Berita dan Fundamental

Emas Terseret Kenaikan Saham AS

QdG9MPR6RL_Eriru08Yvng.jpeg


Emas Terseret Kenaikan Saham AS

Harga emas bergerak melemah di sesi Selasa, memangkas beberapa kenaikan yang dicapai pada hari sebelumnya karena saham AS menunjukkan pemulihan di Wall Street setelah aksi jual di sesi Senin, sehingga meredam permintaan safe haven untuk emas batangan.


Emas berjangka untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Mercantile Exchange turun $5,60 atau 0,42% menjadi $1.341,10 per troy ounce.

Emas sempat rally 1,44% di sesi sebelumnya setelah sentimen pasar terpukul oleh aksi jual saham teknologi yang membuat Wall Street jatuh dan kekhawatiran kembali bangkitnya perang perdagangan. Pasar cenderung mencari emas sebagai penyimpan nilai selama masa ketidakpastian politik atau ekonomi.

Saham teknologi dalam beberapa pekan terakhir terhantam kekhawatiran atas penggunaan data Facebook, dan ketidakpastian atas kemungkinan regulasi Amazon. Saham berjangka AS kembali tenang dengan mencatat kenaikan pada pembukaan Wall Street, meskipun penurunan terjadi di Eropa dan di Asia semalam.

Namun pasar masih berhati-hati setelah China memberlakukan tarif ekstra pada impor AS tertentu, sehingga menyulut meningkatnya sengketa perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia dan memicu kekhawatiran tentang dampak pada pertumbuhan global.

Administrasi Trump diperkirakan pada akhir pekan ini akan mengumumkan daftar produk China yang dapat dikenakan tarif baru AS.

Dalam perdagangan logam mulia lainnya, perak berjangka turun 0,79% menjadi $16,540 per troy ounce, sementara platinum berjangka naik tipis 0,09% menjadi $937,30. Di antara logam dasar, tembaga berjangka naik 0,36% menjadi $3,061 per pon.
 
Ketegangan Perdagangan Rubuhkan Dolar Terhadap Yen

-lx8otqESIiUUZOX_DzaIg.jpeg


Ketegangan Perdagangan Rubuhkan Dolar Terhadap Yen

Dolar melemah terhadap yen pada hari Rabu, dengan prospek perdagangan dolar tertutup oleh kekhawatiran meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS-Cina dapat menyebabkan kerugian pada ekonomi global dan pertumbuhan AS.


Dolar turun 0,1 persen menjadi 106,50 yen, melepas sebagian penguatan yang dibuat pada hari Selasa, ketika naik 0,6 persen terhadap mata uang Jepang tersebut. Greenback sempat menguat pada yen sehari sebelumnya karena risk appetite membaik dan indeks utama Wall Street menguat, membantu menstabilkan mata uang AS setelah penurunan terakhir.

Namun, prospek dolar masih keruh akibat ketegangan perdagangan global. Greenback telah kehilangan sekitar 2,2 persen terhadap enam pasangan mata uang utama sepanjang tahun ini.

Pemerintahan Trump pada hari Selasa menaikkan perkiraan pertikaian perdagangan yang berkembang dengan China, mengumumkan tarif 25 persen pada sekitar 1.300 teknologi industri, transportasi dan produk medis untuk mencoba memaksa perubahan dalam praktik kekayaan intelektual Beijing.

Kementerian perdagangan China pada hari Rabu mengatakan bahwa "mengecam keras dan tegas menentang" tarif AS yang diusulkan menyusul penyelidikan Bagian 301 dan akan mengambil langkah-langkah balasan.

Pada saat yang sama, kepentingan jual dolar di kalangan pelaku pasar Jepang telah mereda saat ini bahwa akhir tahun keuangan Jepang di akhir Maret tengah berlangsung, dan itu bisa membatasi risiko penurunan dolar, ungkap pengamat pasar Okagawa, yang memperkirakan dolar diperdagangkan dalam kisaran 104 yen hingga 108 yen dalam waktu dekat.

Terhadap enam pasangan mata uang utama, dolar terakhir diperdagangkan pada level 90,133, setelah naik tipis dari posisi tertinggi dua minggu di dekat level 90,275. Analis mengatakan investor juga fokus pada data payrolls AS dan komentar oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell akhir pekan ini, yang akan membantu menentukan arah dolar.

Euro naik tipis 0,1 persen menjadi $1,2274, kembali mendapatkan beberapa kekuatan setelah tergelincir 0,3 persen pada hari Selasa. Mata uang bersama tersebut turun pada hari Selasa setelah survei menunjukkan ledakan manufaktur zona euro tersendat untuk bulan ketiga di bulan Maret, meskipun output tetap kuat.
 
Pasar Saham Asia Bangkit Dari posisi Terendah

0i8FJVSqTmSlH9wX5c4L2w.jpeg


Pasar Saham Asia Bangkit Dari posisi Terendah

Pasar saham Asia beranjak dari posisi terendah dua bulan di sesi Kamis setelah ekuitas dunia pulih dari aksi jual yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan perdagangan Sino-AS, dengan investor berharap perang dagang besar-besaran antara dua ekonomi terbesar dunia dapat dicegah.


