[MasterForex] Data ekonomi dan Fundamental oleh MasterForex

Perekonomian AS Menyusut Pada Tingkat Tertingginya Dalam 5 Tahun Terakhir

Perekonomian AS Menyusut Pada Tingkat Tertingginya Dalam 5 Tahun Terakhir

10514758_710547622339977_5587017135789316940_n.png


Pada Rabu 25 Juni, dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya dan kehilangan 0,14% pada indeks dolar setelah rilis tingkat pertumbuhan ekonomiyang lemah dan Permintaan Barang Tahan Lama di AS. Poundsterling secara signifkan melemah di tengah data Penjualan Ritel yang lemah di Inggris.

Berdasarkan data Final, GDP AS berkurang 2,9% pada kuartal pertama – hampir tiga kali lebih banyak dari angka perolehan kedua perkiraan penurunan ekonomi, ketika saat itu berada di level -1%. Sebelumnya diperkirakan bahwa data final akan mendemonstrasikan penurunan yang secara signifikan lebih rendah – sebanyak 1,7%. Ini adalah tingkat penurunan ekonomi tertingginya dalam lebih dari lima tahun tearkhir sejak kuartal pertama 2009. Belanja Konsumen, Ekspor, Inventaris Bisnis, dan Belanja Federal direvisi ke bawah.

Selengkapnya: Perekonomian AS Menyusut Pada Tingkat Tertingginya Dalam 5 Tahun Terakhir
 
ECB Berpeluang Lanjutkan Penurunan Tingkat Suku Bunga

ECB Berpeluang Lanjutkan Penurunan Tingkat Suku Bunga

10462750_711040835623989_5081401354953197243_n.png


Pada hari Kamis 26 Juni, dolar AS diperdagangkan ke bawah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya di tengah Belanja Personal dan Payroll Non Pertanian AS yang tampil lebih burukk dari perkiraan. Poundsterling memperkuat posisinya setelah rilis Laporan Stabilitas Finansial BoE.

Klaim Pengangguran Awal menurun pada minggu yang kedua berturut-turut; namun pelemahan ini tampak sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Klaim Pengangguran Awal menurun minggu lalu di AS sebanyak 2.000 menjadi 312.000, sementara pelemahan sebelumnya diperkirakan sebesar 4.000. Data minggu sebelumnya direvisi ke bawah dari 312.000 menjadi 314.000. Rata-rata Empat Minggu Klaim Awal naik sebesar 2.000 – dari 312.250 menjadi 314.250. Tingkat suku bunga yang baru-baru ini diturunkan mendekati level yang dilaporkan sebelum krisis finansial, lebih lanjut lagi perusahaan-perusahaan mulai secara lebih aktif merekrut dengan harapan pemulihan ekonomi yang sebelumnya melemah pada kuartal pertama.

Belanja Personal Konsumen AS tampil lebih buruk dari perkiraan untuk bulan yang kedua berturut-turut. Belanja Konsumen meningkat pada bulan Mei sebesar 0,2% m/m, yang tampil dua kali lebih rendah dari perkiraan. Peningkatan belanja sepenuhnya didukung oleh pertumbuhan harga – dengan memperhitungkan inflasi yang mengoreksi belanja juga melemah. Belanja Personal meningkat 0,4% m/m, yang sesuai dengan perkiraan. Konsumen Amerika mengurangi belanja mereka walaupun tingkat pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi, yang dapat menghalangi pemulihan ekonomi dan menahan pertumbuhan ekonomi. Belanja Konsumen adalah komponen terbesar GDP AS.

Selengkapnya: ECB Berpeluang Lanjutkan Penurunan Tingkat Suku Bunga
 
Konsumen AS menatap positif pertumbuhan

Sentimen konsumen meningkat di Juni

10491166_711289115599161_183151469861527507_n.jpg


Sentimen konsumen AS mencatat kenaikan pada Juni setelah para konsumen semakin menunjukkan optimisme meski kuartal pertama ekonomi AS terpuruk, mereka menganggap kondisi yang sulit akibat cuaca dingin buruk yang menerpa, sebuah survei yang dirilis Jumat menunjukkan.

Thomson Reuters bekerja sama dengan University of Michigan merilis laporan akhirnya atas indeks sentimen konsumen AS keseluruhan yang berada di angka 82,5, naik dari angka 81,9 pada bulan sebelumnya. Hasil ini pun berada di atas angka ekspektasi median yakni 82,0 dalam polling para ekonom yang dilakukan Reuters juga jauh di atas laporan di awal bulan di angka 81,2.

