[MasterForex] Data ekonomi dan Fundamental oleh MasterForex

Belanja bisnis dan ketenaga kerjaan perkuat pertumbuhan

Belanja bisnis dan ketenaga kerjaan perkuat pertumbuhan

Durable-goods-orders-rebounds-last-month.jpg


Outlook pertumbuhan ekonomi AS mendapat angin segar dari dua data ekonomi hari ini. Pesanan produk/barang modal oleh perusahaan rebound di Agustus, menunjukkan kekuatan yang mendasari perekonomian. Sementara data lainnya menunjukkan angka klaim tunjangan pengangguran hanya mencatat kenaikan dengan marjin yang kecil di pekan lalu.

Departemen perdagangan AS melaporkan, pesanan barang modal non pertahanan AS tidak termasuk pesaat meningkat 0,6 persen. Sementara pesanan inti atau yang disebut dengan core capital goods orders mengalami penurunan 0,2 persen di Juli.

Kenaikan pada bulan lalu ini sejalan dengan ekspektasi. Sementara pesanan barang modal inti yang dilaporkan sebelumnya mencatat penurunan 0,7 persen di Juli.

Sementara itu, pesanan untuk barang bertahan lama atau produk kerasyang mampu bertahan hingga tiga tahun, turun dengan rekor 18,2 persen.

Pesanan produk tahan lama meningkat 22,5 persen di Juli, kenaikan terbesar sejak pemerintah mulai mencatat data ini di 1992, setelah pesanan pesawat sipil mengalami lonjakan hingga 315,6 persen. Pesanan untuk kategori transportasi yang kerap tidak stabil turun 42,0 persen di bulan lalu karena anjloknya pesanan pesawat sebesar 74,3 persen.

Dalam laporan terpisah, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, klaim awal tunjangan pengangguran mencatat kenaikan 12.000 pengajuan menjadi 293.000 pengajuan untuk pekan hingga20 September.

Angka ini sedikit di bawah perkiraan para ekonom ang justru memperkirakan kenaikan menjadi 300.000 pengajuan dan menempatkan rata-rata klaim dalam empat pekan turun 1.250 pengajuan atau sebanyak 298.500 pengajuan. Klaim ini mendekati level sebelum masa resesi, sebuah tanda pasar tenaga kerja masih menguat sekalipun pertumbuhan sempat terhambat di Agustus.
 
Dollar Masih Tersenyum Manis

Dollar Masih Tersenyum Manis

strong-dollar.jpg


Dollar masih mencatat penguatannya dan bertahan pada level atas di hampir empat tahun terhadap sejumlah mata uang mayoritas di sesi akhir pekan ini, terpicu oleh keuntungan terbesar yield obligasi euro di hampir 15 tahun karena Federal Reserve tengah mempertimbangkan kenaikan suku bunga.

Indeks dollar, yang mencatat pergerakan greenback terhadap enam mata uang mayoritas, menguat, meski tipis, 0,1 persen ke level 85,278, masih tidak jauh dari level atas empat tahun 85.485 yang dicapai di sesi Kamis kemarin. Dollar tengah menuju ke kenaikan mingguan ke-11nya berturut-turut, sesuatu yang belum pernah tercatat bahkan dalam empat dekade terakhir.

Kenaikan ini terdorong oleh perbedaan pandangan kebijakan moneter antara pertimbangan kenaikan suku bunga Fed sementara Bank of Japan dan European Central Bank mempertimbangkan kelanjutan stimulus.

Euro stabil hari ini dan diperdagangkan level $1,2746, setelah sempat anjlok ke level $1,26955 pada platform trading EBS di sesi Kamis, level terendahnya sejak November 2012. Dolar menghapus penurunan sebelumnya dan mencatat kenaikan sekitar 0,3 persen hari ini terhadap Yen jepang dan diperdagangkan pada level 109,07 yen, namun sedikit di bawah level kenaikan enam tahun di level 109,46 yang dicapai pekan lalu.
 
Belanja Warga AS Meningkat, Namun Tidak Beli Rumah

Belanja Warga AS Meningkat, Namun Tidak Beli Rumah

Consumer%2BSentiments.jpg


Belanja konsumen AS meningkat pada bulan Agustus, pemerintah Senin mengatakan, sebuah sinyal positif untuk ekonomi yang tampaknya hampir mendekati target keseluruhan. Namun ini tidak berlaku pada sektor perumahan. Sebuah laporan terpisah menunjukkan pembeli rumah di Amerika lebih sedikit yang menandatangani kontrak pada bulan Agustus untuk membeli rumah yang sebelumnya dimiliki.