Sentimen dicabut setelah AS menyatakan kesediaannya untuk merundingkan resolusi terhadap perang dagang setelah mengajukan tarif senilai $50 miliar atas impor barang-barang Cina.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5 persen, sehari setelah mencapai level terendah di hampir dua bulan. Indeks Straits Times Singapura yang bergantung pada perdagangan naik lebih dari 2,0 persen.

Nikkei Jepang naik 1,6 persen sementara pasar di China daratan, dan di Hong Kong serta Taiwan tutup untuk liburan Tomb Sweeping Day. Sementara S&P 500 futures mini A.Ss naik 0,4 persen di Asia.

Pada hari Rabu, S&P 500 naik 1,16 persen dan Nasdaq Composite naik 1,45 persen, pulih dari penurunan besar lebih dari 1,5 persen di awal sesi perdagangan AS kemarin.

Banyak investor menganggap rencana tarif terbaru Presiden Donald Trump sebagai bagian dari strategi negosiasinya, bukan kebijakan terakhirnya. Langkah perdagangan AS tidak akan dilakukan dengan segera, memberi kedua negara ruang untuk bermanuver dan memberikan investor harapan kompromi.

25 persen AS yang diusulkan tarif pada sekitar 1.300 teknologi industri, transportasi dan produk medis dari China sekarang memperlihatkan sebuah komentar publik dan periode konsultasi yang diperkirakan akan berlangsung sekitar dua bulan.

Banyak yang menduga Washington kemungkinan akan mundur di beberapa front setelah Beijing mengancam tarif atas kedelai, yang merupakan ekspor pertanian utama AS ke Cina. Itu dianggap salah satu senjata Beijing paling ampuh.
 
Dolar Telusuri Level Tertinggi 2 Pekan

KOisltUpRbiwMbhaysgZ5Q.jpeg


Dolar Telusuri Level Tertinggi 2 Pekan

Dolar naik ke level tertinggi dua minggu terhadap mata uang mayoritas pada hari Kamis menyusul pemulihan menjelang akhir sesi pada perdagangan ekuitas AS membantu dolar pulih karena investor menilai kembali bahaya perang perdagangan antara China dan Amerika Serikat.


Investor sangat mengawasi hasil apapun untuk setiap dampak yang lebih luas dari sengketa perdagangan Sino-AS, setelah Beijing pada hari Rabu mengusulkan tarif pada impor AS termasuk kedelai, pesawat, mobil, daging sapi dan bahan kimia.

Yen, yang sering dicari pada saat gejolak pasar dan ketegangan politik, menguat karena saham AS jatuh pada hari Rabu setelah China memberlakukan tarif pembalasan atas barang-barang AS. Tapi kembali menguatnya ekuitas AS membantu dolar memperoleh memulihkan diri dari penurunan setelah penasihat ekonomi Presiden Donald Trump mengatakan pemerintah sedang bernegosiasi dengan China, tidak terlibat dalam perang dagang.

Pedagang terbagi atas apakah langkah AS akan mempengaruhi dolar secara berarti dan, jika itu terjadi, apakah itu akan membantu atau membahayakan greenback.

Dolar yang sempat melemah terhadap yen di tiga dari lima sesi terakhir, turun lebih dari 5 persen sepanjang tahun ini. Terhadap franc Swiss, dolar AS jatuh 1,4 persen sepanjang 2018. Yen dan franc cenderung menguat selama ketegangan geopolitik dan ekonomi.

Seiring meningkatnya minat terhadap aset berisiko dan indeks utama Wall Street menguat, dolar naik 0,2 persen terhadap enam mata uang utama menjadi 90,32 dan membantu menstabilkan mata uang AS tersebut setelah penurunan terakhir.

Euro jatuh 0,2 terhadap dolar menjadi $1,2232. Dolar menguat 0,3 persen terhadap yen di level 107,07, setelah mencatat kenaikan dari level terendah 105,99 yang dicapai pada hari sebelumnya.
 
Ancaman Kembali Trump Tumbangkan Dolar

DUREHC4uTXOnDnLu2cg-HQ.png



Ancaman Kembali Trump Tumbangkan Dolar


Dolar melemah terhadap yen pada hari Jumat setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah menginstruksikan pejabat perdagangan AS untuk mempertimbangkan tarif tambahan atas China hingga $100 miliar.


Meningkatnya perang perdagangan AS-China telah memicu kekhawatiran terhadap dampaknya pada perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global, serta pasar keuangan tetap sensitif terhadap setiap perkembangan baru kondisi saat ini.

Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa tarif impor lebih lanjut sedang dipertimbangkan "mengingat pembalasan tidak adil China" dalam menanggapi langkah perdagangan AS sebelumnya yang telah mengguncang pasar global.

Eskalasi perang dagang antara Cina dan AS ini memberi dorongan untuk yen, mata uang safe haven yang menarik permintaan saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan sebaliknya. Dolar turun 0,2 persen terhadap yen ke level 107,15 yen, turun dari level tertinggi satu bulan di 107,49 yen pada Kamis, ketika dolar ditopang pasar saham AS yang rebound.

Di saat yen mencatat kenaikan, euro justru melemah terhadap mata uang Jepang tersebut dan mencatat penurunan 0,1 persen menjadi 131,27 yen. Terhadap dolar, euro naik 0,1 persen menjadi $1,2252.

