Berita dan Fundamental

Dolar Positif di Awal Pekan

mCrwg_JhRuWgPPewmXX0Qg.jpeg


Dolar Positif di Awal Pekan

Dolar membuka perdagangan minggu ini dengan kenaikan terhadap mata uang utama yang didukung oleh kenaikan tajam hasil Treasury AS pada Jumat lalu. Pasar mata uang minggu ini dipenuhi dengan sejumlah data ekonomi, dimana pasar akan menantikan data inflasi Australia, Jepang, dan AS untuk mencari petunjuk.


Indeks dolar AS yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama terakhir berada di 90,15, naik 0,07%. Greenback naik ke level 90 setelah ditundukkan di kisaran 89 pada minggu sebelumnya.

Dolar mendapat dorongan dari imbal hasil Treasury AS 10-tahun yang naik tipis pada hari Jumat menjadi 2,96%, level tertinggi sejak Januari 2014.

Data ekonomi AS yang akan dilaporkan minggu ini termasuk penjualan rumah yang ada pada hari Senin, penjualan rumah baru pada hari Selasa, dan PDB kuartal pertama pada hari Jumat.

Sementara ketegangan perdagangan antara China dan AS masih berlangsung, ketegangan geopolitik yang terkait dengan Korea Utara dapat terus mereda. Pada hari Jumat, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan dia mungkin terbuka untuk menunda uji coba nuklir.

Pasangan USD / JPY naik 0,15% ke 107,82. Minggu ini Jepang merilis banyak data ekonomi, termasuk angka penjualan PMI dan ritel. Bank of Japan juga diatur untuk memberikan keputusan kebijakan pada hari Jumat.

Di China, The People`s Bank of China menetapkan tingkat fix yuan terhadap dolar di 6,3034 versus 6,2897 hari sebelumnya. Pasangan USD / CNY menurun 0,01% hingga diperdagangkan pada 6,2956.

Pasangan AUD / USD naik 0,08% hingga diperdagangkan pada 0,7678. Risalah Kebijakan Moneter Reserve Bank of Australia menunjukkan bank tidak terburu-buru untuk kenaikan suku bunga. Sementara itu, data IHK Australia akan dirilis pada hari Selasa.
 
Aktifitas Sektor Swasta Zona Euro Rebound Di April

WVcb5WqvRpKbCCwCQldeMQ.jpeg


Aktifitas Sektor Swasta Zona Euro Rebound Di April

Aktifitas perekonomian sektor swasta di zona euro melesat pada bulan April, menurut data survei yang dirilis pada hari Senin, sehingga mengurangi kekhawatiran atas kesehatan ekonomi di kawasan itu.


Markit melaporkan, Indeks Output Komposit Zona Euro Euro, yang mengukur output gabungan dari sektor manufaktur dan jasa, tetap stabil di 55,2 pada bulan April, dan di atas perkiraan yang berada di angka 54,9.

Indeks flash jasa pembelian manajer meningkat menjadi 55,0 pada bulan ini dari 54,9 pada bulan Maret, mengalahkan ekspektasi yakni di 54,8.
Indeks pembelian manajer manufaktur zona euro awal turun tipis menjadi 56,0 pada bulan ini dari laporan akhir 56,6 pada bulan Maret. Analis memperkirakan indeks tetap tidak berubah pada angka 56,6.

Mengomentari laporan tersebut, Chris Williamson, Kepala Ekonom di Markit mengatakan, "Data bulan April berjalan pada tingkat yang secara luas konsisten dengan pertumbuhan PDB zona euro sekitar 0,6% pada awal kuartal kedua."
 
Dolar Iringi Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

iy1E81vSTHG-8DoWJwvv2A.jpeg


Dolar Iringi Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Dolar terus menguat di sesi Selasa pagi di Asia bersama dengan yield yang lebih tinggi pada Treasury AS yang mencapai level tertinggi empat tahun, dan penguatan dolar menekan yen. Sementara itu, mata tertuju pada Aussie di pagi hari saat Australia merilis lesunya data CPI.

Indeks dolar AS yang mencatat pergerakan greenback terhadap enam pasangan mata uang utama naik 0,01% ke level 90,70, level terkuat sejak 1 Maret.

Dolar memperoleh momentum dan mencapai level tertinggi tiga bulan karena yield obligasi 10-Tahun AS mencapai 2,99% untuk pertama kalinya di lebih dari empat tahun, atas kekhawatiran inflasi kembali. Penguatan yield dan dolar baru-baru ini terjadi saat prospek penguatan inflasi menambahkan ekspektasi pendekatan yang lebih hawkish dari Federal Reserve tahun ini.

Adapun untuk kalender ekonomi, AS akan merilis data penjualan rumah baru bulan Maret dan kepercayaan konsumen CB untuk bulan April di hari ini. Saat kepercayaan konsumen mengukur aktivitas ekonomi secara keseluruhan, data yang melampaui perkiraan akan semakin memberi dorongan bagi dolar.

Di Jepang, Yen melemah karena penguatan dolar berkat kenaikan imbal hasil Obligasi AS. Hasil pada catatan 10 tahun mendekati 3%, level tertinggi sejak awal 2014. Pasangan USD/JPY naik 0,08% ke level tertinggi satu bulan di level 108,81.