"Masyarakat meyakini penurunan aktifitas ekonomi di kuartal pertama karena cuaca dingin buruk, dan bahwa perekonomian telah kembali pada pertumbuhan positif," direktur survey Richard Curtin mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Survei indeks kondisi ekonomi berjalan meningkat 96,6 dari 94,5 dan di atas perkiraan di angka 96,0.
Survei indeks ekspektasi konsumen tergelincir 73,5 dari 73,7 namun masih lebih baik dari perkiraan.
Survei ekspektasi inflasi satu tahun turun 3,1 persen dari 3,3 persen, sementara survei outlook inflasi selama lima hingga 10 tahun kedepan meningkat 2,9 persen dari 2,8 persen.
 
Peristiwa Penting Minggu Ini

Peristiwa Penting Minggu Ini

jun_michigan.gif


Dolar AS melemah pada 27 Juni terhadap sebagian besar mata uang lainnya dan kehilangan 0,24% terhadap indeks dolar. Selama beberapa hari terakhir minggu lalu, dolar AS terus berada di bawah tekanan dari lemahnya tingkat pertumbuhan ekonomi AS, Permintaan Barang Tahan lama, dan Belanja Konsumen yang dirilis lebih awal minggu lalu.

Sementara itu, Sentimen Konsumen AS melampaui perkiraan. Sentimen Konsumen Universitas Michigan meningkat pada bulan Juni menjadi 82,5 poin dari 81,9 poin pada bulan Mei dan dari perkiraan 82 poin. Awalnya pelemahan indeks dilaporkan di 81,2 poin. Peningkatan situasi Bursa Tenaga Kerja, tingkat pertumbuhan indeks saham di rekor tertinggi, dan meningkatnya nilai real estate mendukung Sentimen Konsumen. Namun, sentimen ini tidak direfleksikan oleh pengeluaran yang lebih aktif.

Selengkapnya: http://masterforex.com/Id/analytics/market_overview/30-06-14.html/?aid=393298
 
Migas diyakini mempengaruhi ekonomi Kanada

Migas diyakini mempengaruhi ekonomi Kanada

10516873_713182308743175_8925828596554157565_n.jpg


Rendahnya produksi minyak dan gas diyakini sebagi penyebab pertumbuhan ekonomi Kanda tidak meningkat secara signifikan bahkan masih lebih rendah dari perkiraan yakni sebesar 0,1 persen pada April, menurut data Biro Statistik Kanada yang dirilis Senin, PDB kali ini sama dengan laporan di Maret dan di bawah ekspektasi untuk pertumbuhan 0,2 persen.

Jika diambil dua desimal poin, pertumbuhan riil produk domestik brutto Kanada sebesar 0,14 persen. Tidak termasuk migas, PDB Kanada justru sangat baik, hanya sedikit di ekspektasi, yakni 0,19 persen.

Produksi minyak dan gas turun sebesar 0,8 persen sepanjang bulan tersebut, dipengaruhi oleh perawatan di beberapa fasilitas petroleum, Statistics Canada mengatakan. Pertambangan dan galian turun sebesar 1,3 persen. Semua data tersebut disesuaikan dengan faktor yang bersifat musiman.

Industri produksi jasa meningkat sebesar 0,3 persen sementara industri penghasil barang juga turun dengan angka yang sama. Di sektor barang, hanyak sektor manufaktur yang mencatat kenaikan, dengan pertanian dan kehutanan, utilitas dan konstruksi semuanya mencatat penurunan, selain pertambangan, dan migas.

Untuk pertumbuhan tingkat tahunan, ekonomi Kanada secara keseluruhan tumbuh 2,1 persen.
 
Jerman sedikit melambat tapi masih solid

Jerman sedikit melambat tapi masih solid

10484115_713762675351805_8538967075133152393_n.jpg


Pengangguran Jerman secara tidak terduga meningkat capai bulan kedua ditengah-tengah sinyalemen melambatnya perekonomian ekonomi terbesar di Eropa tersebut.

Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan naik 9000 menjadi 2,916 juta di Juni. Sementara ekonom sebelumnya memperkirakan turun 10.000. Sementara tingkat pengangguran sendiri masih tidak berubah diangka 6,7%.

Disamping itu keyakinan bisnis Jerman juga turun di Juni mencapai level terlemahnya ditahun ini dan sentimen investor ZEW secara tak terduga juga drop capai bulan keenam.