Selain perang dagang antara Cina dan AS masalah perdagangan, para pelaku pasar mata uang juga akan mencari isyarat dari data pekerjaan AS dan komentar oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat hari ini.
 
Dolar Terus Terpengaruh Ketegagan AS-China

-9bYBXSZTH2cVc0d2PlYtQ.jpeg


Dolar Terus Terpengaruh Ketegagan AS-China

Dolar masih mencatat penurunan di sesi Senin ini, setelah turun di akhir pekan lantaran kekhawatiran atas ketegangan perdagangan AS-China dan data yang menunjukkan ekonomi AS hanya menciptakan lapangan pekerjaan paling sedikit dalam enam bulan pada bulan Maret.


Greenback telah melemah terhadap safe-haven yen dan franc Swiss pada Jumat di tengah komentar dari China yang mengangkat kekhawatiran baru tentang perselisihan perdagangan AS-Cina.

Pada Jumat kemarin, Cina memperingatkan bahwa pihaknya sepenuhnya siap untuk menanggapi dengan "serangan balasan sengit" langkah-langkah perdagangan baru jika Amerika Serikat menjalankan ancaman Presiden Donald Trump untuk mmeberlakukan tarif pada tambahan $100 miliar barang-barang Cina.

Pernyataan-pernyataan yang semakin agresif dari Washington dan Beijing telah menimbulkan kekhawatiran akan perang dagang penuh yang dapat melukai pertumbuhan ekonomi global, meskipun para investor menahan harapan bahwa perundingan akan menghasilkan kompromi yang jauh lebih tidak merusak.

Indeks dolar terhadap enam mata uang utama diperdagangakn di 90.180, turun dari level tertinggi satu bulan di 90,597 yang disentuh laporan menjelang payroll non-pertanian AS pada Jumat. Laporan payroll AS untuk Maret menunjukkan perolehan pekerjaan lebih sedikit dari yang diperkirakan dan membebani dolar pada hari Jumat.

Laporan payroll non pertanian AS hanya menunjukkan peningkatan 103.000 pekerjaan pada bulan Maret, turun dari kenaikan 326.000 yang tercatat di Februari. Namun, titik terang adalah kenaikan penghasilan rata-rata per jam 0,3 persen pada basis bulanan, yang mendorong tingkat pertumbuhan upah tahunan meningkat.

Terhadap yen, dolar bertahan stabil di level 106,92 yen setelah turun 0,4 persen pada hari Jumat turun dari level tertinggi lima minggu di 107,49 yen yang dicapai pada Kamis. Euro turun 0,1 persen di awal perdagangan Asia pada $1,2272, tetapi diperdagangkan di atas level terendah satu bulan yang disentuh pada hari Jumat di $1,2215.

Sengketa perdagangan AS-Cina melebihi komentar yang umumnya optimis tentang ekonomi dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang mengatakan pada hari Jumat bahwa Fed kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga AS untuk menjaga inflasi tetap terkendali.
 
Xi Janjikan Penurunan Tarif, Membuka Ekonomi Lebih Lanjut

Mg5mYMYvQHuCW1B7hObJfg.jpeg


Xi Janjikan Penurunan Tarif, Membuka Ekonomi Lebih Lanjut

Presiden China Xi Jinping pada hari Selasa berjanji untuk lebih membuka ekonomi negara dan menurunkan tarif impor pada produk termasuk mobil, dalam pidatonya di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat.


Xi juga mengatakan China akan menaikkan batas kepemilikan asing di sektor mobil "sesegera mungkin" dan mendorong langkah-langkah yang diumumkan sebelumnya untuk membuka sektor keuangan.

"Tahun ini, kami akan mengurangi tarif impor otomotif, dan pada saat yang sama mengurangi tarif impor untuk beberapa produk lain," kata Xi di Forum Boao Cina untuk Asia di provinsi Hainan.

Komentar itu membuat saham AS, dolar dan saham Asia menguat. Kenaikan tersebut di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat setelah selama satu pekan meningkatnya ancaman tarif yang dipicu oleh frustrasi AS dengan kebijakan perdagangan dan kekayaan intelektual China.

Xi mengatakan bahwa China akan mengambil langkah-langkah untuk memperluas secara tajam akses pasar bagi investor asing. China juga akan mempercepat pembukaan sektor asuransi bagi investor asing, kata Xi.
 
Pound Capai Level Tertinggi 2-Minggu

q6eqXzqDTMSyiEwQOt26sA.jpeg


Pound Capai Level Tertinggi 2-Minggu

Pound naik ke level tertingginya dalam dua minggu terhadap dolar pada hari Selasa setelah pejabat senior Bank of England mengatakan suku bunga Inggris harus kembali dinaikkan tanpa penundaan.


Peguatan pound terjadi setelah anggota komite kebijakan moneter BoE Ian McCafferty mengatakan prospek kenaikan upah yang lebih cepat dan peningkatan yang kuat dalam ekonomi global menekankan perlunya biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters McCafferty mengatakan bahwa pertumbuhan upah, yang telah memperlambat inflasi selama beberapa dekade terakhir, terbukti lebih kuat dari yang diyakini rekan-rekannya di komite kebijakan moneter.