Pasangan AUD/USD stabil di level 0,7605. Inflasi harga konsumen kuartal pertama Australia datang pada 0,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, meleset dari estimasi 0,5% dan turun dari laporan kuartal sebelumnya sebesar 0,6%. Aussie jatuh di pagi hari di tengah data ekonomi yang mengecewakan dan Reserve Bank of Australia (RBA) dovish yang tampaknya akan mempertahankan suku bunga hingga 2019, tetapi Aussie kemudian pulih.

Di China, The People`s Bank of China menetapkan nilai tukar fix yuan terhadap dolar di 6,3229 berbanding 6,3034 hari sebelumnya. Pasangan USD/CNY turun 0,03% diperdagangkan pada level 6,3154.
 
Kepercayaan Bisnis Jerman di April Memburuk: Ifo

Opqf8UnrTzOyjA0NUaXDwA.jpeg


Kepercayaan Bisnis Jerman di April Memburuk: Ifo

Kepercayaan bisnis Jerman memburuk untuk bulan kelima berturut-turut pada bulan April, survei menunjukkan pada hari Selasa, dalam tanda lebih lanjut bahwa ekonomi terbesar Eropa tersebut kehilangan sebagian dari momentumnya.


Lembaga ekonomi Ifo yang berbasis di Munich mengatakan indeks iklim bisnis barunya, yang untuk pertama kalinya memasukkan respons dari sektor jasa, jatuh ke angk 102,1 dari 103,3 pada Maret. Jajak pendapat Reuters memperkirakan di angka 102,7.

"Semangat tinggi di kalangan bisnis Jerman telah menguap," kata kepala Ifo Clemens Fuest. "Perekonomian Jerman melambat," imbuhnya.
Semangat bisnis di bidang manufaktur memburuk untuk bulan ketiga berturut-turut namun masih pada tingkat tinggi, menurut survei, yang sekarang didasarkan pada tanggapan dari sekitar 9.000 perusahaan.

Di sektor jasa, indeks iklim bisnis turun tajam karena para manajer kurang optimis tentang enam bulan ke depan.

Yang mencatat kenaikan, kepercayaan bisnis sektor konstruksi mencapai rekor tinggi baru karena perusahaan mendapatkan keuntungan dari meningkatnya permintaan akan real estat seiring pertumbuhan populasi, biaya pinjaman terendah, kenaikan upah riil dan pasar tenaga kerja yang solid.

Ekonom Ifo, Klaus Wohlrabe, mengatakan angka Ifo menunjukkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 0,4 persen pada kuartal pertama. "Penurunan kelima berturut-turut adalah tanda normalisasi, kami jauh dari resesi," kata Wohlrabe kepada Reuters.

Departemen Keuangan Jumat memperingatkan bahwa pertumbuhan dapat sedikit melambat pada kuartal pertama setelah ekspansi 0,6 persen pada kuartal tiga bulan terakhir 2017. Pemerintah Jerman akan memperbarui perkiraan pertumbuhannya sendiri pada hari Rabu.

Dana Moneter Internasional minggu lalu menaikkan perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi Jerman, dengan prediksi ekspansi 2,5 persen tahun ini.
 
Pasar Saham Asia Dihantui Yield AS, Kekhawatiran Biaya

iG2So0RfRJmFTlPxlPQVzg.jpeg


Pasar Saham Asia Dihantui Yield AS, Kekhawatiran Biaya

Pasar saham Asia jatuh pada hari Rabu karena kenaikan yield obligasi AS menjadi 3 persen dan peringatan dari perusahaan-perusahaan AS atas biaya yang lebih tinggi mendorong kekhawatiran bahwa pertumbuhan pendapatan perusahaan dapat mencapai puncaknya segera.


Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,7 persen ke level terendahnya di hampir tiga minggu, dengan saham teknologi Taiwan (TWII) mencapai posisi terendah dua bulan di tengah kekhawatiran tentang perlambatan permintaan semi-konduktor. Indeks Nikkei Jepang (N225) juga turun 0,7 persen.

S&P futures E-mini tergelincir 0,2 persen. Saham Wall Street tergelincir semalam, dengan indeks S&P 500 jatuh 1,34 persen, yang paling dalam dua setengah minggu.

Industri kelas berat Caterpillar mengalahkan perkiraan pendapatan atas kuatnya permintaan global. Meski demikian, sahamnya jatuh 6,2 persen setelah manajemen mengatakan laba kuartal pertama akan menjadi tanda untuk tahun ini dan memperingatkan kenaikan harga baja.

Pendapatan perusahaan dalam bentuk yang solid, dengan analis memperkirakan pertumbuhan 21,1 persen pada kuartal Januari-Maret di antara perusahaan AS di S&P500 menurut data Thomson Reuters. Tren serupa diharapkan secara global.

Merayap naik dalam hasil Treasury AS memicu ketakutan. Yield obligasi 10-tahun, patokan untuk biaya pinjaman global, telah didorong naik oleh kombinasi kekhawatiran atas inflasi, meningkatnya suplai utang, dan meningkatnya biaya pinjaman Federal Reserve.

Yield obligasi 10-tahun AS naik mencapai 3,003 persen pada hari Selasa dan terakhir berada di 2,992 persen. menembus level pada Januari 2014 di 3,041 persen dapat mengubah investor bahkan lebih bearish.
 