Bulan lalu Bundesbank sempat mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional kemungkinan melambat dikwartal kedua setelah situasi cuaca yang lumayan hangat di 3 bulan pertama berhasil meningkatkan produksi.

Meski begitu ekonom mengatakan bahwa akan ada perlambatan tapi perekonomian Jerman masih tetap tumbuh dan cukup solid. Pengangguran rendah dan masih ada sedikit penambahan kecil jumlah pengangguran beberapa bulan kedepan tapi tidak akan sampai melemahkan pasar ketenagakerjaan secara keseluruhan.
 
Data pabrik, penjualan mobil AS dongkrak momentum pertumbuhan

Data pabrik, penjualan mobil AS dongkrak pertumbuhan

10303461_714008301993909_3264395758530232062_n.jpg


Aktifitas manufaktur AS cukup kokoh di Juni dan mayoritas produsen mobil laporkan angka penjualan yang menakjubkan, mengarahkan momentum perekonomian pasca awal buruk di tahun ini. Sehingga data pada Selasa perlihatkan hasil optimis untuk kuartal kedua dan menggaris bawahi kekuatan perekonomian bertahan setidaknya hingga semester terakhir tahun ini.

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan Indeks Aktifitas Pabrik nasional di Juni June berada pada di 55,3, hanya turun tipis dari 55,4 pada laporan di Mei. Terkhusus lagi, indeks pesanan baru menyentuh level kenaikan baru enam bulan, menjadi pertanda baik untuk belanja modal bisnis, yang harus berjibaku di smester pertama tahun ini.

Laporan terpisah, laporan penjualan industri automotif menunjukkan angka yang lebih baik dari tang diperkirakan pada bulan lalu, meski ada dua hari penjualan yang lebih rendah dari tahun lalu. General Motors Co runtuhkan estimasi penurunan Wall Street dan publisitas negatif akibat banjirnya recall dengan alasan keamanan dengan peningkatan penjualan di AS. Chrysler Group, Toyota Motor Corp dan Nissan Motor Co juga melaporkan peningkatan penjualan tahunan.

Laporan-laporan tadi memaksakan pandangan bahwa perekonomian telah rebound setelah terhantam buruknya cuaca dan membantu mendorong nilai ekuitas AS, dengan indeks S&P 500 mencapai rekor atas. Nilai surat utang AS turun, smenetara dollar bergerak tipis terhadap sejumlah mata uang utama.

Namun, laporan-laporan positif tadi sedikit ternoda dengan buruknya data ISM yang dalam hasil surveinya menunjukkan lemahnya pesanan ekspor dan terjadi lonjakan pada impor yang diperkirakan sektor perdagangan masih menjadi penghambat pertumbuhan di kuartal kedua.

Laju ekonomi tahunan AS mengalami kontraksi 2,9 persen di triwulan pertama tahun ini, akibat dari cuaca dingin dan laju persediaan yang diperlambat. Namun perkiraan pertumbuhan di kuartal kedua ini justru diperkirakan akan meningkat hingga 3,5 persen.
 
Dolar dekati level terendah vs euro

Dolar dekati level terendah vs euro

10402095_714273771967362_4939638857987737182_n.jpg


Dolar diperdagangkan mendekati level terendahnya dalam enam minggu terakhir terhadap euro jelang pidato ketua the Fed AS, Janet Yellen hari ini. Dolar Australia juga tergelincir menyusul defisit perdagangan yang melebihi ekspektasi.

Melemahnya dolar dipengaruhi oleh kenaikan sektor manufaktur AS yang tidak sesuai dengan perkiraan analis. Seakan mengikuti mitranya, yen juga terganjal setelah bursa saham global menguat dan ekspektasi currency swing telah mencapai rekor terendahnya.

Dolar Selandia Baru juga melemah setelah harga bubuk susu turun dilelang. Agenda yang harus diwaspadai pasar adalah rapat Bank Sentral Eropa esok hari yang akan menentukan kebijakan terbarunya.

Dolar diperdagangkan pada $1,3671 per euro dan melemah menjadi 101,57 yen dari 101,53. Euro diperdagangkan pada 138,85 yen dari 138,88. Aussie drop 0,4% menjadi 94,58 sen AS setelah sebelumnya sentuh level terkuat 95,05.
 
Dolar Australia Meroket

Dolar Australia Meroket

jun_ism.png


Pada Selasa 1 Juli, dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya di tengah pelemahan Aktifitas Manufaktur AS. Poundsterling memperkuat posisinya di tengah pertumbuhan Aktifitas Manufaktur Inggris. Euro melemah di tengah pelemahan Aktifitas Manufaktur Zona Euro dan Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja.