"Kita tidak seharusnya membuang waktu ketika harus mengetatkan kebijakan secara sederhana," kata McCafferty.

McCafferty adalah salah satu dari dua pembuat kebijakan yang memilih kenaikan suku bunga bulan lalu.

BoE menaikkan suku untuk pertama kalinya di hampir satu dekade pada bulan November dan pada bulan Februari menunjukkan bahwa suku bunga perlu kembali dinaikkan dalam beberapa bulan mendatang, kemungkinan paling cepat di bulan Mei.

GBP/USD naik 0,32% ke level 1,4174, kenaikann tertinggi sejak 28 Maret. Sterling juga menguat terhadap euro, dengan EUR/GBP turun 0,26% ke level 0,8695.
 
Fed Usulkan Aturan Modal Baru Pada Wall Street

oFXEhn1mQVOk-0t6EXF63w.jpeg


Fed Usulkan Aturan Modal Baru Pada Wall Street

Federal Reserve pada hari Selasa mengusulkan aturan baru yang dapat memungkinkan beberapa bank besar untuk mengurangi jumlah modal yang harus mereka pegang sebagai bantalan terhadap goncangan ekonomi di masa depan.

Usulan itu dapat membuka jalan bagi sejumlah bank besar untuk mengurangi tingkat modal mereka di masa depan, tetapi perusahaan-perusahaan terbesar di Wall Street tidak akan mendapatkan bantuan seperti itu, kata The Fed. Ini diharapkan akan mengurangi dokumen bank dan juga memudahkan regulator untuk memantau kesehatan bank, kata Randal Quarles yang merupakan pejabat tertinggi Fed yang bertanggung jawab atas peraturan.

"Langkah-langkah pengaturan kami yang paling efektif ketika langkah tersebut sesederhana dan setransparan mungkin," ungkap Quarles, yang juga Wakil Ketua Fed untuk Pengawasan, dalam sebuah pernyataan.

The Fed mengatakan perubahan yang diusulkan cenderung meningkatkan jumlah modal yang diperlukan untuk 30 bank terbesar yang dikenal sebagai GSIBs atau bank-bank global yang penting secara sistemik. Langkah-langkah itu harus secara perlahan mengurangi jumlah modal yang diperlukan untuk bank yang lebih kecil dari GSIBs, kata the Fed.

"Tidak ada perusahaan yang diperkirakan perlu meningkatkan modal tambahan sebagai hasil dari proposal ini," kata The Fed dalam sebuah pernyataan.

Bank dan pemangku kepentingan lainnya akan memiliki 60 hari untuk mengomentari proposal yang kemungkinan akan berlaku tahun depan, kata Federal Reserve. Standar modal baru ini akan menjadi reformasi pertama dari standar modal yang disusun setelah krisis keuangan satu dekade.

Standar modal baru ini akan disebut 'penyangga tekanan modal’ dan bekerja bersama-sama dengan pemeriksaan tahunan Fed pada kesehatan bank yang dikenal sebagai 'stress test'.
 
Konflik Suriah Tekanan Bagi Dolar

Rfxz8KnrT8_VsUG7R1NpSA.jpeg


Konflik Suriah Tekanan Bagi Dolar

Dolar tertekan dan berosilasi di sekitar level 89,20, kisaran terendah minggu ini, pada perdagangan Kamis di pasar Asia akibat ancaman aksi militer AS di Suriah memperdalam konflik geopolitik.


Pasar mata uang Asia didominasi oleh ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah yang mungkin melibatkan negara adikuasa dunia, setelah sengketa perdagangan Sino-AS yang dapat menjadi perang perdagangan global.

Indeks dolar AS yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam mata uang utama terakhir berada di level 89,27, naik 0,06%. Dolar bahkan jatuh ke level 89,09 semalam, tetapi secara bertahap pulih pada Kamis pagi.

Laporan bahwa Presiden AS Donald Trump mengancam akan meluncurkan rudal di Suriah menjadi fokus semalam di Asia dan menghambat risk appetite investor, membuat aset safe haven seperti obligasi AS dan yen yang anti-risiko lebih tinggi. Kemudian pada hari itu, Trump dilaporkan tidak menyelesaikan rencana setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Jim Mattis. Perubahan perkembangan krisis Suriah meningkatkan sentimen pasar pada Kamis pagi.

Pasangan USD/JPY naik tipis 0,09% ke level 106,88. Risk aversion membuat mata uang "safe-haven" yen semalam menguat setelah laporan ancaman aksi militer Trump di Suriah menjadi pusat perhatian. Tetapi karena ancaman itu tidak segera terjadi, kembali menghidupkan risk appetite dan greenback berangsur-angsur pulih.

Di tempat lain, pasangan AUD/USD turun 0,01% diperdagangkan pada level 0,7754. Terkait sentiment, Aussie melemah di pagi hari atas pulihnya dolar.

Di China, The People`s Bank of China menetapkan nilai tukar yuan terhadap dolar di 6,2834 brbandingk 6,2911 di hari sebelumnya. Pasangan USD/CNY naik 0,08% diperdagangkan pada level 6,2762.