Dolar Mantab di Level Tertinggi 7-Minggu

XE3YuGYcQrOtP1VxYAwxlA.jpeg


Dolar Mantab di Level Tertinggi 7-Minggu

Dolar AS naik ke level tertinggi tujuh minggu terhadap pasangan mata uang mayoritas pada hari Rabu, didorong oleh meningkatnya imbal hasil Treasury 10 tahun AS mencapai level tertinggi sejak awal 2014.


Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam pasangan mata uang utama, naik 0,31% menjadi 90,84, level tertinggi sejak 1 Maret. Penguatan dolar didorong oleh meningkatnya yield AS dan prospek laju kenaikan suku bunga lebih cepat oleh Federal Reserve tahun ini.

Ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi membuat dolar lebih menarik bagi investor yang mencari imbal hasil. Imbal hasil pada obligasi Treasury AS 10-tahun naik di atas 3% untuk pertama kalinya sejak 2014 pada hari Selasa, sebuah pertanda kepercayaan terhadap prospek ekonomi AS.

Data pada hari Selasa menunjukkan bahwa penjualan rumah baru dan kepercayaan konsumen AS, masing-masing hasil lebih kuat menggarisbawahi harapan bahwa ekonomi akan terus tumbuh dalam beberapa bulan mendatang.

Dolar mencapai level tertinggi baru dua setengah bulan terhadap yen, dengan USD/JPY naik 0,38% menjadi 109,23. Dolar memangkas pengauatannya terhadap yen pada sesi Selasa karena lemahnya ekuitas AS didukung permintaan safe haven untuk mata uang Jepang.

Euro melemah terhadap dolar, dengan EUR/USD turun 0,29% ke level 1,2197, di dekat level bawah dua bulan pada sesi Selasa di level 1,2181. Investor menantikan pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa pada hari Kamis untuk mengukur apakah para pejabat lebih percaya diri pada prospek inflasi.

Sementara itu, pound mendekati posisi terendah lima minggu terakhir, dengan GBP/USD turun 0,21% diperdagangkan pada level 1,3948. Dolar Australia dan Selandia Baru menyelinap ke posisi terendah baru empat bulan, dengan AUD/USD turun 0,41% ke level 0,7572 dan NZD/USD turun 0,56% di level 0,7079.
 
Dolar Dekati Level Puncak Tiga Setengah Bulan

-BjaLzZWQRKHCXd_awSs7A.jpeg


Dolar Dekati Level Puncak Tiga Setengah Bulan

Dolar diperdagangkan mendekati level tertinggi 3 setengah bulan terhadap mata uang mayoritas pada hari Kamis, didukung oleh hasil Treasury AS yang melonjak, dipimpin oleh obligasi acuan 10 tahun menembus ambang 3 persen minggu ini untuk pertama kalinya dalam empat tahun.


Imbal hasil obligasi 10-tahun AS bentuk level tertinggi empat tahun baru di 3,035 persen pada hari Rabu, didorong oleh kekhawatiran tentang meningkatnya pasokan utang pemerintah dan tekanan inflasi dari kenaikan harga minyak.

Kenaikan ke tingkat di atas 3,041 persen akan membawa yield obligasi acuan 10 tahun AS ke level tertingginya sejak Juli 2011. Kenaikan imbal hasil obligasi AS baru-baru ini telah menyebabkan perbedaan yield AS-Jepang dan AS-Jerman semakin melebar dalam mendukung dolar, menyebabkan yen dan euro lebih rendah.

Indeks dolar terhadap enam pasangan mata uang mayoritas berada di level 91.136 (DXY), setelah naik ke level tertinggi 91.261 pada hari Rabu, level terkuat sejak 12 Januari.

Euro naik 0,2 persen menjadi $1,2179 meski masih belum jauh dari level terendah dua bulan di $1,2160 yang disentuh pada hari Rabu.

Fokus jangka pendek ada pada tinjauan suku bunga Bank Sentral Eropa yang dijadwalkan pada Kamis, hari ini. ECB diperkirakan masih akan mempertahankan kebijakan pada hari Kamis, meredam kekhawatiran atas pelemahan ekonomi zona euro baru-baru ini dan membiarkan pintu terbuka untuk mengakhiri skema pembelian obligasi mewah pada penutupan tahun ini.

Terhadap yen, dolar sentuh level tertinggi 2 setengah bulan di 109,49 yen tetapi kemudian turun ke level 109,30 yen, turun 0,1 persen. Sejauh ini di bulan April, dolar telah menguat 2,8 persen terhadap yen, menempatkannya di jalur kenaikan bulanan terbesar sejak November 2016.
 
China Siap Negosiasi Dengan Amerika Serikat

China Siap Negosiasi Dengan Amerika Serikat

2xanUqPpSQuJGRKcCoNj3A.jpeg


Cina membuka diri untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat guna menyelesaikan ketegangan perdagangan, seperti yang diungkapkan Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, seperti dikutip oleh media pemerintah pada Kamis malam, mencatat bahwa kedua negara harus mengelola konflik mereka melalui dialog.


Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin akan memimpin delegasi ke China untuk pembicaraan yang dimaksudkan untuk meredam ketegangan perdagangan.

Presiden Donald Trump telah mengancam babak baru tarif atas produk Cina hingga senilai $100 miliar yang dapat menargetkan ponsel, komputer, dan barang konsumen lainnya. China membalas ancaman AS tersebut atas ekspor Cina senilai $50 miliar.