PMI Manufaktur ISM secara tak terduga melemah pada bulan Juni dari level tertinggi semi tahunannya setelah menguat dalam empat bulan terakhir. Indeks melemah menjadi 55,3 poin dari 55,4 poin pada bulan Mei, sebelumnya pertumbuhan diperkirakan akan mencapai 55,8 poin. Permintaan Tertunda, Harga, dan Pengiriman Persediaan terutama sekali melemah. Sementara Impor dan Permintaan Baru meningkat. Pertumbuhan permintaan Kendaraan Bermotor dan Persediaan Konstruksi, Permintaan Konsumen yang stabil, rendahnya persediaan, dan membaiknya situasi pada pasar asing akan menstimulus pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua.

Selengkapnya: http://masterforex.com/Id/analytics/market_overview/02-07-14.html/?aid=393298
 
Tingkat Serapan Tenaga Kerja AS catat kenaikan terbesar

Payroll sektor swasta lampaui perkiraan

10502136_714476208613785_4263669730008592884_n.jpg


Payroll sektor swasta AS mencatat kenaikan terbesar nya dalam 1-1/2 tahun pada bulan Juni setelah bisnis meningkatkan penerimaan tenaga kerja, memperkuat pandangan ekonomi telah pulih dari kondisi buruk di kuartal pertama.

Perusahaan swasta menambahkan 281.000 lapangan pekerja baru, naik dari jumlah 179.000 pada bulan Mei, pengelola payroll ADP, Rabu, mengatakan. Kenaikan pada Juni ini, melampaui ekspektasi ekonom yang hanya memperkirakan kenaikan sebanyak 200.000 lapangan pekerjaan, dan merupakan yang terbesar sejak November 2012.

Dirilis sehari sebelum laporan ketenagakerjaan komprehensif pemerintah untuk bulan Juni, laporan ADP meningkatkan kemungkinan satu bulan lagi pertumbuhan nonfarm payrolls yang kuat, harap para ekonom. Nonfarm payrolls diperkirakan meningkat sebesar 212.000 di bulan Juni setelah naik 217.000 pada bulan sebelumnya, menurut jajak pendapat para ekonom yang dilakukan Reuters.

Laporan ADP yang dikembangkan bersama dengan Moody Analytics ini, adalah indikasi terbaru penurunan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini yang bersifat sementara. laju Produk domestik bruto tahunan mengalami kontraksi 2,9 persen pada kuartal pertama.

Sementara nilai surat utang Treasury AS turun pasca dirilisnya data ADP, sementara dolar menguat terhadap sejumlah enam mata uang mayoritas.

Meningkatnya serapan tenaga kerja bulan lalu ini ditopang di segala sektor. Payroll sektor konstruksi meningkat 36.000, kenaikan terbesar sejak Februari 2006. Sementara manufaktur menambahkan 12.000 lapangan pekerjaan. Sektor jasa profesional mempekerjakan 77.000 tenaga pekerja di bulan lalu, terbesar sejak November 2012.

"Dilihat dari pasar kerja, pemulihan ekonomi tetap sepenuhnya utuh dan mendapatkan momentum," ungkap Mark Zandi, kepala ekonom Moody `s Analytics di West Chester, Pennsylvania.
 
Dolar AS Perkuat Posisinya Jelang Payroll Non Pertanian

Dolar AS Perkuat Posisinya Jelang Payroll Non Pertanian

jun_adp.png


Dolar AS memperkuat posisinya pada perdagangan Rabu 2 Juli terhadap semua mata uang utama dan meningkat 0,15% terhadap indeks dolar di tengah Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja AS yang kuat. Poundsterling melanjutkan pertumbuhannya di tengah kuatnya Bursa Perumahan Inggris.

Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja AS meningkat pada fase tertingginya dalam lebih dari 1,5 tahun terakhir, sejak November 2012. Perusahaan-perusahaan Amerika mempercepat perekrutan karyawan baru pada akhir kuarta kedua. Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja ADP naik pada bulan Juni sebanyak 281.000 dari 179.000 pada bulan Mei, secara signifikan lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan sebanyak 206.000.

Data ini terutama sekali penting sebelum rilis Payroll Non Pertanian penting AS yang akan dirilis pada hari Kamis. Diperkirakan Payroll Non Pertanian bulan Juni akan naik sebanyak 215.000 dan Tingkat Pengangguran tetap tidak berubah di level 6,3%. Data ADP meningkatkan pelung dirilisnya Level Penyerapan Tenaga Kerja yang lebih kuat di AS.