Sementara itu, investor masih menunggu perkembangan lebih lanjut masalah perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia sebagai petunjuk lebih lanjut. Pernyataan Presiden China Xi Jinping di Forum Boao pada hari Selasa dipilih dengan hati-hati dan bernada netral. Meskipun para pelaku pasar merasa lega pada hari Selasa, sengketa perdagangan Sino-AS masih terjadi dan diperkirakan terus meningkat.
 
Ketegangan Suriah Mereda Tak Ubah Arah Dolar

m371ho9NSJC0fhR-whsBmA.jpeg


Ketegangan Suriah Mereda Tak Ubah Arah Dolar

Dolar tergelincir di Asia di sesi Jumat pagi karena prospek perdagangan AS masih belum menentu, meski risk appetite meningkat di tengah meredanya kekhawatiran geopolitik atas Suriah. Pasar juga memantau laporan neraca perdagangan China yang dapat menjadi pengarah untuk aset dan risiko dan petunjuk untuk hubungan perdagangan Tiongkok-AS.


Indeks dolar AS terhadap enam pasangan mata uang utama terakhir berada di level 89,47, turun 0,02%. Meski sempat naik ke kisaran 89,60 semalam, tetapi indeks dollar meluncur lagi di pagi hari.

Trump menekan ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah menyarankan tindakan militer di Suriah mungkin tidak akan segera terjadi, sehingga meningkatkan sentimen pasar semalam di Asia.

Trump mengatakan dia mempertimbangkan untuk bergabung kembali dengan Trans-Pacific Partnership (TPP), perjanjian yang dia tarik setelah dia menjabat. Ini menandakan pergeseran dalam nada administrasi Trump dari yang hawkish seperti yang dikenal memeluk proteksionisme untuk menggelorakan "America First".

Trump juga mengatakan bahwa AS sedang bergerak ke arah penyelesaian sengketa perdagangan dan bahwa China dan AS mungkin tidak akan mengenakan tarif baru satu sama lain.

Pasangan USD/JPY naik tipis 0,07% ke level 107,38. Rebound dalam sentimen pasar berarti lebih sedikit permintaan untuk aset safe haven seperti yen.

Sementara itu, AUD/USD naik 0,28% diperdagangkan pada level 0,7777. Aussie tetap bullish menjelang data China. Sebagai mitra dagang terbesar Australia, Cina melaporkan lebih banyak impor bijih tembaga dan besi, yang merupakan ekspor utama Australia, dapat mengirim Aussie yang terkait dengan sentimen lebih tinggi, dan sebaliknya.
 
Janji Jepang dan Cina Terkait Ketegangan Perdagangan

Z78AsagWSFmm7OjZGiAOyQ.jpeg


Janji Jepang dan Cina Terkait Ketegangan Perdagangan

Menteri Luar Negeri Jepang dan Cina memulai pembicaraan ekonomi tingkat tinggi pertama bilateral dalam delapan tahun pada hari Senin, pada saat tegangnya hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat untuk kedua negara.


Kekhawatiran mengenai ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat tumbuh di mana kedua negara saling mengancam dengan tarifnya masing-masing. Jepang muncul untuk mengkritisi dari Presiden AS Donald Trump pada perdagangan dan terkena imbas dengan tarif pada baja dan aluminium, tetapi Jepang belum mengancam tarif perlawanan.

Diplomat tinggi China, Penasihat Negara Wang Yi, adalah menteri luar negeri pertama China yang mengunjungi Jepang dalam konteks bilateral dalam sembilan tahun. Dia dan Kono membahas berbagai masalah, termasuk Korea Utara.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden China Xi Jinping berjanji tahun lalu untuk mengulang hubungan yang kadang-kadang sensitif antara dua kekuatan ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Wang, yang menghabiskan delapan tahun di Jepang sebagai diplomat termasuk tiga sebagai duta besar, mengatakan perubahan iklim ekonomi memberikan peluang baru.

Pasar keuangan telah bergolak baru-baru ini karena kekhawatiran bahwa perang perdagangan AS-Cina yang penuh dapat menghancurkan perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi, dan isu-isu ini cenderung menjadi agenda yang tinggi, bersama dengan kerja sama Jepang pada proyek di China.

Pejabat Jepang juga ingin menghindari gesekan perdagangan dengan Amerika Serikat, dengan masalah yang akan dibahas dalam pembicaraan Abe dan Trump akhir pekan ini.
 
Serangan AS Di Syria, Dolar Tumbang

9eUEEvraRGKGMQkpKE4oiQ.jpeg


Serangan AS Di Syria, Dolar Tumbang

Dolar penurunan yang meluas terhadap mata uang mayoritas pada hari Senin di tengah harapan bahwa serangan rudal yang dipimpin AS di Suriah pada hari Jumat tidak akan mengarah pada eskalasi yang lebih luas dalam konflik di sana.


Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap pasangan enam mata uang mayoritas, turun 0,3% ke level 89,24.
Sentimen pasar didukung oleh bantuan bahwa serangan rudal terhadap Suriah tidak mendorong tanggapan dari Rusia, sekutu utama Suriah, tetapi pasar tetap waspada terhadap tanda-tanda eskalasi militer segera atas konflik tersebut.