"Tidak ada pemenang dalam konflik perdagangan, yang tidak hanya akan mempengaruhi pemulihan ekonomi dunia tetapi juga rantai industri global," kata Li dalam komentar yang dilaporkan oleh kantor berita resmi Xinhua. "Ini juga yang diharapkan oleh komunitas internasional dari kami," katanya.

Larry Kudlow, penasihat ekonomi Trump, yang akan mendampingi delegasi Mnuchin di Beijing, mengatakan pada Kamis ia berharap pembicaraan dengan Cina akan menghasilkan perkembangan tetapi penyelesaian keluhan AS akan menjadi "proses panjang."
Trump mengatakan awal pekan ini bahwa Amerika Serikat memiliki "peluang yang sangat bagus" untuk mencapai kesepakatan dengan Cina atas perdagangan.

Li juga mengatakan bahwa dia berharap kedua negara akan dapat "mengelola dan mengendalikan" perbedaan mereka. Trump telah mengkritik Cina karena meningkatkan hambatan perdagangan terhadap perusahaan AS, termasuk tarif impor yang tinggi di sektor-sektor seperti otomotif.

Li menambahkan China akan "membuka lebih jauh ke dunia luar", mengulangi kembali pernyataan Presiden Xi Jinping tentang terbukanya negara tersebut secara lebih luas terhadap perdagangan.
 
Dolar Terseret Imbal Hasil Obligasi AS

iQouIuHXSliQxPuWAbyakw.jpeg


Dolar Terseret Imbal Hasil Obligasi AS

Dolar bertahan stabil terhadap sejumlah mata uang mayoritas pada hari Senin setelah sedikit melemah dari level tertinggi 3 setengah bulan pekan lalu, tertekan oleh penurunan yield Treasury 10 tahun AS.


Indeks dolar terhadap enam pasangan mata uang mayoritas berada di level 91,561, stabil pada hari ini tetapi turun dari level tertinggi hari Jumat di 91.986, level terkuatnya sejak 11 Januari.

Indeks dolar telah naik lebih dari 1,3 persen pekan lalu untuk kenaikan mingguan terbesarnya di lebih dari dua bulan, setelah yield Treasury 10 tahun AS naik di atas ambang psikologis utama 3,0 persen ke level kenaikan tertinggi empat tahun.

Imbal hasil 10 tahun AS perlahan melemah dari level puncak tersebut dan turun 3 basis poin pada hari Jumat menjadi 2,957 persen, turun dari level tertinggi empat tahun di 3,035 persen yang terjadi pada hari Rabu. Awal tahun ini, korelasi antara yield treasury AS dan dolar merosot karena investor lebih fokus pada friksi perdagangan dan masalah geopolitik.

Namun, pasar, baru-baru ini mengalihkan perhatian mereka kembali ke permainan suku bunga karena kekhawatiran perselisihan perdagangan AS-Cina dan ketegangan atas program nuklir Korea Utara mereda, membuat greenback naik.

Dolar naik tipis 0,1 persen terhadap yen dan diperdagangkan pada level 109,12, setelah pada akhir pekan kemain sentuh level tertinggi 2 setengah bulan di 109,54 yen pada hari Jumat. Namun perdagangan relatif sepi dengan tutupnya pasar Jepang untuk liburan.

Euro bertahan stabil terhadap dolar AS dan diperdagangkan di level $1,2125, setelah pulih dari terendah 3 setengah bulan $1,2055 yang disentuh pada sesi Jumat. Sterling melemah 0,1 persen terhadap dolar AS dan diperdagangkan pada level $1,3780.
 
PMI Manufaktur China Melambat, Tapi Jasa Meningkat

LcCarLCWRpmnHvY7eMXJ1w.jpeg


PMI Manufaktur China Melambat, Tapi Jasa Meningkat

Aktivitas manufaktur China pada hari Senin menunjukkan sedikit melambat pada bulan April, tetapi aktifitas di sektor jasa justru mencatat kenaikan.


Indeks Manajer Pembelian resmi (PMI) turun ke angka 51,4 pada bulan April, sedikit dibawah laporan 51,5 yang dirilis pada bulan Maret dan namun masih lebih baik dari konsensus umum yang memperkirakan indeks berada di angka 51,3.

Angka tersebut masih jauh di atas angka 50 poin yang menunjukkan perluasan kondisi bisnis di China, meskipun angka yang lebih lunak mengisyaratkan hilangnya momentum dalam perekonomian negara itu menyusul perselisihan perdagangan baru-baru ini dengan AS.

Sementara itu, indeks PMI sektor jasa justru naik menjadi 54,8 pada April dari 54,6 pada Maret, Biro Statistik Nasional China mengatakan dalam sebuah pernyataan, menyebut kemajuan tersebut adalah "perkembangan yang stabil."

PMI komposit yang mencakup aktifitas manufaktur dan jasa berada di angka 54,1 pada bulan April, dibandingkan dengan 54 Maret, menurut pernyataan tersebut, menambahkan bahwa pesanan ekspor baru turun tipis ke angka 50,7 dari 51,3, tetapi tetap sejalan dengan laporan selama beberapa bulan terakhir. Pesanan baru juga tergelincir, menjadi 52,9 dari 53,3.