Namun demikian, kenaikan belanja rumah tangga menawarkan saran terbaru bahwa tahun dengan suku bunga sangat rendah ini akhirnya mendorong ekonomi semakin melaju. Belanja konsumen naik 0,5 persen bulan lalu setelah tidak berubah pada bulan Juli, Departemen Perdagangan melaporkan. Pertumbuhan Agustus tepat di atas perkiraan median para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.

Bahkan setelah disesuaikan dengan inflasi, belanja konsumen sebesar 0,5 persen lebih tinggi, kenaikan terbesar sejak Maret. Pertumbuhan pendapatan pribadi naik 0,3 persen, sejalan dengan perkiraan. Beberapa kekuatan pengeluaran berasal dari penurunan tingkat tabungan, yang kembali turun dari level kenaikan 1-1/2-tahun pada bulan Juli.

Namun, data lain menunjukkan sektor perumahan masih terus berjuang untuk pulih dari resesi 2007-09 ketika gelembung harga rumah mulai mengempis. Pada bulan Agustus, kontrak pembelian rumah yang sebelumnya dimiliki turun 1,0 persen, National Association of Realtors mengatakan.

Indeks Penjualan Rumah Tertunda AS jatuh tahun lalu setelah suku bunga kredit melonjak, meskipun telah menunjukkan tren meningkat sejak Maret lalu.
 
Inflasi Zona Euro Melambat Seperti Perkiraan

Inflasi Zona Euro Melambat Seperti Perkiraan

euro-20down.jpg


Inflasi zona Euro melambat pada bulan September seperti yang diperkirakan karena terjadi penurunan harga makanan yang belum diproses dan energi, estimasi pertama oleh kantor statistik Uni Eropa menunjukkan pada hari Selasa.

Eurostat mengatakan harga konsumen di 18 negara euro naik 0,3 persen pada basis tahunan, melambat dari kenaikan tahunan 0,4 persen pada bulan Agustus dan Juli. Angka di September ini sejalan dengan ekspektasi pasar, menurut data polling.

Harga pangan yang belum diolah turun 0,9 persen di tingkat tahunan pada bulan September dan energi menurun 2,4 persen.

Inflasi Inti tahunan – parameter yang tidak termasuk dua komponen yang tidak stabil – sebesar 0,7 persen, melambat dari 0,9 persen yang dilaporkan pada Agustus.

ECB ingin menjaga inflasi di bawah, tapi dekat dengan, 2 persen dalam jangka menengah dan pertumbuhan harga yang masih rendah menggarisbawahi kesulitan bank dalam menjaga inflasi pada target dalam ekonomi zona euro yang stagnan.

Untuk mempercepat pertumbuhan harga, ECB memangkas biaya pinjaman menjadi hampir nol dan menjanjikan pinjaman lebih murah untuk bank dan untuk membeli surat utang baru. Presiden ECB Mario Draghi telah menekankan bahwa bank sentral bisa berbuat lebih banyak lagi.
 
Dollar Masih Lebih Menarik dari Yen dan Euro

Dollar Masih Lebih Menarik dari Yen dan Euro

Dollar.jpg


Dollar mencatat kenaikan ke level tertinggi baru di enam tahun terhadap yen di sesi Rabu, sementara euro kembali mendekati level bawah dua tahun setelah data menunjukkan aktifitas pabrik di euro melambat di bulan lalu.

Dalam beberapa bulan terakhir ini, dollar memang sudah menunjukkan penguatannya terhadap euro dan yen, ini disebabkan oleh ekspektasi terhadap Federal Reserve yang diharapkan akan menaikkan suku bunga semakin tumbuh, sementara banks sentral di Eropa dan Jepang terlihat masih bertahan dengan pendirian nya masing-masing untukmengendurkan kebijakan moneter.

USD/JPY sentuh level kenaikan 110,09, terbesar sejak Agustus 2008, sebelum kembali menyusuri beberapa kenaikan dan diperdagangkan di level 109,80, atau menguat 0,16% di hari ini.

Sementara itu EUR/USD sentuh level penurunan 1,2585, tidak jauh dari level bawah dua tahun yang disentuh di sesi Selasa 1.2570, dan terakhir terpantau diperdagangkan turun 0,22% pada level 1,2603.

Penurunan terhadap ini euro terjadi setelah kelompok riset Markit melaporkan laporan akhir indeks PMI sektor manufaktur zona euro turun ke level bawah 14 bulan 50,3 pada September dari 50,5 di Agustus.

