hcXYeC_8SDWkOaBDUvHhoA.jpeg


Dolar secara umum masih melemah terhadap mata uang utama pada hari Selasa, karena sejumlah kekhawatiran geopolitik terus meredam sentimen, bahkan membayangi harapan untuk kenaikan suku bunga yang akan datang oleh Federal Reserve.


Safe haven Yen dan franc Swiss mencatat kenaikan, dengan USD/JPY turun 0,24% di level 112,41 dan USD/CHF turun 0,22% ke level 0,9775.

Investor masih terus berhati-hati menyusul laporan pekan lalu bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba rudal jarak jauh. Ada kekhawatiran bahwa Pyongyang akan melakukan pada Selasa, saat merayakan berdirinya partai berkuasa, dengan semacam provokasi.

Sementara itu, ketegangan diplomatik antara AS dan Turki masih bertahan setelah penangguhan layanan visa antara kedua negara, sementara Iran menyuarakan respon yang "menghancurkan" jika Washington menganggap Garda Revolusi sebagai kelompok teroris.

Di Spanyol, Partido Spanyol yang berkuasa pada hari Senin memperingatkan pemimpin Catalan Carles Puigdemont bahwa dia dapat dilempar ke dalam penjara jika dia terus menindaklanjuti deklarasi kemerdekaan yang direncanakan pada hari Selasa. Meski demikian, kondisi di Spanyol masih belum berpengaruh besar terhadap perdagangan euro, dengan EUR/USD masih naik 0,33% di level 1,1779, tertinggi sejak 4 Oktober.

Mata uang lainnya, GBP/USD naik 0,32% diperdagangkan pada level 1,3184, setelah data menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur Inggris meningkat melampaui perkiraan pada bulan Agustus.

Dalam berita lainnya, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan kepada parlemen pada hari Senin bahwa akan ada masa transisi dua tahun setelah Inggris keluar dari Uni Eropa. Mei juga mengatakan bahwa persiapan sedang dilakukan jika Inggris dan Uni Eropa tidak dapat mencapai kata sepakat mengenai terhadap hubungan dagang mereka di masa depan.

Dolar Australia menguat, dengan AUD/USD naik 0,36% pada level 0,7779, sementara NZD/USD bertahan di level 0,7067. Sementara itu, USD/CAD turun 0,25% ke level 1,2517.

Indeks dolar AS, yang mencatat kekuatan greenback terhadap perdagangan enam mata uang utama, turun 0,29% pada level 93,27, menarik diri dari level tertinggi 10 minggu di level 94,10 yang disentuh pada sesi Jumat kemarin.
 
Data Industri Jepang Topang Yen

Data Industri Jepang Topang Yen

bb9DNPqnRyKxP2jdhNOyow.png


Yen pertahankan penguatan kecil di Asia pada hari Rabu setelah laporan data pesanan mesin Jepang lebih kuat dari perkiraan bersamaan dengan penguatan euro seiring dengan presiden Catalonia Carles Puigdemont yang tidak segera mengumumkan kemerdekaan langsung dari Spanyol.


Permintaan inti mesin Jepang untuk Agustus melonjak 3,4%, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 1,1% di bulan ini dan saat ini berada pada laju 4,4% pada basis tahun dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,8%.

USD/JPY diperdagangkan pada 112,42, atau hanya mencatat penurunan 0,02%. Sementara itu AUD/USD naik 0,15% ke level 0,7789. EUR/USD naik 0,02% ke level 1,1810. Para pelaku pasar dipengaruhi oleh kondisi di Spanyol di mana warga katalonia telah menyerukan agar perundingan dengan Spanyol mengenai tujuan kemerdekaan dan bahwa masalah tersebut masih belum diselesaikan.

Pada sesi kemarin, dolar jatuh terhadap sejumlah mata uang utama akibat tertekan oleh penguatan euro menyusul data ekonomi zona euro yang menunjukkan kekuatan mendasar. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,02% menjadi 93,07.

Di sesi perdagangan hari ini akan cenderung sepi karena minimnya data ekonomi utama AS sementara minat investor terhadap mata uang safe haven seperti yen dan franc Swiss masih tetap tinggi di tengah ketidakpastian geopolitik yang sedang berlangsung di Semenanjung Korea.

Greenback juga terbebani oleh penguatan euro setelah data perdagangan yang bullish sehingga ekspektasi atas pengetatan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa di tengah komentar dari pejabat ECB pada hari Senin semakin meningkat. Sabine Lautenschlaeger, anggota dewan eksekutif Bank Sentral Eropa, mendesak ECB untuk mengembalikan aset yang dibeli pada 2018.

Selain itu, laporan data perdagangan Jerman perdagangan yang lebih baik dari perkiraan menyusul hasil positif pada neraca perdagangannya, melonjak menjadi 21,6 miliar, runtuhkan ekspektasi ekonom sebesar 20 miliar.

Sterling, sementara itu, kembali mencatat kenaikan terhadap greenback yang menguat setelah didukung oleh data manufaktur dan industri yang melampaui ekspektasi. Total output produksi di sektor industri meningkat 1,6% pada Agustus dari tahun sebelumnya, runtuhkan ekspektasi untuk kenaikan 0,8%, sementara output manufaktur naik 2,8%, melampaui perkiraan kenaikan 1,9%.
 