Para pelaku pasar juga masih berhati-hati karena AS bersiap mengumumkan babak baru sanksi ekonomi terhadap Rusia terkait dengan keterlibatannya dalam penggunaan senjata kimia Suriah.

Serangan militer itu dilakukan sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia terhadap warga sipil di Damaskus dan merupakan intervensi terbesar oleh negara-negara Barat terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Dolar melemah terhadap yen, dengan USD/JPY turun 0,21% ke level 107,17. Safe haven yen sering dicari pada saat gejolak pasar dan ketegangan politik menggeranyangi pasar.

Euro naik ke level atas harian terhadap dolar, dengan EUR/USD naik 0,32% ke level 1,2368. Pound naik ke level tertinggi baru sepuluh minggu, dengan GBP/USD naik 0,51% ke level 1,4310 di tengah ekspektasi untuk kenaikan suku bunga oleh Bank Inggris segera bulan depan.
 
GDP China Stabil Saham Asia Menguat

dM6rLtB-Ri6n4fS30C-KvQ.jpeg


GDP China Stabil Saham Asia Menguat

Saham Asia naik meski relatif ringan di sesi Selasa menyusul data ekonomi China menunjukkan pertumbuhan yang sedikit lebih cepat dari perkiraan pada kuartal pertama.


Perekonomian Cina tumbuh 6,8 persen di kuartal pertama 2018 dari tahun sebelumnya, data resmi menunjukkan pada Selasa, tidak berubah dari kuartal sebelumnya. Tetapi data terpisah menunjukkan produksi industri di Maret meleset dari ekspektasi dan pertumbuhan investasi aset tetap kuartal pertama melambat, sehingga menekan kenaikan pasar ekuitas.

Indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,05 persen. Saham Australia naik 0,5 persen, Hang Seng Hong Kong naik 0,15 persen dan Shanghai naik 0,15 persen. namun, KOSPI Korea Selatan merosot 0,1 persen dan Nikkei Jepang datar.

Sementara serangan rudal AS Sabtu lalu yang merpuakan intervensi terbesar oleh negara-negara Barat terhadap Suriah, meningkatkan risk appetite di kalangan pasar karena spekulasi bahwa serangan itu tidak akan menyebabkan konflik berkepanjangan.

Pada sesi Senin, indeks Dow naik 0,87 persen dan S&P 500 naik 0,8 persen, dengan dorongan terbesar berasal dari sektor teknologi dan kesehatan karena investor optimis terhadap laporan pendapatan perusahaan dan tampak kurang khawatir tentang serangan rudal yang dipimpin AS di Suriah.

Perusahaan di S&P 500 diperkirakan akan melaporkan kenaikan 18,6 persen laba kuartal pertama, rata-rata, kenaikan terbesar dalam tujuh tahun belakangan ini, menurut data Thomson Reuters.
 
Upah Inggris Stagnan, Tingkat Pengangguran Capai Angka Terendah

phS2KkidShiii_3uJgUYGw.jpeg


Upah Inggris Stagnan, Tingkat Pengangguran Capai Angka Terendah

Par pekerja di Inggris masih belum memperoleh kenaikan upah mereka yg signifikan dan lebih cepat daripada inflasi meskipun tingkat pengangguran di Inggris jatuh ke level terendah sejak 1975, data resmi menunjukkan pada hari Selasa.


Upah dalam tiga bulan hingga Februari naik 2,8 persen, kenaikan yang sama pada laporan sebelumnya di tiga bulan hingga Januari dan lebih lemah dari perkiraan median 3,0 persen dalam jajak pendapat ekonom Reuters.

Inflasi selama periode tersebut, yang diukur dengan indeks harga konsumen, adalah sekitar 2,9 persen.
ONS mengatakan tingkat pengangguran secara tak terduga turun menjadi 4,2 persen, terendah sejak tiga bulan hingga Mei 1975.

Bank of England telah mengatakan mereka mengharapkan jatuhnya pengangguran akan mulai mendorong kenaikan upah yang lebih cepat, alasan alasan utama tersebut adalah kemungkinan untuk menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Rumah tangga Inggris – di mana belanja rumah tangga merupakan penggerak utama ekonomi Inggris- telah berjuang dari pukulan ganda pertumbuhan upah yang lambat dan lonjakan inflasi, terutama karena jatuhnya nilai pound setelah voting Brexit 2016.

Tidak termasuk bonus, pendapatan naik 2,8 persen untuk basis tahunan dalam tiga bulan hingga Februari. Angka ini sesuai dengan perkiraan median dalam jajak pendapat Reuters, kata ONS.

Seorang juru bicara ONS mengatakan pembayaran bonus pada bulan Februari lebih rendah dari tahun sebelumnya tetapi terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang musim bonus secara keseluruhan.
 
Dolar Stabil Atas Outlook Yang Positif

HipEuALuQimbHDW3dxd7EQ.jpeg


Dolar Stabil Atas Outlook Yang Positif

Dolar tetap stabil di Asia pada Rabu pagi dan sedikit menguat terhadap mata uang utama Asia lainnya setelah Sebuah pidato hawkish dari pejabat Fed John Williamson Selasa meyakinkan kenaikan suku bunga tahun ini, dan perhatian pasar tertuju pada pertemuan AS-Jepang pekan ini untuk mencari petunjuk, dengan pembicaraan mengenai KTT mendatang dengan Korea Utara yang dapat meredakan ketegangan geopolitik di Asia Timur.