Sementara itu, indeks Dollar AS, yang mencatat kinerja greenback terhadap enam mata uang mayoritas, terpantau menguat 0,16% ke level 86,18, tidak jauh dari puncak di sesi Selasa 86,34, level yang terakhir terlihat pada Juni 2010.
 
Serapan Tenaga Kerja Swasta AS Cukup Tinggi

Serapan Tenaga Kerja Swasta AS Cukup Tinggi

77627-general-motors-auto-assembly-workers-work-on-assembling-a-chevrolet-si.jpg


Jumlah penambahan angka tenaga kerja sektor privat di AS mencatat kenaikan di September, hasil survei tenaga kerja yang dirilis Rabu menunjukkan. Sektor manufaktur mencatat tingkat perekrutan yang cukup kuat.

Serapan tenaga kerja swasta AS meningkat sebesar 213.000 lapangan kerja di bulan lalu, menurut laporan tenaga kerja nasional yang disusun oleh Automatic Data Processing Inc. (ADP) dan lembaga riset Moody's Analytics.

Ekonom memperkirakan laporan ADP tersebut meningkat sebanyak 209.000 lapangan kerja baru sektor privat. Namun, kenaikan di Agustus mengalami revisi penurunan menjadi kenaikan 202.000 dari 204.000 yang dilaporkan sebelumnya. Ini menjadi kenaikan di bulan ke-enam berturut-turut yang mana ADP mengatakan payroll sektor private telah tumbuh sebesar 200.000 atau lebih.

Berdasarkan laporan ini, para ekonom memperkirakan laporan payroll non pertanian di September yang akan dirilis Jumat pekan ini oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS akan meningkat sebanyak 215.000 lapangan kerja baru atau rebound dari laporan di Agustus yang hanya mencatat kenaikan sebanyak 142.000.

Dalam laporan ADP, sektor pabrik mencatat penerimaan lebih besar. "Sektor manufaktur menerima sebanyak 35.000 karyawan baru di September, total tertinggi sejak Mei 2010 di sektor tersebut.
 
Pasar Tenaga Kerja AS Semakin Meyakinkan?

Pasar Tenaga Kerja AS Semakin Meyakinkan?

Labor%2BMarket%2BPolicy.jpg


Pasar tenaga kerja sepertinya semakin menegaskan pertumbuhannya, ini terlihat dari data yang dirilis Kamis menunjukkan jumlah pengajuan baru klaim tunjangan pengangguran AS di pekan lalu tak terduga menurun. Ini berarti sebuah sinyalemen bahwa pasar tenaga kerja AS mempertegas pertumbuhannya.

Bertolak belakang dengan tenaga kerja, sebuah laporan terpisah menunjukkan pesanan pabrik AS justru melesu di Agustus bahkan tidak termasuk pesanan item transportasi yang kerap tidak stabil. Ini menjadi pertanda buruk terhadap pertumbuhan sektor manufaktur kedepannya.

Klaim awal tunjangan pengangguran AS berkurang 8.000 pengajuan menjadi 287.000 di pekan hingga 27 September, Depnaker AS mengatakan. Dalam jajak pendapat Reuters, para ekonom justru memperkirakan kenaikan.

Klaim tunjangan terus menunjukkan penurunan sejak negara bangkit dari resesi 2007 hingga 2009 dan untuk saat ini bahkan lebih rendah dari angka yang tercatat sebelum krisis ekonomi AS terjadi. Apalagi level klaim saat ini hanya 8.000 di atas level terendah dalam 14 yang dicapai pada Juli silam.

Rata-rata klaim dalam empat pekan, parameter tenaga kerja yang dianggap lebih baik karena memperhasul perhitungan tiap pekannya, turun 4.250 menjadi sebanyak 294.750 pengajuan, tepat di atas level bawah dalam 8 setengah tahun terakhir yang dicapai pada awal Agustus.

Sebuah laporan terpisah dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan pesanan baru produk jadi pabrik AS mencatat rekor penurunan terbesarnya di Agustus, meskipun penurunan 10,1 menutupi kenaikan yang ditunggangi pesanan pesawat di bulan sebelumnya.

Tidak termasuk pesanan transportasi yang tertekan oleh penurunan komponen pesawat yang memang sering tidak stabil, pesanan baru mengalami penurunan ringan 0,1 persen.

Sektor manufaktur AS terus meningkat meski pertumbuhan tidak terlalu signifikan. Institute for Supply Management Rabu kemarin mengatakan indeks aktifitas pabrik AS menunjukkan pertumbuhan yang melambat di September.
 