Selengkapnya: http://masterforex.com/Id/analytics/market_overview/03-07-14.html/?aid=393298
 
Pertumbuhan Pasar kerja AS tak terbendung

Pertumbuhan Pasar kerja AS tak terbendung
Tingkat pengangguran dekati level bawah enam tahun


10386749_714940028567403_6944814364265843331_n.jpg


Pertumbuhan lapangan kerja AS terus memperlihatkan pertumbuhan pada bulan Juni sementara tingkat pengangguran mendekati level terendah dalam enam tahun terakhir, bukti yang menentukan ekonomi sedang meningkat pesat setelah penurunan mengejutkan pada awal tahun ini.

Nonfarm payroll AS meningkat sebesar 288.000, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Kamis hari ini. Data untuk bulan April dan Mei direvisi menjadi total 29.000 pekerjaan yang diciptakan lebih besar dari yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom dalam survei Reuters memperkirakan kenaikan 212.000 lapangan pekerjaan pada Juni. Ini merupakan pertama kalinya sejak booming teknologi di akhir 1990-an lapangan kerja telah tumbuh di atas 200.000 selama lima bulan berturut-turut.

Rata-rata penghasilan per jam, yang sangat diawasi untuk tanda-tanda tekanan upah yang dapat menandai penurunan dalam pasar tenaga kerja, meningkat sebesar 6 sen pada bulan Juni dan naik 2,0 persen dari tahun lalu.

Dengan pengajuan baru tunjangan pengangguran bertahan pada tingkat yang lebih rendah dan bagian dari bisnis yang tidak dapat mengisi posisi bergerak naik, ada sedikit keraguan pada pasar tenaga kerja yaitu pengetatan.

Tingkat pengangguran turun 0,2 persentase poin pada bulan Juni ke level terendah sejak September 2008. Tingkat pengangguran telah menurun dari puncaknya 10 persen pada bulan Oktober 2009, didorong oleh peningkatan lapangan kerja dan menyusut angka angkatan kerja.

Tingkat partisipasi angkatan kerja stabil di 62,8 persen. Pangsa Amerika dengan pekerjaan naik menjadi 59 persen, tertinggi sejak Agustus 2009. Sebuah parameter pekerjaan lebih luas, yang mencakup orang-orang yang ingin bekerja namun menyerah mencari dan mereka yang masih harus bekerja paruh waktu, turun menjadi 12,1 persen, tingkat terendah sejak Oktober 2008.

PengangguranjJangka panjang menyumbang 32,8 persen dari 9,5 juta pengangguran Amerika. Durasi rata-rata pengangguran turun menjadi 13,1 dari 14,6 minggu pada bulan Mei, terendah di lebih dari lima tahun.

Peningkatan pekerjaan di bulan Juni terjadi di semua sektor. Payroll manufaktur meningkat sebesar 16.000, naik untuk bulan 11 berturut-turut. Pekerjaan konstruksi meningkat untuk bulan keenam berturut-turut. Sektor jasa melonjak 236.000, kenaikan terbesar sejak Oktober 2012, sementara pekerja pemerintah meningkat 26.000. Panjang hari kerja stabil di 34,5 jam.

Indeks saham berjangka AS diperdagangkan sedikit menguat di perdagangan volatile setelah sempat mencelup mengikuti data tersebut, sedangkan nilai Treasuries AS jatuh. Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama.
 
Dollar jajaki kenaikan mingguan

Dollar jajaki kenaikan mingguan

10446467_715494538511952_2708241492930948737_n.jpg


Dolar menuju kenaikan mingguan pertama dalam empat pekan terakhir setelah tanda-tanda pemulihan AS mendorong spekulasi Federal Reserve akan semakin dekat dengan kenaikan suku bunga.

The Bloomberg Dollar Spot Index, yang mencatat pergerakan greenback terhadap 10 mata uang utama, menuju kenaikan mingguan 0,2 persen setelah data kemarin menunjukkan nonfarm payrolls AS naik melampaui perkiraan ekonom dan tingkat pengangguran turun ke level terendah di hampir enam tahun.