Data PMI swasta dari Caixin, yang umumnya merupakan cerminan yang lebih baik dari kondisi di antara perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan sektor swasta, akan dirilis pada hari Rabu dan Jumat.
 
Dolar Dekati Level Tertinggi 4 bulan

OpmhnmMXTzivaUZT01y7hw.jpeg


Dolar Dekati Level Tertinggi 4 bulan

Dolar bertahan stabil dan mendekati level tertinggi empat bulan pada hari Selasa, menunggu keputusan kebijakan Federal Reserve dan data pekerjaan AS yang akan dirilis akhir pekan ini sebagai petunjuk baru.


Bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan kebijakan dan pasar akan mengamati petunjuk kenaikan suku bunga pada bulan Juni ketika The Fed mengakhiri pertemuan dua hari pada hari Rabu.

Pasar juga fokus pada laporan payroll non-pertanian bulan april April pada Jumat, yang dapat memberikan tanda-tanda kekuatan lebih lanjut di negar ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Indeks dolar terhadap enam pasangan mata uang mayoritas bergerak tipis dan diperdagangkan pada level 91,805 setelah sempat sentuh angka 91,986 pada hari Senin, level terkuatnya sejak 11 Januari.

Greenback naik 2 persen sepanjang April ini dan mencatat kenaikan bulanan terbesarnya sejak November 2016 setelah yield Treasury 10 tahun AS naik di atas ambang batas psikologis signifikan 3,0 persen mencapai kenaikan tertinggi empat tahun di pekan lalu.

Dolar AS mencatt kenakan terakhirnya setelah euro merosot hingga ke posisi terendah tiga bulan di sesi kemarin imbas data penjualan ritel Maret Jerman yang lunak, sehingga mengurangi ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa akan segera mulai melepaskan stimulusnya yang sangat besar.

Awal tahun ini, korelasi antara yield AS dan dolar merosot karena investor lebih fokus pada friksi perdagangan dan politik global. Namun, pasar baru-baru ini mengalihkan perhatian mereka pada tingkat suku bunga karena kekhawatiran atas perselisihan perdagangan AS-Cina dan ketegangan atas program nuklir Korea Utara mereda.
 
Jelang Keputusan Fed, Saham Asia stabil, Dolar Meroket

CLEQPW7pQN_iW614jjqsfQ.jpeg


Jelang Keputusan Fed, Saham Asia stabil, Dolar Meroket

Perdagangan ekuitas di pasar Asia stabil pada hari Rabu, sementara dolar diperdagangkan mendekati level tertinggi empat bulan karena para pelaku pasar menantikan pernyataan kebijakan Federal Reserve mendatang untuk petunjuk tentang langkah pengetatan moneter AS mendatang.


Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang bergerak tipis, sementara indeks Nikkei Jepang melemah 0,2 persen dan KOSPI Korea Selatan tergelincir 0,3 persen.

Di Wall Street, indeks S&P 500 naik 0,25 persen pada sesi Selasa atas komentar positif Perwakilan Perdagangan AS, Robert Lighthizer, di China dan menteri ekonomi Meksiko atas renegosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara.

Indeks dolar diperdagangkan mendekati level tertinggi empat bulan pada hari Selasa, dan dolar telah melonjak ke wilayah positif untuk 2018 ini menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve AS yang akan dirilis pada Rabu hari ini.

Indeks dolar terakhir diperdagangkan pada level 92,437 setelah sempat naik mendekati level 92,57, yang merupakan level tertingginya di hampir empat bulan pada hari Selasa.

The Fed diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga stabil minggu ini tetapi kemungkinan akan mendorong ekspektasi akan meningkatkan biaya pinjaman pada bulan Juni di balik meningkatnya inflasi dan rendahnya pengangguran.

Federal reserve akan mengumumkan keputusannya pada pukul 2 siang waktu setempat. Ketua Fed Jerome Powell tidak dijadwalkan untuk mengadakan konferensi pers.
 
Emas Rebound Seiring Penantian Kebijakan Fed

yEbJWfoISZi4hygTLeh88w.jpeg


Emas Rebound Seiring Penantian Kebijakan Fed

Emas rebound dari posisi terendah dua bulan di sesi Rabu setelah dolar turun dari level tertinggi multi-bulan di tengah aksi ambil untung menjelang kesimpulan pertemuan kebijakan Federal Reserve hari ini.


Emas berjangka untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik $4,10 atau 0,31% menjadi $1.310,90 per troy ounce. Harga logam mulia tersebut sentuh titik terendah $1.302,40 kemarin, yang merupakan level terlemah sejak 1 Maret.

Pulihnya emas tak lepas dari melemahnya indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang mayoritas, yang turun 0,21% ke level 92,09, turun dari level tertinggi empat bulan di sesi Selasa 92,37. Lemahnya dolar AS membuat emas berdenominasi dolar lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

Penguatan emas ini tampak terbatas karena para pelaku pasar nantikan hasil pertemuan Fed yang diperkirakan akan mengarah pada dua atau bahkan tiga kenaikan suku bunga tahun ini.

Data pada hari Selasa menunjukkan bahwa sementara aktivitas pabrik AS sedikit melambat atas tekanan inflasi bulan April terus tercipta.
Laporan lain awal pekan ini menunjukkan indeks inflasi yang disukai Fed meningkat ke level tertingginya di lebih dari satu tahun pada Maret, sementara data pekan lalu menunjukkan bahwa upah tumbuh pada laju tercepat dalam sebelas tahun pada kuartal pertama.