JOLTS: Lapangan Kerja AS Semakin Menakjubkan

JOLTS: Lapangan Kerja AS Semakin Menakjubkan

Job-unemployment-ad-generic-jpg


The Fed mendapat tanda lainnya yang menegaskan bahwa pasar tenaga kerja terus menunjukkan gambaran yang menakjubkan. Lowongan pekerjaan untuk Agustus naik menjadi 4.840.000, angka kenaikan baru pasca krisis bahkan mencatat angka tertinggi sejak 2001, JOLTS melaporkan.

Angka lowongan pekerjaan ini diperkirakan hanya berada di angka 4.710.000 pada bulan Agustus setelah laporan sebanyak 4.670.000 pada bulan Juli (sebelum revisi). Dan data ini setelah direvisi mengalami penurunan menjadi 4.605.000.

Laporan JOLTS ini menjadi perhatian penting dari fokus Fed, terutama dari era Bernanke dan meskipun angka terkini laporan Non-Farm Payrolls untuk bulan September yang sudah dirilis, yang menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 5,9% dan nonfarm payrolls tumbuh 248.000.

Pasca dirilis data tersebut, dolar mencatat penguatan, tetapi hanya secara bertahap dan sangat lambat dalam menanggapi rilis data ini. Dolar AS mencatat penurunan sebelum publikasi data tersebut: EUR/USD diperdagangkan sekitar level 1,2630, GBP/USD pada level 1,6115 dan USD/JPY diperdagangkan sekitar level 108,20.
 
Halifax: Harga Rumah Inggris Meningkat di September

Halifax: Harga Rumah Inggris Meningkat di September

halifax-ppi.jpeg


Harga rumah di Inggris meningkat melampaui perkiraan di September, mengerucutkan kekhawatiran atas kondisi pasar perumahan Inggris, data industri Rabu menunjukkan.

Dalam sebuah laporan, Halifax Bank of Scotland mengatakan Indeks Harga Rumah meningkat dengan penyesuaian musiman 0,6% bulan lalu, di atas ekspektasi untuk kenaikan 0,2%. Harga rumah di Inggris flat di Agustus, mengalami revisi penurunan dari laporan kenaikan sebelumnya 0,1%.

Harga rumah mengalami peningkatan 9,6% di kuartal hingga September lebh tinggi dari periode tiga bulan yang sama tahun lalu, ini sejalan dengan perkiraan dan melambat dari kenaikan 9,7% di Agustus.
 
Fed Melihat Kemunduran, Dollar Hilang Kekuatan

Fed Melihat Kemunduran, Dollar Hilang Kekuatan

10374518_763348370393235_1893827861990491784_n.jpg


Dolar melemah bahkan menghapus kenaikan setelah para pembuat kebijakan Federal Reserve pada pertemuan terkini mereka mengatakan perlambatan global dan mata uang yang kuat justru menimbulkan potensi risiko terhadap prospek ekonomi AS.

Sejumlah peserta mengatakan pertumbuhan "kemungkinan lebih lambat dari yang mereka perkirakan jika pertumbuhan ekonomi di luar negeri lebih lemah dari yang diantisipasi," menurut hasil pertemuan Federal Open Market Committee 16-17 September yang dirilis hari ini di Washington. Para pelaku pasar menjadi pesimis Fed akan menaikkan suku bunga pasca drilisnya hasil pertemuan ini.

Beberapa pejabat Fed mengatakan lesunya ekonomi Eropa dan inflasi yang rendah dapat menyebabkan dolar terus menguat. Itu, pada gilirannya, dapat mengekang ekspor AS dan membatasi kenaikan harga yang telah tertinggal di belakang target Fed.

FOMC bulan lalu masih bertahan janjinya untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "jangka waktu tertentu" setelah menyimpulkan program pembelian aset yang akan berakhir setelah pertemuan bulan Oktober.

The Fed, yang selanjutnya akan melakukan pertemuan pada 28-29 Oktober mendatang, masih berada pada keputusannya untuk mengakhiri program pembelian obligasi stimulasi bulan ini.
 
Data perdagangan hapus kekhawatiran China

Data perdagangan hapus kekhawatiran China

China%2BEconomy.jpg


Meningkatnya aktifitas perdagangan Cina yang mengejutkan di September diperkirakan akan meredam kesempatan langkah kebijakan agresif seperti pemangkasan suku bunga, namun prospek buruk sektor properti yang masih terjadi mendorong langkah lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mendongkrak perekonomian.

Dengan masih merangkaknya ekonomi di zona euro dan Jepang, meningkatnya ekspor dan impor Cina akan menjadi berita yang sangat dinanti bagi ekonomi dunia dan investor yang semakin mencemaskan pertumbuhan global yang melambat.