Minyak Mentah Naik Pasar Menunjukkan Stabil

Minyak Mentah Naik Pasar Menunjukkan Stabil

pK2v3x4-S3mt4deT4BjkWg.png


Harga minyak mentah menguat untuk hari ketiga pada hari Rabu di tengah indikasi bahwa pasar secara bertahap kembali menyeimbangkan produksi setelah bertahun-tahun kelebihan pasokan.


Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 20 sen atau sekitar 0,39% menjadi $51,12 per barel. Sementara, minyak mentah Brent berjangka, patokan untuk harga minyak di luar AS, naik 16 sen atau sekitar 0,28% diperdagangkan di harga $56,77 per barel.

Harga minyak masih didukung oleh Arab Saudi pasca mengumumkan rencana pada hari Senin untuk memotong ekspor bulanan pada bulan November. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dengan produsen lain, termasuk Rusia, untuk menahan kelebihan pasokan dan menstabilkan harga dengan mengurangi output dalam sebuah kesepakatan yang akan berakhir pada Maret 2018.

Kenaikan tersebut terjadi menjelang minggu yang penuh dengan data-minyak, dimana para pedagang akan memberi lebih banyak informasi pada upaya untuk mengakhiri produksi berlebih yang menyebabkan pasokan global yang sangat besar. Pasar saat ini sedang menunggu laporan bulanan OPEC pada hari Rabu dan laporan bulanan Badan Energi Internasional pada hari Kamis untuk perkiraan penawaran dan permintaan terbaru.

Sementara itu, analis dan pasar memperkirakan data mingguan dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan penurunan stok minyak mentah untuk pekan hingga 6 Oktober. Laporan EIA dijadwalkan dirilis pada hari Kamis. American Petroleum Institute dijadwalkan akan merilis data persediaan minyak di pekan lalu pada Rabu hari ini.

Pada perdagangan lainnya di Nymex, harga bensin berjangka naik 0,22% menjadi $1,5955 per galon, sementara minyak pemanas naik 0,33% menjadi $1,7712 per galon. Gas alam berjangka naik 0,48% menjadi $2,905 per juta British thermal unit.
 
Saham Asia Ikuti Jejak Kenaikan Pasar Ekuitas Global

Saham Asia Ikuti Jejak Kenaikan Pasar Ekuitas Global

pN6Mb4L9QwaxPvLMNJMU3A.png


Pasar saham Asia berada di dekat level tertinggi satu dekade pada hari Kamis, ‘mengendarai’ kenaikan kencang pasar ekuitas global, sementara dolar merosot setelah Federal Reserve menunjukkan pandangan yang terjaga terhadap inflasi.


Indeks saham terbesar Asia Pasifik MSCI di luar Jepang naik ke level tertinggi sejak Desember 2007 dan terakhir naik 0,2 persen. Nikkei Jepang naik 0,5 persen setelah mencapai level 20.980,92, tertinggi sejak Desember 1996. KOSPI Korea Selatan naik 0,2 persen untuk mencapai puncak rekor baru dan Hang Seng Hong Kong mengalami kenaikan satu dekade sebelum melemah 0,05 persen.

Asia mengambil isyarat dari Wall Street, di mana indeks utama naik ke rekor tertinggi lainnya dalam penutupan semalam menyusul laporan bahwa kandidat yang ramah pada pasar didorong sebagai pengganti Janet Yellen sebagai pimpinan the Fed.

Sentimen risiko investor yang lebih luas telah membaik minggu ini setelah Catalonia memutar kembali rencana untuk melepaskan diri dari Spanyol, dengan indeks saham dunia 47 negara MSCI mencapai rekor tertinggi. Pasar ekuitas global saat ini tampaknya mengambil perkembangan geopolitik seperti dorongan separatis di Spanyol dan ketegangan di semenanjung Korea dalam langkah mereka, untuk mencapai puncak-puncak rekor tersebut.

Pasar keuangan akan tetap waspada terhadap berita utama geopolitik. Namun, membatasi konflik militer yang sebenarnya, tanggapan negatif oleh ekuitas diperkirakan akan berumur pendek, kata seorang analis. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama tergelincir ke level terendah dua minggu di 92,839 menyusul rilisan risalah pertemuan kebijakan Fed terbaru pada 19-20 September.

Pembuat kebijakan Fed menghadapi debat yang berkepanjangan mengenai prospek kenaikan inflasi dan tingkat suku bunga di masa depan akan meningkat jika tidak, risalah tersebut menunjukkan.

Meskipun hal ini tidak banyak mendinginkan ekspektasi Fed menaikkan suku bunga pada bulan Desember, hal itu membuat bank sentral tampak sedikit kurang hawkish dibandingkan yang muncul tepat setelah pertemuan kebijakan bulan September ketika mengindikasikan pengetatan moneter akhir tahun.

Dolar sangat lemah terhadap euro atas kondisi di Spanyol dimana katalonia menghentikan deklarasi independen sehingga mendukung mata uang bersama. Euro naik 0,1 persen pada level $1,1869, tertinggi sejak 25 September dan berada di jalur kenaikan kelima hari berturut-turut.

Dolar bergerak tipis terhadap di level 112,410 yen, setelah bangkit kembali dari level 112.000 yang terjadia awal pekan ini dan merupakan level terendah dua minggunya.
 
Back
Top