"Payrolls selalu merupakan sosok yang dilihat pasar untuk kedalaman pemulihan dan itu jelas adalah penting untuk Fed," ungkap Neil Mellor, ahli strategi mata uang di Bank of New York Mellon di London. "Ini benar-benar pertanyaan tentang kapan dolar akan dimasukkan ke dalam ledakan berkelanjutan yang lebih tinggi. Saatnya belum tiba di mana kita akan melihat pemulihan berkelanjutan tapi itu selangkah lebih dekat. "

The Bloomberg Dollar Index Spot terpantau bergerak tipis pada level 1.007,25 hingga menjelang tengah hari di New York. Mata uang AS itu turun 0,1 persen terhadap yen Jepang ke level 102,09 dari sesi kemarin, ketika menyentuh 102,27, level tertingginya sejak 18 Juni. Dolar tergelincir 0,1 persen terhadap euro dan menyentuh level $1,3597 per euro.

Dolar yang menuju kenaikan mingguan terhadap sebagian besar 10 mata uang mitra dagangnya tak lepas dari data Departemen Tenaga Kerja AS kemarin yang menunjukkan 288.000 lapangan kerja baru tercipta pada bulan Juni, lebih dari 215.000 perkiraan median ekonom dalam survei Bloomberg News. Tingkat pengangguran turun menjadi 6,1 persen dari 6,3 persen di bulan Mei.
 
Peristiwa Penting Minggu Ini

Peristiwa Penting Minggu Ini

jun_nfp.png


Pada Jumat 4 Juli, dolar AS memperkuat posisinya terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya dan menguat 0,1% terhadap indeks dolar. Euro diperdagangkan ke bawah di tengah lemahnya Permintaan Pabrik Jerman.

Pada hari Jumat dolar AS melanjutkan pertumbuhannya setelah rilis Payroll Non Pertanian AS di hari yang sama. Kalender bulan ini hampir tidak ada peristiwa, AS merayakan hari Kemerdekaannya pada 4 Juli dan aktifitas pasar rendah. Para peserta pasar terus memperkirakan rilis Payroll Non Pertanian yang kuat pada hari sebelumnya. Pada bulan Juni situasi bursa Tenaga Kerja AS secara signifikan meningkat dan dikonfirmasi oleh berlanjutnya pemulihan ekonomi.

Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja Non Pertanian AS melonjak pada bulan Juni sebanyak 288.000 dari revisi ke atas sebanyak 224.000 pada bulan Mei yang tampak secara signifikan lebih tinggi dari perkiraan sebanyak 212.000. Tingkat Pengangguran menurun pada bulan Juni dari 6,3% menjadi 6,1%, ini adalah tingkat terendahnya sejak Juli 2008, sebelumnya perubahan tidak diperkirakan.

Selengkapnya: Peristiwa Penting Minggu Ini
 
Aksi jual emas terkait data kerja berlanjut

Aksi jual emas terkait data kerja berlanjut

10530955_717198075008265_3889823573937074018_n.jpg


Harga emas menandai penutupan terlemahnya di lebih dari sepekan pada perdagangan Senin, melanjutkan penurunan besar dari sesi sebelumnya, yang berdampak pada beralihnya pilihan para pelaku pasar ke ekuitas yang terus menguat, sehingga mengangkat indeks Dow industrials melampaui level 17.000 untuk pertama kalinya.

Emas kontrak pengiriman Agustus turun $3,60, atau 0,3%, ditutup di harga $1.317 per ons setelah anjlok lebi dari $10, atau 0,8%, di akhir perdagangan reguler sesi kamis karena libur akhir pekan 4 Juli. Mencatat kontrak yang aktif diperdagangakan ini, harga tersebut belum pernah tersentuh sejak 26 Juni. Sementara perak kontrak perdagangan September juga turun, sebesar 12 sen atau 0,6%, ditutup di harga $21,01 per ons.

Emas akhiri penurunan perdagangan pekan singkat dengan pelemahan pertamanya dalam lima sesi terakhir karena investor beralih ke pasar saham karena laporan data kerja AS yang melampaui perkiraan.

“Spekulasi suku bunga terkait kemungkinan Federal Reserve menaikkan suku bunga itu diperkirakan lebih awal dari yang diperkirakan berperan terhadap penurunan harga emas,” ungkap Mark O’Byrne, Direktur di GoldCore, yang bermarkas di Dublin. “Dari sudut panda momentum dan tehnikal, emas terlihat jauh lebih baik dan ini seharusnya mampu mengangkat permintaan.” Namun menurun analis di HSBC, emas bisa saja terus berada di posisi merah.
 