Indeks dolar AS yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam pasangan mata uang utama diperdagangkan stabil di angka 89,22.
Presiden Federal Reserve San Francisco, John Williams, mengatakan dia mengharapkan inflasi AS dapat mencapai target 2% dalam pidatonya yang hawkish pada hari Selasa. Untuk menjaga ekonomi dari overheating, dia mengatakan Fed perlu terus menaikkan suku bunga. Williams bersiap untuk memimpin Fed New York, dan pasar saat ini mengharapkan tiga kenaikan suku bunga tahun ini dari Fed.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump bertemu dengan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe pada hari Selasa dan Rabu. Keduanya membahas antara lain mengenai perdagangan dan pertemuan dengan Korea Utara. Jepang berusaha agar dibebaskan dari tarif impor baja dan aluminium AS baru-baru ini tetapi Trump tidak mungkin setuju karena dia mengatakan Jepang, mitra perdagangan terbesar keempat AS, "telah menghantam AS dengan keras selama bertahun-tahun".

Pasangan USD/JPY naik tipis 0,22% ke level 107,25. Yen tertekan oleh kenaikan saham Jepang yang didorong oleh data perdagangan yang dirilis pada Rabu pagi.

Di China, The People`s Bank of China (PBoC) menetapkan nilai tukar fix yuan terhadap dolar di 6,2817 versus 6,2771 hari sebelumnya. Pasangan USD/CNY naik tipis 0,05% diperdagangkan di level 6.2886. PBoC memangkas rasio persyaratan cadangan untuk beberapa bank sebesar 1 poin persentase, kemungkinan ditujukan untuk menutupi biaya pendanaan perusahaan.

Sementara terhadap mata uang lainnya, greenback menguat terhadap aussie, dengan pasangan AUD/USD turun 0,03% diperdagangkan pada level 0,7766.
 
Dollar Tak Terpengaruh Pembicaraan AS-Jepang

sc186wE5RRqGhV-reHfAbw.jpeg


Dollar Tak Terpengaruh Pembicaraan AS-Jepang

Dolar stabil terhadap mata uang utama lainnya di Asia pada Kamis pagi. Pasar terus memantau pertemuan AS-Jepang yang membahas hubungan perdagangan antara kedua negara untuk mencari penggerak arah untuk greenback dan yen.


Indeks dolar AS yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam pasangan mata uang utama terakhir berada di leve l89,36, atau naik 0,01%.

Dolar teropang oleh hasil Treasury AS 10 tahun yang naik dari 2,82% menjadi 2,87%. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump meningkatkan kemungkinan bergabung kembali dengan TPP (kesepakatan perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik) jika Jepang mengusulkan kesepakatan yang bagus. Para pejabat Federal Reserve juga terus berbicara pekan ini, dan para pelaku pasar memusatkan perhatian apakah komentar mereka cukup hawkish untuk memicu pembelian dolar lebih banyak.

Perdagangan USD/JPY naik 0,17% ke level 107,41. KTT AS-Jepang menjadi fokus pada Kamis ini, di mana Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe setuju untuk mengintensifkan konsultasi perdagangan antara dua sekutu lama tersebut.

"Presiden Trump dan saya setuju memulai pembicaraan mengenai perdagangan bebas, adil dan timbal balik," kata Abe.

Trump menginginkan kesepakatan bilateral dengan Jepang dan mengatakan bahwa "Jika kita bisa menghasilkan kesepakatan antara AS dan Jepang, kami akan membahas semua tarif baja dan aluminium yang diusulkan". Jepang, meskipun sudah lama menjadi sekutu AS, saat ini tidak dibebaskan dari tarif impor baja dan aluminium.

Sementara itu AUD/USD naik 0,08% diperdagangkan pada level 0,7790. Aussie masih bullish meskipun data pekerjaan yang mengecewakan dimana ekonomi hanya menambahkan 4.900 lapangan pekerjaan, jauh di bawah yang diharapkan yakni sebesar 20.300. Tingkat pengangguran tetap pada 5,5% pada bulan Maret, sama seperti Februari.

Di China, The People`s Bank of China menetapkan nilai tukar fix yuan terhadap dolar di 6,2832 versus 6,2817 hari sebelumnya. Pasangan USD/CNY melemah 0,16% diperdagangkan pada level 2642.
 
Penjualan Ritel Inggris Dihantam 'Beast from the East'

56ML5fpWTE_75iv84ZcYcg.jpeg


Penjualan Ritel Inggris Dihantam 'Beast from the East'

Aktifitas jual beli di Inggris lesu pada Maret karena warga Inggris tidak melakukan aktifitas terkait serangan 'Beast from the East', yang menyebabkan penurunan penjualan ritel terbesar dalam satu tahun dan membebani pertumbuhan ekonomi kuartal pertama, angka resmi menunjukkan pada hari Kamis.


Cuaca yang luar biasa dingin dan bersalju menyebabkan volume penjualan ritel turun 1,2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Kantor Statistik Nasional mengatakan, penurunan lebih besar dari yang diperkirakan ekonom dalam survei Reuters.

