GrandCapital
New member
Pasar Saham Asia Terhantam, Safe Havens Jadi Incaran
Pasar Saham Asia Terhantam, Safe Havens Jadi Incaran
Pasar saham Asia jatuh ke posisi terendah dua bulan di sesi Jumat ini setelah saham Wall Street kembali mengalami penurunan besar dalam menghadapi imbal hasil obligasi yang meningkat pesat, dengan aset safe haven seperti yen dan franc Swiss menjadi incaran pasar di tengah gejolak ini.
Indeks MSCI di luar Jepang turun 2,3 persen ke level terendah dua bulan. Indeks saham terbesar Asia Pasifik ini, yang sempat mencapai rekor tertinggi pada 29 Januari lalu, menuju penurunan ke-enam hari berturut-turut dan turun menjadi sekitar 7,7 persen dalam sepekan.
Indeks Nikkei Jepang merosot 3,3 persen, dan menuju penurunan mingguan sebesar 8,9 persen. indeks saham Australia turun 1,15 persen dan KOSPI Korea Selatan turun 1,7 persen. Sementara, indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong turun 2,8 persen dan indeks Shanghai turun 2,85 persen.
Pasar saham A.S. masih menjadi pusat aksi jual global, dengan indeks Dow Jones merosot 4,1 persen dan indeks S&P 500 meluncur turun 3,7 persen semalam.
Penurunan baik pada indeks S&P 500 dan Dow jones yang meluncur ke wilayah koreksi di sesi kami, kedua indeks AS itu turun lebih dari 10 persen dari rekor tertinggi 26 Januari dan menunjukkan bahwa situasi pasar masih belum kondusif dari penurunan yang dimulai seminggu yang lalu.
Yield obligasi lebih tinggi berperan mempengaruhi pasar ekuitas karena mereka meningkatkan biaya pinjaman bagi perusahaan dan mengurangi risk appetite. Pasar obligasi juga memberikan alternatif baru bagi investor yang ingin mengalokasikan kembali beberapa dana ke obligasi dari ekuitas.
Yield obligasi 10 tahun AS naik hingga mencapai 2,884 persen di sesi Kamis, tepat di bawah level tertinggi empat tahun yang di capai pada Senin di 2,885 persen. Terakhir bertahan di 2,8385 persen.
Di sektor mata uang, dolar hanya diperdagangjan tipis terhadap yen pada level 108,800 yen, setelah di sesi kemarin turun 0,5 persen. Dolar menuju penurunan 1,5 persen terhadap yen Jepang dalam sepekan ini. Swiss franc juga relatif tidak bergerak besar terhadap dolar AS dan diperdagangkan pada level 0,9370 franc per dolar setelah di sesi kemarin mencatat kenaikan sekitar 0,7 persen.
Indeks dolar terhadap enam mata uang utama diperdagangkan flat pada level 90,238 setelah menyentuh level tertinggi dua minggu di 90,567 pada sesi kemarin.
Pasar Saham Asia Terhantam, Safe Havens Jadi Incaran
Pasar saham Asia jatuh ke posisi terendah dua bulan di sesi Jumat ini setelah saham Wall Street kembali mengalami penurunan besar dalam menghadapi imbal hasil obligasi yang meningkat pesat, dengan aset safe haven seperti yen dan franc Swiss menjadi incaran pasar di tengah gejolak ini.
Indeks MSCI di luar Jepang turun 2,3 persen ke level terendah dua bulan. Indeks saham terbesar Asia Pasifik ini, yang sempat mencapai rekor tertinggi pada 29 Januari lalu, menuju penurunan ke-enam hari berturut-turut dan turun menjadi sekitar 7,7 persen dalam sepekan.
Indeks Nikkei Jepang merosot 3,3 persen, dan menuju penurunan mingguan sebesar 8,9 persen. indeks saham Australia turun 1,15 persen dan KOSPI Korea Selatan turun 1,7 persen. Sementara, indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong turun 2,8 persen dan indeks Shanghai turun 2,85 persen.
Pasar saham A.S. masih menjadi pusat aksi jual global, dengan indeks Dow Jones merosot 4,1 persen dan indeks S&P 500 meluncur turun 3,7 persen semalam.
Penurunan baik pada indeks S&P 500 dan Dow jones yang meluncur ke wilayah koreksi di sesi kami, kedua indeks AS itu turun lebih dari 10 persen dari rekor tertinggi 26 Januari dan menunjukkan bahwa situasi pasar masih belum kondusif dari penurunan yang dimulai seminggu yang lalu.
Yield obligasi lebih tinggi berperan mempengaruhi pasar ekuitas karena mereka meningkatkan biaya pinjaman bagi perusahaan dan mengurangi risk appetite. Pasar obligasi juga memberikan alternatif baru bagi investor yang ingin mengalokasikan kembali beberapa dana ke obligasi dari ekuitas.
Yield obligasi 10 tahun AS naik hingga mencapai 2,884 persen di sesi Kamis, tepat di bawah level tertinggi empat tahun yang di capai pada Senin di 2,885 persen. Terakhir bertahan di 2,8385 persen.
Di sektor mata uang, dolar hanya diperdagangjan tipis terhadap yen pada level 108,800 yen, setelah di sesi kemarin turun 0,5 persen. Dolar menuju penurunan 1,5 persen terhadap yen Jepang dalam sepekan ini. Swiss franc juga relatif tidak bergerak besar terhadap dolar AS dan diperdagangkan pada level 0,9370 franc per dolar setelah di sesi kemarin mencatat kenaikan sekitar 0,7 persen.
Indeks dolar terhadap enam mata uang utama diperdagangkan flat pada level 90,238 setelah menyentuh level tertinggi dua minggu di 90,567 pada sesi kemarin.