Namun ekonom mengatakan masih terlalu dini mengutarakan jika sektor perdagangan Cina telah keluar dari kesulitan, seraya mencatat bahwa peningkata impor tidak terduga bulan lalu bisa saja disebabkan oleh satu faktor, seperti pabrik yang memanfaatkan menurunnya harga komoditas global untuk kembali mengisi persediaan bijih besi, tembaga dan minyak.

Tercatat di September, ekspor negeri tirai bambu itu meningkat 15,3 persen dari tahun sebelumnya, jauh di atas perkiraan median ekonom dalam jajak pendapat ekonom Reuters yang hanya memperkirakan kenaikan 11,8 persen dan melesat dari kenaikan 9,4 persen di Agustus, data Senin menunjukkan.

Sementara sektor impor Cina meningkat 7 persen, dalam hal nilai, dibandingkan dengan estimasi Reuters yang justru memperkirakan penurunan 2,7 persen, yang mana sudah mengalami penurunan ketiga kali berturut-turut. Impor bijih besi rebound ke level kenaikan tertinggi kedua tahun inidan impor bulanan minyak mentah meningkat ke level kenaikan tertinggi kedua dalam catatan.

Alhasil, Cina membukukan surplus perdagangan $31,0 miliar di September, mencatat penurunan dari $49,8 miliar yang dibukukan pada Agustus.
 
Kekhawatiran semakin merambah atas lemahnya yen: Parlemen

Kekhawatiran semakin merambah atas lemahnya yen: Parlemen

abenomics.jpg


Kekhawatiran terhadap dampak negatif atas pelemahan yen kian tumbuh di antara Partai Demokrat Liberal pimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe dan para anggota parlemen akan melangsungkan pertemuan akhir bulan ini untuk membahas masalah tersebut, salah satu anggota dewan mengatakan.

Masahiko Shibayama, yang mengepalai divisi treasury dan keuangan partai, mengatakan akan mengadakan pertemuan bersama dengan divisi kabinet mengenai masalah ini, mengundang para pejabat penting Bank of Japan dan Kantor Kabinet.

"Pada pertemuan kami sebelumnya (bulan lalu), mereka yang khawatir akan pelemahan yen jauh diatas angka yang menginginkan penguatan lebih jauh," Shibayama, salah satu pendukung kebijakan Abe yang dijuluki "Abenomics", mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Di bawah Abenomics, stimulus moneter besar-besaran BOJ menopang yen turun, meningkatkan profit para eksportir dan harga saham. Tapi perusahaan kecil dan non-produsen mengeluhkan yen yang lemah, sehingga mendorong meningkatnya biaya impor dan meremas keuntungan, sementara inflasi melampaui kenaikan upah.

Abe mengatakan pekan lalu bahwa pelemahan yen membebani rumah tangga dan perusahaan kecil dengan meningkatkan harga BBM. Sebaliknya, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda menyatakan bahwa yen yang lemah umumnya baik bagi ekonomi Jepang.

Jika suara anggota parlemen 'terhadap yen yang lemah mengumpulkan momentum, itu justru dapat menyulitkan kebijakan moneter. BOJ tidak berminat untuk segera menyebarkan stimulus baru, namun lain cerita jika harus mengendurkan lagi, dimana investor melihat hal itu sebagai kebutuhan untuk memenuhi tujuan inflasi, yang lebih lanjut bisa melemahkan yen.

Beberapa anggota parlemen telah mencari pembalikan stimulus moneter untuk mengurangi depresiasi yen, meskipun anggota parlemen utama dan pejabat pemerintah telah mengambil keputusan tersebut.

Minggu lalu anggota parlemen partai berkuasa dan salah satu arsitek dari Abenomics menyerukan stimulus moneter baru untuk mempercepat laju inflasi untuk mencapai target BOJ 2 persen pada tahun fiskal berikutnya.
 
Sinyal Perekonomian AS Masih Kuat?

Sinyal Perekonomian AS Masih Kuat?

optimistic%2Bahead.jpeg


Gelombang optimisme terhadap perekonomian AS tampaknya masih cukup mendapatkan dukungan setidaknya hingga saat ini. Kondisi ini diperkuat dengan data ekonomi yang dirilis, Kamis, hari ini masih menunjukkan gelombang dengan aura positif.

Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran mengalami penurunan pada pekan lalu, bahkan menyentuh level terendahnya dalam 14 tahun sementara output industri meningkat tajam pada bulan September, sinyal positif yang dapat membantu meredakan kekhawatiran terhadap prospek ekonomi.

Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara turun 23.000 menjadi 264.000 pengajuan, tingkat terendah sejak tahun 2000, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Kamis.

Pemerintah mengatakan tidak ada faktor-faktor yang tidak biasa dalam laporan ini, sedangkan rata-rata pengajuan selama empat minggu juga turun ke level terendah sejak tahun 2000.

Data ini memberikan bukti bahwa ekonomi AS tetap pada jalur yang kokoh, dengan pasar tenaga kerja terus membaik. Investor dalam beberapa hari terakhir ini telah memandang bahwa perlambatan pertumbuhan di luar negeri akan membebani ekonomi AS dan memaksa The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga.

Lemahnya data penjualan ritel pada Rabu kemarin sempat mengguncang kepercayaan investor sehingga memicu aksi jual global yang berlanjut hingga sesi Kamis. Pasar saham AS diperdagangkan melemah tajam.

Sebuah laporan terpisah dari Federal Reserve menunjukkan produksi pabrik, tambang dan utilitas meningkat 1,0 persen lebih besar dari perkiraan pada bulan lalu, kenaikan terbesar sejak November 2012.

Sebuah jajak pendapat Reuters yang dirilis pada Kamis menunjukkan ekonom AS masih menempel pada pandangan bahwa The Fed akan menaikkan biaya pinjaman acuan dari level mendekati nol pada kuartal kedua tahun depan meskipun tanda-tanda kelemahan di pasar global kian memuncak.

Setidaknya untuk saat ini, ekonomi AS masih terus menunjukkan perekbangan, dengan para ekonom masih mengharapkan pertumbuhan kuartal ketiga berada pada sekitar 3 persen per tahun, pandangan yang ditopang oleh peningkatan pada sektor output industri.
 
Minim Risk Aversi, Yen Gigit Jari

Minim Risk Aversi, Yen Gigit Jari

236362_72412574.jpg


Yen mencatat pelemahan terhadap dollar, mengikis kenaikan mingguannya, setelah pasar saham eropa menguat untuk pertama kalinya dalam sembilan hari terakhir, sehingga mempengaruhi minat untuk aset paling aman.

Mata uang Jepang itu juga mencatat penurunan terhadap sebagian besar mata uang mayoritas. Indeks ekspektasi untuk volatilitas mata uang turun dari level kenaikan delapan bulan yang dicapai pekan ini ketika para pelaku pasar kembali mengevaluasi prospek pertumbuhan global, kebijakan moneter AS dan penyebaran Ebola.

yen melemah 0,2 persen terhadap dolar AS dan diperdagangkan pada level 106,52 per dollar pada perdagangan di London. Meski demikian, yen masih menuju penguatan dan mencatat kenaikan 1,1 persen di pekan ini. Yen juga mencatat penurunan 0,2 persen terhadap euro dan diperdagangkan di level 136,43 per euro. Sementara dolar AS hanya bergerak tipis terhadap euro dan diperdagangkan di level $1,2807, dan menuju penurunan 1,4 persen sejak 10 Oktober.
 
Optimis Tingkat Tinggi, Konsumen Percaya Diri

Optimis Tingkat Tinggi, Konsumen Percaya Diri

Consumer-Confidence%2Bback.jpg


Konsumen AS menunjukkan kepercayaan yang cukup tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi negeri paman Sam tersebut, terlihat jelas dari data sentimen konsumen yang membukukan kenaikan di Oktober. Tak tanggung-tanggung, indeks berada di level tertinggi dalam kurun waktu di lebih dari 7 tahun terakhir.

Tak pelak lagi, meningkatnya optimisme warga AS ini terdongkrak berkat pandangan terhadap keuangan personal dan kondisi ekonomi dalam negeri, setidaknya 2 alasan tersebut yang tercetak jelas dari hasl survei yang dirilis Jumat.

Dalam survei awal yang dilakukan Thomson Reuters dan University of Michigan hasil indeks sentimen konsumen di Oktober berada di level 86,4, yang merupakan level tertinggi sejak Juli 2007. Kenaikan ini pun di luar dugaan, karena dalam survei yang dilakukan Reuters, para ekonom justru memperkirakan indeks akan tergelincir menjadi 84,1 dari hasil akhir pada bulan lalu yakni 84,6.

Bahkan ketua survei tidak melihat adanya tanda-tanda kekhawatiran dan ketakutan akan menyerang sektor konsumen. "Data tersebut secara mutlak tidak menandai bahwa kekhawatiran dan kepanikan akan mengambil alih sektor konsumen," sebut Richard Curtin dalam sebuah pernyataan, merujuk pada kekhawatiran lebih luas mengenai ringkihnya ekonomi global, peningkatan konflik militer dan merebaknya kekhawatiran terhadap penyakit Ebola."