Aktifitas Bisnis Kanada Turun Ke Level Terendah Semi Tahunan

Aktifitas Bisnis Kanada Turun Ke Level Terendah Semi Tahunan

jul_sentix.png


Pada hari Senin 7 Juli, dolar AS diperdagangkan sedikit melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya dan turun 0,06% terhadap indeks dolar di tengah absennya makro statistik yang signifikan di AS. Dolar Australia memperkuat posisinya di tengah positifnya Bursa Tenaga Kerja dan Aktifitas Konstruksi di Australia.

Dolar AS memperkuat posisinya pada awal hari perdagangan namun kemudian melemah. Penurunan Imbal Balik Obligasi 10 Tahun AS,yang melemah pada hari Senin dari 2,64% menjadi 2,62% secara negatif mempengaruhi dolar AS. Sementara itu, Indeks Tren Penyerapan Tenaga Kerja Conference Board (ETI) terus bertumbuh pada bulan Juni untuk bulan yang kedua berturut-turut dan naik menjadi 119,62.

Angka perolehan bulan Mei direvisi ke atas dari 118,58 menjadi 119,30. Tujuh dari 10 komponen indeks memberikan kontribusi pertumbuhan pada indeks bulan Juni. Menurut Conference Board, pertumbuhan ETI yang cepat dalam beberapa bulan terakhir memberikan dugaan kuat bahwa pertumbuhan lowongan pekerjaan baru akan berlanjut hingga musim panas.

Selengkapnya: Aktifitas Bisnis Kanada Turun Ke Level Terendah Semi Tahunan
 
Penjualan Ritel AS

Redbook: penjualan ritel di AS mengalami penurunan

10488087_717652258296180_2816745338439020593_n.jpg


Penjualan produk ritel AS mengalami penurunan 1,2% pada Juni dari yang dilaporkan di Mei, menurut indikator terlawas Redbook Research, yang dirilis Selasa. Penurunan indeks ini membandingkan dengan target penurunan 1,3%.

Indeks Penjualan Johnson Redbook juga menunjukkan penjualan dengan penyesuaian musiman untuk periode tersebut tumbuh 3,8% dari tahun sebelumnya, ini sesuai dengan target. Untuk pekan kelima Juni, penjualan meningkat 6% dari tahun lalu.

Redbook mencatat libur ‘Independence Day’ dan promosi penjualan, serta permintaan produk musiman, mengarahkan peningkatan lalu lintas penjualan konsumen dan membantu mengarahkan penjualan untuk pekan tersebut. Sementara itu, Badai Arthur di sepanjang di kawasan ‘East Coast’ juga berperan membawa para konsumen menuju mall dan outlet untuk mengasingkan diri dari hujan, Redbook menambahkan.

Untuk di Juli ini, Redbook menempatkan target awal pertumbuhan, yakni sebesar 3,4% untuk pertumbuhan tahunan.
 
Produksi Industri Inggris Melemah Tajam

Produksi Industri Inggris Melemah Tajam

may_gb_ip.png


Pada Kamis 8 Juli dolar AS diperdagangkan ke bawah terhadap sebagian besar mata uang lainnya dan kehilangan 0,07% terhadap indeks dolar di tengah absennya makro statistik yang signifikan di AS. Dolar Selandia Baru mencapai $0,88 untuk pertamakalinya dalam lebih dari tiga tahun terakhir.

Dolar AS melemah di tengah pelemahan Imbal Balik Obligasi As yang turun untuk hari kedua berturut-turut. Imbal Balik Obligasi 10 tahun AS turun pada hari Selasa dari 2,62% menjadi 2,57%. Sementara itu, Indeks Bisnis Kecil NFIB melemah pada bulan Juni ke level terendahnya dalam tiga bulan terakhri di 99,5 poin dari 96,6 poin pada bulan Mei dari perkiraan akan bertumbuh. Lowongan Pekerjaan Baru JOLTS, menurut Biro Statisik Tenaga Kerja, meningkat pada bulan Mei menjadi 4,64 juta dari 4,46 juta pada bulan April dan mencapai tingkat tertingginya dalam lebih dari tujuh tahun terakhir, sejak Juni 2007.

Anggot FOMC Narayana Kocherlakota mengumumkan bahwa FOMC gagal mencapai target inflasi dan tingkat penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan Bursa Tenaga Kerja sangat lambat dan diperlukan empat tahun untuk mengembalikan tingkat inflasi di 2%.

Selengkapnya; http://masterforex.com/Id/analytics/market_overview/09-07-14.html/?aid=393298
 
Risalah pertemuan kebijakan The Fed

Pembelian obligasi The Fed berakhir di Oktober

Dalam risalah pertemuan bulan Juni yang dirilis Rabu, Federal Reserve mengungkapkan bahwa mereka telah memutuskan untuk mengakhiri program pembelian aset pada bulan Oktober jika perekonomian tetap pada jalurnya.

