GrandCapital
New member
Saham Asia jatuh, Dollar Dan Obligasi Naik Atas Rencana Pajak Trump
Saham Asia jatuh, Dollar Dan Obligasi Naik Atas Rencana Pajak Trump
Dolar dan yield obligasi AS naik pada hari Kamis setelah Presiden Donald Trump mengusulkan perbaikan pajak terbesar di AS dalam tiga dekade dan data ekonomi AS yang kuat mendukung rencna kenaikan suku bunga Federal Reserve akhir tahun ini.
Kekuatan dolar menekan banyak mata uang dan obligasi emerging market, sehingga berperan menyeret indeks saham terluas Asia-Pasifik MSCI di luar Jepang yang turun 0,4 persen ke posisi terendah satu bulan.
Yield obligasi 10 tahun Korea Selatan mencapai level tertinggi 2 tahun. Sebaliknya, Nikkei Jepang naik 0,55 persen, mengacu dari kenaikan di Wall Street, di mana Dow Jones Industrial Average naik 0,25 persen sementara S&P 500 naik 0,41 persen.
Trump mengajukan penawaran untuk menurunkan pajak penghasilan korporasi, memotong pajak untuk usaha kecil dan mengurangi pajak penghasilan tertinggi untuk perorangan.
Juga membantu mendongkrak dolar, rencana termasuk menurunkan pajak rendah satu kali bagi perusahaan untuk memulangkan keuntungan yang terkumpul di luar negeri, yang menurut para analis akan mengarah kanpada fase sementara pembelian dolar yang cukup besar.
Namun, proposal pajak Trump menghadapi perjuangan berat di Kongres, dimana partainya sendiri terbagi, dan rencana tersebut sudah mendorong kritik bahwa hal tersebut hanya menguntugnkan perusahaan dan orang kaya dan dapat menambah hutang nasional hingga triliunan dolar.
Euro mencapai titik terendah enam minggu di level $1,1717 pada hari Rabu bersamaan dengan dolar yang menguat secara luas, dan terakhir diperdagangkan pada level $1,1722, setelah merosot 1,9 persen sepanjang minggu ini. Terhadap yen, dolar melonjak ke level tertinggi 2 setengah bulan di level 113,26 yen sehari sebelumnya sebelum kembali ke level 113,08 yen pada Kamis.
Yield obligasi AS melonjak dengan yield pada obligasi dua tahun naik ke level tertinggi sembilan tahun di 1,49 persen untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga di bulan Desember. Komentar dari Ketua Fed Janet Yellen bahwa the Fed perlu melanjutkan kenaikan suku bunga bertahap telah memperkuat ekspektasi pengetatan kebijakan hingga akhir tahun.
Saham Asia jatuh, Dollar Dan Obligasi Naik Atas Rencana Pajak Trump
Dolar dan yield obligasi AS naik pada hari Kamis setelah Presiden Donald Trump mengusulkan perbaikan pajak terbesar di AS dalam tiga dekade dan data ekonomi AS yang kuat mendukung rencna kenaikan suku bunga Federal Reserve akhir tahun ini.
Kekuatan dolar menekan banyak mata uang dan obligasi emerging market, sehingga berperan menyeret indeks saham terluas Asia-Pasifik MSCI di luar Jepang yang turun 0,4 persen ke posisi terendah satu bulan.
Yield obligasi 10 tahun Korea Selatan mencapai level tertinggi 2 tahun. Sebaliknya, Nikkei Jepang naik 0,55 persen, mengacu dari kenaikan di Wall Street, di mana Dow Jones Industrial Average naik 0,25 persen sementara S&P 500 naik 0,41 persen.
Trump mengajukan penawaran untuk menurunkan pajak penghasilan korporasi, memotong pajak untuk usaha kecil dan mengurangi pajak penghasilan tertinggi untuk perorangan.
Juga membantu mendongkrak dolar, rencana termasuk menurunkan pajak rendah satu kali bagi perusahaan untuk memulangkan keuntungan yang terkumpul di luar negeri, yang menurut para analis akan mengarah kanpada fase sementara pembelian dolar yang cukup besar.
Namun, proposal pajak Trump menghadapi perjuangan berat di Kongres, dimana partainya sendiri terbagi, dan rencana tersebut sudah mendorong kritik bahwa hal tersebut hanya menguntugnkan perusahaan dan orang kaya dan dapat menambah hutang nasional hingga triliunan dolar.
Euro mencapai titik terendah enam minggu di level $1,1717 pada hari Rabu bersamaan dengan dolar yang menguat secara luas, dan terakhir diperdagangkan pada level $1,1722, setelah merosot 1,9 persen sepanjang minggu ini. Terhadap yen, dolar melonjak ke level tertinggi 2 setengah bulan di level 113,26 yen sehari sebelumnya sebelum kembali ke level 113,08 yen pada Kamis.
Yield obligasi AS melonjak dengan yield pada obligasi dua tahun naik ke level tertinggi sembilan tahun di 1,49 persen untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga di bulan Desember. Komentar dari Ketua Fed Janet Yellen bahwa the Fed perlu melanjutkan kenaikan suku bunga bertahap telah memperkuat ekspektasi pengetatan kebijakan hingga akhir tahun.