Kenaikan inflasi akan menjadi katalisator untuk mendorong the Fed menuju kenaikan suku bunga pada laju yang lebih cepat dari perkiraan saat ini. Pejabat Fed memproyeksikan tiga kenaikan di 2018 ini pada pertemuan mereka di Desember dan Maret.

Sementara the Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada akhir pertemuan kebijakannya hari ini, para pembuat kebijakan hari Rabu diperkirakan akan menaikkan suku bunga berikutnya pada bulan Juni.

Pasar juga menantikan laporan ketenagakerjaan AS bulan April, yang dapat memberikan sinyalemen kekuatan lebih lanjut ekonomi AS. Ekspektasi untuk laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat cenderung bearish untuk emas, yang berjuang untuk bersaing dengan aset dengan topangan yield ketika suku bunga naik.

Dalam perdagangan logam mulia lainnya, perak berjangka naik 1,41% menjadi $16,35, sementara platinum berjangka naik 0,67% dan diperdagangkan pada $900,20. Di antara logam dasar, tembaga berjangka naik 1,14% menjadi $3,072 per pon.
 
Dolar Tergelincir Dari Level Tertinggi 4 Bulan

7rZsTKGMR9e91ZnBLQRPWg.jpeg


Dolar Tergelincir Dari Level Tertinggi 4 Bulan

Dolar tergelincir terhadap mata uang utama Asia lainnya pada sesi Kamis pagi setelah sempat berada pada level tertinggi baru tahun ini setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah. Sementara data neraca perdagangan Australia yang cerah juga mendorong Aussie menguat.


Indeks dolar AS yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam mata uang mayoritas terakhir berada di level 92,39, turun 0,22%. Greenback mencapai tinggi baru semalam di level 92,66, meski di sesi pagi Asia dolar akhirnya kehilangan kekuatannya.

Sementara itu, The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 1,5%, seperti yang diperkirakan secara luas. The fed juga mengatakan inflasi bergerak lebih tinggi, mendekati targetnya.

Di Australia, AUD/USD naik 0,39% di level 0,7523. Penguatan aussie menyusul data neraca perdagangan Australia di Maret naik menjadi AU$1,53 miliar dibandingkan dengan $0,65 miliar yang diperkirakan - surplus terbesar sejak Mei 2017.

Reserve Bank of Australia (RBA) akan memberikan Pernyataan Kebijakan Moneter mereka pada hari Jumat, di mana pasar mengharapkan suku bunga akan tetap tidak berubah pada 1,5%. Nada dovish RBA dapat membebani Aussie.

Sementara pasangan mata uang USD/JPY turun 0,18% di perdagangkan pada level 109,64. Perdagangan Pasar Jepang ditutup untuk Hari Konstitusi.

Di China, People's Bank of China menetapkan pengaturan tingkat referensi untuk yuan terhadap dolar, di 6,3732 dibandingkan dengan 6,3670 hari sebelumnya. USD/CNY naik tipis 0,08% diperdagangkan pada level 6,3663.
 
Aktifitas Jasa Inggris Relatif Lesu Di April

5sioK_G2RRKj31ZCQm7TVQ.jpeg


Aktifitas Jasa Inggris Relatif Lesu Di April

Aktivitas di sektor jasa Inggris sedikit meningkat pada bulan lalu, tetapi relatif lemah menurut hasil survei bisnis yang diawasi ketat yang dirilis pada hari Kamis.


Firma riset Markit mengatakan, indeks pembelian sektor jasa naik menjadi 52,8 pada bulan April, dibandingkan dengan perkiraan di angka 53,5. Perusahaan mencatat bahwa pengeluaran konsumen yang lemah telah menahan pertumbuhan aktivitas bisnis pada bulan April. Pekerjaan di sektor ini tumbuh pada tingkat paling lambat sejak Maret 2017 bulan lalu.

Sementara itu, kekhawatiran tentang prospek ekonomi domestik telah berperan sebagai penghambat belanja perusahaan, laporan tersebut menyebutkan.

Laporan bulan sebelumnya sebesar 51,7, merupakan yang terendah di lebih dari satu setengah tahun karena gangguan akibat salju dan kondisi cuaca buruk yang luar biasa menahan pertumbuhan aktivitas bisnis.

Survei serupa pada awal pekan menunjukkan bahwa sementara aktivitas di sektor konstruksi rebound pada laju tercepat dalam lima bulan pada bulan April, aktivitas di sektor manufaktur tumbuh pada laju paling lambat dalam tujuh belas bulan.

Laporan itu tidak banyak mengubah pandangan pasar bahwa Bank of England akan kembali mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan mendatang minggu depan.

"Survei layanan menambah tanda-tanda bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi tetap mengecewakan pada awal kuartal kedua", kata Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di Markit.