10527326_718242981570441_5155164938592758238_n.jpg


Menurut rencana baru tersebut, the Fed akan membuat reduksi akhir senilai $15 miliar pada pertemuan bulan Oktober, setelah pemangkasan sebesar $10 miliar pada setiap pertemuan sampai saat itu. Pejabat the Fed mengatakan bahwa anggota umum telah bertanya kepada mereka apakah Fed akan mengakhiri program pada bulan Oktober atau dengan pengurangan akhir $5 miliar pada bulan Desember.

Risalah itu juga mengungkapkan bahwa para pejabat Fed menghabiskan diskusi panjang mengenai ‘strategi keluar’ nya. Para gubernur bank sentral pada umumnya sepakat untuk terus menginvestasikan kembali hasil dari surat berharga yang jatuh tempo pada neraca sampai setelah bank sentral menaikkan suku bunga.

Pejabat Fed juga sepakat bahwa tingkat bunga atas kelebihan cadangan akan memainkan "peran utama" dalam kenaikan suku bunga yang lebih tinggi ketika waktunya tiba. The fed akan memiliki fasilitas ‘reverse repo overnight’ dengan tingkat bunga yang ditetapkan di bawah tingkat IOER. Penyebaran akan "dekat atau di atas tingkat saat ini 20 basis poin dan memberikan Fed pengawasan yang memadai atas suku bunga."

Fasilitas Reverse Repo adalah ketika Fed menerima uang tunai dari pihak rekanan seperti bank dan money market pada basis overnight dengan imbalan keamanan.

Beberapa pejabat Fed mengatakan bahwa mereka tidak berpikir fasilitas tersebut akan menjadi alat kebijakan permanen. Pejabat Fed mengatakan mereka akan merilis ‘exit plan’ yang lebih rinci pada akhir tahun ini. Strategi itu terakhir dilakukan The Fed dirilis pada musim panas 2011.

Pada pertemuan mereka, The Fed dengan suara bulat memutuskan untuk memangkas pembelian obligasi bulanan $35 miliar dari US$ 45 miliar. Pejabat Fed merilis perkiraan mereka yang menandakan bahwa kenaikan pertama suku bunga akan terjadi pada tahun 2015.

Menurut risalah itu, staf Fed tidak peduli dengan inflasi sekalipun beberapa laporan dengan angka yang lebih tinggi baru-baru ini. Walaupun staf Fed sedikit merevisi naik perkiraan inflasi dalam waktu dekat, proyeksi jangka menengah sedikit mengalami revisi penurunan. Banyak ekonom khawatir bahwa bank sentral mungkin akan jatuh di belakang kurva.
 
Bank Indonesia Pertahankan BI Rate di Level 7,5%

Bank Indonesia Pertahankan BI Rate di Level 7,5%

10547567_718557961538943_4450294880064260731_n.jpg


Pertemuan para pejabat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) menghasilkan kesepakatan untuk kembali menahan suku bunga acuan BI di 7,50% dengan suku bunga Lending Facility dan fasilitas suku bunga deposito masing-masing di 7,50% dan 5,75%.

Direktur eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengungkapkan, keputusan dalam mempertahankan suku bunga itu dengan pertimbangan inflasi yang sampai dengan Juni lalu sesuai dengan yang ditargetkan Bank Indonesia. "Sasaran inflasi sampai akhir tahun di kisaran 4,5 persen dan 4 persen pada 2015," ungkapnya.

Pada pekan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data inflasi pada Juni sebesar 0,43 persen. Sedangkan untuk inflasi sepanjang tahun hingga Juni sebesar 1,99 persen dan tingkat inflasi tahunan atau sebesar 6,7 persen.

BI juga menyatakan menahan suku bunga ini untuk mendorong neraca perdagangan agar bertahan di level yang stabil dan berkelanjutan. Neraca perdagangan pada Mei 2014 mencatat surplus sebesar US$69,9 juta. Surplus non-migas sebesar US$1,4 miliar dan defisit neraca perdagangan migas US$1,3 miliar.

Jika dibandingkan dengan neraca perdagangan untuk periode yang sama di 2013 yang mengalami defisit masing-masing US$1,96 miliar dan US$527 juta, kondisi neraca perdagangan pada Mei 2014 masih lebih baik
 
Back
Top