Survei ekspektasi konsumen pun mencatat kenaikan, sentuh level 78,4, level tertinggi sejak Oktober 2012, dari laporan sebelumnya 75,4 dan bahkan berlawnan dengan ekepktasi ekonom yang memperkirakan turun ke level 74,4. Untuk survei barometer kondisi ekonomi ekonomi Saat ini tidak berubah di angka 98,9 namun juga berlawanan dengan ekspektasi penurunan ke level 98,0.

Sementara itum survei ekspektasi inflasi inflasi satu tahun turun menjadi 2,8 persen dari 3,0 persen, dan survei outlook inflasi 5 hingga 10 tahun kedepan bertahan di 2,8 persen.
 
Harapan Suku Bunga Pudar, Dollar Diperdagangkan Mendatar

Harapan suku bunga pudar, Dollar diperdagangkan mendatar

%24ELY.jpg


Dollar diperdagangkan flat terhadap euro dan yen di perdagangan sesi Senin pagi, dibatasi oleh penurunan yield obligasi AS. Komentar dari anggota Federal Reserve di akhir pekan diperkirakan juga memperkuat pandangan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.

Imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun sebesar empat basis poin di 2,1590%.

Berbicara pada akhir pekan kemarin, Presiden Fed Boston Eric Rosengren mengatakan volatilitas pasar saat ini terlihat seakan memaksa the Fed harus berhati-hati untuk menaikkan suku bunga. Menurut pengamat pasar, komentar Rosengren kelihatannya terus meredam kemungkinan bahwa the Fed kana meningkatkan suku bunga sebelum pertengahan 2015.

Indeks ICE Dollar, yang mencatat kinerja perdagangan greenback terhadap enam mata uang mayoritas, diperdagangkan di level 85,0670 di sesi Senin, dibandingkan dengan 85,1100 level yang dicapai pada sesi Jumat Sore.

Terpantau, Euro diperdagangkan di level $1,2770, dibandingkan pada level $1.2760 di sesi Jumat. Sementara pound mengawali pekan dengan mencatat kenaikan terhadap greenback, naik di atas level resistance, yang menurut analis, telah menunjukkan tanda-tanda kenaikan terhadap greenback. pound diperdagangkan pada level $1,6141 terhadap dolar AS, dibandingkan perdagangan di sesi Jumat di level $1,6092.
 
Data pinjaman tak sisakan ruang untuk pemanis pra-pemilu

Data pinjaman tak sisakan ruang untuk pemanis pra-pemilu

ShAoFa7gFWTWKHSQ7y39Pf7QU4_SFO2m0zINXS1T6i4=w656-h411-no


Pinjaman pemerintah Inggris naik lebih dari 10 persen pada tahun keuangan semester pertama, memberikan Kanselir George Osborne sedikit ruang untuk menawarkan pemanis kepada pemilih sebelum pemilihan parlemen pada bulan Mei.

Osborne mengatakan Maret lalu ia akan berniat untuk mengurangi defisit anggaran lebih dari 10 persen selama 12 bulan berikutnya, dibantu oleh pemulihan cepat ekonomi Inggris. Tetapi data resmi hari Selasa membuat target terlihat di luar jangkauan.

Pinjaman di September sebesar 15,3 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya di £11,8 miliar, Kantor Statistik Nasional mengatakan. Sangat jauh jika dibandingkan dengan perkiraan ekonom untuk penurunan tipis sebesar 10,5 miliar pound.

Selama enam bulan pertama tahun keuangan, pinjaman bersih sektor publik, termasuk perbankan dengan pengawasan negara, sebanyak 58,0 miliar pound, 10,3 persen lebih tinggi dari tahun 2013.

Data bulan lalu telah menunjukkan bahwa pinjaman antara April dan Agustus sebesar 6 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Penerimaan total pemerintah turun sebesar 0,4 persen pada semester pertama tahun pajak, dan satu-satunya titik terang adalah penerimaan dari properti dan pembagian pajak transaksi, naik lebih dari sepertiga pada tahun ini. Perbandingan yang sama antara rencana anggaran pemerintah dan pinjaman yang sulit seperti sejak bulan lalu ONS telah menggunakan metode baru untuk menghitung ukuran headline.

Hutang bersih sektor publik termasuk bank yang dikendalikan negara mencapai 1,451 triliun pada bulan September, sama dengan hasil di Juni dengan rekor tinggi 79,9 persen dari PDB.
 
