radiaku
New member
"Karena kita punya kereta."
"Kudanya sudah letih, kuda yang sudah lelah tak kuat
ditunggangi dua orang, tapi masih kuat menarik kereta."
"Karena kereta pakai roda?"
"Betul."
"Kita juga punya kaki, kenapa tidak lari?"
"Karena kita juga sudah lelah, tenaga kita harus
dipertahankan."
"Dipertahankan untuk membunuh orang?"
"Asal ada orang yang patut dibunuh, tidak asal bunuh
orang."
Merak memang sudah mati.
Khong-jiok-san-ceng bukan lagi Khong-jiok-san-ceng yang
dulu. Malam kelam masih dihiasi beberapa kerlipan bintang
yang jarang-jarang, sinar bintang itulah yang menyinari puing-
puing itu, kelihatannya sunyi dan seram.
Kuda yang dilarikan kencang sejauh ratusan li akhirnya
roboh.
Kamar batu di bawah tanah itu sudah kosong, tidak dihuni
seorang pun, kosong melompong, barang-barang yang bisa
bergerak di sini seluruhnya telah diangkut.
Cahaya api tanpa bergerak, karena tangan Yan Lam-hwi
yang memegang obor gemetar.
"Kudanya sudah letih, kuda yang sudah lelah tak kuat
ditunggangi dua orang, tapi masih kuat menarik kereta."
"Karena kereta pakai roda?"
"Betul."
"Kita juga punya kaki, kenapa tidak lari?"
"Karena kita juga sudah lelah, tenaga kita harus
dipertahankan."
"Dipertahankan untuk membunuh orang?"
"Asal ada orang yang patut dibunuh, tidak asal bunuh
orang."
Merak memang sudah mati.
Khong-jiok-san-ceng bukan lagi Khong-jiok-san-ceng yang
dulu. Malam kelam masih dihiasi beberapa kerlipan bintang
yang jarang-jarang, sinar bintang itulah yang menyinari puing-
puing itu, kelihatannya sunyi dan seram.
Kuda yang dilarikan kencang sejauh ratusan li akhirnya
roboh.
Kamar batu di bawah tanah itu sudah kosong, tidak dihuni
seorang pun, kosong melompong, barang-barang yang bisa
bergerak di sini seluruhnya telah diangkut.
Cahaya api tanpa bergerak, karena tangan Yan Lam-hwi
yang memegang obor gemetar.