Melihat kuartal secara keseluruhan, penjualan turun ritel 0,5 persen dibandingkan dengan tiga bulan terakhir tahun 2017 - penurunan terbesar sejak kuartal 1 2017. ONS mengatakan ini kemungkinan akan menurunkan sebesar 0,03 persentase poin dari pertumbuhan PDB kuartal pertama, yang diperkirakan analis lainnya sekitar 0,3 persen.

Sterling jatuh ke level terendah satu minggu setelah data tersebut, yang menghambat pekan ini pasca laporan upah yang naik lebih lambat dan inflasi turun lebih cepat dari yang diperkirakan, meningkatkan keraguan tentang seberapa jauh Bank of England akan menaikkan suku bunga tahun ini.

Namun, beberapa ekonom bersedia untuk mengacuhkan prediksi mereka bahwa BoE akan menaikkan suku bunga bulan depan hanya untuk kedua kalinya sejak krisis keuangan, bahkan jika peluang kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini telah diperpanjang.
 
Pound Dirundung Keraguan Suku Bunga BoE

WiSlzWmoQs6Rmp3fptipnQ.jpeg


Pound Dirundung Keraguan Suku Bunga BoE

Pound Inggris bermain-main di posisi terendah dua minggu terhadap dolar pada hari Jumat menyusul komentar dari kepala Bank of England dan data penjualan ritel Inggris yang lemah sementara euro dan yen diperkirakan berada di kisaran mingguan tersempit dalam beberapa bulan.


Gubernur Bank of England Mark Carney mengurangi harapan pasar atas kenaikan suku bunga pada bulan Mei pada hari Kamis, menunjukkan ada kemungkinan "pertemuan lainnya" tahun ini.

Penjualan ritel Inggris yang mengecewakan dirilis sebelumnya pada hari Kamis juga mengangkat beberapa keraguan tentang prospek kenaikan suku bunga Inggris.

Pound Inggris jatuh ke level terendah dua minggu terhadap dolar di level $1,4069 pada hari Kamis dan terakhir mencapai level $1,4079. Terhadap euro, pound mencapai titik terendah tiga minggu di 0,87725 per euro dan terakhir berada di level 0,8765 sementara euro diperdagangkan pada level $1,2344, setelah merosot 0,24 persen hari sebelumnya tetapi masih memeluk kisaran yang sudah usang.

Sementara dolar menguat terhadap yen ke level 107,42 yen, merayap mendekati level tertinggi tujuh minggu di 107,78 yen yang disentuh pekan lalu, setelah Presiden AS Donald Trump tampaknya tidak membuat permintaan baru baru pada pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe awal pekan ini.

Namun, pasangan dolar / yen telah terjebak dalam kisaran 0,725 yen yang sempit sejauh ini minggu ini, yang akan menjadi rentang terketat sejak liburan singkat pekan terakhir 2015.
 
Emas Menambah Penurunan Mingguan

6q1SnhE1SoqY_Kbn78PENg.jpeg


Emas Menambah Penurunan Mingguan

Emas melanjutkan tren penurunan pada hari Jumat, menambah penurunan mingguannya meski kecil dalam perdagangan yang relatif statis.


Emas berjangka Comex turun $5,30, atau sekitar 0,4%, di harga $ 1,343.50 per troy ounce.

Dengan ketegangan geopolitik memudar, logam mulia berada di jalur penurunanya mingguan hanya 0,3% dan hanya 0,2% sejauh ini pada bulan April dalam apa yang sebagian besar bergerak di kisaran terikat. Sepanjang tahun ini, emas telah mencatat kenaikan sekitar 1,9% sebagian besar berkat pelemahan dolar.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam pasangan mata uang utama, naik 0,16% menjadi 89,78 pada hari Jumat, tetapi turun sekitar 2,3% sepanjang tahun ini.

Aset berdenominasi dolar seperti emas sensitif terhadap pergerakan dolar - penurunan dolar membuat emas lebih terjangkau bagi pemegang mata uang asing dan dengan demikian meningkatkan permintaan untuk logam mulia.

Tanpa data ekonomi utama pada agenda hari Jumat, pelaku pasar akan terus mencari petunjuk tentang kebijakan moneter dari anggota Federal Reserve.

Presiden Cleveland Fed Loretta Mester menegaskan kembali pandangannya bahwa bank sentral harus terus maju dengan rencana untuk secara bertahap mengurangi akomodasi kebijakan.

Presiden Chicago Fed Charles Evans dijadwalkan akan berbicara tentang prospek ekonomi dan kebijakan moneter pada pukul 9:40 pagi waktu setempat Jumat, sementara Kepala Fed San Francisco John Williams akan berpidato pada pukul 11:15 pagi waktu setempat.

Dalam perdagangan logam lainnya, perak berjangka turun 12,4 sen, atau 0,7%, pada level $17,11 per troy ounce. Palladium berjangka diperdagangkan turun 1,6% menjadi $1.009,60 per ounce. Platinum turun 0,6% di harga $934,800. Dan tembaga diperdagangkan naik 0,2% menjadi $3,138 per pon.
 
Back
Top