Notulen: Pejabat BOE Kekeuh Naikkan Suku Bunga

Notulen: Semua pembuat kebijakan BOE kekeuh naikkan suku bunga

10672384_771194526275286_7525713326991742781_n.jpg


Mayoritas pembuat kebijakan Bank sentral Inggris dengan sangat mendesak untuk menaikkan suku bunga ketika mereka melakukan pertamuan di awal bulan ini, melihat sedikit bukti dari tekanan inflasi, dengan hanya dua anggota yang memilih untuk mengetatkan kebijakan moneter.

Notulen rapat Komite Kebijakan Moneter BoE pada 7-8 Oktober lalu menunjukkan Bank percaya jumlah kapasitas cadangan dalam perekonomian Inggris berkurang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dalam tanda lain BoE tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga, mayoritas dari sembilan anggota MPC melihat "beberapa tanda-tanda" tekanan inflasi semakin besar, bahkan dengan mempertimbangkan bagaimana penguatan pound telah menurunkan harga impor, sesuatu yang bisa membuktikan sementara.

"Untuk mereka (anggota) ini, masih ada beberapa tanda-tanda tekanan inflasi dalam perekonomian Inggris, bahkan setelah melihat melalui efek dari nilai tukar sterling yang lebih kuat," hasil risalah mengungkapkan.

Anggota eksternal Martin Weale dan Ian McCafferty memilih untuk menaikkan suku bunga menjadi 0,75 persen dari rekor rendah 0,5 persen, seperti yang mereka lakukan pada bulan Agustus dan September.

Mereka mengatakan mempertahankan suku bunga tetap rendah dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pemulihan ekonomi Inggris dan penundaan yang lama dalam efektivitas kenaikan suku bunga berarti menaikkan suku bunga sekarang diperlukan. Tapi sebagian besar anggota MPC merasa menaikkan suku sekarang dapat membuat Inggris rentan terhadap kemungkinan goncangan perekonomian di masa depan.

Investor telah mendorong kembali harapan mereka saat yang tepat BoE akan mulai menaikkan suku bunga sampai pertengahan 2015 meskipun sebagian ekonom masih memprediksi kenaikan pertama pada bulan Februari.
 
Bursa Asia tampil buruk karena ekonomi global melemah

Bursa Asia tampil buruk karena ekonomi global melemah

10646809_771578852903520_7613817014027359388_n.jpg


Saham Asia hari ini diperdagangkan melemah menyusul anjloknya bursa Amerika dan jatuhnya harga minyak mentah yang menguatkan kecemasan investor atas melambatnya perekonomian global ditambah bervariasinya data manufaktur China yang gagal meyakinkan pasar.

Nikkei tergelincir 0,5% sementara indeks acuan Asia MSCI (diluar Jepang) drop 0,2%. Dari China dilaporkan indeks PMI HSBC/Markit naik kelevel tertingginya dalam 3 bulan terakhir sebesar 50,4 dibanding September 50,2.

Produksi pabrikan turun kelevel terendahnya dalam 5 bulan terakhir 50,7 sedikit diatas level 50 poin yang memisahkan antara pertumbuhan dengan kontraksi dibasis bulanan. Menandakan ekonomi dalam posisi adem. Perusahaan energi mendapat hantaman akibat jatuhnya harga minyak dan pendapatan dari perusahaan seperti Boeing dan Biogen Idec tidak mampu memenuhi harapan investor.
 
Last edited:
CBI: Estimasi pesanan industri Inggris di level terburuk

CBI: Estimasi pesanan industri Inggris di level terburuk

1390764_771695256225213_8859022729152131543_n.jpg


Ekspektasi pesanan industrial Inggrus mengalami kemerosotan ke level terburuk dalam 15 bulan di Oktober, sehingga meredam optimisme terhadap outlook ekonomi Inggris, data industri Kamis menunjukkan.

Kofederasi Bisnis Inggris Raya (CBI) dalam laporannya mengtakan indeks ekspektasi pesanan industrial turun 2,0 poin menjadi minus 6,0 bulan ini dari laporan di September yakni minus 4,0. Analis memperkirakan indeks bertahan di minus 4,0 di Oktober.

Direktur Ekonomi CBI Rain Newton-Smith, mengatakan sektor manufaktur dengan jelas menghadapi kondisi yang kurang baik ini. Ketidakstabilan politik global, meningkatnya kekhawatiran terhadap lemahnya zona euro dan penguata Sterling saat ini membebani permintaan ekspor.”
 
Back
Top