“Data layanan yang mengecewakan akan menambah harapan bahwa MPC akan menangguhkan keputusan dari pemicu kenaikan suku bunga. Perlambatan lebih lanjut juga akan menimbulkan pertanyaan, apakah kenaikan suku bunga November mungkin tidak tepat waktu. ”
 
Dolar Stabil Sebelum Data Pekerjaan AS

d44FEcciT4e-yt3gqeMEMA.jpeg


Dolar Stabil Sebelum Data Pekerjaan AS

Dolar stabil terhadap sejumlah mata uang mayoritas pada hari Jumat, setelah semat turun dari level tertinggi empat bulan atas aksi ambil untung, dengan fokus pada apakah data pekerjaan AS akan memberikan kekuatan untuk kenaikan lain yang lebih tinggi.


Dolar telah menghapus semua penurunan di 2018 selama beberapa minggu terakhir atas ekspektasi Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga sementara bank sentral lainnya, termasuk Bank Sentral Eropa, membutuhkan waktu lebih lama untuk mengurangi stimulus.

Kenaikan dolar lebih lanjut kemungkinan akan bergantung pada data yang menunjukkan peningkatan lebih lanjut dalam pertumbuhan dan inflasi, yang dapat memicu spekulasi bahwa bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga tahun ini sebanyak tiga kali lagi.

Indeks dolar terhadap enam mata uang utama terakhir diperdagangkan pada level 92,417. Indeks dolar turun dari puncak 92,834 yang diraih di sesi Rabu, yang merupakan level terkuat greenback sejak Desember silam. Indeks dolar berhasil menguat hampir 1 persen sejauh minggu ini, dan mengarahkannya menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

Sebelumnya pada hari Rabu, The Fed mempertahankan suku bunga stabil dan menyatakan keyakinannya bahwa percepatan inflasi baru-baru ini mendekati target bank sentral akan dipertahankan, sehingga membuka peluang kenaikan biaya pinjaman pada bulan Juni.

Sementara itu, laporan data pekerjaan untuk April akan menjadi evaluasi sebagai indikasi lebih lanjut dari kekuatan pasar tenaga kerja AS dan tekanan inflasi.

Dolar diperdagangkan cukup stabil terhadap euro pada level $1,1988, setelah euro naik dari level terendah empat bulan di $1,1938 yang dicapai pada hari Rabu. Namun terhadap yen, dolar melemah 0,1 persen menjadi 109,14 yen, turun dari level tertinggi tiga bulan di 110,05 yen yang dicapai pada hari Rabu.
 
Emas Tergelincir Menjelang Laporan NFP

ioMT3YCLTme-5j0m7HMcIg.jpeg


Emas Tergelincir Menjelang Laporan NFP

Harga emas bergerak turun pada sesi perdagangan pagi Jumat eropa di saat para pelaku pasar menantikan laporan pekerjaan AS untuk bulan April dan dolar yang sedikit menguat membebani logam mulia.


Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam pasangan mata uang mayoritas, naik tipis 0,12% ke level 90,23.

Aset berdenominasi dolar seperti emas sensitif terhadap pergerakan dolar - penurunan dolar membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang asing dan dengan demikian meningkatkan permintaan untuk logam mulia.

Para pelaku pasar saat ini tengah menantikan publikasi laporan pekerjaan bulanan. Dengan konsensus memperkirakan pertumbuhan pekerjaan sebesar 189.000, setelah kenaikan 103.000 lapangan pekerjaan pada bulan Maret, sementara tingkat pengangguran diprediksi akan turun menjadi 4,0% dari 4,1%.

Namun, sebagian besar pasar kemungkinan fokus akan pada angka rata-rata penghasilan per jam, yang diperkirakan naik 0,2%, menyusul kenaikan 0,3% pada bulan sebelumnya. Dalam basis tahunan, upah diperkirakan meningkat 2,7%, sama dengan kenaikan yang terlihat di bulan Maret.

Pertumbuhan upah yang stabil akan menambah tanda-tanda tumbuhnya tekanan inflasi dan kemungkinan Federal Reserve akan melakukan pengetatan kebijakan moneter secara bertahap.

Emas berjangka Comex turun $3,00, atau 0,23%, di harga $1.309,70 per troy ons. Dalam perdagangan logam lainnya, perak berjangka turun 3,7 sen, atau 0,2%, di harga $16,410 per troy ons. Palladium berjangka diperdagangkan turun 0,1% menjadi $957,95 per ounce. Logam platinum turun 0,5% di harga $899,90. Sementara logam dasar, tembaga, naik tipis 0,1% menjadi $3,083 per pon.
 
Minyak Capai Level Tertinggi Sejak November 2014

LrxJJYNVTNWmCw7xXXEQqQ.jpeg


Minyak Capai Level Tertinggi Sejak November 2014

Harga minyak AS naik di atas $70 per barel pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak November 2014 dan minyak mentah Brent naik ke level tertinggi baru, didukung oleh krisis ekonomi yang semakin dalam di Venezuela mengancam suplai minyak negara tersebut.


Kekhawatiran itu menambah keresahan atas keputusan yang membayangi atas apakah AS akan meninggalkan kesepakatan dengan Iran dan malah memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran, sehingga membuat pasar minyak internasional terus meningkat.

Minyak mentah Brent berjangka berada di $75,59 per barel, naik 72 sen, atau 1 persen, dari penutupan terakhir mereka setelah naik ke level $75,89 per barel pada awal sesi, tertinggi sejak November 2014.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 62 sen, atau 0,9 persen, menjadi $70,34 per barel, naik 66 sen dari penutupan terakhir mereka. Tercatat di sesi Senin ini menjadi pertama kalinya sejak November 2014 WTI naik di atas $70 per barel.

Para analis memperingatkan bahwa krisis ekonomi yang semakin dalam di perusahaan pengekspor minyak utama Venezuela mengancam akan semakin memperburuk produksi dan ekspornya. Produksi minyak Venezuela telah berkurang separuh sejak awal 2000-an menjadi hanya 1,5 juta barel per hari (bpd), karena negara tersebut gagal mencukupi investasi guna mempertahankan industri petroleumnya.

Iran kembali muncul sebagai eksportir minyak utama pada 2016 setelah sanksi internasional terhadapnya dicabut sebagai imbalan atas pembatasan program nuklir Iran.

Mengekspresikan keraguan atas ketulusan Iran, Trump telah mengancam untuk menarik diri dari perjanjian 2015 dengan tidak memperpanjang sanksi keringanan yang akan berakhir pada 12 Mei, sehingga kemungkinan akan menghasilkan pengurangan ekspor minyak Iran.

Namun, melonjaknya output AS lebih dari seperempat dalam dua tahun terakhir, menjadi 10,62 juta bpd berperan dalam membabyangi kondisi pasar. Setelah output AS kemungkinan akan terus meningkat tahun ini, menuju atau melampaui Rusia sebesar 11 juta bph, setelah perusahaan energi AS terus melakukan pengeboran.

Perusahaan-perusahaan energi AS menambahkan sembilan rig minyak, mencari produksi baru dalam pekan hingga 4 Mei, sehingga jumlah total menjadi 834, level tertinggi sejak Maret 2015, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan Jumat lalu.
 
Dolar Masih Di Bawah Level tertinggi 4 Bulan

aULbIYIPSaq0EQyw15mIWg.jpeg


Dolar Masih Di Bawah Level tertinggi 4 Bulan

Meski sedikit melemah, dolar masih diperdagangkan di dekat level tertinggi empat bulan pada hari Selasa, didukung oleh meningkatnya yield Treasury dan data ekonomi AS yang sangat kuat, meninggalkan rival utamanya seperti euro yang saat ini masih terus berjuang.


Greenback mendapat dorongan terbaru setelah anjloknya euro di bawah level $1,19 untuk pertama kalinya tahun ini pada hari sebelumnya di tengah data pesanan industri Jerman dan sentimen investor zona euro yang lebih lemah dari perkiraan.

Indikator ekonomi yang lunak menambah ekspektasi yang sudah menyusut terhadap kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa dalam waktu dekat, yang telah menjadi hambatan utama pada mata uang bersama tersebut.

Meningkatnya yield Treasury AS dan data ekonomi yang solid terus mendorong dolar dalam beberapa pekan terakhir. Sementara data payrolls AS pada Jumat lalu yang dilaporkn beragam, mendasari kekuatan di pasar tenaga kerja untuk mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga stabil oleh Federal Reserve.

Normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat, yang telah bergerak secara signifikan mendahului negara-negara lain, juga telah menjadi faktor pendukung dolar yang besar. Dengan demikian itu membuat indeks dolar terhadap keranjang enam mata uang mayoritas diperdagangkan stabil di level 92.766 setelah mencapai level tertinggi sejak 28 Desember pada level 92,974 semalam.

Euro naik tipis terhadap dolar AS 0,05 persen pada level $1,1929 setelah turun $ 1,1897 hari sebelumnya, terendah dalam lebih dari empat bulan. Di tempat lain, dolar turun 0,1 persen pada 108,990 yen setelah naik setinggi 109,400 semalam. Dolar Australia datar pada $ 0,7518 setelah kehilangan 0,3 persen hari sebelumnya terhadap dolar yang lebih kuat secara luas.
 
Pengaruh Fed Di Pasar Keuangan Global “Sering Berlebihan” - Powell

_pYqAf1JTLy6oEp-csDFdg.jpeg


Pengaruh Fed Di Pasar Keuangan Global “Sering Berlebihan” - Powell

Peran kebijakan moneter AS dalam mendorong kondisi keuangan global dan arus modal "sering dibesar-besarkan," ungkap Ketua Federal Reserve Jerome Powell, pada hari Selasa.


Kenaikan baik dalam pertumbuhan global dan harga komoditas juga merupakan faktor, imbuh Powell. Dia memberikan komentar tersebut di sebuah konferensi bersama yang diselenggarakan oleh Swiss National Bank dan Dana Moneter Internasional di Zurich.

Powell mengatakan bahwa Fed harus tetap waspada terhadap "sentimen risiko" ketika normalisasi kebijakan moneter terjadi, menambahkan bahwa para pejabat akan berusaha untuk menghindari gangguan pasar dengan mengkomunikasikan strategi kebijakannya "sejelas dan setransparan mungkin."

"Normalisasi kebijakan Fed telah berlangsung tanpa gangguan ke pasar keuangan, dan ekspektasi pelaku pasar untuk kebijakan tampaknya cukup selaras dengan harapan pembuat kebijakan ... menunjukkan bahwa pasar tidak boleh terkejut dengan tindakan kita jika ekonomi berkembang sesuai dengan harapan," Powell mengatakan.

Ekonomi pasar negara berkembang harus dapat mengelola karena ekonomi terus maju bergerak ke arah kebijakan moneter yang lebih ketat, tambahnya.
 
Back
Top